Ikhlas
Ikhlas
Semoga Allah
mengaruniakan kepada kita hati yang ikhlas. karena betapapun kita melakukan
sesuatu hingga bersimbah peluh berkuah keringat, habis tenaga dan terkuras
pikiran, kalau tidak ikhlas melakukannya, tidak akan ada nilainya di hadapan
Allah. Bertempur melawan musuh, tapi kalau hanya ingin disebut sebagai
pahlawan, ia tidak memiliki nilai apapun. Menafkahkan seluruh harta kalau hanya
ingin disebut sebagai dermawan, ia pun tidak akan memiliki nilai apapun.
Mengumandangkan adzan setiap waktu shalat, tapi selama adzan bukan Allah yang
dituju, hanya sekedar ingin memamerkan keindahan suara supaya menjadi juara
adzan atau menggetarkan hati seseorang, maka itu hanya teriakan-teriakan yang
tidak bernilai di hadapan Allah, tidak bernilai!
Ikhlas, terletak pada niat hati. Luar biasa sekali pentingnya niat ini,
karena niat adalah pengikat amal. Orang-orang yang tidak pernah memperhatikan
niat yang ada di dalam hatinya, siap-siaplah untuk membuang waktu, tenaga, dan
harta dengan tiada arti. Keikhlasan seseorang benar-benar menjadi amat penting
dan akan membuat hidup ini sangat mudah, indah, dan jauh lebih bermakna.
Apakah ikhlas itu? Orang yang ikhlas adalah orang yang tidak menyertakan
kepentingan pribadi atau imbalan duniawi dari apa yang dapat ia lakukan. Konsentrasi
orang yang ikhlas cuma satu, yaitu bagaimana agar apa yang dilakukannya
diterima oleh Allah SWT. Jadi ketika sedang memasukan uang ke dalam kotak
infaq, maka fokus pikiran kita tidak ke kiri dan ke kanan, tapi pikiran kita
terfokus bagaimana agar uang yang dinafkahkan itu diterima di sisi Allah.
Apapun yang dilakukan kalau konsentrasi kita hanya kepada Allah, itulah
ikhlas. Seperti yang dikatakan Imam Ali bahwa orang yang ikhlas adalah orang
yang memusatkan pikirannya agar setiap amalnya diterima oleh Allah. Seorang
pembicara yang tulus tidak perlu merekayasa kata-kata agar penuh pesona, tapi
ia akan mengupayakan setiap kata yang diucapkan benar-benar menjadi kata yang
disukai oleh Allah. Bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Bisa
dipertanggungjawabkan artinya. Selebihnya terserah Allah. Kalau ikhlas walaupun
sederhana kata-kata kita, Allah-lah yang kuasa menghujamkannya kepada setiap
qalbu.
Oleh karena itu, jangan terjebak oleh rekayasa-rekayasa. Allah sama sekali
tidak membutuhkan rekayasa apapun dari manusia. Allah Mahatahu segala lintasan
hati, Mahatahu segalanya! Makin bening, makin bersih, semuanya semata-mata
karena Allah, maka kekuatan Allah yang akan menolong segalanya.
Buah apa yang didapat dari seorang hamba yang ikhlas itu? Seorang hamba
yang ikhlas akan merasakan ketentraman jiwa, ketenangan batin. Betapa tidak?
Karena ia tidak diperbudak oleh penantian untuk mendapatkan pujian,
penghargaan, dan imbalan. Kita tahu bahwa penantian adalah suatu hal yang tidak
menyenangkan. Begitu pula menunggu diberi pujian, juga menjadi sesuatu yang
tidak nyaman. Lebih getir lagi kalau yang kita lakukan ternyata tidak dipuji,
pasti kita akan kecewa.
Tapi bagi seorang hamba yang ikhlas, ia tidak akan pernah mengharapkan
apapun dari siapapun, karena kenikmatan baginya bukan dari mendapatkan, tapi
dari apa yang bisa dipersembahkan. Jadi kalau saudara mengepel lantai dan di
dalam hati mengharap pujian, tidak usah heran jikalau nanti yang datang justru
malah cibiran.
Tidak usah heran pula kalau kita tidak ikhlas akan banyak kecewa dalam
hidup ini. Orang yang tidak ikhlas akan banyak tersinggung dan terkecewakan
karena ia memang terlalu banyak berharap. Karenanya biasakanlah kalau sudah
berbuat sesuatu, kita lupakan perbuatan itu. Kita titipkan saja di sisi Allah
yang pasti aman. Jangan pula disebut-sebut, diingat-ingat, nanti malah
berkurang pahalanya.
Lalu, dimanakah letak kekuatan hamba-hamba Allah yang ikhlas? Seorang hamba
yang ikhlas akan memiliki kekuatan ruhiyah yang besar. Ia seakan-akan menjadi
pancaran energi yang melimpah. Keikhlasan seorang hamba Allah dapat dilihat
pula dari raut muka, tutur kata, serta gerak-gerik perilakunya. Kita akan
merasa aman bergaul dengan orang yang ikhlas. Kita tidak curiga akan ditipu,
kita tidak curiga akan dikecoh olehnya. Dia benar-benar bening dari berbuat
rekayasa. Setiap tumpahan kata-kata dan perilakunya tidak ada yang tersembunyi.
Semua itu ia lakukan tanpa mengharap apapun dari orang yang dihadapinya, yang
ia harapakan hanyalah memberikan yang terbaik untuk siapapun.
Sungguh akan nikmat bila bergaul dengan seorang hamba yang ikhlas. Setiap
kata-katanya tidak akan bagai pisau yang akan mengiris hati. Perilakunya pun
tidak akan menyudutkan dan menyempitkan diri. Tidak usah heran jikalau orang
ikhlas itu punya daya gugah dan daya ubah yang begitu dahsyat.
Dikisahkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Turmudzi dan Ahmad,
sebagai berikut :
Tatkala Allah SWT menciptakan bumi, maka bumi pun bergetar. Lalu Allah pun
menciptkana gunung dengan kekuatan yang telah diberikan kepadanya, ternyata
bumi pun terdiam. Para malaikat terheran-heran akan penciptaan gunung tersebut.
Kemudian mereka bertanya? "Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu
yang lebih kuat dari pada gunung?"
Allah menjawab, "Ada, yaitu besi" (Kita mafhum bahwa gunung batu
pun bisa menjadi rata ketika dibor dan diluluhlantakkan oleh buldozer atau
sejenisnya yang terbuat dari besi).
Para malaikat pun kembali bertanya, "Ya Rabbi adakah sesuatu dalam
penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada besi?"
Allah yang Mahasuci menjawab, "Ada, yaitu api" (Besi, bahkan baja
bisa menjadi cair, lumer, dan mendidih setelah dibakar bara api).
Bertanya kembali para malaikat, "Ya Rabbi adakah sesuatu dalam
penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada api?"
Allah yang Mahaagung menjawab, "Ada, yaitu air" (Api membara
sedahsyat apapun, niscaya akan padam jika disiram oleh air).
"Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari
air?" Kembali bertanya para malaikta.
Allah yang Mahatinggi dan Mahasempurna menjawab, "Ada, yaitu
angin" (Air di samudera luas akan serta merta terangkat, bergulung-gulung,
dan menjelma menjadi gelombang raksasa yang dahsyat, tersimbah dan menghempas
karang, atau mengombang-ambingkan kapal dan perahu yang tengah berlayar, tiada
lain karena dahsyatnya kekuatan angin. Angin ternyata memiliki kekuatan yang
teramat dahsyat).
Akhirnya para malaikat pun bertanya lagi, "Ya Allah adakah sesuatu
dalam penciptaan-Mu yang lebih dari semua itu?"
Allah yang Mahagagah dan Mahadahsyat kehebatan-Nya menjawab, "Ada,
yaitu amal anak Adam yang mengeluarkan sedekah dengan tangan kanannya sementara
tangan kirinya tidak mengetahuinya."
Artinya, orang yang paling hebat, paling kuat, dan paling dahsyat adalah
orang yang bersedekah tetapi tetap mampu menguasai dirinya, sehingga sedekah
yang dilakukannya bersih, tulus, dan ikhlas tanpa ada unsur pamer ataupun
keinginan untuk diketahui orang lain.
Inilah gambaran yang Allah berikan kepada kita bagaimana seorang hamba yang
ternyata mempunyai kekuatan dahsyat adalah hamba yang bersedekah, tetapi tetap
dalam kondisi ikhlas. Karena naluri dasar kita sebenarnya selalu rindu akan
pujian, penghormatan, penghargaan, ucapan terima kasih, dan sebagainya. Kita
pun selalu tergelitik untuk memamerkan segala apa yang ada pada diri kita
ataupun segala apa yang bisa kita lakukan. Apalagi kalau yang ada pada diri
kita atau yang tengah kita lakukan itu berupa kebaikan.
Nah, sahabat. Orang yang ikhlas adalah orang yang punya kekuatan, ia tidak
akan kalah oleh aneka macam selera rendah, yaitu rindu pujian dan penghargaan. Allaahu Akbar.***
Post a Comment