Kesaksian Wartawati Muslim Inggris, Ivone Ridley, tentang Al-Ikhwan Al-Muslimun

Kesaksian Wartawati Muslim Inggris, Ivone Ridley, tentang Al-Ikhwan Al-Muslimun

“Al-Ikhwanul muslimun adalah jamaah yang lurus dan Sayyid Qutb adalah seorang mujahid yang berhak mendapat pujian dan penghargaan” (Ivone Ridley)
Ivone Ridley (wartawati asal Inggris) berkata: “Ideologi Al-Ikhwanul Muslimun memberikan saham yang sangat besar dalam membina masyarakat, memuliakan nilai-nilainya sepanjang tahun yang lalu.”
Dalam keterangan khususnya kepada ikhwanonline dan dihadapan para peserta nadwah international pemuda Islam yang diselenggarakan di Cairo beliau menambahkan: “Al-Ikhwan, dengan ideologinya yang matang dan lurus sangat berperan dalam memberantas penyimpangan dan ekstrimitas yang terjadi di dunia Islam.”
Ivone Ridley juga menegaskan bahwa Asy-syahid Sayyid Qutb adalah seorang imam yang bersih terutama terhadap gagasan-gagasannya yang brilian yang ditulis dalam kitab tafsir “Fi Dzlilalil Quran” dan kitab “Ma’alim Fi At-thoriq”, beliau berkata: “Hal ini saya sampaikan setelah saya menyaksikan penangkapan setiap orang yang membaca buku ini, maka saya pun pergi mencari buku tersebut dan membacanya. Saya dapatkan pandangan yang sangat bernilai tinggi sehingga berhak mendapatkan pujian.” Dan dalam waktu yang sama beliau juga mengungkapkan bahwa buku tersebut adalah buku yang bagus tidak ada penyimpangan seperti yang dituduhkan oleh kebanyakan orang yang tidak paham akan buku beliau.
Dalam Nadwah yang diselenggarakan hari Selasa (21/11/2006), Ridley juga menyampaikan kritiknya dan mengecam statemen Menteri kebudayaan Mesir, bahkan beliau mengecapnya sebagai orang yang telah melecehkan agama karena statemennya yang sangat kontroversi tentang hijab, dan menganggap statemen tersebut merupakan suatu kebodohan dan kemunduran. Beliau juga meminta pada lembaga-lembaga agama lain untuk menolak bagi setiap orang atau lembaga yang digunakan untuk memerangi Islam dan memerangi setiap orang yang meneyeru kepadanya.
Ivone Ridley yang berumur 44 tahun adalah seorang wartawati asal Inggris. Beliau pernah ditangkap selama 10 hari oleh gerakan Taliban saat meliput perang yang dipimpin oleh Amerika dalam menjatuhkan pemerintahan Taliban. Beliau bekerja untuk majalah “Sunday Express”, dan beliau termasuk wartawati asal Inggris yang berpengalaman dalam meliput berita, dan pada waktu yang sama beliau juga bekerja untuk koran-koran terbesar di Inggris; diantaranya “Independent”, “Observeer”, dan “Sunday Times”. Masuknya beliau dalam agama Islam menjadi kisah yang menarik untuk diketahui, karena pada awalnya beliau sangat membenci dan memusuhi Islam apalagi terhadap gerakan Taliban. Namun setelah masuk Islam beliau membenci dan memusuhi Barat dan meminta maaf pada gerakan Taliban.
Ridley ditangkap pada tanggal 28 September 2001 bersama dua orang “guide” (penunjuk jalan) asal Afghanistan, yaitu di sebuah kota dekat dengan kota Jalal Abad – dengan mengenakan pakaian tradisional wanita Pastun – karena memasuki salah satu daerah Afghanistsan tanpa menggunakan jalur resmi. Kemudian setelah 10 hari berlalu beliau dibebaskan. Namun sebelum dibebaskan, gerakan Taliban mengajaknya untuk memeluk Islam sekembalinya nanti ke kota London, pada mulanya beliau menolak dan mengatakan: “Tidak mungkin.” Namun dia berjanji akan mempelajari lebih dahulu dan memahami ajaran Islam.
Di London Ivone Ridley mempelajari Al-Quran dan Al-hadits, kemudian mengarang buku tentang pengalamannya saat bersama gerakan Taliban dan kekagumannya terhadap Islam, dan kisah beliau mendapatkan muamalah yang baik dari seorang polisi Taliban, dalam tulisannya beliau memuji Taliban, beliau melihat bahwa tidak ada satu negara pun yang memiliki nidzam (sistem) Islam yang hakiki walaupun di negara muslim. Ini diungkapkan sebagai kritikan terhadap Barat yang memerangi Islam dengan dalih tidak ada hubungannya dengan agama.

Tidak ada komentar