Taubat (bagian ke-2): Syarat-Syarat Taubat
Taubat (bagian ke-2): Syarat-Syarat Taubat
Allah berfirman: “dan terhadap tiga orang yang ditangguhkan (penerimaan taubat) mereka, hingga apabila bumi telah menjadi sempit bagi mereka, padahal bumi itu luas dan jiwa merekapun telah sempit (pula terasa) oleh mereka, serta mereka telah mengetahui bahwa tidak ada tempat lari dari (siksa) Allah, melainkan kepada-Nya saja. Kemudian Allah menerima taubat mereka agar mereka tetap dalam taubatnya. Sesungguhnya Allah-lah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. At-Taubah [9]: 118 )
1. Meninggalkan dosa tersebut. Ibnul-Qoyyim berkata: ”Taubat
mustahil terjadi, sementara dosa tetap dilakukan”.
2. Menyesal atas perbuatannya. Rasulullah bersabda: ”Menyesal
adalah taubat”.
3. Berazzam untuk tidak mengulangi lagi. Ibnu Mas’ud berkata:
”Taubat yang benar adalah: Taubat dari kesalahan yang tidak akan diulangi
kembali, bagaikan mustahilnya air susu kembali pada kantong susunya lagi.”
4. Mengembalikan kedzaliman kepada pemiliknya, atau meminta
untuk diha-lalkan. Imam Nawawi berkata: ”Diantara syarat taubat adalah
mengembalikan kedzoliman kepada pemiliknya, atau meminta untuk dihalakan”.
5. Ikhlash. Ibnu hajar berkata: “Taubat tidak sah kecuali
dengan ikhlash”. Allah berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah
kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya” (QS. At Tahrim [66]: 8 ). Yang
dimaksud taubat yang murni adalah taubat yang ikhlash.
6. Taubat dilakukan pada masa diterima-nya taubat. Masa
diterimanya taubat adalah:
-
Sebelum saat sakarotul maut.
-
Sebelum Matahari terbit dari barat.
Allah berfirman: “Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari
orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada
seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan: “Sesungguhnya saya
bertaubat sekarang” (QS. An-Nisaa [4]: 18).
Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya Allah menerima taubat
seorang hamba, selama belum dalam sakarotul-maut” (HR. Tirmidzi).
Dalam hadis yang lain Rasululloh bersabda: “Sesungguhnya Alloh
membentangkan tangan-Nya pada malam hari untuk menerima taubat orang-orang yang
melakukan kesalahan di siang hari. Dan Allah membentangkan Tangan-Nya pada siang
hari untuk menerima taubat orang-orang yang melakukan kesalahan pada malam hari”
(HR. Muslim).
Dalam hadist yang lain Rasululloh bersabda: “Barang siapa yang
bertaubat sebelum matahari terbit dari barat, Allah akan menerima taubatnya”
(HR. Muslim).
Post a Comment