Kemunkaran-Kemunkaran Dalam Rumah
Kemunkaran-Kemunkaran Dalam Rumah
Nasehat (26):
Waspada terhadap Masuknya Kerabat yang Bukan Mahram kepada
Isteri yang Ada di Rumah ketika Suami sedangTiada.
Nasehat (27):
Memisahkan Antara
Laki-laki dengan Wanita dalam Acara Kunjungan Silaturahim Keluarga.
Nasehat (28):
Waspada terhadap
Bahaya Sopir dan Pembantu di Rumah .
Nasehat (29):
Keluarkanlah
Orang yang Bersikap Kebanci-bancian dari Rumahmu.
Nasehat (30):
Waspadalah terhadap Bahaya Film.
Nasehat (31):
Berhati-hati dari
Kejahatan Telepon.
Nasehat (32):
Wajib
Menghilangkan Setiap Identitas - Apapun Bentuknya -Agama Batil Orang-orang
Kafir, Termasuk Sesembahan dan Tuhan Mereka.
Nasehat (33):
Menghilangkan
Gambar-gambar Makhluk Bernyawa.
Nasehat (34):
Laranglah Merokok
di Rumahmu.
Nasehat (35):
Jangan Memelihara
Anjing di Rumah.
Nasehat (36):
Menjauhi dari
Menghias Rumah dengan Aneka Warna (Berlebih-lebihan).
Rumah Dipandang
Dari Dalam Dan Dari Luar
Nasehat (37):
Memilih Lokasi
dan Desain Rumah yang Tepat.
Tidak diragukan
lagi, seorang muslim yang benar akan memperhatikan soal pemilihan letak dan
lokasi rumah yang tepat. Ia akan menerapkan beberapa program bagi rumahnya
sehingga layak sebagai hunian muslim.
Dari segi lokasi,
misalnya: Rumah hendaknya berdekatan
dengan masjid. Hal ini sangat besar manfaatnya. Ketika adzan bergema memanggil
shalat, ia bisa segera pergi ke masjid dan mendapatkan jama'ah. Bagi
para wanita,
mereka akan biasa
mendengarkan bacaan Al-Qur'an dari pengeras suara. Adapun anak-anak kecil,
mereka bisa leluasa mengkuti halaqah hafalan Al-Qur'an, belajar mengaji dan
sebagainya. Agar tidak dalam satu
bangunan dengan orang-orang fasik, atau dalam kampung hunian yang terdapat
orang-orang kafir, misalnya di tengah-tengah perkampungan itu ada kolam renang
buat umum, campur-baur antara pria wanita dan seumpamanya. Agar tidak melihat dan tidak terlihat,
jika masih ada saja terjadi maka boleh menggunakan tabir atau dengan
meninggikan pagar.
Dari segi desain,
misalnya: Hendaknya ia memperhatikan
pemisahan antara laki-laki dengan perempuan dan para tamu luar , misalnya pintu
masuk, ruang tempat duduk dsb. Jika tidak mungkin, maka bisa menggunakan tabir
atau hijab. Menutupi jendela-jendela
dengan tabir atau satir (gorden) , sehingga orang yang ada di dalam kamar tidak
kelihatan oleh tetangga atau oleh orang yang lalu lalang, terutama malam hari
ketika cahaya terang benderang.
Hendaknya tidak menggunakan toilet dengan menghadap ke kiblat. Hendaknya memilih rumah yang luas serta
rumah yang banyak perabotannya. Hal itu disebabkan beberapa hal:
"Sesungguhnya
Allah suka bila melihat bekas nikmat-Nya pada hambaNya".
"Tiga hal
termasuk kebahagiaan dan tiga hal termasuk kesengsaraan. Termasuk kebahagiaan
yaitu: wanita shalihah yang jika kamu melihatnya menyenangkanmu, ketika engkau
pergi darinya kamu merasa aman atas dirinya dan atas hartamu, dan hewan
tunggangan sehingga ia menghantarkanmu menyusul kawan-kawanmu
serta rumah yang
luas dan banyak perabotannya. Dan termasuk kesengsaraan adalah wanita yang
apabila kamu melihatnya maka engkau merasa enggan, ia menyerangmu dengan
lisannya, jika engkau pergi darinya kamu tidak merasa aman atas dirinya dan
atas hartamu; serta hewan yang lamban, jika engkau memukulnya maka akan
melelahkanmu dan jika engkau meninggalkannya (tidak memukulnya) maka tidak
menghantarkanmu
menyusul
kawan-kawanmu serta rumah yang sedikit perabotannya". Memperhatikan kesehatan, misalnya soal
ventilasi udara dan masuknya cahaya matahari ke dalam rumah. Tetapi beberapa hal di atas dan hal-hal
lainnya seyogyanya diukur sesuai dengan kemampuan material dan kondisi yang
ada, tidak boleh dipaksakan.
Nasehat (38): Memilih Tetangga sebelum Memilih
Rumah.
Karena pentingnya
masalah ini, semestinya dibahas secara tersendiri sehingga agak mendetail.
Tetangga pada
zaman kita sekarang ini, memiliki pengaruh yang tidak kecil terhadap tetangga
di sebelahnya.
Karena saling
berdekatannya rumah-rumah dan berkumpulnya mereka dalam flat-flat, kondominium
atau apartemen.
Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam mengabarkan, empat hal termasuk kebahagiaan, di
antaranya tetangga yang baik. Beliau juga menyebutkan empat hal termasuk
kesengsaraan, di antaranya tetangga yang jahat.
Karena bahayanya
tetangga yang jahat ini, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berlindung
kepada Allah daripadanya dengan berdo'a:
"Ya Allah,
aku berlindung kepadaMu dari tetangga yang jahat di rumah tempat tinggal,
karena tetangga nomaden (hidup berpindah-pindah, termasuk di dalamnya kontrak
beberapa waktu, pent) akan pindah".
Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan umat Islam untuk berlindung pula
daripadanya dengan mengatakan:
"Berlindunglah
kalian kepada Allah dari tetangga yang jahat di rumah tempat tinggal, karena
tetangga yang nomaden akan berpindah daripadamu".
Dalam buku kecil
ini, tentu tak memadai untuk menjelaskan secara rinci tentang pengaruh tetangga
jahat terhadap suami isteri dan anak-anak, berbagai gangguan menyakitkan
daripadanya, serta kesusahan hidup bersebelahan dengannya. Akan tetapi dengan
mempraktekkan hadits-hadits yang telah lalu (dalam masalah bertetangga) sudah
cukup bagi orang yang mau mengambil pelajaran.
Mungkin di antara
jalan pemecahannya yang kongkrit yaitu - seperti yang dipraktekkan oleh
sebagian orang dengan menyewakan rumah yang bersebelahan dengan tetangga jahat
tersebut kepada orang-orang yang sekeluarga dengan mereka, meski untuk itu
harus merugi dari sisi materi, karena sesungguhnya tetangga yang baik tak bisa
dihargai dengan materi, berapapun besarnya.
Post a Comment