Membangun Rumah Tangga Nasehat (1): Memilih Istri yang Tepat
Membangun Rumah
Tangga
Nasehat (1): Memilih Istri yang Tepat
Allah
berfirman:
"Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara
kamu, dan orang-orang yang layak (kawin) dan hamba-hamba sahayamu yang lelaki
dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karuniaNya. Dan
AllahMaha Luas (karuniaNya) lagi Maha Mengetahui."
(An Nur :32).
Hendaknya
seseorang memilih isteri shalihah dengan syarat-syarat sebagai berikut:
"Wania itu
dinikahi karena empat hal: hartanya, keturunannya, kecantikannya dan agamanya. Maka
hendaknya engkau utamakan wanita yang memiliki agama, (jika tidak) niscaya
kedua tanganmu akan berdebu (miskin,
merana)".Hadits
riwayat Al-Bukhari, lihat Fathul Bari, 9/132.
"Dunia
semuanya adalah kesenangan, dan sebaik-baik kesenangan dunia adalah wanita
shalihah''.
Hadits riwayat Muslim (1468), cet. Abdul
Baqi; dan riwayat An-Nasa'i dari Ibnu Amr, Shahihul Jami', hadits no.3407
"Hendaklah salah seorang dari kamu memiliki hati yang
bersyukur, lisan yang selalu dzikir dan isteri beriman yang menolongnya dalam
persoalan akhirat".
Hadits riwayat Ahmad (5/282), At-Tirmidzi dan Ibnu Majah
dari Tsauban, Shahihul Jami', hadits no. 5231
Dalam riwayat lain disebutkan :
"Dan isteri shalihah yang menolongmu atas persoalan
dunia dan agamamu adalah sebaik-baik (harta) yang disimpan manusia".
Hadits riwayat Al-Baihaqi dalam Asy-Syu'ab dari Abu Umamah.
Lihat Shahihul Jami', hadits no. 4285
"Kawinilah perempuan yang penuh cinta dan yang subur
peranakannya. Sesungguhnya aku membanggakan dengan banyaknya jumlah kalian di
antara para nabi pada hari Kiamat."
Hadits riwayat
Imam Ahmad (3/245), dari Anas. Dikatakan dalam Irwa 'ul Ghalil, "Hadits
ini shahih", 6/195
"(Nikahilah) gadis-gadis, sesungguhnya mereka lebih
banyak keturunannya, lebih manis tutur katanya dan lebih menerima dengan
sedikit (qana'ah)".
Hadits riwayat lbnu Majah, No. 1861 dan alam As-Silsilah
Ash-Shahihah, hadits No. 623
Dalam riwayat lain disebutkan : "Lebih
sedikit tipu dayanya".
Sebagaimana
wanita shalihah adalah salah satu dari empat sebab kebahagiaan maka sebaliknya
wanita yang tidak shalihah adalah salah satu dari empat penyebab sengsara. Seperti
tersebut dalam hadits shahih:
"Dan di antara kebahagiaan adalah wanita shalihah,
engkau memandangnya lalu engkau kagum dengannya, dan engkau pergi daripadanya
tetapi engkau merasa aman dengan dirinya dan hartamu. Dan di antara kesengsaraan adalah wanita yang
apabila engkau memandangnya engkau merasa enggan, lalu dia mengungkapkan
kata-kata
kotor kepadamu, dan jika engkau pergi daripadanya engkau
tidak merasa aman atas dirinya dan hartamu" Hadits riwayat Ibnu Hibban dan lainnya, dalam
As-Silsilah Ash- Shahihah, hadits no. 282
Sebaliknya, perlu memperhatikan dengan seksama keadaan orang
yang meminang wanita muslimah tersebut, baru mengabulkannya setelah memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut
"Jika datang kepadamu seseorang yang engkau rela
terhadap akhlak dan agamanya maka nikahkanlah, jika tidak kamu lakukan niscaya
akan terjadi fitnah di bumi dan kerusakan yang besar".
Hadits riwayat Ibnu Majah 1967, dalam As-Silsilah
Ash-Shahihah, hadits no. 1022
Hal-hal di atas
perlu dilakukan dengan misalnya bertanya, melakukan penelitian, mencari
informasi dan sumber-sumber berita terpercaya agar tidak merusak dan
menghancurkan rumah tangga yang bersangkutan."
Laki-laki shalih
dengan wanita shalihah akan mampu membangun rumah tangga yang baik, sebab
negeri yang baik akan keluar tanamannya dengan izin Tuhannya, sedang negeri
yang buruk tidak akan keluar tanaman daripadanya kecuali dengan susah
payah.
Post a Comment