Surga
Allah menjanjikan surga bagi mereka yang menghadap-Nya
sebagai mukmin. Tentu saja, Allah tidak pernah menyalahi janji-Nya. Mereka yang
teguh keimanannya mengetahui bahwa Pencipta mereka akan memegang janji-Nya dan bahwa
mereka akan diterima di surga asalkan mereka hidup sebagai mukmin sejati di
dunia ini:
Yaitu surga 'Adn yang telah dijanjikan oleh Tuhan Yang Maha
Pemurah kepada hamba-hamba-Nya, sekalipun (surga itu) tidak tampak.
Sesungguhnya janji Allah pasti akan ditepati. (QS. Maryam, 19: 61)
Saat memasuki surga merupakan momen terpenting bagi
orang-orang mukmin yang beriman dan beramal saleh. Sepanjang hayat, mereka
bekerja keras, berdoa, melakukan hal-hal yang benar untuk memperolehnya. Di
sisi Allah, itulah tentunya tempat terbaik untuk tinggal dan tempat paling
nyata untuk dicapai: surga, tempat yang disediakan khusus bagi mereka yang
beriman. Allah menceritakan saat yang unik ini dalam ayat berikut:
(Yaitu) surga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama
dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, istri-istrinya, dan anak
cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua
pintu; (sambil mengucapkan), ‘Keselamatan atas kamu karena kesabaranmu,' Maka
alangkah baiknya tempat kesudahan itu. (QS. Ar-Ra'd, 13: 23-24)
Keindahan Surga
Perumpamaan surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang
bertakwa ialah (seperti taman), mengalir sungai-sungai di dalamnya; buahnya
tiada henti sedang naungannya (demikian pula). Itulah tempat kesudahan bagi
orang-orang yang bertakwa; sedang tempat kesudahan bagi orang-orang kafir ialah
neraka. (QS. Ar-Ra'd, 13: 35)
Panorama yang indah dengan danau, sungai, dan
tumbuh-tumbuhan hijau yang subur adalah surga yang dibayangkan oleh orang awam.
Namun, gambaran surga ini harus dijernihkan karena tidak tepat mewakili
pandangan Quran. Sudah barang tentu surga memiliki keindahan alam yang luar
biasa; akan tetapi, suasana menyenangkan seperti itu hanya menggambarkan
seginya yang indah dan menggoda. Karena itulah, di dalam Al Quran terdapat
berbagai referensi tentang tempat tinggal yang indah, taman-taman yang teduh,
dan sungai-sungai yang mengalir. Namun, membatasi surga dengan keindahan fisik
sudah tentu akan terbukti tidak setara dengan kenyataannya.
Keindahan dan keagungan surga jauh melebihi imajinasi
manusia. Penyebutan Quran "Kedua surga itu mempunyai pohon-pohonan dan
buah-buahan," (QS. Ar-Rahman, 55:48) jelas mengilustrasikan gambaran hidup
tentang sifat nyata dari surga. Yang dimaksud dengan "afnan" (pohon-pohonan
dan buah-buahan) adalah hal-hal yang diciptakan khusus oleh Allah Yang
Mahatahu. Kesenangan ini dapat pula menjadi imbalan yang mengejutkan atau
hal-hal yang memberi kesenangan yang tak pernah dibayangkan manusia. Janji
Allah, "kesenangan" adalah hal-hal yang khusus diciptakan Allah Yang
Mahatahu. Kesenangan ini mungkin akan menjadi ganjaran yang mengejutkan atau
hal yang tak pernah terbayangkan oleh manusia. Janji Allah, "Mereka
memperoleh apa yang mereka kehendaki di sisi Tuhan mereka. Yang demikian itu
adalah karunia yang besar." (QS. Asy-Syura, 42: 22) menjelaskan bahwa
sebagai kemurahan Allah, imajinasi orang mukmin akan membentuk Surga sesuai
dengan selera dan keinginan mereka.
Tempat Tinggal Abadi bagi Orang-Orang Mukmin
Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin, lelaki dan
perempuan, surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di
dalamnya, dan tempat-tempat yang bagus di surga 'Adn. Dan keridhaan Allah
adalah lebih besar; itu adalah Di dunia ini, orang beriman hidup di
"rumah-rumah yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut
nama-Nya di dalamnya." (QS. An-Nuur, 24: 36) Dengan perintah Allah, para
penghuni ini tetap bersih dan terawat khusus.
Begitu pula halnya dengan hunian di surga; mereka adalah
tempat-tempat di mana Allah dimuliakan dan Nama-Nya senantiasa diingat.
Begitu pula dengan gedung besar di tempat-tempat yang indah,
tempat tinggal orang-orang mukmin di dunia mungkin merupakan karya dari desain
dan arsitektur ultramodern yang dibangun di kota-kota yang indah.
Tempat tinggal di surga yang diterangkan di dalam Al Quran
biasanya berada di keindahan alam:
Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya mereka
mendapat tempat-tempat yang tinggi, di atasnya dibangun pula tempat-tempat yang
tinggi yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Allah telah berjanji dengan
sebenar-benarnya. Allah tidak akan memungkiri janji-Nya. (QS. Az-Zumar, 39: 20)
Gedung-gedung yang disebutkan dalam ayat tersebut, yang di
bawahnya mengalir sungai, mungkin memiliki jendela-jendela besar atau aula yang
dikelilingi oleh dinding kaca yang memungkinkan menikmati panorama indah ini.
Mereka adalah rumah-rumah yang dihias indah dengan singgasana-singgasana yang
khusus dirancang untuk kenyamanan orang-orang mukmin. Mereka akan beristirahat
di atas singgasana yang disusun berjejer dan menikmati limpahan buah-buahan
yang lezat dan berbagai jenis minuman. Desain dan dekorasi gedung tersebut
adalah kain dan bahan-bahan dengan kualitas terbaik. Sofa-sofa yang nyaman yang
dihiasi kain brokat sutra dan singgasana secara khusus ditekankan dalam banyak
ayat:
Mereka berada di atas dipan yang bertahta emas dan permata.
(QS. Al Waaqi'ah, 56: 15)
Mereka bertelekan di atas dipan-dipan berderetan dan Kami
kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli. (QS.
Ath-Thuur, 52: 20)
Sebagaimana diungkapkan ayat-ayat tersebut, singgasana
merupakan simbol martabat, kemegahan, dan kekayaan. Allah berkehendak agar
hamba-hamba-Nya hidup di tempat-tempat yang mulia di surga. Di lingkungan yang
begitu gemilang, orang-orang mukmin tetap mengingat Allah dan mengulangi
kata-kata-Nya:
Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita
dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampun lagi Maha
Mensyukuri. Yang menempatkan kami dalam tempat yang kekal dari karunia-Nya;
didalamnya kami tiada merasa lelah dan tiada pula merasa lesu. (QS. Faathir,
35: 33-35)
Materi dasar surga adalah "karya yang sangat
halus" dan "keindahan yang luar biasa". Ini semua adalah
bayangan dari kecerdasan dan rasa seni tertinggi milik Allah. Misalnya,
singgasana-singgasana dilapisi dengan emas dan batu-batu berharga; bukan
singgasana biasa, namun singgasana yang agung. Pakaian terbuat dari sutra dan
kain berharga. Lebih-lebih lagi, perhiasan perak dan emas melengkapi pakaian
ini. Dalam Al Quran, Allah memberikan banyak rincian tentang surga, namun dari
berbagai ungkapan itu jelaslah bahwa setiap orang yang beriman akan menikmati
sebuah Taman yang dirancang sesuai dengan imajinasinya. Tidak diragukan lagi, Allah
akan mengaruniakan banyak lagi anugerah lain yang menakjubkan kepada
hamba-hambanya yang tercinta.
Surga yang Tak Terbayangkan
Diedarkan kepada mereka piring-piring dari emas, dan
piala-piala dan di dalam surga itu terdapat segala apa yang diingini oleh hati
dan sedap (dipandang) mata dan kamu kekal di dalamnya. (QS. Az-Zukhruf, 43: 71)
Dari deskripsi dan ilustrasi yang terdapat di dalam Al
Quran, kita dapat memperoleh suatu pemahaman umum seperti apa surga itu. Dalam
ayat "Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu,
mereka mengatakan: ‘Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu.'"
(QS. Al Baqarah, 2: 25), Allah menyatakan bahwa anugerah di surga secara
fundamental akan sama dengan yang ada di dunia. Sesuai dengan deskripsi pada
ayat, "dan memasukkan mereka ke dalam jannah yang telah diperkenankan-Nya
kepada mereka" (QS. Muhammad, 47: 6), kita dapat mencapai kesimpulan bahwa
Allah akan membiarkan orang-orang beriman tinggal di Surga dengan apa yang
telah mereka kenal sebelumnya.
Walau demikian, setiap keterangan yang dapat kita kumpulkan
tentang surga di dunia ini pastilah tidak memadai; ia hanya dapat memberikan
isyarat untuk mengira sebuah gambaran umum. "Perumpamaan jannah yang
dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai
dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang
tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamar yang lezat rasanya bagi
peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring." (QS. Muhammad, 47:
15). Ayat ini menjelaskan bahwa surga adalah suatu tempat di luar imajinasi
kita. Di dalam jiwa manusia, ayat ini membangkitkan perasaan bahwa surga adalah
sebuah tempat dengan pemandangan yang tak terduga.
Di lain pihak, Allah menguraikan surga sebagai "suatu
hiburan" atau sebuah "pesta":
Akan tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya, bagi
mereka surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, sedang mereka kekal di
dalamnya sebagai tempat tinggal dari sisi Allah. Dan apa yang di sisi Allah adalah
lebih baik bagi orang-orang yang berbakti. (QS. Ali Imran, 3: 198)
Dalam ayat ini, Allah memperkenalkan surga sebagai sebuah
tempat hiburan dan kesenangan. "Akhir" dari hidup ini, kesenangan
karena lulus "ujian" dan mencapai tempat terbaik untuk tinggal
selamanya, sudah barang tentu membuat orang-orang yang beriman bergembira.
Perayaan ini akan sangat luar biasa: perayaan yang tidak ada padanannya dengan
pesta atau kegembiraan apa pun di dunia ini. Jelaslah bahwa perayaan ini akan
di luar kebiasaan dan ritual dari semua pertunjukan, festival, karnaval atau
pesta yang biasa ada di negeri-negeri terdahulu maupun sekarang.
Di kehidupan yang abadi, fakta bahwa mereka yang beriman
akan menikmati berbagai jenis hiburan tanpa henti mengingatkan akan sebuah ciri
lain dari orang beriman di surga: tidak pernah merasa lelah. Di dalam Al Quran,
kondisi ini diungkapkan sebagai berikut dalam perkataan orang beriman:
"Yang menempatkan kami dalam tempat yang kekal dari karunia-Nya; di
dalamnya kami tiada merasa lelah dan tiada pula merasa lesu." (QS.
Faathir, 35: 35)
Tak diragukan, orang-orang yang beriman juga tidak akan
mengalami kelelahan mental di sana. Berlawanan dengan surga, di mana
"mereka tidak merasa lelah di dalamnya" (QS. Al Hijr, 15: 48),
manusia di dunia merasa lelah karena tubuhnya tidak diciptakan kuat. Ketika
seseorang merasa lelah, dia menjadi sulit berkonsentrasi dan membuat keputusan
yang cermat. Karena kelelahan, persepsi seseorang berubah. Namun, kondisi
pikiran seperti itu tidak pernah ada di surga. Semua indra terus tajam
menangkap ciptaan Allah dengan kemampuan terbaik. Orang-orang yang beriman sama
sekali tidak merasakan perasaan lelah dan karenanya, mereka menikmati anugerah
Allah tanpa gangguan. Kesenangan dan kegembiraan yang dirasakan tidak berbatas
dan abadi.
Di lingkungan di mana kelelahan dan kebosanan tidak ada,
Allah memberi ganjaran orang-orang yang beriman dengan menciptakan "apa
pun yang mereka inginkan". Sudah tentu, Allah memberikan kabar gembira
bahwa Dia akan menciptakan lebih dari yang dapat dibayangkan atau diinginkan
mereka: "Mereka di dalamnya memperoleh apa yang mereka kehendaki; dan pada
sisi Kami ada tambahannya." (QS. Qaaf, 50: 35)
Hendaklah diingat bahwa salah satu anugerah surga yang
terpenting adalah bahwa "Allah memelihara mereka dari azab neraka,"
(QS. Ad-Dukhaan, 44: 56) dan "mereka tidak mendengar sedikit pun suara api
neraka. " (QS. Al Anbiyaa', 21: 102)
Sebaliknya, kapan pun mereka mau, orang-orang yang beriman
mendapat kesempatan untuk melihat dan berbicara kepada penghuni neraka. Mereka
pun merasa berterima kasih atas anugerah ini:
Mereka berkata: "Sesungguhnya kami dahulu, sewaktu
berada di tengah-tengah keluarga kami merasa takut. Maka Allah memberikan
karunia kepada kami dan memelihara kami dari azab neraka. Sesungguhnya kami
dahulu menyembah-Nya. Sesungguhnya Dialah yang melimpahkan kebaikan lagi Maha
Penyayang." (QS. At-Thuur: 26-28)
Surga diuraikan di dalam Al Quran sebagai berikut: "Dan
apabila kamu melihat di sana, niscaya kamu akan melihat berbagai macam
kenikmatan dan kerajaan yang besar." (QS. Al Insaan, 76: 20) Di sini, mata
mengecap dan menikmati pemandangan yang berbeda, kemegahan yang berbeda. Setiap
sudut dan tempat dihiasi dengan hiasan yang berharga. Kemegahan seperti itu
hanyalah untuk orang-orang beriman, yang dilimpahi Allah kemurahan-Nya dan
dihadiahkan Taman-Nya. "Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada
dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di
atas dipan-dipan," (QS. Al Hijr, 15: 47) "mereka kekal di dalamnya,
mereka tidak ingin berpindah dari padanya." (QS. Al Kahfi, 18: 108)
Anugerah Allah Terpenting: Ridha-Nya
Allah telah menjanjikan kepada orang yang beriman, lelaki
maupun wanita, taman-taman yang di bawahnya mengalir sungai, untuk tinggal di
dalamnya, dan gedung-gedung indah di dalam taman kebahagiaan abadi. Tetapi
kebahagiaan terbesar adalah ridha Allah: itulah kebahagiaan utama. (QS.
At-Taubah, 9: 72)
Pada halaman-halaman terdahulu, telah disebutkan tentang
anugerah mulia yang dikaruniakan Allah atas manusia di surga. Nyatalah bahwa
surga itu adalah sebuah tempat yang berisi semua kesenangan yang dapat
dirasakan manusia dengan panca indranya. Namun, keunggulan surga adalah ridha
Allah. Bagi mereka yang beriman, memperoleh ridha Allah menjadi sumber
kedamaian dan kesenangan di hari akhirat. Lebih jauh lagi, melihat anugerah
Allah dan bersyukur kepada Allah atas kemurahan-Nya membuat mereka gembira. Di
dalam Al Quran, orang-orang yang beriman digambarkan sebagai berikut:
Allah ridha terhadap-Nya. Itulah keberuntungan yang paling
besar. (QS. Al Maaidah, 5: 119)
Apa yang membuat anugerah surga begitu berharga adalah
keridhaan Allah. Jenis anugerah yang sama dapat juga ada di dunia ini, namun
jika ridha Allah tidak ada, orang-orang yang beriman tidak menikmati
anugerah-anugerah ini. Ini adalah masalah penting yang perlu direnungkan. Apa
yang sebenarnya membuat suatu anugerah berharga adalah sesuatu di luar nikmat
dan kesenangan yang diberikannya. Yang benar-benar berarti, adalah fakta bahwa
Allah telah melimpahkan anugerah itu.
Seorang yang beriman yang mendapatkan anugerah sedemikian
dan bersyukur kepada Penciptanya memperoleh kesenangan utamanya dari mengetahui
bahwa hal itu merupakan kemurahan Allah. Kepuasan dapat ditemukan hanya dari
fakta bahwa Allah melindunginya, mencintainya dan bahwa Penciptanya menunjukkan
kasih sayang-Nya kepadanya. Oleh karena itu, hati seseorang hanya mengambil
kesenangan dari surga. Dia diciptakan sebagai hamba Allah dan karenanya dia
hanya mengambil kesenangan dari kemurahan-Nya.
Karena itulah sebuah "surga di bumi" utopia orang
yang tidak beriman tidak pernah ada di dunia ini. Malahan jika segala sesuatu
yang ada di surga dikumpulkan dan diletakkan di dunia ini, ia tetap tidak
berarti tanpa keridhaan Allah.
Ringkasnya, surga adalah pemberian Allah kepada
hamba-hamba-Nya yang sejati dan karena itu begitu penting bagi mereka. Karena,
"merupakan hamba-hamba yang dimuliakan" (QS. Al Anbiyaa' 21: 26),
mereka memperoleh kebahagiaan dan kesenangan yang abadi. Ucapan orang-orang
yang beriman di surga adalah, "Maha Agung nama Tuhanmu Yang Mempunyai
Kebesaran dan Karunia." (QS. Ar-Rahmaan, 55: 78)
Post a Comment