Bagaimana Membentuk Sebuah Panitia
Bagaimana Membentuk Sebuah Panitia
I.
Apa Panitia itu ?
Sebuah panitia mungkin dapat di
artikan sebagai kumpula individu yang mengerjakan tugas tertentu untuk sebuah
organisasi. Panitia adalah sesuatu yang sangat diperlukan. Mereka nampaknya ada
dimana-mana, bahkan ketika mereka tidak di angkat secara resmi, karena ternyta
penilaian dan konsultasi kolektif lebih diperlukan dan mempunyai nilai lebih
dibandingkan dengan keputusan individu dan autokrasi.
Sebagai
contoh setelah khalifah umar bin khattab mengumpulkan seluruh ayat Al Qur’an
dari wilayah kerajaan, beliau melantik sebuah panitia untuk meneliti penyalinan
seluruh Qur’an itu dalam satu naskah. Sa’d bin Al As membacakan ayat-ayat
Qur’an dan Zaid bin Tsabit menulisnya. Untuk mengantisipasi perbedaan
pengucapan beberapa kata, Umar memberi petunjuk bahwa dialek kaum mudar harus
diterima untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Secara umum, panitia diperlukan untuk :
a.
Menyebarkan informasi dan memberikan nasehat.
b.
Menghasilkan ide dan menyelesaikan masalah tertentu.
c.
Membantu terciptanya koordinasi, komunikasi,
kerjasama dan
d.
Mengusulkan tindakan-tindakan selanjutnya dan
membuat beberapa keputusan.
A. Keuntungan dan kerugian
Keuntungan
penting dari tindakan panitia adalah ;
a.
Memungkinkan terciptanya penilaian kelompok secara
terpadu. Orang-orang dari berbagai spesialisasi, wilyah secara geografis, dan
hirarki dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan masalah.
b.
Membnatu menjembatani garis demarkasi dalam
persoalan-persoalan yang melibatkan lebih dari satu unit organiosasi.
c.
Membantu menghasilkan kerjasama kelompok yang lebih
baik melalui interaksi formal dan non formal.
Adapun kerugian dalam tindakan panitia ;
a.
Keuangan
yang dipakai panitia seperti perjalanan dan penginapan seharusnya bisa
digunakan untuk soal-soal kecil dan rutin.
b.
Terlalu
bnyak kompromi sehingga sukar mengambil keputusan.
c.
Mungkin
sulit memegangn tanggung jawab sebuah kelompok atas tindakannya.
B. Jenis-jenis Panitia
Panitia
ada beberapa macam, berdasarkan fungsinya, kerangka rujukan dan terkadang
menurut ukuran kebutuhan. Sebagian panitia ada yang dibentuk permanen,
sementara yang lainya bersipat temporer.
Panitia
dibentuk untuk satu tujuan khusus dan akan dibubarkan bila tugas mereka telah
selesai. Biasanya terdapat dua jenis panitia dalam kebnyakan organisasi :
a.
Panitia tetap, dibentuk untuk memegang tanggung
jawab persoalan-persoalan yang bersifat
umum dan berkesinambungan dan memerlukan
penilsisn kolektif seperti perencanaan keanggotaan, keuangan dsb.
b.
Paniti ad hoc
dibentuk untuk mengendalikan tugas khusus, baik jenis maupun masa tugasnya, dan
tugas umum yang bersifat kontroversial
dan tidak berulang seperti mengkaji sebuah situasi atau menyusun suatu
peristiwa.
II.
Membentuk panitia
A. Penugasan
Sebagian panitia dibentuk menurut
ketentuan konstitusi organisasi dan
undang-undang. Tugas khusus panitia dinyatakan dalam dokumen tersebut. Panitia
yang lain ditunjuk oleh badan yang mengatur organisasi. Mereka harus diberi
tugas atau perjanjian yang menjabarkan apa yang harus dilakukannya dengan
jelas. Dokumen tersebut juga harus menjelaskan laporan panitia dan hubungannya
yang lain dalam organisasi. Tidak ada panitia yang dibentuk tanpa pengertian
yang jelas tentang tujuannya.
B. Keanggotaan
Pertanyaan siapa yang perlu dimasukan dalam kepanitiaan berkaitan erat
dengan jenis tugas kepanitiaan. Panita yang perhatian utamanya yang berhubungan
dengan fungsi informasi, nasehat atau penyelesaian masalah, memerlukan anggota
yang memiliki pengetahuan dan keahlian
yang diperlukan dalam bidang tersebut. Kecakapan fungsional mungkin tidak
menjadi pertimbangan utama dalam memilih keanggotaan sebuah panitia yang
dirancang untuk meningkatkan koordinasi dan kerjasama yang lebih baik.
Sebagai contoh, sebuah panitia koordinasi harus memasukan personal dari unit-unit
organisasi yang terlibat. Anggota panitia harus di tunjuk dengan pemahaman yang
jelas akan tujuan yang harus dicapai panitia dan akan keterampilan
masing-masing individu untuk membantu pencapaian tujuan tersebut.
Kemampuan individu untuk berpartisipasi secara efektif dalam kegiatan
kelompok juga menjamin adanya perhatian dalam membuat jadwal tugas kepanitiaan.
Ukuran panitia akan berbeda menurut
tanggung jawabnya. Panitia yang lebih besar mungkin diperlukan dalam bidang
tertentu, seperti merekrut keangotaan, tetapi kepanitiaan yang lebih kecil
lebih disukai karena efesiensinya dalam memecapai konsensus dan menyempurnakan
tugas mereka.
Biasanya, sebuah panitia tetap minimum
terdiri dari lima orang dan maksimum sembilan orang, dengan beberapa pengecualian
yang bisa diterima. Alasan lima adalah karena panitia menyukai mayoritas
pekerja tiga orang, yang akan mewakili tersebarnya pertimbangan kolektif
sesempit mungkin, sehingga mampu mencukupi (persyaratan) dalam suatu situasi
yang memerlukan pertimbangan tersebut. Jumlah maksimum anggota sembilan adalah
batasan yang tidak begitu kaku, tetapi karena panitiaperlu mengadakan pertemuan
secara tetap tanpa diganggu oleh masalah-masalah daurat, kesulitan menjadwalkan
pertemuan untuk jumlah orang yang lebih banyak, sebaiknya membatasi jumlah
tersebut. Ini akan menjadi kenyataan, kecuali bila urusan panitia penting,
sehingga tidak ada seorangpun anggota yang ingin mengembangkan tugas-tugasyang
bertentangan. Keanggotaan panitia tetap harus luas mewakili sejumlah
keanggotaan yang masih dapat dibenarkan dalam hal senioritas organisasi,
ciri-ciri pribadi dan kelompok-kelompok yang tergabung.
Kebanyakan
panitia ad hoc terdiri dari tiga anggota, kadang terdiri dari dua orang,
maksimum lima orang dalam prakteknya. Anggota dalam panitia ad hoc perlu
mempunyai persamaan faham diantara satu dengan yang lain, trampil dan mampu
menjalankan tugas kepanitiaan. Mereka tidak perlu mewakili organisasi dalam
berberapa hal, dan biasanya tidak
menjadi persoalan diantara mereka, siapakah yang ditunjuk sebagai pimpinan.
C. Kepemimpinan
Kunci keberhasilan kepemimpinan ialah pemimpin yang efektif, dialah
yang mengatur irama, nada, dan seluruh strategi dalam kepanitiaan. Walaupun
suatu kepanitiaan mempunyai anggota yang mempunyai kemampuan dan tujuan yang
jelas, kemampuan ketua untuk memimpin dan mengarahkan kerja panitia adalah
sesuatu yang penting untuk keberhasilannya. Supaya efektif, pemimpin sendiri
harus bertanggung jawab, dan mendorong anggota yang lain untuk menyumbankan
sesuatu. Dia harus tahu betul tujuan organisasi dan peranan yang dimainkan oleh
panitia dalam usaha mencapai tujuan tersebut.
Dalam panitia tetap, ketua harus mampu menciptakan kerja sama dari
semua anggota dan memberikan tugas kepada mereka dari waktu ke waktu. Dia tidak
boleh bersifat baru dalam organisasi tidak paham terhadap budaya dan norma yang
tidak formal. Ketua yang efektif senantiasa mempertanyakan keharmonisandengan
anggota panitia dan badan yang mengaturnya, serta jelas komunikasinya dengan
mereka.
Bagaimana
Mengetuai Sebuah Panitia
Tugas
mengetahui panitia adalah salah satu latihan kepemimpinan. Kunci keberhasilan
ketua dari sebuah panitia ialah kemampuan sang ketua dalam mengarahkan,
memotivasi, mendelegasikan dan berkomunikasi dengan anggota-anggotanya. Sebagai
suatu unit organisasi, panitia lebih dari sekedar pertemuan, meskipun pertemuan
itu adalah bentuk yang paling umum dan jelas ketika panitia melaksanakan
tugasnya. Panitia mefungsikan dirinya melalui berbagai sarana interaksi formal
dan non formal lainnya, seperti : menulis laporan, melakukan observasi,
mengevaluasi aktivitas yang sedang berjalan, memonitor penampilan yang ada,
melaksanakan fungsi seremonial dan sebagainya. Secara keseluruhan panitia ialah
suatu kelompok yang kelangsungan keberadaannya sebagai sebuah kelompok harus
dipertahankan dalam masa-masa yang sulit dan perbedaan. Ketua harus mengarahkan
panitia lebih dari sekedar pertemuannya.
I. Tugas Panitia
Ketua
panitia harus menjalankan tugasnya ssepenuh hati karena kedudukannya merupakan
suatu lambang kepercayaan atau amanah organisasi dan kepemimpinannya. Mereka
tidak perlu mela.kukan semua tugas panitia. Ini adalah kekalahan diri sebab
tujuan panitia adalah mendapatkan sumber-sumber yang berfariasi dari stiap
anggotanya. Seorang ketua yang baik harus memimpin dan sekaligus menjadi
pendengar yang baik.
Tugas ketua bisa diklasifikasikan sebagai
berikut :
1.
merencanakan kerja panitia.
2.
Mengadakan pertemuan.
3.
Menyimpan
dokumen dan informasi ( kecuali tugas tersebut diserahkan pada sekretaris
panitia )
4.
Meminta panitia untukbekerja, dan
5.
Menilai
hasil-hasil kerja panitia.
A. Merencanakan Kerja Panitia.
Tanggung jawab pertama ketua adalah memahami sepenuhnya tugas panitia.
Berdasarkan pemahaman ini dia harus merancang strategi kerja sementara yang
meliputi :
1.
Jadwal pertemuan awal / pemdahuluan
2.
Pembagian tugas anggota panitia
3.
Penelitian terhadap latar belakang stap.
4.
Koordinasi dengan panitia lain.
5.
Menyetujui budget (anggaran) atau
6.
Kegiatan lain dari lembaga yang berwenang
7.
Garis waktu
dan peristiwa penting dari pencapaian yang diharapkan, dan
8.
Persoalan
yang berhubungan dengan logistik dan kehumasan
Dalam arti kata yang sebenarnya,
panitia ialah suatu organsasi kecil yang berada dalam organisasi besar. Ketua
harus menampilkan kepemimpinan dan keterampilan manajemennya dalam menggerakan
panitia ke arah tujuan yang diharapkan.
B. Mengadakan Pertemuan Panitia
Suatu
pertemuan panitia yang baik adalah hasil dari rencana yang berorientasi pada
pelaksanaan. Ia di dasarkan pada agenda yang logis sesuai dengan semua syarat
yang diperlukan, untuk melahirkan keputusan-keputusan. Agenda dan materi tentang latar belakang
harus dikirimkan kepada anggota sebelum jadwal pertemuan. lebih baik jadwal
pertemuan selama satu tahun disetujui sebelum atau dalam pertemuan pertama.
Tidak semua anggota dapat menghadiri semua pertemuan yang dijadwalkan dan
ketidak hadiran seorang anggota dari dua pertemuan atau lebih harus
diselesaikan secara serius dalam lingkup dan batasan otoritas seorang ketua. (
pembahasan pemimpin sebuah pertemuan dibicarkan dalam bab lain buku ini ).
C. Menyiapkan Dokumen dan
Informasi
Catatan-catatan kegiatan sebelumnya, notulen-notulen pertemuan yang
lalu, laporan panitia yang berkaitan, pembagian tugas panitia, dan
dokumen-dokumen yang serupa diperlukan untuk membuat keputusan-keputusan
berdasarkan informasi. Sebagai tambahan, panitia mungkin membentuk pusat data
atau bank data untuk menyimpan dan mengatur informasi tentang anggota dan
publik yang merasakan pengaruh pekerjaan yang ada. Umumnya, ketua perlu
mendelegasikan kepada seorang anggota panitia yang ditunjuk sebagai sekretaris
untuk menyimpan catatan-catatan yang ada. Meskipun begitu, medorong anggota
mengghunakan semua informasi secara kreatif untuk mensukseskan tujuan panitia.
D.
Meminta Anngota Panitia untuk
Bekerja.
Anggota bertindak sebagai kelompok
ketika mereka mereka bertemu untuk memutuskan rencana dan aktivitas. Pada waktu
yang lain setiap anggota bertanggung jawab terhadap kegiatan-kegiatan yang
khusus. Dalam kedua hal tersebut, ketua harus membantu anngota mendapatkan
sumber dan secara umum membantu mereka memenuhi kewajiban meraka. Ini
memerlukan kemampuan pemimpin, menggerakan, mendelegasikan, dan berkomunikasi
dengan anggota. Disamping itu juga dibutuhkan keterampilan untuk mengetahui
kekurangan dalam penampilan dan membentuknya sekaligus. Ketua harus mejadi
contoh dengan melaksanakan kewajibannya dengan segera dan serius.
E.
Menilai dan melaporkan hasil
Kerja Panitia
Panitia harus memberikan hasil, apakah
itu pentahapan keberhasilan sebuah peristiwa atau memberikan penyelesaian bagi
suatu masalah, atau merencanakan suatu rangkaian kegiatan. Bagaimanapun juga,
ketua mesti memastikan bahwa setiap hasil dinilai untuk tujuan pengontrolan
kualitas dan umpan balik. Waktu dan sumber perlu disisihkan untuk dievaluasi
sebagai bagian dari proses perencanaan yang telah di bicarakan. Selain itu,
penampilan ketua dan anggota juga harus dinilai untuk membantu meningkatkan
.penampilan selanjutnya.
Dalam sebagian besar kasus, hasil kerja
panitia harus dilaporkan kepada pejabat yang menunjuk atau badan pengurus
organisasi tersebut. Ketua mesti mengarahkan proses penyiapan laporan dan
meyakinkan bahwa hal tersebut benar-benar mencerminkan pandangan dan hasil dari
semua anggota. Laporan tersebut mesti memenuhi tujuannya, untuk menggambarkan
dengan jelas bahwa tujuan panitia telah tercapai, dan memberikan rekomendasi
untuk tindakan selajutnya jika tujuan tersebut tidak tercapai. Menyampaikan
laporan kerja pantia adalah tanggung jawab utama ketua.
II.
Pembatasan
Seorang ketua panitia harus mendapatkan penjelasan penuh mengenau
mandat, bidang dan batasan kekuasaannya dalam menjalankan tugas kepanitiaannya.
Pada umumnya ketua tidak boleh melakukan hal yang berikut :
a.
Mengangkat
anggota baru tanpa persetujuan yang tepat,
b.
Memberhentikan
anggota tanpa berkonsultasi dahulu dengan badan pengurus,
c.
Melibatkan
organisasi dalam komotmen substansi dan jangka panjang baik bersifat finansial
atau lainnya, atau
d.
Mengubah
kebijaksanaan organisasi, prosedur atau peraturan-pereaturan lainnya.
Post a Comment