Pelajaran Dari Firman Allah Surat al An’am : 60-62
Pelajaran Dari Firman Allah Surat al
An’am : 60-62
Segala puji hanya untuk Allah Ta'ala,
shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulallah. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah
dengan benar melainkan Allah semata yang tidak ada sekutu bagiNya, dan aku juga
bersaksai bahwa Muhammad Shalallahu’alaihi
wa sallam adalah seorang hamba dan utusanNya. Amma ba'du:
Perlu dipahami bersama,
kalau Allah azza wa jalla menurunkan al-Qur'an yang mulia ini sejatinya ialah
supaya diresapi makna kandungannya serta diwujudkan dalam amal nyata
keseharian. Seperti yang telah Allah ta'ala tegaskan melalui firmanNya:
﴿ أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ ٱلۡقُرۡءَانَ أَمۡ عَلَىٰ قُلُوبٍ أَقۡفَالُهَآ
٢٤ ﴾ [ محمد :24]
"Maka apakah mereka tidak memperhatikan
Al-Qur'an ataukah hati mereka terkunci? (QS Muhammad: 24).
Sebagai konsekwensi dari ayat yang mulia ini, maka pada kajian kita kali
ini, akan kita bawakan beberapa ayat dari al-Qur'an, sambil kita resapi
maknanya kemudian kita petik pelajaran yang terdapat dalam kandungannya.
Dimulai dari firman Allah tabaraka wa ta'ala:
﴿وَهُوَ
ٱلَّذِي يَتَوَفَّىٰكُم بِٱلَّيۡلِ وَيَعۡلَمُ مَا جَرَحۡتُم بِٱلنَّهَارِ ثُمَّ يَبۡعَثُكُمۡ
فِيهِ لِيُقۡضَىٰٓ أَجَلٞ مُّسَمّٗىۖ ثُمَّ إِلَيۡهِ مَرۡجِعُكُمۡ ثُمَّ يُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَ
٦٠ وَهُوَ ٱلۡقَاهِرُ فَوۡقَ عِبَادِهِۦۖ وَيُرۡسِلُ عَلَيۡكُمۡ حَفَظَةً حَتَّىٰٓ
إِذَا جَآءَ أَحَدَكُمُ ٱلۡمَوۡتُ تَوَفَّتۡهُ رُسُلُنَا وَهُمۡ لَا يُفَرِّطُونَ
٦١ ثُمَّ رُدُّوٓاْ إِلَى ٱللَّهِ مَوۡلَىٰهُمُ ٱلۡحَقِّۚ أَلَا لَهُ ٱلۡحُكۡمُ وَهُوَ
أَسۡرَعُ ٱلۡحَٰسِبِينَ ٦٢﴾ [ الأنعام:
60-62]
"Dan
Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu
kerjakan di siang hari, kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk
disempurnakan umur(mu) yang telah ditentukan, kemudian kepada Allah-lah kamu
kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang dahulu kamu kerjakan. Dan
Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan
diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian
kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami,
dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya. Kemudian mereka
(hamba Allah) dikembalikan kepada Allah, Penguasa mereka yang sebenarnya.
ketahuilah bahwa segala hukum (pada hari itu) kepunyaanNya. dan Dialah Pembuat
perhitungan yang paling cepat". (QS al-An'am:
60-62).
Penjabaran makna ayat:
Dimulai dari firman Allah ta'ala:
﴿وَهُوَ
ٱلَّذِي يَتَوَفَّىٰكُم بِٱلَّيۡلِ ٦٠ ﴾ [ الأنعام: 60]
"Dan
Dialah yang menidurkan kamu di malam hari". (QS al-An'am:
60).
Dijelaskan oleh Ibnu Katsir didalam
tafsir beliau: 'Allah ta'ala mengabarkan (dalam ayat ini) bahwasannya Allah mewafatkan
para hambaNya tatkala mereka tertidur pada malam hari. Dan inilah yang
dinamakan dengan kematian kecil, seperti yang tercantum dalam ayat lain, yaitu:
﴿
إِذۡ قَالَ ٱللَّهُ يَٰعِيسَىٰٓ إِنِّي مُتَوَفِّيكَ وَرَافِعُكَ إِلَيَّ ﴾ [ ال عمران : 55]
"(ingatlah), ketika Allah berfirman: "Hai
Isa, sesungguhnya aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat
kamu kepada-Ku". (QS al-Imraan: 55).
Sebagian
ulama tafsir menyatakan kalau yang dimaksud ayat diatas ialah wafat ketika
tidur. Dan hal ini, didukung oleh firman Allah ta'ala:
﴿
ٱللَّهُ يَتَوَفَّى ٱلۡأَنفُسَ حِينَ مَوۡتِهَا وَٱلَّتِي لَمۡ تَمُتۡ
فِي مَنَامِهَاۖ فَيُمۡسِكُ ٱلَّتِي قَضَىٰ عَلَيۡهَا ٱلۡمَوۡتَ وَيُرۡسِلُ ٱلۡأُخۡرَىٰٓ
إِلَىٰٓ أَجَلٖ مُّسَمًّىۚ ٤٢ ﴾ [ الزمر: 42]
"Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan
(memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; Maka Dia tahan jiwa
(orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain
sampai waktu yang ditetapkan". (QS az-Zumar: 42).
Sisi
pengambilan dalilnya, Allah menyebutkan didalam ayat ini dua kematian, kematian
besar (wafat) dan kematian kecil (tidur).
Dan
disebutkan dalam sebuah hadits dari Abu
Dzar radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi shalallah 'alaihi wa sallam biasanya bila
terbangun dari tidurnya beliau membaca do'a:
قال
رسول الله صلى الله عليه وسلم: « الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ
النُّشُورُ » [أخرجه البخاري]
"Segala puji bagi Allah yang telah
menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan hanya kepadaNya kita akan
dikumpulkan". HR Bukhari no: 7395.
Kemudian Allah ta'ala melanjutkan firmanNya:
﴿ وَيَعۡلَمُ مَا جَرَحۡتُم بِٱلنَّهَارِ ٦٠ ﴾ [ الأنعام: 60]
"Dan
Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan di siang hari". (QS al-An'am:
60).
Maksudnya Allah ta'ala mengetahui apa
yang kalian kerjakan pada amalan siang hari. Dan pada jumlah ini tergambar
secara jelas yang menunjukan bahwa Allah mengetahui dengan baik dari segala
segi, apa yang mereka kerjakan pada malam hari maupun siangnya, baik dalam
gerak atau tatkala diam. Hal itu, seperti yang dijelaskan dalam ayat lain:
﴿
سَوَآءٞ مِّنكُم مَّنۡ أَسَرَّ ٱلۡقَوۡلَ وَمَن جَهَرَ بِهِۦ وَمَنۡ
هُوَ مُسۡتَخۡفِۢ بِٱلَّيۡلِ وَسَارِبُۢ بِٱلنَّهَارِ ١٠ ﴾ [ الرعد: 10]
"Sama
saja (bagi Allah), siapa diantaramu yang merahasiakan ucapannya, dan siapa yang
berterus-terang dengan ucapan itu, dan siapa yang bersembunyi di malam hari dan
yang berjalan (menampakkan diri) di siang hari". (QS ar-Ra'du:
10).
Seperti
halnya, firman Allah ta'ala berikut:
﴿
وَمِن رَّحۡمَتِهِۦ جَعَلَ لَكُمُ ٱلَّيۡلَ وَٱلنَّهَارَ لِتَسۡكُنُواْ
فِيهِ وَلِتَبۡتَغُواْ مِن فَضۡلِهِۦ وَلَعَلَّكُمۡ تَشۡكُرُونَ ٧٣ ﴾ [ القصص: 73]
"Dan
karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu
beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya
(pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya". (QS al-Qashash: 73).
Lalu
Allah ta'ala melanjutkan firmanNya:
﴿
ثُمَّ يَبۡعَثُكُمۡ فِيهِ لِيُقۡضَىٰٓ أَجَلٞ مُّسَمّٗىۖ ثُمَّ إِلَيۡهِ مَرۡجِعُكُمۡ ثُمَّ يُنَبِّئُكُم
بِمَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَ ٦٠ ﴾ [ الأنعام: 60]
"Kemudian
Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan umur(mu) yang telah
ditentukan, kemudian kepada Allah-lah kamu kembali, lalu Dia memberitahukan
kepadamu apa yang dahulu kamu kerjakan". (QS al-An'am:
60).
Maksudnya membangunkan pada siang hari, untuk
disempurnakan umur(mu) yang telah ditentukan, yaitu ajal setiap orang, kemudian
kepada Allah-lah kamu kembali, kelak pada hari kiamat, lalu diberi balasan
sesuai dengan amalanmu, jika baik maka dia memperoleh kebaikan dan bila buruk
maka keburukan yang akan didapat.
Lantas
Allah ta'ala berfirman:
﴿
وَهُوَ ٱلۡقَاهِرُ فَوۡقَ عِبَادِهِۦۖ وَيُرۡسِلُ عَلَيۡكُمۡ حَفَظَةً
٦١ ﴾ [ الأنعام: 61]
"Dan
Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan Allah
meniutus kepadamu malaikat-malaikat penjaga". (QS al-An'am:
61).
Maksudnya Allah lah satu-satunya Dzat
yang mempunyai kekuasaan tertinggi atas para hambaNya, mereka semuanya tunduk
atas kebesaran, keagungan, dan kemuliaanNya.
Dan firmanNya: "Dan Allah
mengutus kepadamu malaikat-malaikat penjaga". Artinya dari para
malaikat ada yang ditugaskan untuk menjaga badannya manusia, sama seperti yang
diterangkan oleh Allah ta'ala dalam firmanNya yang lain:
﴿
لَهُۥ مُعَقِّبَٰتٞ مِّنۢ بَيۡنِ يَدَيۡهِ وَمِنۡ خَلۡفِهِۦ يَحۡفَظُونَهُۥ
مِنۡ أَمۡرِ ٱللَّهِۗ ١١ ﴾ [الرعد: 11]
"Bagi
manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan
di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah". (QS ar-Ra'd: 11).
Bentuk
penjagaannya yaitu dengan menjaga amal perbuatannya serta mencatat amalannya,
sebagaimana yang dijelaskan dalam firmanNya yang lain:
﴿
وَإِنَّ عَلَيۡكُمۡ لَحَٰفِظِينَ ١٠ كِرَامٗا كَٰتِبِينَ ١١ يَعۡلَمُونَ
مَا تَفۡعَلُونَ ١٢ ﴾ [الإنفطار: 10-12]
"Padahal
sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu).
Yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu). Mereka
mengetahui apa yang kamu kerjakan". (QS
al-Infithaar: 10-12).
Dan
sama persis seperti firmanNya:
﴿
إِذۡ يَتَلَقَّى ٱلۡمُتَلَقِّيَانِ عَنِ ٱلۡيَمِينِ وَعَنِ ٱلشِّمَالِ
قَعِيدٞ ١٧ مَّا يَلۡفِظُ مِن قَوۡلٍ إِلَّا لَدَيۡهِ رَقِيبٌ عَتِيدٞ ١٨ ﴾ [ ق :17-18]
"(yaitu)
ketika dua orang Malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah
kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapanpun yang
diucapkannya melainkan ada di dekatnya Malaikat pengawas yang selalu
hadir". (QS Qaf: 17-18).
Kemudian
Allah ta'ala melanjutkan:
﴿
حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءَ أَحَدَكُمُ ٱلۡمَوۡتُ تَوَفَّتۡهُ رُسُلُنَا وَهُمۡ
لَا يُفَرِّطُونَ ٦١ ﴾ [الأنعام: 61]
"Sehingga
apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh
malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan
kewajibannya". (QS al-An'am: 61).
Maksudnya apabila telah datang ajal dan
sudah saatnya mati, maka mereka akan diwafatkan oleh para malaikat Allah, yaitu
para malaikat yang ditugasi untuk itu. Ibnu Abbas mengatakan: 'Dan bagi
malaikat maut ada para pembantu dari kalangan para malaikat yang siap membantu
untuk mencabut ruh dari jasad, lalu setelah itu dipegang oleh malaikat maut
apabila telah selesai sampai ditenggorokan'. Dan ucapan seperti ini juga banyak
dikatakan oleh ulama salaf.
Adapun
firmanNya:
﴿
وَهُمۡ لَا يُفَرِّطُونَ ٦١ ﴾ [ الأنعام: 61]
"Dan
malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya". (QS al-An'am:
61).
Maksudnya didalam menjaga ruh dari orang
yang telah diambil nyawanya, namun, mereka menjaganya dan menurunkan sesuai
kehendak Allah azza wa jalla, jika dia termasuk orang sholeh maka diletakkan di
Iliyin, dan bila seorang fajir maka dilempar kedalam sijin. Kita berlindung
kepada Allah akan hal tersebut.
Dalam
ayat selanjutnya Allah ta'ala berfirman:
﴿
ثُمَّ رُدُّوٓاْ إِلَى ٱللَّهِ مَوۡلَىٰهُمُ ٱلۡحَقِّۚ ٦٢﴾ [ الأنعام: 62]
"Kemudian
mereka (hamba Allah) dikembalikan kepada Allah, Penguasa mereka yang sebenarnya".
(QS al-An'am: 62).
Ada yang berpendapat mereka adalah para
malaikat, ada yang mengatakan seluruh makhluk, dimana kelak pada hari kiamat
mereka semua akan dihadapkan kepada Allah azza wa jalla untuk diputuskan
perkara mereka dengan keadilanNya. Berdasarkan firman Allah tabaraka wa ta'ala:
﴿
قُلۡ إِنَّ ٱلۡأَوَّلِينَ وَٱلۡأٓخِرِينَ ٤٩ لَمَجۡمُوعُونَ إِلَىٰ مِيقَٰتِ
يَوۡمٖ مَّعۡلُومٖ ٥٠ ﴾ [الواقعة: 49-50]
"Katakanlah: "Sesungguhnya orang-orang yang
terdahulu dan orang-orang yang terkemudian. Benar-benar akan dikumpulkan di
waktu tertentu pada hari yang dikenal".
(QS al-Waaqi'ah: 49-50).
Oleh karena itu, Allah ta'ala meneruskan firmanNya:
﴿
أَلَا لَهُ ٱلۡحُكۡمُ وَهُوَ أَسۡرَعُ ٱلۡحَٰسِبِينَ ٦٢﴾ [ الأنعام: 62]
"Ketahuilah
bahwa segala hukum (pada hari itu) kepunyaanNya. dan Dialah Pembuat perhitungan
yang paling cepat". (QS al-An'am: 62).
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad didalam
musnadnya dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dia bercerita bahwa Nabi
shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
قال
رسول الله صلى الله عليه وسلم: « إِنَّ الْمَيِّتَ تَحْضُرُهُ
الْمَلَائِكَةُ فَإِذَا كَانَ الرَّجُلُ الصَّالِحُ قَالُوا اخْرُجِي أَيَّتُهَا
النَّفْسُ الطَّيِّبَةُ كَانَتْ فِي الْجَسَدِ الطَّيِّبِ اخْرُجِي حَمِيدَةً
وَأَبْشِرِي بِرَوْحٍ وَرَيْحَانٍ وَرَبٍّ غَيْرِ غَضْبَانَ قَالَ فَلَا يَزَالُ
يُقَالُ ذَلِكَ حَتَّى تَخْرُجَ ثُمَّ يُعْرَجَ بِهَا إِلَى السَّمَاءِ
فَيُسْتَفْتَحُ لَهَا فَيُقَالُ مَنْ هَذَا فَيُقَالُ فُلَانٌ فَيَقُولُونَ
مَرْحَبًا بِالنَّفْسِ الطَّيِّبَةِ كَانَتْ فِي الْجَسَدِ الطَّيِّبِ ادْخُلِي
حَمِيدَةً وَأَبْشِرِي بِرَوْحٍ وَرَيْحَانٍ وَرَبٍّ غَيْرِ غَضْبَانَ قَالَ فَلَا
يَزَالُ يُقَالُ لَهَا حَتَّى يُنْتَهَى بِهَا إِلَى السَّمَاءِ الَّتِي فِيهَا
اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ وَإِذَا كَانَ الرَّجُلُ السَّوْءُ قَالُوا اخْرُجِي
أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْخَبِيثَةُ كَانَتْ فِي الْجَسَدِ الْخَبِيثِ اخْرُجِي
ذَمِيمَةً وَأَبْشِرِي بِحَمِيمٍ وَغَسَّاقٍ وَآخَرَ مِنْ شَكْلِهِ أَزْوَاجٍ
فَلَا يَزَالُ حَتَّى تَخْرُجَ ثُمَّ يُعْرَجَ بِهَا إِلَى السَّمَاءِ
فَيُسْتَفْتَحُ لَهَا فَيُقَالُ مَنْ هَذَا فَيُقَالُ فُلَانٌ فَيُقَالُ لَا
مَرْحَبًا بِالنَّفْسِ الْخَبِيثَةِ كَانَتْ فِي الْجَسَدِ الْخَبِيثِ ارْجِعِي
ذَمِيمَةً فَإِنَّهُ لَا يُفْتَحُ لَكِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ فَتُرْسَلُ مِنْ
السَّمَاءِ ثُمَّ تَصِيرُ إِلَى الْقَبْرِ فَيُجْلَسُ الرَّجُلُ الصَّالِحُ
فَيُقَالُ لَهُ مِثْلُ مَا قِيلَ لَهُ فِي الْحَدِيثِ الْأَوَّلِ وَيُجْلَسُ
الرَّجُلُ السَّوْءُ فَيُقَالُ لَهُ مِثْلُ مَا قِيلَ فِي الْحَدِيثِ الأول » [أخرجه أحمد]
"Sesungguhnya
mayit tatkala mau mati dirinya dihadiri oleh malaikat. Dan apabila dia seorang
yang sholeh, maka para malaikat mengatakan padanya: 'Keluarlah duhai jiwa yang
tentram, yang berada ditubuh yang baik. Keluarlah dengan terpuji, dan berita
gembira bagimu dengan surga dan tidak dimurkai oleh Rabbmu'. Dan mereka
senantiasa mengulang-ulang kalimat tersebut sampai nyawanya keluar. Kemudian
ruhnya dibawa naik keatas, tatkala sampai ke langit, malaikat pun minta dibukakan
pintu, lalu ditanya oleh penjaganya: 'Siapakah anda? Maka dijawab: 'Fulan. Lalu
para malaikat yang didalam menyambut sambil mengatakan: 'Selamat datang jiwa
yang tentram di tubuh yang baik, masuklah dengan terpuji, dan kabar gembira
bagimu dengan surga dan tidak dimurkai oleh Rabbmu'. Senantiasa mereka
mengucapkan kalimat tersebut sampai ke langit yang dimana Allah berada.
Dan apabila orang yang akan mati, orang
yang jelek, maka dia dibentak: 'Keluarlah duhai jiwa yang buruk di dalam tubuh
yang buruk pula, keluarlah dalam keadaan tercela serta kabar untukmu dengan
neraka yang makanannya nanah dan darah'. Dan senantiasa ucapan tersebut
diulang-ulang sampai keluar nyawanya, kemudian dibawa naik ke langit, lalu
minta dibukakan pintu, terdengar ada penjaga yang bertanya: 'Siapakah ini?
dijawab: 'Fulan'. Tidak ada kata selamat untuk jiwa yang buruk didalam tubuh
yang buruk pula, kembalilah dalam keadaan tercela, sesungguhnya pintu langit
enggan membukakan untukmu. Lantas dia dilempar dari langit kearah kuburnya.
Kemudian lelaki yang sholeh tadi
didudukan, lalu dikatakan padanya seperti apa yang dikatakan pada ucapan yang
pertama (tatkala dicabut nyawanya). Demikian pula, pada lelaki yang tholeh, ia
pun didudukan, dan dikatakan seperti apa yang dikatakan pada saat dicabut
nyawanya". HR Ahmad 14/377-378 no:
8769.
Pelajaran
yang bisa dipetik dari ayat ini:
- Bahwasannya Allah
ta'ala satu-satunya Dzat yang menghidupkan dan mematikan. Sebagaimana yang
dijelaskan dalam ayat, yaitu:
﴿ أَوۡ كَٱلَّذِي مَرَّ عَلَىٰ قَرۡيَةٖ وَهِيَ خَاوِيَةٌ عَلَىٰ عُرُوشِهَا قَالَ أَنَّىٰ يُحۡيِۦ هَٰذِهِ ٱللَّهُ
بَعۡدَ مَوۡتِهَاۖ فَأَمَاتَهُ ٱللَّهُ مِاْئَةَ عَامٖ ثُمَّ بَعَثَهُۥۖ قَالَ كَمۡ لَبِثۡتَۖ قَالَ لَبِثۡتُ يَوۡمًا أَوۡ
بَعۡضَ يَوۡمٖۖ قَالَ بَل لَّبِثۡتَ مِاْئَةَ عَامٖ ﴾ [ البقرة: 259]
"Atau apakah (kamu tidak memperhatikan) orang yang
melalui suatu negeri yang (temboknya) telah roboh menutupi atapnya. Dia
berkata: "Bagaimana Allah menghidupkan kembali negeri ini setelah
hancur?" Maka Allah mematikan orang itu seratus tahun, kemudian
menghidupkannya kembali. Allah bertanya: "Berapakah lamanya kamu tinggal
di sini?" ia menjawab: "Saya tinggal di sini sehari atau setengah
hari." Allah berfirman: "Sebenarnya kamu telah tinggal di sini seratus
tahun lamanya". (QS
al-Baqarah: 259).
Dalam
ayat yang lain, Allah ta'ala berfirman:
﴿
وَضَرَبَ لَنَا مَثَلٗا وَنَسِيَ خَلۡقَهُۥۖ قَالَ مَن يُحۡيِ ٱلۡعِظَٰمَ
وَهِيَ رَمِيمٞ ٧٨ قُلۡ يُحۡيِيهَا ٱلَّذِيٓ أَنشَأَهَآ أَوَّلَ مَرَّةٖۖ وَهُوَ بِكُلِّ
خَلۡقٍ عَلِيمٌ ٧٩ ﴾ [ يس : 78-79]
"Dan ia membuat perumpamaan bagi kami, dan dia
lupa kepada kejadiannya, ia berkata: "Siapakah yang dapat menghidupkan
tulang belulang, yang telah hancur luluh?". Katakanlah: "Ia akan
dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakan pertama kalinya. dan Dia Maha mengetahui
tentang segala makhluk". (QS Yaasin: 78-79).
- Seseorang yang sedang
sakaratul maut maka dirinya sudah mendapat kabar, dengan nikmat bila orang
tersebut sholeh dan dengan adzab jika orang itu tholeh. Allah subhanahu wa
ta'ala berfirman:
﴿
إِنَّ ٱلَّذِينَ قَالُواْ رَبُّنَا ٱللَّهُ ثُمَّ ٱسۡتَقَٰمُواْ تَتَنَزَّلُ
عَلَيۡهِمُ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ أَلَّا تَخَافُواْ وَلَا تَحۡزَنُواْ وَأَبۡشِرُواْ بِٱلۡجَنَّةِ
ٱلَّتِي كُنتُمۡ تُوعَدُونَ ٣٠ ﴾ [ فصلت : 30]
"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan:
"Tuhan Kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka,
Maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu
takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang
telah dijanjikan Allah kepadamu". (QS Fushshilat: 30).
Sebagian
ulama tafsir mengatakan: 'Para malaikat mengabarkan pada mereka supaya jangan
takut terhadap apa yang akan kalian hadapi diakhirat, dan janganlah kalian
bersedih dengan apa yang kalian tinggalkan tentang keluarga, harta dan anaknya.
Karena kami akan menjaga mereka'. Hal itu, seperti firman Allah ta'ala:
﴿
وَلَوۡ تَرَىٰٓ إِذۡ يَتَوَفَّى ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ
يَضۡرِبُونَ وُجُوهَهُمۡ وَأَدۡبَٰرَهُمۡ وَذُوقُواْ عَذَابَ ٱلۡحَرِيقِ ٥٠ ﴾ [ الأنفال : 50]
"Kalau
kamu melihat ketika para malaikat mencabut jiwa orang-orang yang kafir seraya
memukul muka dan belakang mereka (dan berkata): "Rasakanlah olehmu siksa
neraka yang membakar", (tentulah kamu akan merasa ngeri)". (QS al-Anfaal: 50).
- Beriman dengan adanya
malaikat, dan mereka itu bermacam-macam. Dan ada diantara mereka yang beri
tugas untuk mencabut nyawa. Hal itu seperti yang Allah jelaskan dalam
firmanNya:
﴿
قُلۡ يَتَوَفَّىٰكُم مَّلَكُ ٱلۡمَوۡتِ ٱلَّذِي وُكِّلَ بِكُمۡ ثُمَّ
إِلَىٰ رَبِّكُمۡ تُرۡجَعُونَ ١١ ﴾ [ السجدة: 11]
"Katakanlah: "Malaikat
maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikanmu, kemudian hanya
kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan."
(QS
as-Sajdah: 11).
Adapun pernyataan sebagian orang yang
memberi nama malaikat maut dengan Izra'il maka itu tidaklah benar karena tidak
bisa dipertanggung jawabkan dari sisi dalil walaupun hanya satu.
- Bahwa penguasa sejati
adalah Allah semata, Dialah satu-satunya Dzat yang menguasai seluruh
makhlukNya. Contohnya kematian, yang telah ditulis oleh Allah kepada para
hambaNya, maka tidak ada seorangpun yang mampu untuk menolak dan mencegah
dari dirinya sendiri, walau mereka mempunyai kekuatan dan kekuasaan.
Itulah ketetapan yang sudah Allah subhanahu wa ta'ala tentukan, Allah
ta'ala berfirman:
﴿
قُلۡ إِنَّ ٱلۡمَوۡتَ ٱلَّذِي تَفِرُّونَ مِنۡهُ فَإِنَّهُۥ مُلَٰقِيكُمۡۖ
٨ ﴾ [ الجمعة: 8]
"Katakanlah:
"Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya
kematian itu akan menemui kamu". (QS al-Jumu'ah:
8).
Allah
ta'ala juga mengatakan bagi orang-orang munafik:
﴿
قُلۡ فَٱدۡرَءُواْ عَنۡ أَنفُسِكُمُ ٱلۡمَوۡتَ إِن كُنتُمۡ صَٰدِقِينَ
١٦٨ ﴾ [ ال عمران :168]
"Katakanlah:
"Tolaklah kematian itu dari dirimu, jika kamu orang-orang yang
benar". (QS al-Imraan: 168).
Akhirnya, kita tutup kajian kita dengan
mengucapkan segala puji hanya untuk Allah, Rabb seluruh makhluk. Shalawat serta
salam semoga Allah curahkan kepada nabi kita Muhammad, pada keluarga beliau dan
para sahabatnya.
Post a Comment