Dunia Malaikat
Dunia
Malaikat
Segala
puji hanya untuk Allah Ta'ala, shalawat serta salam semoga tercurah kepada
Rasulallah Shalallahu ‘alaihi wa sallam. Aku
bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah dengan benar melainkan Allah
Shubhanahu wa ta’alla semata
yang tidak ada sekutu bagi -Nya, dan aku juga bersaksai bahwa Muhammad Shalallahu’alaihi wa sallam adalah
seorang hamba dan utusan -Nya. Amma ba'du:
Diantara salah satu prinsip yang diyakini oleh aqidah Ahlu
sunah wal jama'ah ialah beriman kepada para malaikat, dimana keimanan ini
merupakan bagian dari rukun iman yang enam. Malaikat adalah makhluk yang diciptakan dari cahaya,
sebagaimana yang telah dikabarkan dalam sebuah hadits yang dikeluarkan oleh
Imam Muslim dari Aisyah radhiyallahu 'anha, bahwa Rasulallah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « خُلِقَتِ الْمَلاَئِكَةُ مِنْ نُورٍ
وَخُلِقَ الْجَانُّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ وَخُلِقَ آدَمُ مِمَّا وُصِفَ لَكُمْ »
[أخرجه مسلم]
"Malaikat (adalah makhluk yang) diciptakan
dari cahaya, sedang jin itu diciptakan dari api neraka yang menyala-nyala,
adapun Adam diciptakan dengan apa yang kalian disifati". HR Muslim no:
2996.
Para malaikat adalah hamba Allah Shubhanahu wa ta’alla yang dibebani untuk melaksanakan ibadah, dan mereka
senantiasa tunduk dan merendahkan diri kepada Allah Shubhanahu
wa ta’alla secara
sempurna, dengan tidak pernah melanggar perintah -Nya serta mengerjakan segala apa yang diperintahkan
oleh -Nya. Maka salah satu kewajiban kita ialah mengimani
nama-nama mereka sebatas yang kita ketahui namanya, begitu pula kita mengimani
sebatas pengetahuan kita tentang tugas mereka masing-masing, mereka mempunyai
jasad, sebagiannya ada yang memiliki dua sayap, ada yang tiga sayap dan empat
bahkan ada yang lebih banyak lagi dari itu. Ini sebagai sanggahan bagi orang
yang mengira bahwa malaikat hanya sekedar ruh.
Dalilnya adalah firman Allah tabaraka wa ta'ala:
﴿
ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ فَاطِرِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ
وَٱلۡأَرۡضِ جَاعِلِ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةِ رُسُلًا أُوْلِيٓ أَجۡنِحَةٖ مَّثۡنَىٰ وَثُلَٰثَ
وَرُبَٰعَۚ يَزِيدُ فِي ٱلۡخَلۡقِ مَا يَشَآءُۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ
قَدِيرٞ ١﴾ [ فاطر: 1]
"Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang
menjadikan Malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam
urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat.
Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah
Maha Kuasa atas segala sesuatu". (QS
Faathir: 1).
Dalam
hadits dijelaskan, sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari
sahabat Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah
melihat malaikat Jibril yang mempunyai enam ratus sayap. HR Bukhari no: 4856.
Muslim no: 174. Mereka adalah makhluk
yang tidak makan dan minum, tidak pernah merasa bosan dan capai. Mereka berdiri
beribadah kepada Allah Shubhanahu wa ta’alla serta taat kepada -Nya, selalu terikat dengan perintah-perintah -Nya tanpa diiringi rasa bosan dan malas. Sehingga tidak
mungkin mereka disamai oleh manusia dalam hal ibadah. Allah Shubhanahu wa ta’alla menjelaskan
akan hal itu dalam firman -Nya:
﴿ فَٱلَّذِينَ عِندَ رَبِّكَ يُسَبِّحُونَ لَهُۥ بِٱلَّيۡلِ
وَٱلنَّهَارِ وَهُمۡ لَا يَسَۡٔمُونَ۩ ٣٨ ﴾
[ فصلت: 38]
"Maka mereka (malaikat) yang di sisi Tuhanmu bertasbih
kepada- Nya
di malam dan siang hari, sedang mereka tidak jemu-jemu". (QS
Fushshilat: 38).
Artinya mereka tidak
pernah merasa bosan.
Setiap
individu dikalangan mereka ada tugas khusus yang diemban. Adapun akhlak serta
perilakunya semuanya mulia lagi luhur. sebagaimana digambarkan oleh Allah
ta'ala didalam firman -Nya:
﴿ بِأَيۡدِي سَفَرَةٖ ١٥ كِرَامِۢ
بَرَرَةٖ ١٦ ﴾ [ عبس: 15-16]
"Di tangan para penulis (malaikat), yang mulia lagi
berbakti". (QS A'basa: 15-16).
Allah
ta'ala telah menjadikan tabiat yang dimiliki pemalu. Seperti yang dijelaskan
oleh sebuah riwayat yang dikeluarkan oleh Imam Muslim dari Aisyah radhiyallahu
'anha, bahwa Nabi Muhammad Shalallahu
‘alaihi wa sallam pernah bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « أَلاَ أَسْتَحِى مِنْ رَجُلٍ تَسْتَحِى
مِنْهُ الْمَلاَئِكَةُ » [أخرجه مسلم]
"Tidakkah aku (juga) merasa malu dari
seseorang yang para malaikat malu padanya". HR Muslim no: 2401.
Tugas para malaikat:
Jibril
tugasnya adalah menyampaikan wahyu yang dibawa turun dari sisi Allah ta'ala
untuk disampaikan kepada para rasul. Israfil tugasnya adalah meniup ruh
kehidupan, sedang Mikail tugasnya ialah menurunkan hujan dan menumbahkan
tanaman. Dan bila dicermati maka ketiga malaikat tersebut semuanya membawa
tugas yang mengantarkan pada kehidupan. Jibril bertugas sebagai pembawa wahyu,
dan wahyu merupakan kehidupan bagi hati. Mikail bertugas menurunkan hujan serta
menumbuhkan tanaman, maka itu merupakan kehidupan bagi dunia, sedang Israfil
bertugas meniup ruh maka pada ruh adalah kehidupan bagi jasad diakhirat.
Inilah
rahasia kenapa Nabi Muhammad Shalallahu
‘alaihi wa sallam seringkali bertawasul dengan nama-nama mereka dalam
rububiyah Allah azza wa jalla, pada do'a iftitah
tatkala sholat malam. Nabi Muhammad Shalallahu
‘alaihi wa sallam membaca do'a:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « اللَّهُمَّ رَبَّ جِبْرِيلَ وَمِيكَائِيلَ
وَإِسْرَافِيلَ
» [أخرجه مسلم]
"Ya Allah, rabbnya
Jibril, Mikail dan Israfil…" HR Muslim no: 770.
Diantara
mereka ada yang diberi tugas untuk mencabut nyawa Bani Insan, atau mencabut ruh
tiap makhluk yang bernyawa, mereka bernama malaikat pencabut nyawa serta para
pembantunya. Berdasarkan firman Allah tabaraka wa ta'ala:
﴿ حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءَ أَحَدَكُمُ
ٱلۡمَوۡتُ تَوَفَّتۡهُ رُسُلُنَا وَهُمۡ لَا يُفَرِّطُونَ ٦١ ﴾
[ الأنعام: 61]
"Sehingga
apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh
malaikat-malaikat Kami, dan malaikat- malaikat Kami itu tidak melalaikan
kewajibannya". (QS al-An'aam: 61).
Ada
lagi para malaikat yang bertugas keliling dimuka bumi guna mencari majelis
dzikir. Demikian pula ada malaikat yang bertugas mencatat amal perbuatan
manusia. Sebagaimana diterangkan oleh Allah ta'ala didalam firman -Nya:
﴿ وَإِنَّ عَلَيۡكُمۡ لَحَٰفِظِينَ ١٠ كِرَامٗا كَٰتِبِينَ ١١ يَعۡلَمُونَ
مَا تَفۡعَلُونَ ١٢ ﴾ [ الإنفطار: 10-12]
"Padahal sesungguhnya
bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), Yang mulia (di
sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu), mereka mengetahui apa
yang kamu kerjakan". (QS al-Infithar: 10-12).
Diantara mereka ada
malaikat yang bergiliran untuk mengawasi bani Insan siang dan malam.
Sebagaimana diterangkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim
dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Bahwa Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « يَتَعَاقَبُونَ فِيكُمْ مَلَائِكَةٌ
بِاللَّيْلِ وَمَلَائِكَةٌ بِالنَّهَارِ وَيَجْتَمِعُونَ فِي صَلَاةِ الْعَصْرِ
وَصَلَاةِ الْفَجْرِ»
[أخرجه البخاري ومسلم]
"Ada
malaikat yang terus bergiliran mengawasi kalian diwaktu siang dan diwaktu
malam. Dan mereka bertemu serta bergantian tugas dikala waktu sholat shubuh dan
sholat ashar". HR Bukhari no: 555. Muslim no: 632.
Dan yang lain, ada yang bertugas untuk menjaga neraka dan
jumlah mereka sebanyak sembilan belas. Berdasarkan firman Allah tabaraka wa
ta'ala dalam firman -Nya:
﴿ عَلَيۡهَا تِسۡعَةَ عَشَرَ
٣٠ ﴾ [ المدثر: 30]
"Dan di atasnya ada sembilan belas (Malaikat
penjaga)". (QS al-Muddatstsir: 30).
Dan yang terbesar diantara
mereka adalah malaikat penjaga neraka.
Lalu ada malaikat
penjaga gunung, sebagaimana datang penjelasan tentang namanya dalam hadits
riwayat Muslim, disaat malaikat tadi mengucapkan salam kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam lalu
memperkenalkan diri dengan mengatakan, "Aku adalah malaikat penjaga
gunung". HR Muslim no: 1790.
Kemudian
setiap malaikat yang berada diatas langit, masing-masing berada dalam kondisi
beribadah, ada diantara mereka yang berdiri menyembah Allah Shubhanahu wa ta’alla sepanjang
hayatnya, ada lagi yang kerjaannya ruku' sepanjang hidupnya, ada lagi diantara
mereka yang amalannya hanya sujud terus menerus, dan ada pula diantara mereka
yang mengerjakan berbagai aktivitas bentuk ibadah lainnya. Dijelaskan oleh
Allah ta'ala didalam firman -Nya:
﴿ وَمَا مِنَّآ إِلَّا لَهُۥ
مَقَامٞ مَّعۡلُومٞ ١٦٤ ﴾ [ الصافات: 164]
"Tidak
ada seorangpun di antara Kami (malaikat) melainkan mempunyai kedudukan yang
tertentu". (QS
ash-Shaaffat: 164).
Maksudnya tidak ada satu tempat pun diatas
langit melainkan ada tempat yang digunakan oleh malaikat untuk beribadah, yang
mana mereka tidak melampaui batas tidak pula berlebih-lebihan.
Disebutkan oleh Imam Ahmad
dalam musnadnya dari Abu Dzar radhiyallahu 'anhu, beliau berkata,
"Rasulallah Shalallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « إِنِّي أَرَى مَا لَا تَرَوْنَ ,وَأَسْمَعُ مَا لَا تَسْمَعُونَ, أَطَّتْ السَّمَاءُ وَحَقَّ لَهَا أَنْ
تَئِطَّ مَا فِيهَا مَوْضِعُ أَرْبَعِ أَصَابِعَ إِلَّا عَلَيْهِ مَلَكٌ سَاجِدٌ, لَوْ عَلِمْتُمْ مَا أَعْلَمُ
لَضَحِكْتُمْ قَلِيلًا وَلَبَكَيْتُمْ كَثِيرًا, وَلَا تَلَذَّذْتُمْ بِالنِّسَاءِ عَلَى
الْفُرُشَاتِ, وَلَخَرَجْتُمْ عَلَى أَوْ إِلَى
الصُّعُدَاتِ تَجْأَرُونَ إِلَى اللَّهِ » [أخرجه أحمد]
"Sesungguhnya
aku melihat apa yang kalian tidak melihatnya, aku mendengar apa yang tidak
kalian dengar. (sungguh) Langit berderit menanggung beban (berat) dan pantas
kalau sekiranya langit berderit. Karena tidaklah ada satu jengkalpun (dilangit)
melainkan pasti ada malaikat yang sedang sujud. Kalaulah sekiranya kalian
mengetahui seperti apa yang aku ketahui pastilah kalian akan sedikit tertawa
dan banyak menangis. Dan kalian tidak sempat untuk bersenang-senang bersama
istri, dan benar-benar kalian akan keluar dijalanan beristighosah kepada Allah".
HR Ahmad 35/405 no: 21516.
Mereka berada dalam tingkat dan kedudukan yang
berbeda-beda, berdasarkan firman Allah tabaraka wa ta'ala:
﴿ وَمَا مِنَّآ إِلَّا لَهُۥ
مَقَامٞ مَّعۡلُومٞ ١٦٤ ﴾ [ الصافات: 164]
"Tidak
ada seorangpun di antara Kami (malaikat) melainkan mempunyai kedudukan yang
tertentu". (QS
ash-Shaaffat: 164).
Diantara mereka ada
malaikat yang sangat dekat kedudukannya kepada Allah ta'ala, seperti yang –Dia jelaskan dalam firman -Nya:
﴿ لَّن يَسۡتَنكِفَ ٱلۡمَسِيحُ أَن يَكُونَ عَبۡدٗا لِّلَّهِ وَلَا ٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ
ٱلۡمُقَرَّبُونَۚ ١٧٢ ﴾ [ النساء: 172]
"al-Masih sekali-kali tidak enggan menjadi hamba bagi
Allah, dan tidak (pula enggan) malaikat-malaikat yang terdekat (kepada
Allah)". (QS an-Nisaa': 172).
Dan
malaikat terdekat yang paling mulia ialah Jibril a'laihi sallam, yang Allah Shubhanahu wa ta’alla telah
mensifati dirinya dengan Ruhul Qudus, dan Ruhul Amin serta yang mempunyai
kekuatan. Sebagaimana disinggung oleh Allah ta'ala didalam firman -Nya:
﴿ إِنَّهُۥ لَقَوۡلُ رَسُولٖ
كَرِيمٖ ١٩ ذِي قُوَّةٍ عِندَ ذِي ٱلۡعَرۡشِ مَكِينٖ ٢٠ ﴾ [التكوير: 19-20]
"Sesungguhnya al-Qur'an itu benar-benar firman (Allah yang
dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril), yang mempunyai kekuatan, yang
mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai 'Arsy". (QS
at-Takwiir: 19-20).
Maksudnya malaikat
Jibril adalah malaikat yang punya kedudukan dan tempat yang tinggi disisi Allah
azza wa jalla.
Diriwayatkan
oleh Imam Ahmad dari Aisyah radhiyallahu 'anha, yang menjelaskan sedikit tentang malaikat Jibril, beliau berkata, "Bahwa
Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « رَأَيْتُ جِبْرِيلَ عَلَيْهِ السَّلَام
مُنْهَبِطًا قَدْ مَلَأَ مَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَعَلَيْهِ ثِيَابُ
سُنْدُسٍ مُعَلَّقًا بِهِ اللُّؤْلُؤُ وَالْيَاقُوتُ » [أخرجه أحمد]
"Aku pernah melihat Jibril turun memenuhi langit
dan bumi dengan memakai pakaian sutera dan melingkar padanya
permata dan intan". HR Ahmad 41/378 no: 24885.
Masih dalam riwayat Imam
Ahmad dalam redaksinya sahabat Abdullah bin Mas'ud, ketika menjelaskan firman
Allah tabaraka wa ta'ala:
﴿ وَلَقَدۡ رَءَاهُ نَزۡلَةً
أُخۡرَىٰ ١٣ عِندَ سِدۡرَةِ ٱلۡمُنتَهَىٰ ١٤ ﴾ [ النجم: 13-14]
"Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam
rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha". (QS
an-Najm: 13-14).
Beliau menceritakan, "Telah
bersabda Rasulallah Shalallahu ‘alaihi wa
sallam:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « رَأَيْتُ جِبْرِيلَ عِنْدَ سِدْرَةِ
الْمُنْتَهَى عَلَيْهِ سِتُّ مِائَةِ جَنَاحٍ يُنْثَرُ مِنْ رِيشِهِ التَّهَاوِيلُ
الدُّرُّ
وَالْيَاقُوتُ » [أخرجه أحمد]
"Aku melihat Jibril tatkala di Sidratul Muntaha,
dirinya memiliki enam ratus sayap yang menaburkan dari bulunya intan dan
permata dengan warna yang berbeda-beda". HR Ahmad 7/31 no: 3915.
Adapun
malaikat yang paling utama ialah malaikat yang ikut perang Badar, berdasarkan
hadits yang dikeluarkan oleh Imam Bukhari dari Mu'adz bin Rifa'ah bin Rafi'
dari ayahnya. Dan ayahnya adalah seorang sahabat yang ikut peperangan Badar.
Bahwa Jibril 'alaihi sallam bertanya pada Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam, "Apa yang kalian katakan
terhadap orang yang ikut perang Badar dikalangan kalian? Beliau menjawab,
"Muslim terbaik yang ada diantara mereka, atau ucapan yang senada dengan
ini. Lalu Jibril menimpali, "Demikian pula para malaikat yang ikut
peperangan Badar". HR Bukhari no: 3992.
Adapun
tabiat yang mereka miliki sebagaimana yang Allah Shubhanahu wa ta’alla berikan adalah tabiat
yang mulia, seperti yang Allah Shubhanahu wa ta’alla gambarkan dalam firman -Nya:
﴿ عَلَيۡهَا مَلَٰٓئِكَةٌ غِلَاظٞ
شِدَادٞ ٦ ﴾ [ التحريم: 6]
"Penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, keras". (QS
at-Tahriim: 6).
Diriwayatkan oleh Abu
Dawud dari Jabir bin Abdillah radiyallahu 'anhuma, bahwa Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: «أذن لي أن أحدث عن ملك من ملائكة الله من
حملة العرش إن ما بين شحمة أذنه إلى عاتقه مسيرة سبعمائة عام » [أخرجهأبو داود]
"Aku telah diijinkan untuk menceritakan
tentang malaikat dari malaikatnya Allah
yang memanggul Arsy, sungguh jarak antara kuping dan pundaknya sepanjang perjalanan
tujuh ratus tahun". HR Abu Dawud no: 4728. Dinilai shahih oleh
al-Albani dalam silsilah ash-Shahihah 1/282 no: 151.
Jumlah para malaikat
Jumlah
para malaikat tidak ada yang mengetahui berapa pastinya kecuali Allah azza wa
jalla, sebagaimana disinggung dalam firman -Nya:
﴿ وَمَا يَعۡلَمُ جُنُودَ رَبِّكَ
إِلَّا هُوَۚ ٣١ ﴾ [ المدثر: 31]
"Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan
Dia sendiri". (QS al-Mudatstsir: 31).
Digambarkan
dalam sebuah hadits yang menjelaskan bagaimana banyaknya jumlah mereka,
disebutkan dari Malik bin Sha'sha'ah radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « هَذَا الْبَيْتُ الْمَعْمُورُ يُصَلِّي
فِيهِ كُلَّ يَوْمٍ سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ إِذَا خَرَجُوا لَمْ يَعُودُوا
إِلَيْهِ آخِرَ مَا عَلَيْهِمْ » [أخرجه البخاري ومسلم]
"Ini adalah Baitul Makmur didalamnya ada
malaikat sebanyak tujuh ribu yang setiap harinya melaksanakan sholat
didalamnya, dan apabila mereka keluar maka tidak ada satu pun yang kembali lagi".
HR Bukhari no: 3207. Muslim no: 162.
Dalam redaksinya Imam
Muslim dikatakan, "Lalu mereka tidak kembali lagi kesana..".
al-Hafidh Ibnu Hajar menjelaskan, "Dan diambil dari hadits ini sebagai
dalil bahwa malaikat adalah makhluk terbanyak jumlahnya, dikarenakan tidak bisa
diketahui berapa jumlah secara keseluruhannya
disebabkan setiap hari pasti ada yang masuk kesana sebanyak tujuh ribu, kecuali
kita hanya bisa mengetahui dari hadits ini bilangan tersebut". [1]
Dan
malaikat tidak akan masuk pada rumah yang terdapat didalamnya gambar bernyawa,
patung atau anjing. Berdasarkan sabda
Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa
sallam yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Thalhah radhiyallahu
'anhu:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « إِنَّ الْمَلاَئِكَةَ لاَ تَدْخُلُ
بَيْتًا فِيهِ كلب أو صُورَةٌ » [أخرجه البخاري ومسلم]
"Sesungguhnya malaikat tidak akan masuk pada
rumah yang didalamnya ada anjing atau gambar (bernyawa)". HR Muslim
no: 2106. Dalam salah satu redaksi, dijelaskan, "Dan patung". HR
Bukhari no: 3225. Muslim no: 2107.
Dikalangan malaikat,
juga ada yang mengucapkan amin terhadap bacaan orang yang sedang sholat, sambil
mendo'akan, "Ya Allah, bagi -Mu pujian itu
dilantunkan". Mereka juga mendo'akan orang yang menunggu sholat
ditegakkan, memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman, mendo'akan mereka
untuk masuk ke dalam surga, melaknat orang kafir, atau orang yang mengangkat
senjata pada saudaranya, perempuan yang enggan diajak berhubungan badan oleh
suaminya, mereka mendo'akan orang-orang yang mengajarkan kebaikan, sebagaimana
itu semua telah dijelaskan dalam al-Qur'an maupun sunah.
Kesimpulan:
Wajib bagi seorang mukmin untuk mengimani
adanya para malaikat serta mencintai mereka, dan mengetahui kedudukan mereka.
Allah ta'ala menjelaskan dalam firman -Nya:
﴿ بَلۡ عِبَادٞ
مُّكۡرَمُونَ ٢٦ لَا يَسۡبِقُونَهُۥ بِٱلۡقَوۡلِ وَهُم بِأَمۡرِهِۦ يَعۡمَلُونَ ٢٧ ﴾
[ الأنبيا: 26-27]
"Sebenarnya (malaikat-malaikat itu), adalah hamba-hamba
yang dimuliakan, mereka itu tidak mendahului -Nya dengan perkataan dan
mereka mengerjakan perintah-perintah -Nya". (QS
al-Anbiyaa': 26-27).
Oleh karenanya wajib
bagi seorang mukmin untuk menjauhi segala perkara yang sifatnya mengganggu
serta menyakiti mereka, dan diantara perkara tersebut yang paling besar ialah
kekufuran, kesyirikan dan kemaksiatan.
Mereka juga merasa terganggu sebagaimana bani Insan
juga terganggu olehnya, mulai dari bau yang tidak sedap, kotoran, dan mereka
juga merasa terganggu dengan air ludah yang dikeluarkan kesebelah kanan ketika
sholat, yang mana semua itu telah shahih larangnya dalam hadits Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam.[2]
Akhirnya
kita ucapkan segala puji bagi Allah Shubhanahu wa ta’alla Rabb semesta alam. Shalawat
serta salam semoga Allah Shubhanahu wa ta’alla curahkan kepada Nabi kita
Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam, kepada keluarga beliau serta
para sahabatnya.
Post a Comment