Akhlak yang Baik
Akhlak yang Baik
204/270. Dari Abu Ad-Darda’ dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
ما من
شيء في الميزان أثقل من حسن الخلق
"Tidak ada sesuatu yang lebih berat dalam timbangan daripada akhlak
yang
baik."
Shahih,
di
dalam kitab Ash-Shahihah (876).
205/271. Dari Abdullah ibnu Amru berkata,
لم يكن
النبي صلى الله عليه وسلم فاحشا ولا متفحشا وكان يقول خياركم أحاسنكم
أخلاقا
"Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bukanlah orang yang keji dan bukan pula
orang yang memerintahkan perbuatan keji, dan beliau pernah bersabda, 'Sebaik-baiknya diantara kamu adalah yang
terbaik
akhlaknya."'
Shahih,
di
dalam kitab Ash-Shahihah (286).
(Bukhari, 78-Kitab Al
Adab, 39-
Bab Husnul khuluqi was-sakha’i wa ma yakrahu minal-bukhli.
Muslim,
4- Kitab Fadha^il,
16-Katsratu-hayatihi shallallahu 'alaihi wasallam, hadits 68).
206/272. Dari Amru ibnu Syu'aib, dari bapaknya, dari kakeknya, bahwasanya dia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
أخبركم
بأحبكم إلى وأقربكم منى مجلسا يوم القيامة؟ فسكت القوم فأعادها مرتين أو ثلاثا قال
القوم نعم يا رسول الله قال أحسنكم خلقا
"Saya memberitahu kalian tentang
hal yang paling saya cintai dan yang
paling dekat diantara kalian tempatnya dengan saya pada hari
kiamat?'
Lalu
kaum (muslimin) terdiam, kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengulangi
kalimat itu dua atau tiga kali, maka kaum (muslimin) berkata, 'Betul, wahai Rasulullah!.' Rasulullah menerangkan, 'Mereka yang paling baik
akhlaknya."'
Shahih,
di
dalam kitab Ash-Shahihah (792).
207/273. Dari Abu Hurairah,
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda.
إنما
بعثت لأتمم صالحي الأخلاق
"Sesungguhnya saya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang
baik."
Shahih, di dalam kitab Ash-Shahihah
(45).
208/274.
Dari
Aisyah radhiallahu 'anha,
bahwasanya dia berkata,
ما خير رسول الله صلى الله
عليه وسلم بين أمرين إلا اختار أيسرهما ما لم يكن إثما فإذا كان إثما كان أبعد
الناس منه وما انتقم رسول الله صلى الله عليه وسلم لنفسه إلا أن تنتهك حرمة الله
تعالى فينتقم لله عز وجل بها
"Seandainya Rasulullah disuruh memilih diantara dua perkara, maka beliau memilih
yang lebih mudah bagi keduanya selama perkara itu bukan perbuatan
dosa. Apabila
perkara itu adalah perbuatan dosa, maka Rasulullah lebih dahulu dari orang yang
menjauhkannya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah menyesali diri sendiri kecuali jika larangan Allah
dilanggar, maka beliau akan marah dengan hal tersebut karena Allah subhanahu wata’ala."
Shahih,
di
dalam kitab Mukhtasharus Syama^il (300). (Bukhari, 61- Kitab Al Manaqib,
23- Bab Shifatun-nabiyyi shallallahu
'alaihi wasallam.
Muslim,
431- Kitab Al Fadha’il, 20- Bab Muba'adutuhu shallallahu 'alaihi wasallam lil 'atsam,
hadits 77).
209/275. Dari Abdullah
ibnu Mas'ud
berkata,
ان الله
تعالى قسم بينكم أخلاقكم كما قسم بينكم أرزاقكم وان الله تعالى يعطي المال من أحب
ومن لا يحب ولا يعطي الإيمان إلا من يحب فمن ضن بالمال أن ينفقه وخاف العدو أن
يجاهده وهاب الليل أن يكابده فليكثر من قول لا إله إلا الله وسبحان الله والحمد لله
والله أكبر
"Sesugguhnya Allah membagi akhlak
diantara kalian sebagaimana Allah membagi rezeki diantara kalian dan
sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala memberi rezeki kepada orang yang
dicintai dan orang yang tidak dicintai. Allah juga tidak
memberikan iman kecuali kepada orang yang dicintai. Barang siapa yang menjaga hartanya, takut diperangi musuh dan takut menderita karena (angin) malam,
maka hendaknya memperbanyak ucapan Laa Ilaha Illallahu
(tiada Tuhan kecuali Allah),
Subhanallah (Maha Suci Allah), Al Hamdulillah
(Segala puji bagi Allah), dan Allahu
Akbar (Allah Maha Besar)."
Shahih mauquf dan hukumnya marfu', di dalam kitab Ash-Shahihah
(2714).
Post a Comment