Suatu ketika di saat ada seorang ibu yang
menemukan putranya sakit, ia bergegas mengangkat telephon dan menelepon sebuah
balai pengobatan untuk mendaftarkan anaknya agar mendapatkan antrian terdepan.
Begitu juga seorang pedagang yang dengan kecerdasannya membidik tempat-tempat
strategis dan saat yang tepat untuk berdagang. Atau seorang ustadz yang begitu
disiplin membuat program da'wah dengan membuat beberapa sarana media da'wah.
Dari semua yang dilakukan oleh seorang ibu, pedagang dan ustadz adalah suatu hal
yang amat dibenarkan dalam sebuah usaha. Akan tetapi disaat kita hadapkan kepada
nilai keimanan dan kerinduan kepada Allah SWT, usaha-usaha itu akan menjadi
tidak ada maknanya jika tidak dibarengi dengan sebuah kesadaran akan
kelemahannya dalam mencapai sebuah keberhasilan. Dan dengan penuh kerendahan
hati memohon kepada Allah SWT agar memberikan kesembuhan kepada sang putra,
memajukan usahanya, memberikan ilmu manfaat kepada para santri dan umat.
Akan tetapi alangkah seringnya kita tertipu oleh
akal kita sehingga sering kali kita melupakan Allah SWT dalam segala usaha.
Siapa di antara kita yang di saat hendak membuka toko lalu mendahulukan wudhu,
kemudian shalat dua raka'at dan memohon agar dimudahkan usahanya oleh Allah SWT?
Siapa diantara kita yang di saat mengajak orang kepada kebaikan, mendahulukan
shalat dua raka'at atau bangun di tengah malam, memohon kepada Allah SWT demi
kebaikan orang yang diajak?
Sungguh seorang ustadz disaat giat mengajar atau
memberi pengajian, ketulusanya amat diragukan jika ia tidak pernah memohon
kepada Allah SWT untuk umat dan santri. Sungguh dikhwatirkan kekeroposan iman
seorang ibu jika ternyata yang di matanya hanya usaha dhahir sementara Allah SWT
tidak pernah hadir di hatinya. Sungguh seorang pedagang amat dikhwatirkan akan
maksud yang tersembunyi dibalik usahanya jika dalam usahanya tidak pernah hadir
kerinduan kepada bantuan Allah SWT.
Yang menyeru kepada Allah SWT tanpa sebuah
ketulusan akan menghadirkan kemunafikan. Yang mencari kekayaan tanpa maksud yang
baik akan mengantarkan kepada kesombongan. Yang berobat dan mencari kesehatan
tanpa dibarengi rasa ketergantungannya kepada Allah SWT akan mengikis
ketawakalan dan kesabaran.
Wallahu a'lam bissawab.
Post a Comment