Doa yang Dibaca ketika Sore Hari
Doa yang Dibaca ketika Sore Hari
913/1202.
Dari
Abu Hurairah berkata, "Abu Bakar berkata,
يَا
رَسُوْلُ اللهِ عَلِمُنِي شَيْئًا أَقُوْلُهُ إِذَا أَصْبَحْتُ وَأَمْسَيْتُ قَالَ
قُلْ اَللَّهُمَّ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَاطِرِ السَّمَاوَاتِ
وَاْلأَرْضِ كُلَّ رَبَّ شَيْءٍ وَمَلِيْكُهُ أََشْهَدُ أَنْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ
أَنْتَ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شّرِّ نَفْسِي وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ
قُلْهُ إِذَا أَصْبَحْتَ وَإِذَا أَمْسَيْتَ وَإِذَا أَخَذْتَ
مَضْجَعَكَ
'Wahai Rasulullah!
Ajarkanlah
Saya sesuatu (doa) yang dapat Saya dibaca
di pagi dan sore hari.'
Jawab Rasul, 'Bacalah,
"Ya Allah, Yang Maha Mengetahui yang tersembunyi dan
tersirat. Pencipta langit dan bumi, Tuhan segala sesuatu dan penguasanya,1 Saya bersaksi tiada Tuhan selain Engkau. Saya berlindung
kepada-Mu dari kejahatan diri Saya dan dan kejahatan syetan dan
sekutunya." Bacalah olehmu doa
tersebut ketika engkau berada di pagi dan sore hari, dan bila engkau akan
berbaring."'
Shahih,
di
dalam kitab Al Kalimuth-Thayyib (22). Ash-Shahihah
(2753).
[Abu Daud, 40- Kitab Al Adab, 101- Bab Ma Yaqulu Idza Ashbah, hadits
(5067). Tirmidzi, 45-Kitab Ad-Da'awaah,
14- Bab Minhu].
914/1204.
Dari
Abu Rasyid Al Hubrani,
أَتَيْتُ
عَبْدُ الله بْنُ عُمْرُو فَقُلْتُ لَهُ حَدَّثَنَا بِمَا سَمِعْتُ مِنْ رُسُوْلِ
اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَلْقَى إِلَيَّ صَحِيْفَةَ فَقَالَ هَذَا
مَا كَتَبَ لِي النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَنَظَرْتُ فِيْهَا
فَإِذَا فِيْهَا : إِنَّ أَبَا بَكْرٍ الصِّدِّيْقُ رَضِيَ اللهُ
عَنْهُ سَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَا رَسُوْلُ
اللهِ عَلِمْنِي مَا أَقُولُ إِذَا أَصْبَحْتُ وَإِذَا أَمْسَيْتُ فَقَالَ يَا
أَبَا بَكْرٍ قَلْ اَللَّهُمَّ فَاطِرِ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ عَالِمَ
الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ رَبَّ كُلَّ شَيْءٍ وَمَلِيْكَهُ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ
شَرِّ نَفْسِي وَشَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِي
سُوْءًا أَوْ أَجُرَّهُ إِلَى مُسْلِمٍ
"Saya mendatangi
Abdullah bin Amru dan Saya berkata kepadanya, 'Beritahukanlah kepada kami apa yang engkau dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi loasallam.' Lalu ia pun memberikan Saya lembaran,
dan berkata, 'Ini yang ditulis Nabi shallallahu 'alaihi wa Sallam2 kepada Saya' Lalu Saya melihamya ternyata isinya adalah, bahwa Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiallahu 'anhu
bertanya kepada Nabi sliallallahu 'alaihi wasallam, 'Wahai Rasulullah! Ajarkanlah Saya
sesuatu yang diucapkan di pagi dan di sore hari.' Rasulullah sliallallahu 'alaihi wasallam menjawab, 'Wahai Abu Bakar! Ucapkanlah,
"Ya Allah!, pencipta langit dan bumi yang Maha
Mengetahui yang tersembunyi dan yang tersirat, Tuhan segala sesuatu dan penguasanya. Saya berlindung kepada-Mu dari kejahatan diri Saya dan kejahatan syetan beserta sekutunya.
(Saya berlindung) dari berbuat kejelekan terhadap diri Saya sendiri, atau menimpakannya kepada seorang muslim."'"
Shahih, di dalam kitab Al Kalimuth-Thayyib kritik terhadap hadits (9).
[Tirmidzi, 45- Kitab Ad-Da'awaah, 94- Bab Haddatsana Al Hasan bin 'Azmah].3
______________
1
Asalnya Kullu Syai'in bi Kaffaika (Segala sesuatu ada di tangan-Mu), demikian pula di cetakan India
dan lainnya. Ini adalah takhrif (penyelewengan kata) yang ganjil
yang menyalahi semua
buku pokok yang meriwayatkan hadits yaitu Musnad Thayalisi dan yang meriwayatkan darinya Mushannaf Ibnu Abi Syaibah,
Musnad Ahmad, Khalqu Afalil 'Ibaad susunan muallif, Sunan Abu Daud,
Sunan Tirmidzi, Kubra
An-Nasai, Al Yaum wal Lailah milik Ibnu Sunny, Sunan Ad-Darimi, Musnad Abu
Ya'la, Shahih Ibnu Hibban,
Mustadrak Al Hakim, dan Dua'nya Thabrani, Saya telah mentakhrij
hadits tersebut dari jalan-jalan yang ada pada mereka dalam Ash-Shahihah. Tidak ada pada seorangpun dari mereka
melainkan apa yang Saya tetapkan. Anehnya hal tersebut tidak diketahui
oleh pensyarah; Jailani!
2 Artinya: Bahwa Nabi
menyuruh menuliskannya karena Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam tidak bisa menulis, seperti dalam Shahihnya
muallif. Sepertinya maksudnya adalah bahwa yang
diperintahkan untuk menulis shahifah (lembaran) tersebut tidak lain
adalah Ibnu 'Amr radhiyallahu 'anhu. Dia bisa menulis seperti dalam Shahih juga. Wallahu a'lam.
3 Saya berkata: Inilah yang betul dalam menisbatkan hadits. Adapun perkataan pensyarah (2/613): "Diriwayatkan Imam yang tiga, dan dianggap shahih oleh Hakim dan Ibnu Hibban." Ini diantara wahamnya (kesalahannya). Hadits ini diriwayatkan
mereka dari hadits Abu Hurairah sebelumnya, sebagaimana sebelumnya Syaikh Ibnu Taimiyah dan muridnya
Ibnu Qayyim Al Jauziyah juga
salah dalam hal ini, dimana mereka berdua dalam hadits Tirmidzi menyebut
kalimat terakhir hadits
ini "Wa An
Aqtarifa"
(dan Saya berlindung dari) berbuat" dan Syaikh Anshari mendiamkan hal tersebut untuk penghormatan bagi kedua Syaikh tersebut! Seperti kebiasaannya dalam Ta'liq (komentar) nya
atas Al Wabilus
Shayyib, padahal itu tidak shahih dari hadits Abu Hurairah!
Bahkan ia memberi gambaran kepada pembaca seolah-olah tercatat pada muallif dalam Afalul Ibaad, tanpa
memberi peringatan bahwa itu kesalahan dari salah seorang juru tulis, atau Syadz (keganjilan) dari sebagian perawi, sebagaimana yang
dihasilkan dari penelitian ilmiah. Keterangan rinci dari keterangan global ini dapat engkau dapatkan di
As-Shahihah" (2753).
Post a Comment