Etika Orang Tua dan Berbuat Baik Terhadap Anaknya

Etika Orang Tua dan Berbuat Baik Terhadap Anaknya 

69/92. Dari An-Nu'man bin Basyir, bahwa bapaknya mengajaknya mengunjungi Rasulullah seraya menggendongnya, lalu dia berkata,

٦۹/۹٣  - يَا رَسُوْلُ اللهِ إِنِّي أَشْهِدُكَ أَنِّى قَدْ نَحَلْتُ النُّعْمَانَ كَذَا وَكَذَا، فَقَالَ: أَكُلُّ وَلِدِكَ نَحَلْتَ؟ قَالَ: لاَ، قَالَ: فَأُشْهِدُ غَيْرِى، ثُمَّ قَالَ: أَلَيْسَ َيُسُّركَ! أَنْ يَكُوْنُوا فِي الْبِرِّ سَوَاءً؟ قَالَ: بَلَى، قَالَ: فَلاَ إِذًا

"Wahai Rasulullah! sesungguhnya aku mempersaksikan kepadamu bahwa aku memperlakukan An-Nu'man seperti ini." Kemudian Rasulullah bertanya, "Apakah semua anakmu engkau perlakukan (seperti itu) ?" Dia menjawab, "Tidak" Rasulullah berkata, "Perlihatkan itu kepada selain aku." Kemudian Rasulullah bertanya, "Bukankah engkau senang jika mereka mendapatkan kasih sayang yang sama?" Dia menjawab, "Tentu." Rasulullah bersabda, "Kalau begitu, jangan perlakukan An-Nu'man seperti itu.'"

Shahih, di dalam kitab Al Inoa^ (6/42), Ghayatul Maram (169/274). (Bukhari, 51- Kitab Al Hibah, 12- Kitab Al Hibatu HI Waladi. Muslim, 24- Kitab Al Hibah, hadits 17). Aku katakan bahwa, di dalam kitab Shahih Bukhari tidak tertulis redaksi lafazh, 'Alaisa Yasurruka... (Bukankah anda senang).'"

Tidak ada komentar