Sahabatku, dalam sebuah kebersamaan akan terjalin sebuah
persahabatan dan pertemuan. Akan tetapi, tidak semua dari yang bersahabat adalah
sama-sama beruntung. Keberuntungan seseorang tersembunyi di balik kalbunya
ketika menjalin persahabatan. Dua orang yang bersahabat, jika dibalik
persahabatannya ini salah satu dari keduanya selalu berharap kemuliaan di
Akhirat, sementara yang satu lagi tidak menjalin pesahabatan kecuali hanya
untuk keuntungan di dunia saja. Maka, walaupun keduanya sama-sama berangkat ke
masjid, makan bersama atau bahkan tidur bersama, akan tetapi apa yang didapat
oleh keduanya tidaklah sama. Yang satu orang beruntung dan yang satunya lagi
orang yang merugi.
Siapapun dari kita harus mencermati apa yang tersembunyi di
balik kalbu kita. Ada apa di balik kedekatan kita dengan seorang sahabat ? Jika
seorang Pejabat menjalin persahabatan dengan seorang Ustadz maka yang paling
beruntung adalah yang memanfaatkan kedekatan tersebut untuk mendapatkan
kemuliaan di hadapan Allah SWT. Dan alangkah celakanya jika sang Ustadz dekat
dengan Penguasa atau Pejabat hanya mengharap keuntungan dunia. Begitu juga
alangkah ruginya jika seorang Pejabat yang dekat dengan ustadz hanya untuk
kepentingan dunianya saja
Rasulullah SAW pernah bersabda " Bararangsiapa yang merendah
kepada orang kaya ( berpangkat di dunia ) karena dunianya, maka telah hilang dua
pertiga (nilai) keberagamaanya."
Ini adalah peringatan dari Rasulullah SAW agar kita memahami
makna sebuah kedekatan. Karena kejahatan hati amatlah tersembunyi dan tidak ada
yang bisa mengoreksinya kecuali diri sendiri yang sering mencermatinya.
Sahabatku, dalam kesempatan lain Rasullah SAW juga pernah
bercerita. Ada dua orang yang berbeda dalam menjalani hidupnya. Yang pertama
adalah orang yang terlihat baik karena kesehariannya hanya beribadah di atas
gunung. Yang satu lagi adalah seorang pemuda, Preman pasar yang secara lahir
adalah kotor dan jahat karena pekerjaaanya hanya membuat keributan dan
mengganggu orang-orang dipasar. Dan, takdir Allah mempertemukan keduanya di
suatu tempat.
Sang Ahli ibadah saat itu kehabisan bekal sehingga ia harus
membeli bekal di tengah pasar. Pada saat yang bersamaan, sang Preman pasar
berkeinginan untuk bisa dekat dengan Ahli Ibadah yang di atas gunung. Keduanya
pun menempuh tempat tujuan- masing masing. Yang Ahli Ibadah turun ke Pasar dan
Preman Pasar pun menuju ke atas gunung. Akhirnya keduanya bertemu disuatu tempat
berpapasan di jalan setapak dikaki bukit. Sang preman merasa terkejut saat
berpapasan dengan ahli ibadah tersebut.Yang ada dihatinya adalah rasa kagum dan
hormat pada sang ahli ibadah.Sementara sang ahli ibadah melihat sang preman
merasa risih sehingga ia tidak menyapanya dan mengucapkan salam kepadanya.Yang
ada adalah kesombonganya karena ia merasa sudah menjadi ahli ibadah yang sangat
jauh lebih baik jika dibanding dengan sang Preman . Disaat itu ternyata Allah
SWT mencabut hidayah dari sang Ahli ibadah dan memindahkanya kepada sang Preman
Pasar.
Dalam hal ini Rasulullah SAW menjelaskan bahwa itu terjadi
disebabkan sesuatu yang tersembunyi di hati mereka berdua. Yang ada di hati sang
Preman disaat bertemu adalah makna pengagungan kepada ulama Allah , dengan penuh
harap agar pertemuan tersebut menjadi sebab Allah SWT mencintainya. Berbeda
dengan yang dirasakan oleh sang Ahli ibadah, yang ada di dalam hatinya bukannya
menghadirkan makna kerinduan kepada Allah SWT, akan tetapi hatinya penuh dengan
kesombongan sebagai Ahli Ibadah. Akhirnya yang terjadi adalah rasa meremehkan
kepada sang Preman dan bukan melihatnya sebagai ladang amal baik dengan
mengajaknya kepada kebenaran dan menjauhkanya dari kejahatan.
Sahabatku,
Jelaslah dalam hal ini kita harus bisa mencermati setiap jalinan yang kita
rajut.
Anda yang Ustadz, apa makna kedekatan Anda dengan para Pejabat
dan Pengusaha ?
Anda yang Pejabat, apa makna kedekatan Anda dengan para
Ulama, Pengusaha dan Fakir miskin?
Anda yang Pengusaha, apa makna kedekatan
Anda dengan para Pejabat, Ulama dan Fakir miskin ? Sudahkah Allah SWT hadir
dalam jalinan Anda?
Wallahu a'lam bissawab.
Post a Comment