KAFA'AH DAN KHIYAR
|
KAFA'AH DAN KHIYAR |
بَابُ اَلْكَفَاءَةِ
وَالْخِيَارِ
| |
Hadits No. 1031 | ||
Dari Ibnu Umar Radliyallahu 'anhuma bahwa Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Bangsa Arab itu sama derajatnya satu
sama lain dan kaum mawali (bekas hamba yang telah dimerdekakan) sama derajatnya
satu sama lain, kecuali tukang tenung dan tukang bekam." Riwayat Hakim dan dalam
sanadnya ada kelemahan karena ada seorang perawi yang tidak diketahui namanya.
Hadits munkar menurut Abu Hatim.
|
َوَعَنِ
ابْنِ عُمَرَ - رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا- قَالَ : قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى
الله عليه وسلم ( اَلْعَرَبُ بَعْضُهُمْ أَكْفَاءُ بَعْضٍ , وَالْمَوَالِي
بَعْضُهُمْ أَكْفَاءُ بَعْضٍ , إِلَّا حَائِكٌ أَوْ حَجَّامٌ ) رَوَاهُ
اَلْحَاكِمُ , وَفِي إِسْنَادِهِ رَاوٍ لَمْ يُسَمَّ , وَاسْتَنْكَرَهُ أَبُو
حَاتِمٍ
| |
Hadits No. 1032 | ||
Hadits tersebut mempunyai hadits saksi dari riwayat
al-Bazzar dari Mu'adz Ibnu Jabal dengan sanad terputus.
|
َوَلَهُ
شَاهِدٌ عِنْدَ اَلْبَزَّارِ : عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ بِسَنَدٍ
مُنْقَطِعٍ
| |
Hadits No. 1033 | ||
Dari Fatimah Bintu Qais Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda kepadanya: "Nikahilah Usamah." Riwayat
Muslim.
|
َوَعَنْ
فَاطِمَةَ بِنْتِ قَيْسٍ ; أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ لَهَا : (
اِنْكِحِي أُسَامَةَ ) رَوَاهُ مُسْلِمٌ
| |
Hadits No. 1034 | ||
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Hai Banu Bayadlah, nikahilah Abu Hind,
kawinlah dengannya." Dan ia adalah tukang bekam. Riwayat Abu Dawud dan Hakim
dengan sanad yang baik.
|
َوَعَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ : ( يَا
بَنِي بَيَاضَةَ , أَنْكِحُوا أَبَا هِنْدٍ , وَانْكِحُوا إِلَيْهِ وَكَانَ
حَجَّامًا ) رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ , وَالْحَاكِمُ بِسَنَدٍ
جَيِّدٍ
| |
Hadits No. 1035 | ||
'Aisyah Radliyallaahu 'anhu berkata: Barirah disuruh
memilih untuk melanjutkan kekeluargaan dengan suaminya atau tidak ketika ia
merdeka. Muttafaq Alaihi -dalam hadits yang panjang. Menurut riwayat Muslim
tentang hadits Barirah: bahwa suaminya adalah seorang budak. Menurut riwayat
lain: Suaminya orang merdeka. Namun yang pertama lebih kuat. Ibnu Abbas
Radliyallaahu 'anhu riwayat Bukhari membenarkan bahwa ia adalah seorang budak.
|
َوَعَنْ
عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ : ( خُيِّرَتْ بَرِيرَةُ عَلَى
زَوْجِهَا حِينَ عَتَقَتْ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ فِي حَدِيثٍ طَوِيلٍ. وَلِمُسْلِمٍ
عَنْهَا : ( أَنَّ زَوْجَهَا كَانَ عَبْدًا ) وَفِي رِوَايَةٍ عَنْهَا : ( كَانَ
حُرًّا ) وَالْأَوَّلُ أَثْبَتُ وَصَحَّ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ عِنْدَ اَلْبُخَارِيِّ
; أَنَّهُ كَانَ عَبْدًا
| |
Hadits No. 1036 | ||
Al-Dhahhak Ibnu Fairuz al-Dailamy, dari ayahnya
Radliyallaahu 'anhu berkata: Aku berkata: wahai Rasulullah, aku telah masuk
Islam sedang aku mempunyai dua istri kakak beradik. Maka Rasulullah Shallallaahu
'alaihi wa Sallam bersabda: "Ceraikanlah salah seorang yang kau kehendaki."
Riwayat Ahmad dan Imam Empat kecuali Nasa'i. Hadits shahih menurut Ibnu Hibban,
Daruquthni, dan Baihaqi. ma'lul menurut Bukhari.
|
َوَعَنِ
اَلضَّحَّاكِ بْنِ فَيْرُوزَ الدَّيْلَمِيِّ , عَنْ أَبِيهِ قَالَ : ( قُلْتُ : يَا
رَسُولَ اَللَّهِ ! إِنِّي أَسْلَمْتُ وَتَحْتِي أُخْتَانِ , فَقَالَ رَسُولُ
اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم طَلِّقْ أَيَّتَهُمَا شِئْتَ ) رَوَاهُ أَحْمَدُ ,
وَالْأَرْبَعَةُ إِلَّا النَّسَائِيَّ , وَصَحَّحَهُ اِبْنُ حِبَّانَ ,
وَاَلدَّارَقُطْنِيُّ , وَالْبَيْهَقِيُّ , وَأَعَلَّهُ
اَلْبُخَارِيُّ
| |
Hadits No. 1037 | ||
Dari Salim, dari ayahnya Radliyallaahu 'anhu bahwa
Ghalian Ibnu Salamah masuk Islam dan ia memiliki sepuluh orang istri yang juga
masuk Islam bersamanya. Lalu Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menyuruhnya
untuk memilih empat orang istri di antara mereka. Riwayat Ahmad dan Tirmidzi.
Hadits shahih menurut Ibnu Hibban dan Hakim, dan ma'lul menurut Bukhari, Abu
Zur'ah dan Abu Hatim.
|
َوَعَنْ
سَالِمٍ , عَنْ أَبِيهِ , ( أَنَّ غَيْلَانَ بْنَ سَلَمَةَ أَسْلَمَ وَلَهُ عَشْرُ
نِسْوَةٍ , فَأَسْلَمْنَ مَعَهُ , فَأَمَرَهُ اَلنَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم أَنْ
يَتَخَيَّرَ مِنْهُنَّ أَرْبَعًا ) رَوَاهُ أَحْمَدُ , وَاَلتِّرْمِذِيُّ ,
وَصَحَّحَهُ اِبْنُ حِبَّانَ , وَالْحَاكِمُ ، وَأَعَلَّهُ اَلْبُخَارِيُّ ,
وَأَبُو زُرْعَةَ , وَأَبُو حَاتِمٍ
| |
Hadits No. 1038 | ||
Ibnu Abbas berkata: Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam
pernah mengembalikan puteri (angkat) beliau Zainab kepada Abu al-Ash Ibnu Rabi'
setelah enam tahun dengan akad nikah pertama, dan beliau tidak menikahkan lagi.
Riwayat Ahmad dan Imam Empat kecuali Nasa'i. Hadits shahih menurut Ahmad dan
Hakim.
|
َوَعَنِ
ابْنِ عَبَّاسٍ - رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا- قَالَ : ( رَدَّ اَلنَّبِيُّ صلى الله
عليه وسلم اِبْنَتَهُ زَيْنَبَ عَلَى أَبِي الْعَاصِ بْنِ اَلرَّبِيعِ , بَعْدَ
سِتِّ سِنِينَ بِالنِّكَاحِ اَلْأَوَّلِ , وَلَمْ يُحْدِثْ نِكَاحًا ) رَوَاهُ
أَحْمَدُ , وَالْأَرْبَعَةُ إِلَّا النَّسَائِيَّ , وَصَحَّحَهُ أَحْمَدُ ,
وَالْحَاكِمُ
| |
Hadits No. 1039 | ||
Dari Amar Ibnu Syu'aib, dari ayahnya, dari kakeknya
Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mengembalikan
puteri beliau Zainab kepada Abu al-Ash dengan akad nikah baru. Tirmidzi berkata:
Hadits Ibnu Abbas sanadnya lebih baik, namun yang diamalkan adalah hadits Amar
Ibnu Syu'aib.
|
َوَعَنْ
عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ , عَنْ أَبِيهِ , عَنْ جَدِّهِ ( أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله
عليه وسلم رَدَّ اِبْنَتَهُ زَيْنَبَ عَلَى أَبِي الْعَاصِ بِنِكَاحٍ جَدِيدٍ )
قَالَ اَلتِّرْمِذِيُّ : حَدِيثُ اِبْنِ عَبَّاسٍ أَجْوَدُ إِسْنَادًا ,
وَالْعَمَلُ عَلَى حَدِيثِ عَمْرِو بْنِ
شُعَيْبٍ
| |
Hadits No. 1040 | ||
Ibnu Abbas Radliyallaahu 'anhu berkata: Ada seorang
wanita masuk Islam, lalu kawin. Kemudian suaminya datang dan berkata: Wahai
Rasulullah, sesungguhnya aku telah masuk Islam dan ia tahu keislamanku. Maka
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mencabutnya dari suaminya yang kedua
dan mengembalikan kepada suami yang pertama. Riwayat Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu
Majah. Hadits shahih menurut Ibnu Hibban dan Hakim.
|
َوَعَنِ
ابْنِ عَبَّاسٍ - رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا- قَالَ : ( أَسْلَمَتْ اِمْرَأَةٌ ,
فَتَزَوَّجَتْ , فَجَاءَ زَوْجُهَا , فَقَالَ : يَا رَسُولَ اَللَّهِ ! إِنِّي
كُنْتُ أَسْلَمْتُ , وَعَلِمَتْ بِإِسْلَامِي , فَانْتَزَعَهَا رَسُولُ اَللَّهِ
صلى الله عليه وسلم مِنْ زَوْجِهَا اَلْآخَرِ , وَرَدَّهَا إِلَى زَوْجِهَا
اَلْأَوَّلِ ) رَوَاهُ أَحْمَدُ , وَأَبُو دَاوُدَ , وَابْنُ مَاجَهْ .
وَصَحَّحَهُ اِبْنُ حِبَّانَ , وَالْحَاكِمُ
| |
Hadits No. 1041 | ||
Zaid Ibnu Ka'ab dari Ujrah, dari ayahnya berkata:
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam kawin dengan Aliyah dari Banu Ghifar.
Setelah ia masuk ke dalam kamar beliau dan menanggalkan pakaiannya, beliau
melihat belang putih di pinggulnya. Lalu Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam
bersabda: "Pakailah pakaianmu dan pulanglah ke keluargamu." Beliau memerintahkan
agar ia diberi maskawin. Riwayat Hakim dan dalam sanadnya ada seorang perawi
yang tidak dikenal, yaitu Jamil Ibnu Zaid. Hadits ini masih sangat
dipertentangkan. Dari Said Ibnu al-Musayyab bahwa Umar Ibnu al-Khaththab
Radliyallaahu 'anhu berkata: Laki-laki manapun yang menikah dengan perempuan dan
setelah menggaulinya ia mendapatkan perempuan itu berkudis, gila, atau
berpenyakit kusta, maka ia harus membayar maskawin karena telah menyentuhnya dan
ia berhak mendapat gantinya dari orang yang menipunya. Riwayat Said Ibnu
Manshur, Malik, dan Ibnu Abu Syaibah dengan perawi yang dapat dipercaya. Said
juga meriwayatkan hadits serupa dari Ali dengan tambahan: Dan kemaluannya
bertanduk, maka suaminya boleh menentukan pilihan, jika ia telah menyentuhnya
maka ia wajib membayar maskawin kepadanya untuk menghalalkan kehormatannya. Dari
jalan Said Ibnu al-Musayyab juga, ia berkata: Umar Radliyallaahu 'anhu
menetapkan bahwa orang yang mati kemaluannya (impoten) hendaknya ditunda (tidak
dicerai) hingga setahun. Perawi-perawinya dapat dipercaya.
|
َوَعَنْ
زَيْدِ بْنِ كَعْبِ بْنِ عُجْرَةَ , عَنْ أَبِيهِ قَالَ : ( تَزَوَّجَ رَسُولُ
اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم اَلْعَالِيَةَ مِنْ بَنِي غِفَارٍ , فَلَمَّا دَخَلَتْ
عَلَيْهِ وَوَضَعَتْ ثِيَابَهَا , رَأَى بِكَشْحِهَا بَيَاضًا فَقَالَ : اِلْبَسِي
ثِيَابَكِ , وَالْحَقِي بِأَهْلِكِ , وَأَمَرَ لَهَا بِالصَّدَاقِ ) رَوَاهُ
اَلْحَاكِمُ , وَفِي إِسْنَادِهِ جَمِيلُ بْنُ زَيْدٍ وَهُوَ مَجْهُولٌ ,
وَاخْتُلِفَ عَلَيْهِ فِي شَيْخِهِ اِخْتِلَافًا كَثِيرًا. وَعَنْ سَعِيدِ بْنِ
اَلْمُسَيَّبِ ; أَنَّ عُمَرَ بْنَ اَلْخَطَّابِ رضي الله عنه قَالَ : ( أَيُّمَا
رَجُلٍ تَزَوَّجَ اِمْرَأَةً , فَدَخَلَ بِهَا , فَوَجَدَهَا بَرْصَاءَ , أَوْ
مَجْنُونَةً , أَوْ مَجْذُومَةً , فَلَهَا اَلصَّدَاقُ بِمَسِيسِهِ إِيَّاهَا ,
وَهُوَ لَهُ عَلَى مَنْ غَرَّهُ مِنْهَا ) أَخْرَجَهُ سَعِيدُ بْنُ مَنْصُورٍ ,
وَمَالِكٌ , وَابْنُ أَبِي شَيْبَةَ , وَرِجَالُهُ ثِقَاتٌ. وَرَوَى سَعِيدٌ
أَيْضًا : عَنْ عَلِيٍّ نَحْوَهُ , وَزَادَ : ( وَبِهَا قَرَنٌ , فَزَوْجُهَا
بِالْخِيَارِ , فَإِنْ مَسَّهَا فَلَهَا اَلْمَهْرُ بِمَا اِسْتَحَلَّ مِنْ
فَرْجِهَا). وَمِنْ طَرِيقِ سَعِيدِ بْنِ اَلْمُسَيَّبِ أَيْضًا قَالَ : ( قَضَى
بِهِ عُمَرُ فِي اَلْعِنِّينِ , أَنْ يُؤَجَّلَ سَنَةً، وَرِجَالُهُ
ثِقَاتٌ
| |
|
Post a Comment