PERGAULAN DENGAN ISTRI
|
PERGAULAN DENGAN ISTRI |
بَابُ عِشْرَةِ
اَلنِّسَاءِ
| |
Hadits No. 1042 | ||
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Terlaknatlah orang yang menggauli
istrinya di duburnya." Riwayat Abu Dawud dan Nasa'i, dan lafadznya menurut
Nasa'i. Para perawinya dapat dipercaya namun ia dinilai
mursal.
|
َعَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ : قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم
( مَلْعُونٌ مَنْ أَتَى اِمْرَأَةً فِي دُبُرِهَا ) رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ ,
وَالنَّسَائِيُّ وَاللَّفْظُ لَهُ , وَرِجَالُهُ ثِقَاتٌ , وَلَكِنْ أُعِلَّ
بِالْإِرْسَالِ
| |
Hadits No. 1043 | ||
Dari Ibnu Abbas Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Allah tidak akan melihat laki-laki
yang menyetubuhi seorang laki-laki atau perempuan lewat duburnya." Riwayat
Tirmidzi, Nasa'i, dan Ibnu Hibban, namun ia dinilai mauquf.
|
َوَعَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ - رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا- قَالَ : قَالَ
رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( لَا يَنْظُرُ اَللَّهُ إِلَى رَجُلٍ أَتَى
رَجُلاً أَوْ اِمْرَأَةً فِي دُبُرِهَا ) رَوَاهُ اَلتِّرْمِذِيُّ ,
وَالنَّسَائِيُّ , وَابْنُ حِبَّانَ , وَأُعِلَّ
بِالْوَقْفِ
| |
Hadits No. 1044 | ||
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa beriman kepada Allah dan
hari Akhir, janganlah ia menyakiti tetangganya, dan hendaklah engkau sekalian
melaksanakan wasiatku untuk berbuat baik kepada para wanita. Sebab mereka itu
diciptakan dari tulang rusuk dan tulang rusuk yang paling bengkok ialah yang
paling atas. Jika engkau meluruskannya berarti engkau mematahkannya dan jika
engkua membiarkannya, ia tetap akan bengkok. Maka hendaklah kalian melaksanakan
wasiatku untuk berbuat baik kepada wanita." Muttafaq Alaihi dan lafadznya
menurut Bukhari. Menurut riwayat Muslim: "Jika engkau menikmatinya, engkau dapat
kenikmatan dengannya yang bengkok, dan jika engkau meluruskannya berarti engkau
mematahkannya, dan mematahkannya adalah memcerainya."
|
َوَعَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه عَنِ اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ : ( مَنْ
كَانَ يُؤْمِنُ بِاَللَّهِ وَالْيَوْمِ اَلْآخِرِ فَلَا يُؤْذِي جَارَهُ ,
وَاسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ خَيْرًا , فَإِنَّهُنَّ خُلِقْنَ مِنْ ضِلَعٍ , وَإِنَّ
أَعْوَجَ شَيْءٍ فِي اَلضِّلَعِ أَعْلَاهُ , فَإِنْ ذَهَبْتَ تُقِيمَهُ كَسَرْتَهُ
, وَإِنْ تَرَكْتَهُ لَمْ يَزَلْ أَعْوَجَ , فَاسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ خَيْرًا )
مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ , وَاللَّفْظُ لِلْبُخَارِيِّ. وَلِمُسْلِمٍ : ( فَإِنْ
اِسْتَمْتَعْتَ بِهَا اِسْتَمْتَعْتَ وَبِهَا عِوَجٌ , وَإِنْ ذَهَبْتَ تُقِيمُهَا
كَسَرْتَهَا , وَكَسْرُهَا طَلَاقُهَا )
| |
Hadits No. 1045 | ||
Jabir berkata: Kami pernah bersama Nabi Shallallaahu
'alaihi wa Sallam dalam suatu peperangan. Ketika kami kembali ke Madinah, kami
segera untuk masuk (ke rumah guna menemui keluarga). Maka beliau bersabda:
"Bersabarlah sampai engkau memasuki pada waktu malam -yakni waktu isya'- agar
wanita-wanita yang kusut dapat bersisir dan wanita-wanita yang ditinggal lama
dapat berhias diri." Muttafaq Alaihi. Menurut riwayat Bukhari: "Apabila salah
seorang di antara kamu lama menghilang, janganlah ia mengetuk keluarganya pada
waktu malam."
|
َوَعَنْ
جَابِرٍ رضي الله عنه قَالَ : ( كُنَّا مَعَ رَسُولِ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم
فِي غَزَاةٍ , فَلَمَّا قَدِمْنَا اَلْمَدِينَةَ , ذَهَبْنَا لِنَدْخُلَ فَقَالَ :
أَمْهِلُوا حَتَّى تَدْخُلُوا لَيْلًا - يَعْنِي : عِشَاءً - لِكَيْ تَمْتَشِطَ
اَلشَّعِثَةُ , وَتَسْتَحِدَّ اَلْمَغِيبَةُ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ وَفِي رِوَايَةٍ
لِلْبُخَارِيِّ : ( إِذَا أَطَالَ أَحَدُكُمُ الْغَيْبَةَ , فَلَا يَطْرُقْ
أَهْلَهُ لَيْلاً )
| |
Hadits No. 1046 | ||
Dari Abu Said al-Khudry Radliyallaahu 'anhu bahwa
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Orang yang paling jelek
derajatnya di sisi Allah pada hari kiamat ialah orang yang bersetubuh dengan
istrinya, kemudian ia membuka rahasianya." Riwayat Muslim.
|
َوَعَنْ
أَبِي سَعِيدٍ اَلْخُدْرِيِّ رضي الله عنه قَالَ : قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله
عليه وسلم ( إِنَّ شَرَّ اَلنَّاسِ مَنْزِلَةً عِنْدَ اَللَّهِ يَوْمَ
اَلْقِيَامَةِ ; اَلرَّجُلُ يُفْضِي إِلَى اِمْرَأَتِهِ وَتُفْضِي إِلَيْهِ , ثُمَّ
يَنْشُرُ سِرَّهَا ) أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ
| |
Hadits No. 1047 | ||
Hakim Ibnu Muawiyah, dari ayahnya Radliyallaahu 'anhu berkata: Aku
berkata: Wahai Rasulullah, apakah kewajiban seseorang dari kami terhadap
istrinya? Beliau menjawab: "Engkau memberinya makan jika engkau makan, engkau
memberinya pakaian jika engkau berpakaian, jangan memukul wajah, jangan
menjelek-jelekkan, dan jangan menemani tidur kecuali di dalam rumah." Riwayat
Ahmad, Abu Dawud, Nasa'i, dan Ibnu Majah. Sebagian hadits itu diriwayatkan
Bukhari secara mu'allaq dan dinilai shahih oleh Ibnu Hibban dan Hakim.
|
َوَعَنْ
حَكِيمِ بْنِ مُعَاوِيَةَ , عَنْ أَبِيهِ قَالَ : ( قُلْتُ : يَا رَسُولَ اَللَّهِ
! مَا حَقُّ زَوْجِ أَحَدِنَا عَلَيْهِ ? قَالَ : تُطْعِمُهَا إِذَا أَكَلْتَ ,
وَتَكْسُوهَا إِذَا اِكْتَسَيْتَ , وَلَا تَضْرِبِ الْوَجْهَ , وَلَا تُقَبِّحْ ,
وَلَا تَهْجُرْ إِلَّا فِي اَلْبَيْتِ ) رَوَاهُ أَحْمَدُ , وَأَبُو دَاوُدَ ,
وَالنَّسَائِيُّ , وَابْنُ مَاجَهْ، وَعَلَّقَ اَلْبُخَارِيُّ بَعْضَهُ،
وَصَحَّحَهُ اِبْنُ حِبَّانَ , وَالْحَاكِمُ
| |
Hadits No. 1048 | ||
Jabir Ibnu Abdullah berkata: Orang Yahudi beranggapan bahwa seorang
laki-laki menyetubuhi istrinya dari duburnya sebagai kemaluannya, maka anaknya
akan bermata juling. Lalu turunlah ayat (artinya = istrimu adalah ladang
milikmu, maka datangilah ladangmu dari mana engkau suka). Muttafaq Alaihi dan
lafadznya menurut Muslim.
|
َوَعَنْ
جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اَللَّهِ - رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا- قَالَ : ( كَانَتِ
الْيَهُودُ تَقُولُ : إِذَا أَتَى اَلرَّجُلُ اِمْرَأَتَهُ مِنْ دُبُرِهَا فِي
قُبُلِهَا , كَانَ اَلْوَلَدُ أَحْوَلَ . فَنَزَلَتْ : نِسَاؤُكُمْ حَرْثٌ لَكُمْ
فَأْتُوْا حَرْثَكُمْ أَنَّى شِئْتُمْ" ]اَلْبَقَرَة :
223] ) مُتَّفَقٌ
عَلَيْهِ , وَاللَّفْظُ لِمُسْلِمٍ
| |
Hadits No. 1049 | ||
Dari Ibnu Abbas Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Seandainya salah seorang di antara
kamu ingin menggauli istrinya lalu membaca doa: (artinya = Dengan nama Allah, Ya
Allah jauhkanlah setan dari kami dan jauhkanlah setan dari apa yang engkau
anugerahkan pada kami), mak jika ditakdirkan dari pertemuan keduanya itu
menghasilkan anak, setan tidak akan mengganggunya selamanya." Muttafaq Alaihi.
|
َوَعَنِ
ابْنِ عَبَّاسٍ - رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا- قَالَ : قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى
الله عليه وسلم ( لَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَأْتِيَ أَهْلَهُ
قَالَ : بِسْمِ اَللَّهِ . اَللَّهُمَّ جَنِّبْنَا اَلشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ
الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا ; فَإِنَّهُ إِنْ يُقَدَّرْ بَيْنَهُمَا وَلَدٌ فِي
ذَلِكَ , لَمْ يَضُرَّهُ اَلشَّيْطَانُ أَبَدًا". ) مُتَّفَقٌ
عَلَيْهِ
| |
Hadits No. 1050 | ||
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Apabila seorang suami mengajak
istrinya ke tempat tidur, tapi ia menolak untuk datang, lalu sang suami marah
sepanjang malam, maka para malaikat melaknatnya (sang istri) hingga datang
pagi." Muttafaq Alaihi dan lafadznya menurut Bukhari. Menurut riwayat muslim
disebutkan, "Yang ada dilangit murka kepadanya hingga suaminya
memaafkannya".
|
َوَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه
وسلم قَالَ : ( إِذَا دَعَا اَلرَّجُلُ اِمْرَأَتَهُ إِلَى فِرَاشِهِ فَأَبَتْ أَنْ
تَجِيءَ , لَعَنَتْهَا اَلْمَلَائِكَةُ حَتَّى تُصْبِحَ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ ,
وَاللَّفْظُ لِلْبُخَارِيِّ. وَلِمُسْلِمٍ : ( كَانَ اَلَّذِي فِي اَلسَّمَاءِ
سَاخِطًا عَلَيْهَا حَتَّى يَرْضَى عَنْهَا )
| |
Hadits No. 1051 | ||
Dari Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melaknat wanita yang memakai cemara (rambut
pasangan) dan yang meminta memakai cemara, dan wanita yang menggambar (mentatto)
kulitnya dan minta digambar kulitnya." Muttafaq Alaihi.
|
َوَعَنِ
ابْنِ عُمَرَ - رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا- ( أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم
لَعَنَ اَلْوَاصِلَةَ وَالْمُسْتَوْصِلَةَ , وَالْوَاشِمَةَ وَالْمُسْتَوْشِمَةَ )
مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
| |
Hadits No. 1052 | ||
Judzamah Bintu Wahab Radliyallaahu 'anhu berkata: Aku
pernah menyaksikan Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam di tengah orang
banyak, beliau bersabda: "Aku benar-benar ingin melarang ghilah (menyetubuhi
istri pada waktu ia hamil), tapi aku melihat di Romawi dan Parsi orang-orang
melakukan ghilah dan hal itu tidak membahayakan anak mereka sama sekali."
Kemudian mereka bertanya kepada beliau tentang 'azl (menumpahkan sperma di luar
rahim). Maka Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Itu adalah
pembunuhan terselubung." Riwayat Muslim.
|
َوَعَنْ
جُذَامَةَ بِنْتِ وَهْبٍ -رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا- قَالَتْ : ( حَضَرْتُ رَسُولَ
اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم فِي أُنَاسٍ , وَهُوَ يَقُولُ : لَقَدْ هَمَمْتُ أَنْ
أَنْهَى عَنِ الْغِيلَةِ , فَنَظَرْتُ فِي اَلرُّومِ وَفَارِسَ , فَإِذَا هُمْ
يُغِيلُونَ أَوْلَادَهُمْ فَلَا يَضُرُّ ذَلِكَ أَوْلَادَهُمْ شَيْئًا ثُمَّ
سَأَلُوهُ عَنِ الْعَزْلِ ? فَقَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ذَلِكَ
اَلْوَأْدُ اَلْخَفِيُّ ) رَوَاهُ مُسْلِمٌ
| |
Hadits No. 1053 | ||
Dari Abu Said Al-Khudry Radliyallaahu 'anhu bahwa ada
seseorang berkata: Wahai Rasulullah, aku mempunyai seorang budak perempuan, aku
melakukan 'azl padanya karena aku tidak suka ia hamil, namun aku menginginkan
sebagaimana yang diinginkan orang kebanyakan. Tapi orang Yahudi mengatakan bahwa
perbuatan 'azl adalah pembunuhan kecil. Beliau bersabda: "Orang Yahudi bohong.
Seandainya Allah ingin menciptakan anak (dari persetubuhan itu), engkau tidak
akan mampu mengeluarkan air mani dari luar rahim." Riwayat Ahmad, Abu Dawud,
Nasa'i dan Thahawy. Lafadznya menurut Abu Dawud. Para perawinya dapat dipercaya.
|
َوَعَنْ
أَبِي سَعِيدٍ اَلْخُدْرِيِّ رضي الله عنه ( أَنَّ رَجُلاً قَالَ : يَا رَسُولَ
اَللَّهِ ! إِنَّ لِي جَارِيَةً , وَأَنَا أَعْزِلُ عَنْهَا , وَأَنَا أَكْرَهُ
أَنْ تَحْمِلَ , وَأَنَا أُرِيدُ مَا يُرِيدُ اَلرِّجَالُ , وَإِنَّ اَلْيَهُودَ
تُحَدِّثُ: أَنَّ اَلْعَزْلَ المَوْؤُدَةُ اَلصُّغْرَى قَالَ : كَذَبَتْ يَهُودُ ,
لَوْ أَرَادَ اَللَّهُ أَنْ يَخْلُقَهُ مَا اِسْتَطَعْتَ أَنْ تَصْرِفَهُ )
رَوَاهُ أَحْمَدُ , وَأَبُو دَاوُدَ وَاللَّفْظُ لَهُ , وَالنَّسَائِيُّ ,
وَاَلطَّحَاوِيُّ , وَرِجَالُهُ ثِقَاتٌ
| |
Hadits No. 1054 | ||
Jabir berkata: Kami melakukan 'azl pada zaman Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dan al-Qur'an masih diturunkan, jika ia merupakan
sesuatu yang dilarang, niscaya al-Qur'an melarangnya pada kami. Muttafaq Alaihi.
Menurut riwayat Muslim: Hal itu sampai kepada Nabi Shallallaahu 'alaihi wa
Sallam dan beliau tidak melarangnya pada kami.
|
َوَعَنْ
جَابِرٍ رضي الله عنه قَالَ : ( كُنَّا نَعْزِلُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اَللَّهِ صلى
الله عليه وسلم وَالْقُرْآنُ يَنْزِلُ , وَلَوْ كَانَ شَيْئًا يُنْهَى عَنْهُ
لَنَهَانَا عَنْهُ اَلْقُرْآنُ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ وَلِمُسْلِمٍ : ( فَبَلَغَ
ذَلِكَ نَبِيَّ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَلَمْ يَنْهَنَا )
| |
Hadits No. 1055 | ||
Dari Anas Ibnu Malik Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menggilir istri-istrinya dengan sekali mandi.
Riwayat Bukhari-Muslim dan lafadznya menurut Muslim.
|
َوَعَنْ
أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رضي الله عنه ( أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم كَانَ
يَطُوفُ عَلَى نِسَائِهِ بِغُسْلٍ وَاحِدٍ ) أَخْرَجَاهُ , وَاللَّفْظُ
لِمُسْلِمٍ
| |
|
Post a Comment