Seseorang Tidak Bisa Memohonkan Ampunan untuk Bapaknya yang Musyrik

Seseorang Tidak Bisa Memohonkan Ampunan untuk Bapaknya yang Musyrik

17/23. Dari Ibnu Abbas,

۱٧/٢٣  فِي قَوْلِهِ عَزَّ وَجَلَّ  {إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدَهُمَا أَوْ كِلاَهُمَا فَلاَ تَقُلْ لَهُمَا أُفٌّ} (الإسراء : ٢٣) إِلَى قَوْلِهِ:  {كَمَا رَبَّيَانَي صَغِيْرَا}  (الإسراء : ٢٤) فَنَسَخَتْهَا اْلآيَةُ الَّتِي فِي بَرَاءَةٍ  {مَا كَانَ لِلنَّبِيِّ وَالَّذِيْنَ آمَنُوْا أَنْ يَسْتَغْفِرُوْا لِلْمُشْرِكِيْنَ وَلَوْ كَانُوْا أُوْلِي قُرْبَى مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمْ أّنَّهُمْ أَصْحَابُ الْجَحِيْمِ}
 (التوبة : ۱۱٣ )

Tentang firman Allah Azza wa Jalla, "(Adakalanya salah satu di antara keduanya atau kedua-duanya sampai kepadamu masa tuanya, maka janganlah engkau katakana, 'Hus, kepada keduanya')" (Qs. Al Israa' (17): 24) Sampai firman-Nya, " (Sebagaimana keduanya mendidik aku disaat kecil)" (Qs. Al Israa' (17): 24). Lalu ayat tersebut dinasakh (dihapus) oleh ayat yang terdapat dalam surah Al Bara'ah (Tidaklah {patut} bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memohonkan ampun untuk orang-orang musyrik sekalipun mereka kerabatnya setelah jelas bagi mereka bahwa mereka adalah penghuni-penghuni neraka Jahim) (Qs. At-Taubah (9): 113).

Hasan, sanadnya.

Tidak ada komentar