IMAN YANG DAPAT MEMASUKKAN KE SORGA
كتاب
الإيمان الإيمان ما هو وبيان خصاله
Kitab
IMAN
حديث
أبي هُرَيْرَةَ قال كان النبيُّ صلى الله عليه وسلم بارزًا يومًا للناسِ فأَتاه
رجلٌ فقال: ما الإيمان قال: الإيمان أن تؤمنَ بالله وملائكتِهِ وبلقائِهِ وبرسلِهِ
وتؤمَن بالبعثِ قال: ما الإسلامُ قال: الإسلامُ أن تعبدَ اللهَ ولا تشركَ به وتقيمَ
الصلاةَ وتؤدِّيَ الزكاةَ المفروضةَ وتصومَ رمضانَ قال: ما الإحسان قال: أن تعبدَ
الله كأنك تراهُ، فإِن لم تكن تراه فإِنه يراك قال: متى الساعةُ قال: ما المسئولُ
عنها بأَعْلَم مِنَ السائل، وسأُخبرُكَ عن أشراطِها؛ إِذا وَلَدَتِ الأَمَةُ
رَبَّهَا، وَإِذا تطاولَ رُعاةُ الإبِلِ البَهْمُ في البنيان، في خمسٍ لا يعلمهنَّ
إِلاَّ الله ثم تلا النبيُّ صلى الله عليه وسلم (إِنَّ الله عنده علم الساعة )
الآية: ثم أدبر فقال: رُدُّوه فلم يَرَوْا شيئاً فقال: هذا جبريل جاءَ يُعَلِّمُ
الناسَ دينَهم أخرجه
البخاري في: 2 كتاب الإيمان: 37 باب سؤال جبريل النبي صلى الله عليه وسلم عن
الإيمان والإسلام
|
5.
Abu Hurairah r.a. berkata: Pada suatu
hari ketika Nabi saw. duduk bersama sahabat, tiba-tiba datang seorang bertanya:
Apakah iman? Jawab Nabi saw.: Iman ialah percaya pada Allah, dan Malaikat-Nya,
dan akan berhadapan kepada Allah, dan pada Nabi utusan-Nya dan percaya pada hari
bangkit dari kubur. Lalu ditanya: Apakah Islam? Jawab Nabi saw.: Islam ialah
menyembah kepada Allah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun, dan
mendirikan shalat. Lalu bertanya: Apakah Ihsan? Jawab Nabi saw.: Ihsan ialah
menyembah pada Allah seakan-akan anda melihat-Nya, maka jika tidak dapat
melihat-Nya, ketahuilah bahwa Allah melihatmu. Lalu bertanya: Bilakah hari
qiyamat? Jawab Nabi saw.: Orang yang ditanya tidak lebih mengetahui daripada
yang menanya, tetapi saya memberi-takan padamu beberapa syarat (tanda-tanda)
akan tibanya hari qiyamat, yaitu jika budak sahaya telah melahirkan majikannya,
dan jika penggembala onta dan ternak lainnya telah berlomba membangun
gedung-gedung, termasuk dalam lima macam yang tidak dapat mengetahuinya kecuali
Allah, yang tersebut dalam ayat:
"Sesungguhnya hanya Allah yang mengetahui, bilakah hari qiyamat, dan Dia pula yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang di dalam rahim ibu, dan tiada seorang pun yang mengetahui apa yang akan terjadi esok hari, dan tidak seorang pun yangmengetahui di manakah ia akan mati. Seyungguhnya Allah maha mengetahui sedalam-dalamnya."Kemudian pergilah orang itu. Lalu.Nabi saw. menyuruh sahabat: Kembalikanlah orang itu! Tetapi sahabat tidak melihat bekas orang itu. Maka Nabi saw. bersabda: Itu Malaikat Jibril datang untuk mengajar agama kepada manusia. (Bukhari, Muslim). |
بيان
الصلوات التي هي أحد أركان الإسلام
|
BAB
|
حديث
طَلْحَةَ بن عُبَيْد الله قال: جاءَ رجلٌ إِلى رسولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم من
أهل نجْدٍ ثائرُ الرأسِ يُسْمَعُ دوِيُّ صوتِهِ ولا يُفْقَهُ ما يقول، حتى دنا
فإِذا هو يسأَل عن الإسلام؛ فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: خمسُ صلواتٍ في
اليومِ والليلةِ فقال: هل عليّ غيرُها قال: لا إِلاَّ أَنْ تَطَوَّعَ قال رسول الله
صلى الله عليه وسلم: وصيامُ رمضانَ قال: هل عليّ غيره قال: لا إِلاَّ أَن تَطَوَّعَ
قال، وذكر له رسول الله صلى الله عليه وسلم الزكاةَ قال هل عليَّ غيرُها قال لا
إِلاَّ أَنْ تَطَوَّعَ قال فأَدبر الرجل وهو يقول: والله لا أزيد على هذا ولا
أَنْقصُ قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: أَفْلَحَ إِنْ صَدَقَ أخرجه
البخاري في: 2 كتاب الإيمان: 34 باب الزكاة من الإسلام
|
6.
Thalhah bin Ubaidillah r.a. berkata:
Seorang dari Najed datang kepada Nabi saw. sedang ia terurai rambutnya, lalu ia
mendekat kepada Nabi saw. dapat didengar dengung suaranya tetapi tidak dapat
ditangkap (dimengerti) apa yang ditanyakannya, tiba-tiba ia menanya tentang
Islam. Maka Rasulullah saw. bersabda: Lima kali shalat dalam sehari semalam. la
bertanya: Apakah ada kewajib-an bagiku selain itu? Jawab Nabi saw. : Tidak,
kecuali jika anda akan shalat sunnat. Lalu Nabi saw. bersabda: Dan puasa pada
bulan Ramadhan. Orang itu bertanya: Apakah ada lagi puasa yang wajib atasku
selain itu? Jawab Nabi saw.: Tidak, kecuali jika anda puasa sunnat. Laju Nabi
saw. menerangkan kewajiban zakat. Maka ia tanya: Apakah ada kewajiban selain
itu? Jawab Nabi saw.: Tidak, kecuali jika anda bersedekah sunnat. Maka pergilah
orang itu, sambil berkata: Demi Allah saya tidak akan melebihi atau mengurangi
dari itu. Maka Rasulullah saw. bersabda: Sungguh bahagia ia jika benar-benar.
(Ya'ni dalam ucapannya tidak akan mengurangi atau melebihi itu). (Bukhari,
Muslim).
|
بيان
الإيمان الذي يدخل به الجنة
|
BAB
|
حديث أبي أيوبَ الأَنصاريّ
رضي الله عنه أَنَّ رجلاً قال: يا رسول الله أخبرني بعمل يُدْخِلُني الجنة، فقال
القوم: مَا لَهُ مَالَه فقال رسولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: أَرَبٌ مَّا لَهُ
فقال النبيُّ صلى الله عليه وسلم: تعبُدُ اللهَ لا تُشْرِكُ بهِ شيئًا وتُقيمُ
الصَّلاةَ وَتُؤْتِي الزكاةَ وَتَصِلُ الرَّحِمَ ذرْها قَال كأنّه كانَ عَلى
رَاحِلَتِهِ أخرجه
البخاري في: 78 كتاب الأدب: 10 باب فضل صلة الرحم
|
7.
Abu Ayyub Al-Anshari r.a. berkata:
Seorang Badwi menghadang Nabi saw. di tengah jalan, lalu memegang kendali onta
kendaraan Nabi saw. dan bertanya: Ya Rasulullah, beritakan padaku amal yang
dapat memasukkan aku ke sorga. Maka sahabat bertanya-tanya: Mengapa, mengapa
orang itu? Jawab Nabi saw.: Ada kepentingannya. Lalu Nabi saw. menjawab:
Hendaknya anda menyembah Allah dan tidak mempersekutukannya dengan suatu apa
pun, dan mendirikan shalat, dan menunaikan (mengeluarkan) zakat dan menghubungi
famili (kerabat). Kemudian Nabi saw. berkata padanya: Lepaskan kendali onta itu.
(Bukhari, Muslim).
|
حديث
أَبي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه أَنَّ أَعْرابِيًّا أَتَى النَّبِيَّ صلى الله عليه
وسلم فَقالَ: دُلَّني عَلى عَمَلٍ إِذا عَمِلْتُهُ دَخَلْتُ الجنة قَالَ: تَعْبُدُ
اللهَ لا تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا، وَتُقيمُ الصَّلاةَ المَكْتُوبَةَ، وَتُؤَدِّي
الزَّكَاةَ الْمفْروضَة وَتَصُومُ رَمَضانَ قَالَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لاَ
أَزِيدُ عَلى هذا فَلَمّا وَلّى، قَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم مَنْ سَرَّهُ
أَنْ يَنْظُرَ إِلَى رَجُلٍ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَلْيَنْظُرْ إِلى هَذا
أخرجه
البخاري في 24 كتاب الزكاة: 1 باب وجوب الزكاة
|
8. Abu Hurairah r.a. berkata: Seorang Badwi
datang bertanya kepada Nabi saw.: Tunjukkan kepadaku amal bila aku kerjakan
dapat masuk sorga! Jawab Nabi saw.: Hendaknya anda menyembah Allah dan tidak
mempersekutukannya dengan sesuatu apa pun, dan mendirikan shalat yang fardhu
(wajib), dan menunaikan zakat yang fardhu, dan puasa bulan Ramadhan. Lalu Badwi
itu berkata: Demi Allah yang jiwaku ada di tangan-Nya, aku tidak akan melebihi
dari itu. Maka ketika ia telah pergi, Nabi saw. bersabda kepada sahabatnya:
Siapa yang ingin melihat seorang ahli sorga, maka lihatlah orang itu. (Bukhari,
Muslim).
|
قول
النبي صلى الله عليه وسلم بُني الإسلام على خمس
|
BAB
|
حديث ابْنِ عُمَرَ رضي
الله عنهما قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: بُنِيَ الإِسْلامُ عَلى
خَمْسٍ: شَهادَةِ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ
وَإِقامِ الصَّلاةِ وَإِيتاءَ الزَّكاةِ وَالْحَجِّ وَصَوْمِ رَمَضَانَ
أخرجه
البخاري في: 2 كتاب الإيمان: 2 باب دعاؤكم إيمانكم
|
9. Ibn Umar r.a. berkata: Rasulullah saw.
bersabda: Islam didi-rikan di atas lima:
1. Percaya bahwa tiada Tuhan
melainkan Allah, dan bahwa Nabi Muhammad utusan Allah. 2. Mendirikan shalat. 3. Mengeluarkan zakat. 4. Hajji ke baitullah jika kuat perjalanannya.
5. Puasa bulan Ramadhan. (Bukhari,
Muslim)
|
الأمر
بالإيمان بالله ورسوله وشرائع الدين والدعاء إليه
|
BAB:
|
حديث
ابْنِ عَبّاس قَالَ إِنَّ وَفْدَ عَبْدِ الْقَيْسِ لَمّا أَتَوُا النَّبِيَّ صلى
الله عليه وسلم قَالَ: مَنِ الْقَوْمُ أَوْ مَنِ الْوَفْدُ قَالُوا: رَبِيعَةَ
قَالَ: مَرْحَبًا بِالْقَوْمِ أَوْ بِالْوَفْدِ غَيْرَ خَزايا وَلاَ نَدَامَى
فَقالُوا: يا رَسُولَ اللهِ إِنَّا لاَ نَسْتَطِيعُ أَنْ نَأْتِيَكَ إِلاَّ في
الشَّهْرِ الْحَرامِ، وَبَيْنَنَا وَبَيْنَكَ هَذا الْحَيُّ مِنْ كُفّارِ مُضَرَ،
فَمُرْنَا بِأَمْرٍ فَصْلٍ نُخْبِرْ بِهِ مَنْ وَرَاءَنا وَنَدْخُلْ بِهِ
الْجَنَّةَ وَسَأَلُوهُ عَنِ الأَشْرِبَةِ فَأَمَرَهُمْ بِأَرْبَعٍ وَنَهاهُمْ عَنْ
أَرْبَعٍ: أَمَرَهُمْ بِالإِيمانِ بِاللهِ وَحْدَهُ، قَالَ: أَتَدْرُونَ مَا
الإِيمانُ بِاللهِ وَحْدَهُ قَالُوا: اللهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ، قَالَ: شَهادَةُ
أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ، وَإِقامُ الصَّلاةِ
وَإِيتاءُ الزَّكاةِ وَصِيامُ رَمَضَانَ وَأَنْ تُعْطُوا مِنَ الْمغنَمِ الْخُمُسَ
وَنَهاهُمْ عَنْ أَرْبَعٍ: عَنِ الْحَنْتَمِ وَالدُّبَّاءِ وَالنَّقِيرِ
وَالمُزَفَّتِ وَرُبَّما قَالَ المُقَيَّرِ وَقالَ: احْفَظُوهُنَّ وَأَخْبِرُوا
بِهِنَّ مَنْ وَراءَكُمْ أخرجه
البخاري في: 2 كتاب الإيمان: 40 باب أداء الخمس من الإيمان
|
10.
Ibn Abbas r.a. berkata: Ketika utusan dari
Abdul-Qays datang kepada Nabi saw. ditanya: Utusan siapakah kalian? Jawab
mereka: Rabi'ah. Maka disambut oleh Nabi saw.: Selamat datang rombongan utusan
yang tidak kecewa dan tidak akan menyesal. Lalu mereka berkata: Ya Rasulullah,
kami tidak dapat datang kepadamu kecuali dalam bulan haram (Rajab, Dzukja'dah,
Dzulhijjah, Muharram), sebab di antara kami dengan kamu ada suku kafir dari
Mudhar (ya'ni yang selalu merampok di jalanan), karena itu ajarkan pada kami
ajaran yang jelas terperinci untiik kami beritakan pada orang-orang yang di
belakang kami, dan dapat memasukkan kami ke sorga, juga mereka menanykan tentang
minuman. Maka Nabi saw. menyuruh mereka empat dan mencegah dari empat: Menyuruh
beriman kepada Allah saja. Lalu ditanya: Apakah kalian mengerti apakah iman pada
Allah saja itu? Jawab mereka: Allah dan Rasulullah yang lebih mengetahui. Maka
sabda Nabi saw.: Percaya bahwa tiada Tuhan kecuali Allah, dan Nabi Muhammad
utusan Allah, dan mendirikan shalat, dan mengeluarkan zakat dan puasa bulan
Ramadhan, dan memberikan seperlima dari hasil ghanimah, dan melarang mereka
membuat minuman dalam genuk, atau dibuat dalam labu, ataii melobangi batang
pohon, atau bejana yang dicat dengan tir. Kemudian Nabi saw. bersabda: Ingatilah
semua itu dan sampaikan pada orang-orang yang di belakangmu. (Bukhari,
Muslim).
Dalam riwayat Muslim ada tambahan: Bahwa Nabi saw. bersabda kepada Al-Asyaj: Sesungguhnya anda memiliki dua sifat yang disuka oleh Allah, yaitu kesabaran dan ketenangan. Riwayatnya ketika utusan itu telah sampai ke kota Madinah maka semua rombongannya segera pergi kepada Rasulullah saw. kecuali Al-Asyaj, yang tenang-tenang berganti pakaian dan memperbaiki dirinya, baru ia menghadap kepada Rasulullah saw. Dan ketika Rasulullah saw. tanya pada rombongan: Apakah kamu mewakili kaummu? Jawab mereka: Ya. Tetapi Al-Asyaj berkata: Ya Rasulullah, kami akan berbai'at mengenai diri kami, kenoudian bila kami kembali menyampaikan ajaran-ajaranmu kepada kaum kami, maka siapa yang menurut, termasuk pada golongan kami, dan yang tidak maka terserah. Maka Nabi saw. memuji Al-Asyaj: Sungguh anda memiliki sifat yang disuka oleh Allah yaitu ketenangan dan sabar. |
حَدْيث
ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم لَمَّا بَعَثَ مُعَاذاً رضي
الله عنه عَلى الْيَمنِ قَالَ: إِنَّكَ تَقْدَمُ عَلى قَوْمِ أَهْلِ كِتَابٍ،
فَلْيَكُنْ أَوَّلَ مَا تَدْعُوهُمْ إِلَيْهِ عِبادَةُ اللهِ، فَإِذَا عَرَفُوا
اللهَ فَأَخْبِرْهُمْ أَنَّ اللهَ قَدْ فَرَضَ عَلَيْهِمْ خَمْسَ صَلَواتٍ في
يَوْمِهِمْ وَلَيْلَتِهِمْ، فَإِذا فَعَلُوا فَأَخْبِرْهُمْ أَنَّ اللهَ فَرَضَ
عَلَيْهِمْ زَكاةً مِنْ أَمْوالِهِمْ وَتَردُّ عَلى فُقَرائِهِمْ فَإِذا أَطَاعُوا
بِها فَخُذْ مِنْهُمْ وَتَوَقَّ كَرائِم أَمْوالِ النَّاسِ أخرجه
البخاري في: 24 كتاب الزكاة: 41 باب لا تؤخذ كرائم أموال الناس في الصدقة
|
11.
Ibn Abbas r.a. berkata: Ketika Rasulullah
saw, mengutus Mu'adz bin Jabal r.a. ke Yaman, berpesan: Anda akan menghadapi
orang-orang ahli kitab, karena itu harus pertama yang anda ajarkan kepada mereka
tauhid dalam beribadat kepada Allah, maka bila mereka telah mengerti benar,
beritahukan pada mereka bahwa Allah mewajibkan atas mereka shalat lima waktu
tiap sehari semalam, dan bila mereka telah mengerjakan itu, beritakan pada
mereka bahwa Allah mewajibkan mereka mengeluarkan zakat harta untuk diberikan
kepada fakir miskin mereka, maka bila mereka taat pada itu, maka anda terima
dari mereka, dan berhati-hati jangan mengambil milik kesayangan mereka.
(Bukhari, Muslim).
|
حديث
ابْنُ عَبّاسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم بَعَثَ مُعاذًا إِلى الْيَمَنِ
فَقالَ: اتَّقِ دَعْوَةَ المَظْلُومِ فَإِنَّها لَيْسَ بَيْنَها وَبَيْنَ اللهِ
حِجابٌ أخرجه
البخاري في: 46 كتاب المظالم: 9 باب الاتقاء والحذر من دعوة المظلوم
|
12.
Ibn Abbas r.a. berkata: Ketika Nabi saw.
mengutus Mu'adz r.a. ke Yaman berpesan padanya: Berhati-hatilah dari do'anya
orang dianiaya, sebab antaranya dengan Allah tidak ada hijab (dinding).
(Bukhari, Muslim).
|
الأمر
بقتال الناس حتى يقولوا لا إِله إِلا الله محمد رسول الله
|
BAB:
|
حديث
أَبي بَكْر وَعُمَر قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ: لَمّا تُوُفِّيَ رَسُولُ اللهِ صلى
الله عليه وسلم، وَكانَ أَبُو بَكْرٍ رضي الله عنه، وَكَفَرَ مَنْ كَفَرَ مِنَ
الْعَرَب، فَقالَ عُمَرُ رضي الله عنه: كَيْفَ تُقاتِلُ النَّاسَ وَقَدْ قَالَ
رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: أُمِرْتُ أَنْ أُقاتِلَ النَّاسَ حَتّى يَقُولوا
لا إِلهَ إِلاَّ اللهُ، فَمَنْ قالَها فَقَدْ عَصَمَ مِنِّي مَالَهُ وَنَفْسَهُ
إِلاَّ بِحَقِّهِ، وَحِسابُهُ عَلى اللهِ فَقالَ أَبُو بَكْرٍ: وَاللهِ
لأُقاتِلَنَّ مَنْ فَرَّقَ بَيْنَ الصَّلاةِ وَالزَّكاةِ، فَإِنَّ الزَّكاةَ حَقُّ
الْمالِ، وَاللهِ لَوْ مَنَعُوني عَناقًا كَانوا يُؤَدُّونَها إِلى رَسُولِ اللهِ
صلى الله عليه وسلم لَقاتَلْتُهُمْ عَلى مَنْعِها
قالَ عُمَر رضي الله عنه: فَواللهِ ما هُوَ إِلاَّ أَنْ قَدْ شَرَحَ اللهُ صَدْرَ أَبي بَكْرٍ رضي الله عنه فَعَرَفْتُ أَنَّهُ الْحَقُّ أخرجه البخاري في: 24 كتاب الزكاة: 1 باب وجوب الزكاة |
13. Abu Hurairah r.a. berkata:
Ketika Nabi saw. wafat,
dan Abubakar Assiddiq r.a.
terangkat sebagai khalifah, dan terjadilah orang-orang yang murtad (ya'ni
telah ftienolak sebagian dari kewajiban-kewajiban dalam Islam). Maka Umar r.a.
berkata kepada Abuba-kar r.a.: Bagaimana, atau dengan alasan apakah anda akan
memerangi orang-orang itu, padahal Nabi saw. telah bersabda: Aku diperin-tah
memerangi orang-orang itu sehingga mereka mengakui La ilaha illallah, maka siapa telah mengakuinya (mengucapkannya) berarti
terpelihara daripadaku harta dan jiwanya, kecuali menurut hak Islam, dan
perhitungan mereka terserah kepada Allah. Jawab Abubakar r.a.: Demi Allah aku
akan memerangi orang yang membedakan antara kewajiban shalat dengan kewajiban zakat, sebab zakat itu kewajiban harta kekayaan,
demi Allah jika mereka menolak kewa-jiban zakat meskipun sebesar anak kambing
jawa, yang biasa mereka serahkan kepada Nabi saw. pasti akan aku perangi mereka
karena menolak zakat itu. Kemudian Umar r.a. berkata: Demi Allah, benar-benar
Allah telah membuka hati Abubakar r.a. sehingga saya sadar bahwa itulah yang
benar. (Bukhari, Muslim)
|
حديث
أَبي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: أُمِرْتُ أَنْ
أُقاتِلَ النَّاسَ حَتّى يَقُولُوا لا إِلهَ إِلاّ اللهُ، فَمَنْ قَالَ لا إِلهَ
إِلاّ اللهُ فَقَدْ عَصَمَ مِنّي نَفْسَهُ وَمالَهُ إِلاَّ بِحَقِّهِ، وَحِسابُهُ
عَلى اللهِ أخرجه
البخاري في: 56 كتاب الجهاد: 102 باب دعاء النبي صلى الله عليه وسلم إلى الإسلام
والنبوة
|
14.
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw.
bersabda: Aku diperintah memerangi orang-orang sehingga mereka mengakui La ilaha
illallah, maka siapa yang telah mengucap La ilaha illallah, maka telah
terpelihara daripadaku jiwa dan hartanya kecuali menurut kewajibannya dalam
Islam, dan perhitungan (ya'ni bila ia tidak jujur), terserah kepada Allah
ta'ala. (Bukhari, Muslim).
|
حديث
ابْنُ عُمَر أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: أُمِرْتُ أَنْ أُقاتِلَ
النَّاسَ حَتّى يَشْهَدوا أَنْ لا إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّداً رَسُولُ
اللهِ، وَيُقيمُوا الصَّلاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكاةَ، فَإِذا فَعَلُوا ذَلِكَ
عَصَمُوا مِنّي دِمَاءَهُمْ وَأَمْوالَهُمْ إِلاّ بِحَقِّ الإسْلامِ، وَحِسابُهُمْ
عَلى اللهِ أخرجه
البخاري في: 2 كتاب الإيمان: 17 باب فإن تابوا وأقاموا الصلاة وآتوا الزكاة فخلوا
سبيلهم
|
15.
Ibn Umar r.a. berkata: Rasulullah saw.
bersabda: Saya diperintah memerangi orang-orang sehingga mengucapkan kalimat
syahadat bahwa tiada Tuhan kecuali Allah dan nabi Muhammad utusan Allah, dan
mendirikan shalat dan mengeluarkan zakat, maka bila mereka telah mengerjakan
semua itu berarti telah terpeliha-ra daripadaku darah dan harta mereka kecuali
dengan hak kewajiban dalam Islam, dan perhitungan mereka terserah kepada Allah.
(Bukhari, Muslim).
|
أول
الإيمان قول لا إله إلا الله
|
BAB:
|
حديث
المُسَيَّبِ بْنِ حَزْنٍ قَالَ: لَمّا حَضَرَتْ أَبا طَالِبٍ الْوَفاةُ جاءَهُ
رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم فَوَجَدَ عِنْدَهُ أَبا جَهْلِ بْنَ هِشامٍ
وَعَبْدَ اللهِ بْنَ أَبي أُمَيَّةَ بْنِ المُغِيرَة، قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله
عليه وسلم لأبي طالِبٍ يا عَمِّ قُلْ لا إِلهَ إِلاّ اللهَ كَلِمَةَ أَشْهَدُ لَكَ
بِها عِنْدَ اللهِ، فَقَالَ أَبُو جَهْلٍ وَعَبْدُ اللهِ بْنِ أَبي أُمَيَّةَ يا
أَبا طَالِبٍ أَتَرْغَبُ عَنْ مِلَّةِ عَبْدِ المُطَّلِب فَلَمْ يَزَل رَسُولُ
اللهِ صلى الله عليه وسلم يَعْرِضُها عَلَيْهِ، وَيَعُودَانِ بِتِلْكَ المَقالَةِ
حَتّى قَالَ أَبو طَالِبٍ، آخِرَ ما كَلَّمَهُمْ، هُوَ عَلى مِلَّة عَبْدِ
المُطَّلِبِ، وَأَبى أَنْ يَقُولَ لا إِلهَ إِلاّ الله، فَقالَ رَسُولُ اللهِ صلى
الله عليه وسلم: أَمّا وَاللهِ لأَسْتَغْفِرَنَّ لَكَ ما لَمْ أُنْهَ عَنْكَ
فَأَنْزَلَ اللهُ تَعالى فِيهِ (مَا كانَ لِلنَّبِي) الآية أخرجه
البخاري في: 23 كتاب الجنائز: 81 باب إذا قال المشرك عند الموت لا إله إلاّ
الله
|
16.
Almusayyab bin Hazn r.a. berkata: Ketika
Abu Thalib akan mati datanglah Nabi saw. ke rumahnya, dan mendapatkan di sana
ada Abu Jahl bin Hisyam, Abdullah bin Abi Umayyah bin Almughirah, maka Nabi saw.
berkata kepada Abu Thalib: Ya ammi katakanlah: Laa ilaha illallah, suatu kalimat
yang mana aku akan menjadi saksi untukmu di sisi Allah. Lalu Abu Jahl dan
Abdullh bin Abi Umayyah berkata: Hai Abu Thalib, apakah anda akan meninggalkan
agama Abdul Mutthalib? Kemudian Nabi saw. menawarkan kembali kepada Abu Thalib
dan kedua orang itu juga menyanggah kembali, sehingga akhirnya Abu Thalib
berkata: Bahwa dia tetap pada agama Abdul Mutthalib, dan menolak kalimat Laa
ilaha illallah. Lalu Nabi saw. bersabda: Demi Allah saya akan tetap membacakan
istighfar nntukmu selama aku tidak dilarang untuk itu. Maka kemudian Allah
menurun-kan ayat 113 surat Attaubah:
"Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman untuk
memintakan ampun kepada Allah bagi orang-orang musyrik meskipun mereka kerabat
yang dekat, sesudah nyata bahwa mere-ka orang-orang ahli neraka jahiem.
(Attaubah 113). (Bukhari, Muslim)
|
من
لقي الله بالإيمان وهو غير شاك فيه دخل الجنة وحرم على النار
|
BAB:
|
حديث
عُبادَةَ رضي الله عنه عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: مَنْ شَهِدَ أَنْ
لا إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لا شَريكَ لَهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُولُهُ، وَأَنَّ عِيسَى عَبْدُ اللهِ وَرَسُولُهُ وَكَلِمَتُهُ أَلْقاها إِلى
مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، أَدْخَلَهُ اللهُ
الْجَنَّةَ عَلى مَا كَانَ مِنَ الْعَمَل
وزاد أحد رجال السند مِنْ أَبوَابِ الْجَنَّةِ الثمانِيَةِ أَيُها شَاءَ أخرجه البخاري في: 60 كتاب الأنبياء: 47 باب قوله: (يا أهل الكتاب لا تغلوا في دينكم ولا تقولوا على الله إلا الحق) |
17.
Ubadah bin Asshamit r.a. berkata:
Nabi saw. bersabda: Siapa yang membaca: Asy hadu an laa ilaha illallahu
wahdahu laa syarika lahu wa anna Muhammad abduhu warasuluhu, wa anna Isa
abdullahi warasuluhu (wabnu amatihi) wakalimatuhu alqaa ha ila Ma-yam waruhun
minhu, waljannatu haq wannaaru haq. (Saya percaya bahwa tiada Tuhan kecuali
Allah yang Esa dan tidak bersekutu, dan bahwa Nabi Muhammad hamba Allah dan
utusan-Nya, dan bahwa Isa juga hamba Allah dan utusan-Nya (putra dari
hamba-Nya), dan kalimat Allah telah diturunkan kepada Maryam, juga Isa sebagai
ruh yang diciptakan Allah, dan sorga itu haq (benar) juga neraka hak (benar),
pasti Allah akan memasukkannya ke dalam sorga meskipun bagaimana amalnya).
(Ya'ni jika dibaca dengan penuh iman keyakin-an). (Bukhari, Muslim).
Dalam riwayat Muslim: Allah akan memasukkannya ke sorga dari pintu mana yang ia suka, dari pintu-pihtu sorga yang delapan itu. |
حديث
مُعاذِ بْنِ جَبَلٍ رضي الله عنه قَالَ: بَيْنا أَنا رَدِيفُ النَّبِيِّ صلى الله
عليه وسلم، لَيْسَ بَيْني وَبَيْنَهُ إِلاّ أَخِرَةُ الرَّحْلِ، فَقالَ: يا مُعاذ
قُلْتُ: لَبَّيْكَ رَسُولَ اللهِ وَسَعْدَيْكَ ثُمَّ سَارَ ساعَةً ثُمَّ قَالَ: يا
مُعاذ قُلْتُ: لَبَّيْكَ رَسُولَ اللهِ وَسَعْدَيْكَ ثُمَّ سارَ سَاعَةً ثُمَّ
قَالَ: يا مُعاذ قُلْتُ: لَبَّيْكَ رَسُولَ اللهِ وَسَعْدَيْكَ قَالَ: هَلْ تَدْري
ما حَقُّ اللهِ عَلى عِبادِهِ قُلْتُ: اللهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ، قَالَ: حَقُّ
اللهِ عَلى عِبادِهِ أَنْ يَعْبُدوهُ وَلا يُشْرِكُوا بِهِ شَيْئاً ثُمَّ سَارَ
سَاعَةً ثُمَّ قَالَ: يا مُعاذُ بْنُ جَبَلٍ قُلْتُ: لَبَّيْكَ رَسُولَ اللهِ
وَسَعْدَيْكَ، فَقَالَ: هَلْ تَدْري ما حَقُّ الْعِبادِ عَلى اللهِ إِذَا فَعَلُوهُ
قُلْتُ اللهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ، قَالَ: حَقُّ الْعِبادِ عَلى اللهِ أَنْ لا
يُعَذِّبَهُمْ أخرجه
البخاري في: 77 كتاب اللباس: 101 باب إرداف الرجُل خلف الرجُل
|
18.
Mu'adz bin Jabal r.a. berkata: Ketika saya
sedang mengikuti di belakang kendaraan Nabi saw. tiada renggang antaraku dengan
Nabi saw. kecuali belakang. kendaraan itu, tiba-tiba Nabi saw. memanggil: Ya
Mu'adz. Jawabku: Labbaika Rasulullah wasa'daik. Kemu-dian terus berjalan
sejenak, lalu memanggil: Ya Mu'adz! Jawabku: Labbaika Rasulullah wasa'daika.
Kemudian terus berjalan lalu memanggil: Ya Mu'adz! Jawabku: Labbaika Rasulullahi
wasa'daika. Lalu bersabda: Tahukah anda apakah hak Allah yang diwajibkan atas
hamba-Nya? Jawab Mu'adz: Allah dan Rasulullah yang lebih mengetahui. Maka sabda
Nabi saw.: Hak Allah yang diwajibkan atas hamba-Nya, supaya mereka menyembah
kepada-Nya dan tidak mempersekutukan Allah dengan suatu apa pun. Kemudian
meneruskan perjalanan, lalu bertanya: Ya Mu'adz bin Jabal. Jawabku: Labbaika
Rasulullahi wasa'daika. Lalu ditanya: Tahukah anda apakah hak hamba jika mereka
telah melaksanakan kewajiban itu? Jawab Mu'adz: Allah dan Rasulullah yang lebih
mengetahui. Maka sabda Nabi saw.: Hak hamba atas Allah bahwa Allah tidak akan
menyiksa mereka (Bukhari, Muslim).
|
حديث
مُعاذ رضي الله عنه قَالَ: كُنْتُ رِدْفَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم عَلى
حِمارٍ يُقالُ لَهُ عُفَيْرٌ، فَقَالَ: يَا مُعاذُ هَلْ تَدْري حَقَّ اللهِ عَلى
عِبادِهِ وَما حَقُّ الْعِبادِ عَلى اللهِ قُلْتُ اللهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ،
قَالَ: فَإِنَّ حَقَّ اللهِ عَلى الْعِبادِ أَنْ يَعْبُدُوهُ وَلا يُشْرِكُوا بِهِ
شَيْئًا، وَحَقَّ الْعِبادِ عَلى اللهِ أَنْ لا يُعَذِّبَ مَنْ لا يُشْرِكُ بِهِ
شَيْئًا فَقُلْتُ يا رَسُولَ اللهِ: أَفَلا أُبَشِّرُ بِهِ النَّاسَ قَالَ: لا
تُبَشِّرْهُمْ فَيَتَّكِلُوا أخرجه
البخاري في: 56 كتاب الجهاد: 46 باب اسم الفرس والحمار
|
19.
Mu'adz bin Jabal r.a. berkata: Ketika aku
di belakang Ra-sulullah saw. di atas himar yang bernama Ufair, tiba-tiba Nabi
saw. bertanya: Ya Mu'adz tahukah anda apakah hak Allah yang diwajibkan „atas
hamba-Nya, dan apakah hak hamba atas Allah? Jawab Mu'adz: Allahu warasuluhu
a'lamu (Allah dan Rasulullah yang lebih mengetahui). Maka sabda Nabi saw.: Hak
Allah yang diwajibkan atas hamba-Nya supaya mereka menyembah Allah dan tidak
mempersekutukan-Nya dengan suatu apa pun. Dan hak hamba atas Allah, tidak.akan
menyiksa siapa yang tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatu apa pun. Lalu
Mu'adz bertanya: Ya Rasulullah bolehkah aku sampai-kan kabar geiiibira ini pada
semua orang supaya mereka gembira? Jawab Nabi saw.: Jangan diberitakan dahulu
supaya tidak sembrono (niscaya akan teledor/sembrono). (Bukhari,
Muslim).
|
حديث أَنَسِ بْنِ مالِكٍ
أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم وَمُعاذٌ رَديفُهُ عَلى الرَّحْلِ، قَالَ: يا
مُعاذُ بْنَ جَبَلٍ قَالَ: لَبَّيْكَ يا رَسُولَ اللهِ وَسَعْدَيْكَ، قَالَ: يا
مُعاذُ قَالَ: لَبَّيْكَ يَا رَسُولَ اللهِ وَسَعْدَيْكَ ثَلاثًا، قَالَ: ما مِنْ
أَحَدٍ يَشْهَدُ أَنْ لا إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ
صِدْقًا مِنْ قَلْبِهِ إِلاَّ حَرَّمَهُ اللهُ عَلى النَّارِ قَالَ: يا رَسولَ
اللهِ أَفَلا أُخْبِرُ بِهِ النَّاسَ فَيَسْتَبْشِروا قَالَ: إِذًا يَتَّكِلُوا
وَأَخْبَرَ بِها مُعاذٌ عِنْدَ مَوْتِهِ تَأَثُّما أخرجه
البخاري في: 3 كتاب العلم: 49 باب من خص بالعلم قومًا دون قوم كراهية أن لا
يفهموا
|
20.
Anas bin Malik r.a. berkata: Ketika Nabi
saw. memboncengkan Mu'adz bin Jabal di atas kendaraannya, tiba-tiba Nabi saw.
memanggil: Ya Mu'adz. Dijawab: Labbaika ya Rasulullah wasa'daika, lalu dipanggil
lagi: Ya Mu'adz. Dijawab: Labbaika ya Rasulullah wa-sa'daika, kemudian diulang
lagi: Ya Mu'adz, maka dijawab: Labbaika ya Rasulullah wasa'daika. Lalu Nabi saw.
bersabda: Tiada seorang yang bersyahadat, mempercayai bahwa tidak ada Tuhan
kecuali Allah, dan bahwa nabi Muhammad utusan Allah benar-benar dari lubuk
hatinya, melainkan Allah akan mengharamkan dari api neraka. Mu'adz r.a.
bertanya: Bolehkah saya beritakan hal itu pada orang-orang supaya gembira
mereka? Jawab Nabi saw.: Jika diberitakan mereka akan sembrono. Tetapi Mu'adz
r.a. memberitakan hadits ini ketika hampir mati, karena kuatir menanggung dosa
menyembunyikan itmu dalam agama. (Bukhari,
Muslim).
|
شعب
الإيمان
|
BAB:
|
حديث
أَبي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: الإِيمانُ
بِضْعٌ وَسِتُّونَ شُعْبَةً وَالْحَياءُ شُعْبَةٌ مِنَ الإِيمانِ أخرجه
البخاري في: 2 كتاب الإيمان: 3 باب أمور الإيمان
|
21.
Abu Hurairah r.a berkata: Nabi saw.
bersabda: Iman itu enam puluh lebih cabangnya, dan sifat malu itu satu cabang
dari iman. (Bukhari, Muslim). Muslim meriwayatkan: Tujuh puluh lima cabang, yang
utama kalimat La ilaha illallah, dan yang terendah menghalaukan gangguan di
jalanan, dan malu itu satu cabang dari iman.
|
حديث
ابْنِ عُمَرَ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم مَرَّ عَلى رَجُلٍ مِنَ
الأَنْصارِ وَهُوَ يَعِظُ أَخَاهُ في الْحَياءِ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله
عليه وسلم: دَعْهُ فَإِنَّ الْحَياءَ مِنَ الإِيمانِ أخرجه
البخاري في: 2 كتاب الإيمان: 16 باب الحياء من الإيمان
|
22.
Ibn Umar r.a. berkata: Nabi saw. melihat
seorang yang menasehati saudaranya karena malu, maka Na,bi saw. bersabda:
Biarkanlah ia, karena sesungguhnya malu itu daripada iman. (Bukhari,
Muslim).
|
حديث
عِمَرانَ بْنِ حُصَيْنٍ قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم: الْحَياءُ لا
يَأتي إِلاّ بِخَيْرٍ أخرجه
البخاري في: 78 كتاب الأدب: 77 باب الحياء
|
23. Imran bin Hushain r.a. berkata: Nabi saw.
bersabda: Malu itu tiada mendatangkan sesuatu kecuali baik. (Bukhari,
Muslim).
|
بيان
تفاضل الإسلام وأي أموره أفضل
|
BAB:
|
حديث
عبْد اللهِ بْنِ عَمْرٍو أَنَّ رَجُلاً سَأَلَ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم أَيُّ
الإِسْلامِ خَيْرٌ قَالَ: تُطْعِمُ الطَّعامَ وَتَقْرَأُ السَّلامَ عَلى مَنْ
عَرَفْتَ وَمَنْ لَمْ تَعْرِفْ
أخرجه البخاري في: 2 كتاب الإيمان: 6 باب إطعام الطعام من الإسلام
|
24.
Abdullah bin Amr r.a. berkata: Seorang
bertaiiya kepada Nabi saw.: Apakah yang baik dalam Islam? Jawab Nabi saw.:
Memberi makan, dan memberi salam pada orang yang anda kenal atau tidak kenal.
(Bukhari, Muslim).
|
حديث أَبي مُوسَى رضي الله
عنه قَالَ: قَالُوا يا رَسُولَ اللهِ أَيُّ الإِسْلامِ أَفْضَلُ قَالَ: مَنْ سَلِمَ
الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسانِهِ وَيَدِهِ أخرجه
البخاري في: 2 كتاب الإيمان: 5 باب أي الإسلام أفضل
|
25.
Abu Musa r.a. berkata: Sahabat bertanya;
Ya Rasulullah apakah yang utama dalam Islam? Jawab Nabi saw.: Siapa yang dapat
selamat semua orang Islam (muslim) dari gangguan lidah dan tangannya. (Bukhari,
Muslim).
|
بيان
خصال من اتصف بهن وجد حلاوة الإيمان
|
BAB:
|
حديث أَنَسٍ
عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: ثَلاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ
حَلاوَةَ الإِيمانِ، أَنْ يَكُونَ اللهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمّا
سِواهُما، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لا يُحِبُّهُ إِلاّ للهِ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ
يَعُودَ في الْكُفْرِ كَما يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ في النَّارِ أخرجه
البخاري في: 2 كتاب الإيمان: 9 باب حلاوة
الإيمان
|
26.
Anas r.a. berkata: Nabi saw. bersabda:
Tiga sifat, siapa yang melakukannya pasti dapat merasakan manisnya iman: 1.
Cinta bepada Allah dan Rasulullah melebihi dari cintanya kepada lain-lainnya. 2.
Cinta kepada sesama manusia semata-mata karena Allah. 3. Enggan (tidak suka)
kembali kepada kekafiran sebagaimana enggan (tidak suka) dimasukkan ke dalam api
neraka. (Bukhari, Muslim).
|
وجوب
محبة رسول الله صلى الله عليه وسلم أكثر من الأَهل والولد والوالد والناس
أجمعين
|
BAB:
|
حديث
أَنَس قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم: لا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتّى
أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ والِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ
أَجْمَعينَ
أخرجه البخاري في: 2 كتاب الإيمان: 8 باب حب الرسول صلى الله عليه وسلم من
الإيمان
|
27.
Anas r.a. berfcata: Nabi saw. bersabda:
Tiada sempurna iman seseorang sehingga ia cinta kepadaku melebihi dari anak,
ayah kandungnya dan semua manusia. (Bukhari,
Muslim).
|
الدليل
على أن من خصال الإيمان أن يحب لأَخيه ما يحب لنفسه من الخير
|
BAB:
|
حديث أَنَسٍ عَنِ
النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: لا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتّى يُحِبَّ
َلأخيهِ ما يُحِبُّ لِنَفْسِهِ أخرجه
البخاري في: 2 كتاب الإيمان: 7 باب من الإيمان أن يحب لأخيه ما يحب لنفسه
|
28.
Anas r.a. berkata: Nabi saw. bersabda:
Tidak sempurna iman seorang sehingga ia suka untuk saudaranya (sesama muslim)
apa yang ia suka untuk dirinya sendiri. (Bukhari,
Muslim).
|
الحث
على إِكرام الجار والضيف وقول الخير أو لزوم الصمت وكون ذلك كله من
الإيمان
|
BAB:
|
حديث
أَبي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: مَنْ كانَ
يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلا يُؤْذِ جارَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ
بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ
وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلُ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ أخرجه
البخاري في: 78 كتاب الأدب: 31 باب من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فلا يؤذ
جاره
|
29. Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah
saw..bersabda: Siapa yang percaya (beriman) kepada Allah dan Hari kemudian, maka
jangan mengganggu tetangganya. Dan siapa yang beriman kepada Allah dan hari
kemudian, maka harus menghormat (menjamu) tamu-nya. Dan siapa yang beriman
kepada Allah dan hari kemudian maka hendaknya berkata baik atau diam. (Bukhari,
Muslim).
|
حديث
أَبي شُرَيْحٍ الْعَدَوِيّ قَالَ: سَمِعَتْ أُذُنَايَ وَأَبْصَرَتْ عَيْنَايَ حِينَ
تَكَلَّمَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم، فَقَالَ: مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ
وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ، وَمَنْ كانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ
وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ جائِزَتُهُ، قَالَ: وَما جاِئِزَتُهُ يا
رَسُولَ اللهِ قالَ: يَوْمٌ وَلَيْلَةٌ، وَالضِّيافَةُ َثلاثَةُ أَيَّامٍ فَما كانَ
َوراءَ ذَلِكَ فَهُوَ صَدَقَةٌ َعلَيْهِ، وَمَنْ كانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ
الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ أخرجه
البخاري في: 78 كتاب الأدب: 31 باب من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فلا يؤذ
جاره
|
30.
Abu Syuraih Al-Adawy r.a. berkata: Telah
mendengar kedua telingdku, juga telah melihat kedua mataku ketika Nabi saw.
bersabda: Siapa yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, maka harus
menghonnat tetangganya. Dan siapa yang beriman kepada Allah dan hari kemudian
maka harus menghormat tamunya ja'izahnya. Sahabat bertanya: Apakah ja'izahnya
itu ya Rasulullah? Jawab Nabi saw.: Ja'izahnya itu ialah hidangan jamuan pada
hari pertama (sehari semalam). Dan hidangan dhiyafah (tamu) itu hingga tiga
hari, dan selebihnya dari itu, maka dianggap sedekah. Dan siapa yang beriman
kepada Allah dan hari kemudian, maka harus berkata baik atau diam. (Bukhari,
Muslim).
|
تفاضل
أهل الإيمان فيه ورجحان أهل اليمن فيه
|
BAB:
|
حديثُ عُقْبَةَ بْنِ
عَمْرٍو أَبي مَسْعودٍ قَالَ: أَشارَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم بِيَدِهِ
نَحْوَ الْيَمَنِ فَقالَ: الإِيمانُ يَمانٍ هَهنا، أَلا إِنَّ الْقَسْوَةَ وَغِلَظَ
الْقُلُوبِ في الْفَدَّادِينَ عِنْدَ أُصولِ أَذْنابِ الإِبْلِ حَيْثُ يَطْلُعُ
قَرْنا الشَّيْطانِ في رَبيعَةَ وَمُضَرَ أخرجه
البخاري في: 59 كتاب بدء الخلق: 15 باب خير مال المسلم غنم يتبع بها شعف
الجبال
|
31.
Uqbah bin Amr (Abu Mas'uud) r.a. berkata:
Rasululiah saw. bersabda: Iman itu di sini, sambil menunjuk ke arah negeri
Yaman, sedang keras hati dan kekejaman itu ada pada hartawan ternak yang setalu
di belakang ekor onta, di tempat keluarnya tanduk syaithan di suku Rabi'ah dan
Mudhar. (Bukhari, Muslim).
|
حديث أَبي هُرَيْرَةَ رضي
الله عنه عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: أَتاكُمْ أَهْلُ الْيَمَنِ،
أَضْعَف قُلوبًا، وَأَرَقُّ أَفْئِدَةً، الْفِقْهُ يَمانٍ وَالْحِكْمَةُ يَمانِيَةٌ
أخرجه
البخاري في: 64 كتاب المغازي: 74 باب قدوم الأشعريين وأهل اليمن
|
32,
Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw.
bersabda: Telah datang kepadamu orang-orang Yaman, mereka itu lebih jinak
hatinya dan halus perasaannya. Fiqih itu layak pada orang Yaman dan hikmat itu
juga Yamaniyah. (Bukhari, Muslim),
|
حديث
أَبي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ:
رَأْسُ الْكُفْرِ نَحْوَ الْمَشْرِقِ، وَالْفَخْرُ وَالْخُيَلاءُ في أَهْلِ
الْخَيْلِ وَالإِبِلِ وَالْفَدَّادينَ أَهْلِ الْوَبَرِ، وَالسَّكينَةُ في أَهْلِ
الْغَنَمِ أخرجه
البخاري في: 59 كتاب بدء الخلق: 15 باب خير مال المسلم غنم يتبع بها شعف
الجبال
|
33.
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw.
bersabda: Induk kekafiran itu di timur, dan sombong kebanggaan itu pada ahli
kuda dan peternak onta, sedang ketenangan itu pada peternak kambing. (Bukhari,
Muslim)
|
حديث أَبي
هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم
يَقُولُ: الْفَخْر وَالْخُيَلاءُ في الْفَدَّادينَ أَهْلِ الْوَبَرِ، وَالسَّكينَةُ
في أَهْلِ الْغَنَمِ، وَالإِيمانُ يَمانٍ، وَالْحِكْمَةُ يَمانِيَةٌ
أخرجه
البخاري في: 61 كتاب المناقب: 1 باب قول الله تعالى: (يأيها الناس إنا خلقناكم من
ذكر وأنثى وجعلناكم شعوباً وقبائل لتعارفوا)
|
34.
Abu Hurairah r.a. berkutu: Saya telah
mendengar Rasulullah saw. bersabda: Bangga dan sombong ada pada orang-orang
peternak onta yang bersuara besar, sedang ketenangan umumnya pada peternak
kambing. Dan iman itu layak pada orang-orang Yaman, demikian pula hikmat layak
disebut yamaniyah. (Bukhari, Muslim).
|
بيان
أن الدين النصيحة
|
BAB:
|
حديث جَريرِ
بْنِ عَبْدِ اللهِ قَالَ بايَعْتُ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم عَلى السَّمْعِ
وَالطَّاعَةِ، فَلَقَّنَني فِيما اسْتَطَعْتُ، وَالنُّصْحِ لِكلِّ مُسْلِمٍ
أخرجه
البخاري في: 93 كتاب الأحكام: 43 باب كيف يبايع الإمام الناس
|
35.
Jarir bin Abdullah r.a. berkata: Aku telah
berbai'at kepada Nabi saw. untuk mendengar dan patuh taat, lalu dituntun oleh
Nabi saw. untuk menyebut kalimat: Dalam apa yang dapat aku perbuat, dan nasehat
baik terhadap tiap orang muslim. (Bukhari, Muslim).
|
بيان
نقصان الإيمان بالمعاصي ونفيه عن المتلبس بالمعصية على إرادة نفي كماله
|
Bab:
|
حديثُ
أَبي هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: لا يَزْنِي الزَّانِي
حِينَ يَزْني وَهُوَ مُؤْمِنٌ، وَلا يَشْرَبُ الْخَمْرَ حِينَ يَشْرَبُهَا وَهُوَ
مُؤْمِنٌ، وَلا يَسْرِقُ السَّارِقُ حِينَ يَسْرِقُ وَهُوَ مُؤْمِنٌ وزَادَ في
رِوايَةٍ وَلا يَنْتَهِبُ نُهْبَةً ذَاتَ شَرَفٍ يَرْفَعُ النَّاسُ إِلَيْهِ
أَبْصارَهُمْ فِيها حِينَ يَنْتَهِبُها وَهُوَ مُؤْمِنٌ أخرجه
البخاري في: 74 كتاب الأشربة: 1 باب قول الله تعالى: (إنما الخمر والميسر والأنصاب
والأزلام رجس من عمل الشيطان)
|
36. Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw.
bersabda: Tidak akan berzina seorang pelacur di waktu berzina jika ia sedang
beriman. Dan tidak akan minum khamer, di waktu minum jika ia sedang beriman. Dan
tidak akan mencuri, di waktu mencuri jika ia sedang beriman. Di lain riwayat:
Dan tidak akan merampas rampasan yang berharga sehingga orang-orang
membelalakkan mata kepadanya, ketika merampas jika ia sedang beriman. (Bukhari,
Muslim).
|
بيان
خصال المنافق
|
BAB:
|
حديث
عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: أَرْبَعٌ
مَنْ كنَّ فِيهِ كَانَ مُنافِقًا خَالِصًا، وَمَنْ كانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ مِنْهُنَّ
كانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ مِنَ النِّفاقِ حَتّى يَدَعَهَا: إِذا اؤْتُمِنَ خَانَ،
وَإِذا حَدَّثَ كَذَبَ، وَإِذا عاهَدَ غَدَرَ، وَإِذا خَاصَمَ فَجَرَ أخرجه
البخاري في: 2 كتاب الإيمان: 24 باب علامة المنافق
|
37.
Abdullah bin Amr r'.a'. berkata: Nabi saw.
bersabda: Empat sifat siapa yang melakukannya menjadi munafiq seratus persen,
dan siapa yang melakukan sebagian, berarti ada padanya sebagian dari nifaq
hingga meninggalkannya, yaitu: 1. Jika diamanati (dipercaya) khiyanat; 2. Jika
berkata-kata dusta; 3. Jika berjanji menyalahi; 4. Jika bertengkar curang.
(Bukhari, Muslim).
|
حديث
أَبي هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: آيَةَ الْمُنافِق
ثَلاثٌ: إِذا حَدَّثَ كَذَب، وَإِذا وَعَد أَخْلَفَ، وَإِذا اؤْتُمِنَ خَانَ
أخرجه
البخاري في: 2 كتاب الإيمان: 24 باب علامة المنافق
|
38.
Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw.
bersabda: Tanda seorang munafiq itu tiga: 1. Jika berkata-kata dusta; 2. Jika
berjanji menyalahi janji; 3. Jika diamanati khiyanat. (Bukhari, Muslim) Dalam
riwayat Muslim ada tambahan: Walaupun ia sembahyahg, puasa dan mengaku
muslim.
|
بيان
حال إيمان من قال لأَخيه المسلم يا كافر
|
BAB:
|
حديثُ
عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: أَيُّما
رَجُلٍ قالَ َلأخيهِ يا كافِرُ فَقَدْ باءَ بِها أَحَدَهُما أخرجه
البخاري في: 78 كتاب الأدب: 73 باب من كفر أخاه بغير تأويل
|
39.
Abdullah bin Umar r.a. berkata: Rasulullah
saw. bersabda: (Tiap orang yang berkata pada saudaranya hai kafir, maka pasti
akan menimpa pada salah satunya. (Bukhari, Muslim).
Ya'ni bila yang dituduh kafir tidak kafir, maka kembali kepada yang menuduh menjadi kafir. Jadi salah satu pasti akan terkena. |
بيان
حال إيمان من رغب عن أبيه وهو يعلم
|
BAB:
|
حديث
أَبي ذَرٍّ رضي الله عنه أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ:
لَيْسَ مِنْ رَجُلٍ ادَّعَى لِغَيْرِ أَبيهِ وَهُوَ يَعْلَمُهُ إِلاَّ كَفَرَ،
وَمَنِ ادَّعى قَوْمًا لَيْسَ لَهُ فِيهِمْ نَسَبٌ فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ
النَّارِ أخرجه
البخاري في: 61 كتاب المناقب: 5 باب حدثنا أبو معمر
|
40.
Abu Dzar r.a. telah mendengar Rasulullah
saw. bersabda: Tiada seorang yang benasab kepada orang yang bukan ayahnya
padahal ia mengetahui bahwa itu bukan ayahnya, melainkan ia kafir. Dan siapa
mengakui bemasab pada suatu kaum yang tidak bernasab kepada mereka, maka
hendaklah menempatkan dirinya di dalam neraka. (Bukhari,
Muslim).
|
حديثُ
أَبي هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: لا تَرْغَبُوا عَنْ
آبائِكِمْ فَمَنْ رَغِبَ عَنْ أَبيهِ فَهُوَ كُفْرٌ أخرجه
البخاري في: 85 كتاب الفرائض: 29 باب من ادعى إلى غير أبيه
|
41.
Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw.
bersabda: Janganlah kalian mengabaikan ayah kandungmu, maka siapa yang tidak
sudi bernasab pada ayah kandungnya, maka itu suatu kekufuran. (Bukhari,
Muslim).
|
حديثُ سَعْدِ بْنِ أَبي
وَقَّاصٍ وَأَبي بَكْرَةَ قَالَ سَعْدٌ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم
يَقُولُ: مَنِ ادَّعى إِلى غَيْرِ أَبيهِ وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّهُ غَيْرُ أَبيهِ
فَالْجَنَّةُ عَلَيْهِ حَرامٌ فَذُكِرَ َلأبي بَكْرَةَ فَقَالَ: وَأَنا سَمِعَتْهُ
أُذُنايَ وَوَعاهُ قَلْبي مِنْ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم أخرجه
البخاري في: 85 كتاب الفرائض: 29 باب من ادعى إلى غير أبيه
|
42.
Sa'ad bin Abi Waqqaash r.a. berkata: Saya
telah mendengar Nabi saw. bersabda: Siapa yang mengakui nasab yang bukan ayah
kandungnya, sedang ia mengetahui, maka haram baginya masuk sorga. Hadits ini
ketika diceritakan kepada Abubakar r.a., Abubakar r.a. berkata: Saya juga telah
mendengar hadits itu dengan kedua telingaku, dan diingat oleh hatiku dari
Rasulullah saw. (Bukhari, Muslim).
|
بيان
قول النبيّ صلى الله عليه وسلم سباب المسلم فسوق وقتاله كُفر
|
BAB:
|
حديثُ
عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعودٍ أَنَّ النَّبِيّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: سِبَابُ
الْمُسْلِم فُسُوقٌ وَقِتالُهُ كُفْرٌ أخرجه
البخاري في: كتاب الإيمان: 36 باب خوف المؤمن من أن يحبط عمله وهو لا يشعر
|
43.
Abdullah bin Mas'uud r.a. berkata: Nabi
saw. bersabda: Memaki orang muslim itu fusuq, dan memeranginya berarti kufur.
(Bukhari, Muslim). Fusuq berarti menyeleweng dari kebenaran (agama), menyimpang
dari garis..Kufur berarti ingkar.
|
لا
ترجعوا بعدي كفارًا يضرب بعضكم رقاب بعض
|
Bab:
|
حديثُ
جَريرٍ أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ لَهُ في حَجَّةِ الْوَداعِ:
اسْتَنْصِتِ النَّاسَ، فَقالَ: لا تَرْجِعُوا بَعْدي كُفَّارًا يَضْرِبُ بَعْضُكُمْ
رِقابَ بَعْضٍ أخرجه
البخاري في: 3 كتاب العلم: 43 باب الإنصات للعلماء
|
44.
Jarir r.a. berkata: Ketika hajjatul wadaa'
Nabi saw. menyuruhnya supaya memanggil orang-orang untuk mendengarkan khutbah
Nabi saw. Lalu Nabi saw. bersabda: Janganlah kalian kembali sepeninggalku
menjadi kafir karena setengah kamu memenggal leher setengahnya. (Bukhari,
Muslim).
|
حديثُ ابْنِ عُمَرَ عَنِ
النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: وَيْلَكُمْ أَوْ وَيْحَكُمْ، لا تَرْجِعُوا
بَعْدي كُفَّارًا يَضْرِبُ بَعْضُكُمْ رِقابَ بَعْضٍ أخرجه
البخاري في: 78 كتاب الأدب: 95 باب ما جاء في قول الرجل ويلك
|
45.
Ibn Umar r.a. berkata: Nabi saw. bersabda:
Awaslah/celakalah kalian, jangan sampai kembali menjadi kafir sepeninggalku,
yaitu yang satu memenggal leher yang lain. (Bukhari, Muslim). Ya'ni karena
berebutan dunia, kekayaan dan kedudukan.
|
بيان
كفر من قال مطرنا بالنوء
|
BAB:
|
حديث
زَيْدِ بْنِ خالِدٍ الْجُهَنِيِّ قَالَ: صَلّى لَنا رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه
وسلم صَلاةَ الصُّبْحِ بالحُدَيْبِيَةِ عَلى إِثْرِ سَماءٍ كانَتْ مِنَ
اللَّيْلَةِ، فَلَمّا انْصَرَفَ أَقْبَلَ عَلى النَّاسِ فَقالَ: هَلْ تَدْرُونَ
مَاذا قَالَ رَبُّكُمْ قَالوا اللهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ: أَصْبَحَ مِنْ
عِبادي مُؤْمِنٌ بِيَ وَكافِرٌ، فَأَمّا مَنْ قَالَ مُطِرْنا بِفَضْلِ اللهِ
وَرَحْمَتِهِ فَذَلِكَ مُؤْمِنٌ بِيَ وَكافِرٌ بِالْكَوْكَبِ وَأَمّا مَنْ قَالَ
مُطِرْنا بِنَوْءِ كَذا وَكَذا فَذَلِكَ كافِرٌ بِيَ وَمُؤْمِنٌ بِالْكَوْكَبِ
أخرجه
البخاري في: 10 كتاب الأذان: 156 باب يستقبل الإمام الناس إذا سلّم
|
46.
Zald bin Khalid Aljuhani r.a. berkata: Ketika kami bersama Nabi saw. di
Hudaibiyah, shalat subuh berjama'ah dengan kami, yang mana pada malamnya telah
turun hujan, maka sesudah shalat Nabi saw. langsung menghadap kami dan bersabda:
Tahukah kamu apakah yang difirmankan Tuhanmu? Jawab kami: Allahu warasuluhu
a'lam (Allah dan Rasulullah yang lebih mengetahui). Maka sabda Nabi saw.: Allah
berfirman: Di waktu pagi hambaKu ada yang mu'min (percaya) kepada-Ku dan ada
yang kafir. Adapun yang berkata: Hujan ini dengan karunia dan rahmat Allah, maka
ia percaya kepada-Ku dan kafir terhadap bintang, adapun orang yang berkata:
Hujan ini karena bintang ini dan bintang itu, maka itu kafir kepada-Ku dan
percaya kepada bintang. (Bukhari, Muslim).
|
الدليل
على أن حب الأَنصار من الإيمان
|
BAB:
|
حديث
أَنَسٍ عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: آيَةُ الإيمانِ حُبُّ
الأَنْصارِ، وَآيَةُ النِّفاقِ بُغْضُ الأَنْصارِ أخرجه
البخاري في: كتاب الإيمان: 10 باب علامة الإيمان حب الأنصار
|
47.
Anas r.a. berkata: Nabi saw. bersabda:
Tanda adanya iman itu clnta pada sahabat anshar, dan tanda nifaq (munafiq) itu
membenci pada sahabat anshar. (Bukhari, Muslim).
|
حديث
الْبَراء قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم: الأَنْصارُ لا يُحِبُّهُمْ
إِلاَّ مُؤْمِنٌ، وَلا يُبْغِضُهُمْ إِلاّ مُنافِقٌ، فَمَنْ أَحَبَّهُمْ أَحَبَّهُ
اللهُ، وَمَنْ أَبْغَضَهُمْ أَبْغَضَهُ اللهُ أخرجه
البخاري في: 63 كتاب مناقب الأنصار: 4 باب حب الأنصار
|
48.
Albaraa' r.a. berkata: Nabi saw. bersabda
tentang sahabat Anshar, tidak cinta pada mereka kecuali orang mu'min, dan tidak
membenci mereka kecuali orang munafiq, maka siapa yang cinta kepada mereka
(Al-anshar) dicinta oleh Allah dan siapa yang membenci mereka, Allah benci
kepadanya. (Bukhari, Muslim).
|
بيان
نقصان الإيمان بنقص الطاعات
|
BAB:
|
حديث
أَبي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ: خَرَجَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم في
أَضْحًى أَوْ فِطْرٍ إِلى المُصَلَّى فَمَرَّ عَلى النِّساءِ فَقَالَ: يا مَعْشَرَ
النِّساءِ تَصَدَّقْنَ فَإِنّي أُريتُكُنَّ أَكْثَرَ أَهْلِ النَّارِ فَقُلْنَ:
وَبِمَ يا رَسُولَ اللهِ قَالَ: تُكْثِرْنَ اللَّعْنَ وَتَكْفُرْنَ الْعَشيرَ، ما
رَأَيْتُ مِنْ ناقِصاتٍ عَقْلٍ وَدينٍ أَذْهَبَ لِلُبِّ الرَّجُلِ الْحازِمِ مِنْ
إِحْداكُنَّ قُلْنِ: وَما نُقْصانُ دِينِنا وَعَقْلِنا يا رَسُولَ اللهِ قَالَ:
أَلَيْسَ شَهادَةُ الْمَرْأَةِ مِثْلَ نِصْفِ شَهادَةِ الرَّجُلِ قُلْنِ: بَلَى،
قَالَ: فَذَلِكَ مِنْ نُقْصانِ عَقْلِها، أَلَيْسَ إِذا حَاضَتْ لَمْ تُصَلِّ
وَلَمْ تَصُمْ قُلْنَ: بَلى، قَالَ: فَذَلِكَ مِنْ نُقْصانِ دِينِها أخرجه
البخاري في: كتاب الحيض: 6 باب ترك الحائض الصوم
|
49.
Abu Said Alkhudri r.a. berkata: Rasulullah
saw. keluar ke mushalla untuk shalat idul fitri atau adbha, maka ia berjalan ke
bagian wanita dan bersabda: Wahai kaum wanita bersedekahlah kalian, sebab aku
melihat kalian bagian terbanyak dalam neraka. Mereka bertanya: Mengapakah ya
Rasulullah? Jawab Nabi saw.: Karena banyak mencomel (mengomel) dan melupakan
kebaikan suami, tidak pernah aku melihat orang yang kurang akal dan agama, dapat menawan hati lelaki yang pandai selain
kamu. Mereka bertanya: Apakah kekurangan agama dan akal kami ya Rasulullah?
Sabda Nabi saw.: Tidakkah persaksian wanita separuh dari persaksian laki-laki?
Jawab mereka: Benar. Sabda Nabi saw.: Itu tanda kekurangan akal-nya. Tidakkah di
waktu haidh seorang wanita tidak shalat dan puasa? Jawab mereka: Benar. Maka
sabda Nabi saw.; Itu dari kekurangan agamanya. (Bukhari,
Muslim).
|
بيان
كون الإيمان بالله تعالى أفضل الأعمال
|
BAB:
|
حديث
أَبي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم سُئِلَ: أَيُّ الْعَمَلِ
أَفْضَلُ فَقَالَ: إِيمانٌ بِاللهِ وَرَسُولِهِ قِيلَ: ثُمَّ ماذا قَالَ: الْجِهادُ
في سَبيلِ اللهِ قِيلَ: ثُمَّ ماذا قَالَ: حَجٌّ مَبْرورٌ أخرجه
البخاري في: 2 كتاب الإيمان: 18 باب من قال إن الإيمان هو العمل
|
50.
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw.
ditanya: Apakah amal yang utama? Jawab Nabi saw.: Iman kepada Allah dan
Rasulul-lah. Lalu ditanya: Kemudian apakah? Jawabnya: Jihad berjuang
fisabilillah (untuk menegakkan agama Allah). Ditanya: Kemudian apakah? Jawab
Nabi saw.: Hajji yang mabrur (diliputi amal kebaikan). (Bukhari,
Muslim).
|
حديث
أَبي ذَرٍّ رضي الله عنه، قَالَ سَأَلْتُ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم: أَيُّ
الْعَمَلِ أَفْضَلُ قَالَ: إِيمانٌ بِاللهِ وَجِهادٌ في سَبيلِهِ قُلْتُ: فَأَيُّ
الرِّقابِ أَفْضَلُ قَالَ: أَغْلاها ثَمَنًا وَأَنْفَسُها عِنْدَ أَهْلِهَا قُلْتُ:
فَإِنْ لَمْ أَفْعَلْ قَالَ: تُعِينُ صَانِعًا أَوْ تَصْنَعُ َلأخْرَقَ قَالَ:
فَإِنْ لَمْ أَفْعَلْ قَالَ: تَدَعُ النَّاسَ مِنَ الشَّرِّ فَإِنَّها صَدَقَةٌ
تَصَدَّقُ بِها عَلى نَفْسِكَ أخرجه
البخاري في: 49 كتاب العتق: 2 باب أي الرقاب أفضل
|
51.
Abu Dzar r.a, berkata: Saya tanya kepada
Nabi saw.: Apakah amal yang utama? Jawabnya: Iman pada Allah dan jihad
fisabilillah. Lalu saya tanya: Memerdekakan budak yang mana yang lebih utama?
Jawab Nabi saw. : Yang lebih mahal harganya dan yang sangat disayang oleh
pemiliknya. Abu Dzar bertanya: Jika aku tidak dapat berbuat itu?. Sabda Nabi
saw.; Membantu orang yang berbuat, atau, membuatkan orang yang tunanetra (tidak
dapat berbuat). Bertanya: Jika tidak dapat? Jawab Nabi saw.: Menjauhkan
orang-orang dari kejahatannya, maka itu sebagai sedekah untuk dirimu. (Bukhari,
Muslim).
|
حديث عَبْدِ اللهِ بْنِ
مَسْعُودٍ قَالَ سَأَلْتُ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم أَيُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ
إِلى اللهِ قَالَ: الصَّلاةُ عَلى وَقْتِها قَالَ: ثُمَّ أَيّ قَالَ: ثُمَّ بِرُّ
الْوالِدَيْنِ قَالَ: ثُمَّ أَيّ قَالَ: الْجِهادُ في سَبيلِ اللهِ قَالَ
حَدَّثَنِي بِهِنَّ، وَلَوِ اسْتَزَدْتُهُ لَزَادَنِي أخرجه
البخاري في: 9 كتاب مواقيت الصلاة: 5 باب فضل الصلاة لوقتها
|
52.
Abdullah bin Mas'uud r.a. berkata: Saya
tanya kepada Nabi saw.: Apakah amal yang lebih disuka oleh Allah? Jawab Nabi
saw.: Shalat yang tepat pada waktunya. Kemudian apakah? Jawab Nabi saw.: Patuh
ta'at kepada kedua ayah bunda. Kemudian apakah? Jawab Nabi saw.: Jihad
fisabilillah (berjuang untuk menegakkan agama Allah). Ibn Mas'uud berkata:
Demikian Rasulullah saw. menerangkan kepadaku, dan andaikan aku minta tambah
tentu ditambah. (Bukhari, Muslim).
|
كون
الشرك أقبح الذنوب وبيان أعظمها بعده
|
BAB:
|
حديث
عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ: سَأَلْتُ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم: أَيُّ
الذَّنْبِ أَعْظَمُ عِنْدَ اللهِ قَالَ: أَنْ تَجْعَلَ للهِ نِدًّا وَهُوَ خَلَقَكَ
قُلْتُ: إِنَّ ذَلِكَ لَعَظيمٌ، قلْتُ: ثُمَّ أَيّ قَالَ: وَأَنْ تَقْتُلَ وَلَدَكَ
تَخافُ أَنْ يَطْعَمَ مَعَكَ، قُلْتُ: ثُمَّ أَيّ قَالَ: أَنْ تُزانِيَ حَليلَةَ
جارِكَ أخرجه
البخاري في: 65 كتاب التفسير، تفسير سورة البقرة: 3 باب قوله تعالى: (فلا تجعلوا
لله أندادًا)
|
53.
Abdullah bin Mas'uud r.a. berkata: Saya
tanya kepada Nabi sa\v. Apakah dosa yang terbesar di sisi Allah? Jawab Nabi
saw.: Jika anda mengadakan sekutu bagi Allah padahal Dialah yang menjadikan
anda. Aku bertanya: Kemudian apakah? Jawab Nabi saw.: Jika anda membunuh anakmu
kuatir makan bersamamu. Aku bertanya: Kemudian apakah? Jawab Nabi saw.; Berzina
dengan isteri tetanggamu. (Bukhari, Muslim).
|
بيان
الكبائر وأكبرها
|
BAB:
|
حديث
أَبي بَكْرَةَ قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم أَلا أُنَبِّئُكُمْ
بِأَكْبَرِ الْكَبائِرِ ثَلاثًا، قَالُوا: بَلى يا رَسُولَ اللهِ، قَالَ:
الإِشْراكُ بِاللهِ وَعُقوقُ الْوالِدَيْنِ وَجَلَسَ، وَكانَ مُتَّكِئًا، فَقالَ
أَلا وَقَوْلُ الزّورِ قَالَ فَما زَالَ يُكَرِّرُها حَتّى قُلْنا لَيْتَهُ سَكَتَ
أخرجه
البخاري في: 52 كتاب الشهادات: 10 باب ما قيل في شهادة الزور
|
54.
Abubakrah r.a. berkata: Nabi saw.
bersabda: Sukakah aku beritahukan kepadamu sebesar dosa-dosa yang besar?
Pertanyaan ini diulang tiga kali. Jawab sahabat: Baiklah ya Rasulullah. Maka
sabda Nabi saw.: 1. Syirik mempersekutukan Allah. 2. Dan durhaka terhadap kedua
ayah bunda. Nabi saw. tadinya menyandar tiba-tiba duduk dan bersabda: 3.
Ingatlah, dan kata-kata dusta, tipuan. Lalu mengulang yang ketiga ini beberapa
kali sehingga kami (sahabat) berkata: Semoga berhenti (diam). (Bukhari, Muslim).
Ya'ni Nabi saw. benar-benar minta perhatian terhadap suatu yang biasa diremehkan
oleh masyarakat, dan mungkin dianggap
sepele/remeh.
|
حديث
أَنَسٍ رضي الله عنه قَالَ سُئِلَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم عَنِ
الْكَبائِرِ قَالَ: الإِشْراكُ بِاللهِ، وَعُقوقُ الْوالِدَيْنِ، وَقَتْلُ
النَّفْسِ، وَشَهادَةُ الزّورِ أخرجه
البخاري في: 52 كتاب الشهادات: 10 باب ما قيل في شهادة الزور
|
55.
Anas r.a. berkata: Ketika Nabi saw.
ditanya tentang dosa-dosa besar, maka jawabnya: Syirik mempersekutukan Allah,
dan durhaka terhadap kedua ayah-bunda, dan membunuh jiwa (manusia), dan saksi
palsu. (Bukhari, Muslim).
|
حديث أَبي هُرَيْرَةَ رضي
الله عنه، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: اجْتَنِبُوا السَّبْعَ
الْمُوبِقاتِ قَالُوا: يا رَسُولَ اللهِ وَما هُنَّ قَالَ: الشِّرْكُ بِاللهِ،
وَالسِّحْرُ، وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتي حَرَّمَ اللهُ إِلاَّ بِالْحَقِّ، وَأَكْلُ
الرِّبا، وَأَكْلُ مَالِ الْيَتيمِ، وَالتَّوَلِّي يَوْمَ الزَّحْفِ، وَقَذْفُ
الْمُحْصَنَاتِ الْمُؤْمِناتِ الْغافِلاتِ أخرجه
البخاري في: 55 كتاب الوصايا: 23 باب قول الله تعالى: (إن الذين يأكلون أموال
اليتامى ظلمًا)
|
56.
Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw.
bersabda: Tinggalkanlah tujuh dosa yang dapat membinasakan. Sahabat bertanya:
Apakah itu ya Rasulullah? Jawab Nabi saw.: 1. Syirik mempersekutukan Allah. 2.
Berbuat sihir (tenung). 3. Membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali
dengan hak. 4. Makan harta riba. 5. Makan harta anak yatim. 6. Melarikan diri
dari perang jihad pada saat berperang. 7. Dan menuduh wanita mu'minat yang
-sopan (berkeluarga) dengan zina. (Bukhari,
Muslim).
|
حديث عَبْدِ اللهِ بْنِ
عَمْرٍو قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: إِنَّ مِنْ أَكْبَرِ
الْكَبائِرِ أَنْ يَلْعَنَ الرَّجُلُ والِدَيْهِ قِيلَ يا رَسُولَ اللهِ وَكَيْفَ
يَلْعَنُ الرَّجُلُ والِدَيْهِ قَالَ: يَسُبُّ الرَّجُلُ أَبا الرَّجُلِ فَيَسُبُّ
أَباهُ وَيَسُبُّ أُمَّهُ أخرجه
البخاري في: 78 كتاب الأدب: 4 باب لا يسب الرجل والديه
|
57.
Abdullah bin Amr r.a. berkata: Rasulullah
saw. bersabda: Sesungguhnya yang terbesar dari dosa-dosa yang besar ialah orang
yang memaki (mengutuk) kedua ayah bundanya. Ketika ditanya: Bagaimana seorang
mengutuk kedua ayah budanya? Jawab Nabi saw.: Memaki ayah lain orang lalu
dibalas dimaki ayahnya, dan memaki ibunya orang, lalu dimaki ibunya. (Bukhari,
Muslim).
|
من
مات لا يشرك بالله شيئًا دخل الجنة
|
BAB:
|
حديثُ
عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعودٍ رضي الله عنه، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله
عليه وسلم مَنْ ماتَ يُشْرِكُ بِاللهِ شَيْئًا دَخَلَ النَّارَ وَقُلْتُ أَنا: مَنْ
ماتَ لا يُشْرِكُ بِاللهِ شَيْئًا دَخَلَ الْجَنَّةَ أخرجه
البخاري في: 23 كتاب الجنائز: 1 باب في الجنائز ومن كان آخر كلامه لا إله إلا
الله
|
58.
Abdullah bin Mas'uud r.a. berkata:
Rasulullah saw. bersabda:.Siapa yang mati dan ia mempersekutukan Allah dengan
suatu apa pun pasti masuk neraka. Dan aku berkata: Siapa yang mati tidak
mempersekutukan Allah dengan sesuatu apa pun pasti masuk sorga. (Bukhari,
Muslim).
|
حديث أَبي ذَرٍّ رضي الله
عنه، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم أَتانِي آتٍ مِنْ رَبّي
فَأَخْبَرَني، أَوْ قَالَ بَشَّرَني، أَنَّهُ مَنْ ماتَ مِنْ أُمَّتِي لا يُشْرِكُ
بِاللهِ شَيْئًا دَخَلَ الْجَنَّةَ قلْتُ: وَإِنْ زَنى وَإِنْ سَرَقَ قَالَ: وَإِنْ
زَنى وَإِنْ سَرَقَ أخرجه
البخاري في: 23 كتاب الجنائز: 1 باب في الجنائز ومن كان آخر كلامه لا إله إلا
الله
|
59.
Abu Dzar r.a. berkata: Nabi saw. bersabda:
Telah datang kepadaku utusan Tuhanku dan memberitakan bahwa siapa yang mati dari
ummatku tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatu apa pun pasti masuk sorga.
Lalu aku bertanya: Meskipun ia berzina dan mencuri? Jawab Nabi saw.: Meskipun
telah pernah berzina dan mencuri. (Bukhari,
Muslim).
|
حديث أَبي ذَرٍّ رضي الله
عنه، قَالَ: أَتَيْتُ النَّبيَّ صلى الله عليه وسلم وَعَلَيْهِ ثَوْبٌ أَبْيَضُ
وَهُوَ نائِمٌ، ثُمَّ أَتَيْتُهُ وَقَدِ اسْتَيْقَظَ، فَقالَ: ما مَنْ عَبْدٍ قَالَ
لا إِلهَ إِلاّ اللهُ ثُمَّ ماتَ عَلى ذَلِكَ إِلاّ دَخَلَ الْجَنَّةَ قُلْتُ:
وَإِنْ زَنى وَإِنْ سَرَقَ قَالَ: وَإِنْ زَنى وَإِنْ سَرَقَ، قُلْتُ: وَإِنْ زَنى
وَإِنْ سَرَقَ قَالَ: وَإِنْ زَنى وَإِنْ سَرَقَ، قُلْتُ: وَإِنْ زَنى وَإِنْ
سَرَقَ قَالَ: وَإِنْ زَنى وَإِنْ سَرَقَ عَلى رَغْمِ أَنْفِ أَبي ذَرٍّ
وَكانَ أَبُو ذَرٍّ إِذا حَدَّثَ بِهذا قَالَ وَإِنْ رَغِمَ أَنْفُ أَبي ذَرٍّ أخرجه البخاري في: 77 كتاب اللباس: 24 باب الثياب البيض |
60.
Abu Dzar r.a. berkata: Saya datang kepada
Nabi saw. sedang beliau tidur berbaju putih, kemudian saya datang kembali dan ia
telah bangun, lalu bersabda: Tiada seorang hamba yang membaca: Laa ilaha illaUah
kemudian ia mati atas kalimat itu, melainkan pasti masuk sorga. Saya tanya:
Meskipun ia telah berzina dan mencuri? Jawab Nabl saw.: Meskipun ia pernah
berzina dan mencuri. Saya tanya: Meskipun ia telah berzina dan mencuri? Jawab
Nabi saw.: Meskipun ia pernah berzina dan mencuri. Saya bertanya: Meskipun ia
telah berzina dan mencuri? Jawab Nabi saw.: Meskipun ia pernah berzina dan
mencuri, meskipun mengecewakan hidung Abu Dzar (meskipun mengecewakan diri Abu
Dzar). (Bukhari, Muslim).
|
تحريم
قتل الكافر بعد أن قال لا إِله إِلا الله
|
BAB:
|
حديث
الْمِقْدَادِ بْنِ الأَسْوَدِ (هُوَ الْمِقْدادُ بْنُ عَمْرٍو الْكِنْدِيُّ)
أَنَّهُ قَالَ لِرَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم: أَرَأَيْتَ إِنْ لَقِيتُ
رَجُلاً مِنَ الْكُفّارِ، فَاقْتَتَلْنا، فَضَرَبَ إِحْدى يَدَيَّ بِالسَّيْفِ
قَقَطَعَها، ثُمَّ لاذَ مِنّي بِشَجَرَةٍ، فَقالَ أَسْلَمْتُ للهِ، أَأَقْتُلُهُ يا
رَسولَ اللهِ بَعْدَ أَنْ قَالَها فَقالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: لا
تَقْتُلْهُ، فَقالَ يا رَسُولَ اللهِ إِنَّهُ قَطَعَ إِحْدى يَدَيَّ ثُمَّ قَالَ
ذَلِكَ بَعْدَ ما قَطَعَها؛ فَقالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: لا
تَقْتُلْهُ، فَإِنْ قَتَلْتَهُ فَإِنَّهُ بِمَنْزِلَتِكَ قَبْلَ أَنْ تَقْتُلَهُ،
وَإِنَّكَ بِمَنْزِلَتِهِ قَبْلَ أَنْ يَقولَ كَلِمَتُه الَّتي قَالَ أخرجه
البخاري في: 64 كتاب المغازي: 12 باب حدثني خليفة
|
61.
Almiqdad bin Al-Aswad r.a. tanya kepada
Nabi saw.: Bagaimana pendapatmu jika aku berhadapan dengan orang kafir berperang
lalu ia memukul tanganku dengan pedang hingga patah, lalu ia lari berlindung di
belakang pohon dan berkata: Aku Islam kepada Allah. apakah boleh saya bunuh ya
Rasulullah? Jawab Nabi saw.: Jangan anda bunuh. Almiqdad berkata: Ya Rasulullah,
beliau telah memutuskan tanganku, kemudian menyatakan Islam. Nabi saw. bersabda:
Jangan anda bunuh, maka jika anda membunuhnya, maka ia akan menduduki
kedudukanmu sebelum membunuhnya, dan anda akan menduduki kedudukannya sebelum ia
menyatakan kalimat yang diucapkannya itu. (Bukhari,
Muslim).
|
حديث أُسامَةَ بْنِ زَيْدٍ
رضي الله عنهما قَالَ: بَعَثَنَا رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم إِلى
الْحُرَقَةِ فَصَبَّحْنَا الْقَوْمَ فَهَزَمْنَاهُمْ، وَلَحِقْتُ أَنَا وَرَجُلٌ
مِنَ الأَنْصارِ رَجُلاً مِنْهُمْ، فَلَمّا غَشِينَاهُ قَالَ لاَ إِلهَ إِلاَّ
اللهُ، فَكَفَّ الأَنْصارِيُّ عَنْهُ، وَطَعَنْتُهُ بِرُمْحي حَتّى قَتَلْتُهُ؛
فَلَمّا قَدِمْنَا، بَلَغَ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم فَقالَ: يا أُسامَةُ
أَقَتَلْتَهُ بَعْدَما قَالَ لا إِلهَ إِلاَّ اللهُ، قُلْتُ كَانَ مُتَعَوِّذًا؛
فَما زَالَ يُكَرِّرُها حَتّى تَمَنَّيْتُ أَنّي لَمْ أَكُنْ أَسْلَمْتُ قَبْلَ
ذَلِكَ الْيَوْمِ أخرجه
البخاري في: 64 كتاب المغازي: 45 باب بعث النبي صلى الله عليه وسلم أسامة بن زيد
إلى الحرقات من جهينة
|
62.
Usamah bin Zaid r.a. berkata Rasulullah
saw. mengutus kami ke daerah Alhuraqah, maka kami segera menyerbu suku daurah
itu di pagi hari sehingga mengalahkan mereka, kemudian aku dcngan seorang
sahabat Anshar mengejar seorang dari mereka, dan ketika telah kami kepung
tiba-tiba ia berkata: Laa ilaha illallah, maka kawanku Al-anshari itu
menghentikan pedangnya, dan aku langsung menikamnya dengan tombakku hingga mati.
Dan ketika kita kembali kembali ke Madinah berita itu telah sampai kepada Nabi
saw. sehingga Nabi saw. langsung tanya padaku: Ya Usamah apakah anda membunuhnya
sesudah ia berkata: Laa ilaha illallah? Jawabkii; Dia hanya akan menyelamatkan
diri. Maka Nabi saw. mengulang-ulang tegurannya. itu sehingga aku sangat
menyesal dan, ingin andaikan aku belum Islam. sebelum hari itu. (Bukhari,
Muslim).
Ya'ni ia merasa dosanya sesudah ia masuk Islam lalu berdosa sedemikian, dan andaikan belum Islam, maka dapat ditebus dengan masuk Islam. |
قول
النبي صلى الله عليه وسلم من حمل علينا السلاح فليس منا
|
BAB:
|
حديث
عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: مَنْ
حَمَلَ عَلَيْنا السِّلاَحَ فَلَيْسَ مِنّا أخرجه
البخاري في: 92 كتاب الفتن: 7 باب قول النبي صلى الله عليه وسلم من حمل علينا
السلاح فليس منا
|
63.
Abdullah bin Umar r.a. berkata: Rasulullah
saw. bersabda: Siapa yang menyerang kami dengan senjata maka ia bukan dari
ummatku. (Bukhari, Muslim).
|
حديث أَبي مُوسَى عَنِ
النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: مَنْ حَمَلَ عَلَيْنَا السِّلاحَ فَلَيْسَ
مِنّا أخرجه
البخاري في: 92 كتاب الفتن: 7 باب قول النبي صلى الله عليه وسلم من حمل علينا
السلاح فليس منا
|
64.
Abu Musa r.a. berkata: Rasulullah saw.
bersabda: Siapa yang menyerang kami dengan senjata maka bukan dari ummatku.
(Bukhari, Muslim).
|
تحريم
ضرب الخدود وشق الجيوب والدعاء بدعوى الجاهلية
|
BAB:
|
حديث عَبْدِ اللهِ بْنِ
مَسْعودٍ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم لَيْسَ مِنّا
مَنْ ضَرَبَ الْخُدُودَ، وَشَقَّ الْجُيُوبَ، وَدَعا بِدَعْوى الْجاهِلِيَّةِ
أخرجه
البخاري في: 23 كتاب الجنائز 39 باب ليس منا من ضرب الخدود
|
65.
Abdullah bin Mas'uud r.a. berkata: Nabi
saw. bersabda: Bukan dari ummatku orang yang memukul-mukul pipinya, merobek
bajunya dan berseru merintih-rintih dengan rintihan jahiliyah (ya'ni ketika
kematian). (Bukhari. Muslim).
|
حديث أَبي مُوسَى رضي الله
عنه وَجِعَ أَبُو مُوسَى وَجَعًا شَديدًا فَغُشِي عَلَيْهِ وَرَأْسُهُ في حَجْرِ
امْرَأَةٍ مِنْ أَهْلِهِ، فَلَمْ يَسْتَطِعْ أَنْ يَرُدَّ عَلَيْها شَيْئًا؛
فَلَمَّا أَفاقَ قَالَ أَنا بَرِيءٌ مِمَّنْ بَرئَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه
وسلم إِنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم بَرِئَ مِنَ الصَّالِقَةِ
وَالْحالِقَةِ وَالشَّاقَّةِ أخرجه
البخاري في: 23 كتاب الجنائز: 38 باب ما ينهى من الحلق عند المصيبة
|
66.
Abu Musa r.a. menderita sakit keras hingga
pingsan, sedang kepalanya di pangkuan isterinya, tiba-tiba menjeritlah seorang
wanita dari keluarganya, tetapi Abu Musa tidak dapat menjawab apa-apa. Kemudian
setelah ia sadar kembali ia berkata: Aku bebas/lepas dari orang yang Nabi saw.
lepas bebas dari mereka, Nabi saw. lepas bebas dari orang yang menjerit ketika
kematian, dan yang mecukur rambut-nya dan yang merobek-robek bajunya. (Bukhari,
Muslim).
Nabi lepas bebas berarti tidak akan memberikan syafa'atnya. |
بيان
غلظ تحريم النميمة
|
BAB:
|
حديث
حُذَيْفَةَ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ: لا يَدْخُلُ
الْجَنَّةَ قَتَّاتٌ أخرجه
البخاري في: 78 كتاب الأدب: 50 باب ما يكره من النميمة
|
67.
Hudzaifah r.a. berkata: Saya telah
mendengar Nabi saw. bersabda: Tidak akan masuk sorga seorang yang memfitnah
(mengadu-adu). (Bukhari, Muslim).
|
بيان
غلظ تحريم إِسبال الإِزار والمن بالعطية وتنفيق السلعة بالحلف، وبيان الثلاثة الذين
لا يكلمهم الله يوم القيامة ولا ينظر إليهم، ولا يزكيهم ولهم عذاب أليم
|
BAB:
|
حديث
أَبي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم ثَلاثَةٌ لا
يَنْظُرُ اللهُ إِلَيْهِمْ يَوْمَ الْقِيامَةِ وَلا يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذابٌ
أَليمٌ: رَجُلٌ كَانَ لَهُ فَضْلُ مَاءٍ بِالطَّريقِ فَمَنَعَهُ مِنِ ابْنِ
السَّبيلِ؛ وَرَجُلٌ بايَعَ إِمامَهُ لا يُبايِعُهُ إِلاّ لِدُنْيا، فَإِنْ
أَعْطاهُ مِنْها رَضِيَ، وَإِنْ لَمْ يُعْطِهِ مِنْهَا سَخِطَ؛ وَرَجُلٌ أَقامَ
سِلْعَتَهُ بَعْدَ الْعَصْرِ فَقالَ وَاللهِ الَّذي لا إِلهَ غَيْرُهُ لَقَدْ
أَعْطَيْتُ بِها كَذا وَكَذا، فَصَدَّقَهُ رَجُلٌ ثُمَّ قَرَأَ هذِهِ الآيَةَ
(إِنَّ الَّذينَ يَشْتَرونَ بِعَهْدِ اللهِ وَأَيْمانِهِمْ ثَمَنًا قَليلاً)
أخرجه
البخاري في: 42 كتاب المساقاة: 5 باب إثم من منع ابن السبيل من الماء
|
68.
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw.
bersabda: Tiga macam orang yang tidak akan dilihat oleh Allah dengan pandangan
rahmat-Nya pada hari qiyamat, dan tidak akan dimaafkan, dan bagi mereka tetap
siksa yang pedih. 1. Seorang yang memiliki kelebihan air di tengah perjalanan
lalu menolak orang rantau yang membutuhkannya. 2. Seorang yang berbai'at pada
imam (pimpinan), semata-mata untuk dunia, jika ia diberi tetap rela, bila tidak
diberi maka marah, 3. Seorang menjual barangnya sesudah asar, lalu ia bersumpah:
Demi Allah aku telah membayar sekian pada penjualnya, lalu dipercaya oteh
pembelinya, padahal ia berdusta. Kemudian Nabi saw. Membacakan ayat: "Sesungguhnya mereka yang menukar janji
Allah dan sumpah mereka dengan harga (harta dunia) yang sedikit, mereka tidak
mendapat bahagian di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dan tidak akan
melihat mereka pada hari qiyamat, bahkan tidak akan memaafkan mereka, dan bagi
mereka tetap mendapat siksa yang sangat pedih. (S. Al-Imran 77) (Bukhari,
Muslim)
|
بيان
غلظ تحريم قتل الإِنسان نفسه وأن من قتل نفسه بشيء عذب به في النار، وأنه لا يدخل
الجنة إلا نفس مسلمة
|
BAB:
|
حديث
أَبي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: مَنْ
تَرَدَّى مِنْ جَبَلٍ فَقَتَلَ نَفْسَهُ فَهُوَ في نَارِ جَهَنَّمَ يَتَرَدَّى
فِيهِ خَالِدًا مُخَلَّدًا فِيها أَبَدًا، وَمَنْ تَحَسَّى سُمًّا فَقَتَلَ
نَفْسَهُ فَسُمُّهُ في يَدِهِ يَتَحَسَّاهُ في نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدًا مُخَلَّدًا
فيها أَبَدًا، وَمَنْ قَتَلَ نَفْسَهُ بِحَديدَةٍ فَحَدِيدَتُهُ في يَدِهِ يَجَأُ
بِها في بَطْنِهِ في نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدًا مُخَلَّدًا فِيها أَبَدًا
أخرجه
البخاري في: 76 كتاب الطب: 56 باب شرب السم والدواء به وبما يخاف منه
|
69.
Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw.
bersabda: Siapa yang terjun dari gunung untuk bunuh diri, maka ia kelak di
neraka jahannam akan tetap terjun untuk selama-lamanya. Dan siapa yang makan
racun untuk bunuh diri, maka racun akan tetap di tangannya dijilatinya dalam
neraka jahannam untuk selama-Iamanya. Dan siapa yang membunuh diri dengan
senjata besi maka besi itu akan tetap di tangannya untuk menikamkan ke perutnya
dalam neraka jahannam untuk selamanya. (Bukhari,
Muslim),
|
حديث
ثَابِتِ بْنِ الضَّحَّاكِ، وَكانَ مِنْ أَصْحابِ الشَّجَرَةِ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ
صلى الله عليه وسلم قَالَ: مَنْ حَلَفَ عَلى مِلَّةٍ غَيْرِ الإِسْلامِ فَهُوَ كَما
قَالَ، وَلَيْسَ عَلى ابْنِ آدَمَ نَذْرٌ فِيما لا يَمْلِكُ، وَمَنْ قَتَلَ
نَفْسَهُ بِشَيْءٍ في الدُّنْيا عُذِّبَ بِهِ يَوْمَ الْقِيامَةِ، وَمَنْ لَعَنَ
مُؤْمِنًا فَهُوَ كَقَتْلِهِ، وَمَنْ قَذَفَ مُؤْمِنًا بِكُفْرٍ فَهُوَ كَقَتْلِهِ
أخرجه
البخاري في: 78 كتاب الأدب: 44 باب ما ينهى من السباب واللعن
|
70.
Tsabit bin Adh-dhahhaah r.a. sahabat yang
ikut bai'at pada Nabi saw. di bawah pohon baiaturidhwan, berkata: Rasulullah
saw. bersabda: Siapa yang bersumpah dengan agama selain Islam maka ia
sebagaimana yang disumpahkan itu. Dan tidak dianggap nadzar seorang terhadap
sesuatu yang tidak dimilikinya. Dan siapa yang membunuh dirinya dengan sesuatu
alat di dunia, akan disiksa di hari qiyamat dengan alat itu. Dan siapa yang
mengutuk (mela'nat) seorang nui'min maka sama dengan membunuhnya. Dan siapa yang
menuduh berzina terhadap seorang mu'min maka sama dengan membunuhnya. (Bukhari,
Muslim).
|
حديث أَبي هُرَيْرَةَ رضي
الله عنه قَالَ: شَهِدْنا مَعَ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم خَيْبَرَ، فَقالَ
لِرَجُلٍ مِمَّنْ يَدَّعِي الإِسْلامَ: هذا مِنْ أَهْلِ النَّارِ، فَلَمّا حَضَرَ
الْقِتالُ قاتَلَ الرَّجُلُ قِتالاً شَديدًا فَأَصابَتْهُ جِراحَةٌ، فَقِيلَ يا
رَسُولَ اللهِ الَّذِي قُلْتَ إِنَّهُ مِنْ أَهْلِ النَّارِ فَإِنَّه قَدْ قاتَلَ
الْيَوْمَ قِتالاً شَدِيدًا، وَقَدْ مَاتَ، فَقالَ صلى الله عليه وسلم: إِلى
النَّارِ قَالَ فَكادَ بَعْضُ النَّاسِ أَنْ يَرْتابَ؛ فَبَيْنَما هُمْ عَلى ذلِكَ
إِذْ قِيلَ إِنَّهُ لَمْ يَمُتْ وَلكِنَّ بِهِ جِراحًا شَدِيدًا، فَلَمّا كانَ مِنَ
اللَّيْلِ لَمْ يَصْبِرْ عَلى الْجِراحِ فَقَتَلَ نَفْسَهُ: فَأُخْبِرَ النَّبِيُّ
صلى الله عليه وسلم بِذلِكَ، فَقالَ: اللهُ أَكْبَرُ أَشْهَدُ أَنّي عَبْدُ اللهِ
وَرَسُولُهُ، ثُمَّ أَمَرَ بِلالاً فَنادى في النَّاسِ: إِنَّه لا يَدْخُلُ
الْجَنَّةَ إِلاّ نَفْسٌ مُسْلِمَةٌ، وَإِنَّ اللهَ لَيُؤَيِّدُ هذا الدِّينَ
بِالرَّجُلِ الْفاجِرِ أخرجه
البخاري في: 56 كتاب الجهاد: 182 باب إن الله يؤيد الدين بالرجل الفاجر
|
71.
Abu Hurairah r.a. berkata: Kami hadir
bersama Nabi saw. di perang Khaibar, tiba-tiba Nabi saw. bersabda terhadap
seorang yang mengaku muslim: Orang itu ahli neraka. Kemudian ketika terjadi
perang Khaibar, orang itu ikut berjuang perang dengan semangat yang keras
sehingga luka parah, maka orang-orang berkata kepada Nabi: Ya Rasulullah, orang
yang tuan katakan ia ahli neraka, ia telah ikut perang yang hebat sekali
sehingga ia mati. Maka sabda Nabi saw.: la menuju ke neraka. Orang-orang
mendengar keterangan Nabi saw. itu hampir ragu menanggapinya, tiba-tiba ada
berita bahwa orang itu belum mati tetapi luka parah (berat), dan pada waktu
malam ia tidak sabar menderita lukanya hingga membunuh dirinya.'Dan ketika
berita ini disampaikan kepada Nabi saw., maka Nabi saw. bersabda: Allahu akbar,
asy hadu anni abdullahi warasuluhu (Allah yang maha besar, aku bersaksi bahwa
aku hamba Allah dan utusan-Nya). Kemudian Nabi saw. menyuruh Bilal supaya
berseru pada semua orang: Sesungguhnya tidak dapat masuk sorga kecuali jiwa yang
benar-benar patuh Islam, dan sungguh Allah akan membantu agama ini dengan
perjuangan seorang fajir (yang tidak jujur imannya). (Bukhari, Muslim).
|
حديثُ
سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ السَّاعِدِيِّ رضي الله عنه أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه
وسلم الْتَقى هُوَ وَالْمُشْرِكُونَ فَاقْتَتَلُوا فَلَمَّا مَالَ رَسُولُ اللهِ
صلى الله عليه وسلم إِلى عَسْكَرِهِ، وَمالَ الآخَرُونَ إِلى عَسْكَرِهِمْ، وَفي
أَصْحابِ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم رَجُلٌ لا يَدَعُ لَهُمْ شاذَّةً وَلا
فَاذَّةً إِلاَّ اتَّبَعَهَا يَضْرِبُها بِسَيْفِهِ، فَقالُوا ما أَجْزَأَ مِنّا
الْيَوْمَ أَحَدٌ كَما أَجْزَأَ فُلانٌ؛ فَقالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم:
أَما إِنَّهُ مِنْ أَهْلِ النَّارِ فَقالَ رَجُلٌ مِنَ الْقَوْمِ: أَنا صَاحِبُهُ
قَالَ فَخَرَجَ مَعَهُ كُلَّما وَقَفَ وَقَفَ مَعَهُ، وَإِذا أَسْرَعَ أسرع مَعَهُ؛
قَالَ فَجُرِحَ الرَّجُلُ جُرْحًا شَديدًا، فَاسْتَعْجَلَ الْمَوْتَ فَوَضَعَ
نَصْلَ سَيْفِهِ بِالأَرْضِ، وَذُبابَهُ بَيْنَ ثَدْييْهِ ثُمَّ تَحامَلَ عَلى
نَفْسِهِ فَقَتَلَ نَفْسَهُ فَخَرَجَ الرَّجُلُ إِلى رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه
وسلم فَقالَ: أَشْهَدُ أَنَّكَ رَسُولُ اللهِ قَالَ: وَما ذَاكَ قَالَ: الرَّجُلُ
الَّذي ذَكَرْتَ آنِفًا أَنَّهُ مِنْ أَهْلِ النَّارِ فَأَعْظَمَ النَّاسُ ذَلِكَ،
فَقُلْتُ: أَنا لَكُمْ بِهِ، فَخَرَجْتُ في طَلَبِهِ، ثُمَّ جُرِحَ جُرْحًا
شَدِيدًا فَاسْتَعْجَلَ الْمَوْتَ، فَوَضَعَ نَصْلَ سَيْفِهِ في الأَرْضِ،
وَذُبابَهُ بَيْنَ ثَدْيَيْهِ، ثُمَّ تَحامَلَ عَلَيْهِ فَقَتَلَ نَفْسَهُ فَقالَ
رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم عِنْدَ ذَلِكَ: إِنَّ الرَّجُلَ لَيَعْمَلُ
عَمَلَ أَهْلِ الْجَنَّةِ فيما يَبْدُو لِلنَّاسِ وَهُوَ مِنْ أَهْلِ النَّارِ،
وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَعْمَلُ عَمَلَ أَهْلِ النَّارِ فِيما يَبْدُو لِلنَّاسِ
وَهْوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ أخرجه
البخاري في: 56 كتاب الجهاد: 77 باب لا يقول فلان شهيد
|
72. Sahl bin Sa'ad Assaa'idy r.a. berkata:
Rasulullah saw. berhadapan dengan kaum musyrikin dalam perang, kemudian ketika
Nabi saw. telah berkumpul dengan askarnya, demikian pula kaum musyrikin telah
kembali kepada askarnya, sedang ada seorang dari sahabat Nabi saw. yang sangat
hebat perjuangannya pada hari itu sehingga serbuanny benar-benar mengagumkan
sahabat lain-lainnya, mengejar musuh ke sana ke mari, memenggal dengan
pedangnya, sehingga sahabat berkata: Hari ini tiada seorang yang sehebat Fulan,
tiba-tiba Rasulullah saw. bersabda: Ingatlah dia seorang ahli neraka. Maka
seorang sahabat berkata:
Saya akan menyelidiki keadaannya. Lalu sahabat ini selalu mengikutinya jika
lari maupun berhenti, tiba-tiba orang itu terkena luka yang sangat parah, lalu
ia tidak tahan menderita dan meletakkan pedangnya di tanah sedang tajamnya
diletakkan di dada antara kedua teteknya, lalu ditekannya sehingga mati bunuh
diri. Maka segera sahabat itu lari kepada Rasulullah dan berkata: Saya bersaksi
bahwa engkau Rasulullah. Ditanya oleh Nabi saw. : Mengapakah? Jawabnya: Orang
yang tuan sebut ahli neraka itu. Karena orang-orang ragu dan bingung
menerimanya, maka saya selidiki keadaanaya, kemudian setelah ia luka parah, ia
keburu mati dan meletakkan pedangnya di tanah dan tajamnya di antara kedua
teteknya kemudian ditekan sehingga mati bunuh diri. Maka sabda Nabi saw.:
Sesungguhnya adakalanya seorang berbuat amal ahli sorga pada lahirnya yang
terlihat pada orang padahal ia ahli neraka, dan adakalanya seorang mengerjakan
amal ahli neraka dalam pandangan orang, padahal ia ahli sorga. (Bukhari,
Muslim).
Sebab yang menentukan sorga dan neraka, ialah husnul khatimah atau su'ul khatimah, jika sampai mati dalam amal yang diridhai Allah maka ahli sorga, tetapi jika mati dalam murka Allah maka pasti neraka. Na'udzu billahi min dzalika. |
حديث
جُنْدُبَ بْنِ عَبْدِ اللهِ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم كَانَ
فيمَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ رَجُلٌ بِهِ جُرْحٌ فَجَزِعَ، فَأَخَذَ سِكِّينًا فَحَزَّ
بِها يَدَهُ فَما رَقَأَ الدَّمُ حَتّى مَاتَ، قَالَ اللهُ تَعالَى بادَرَنِي
عَبْدي بِنَفْسِهِ حَرَّمْتُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ أخرجه
البخاري في: 60 كتاب الأنبياء: 50 باب ما ذكر عن بني إسرائيل
|
73.
Jundub bin Abdillah r.a. berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Ada di masa dahulu sebelum kamu seorang menderita
luka, tiba-tiba ia jengkel lalu mengambil pisau dan memotong lukanya, maka tidak
berhenti darahnya hingga mati. Allah ta'ala berfirman: Hamba-Ku akan mendahului
Aku terhadap dirinya (jiwanya) maka Aku haramkan padanya sorga (ya'ni haram ia
masuk sorga karena ia telah membunuh dirinya dan tidak sabar menerima ujian
Allah). (Bukhari, Muslim).
|
غلظ
تحريم الغلول وأنه لا يدخل الجنة إلا المؤمنون
|
BAB:
|
حديث
أَبي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: افْتَتَحْنَا خَيْبَرَ وَلَمْ نَغْنَمْ
ذَهَبًا وَلا فِضَّةً، إِنَّما غَنِمْنا الْبَقَرَ وَالإِبِلَ وَالْمَتاعَ
وَالْحَوائِطَ، ثُمَّ انْصَرَفْنا مَعَ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم إِلى وادي
الْقُرى وَمَعَهُ عَبْدٌ لَهُ يُقالُ لَهُ مِدْعَمٌ، أَهْداهُ لَهُ أَحَدُ بَني
الضِّبابِ؛ فَبَيْنَما هُوَ يَحُطُّ رَحْلَ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم إِذْ
جاءَهُ سَهْمٌ عائِرٌ حَتّى أَصابَ ذَلِكَ الْعَبْدَ فَقالَ النَّاسُ: هَنيئًا لَهُ
الشَّهادَةُ فَقالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: بَلى وَالَّذي نَفْسِي
بِيَدِهِ إِنَّ الشَّمْلَةَ الَّتي أَصابَها يَوْمَ خَيْبَرَ مِنَ الْمَغانِمِ لَمْ
تُصِبْها الْمَقاسِمُ لَتَشْتَعِلُ عَلَيْهِ نارًا فَجاءَ رَجُلٌ، حِينَ سَمِعَ
ذَلِكَ مِنَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم، بِشِراكٍ أَوْ بِشِراكَيْنِ، فَقالَ:
هذا شَيْءٌ كُنْتُ أَصَبْتُهُ فَقالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: شِراكٌ
أَوْ شِرَاكانِ مِنْ نارٍ أخرجه
البخاري في: 64 كتاب المغازى: 38 باب غزوة خيبر
|
74.
Abu Hurairah r.a. berkata: Ketika kami
selesai membuka Khaibar dalam ghanimah tidak terdapat emas perak, hanya ternak
onta, lembu dan barang perkakas dan kebun. Kemudian kita kembali bersama Nabi
saw. ke Wadil-Qura, dan bersama Nabi saw. seorang hamba bernama Mid'am hadiyah
dari seorang dari suku Bani Adhdhibab, dan ketika hamba itu menurunkan kendaraan
Nabi saw. tiba-tiba ada panah jatuh dan kena pada hamba itu hingga mati, maka
orang-orang berkata: Untunglah ia mati syahid. Mendadak Rasulullah saw.
bersabda: Demi Allah yang jiwaku di tangan-Nya, kemul yang ia ambil dari
ghanimah Khaibar yang belum dibagi itu, kini menyala api atas
badannya.
Setelah itu maka datanglah seorang yang mendengar sabda Nabi saw. itu membawa dua tali sepatu (sandal), sambil berkata: Ini saya ambil dari ghanimah sebelum dibagi, maka sabda Nabi saw.: Satu atau dua tali sepatu dari api neraka. (Bukhari, Muslim). |
هل
يؤاخذ بأعمال الجاهلية
|
BAB:
|
حديث
ابْنِ مَسْعودٍ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَجُلٌ يا رَسُولَ اللهِ أَنُؤَاخَذُ
بِما عَمِلْنا في الْجاهِلِيَّةِ قَالَ: مَنْ أَحْسَنَ في الإِسْلامِ لَمْ
يُؤَاخَذْ بِما عَمِلَ في الْجاهِلِيَّةِ، وَمَنْ أَساءَ في الإِسْلامِ أُخِذَ
بِالأَوَّلِ وَالآخِرِ أخرجه
البخاري في: 88 كتاب استتابة المرتدين: 1 باب إثم من أشرك بالله
|
75.
Ibn Mas'uud r.a. berkata: Seorang tanya:
Ya Rasulullah apakah kami akan dituntut terhadap amal perbuatan kami di masa
jahihyah? Jawab Nabi saw.: Siapa yang berbuat baik di dalam Islam maka tidak
akan dituntut terhadap amal yang dilakukan di masa jahiliyah dan siapa yang
berbuat jahat dosa dalam Islam maka akan dituntut yang pertama hingga yang
akhir. (Bukhari, Muslim).
|
كون
الإِسلام يهدم ما قبله وكذا الهجرة والحج
|
BAB:
|
حديث
ابْنِ عَبَّاسٍ، أَنَّ ناسًا مِنْ أَهْلِ الشِّرْكِ كانُوا قَدْ قَتَلُوا
وَأَكْثَروا، وَزَنَوْا وَأَكْثَرُوا، فَأَتَوْا مُحَمَّدًا صلى الله عليه وسلم
فَقالُوا: إِنَّ الَّذي تَقُولُ وَتَدْعُو إِلَيْهِ لَحَسَنٌ لَوْ تُخْبِرُنا أَنَّ
لِما عَمِلْنا كَفَّارَةً؛ فَنَزَلَ (وَالَّذينَ لا يَدْعُونَ مَعَ اللهِ إِلهًا
آخَرَ وَلا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتي حَرَّمَ اللهُ إِلاَّ بِالْحَقِّ وَلا
يَزْنُونَ)، وَنَزَلَ: (قُلْ يا عِبادِي الَّذينَ أَسْرَفُوا عَلى أَنْفُسِهِمْ لا
تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللهِ) أخرجه
البخاري في: 65 كتاب التفسير: 39 سورة الزمر
|
76.
Ibnu Abbas r.a. berkata: Ada beberapa
orang musyrik yang telah banyak membunuh dan berzina datang tanya kepada Nabi
Muhammad saw.: Sesungguhnya yang anda ajarkan itu baik, andaikan anda dapat
memberitahu bahwa ada jalan untuk menebus dosa-dosa yang telah kami perbuat?
Maka turunlah ayat: "Dan mereka yang tidak meminta kepada Tuhan yang lain
selain Allah, dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan oteh Allah kecuali dengan
hak, dan tidak berzina." (Alfurqan ayat 68). Dan ayat: "Katakanlah, hai
hamba-KU yang telah memboros diri (y'a'ni memboros diri dalam menurutkan hawa
nafsu dan dosa), kalian jangan putus harapan dari rahmat Allah. " (Azzumar
53) (Bukhari, Muslim). Lanjutan ayat Alfurqan: "Dan siapa yang berbuat semua itu
tentu mendapat dosa. Akan dilipat gandakan siksa atasnya di hari qiyamat, dan
kekal dalam siksa terhina. Kecuali orang yang tobat dan beriman serta beramal
amal salih, maka untuk mereka Allah akan mengganti semua dosa mereka dengan
hasanat (kebaikan), dan Allah Maha pengampun lagi penyayang." (69-70). lanjutan
ayat: Sesungguhnya Allah dapat mengampun semua dosa, sesungguhnya Allah maha
pengampun lagi penyayang." (Azzumar 53).
|
حكم
عمل الكافر إِذا أسلم بعده
|
BAB:
|
حديث
حَكيمِ بْنِ حِزامٍ رضي الله عنه، قَالَ: قُلْتُ يا رَسُولَ اللهِ أَرَأَيْتَ
أَشْياءَ كُنْتُ أَتَحَنَّثُ بِها في الْجاهِلِيَّةِ مِنْ صَدَقَةٍ أَوْ عَتاقَةٍ
وَصِلَةِ رَحِمٍ، فَهَلْ فيها مِنْ أَجْرٍ فَقالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم:
أَسْلَمْتَ عَلى ما سَلَفَ مِنْ خَيْرٍ أخرجه
البخاري في: 24 كتاب الزكاة: 24 باب من تصدق في الشرك ثم أسلم
|
77.
Hakiem bin Hizam r.a. berkata: Ya
Rasulullah, bagaimana pendapatmu tentang ibadat yang telah saya lakukan di masa
jahiliyah seperi sedekah, memerdekakan budak dan silaturrahmi, apakah mendapat
pahala? Jawab Nabi saw.: Anda masuk Islam dengan apa yang telah anda lakukan
dari amal kebaikan. (Bukhari, Muslim). Ya'ni anda akan mendapat pahala dari
amal-amal yang lalu di masa jahiliyah itu, selama anda melakukan seperti itu
sesudah Islam.
|
صدق
الإيمان وإِخلاصه
|
BAB:
|
حديث
عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُودٍ رضي الله عنه، قَالَ: لَمّا نَزَلَتْ (الَّذينَ
آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسوا إِيمانَهُمْ بِظُلْمٍ) شَقَّ ذَلِكَ عَلى الْمُسْلِمينَ؛
فَقالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ أَيُّنا لاَ يَظْلِمُ نَفْسَهُ قَالَ: لَيْسَ ذَلِكَ،
إِنَّما هُوَ الشِّرْكُ؛ أَلَمْ تَسْمَعُوا ما قَالَ لُقْمَانُ لاِبْنِهِ وَهوَ
يَعِظهُ (يا بُنَيَّ لا تُشْرِكُ بِاللهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ)
أخرجه
البخاري في: 60 كتاب الأنبياء: 1 باب قول الله تعالى (ولقد آتينا لقمان
الحكمة)
|
78.
Abdullah bin Mas'uud r.a. berkata: Ketika
turun ayat: Mereka yang beriman dan tidak menodai (mencampuri) iman mereka
dengan dhulum (aniaya), merekalah yang terjamin keamanannya, dan mereka yang
mendapat petunjuk hidayat. Ayat ini benar-benar terasa berat bagi sahabat Nabi
saw. sehingga mereka berkata: Ya Rasulullah, siapakah di antara kami yang tidak
pernah berbuat dhalim (dosa)? Jawab Nabi saw.: Bukan itu yang dimaksud, yang
dimaksud ialah syirik, tidakkah kamu mendengar nasehat Luqman pada putranya: Hai
anakku jangan mempersekutukan Allah sesangguhnya syirik itu dhulum (aniaya) yang
sangat besar, (Bukhari, Muslim).
|
تجاوز
الله عن حديث النفس والخواطر بالقلب إِذا لم تستقر
|
BAB:
|
حديث
أَبي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: إِنَّ
اللهَ تَجاوَزَ عَنْ أُمَّتي ما حَدَّثَتْ بِهِ أَنْفُسُها ما لَمْ تَعْمَلْ أَوْ
تَتَكَلَّمْ أخرجه
البخاري في: 68 كتاب الطلاق: 11 باب الطلاق في الإغلاق
|
79.
Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw.
bersabda: Sesungguh-nya Allah memaafkan dari ummatku, apa-apa yang masih
tergerak dalam hati selama belum dibicarakan atau dilaksanakan (dikerjakan).
(Bukhari, Muslim).
|
إِذا
هم العبد بحسنة كتبت وإِذا هم بسيئة لم تكتب
|
BAB:
|
حديث
أَبي هُرَىْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم إِذا
أَحْسَنَ أَحَدُكُمْ إِسْلامَهُ فَكُلُّ حَسَنَةٍ ىَعْمَلُها تُكْتَبُ لَهُ
بِعَشْرِ أَمْثالِها، إِلى سَبْعِمائَةِ ضِعْفٍ، وَكُلُّ سَيِّئَةٍ يَعْمَلُها
تُكْتَبُ لَهُ بِمِثْلِها أخرجه
البخاري في: 2 كتاب الإيمان: 31 باب حسن إسلام المرء
|
80.
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw.
bersabda: Jika seorang berbuat baik dalam Islamnya maka tiap hasanat yang
diamalkanny dicatat sepuluh kali lipat gandanya sehingga tujuh ratus, dan tiap
dosa yang dilakukannya hanya dicatat satu. (Bukhari,
Muslim).
|
حديث
ابْنِ عَبَّاسٍ رضي الله عنهما عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم، فِيما يَرْوي
عَنْ رَبِّهِ عَزَّ وَجَلَّ، قَالَ: قَالَ إِنَّ اللهَ كَتَبَ الْحَسَناتِ
وَالسَّيِّئاتِ، ثُمَّ بَيَّنَ ذَلِكَ، فَمَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْها
كَتَبَها اللهُ لَهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كامِلَةً، فَإِنْ هُوَ هَمَّ بِها
فَعَمِلَها كَتَبَها اللهُ لَهُ عِنْدَهُ عَشْرَ حَسَناتٍ، إِلى سَبْعِمائَةِ
ضِعْفٍ، إِلى أَضْعافٍ كَثيرَةٍ، وَمَنْ هَمَّ بِسَيِّئَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْها،
كَتَبَها اللهُ لَهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كامِلَةً، فَإِنْ هُوَ هَمَّ بِها
فَعَمِلَها كَتَبَها اللهُ لَهُ سَيِّئَةً واحِدَةً أخرجه
البخاري في: 81 كتاب الرقاق: 31 باب من هم بحسنة أو بسيئة
|
81.
Ibnu Abbas r.a. berkata: Nabi saw. dari
apa yang diriwayatkan dari Allah azza wajala, bersabda: Sesungguhnya Allah
menetapkan hasanat dan sayyi'at kemudian menjelaskan keduanya, maka siapa yang
niat akan berbuat hasanat (kebaikan) lalu tidak dikerjakannya dicatat untuknya
satu hasanat, dan bila dikerjakannya dicatat oleh Allah sepuluh hasanat, dapat
bertambah hingga tujuh ratus lipat, dan dapat berlipat lebih dari itu. Sebaliknya, jika niat akan berbuat sayyi'at
(dosa) lalu tidak dikcrjakan, di catat untuknya satu hasanat yang cukup
(sempurna), dan bila niat lalu dilaksanakan maka dicatat satu dosa. (Bukhari,
Muslim).
|
الوسوسة
في الإِيمان وما يقوله من وجدها
|
BAB:
|
حديث
أَبي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم
يَأْتي الشَّيْطانُ أَحَدَكُمْ فَيَقُولُ: مَنْ خَلَقَ كَذا مَنْ خَلَقَ كَذا
حَتَّى يَقُولَ: مَنْ خَلَقَ رَبَّكَ فَإِذا بَلَغَهُ فَلْيَسْتَعِذْ بِاللهِ
وَلْيَنْتَهِ أخرجه
البخاري في: 59 كتاب بدء الخلق: 11 باب صفة إبليس وجنوده
|
82.
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw.
bersabda: Syetan datang pada tiap orang dan bertanya (berbisik): Siapakah yang
menjadikan ini? Siapakah yang menjadikan itu? Sehingga bertanya: Siapakah yang
menjadikan Tuhanmu? Apabila sampai di sini, maka hendaklah membaca: A'udzu
billah minasy-syaithanir-rajiem, dan menghentikan suara bisikan itu. (Ya'ni
tidak melayaninya). (Bukhari, Muslim).
|
حديث
أَنَسِ بْنِ مالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: لَنْ يَبْرَحَ
النَّاسُ يَتَساءَلُونَ حَتّى يَقُولوا: هذا اللهُ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ، فَمَنْ
خَلَقَ اللهَ أخرجه
البخاري في: 96 كتاب الاعتصام: 3 باب ما يكره من كثرة السؤال
|
83.
Anas bin Malik r.a. berkata: Rasulullah
saw. bersabda: Selalu orang bertanya-tanya sehingga mereka berkata: Ailah yang
menjadikan segala sesuatu, maka siapakah yang menjadikan Allah? (Bukhari,
Muslim).
|
وعيد
من اقتطع حق مسلم بيمين فاجرة بالنار
|
BAB:
|
حديث
عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُودٍ رضي الله عنه، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله
عليه وسلم مَنْ حَلَفَ يَمينٍ صَبْرٍ لِيَقْتَطِعَ بِها مَالَ امْرِىءٍ مُسْلِمٍ،
لَقِيَ اللهَ وَهُوَ عَلَيْهِ غَضْبانُ فَأَنْزَلَ اللهُ تَصْديقَ ذَلِكَ (إِنَّ
الَّذينَ يَشْتَرُونَ بِعَهْدِ اللهِ وَأَيْمانِهِمْ ثَمَنًا قَليلاً أُولئِكَ لاَ
خَلاقَ لَهُمْ في الآخِرَةِ) إِلى آخر الآية؛ قَالَ فَدَخَلَ الأَشْعَثُ بْنُ
قَيْسٍ وَقَالَ: ما يُحَدِّثُكُمْ أَبُو عَبْدِ الرَّحْمنِ قُلْنا: كَذا وَكَذا،
قَالَ فيَّ أُنْزِلَتْ: كانَتْ لي بِئْرٌ في أَرْضِ ابْنِ عَمٍّ لي، قَالَ
النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم: بَيِّنَتُكَ أَوْ يَمينُهُ؛ فَقُلْتُ: إِذًا
يَحْلِفَ يا رَسُول اللهِ؛ فَقالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم: مَنْ حَلَفَ عَلى
يَمينِ صَبْرٍ يَقْتَطِعُ بِها مَالَ امْرِىءٍ مُسْلِمٍ، وَهُوَ فِيها فاجِرٌ
لَقِيَ اللهَ وَهُوَ عَلَيْهِ غَضْبانُ أخرجه
البخاري في: 65 كتاب التفسير: 3 سورة آل عمران 3 باب إن الذين يشترون بعهد
الله
|
84.
Abdullah bin Mas'uud r.a. berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Siapa yang berani sumpah untuk mengambil hak (harta)
seorang muslim, ia akan menghadap kepada Allah, sedang Allah murka kepadanya.
Maka Allah menurunkan kebenaran keterangan itu di ayat 77 Alimran: "Sesungguhnya orang yang
menukar (membeli) janji Allah dan sumpah dengan harta yang sedikit, mereka tidak
akan mendapat bagian di akhirat, dan Allah tidak berkata-kata pada mereka pada
hari qiyamat dan tidak akan melihat mereka, dan tidak akan memaafkan mereka
bahkan tetap bagi mereka siksa yang pedih." (Al-Imran 77). Kemudian masuklah Al-Asy'ats bin Qays dan
tanya: Apakah yang diceritakan oleh Abu Abdurrahman kepada kalian? Jawab kami:
Ini dan itu, lalu ia berkata: Ayat itu turun mengenai diriku, yaitu saya
memiliki sebuah sumur di tanah sepupuku, mendadak ia akui haknya, maka Nabi saw.
bersabda kepadaku: Harus anda membawa bukti, jika tidak, maka akan diminta
sumpahnya, lalu aku berkata: Jika demikian pasti ia akan bersumpah ya
Rasulullah. Maka Nabi saw. bersabda: Siapa yang berani sumpah untuk mengambil
hak seorang rnuslim, padahal ia lancung, maka ia akan menghadap pada Allah
sedang Allah murka kepadanya. (Bukhari, Muslim).
|
الدليل
على أن من قصد أخذ مال غيره بغير حق كان القاصد مهدر الدم في حقه، وإن قتل كان في
النار، وأن من قتل دون ماله فهو شهيد
|
BAB:
|
حديث
عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو، قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ:
مَنْ قُتِلَ دُونَ مالِهِ فَهُوَ شَهيدٌ أخرجه
البخاري في: 46 كتاب المظالم: 33 باب من قاتل دون ماله
|
85.
Abdullah bin Amr r.a. berkata: Saya telah
mendengar Nabi saw. bersabda: Siapa yang terbunuh mati karena membela
(mempertahankan) haknya (harta, miliknya) maka ia mati syahid. (Bukhari,
Muslim).
|
استحقاق
الوالي الغاش لرعيته النار
|
BAB:
|
حديث
مَعْقِلِ بْنِ يَسارٍ، أَنَّ عُبَيْدَ اللهِ بْنَ زِيادٍ عادَهُ في مَرَضِهِ الَّذي
مَاتَ فِيهِ، فَقَالَ لَهُ مَعْقِلٌ إِنِّي مُحَدِّثُكَ حَديثًا سَمِعْتُهُ مِنْ
رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم، سَمِعْتُ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم
يَقُولُ: ما مِنْ عَبْدٍ اسْتَرْعاهُ اللهُ رَعِيَّةً فَلَمْ يَحُطْها بِنَصيحَةٍ
إِلاّ لَمْ يَجِدْ رائِحَةَ الْجَنَّةِ أخرجه
البخاري في: 93 كتاب الأحكام: 8 باب من استرعى رعية فلم ينصح
|
86.
Ma'qil bin Yasaar r.a. ketika sakit di
sambang (dijenguk) oleh gubernur Ubaidillah bin Ziyaad, maka Ma'qil berkata:
Saya akan menyampaikan kepadamu suatu hadits yang telah aku dengar dari
Rasulullah saw. bersabda: Siapa yang diamanati oleh Allah untuk memimpin rakyat,
lalu ia tidak memimpinnya dengan tuntunan yang baik, maka ia tidak akan dapat
merasakan bau sorga. (Bukhari, Musiim). Ya'ni bila tidak merasakan bau sorga
maka pasti masuk neraka.
|
رفع
الأمانة والإيمان من بعض القلوب وعرض الفتن على القلوب
|
BAB:
|
حديث
حُذَيْفَةَ قَالَ: حَدَّثَنا رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم حَديثَيْنِ،
رَأَيْتُ أَحَدَهُمَا، وَأَنا أَنْتَظِرُ الآخَرَ حَدَّثَنا أَنَّ الأَمانَةَ
نَزَلَتْ في جَذْرِ قُلوبِ الرِّجالِ، ثُمَّ عَلِمُوا مِنَ الْقُرْآنِ ثُمَّ
عَلِمُوا مِنَ السُّنَّةِ وَحَدَّثَنا عَنْ رَفْعِها قَالَ: يَنامُ الرَّجُلُ
النَّوْمَةَ فَتُقْبَضُ الأَمانَةُ مِنْ قَلْبِهِ، فَيَظَلُّ أَثَرُها مثل أَثَر
الْوَكْتِ، ثُمَّ يَنامُ النَّوْمَةَ فَتُقْبَضُ، فَيَبْقى أَثَرُها مِثْلَ
الْمَجْلِ كَجَمْرِ دَحْرَجْتَهُ عَلى رِجْلِكَ، فَنَفِطَ فَتَرَاهُ مُنْتَبِرًا
وَلَيْسَ فِيهِ شَيْءٌ، فَيُصْبِحُ النَّاسُ يَتَبايَعُونَ فَلاَ يَكَادُ أَحَدٌ
يُؤَدِّي الأَمَانَةَ، فَيُقَالُ إِنَّ فِي بَنِي فُلاَنٍ رَجُلاً أَمِينًا؛
وَيُقَالُ لِلرَّجُلِ مَا أَعْقَلَهُ وَمَا أَظْرَفَهُ وَمَا أَجْلَدَهُ وَمَا فِي
قَلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةِ خَرْدَلٍ مِنْ إِيمَانٍ وَلَقَدْ أَتَى عَلَيَّ زَمَانٌ وَمَا أُبَالِي
أَيَّكُمْ بَايَعْتُ؛ لَئِنْ كَانَ مُسْلِمًا رَدَّهُ عَلَيَّ الإِسْلاَمُ، وَإِنْ
كَانَ نَصْرَانِيًّا رَدَّهُ عَلَيَّ سَاعِيهِ، فَأَمَّا الْيَوْمَ، فَمَا كُنْتُ
أُبَايِعُ إِلاَّ فُلاَنًا وَفُلاَنًا أخرجه
البخاري في: 81 كتاب الرقاق: 35 باب رفع الأمانة
|
87. Hudzaifah r.a. berkata: Rasulullah saw.
telah menceriterakan kepada kami dua hadits, dan aku telah melihat yang satu dan
sedang menanti yang kedua. Rasulullah saw. menceriterakan bahwa amanat (iman)
pada mulanya turun dalam lubuk hati manusia, lalu mereka mengerti Alqur'an dan
mengetahui sunnaturrasul. Kemudian menceriterakan tercabutnya amanat (iman),
ketika orang sedang tidur, tercabutlah amanat dari hatinya, sehingga tinggal
bekasnya seperti bintik yang hampir hilang, kemudian tidur pula maka tercabut
pula sehingga tinggal bekasnya bagaikan kapal (belulang/kulit yang keras bekas
kerja), bagaikan bara api yang anda injak di bawah tapak kaki, sehingga melambung
(membengkak) maka tampaknya
membesar tetapi tidak ada apa-apanya, maka pada esok harinya orang-orang
berjual beli, dan sudah tidak terdapat orang yang amanat, dapat dipercaya,
sehingga mungkin disebut-sebut ada dari suku Bani Fulan seorang yang amanat
(dapat dipercaya), sehingga dipuji-puji: Alang-kah pandainya, alangkah ramahnya,
alangkah baiknya, padahal di dalam hatinya tidak ada seberat semut (zarrah) dari
iman. (Bukhari, Muslim). Hudzaifah
berkata: Dan aku telah pernah berada dalam suatu masa, tidak usah memilih orang
dalam jual beli, jika bertepatan seorang muslim, maka ia baik karena takut hukum
agamanya, dan jika seorang Kristen (atau kafir) maka ia takut dari hukuman
pemerintah-nya, adapaun masa kini maka aku tidak dapat mempercayai kecuali satu,
dua orang yaitu fulan dan fulan.
|
بيان
أن الإسلام بدأ غريبا وسيعود غريبا وأنه يأرز بين المسجدين
|
BAB:
|
حديث
حُذَيْفَةَ، قَالَ: كُنَّا جُلُوسًا عِنْدَ عُمَرَ رضي الله عنه فَقَالَ: أَيُّكُمْ
يَحْفَظُ قَوْلَ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم فِي الْفِتْنَةِ قُلْتُ: أَنَا
كَمَا قَالَهُ، قَالَ: إِنَّكَ عَلَيْهِ أَوْ عَلَيْهَا لَجَرِيءٌ؛ قُلْتُ فِتْنَةُ
الرَّجُلِ فِي أَهْلِهِ وَمَالِهِ وَوَلَدِهِ وَجَارِهِ تُكَفِّرُهَا الصَّلاَةُ
وَالصَّوْمُ وَالصَّدَقَةُ وَالأَمْرُ وَالنَّهْيُ، قَالَ: لَيْسَ هذَا أُرِيدُ
وَلكِنْ الْفِتْنَةُ الَّتِي تَمُوجُ كَمَا يَمُوجُ الْبَحْرُ، قَالَ: لَيْسَ
عَلَيْكَ مِنْهَا بَأْسٌ يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ، إِنَّ بَيْنَكَ وَبَيْنَهَا
بَابًا مُغْلَقًا، قَالَ: أَيُكْسَرُ أَمْ يُفْتَحُ قَالَ: يُكْسَرُ، قَالَ: إِذًا
لاَ يُغْلَقُ أَبَدًا قُلْنَا: أَكَانَ عُمَرُ يَعْلَمُ الْبَابَ قَالَ نَعَمْ،
كَمَا أَنَّ دُونَ الْغَدِ اللَّيْلَةَ، إِنِّي حَدَّثْتُهُ بِحَدِيثٍ لَيْسَ
بِالأَغَالِيطِ فَهِبْنَا أَنْ نَسْأَلَ حُذَيْفَةَ، فَأَمَرْنَا مَسْرُوقًا
فَسَأَلَهُ؛ فَقَالَ: الْبَاب عُمَرُ أخرجه
البخاري في: 9 كتاب مواقيت الصلاة: 4 باب الصلاة كفارة
|
88.
Hudzaifah r.a. berkata: Ketika kita duduk
di majelis Umar r.a. tiba-tiba ia bertanya: Siapakah di antara kalian yang ingat
sabda Nabi saw. mengenai fitnah? Jawabku: Saya. Umar r.a. berkata: Andalah yang
berani menerangkannya. Lalu saya berkata: Fitnah (ujian/bala') yang menimpa
seseorang pada keluarga, harta dan anak-anaknya atau tetangganya dapat tertebus
oleh salat, puasa, sedekah dan amer ma'ruf nahi munkar. Umar r.a. berkata: Bukan
itu yang saya tanyakan, tetapi fitnah yang besar bagaikan gelombang air laut.
Jawab Hudzaifah: Anda tidak usah kuatif ya amiral mu'minin, di antaramu dengan
fitnah itu ada dinding pintu yang masih tertutup. Umar r.a. bertanya: Apakah
pintu itu akan dibuka atau dipecah? Jawab Hudzaifah: Dipecah. Umar r.a. berkata:
Jika demikian maka tidak akan dapat ditutup untuk selamanya.
Kami bertanya kepada Hudzaifah: Apakah Umar mengetahui siapakah pintu itu? Jawab Hudzaifah: Ya, sebagaimana mengetahui bahwa sebelum esok hari, ini malam. Sungguh aku telah menerangkan padanya hadits yang sebenarnya dan bukan yang salah. Kami merasa gentar. untuk menanya Hudzaifah, maka kami menyuruh Masruq menanyakan siapakah pintu itu? Jawab Hudzaifah r.a.: Pintu itu ialah Umar r.a. (Bukhari, Muslim). |
حديث
أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم، قَالَ:
إِنَّ الإِيمَانَ لَيَأْرِزُ إِلَى الْمَدِينَةِ كَمَا تَأْرِزُ الْحَيَّةُ إِلَى
جُحْرِهَا أخرجه
البخاري في: 29 كتاب فضائل المدينة: 6 باب الإيمان يأرز إلى المدينة
|
89.
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw.
bersabda: Sesungguhnya iman itu akan kembali berkumpul di Madinah sebagaimana
ular kembali ke dalam lubangnya. (Bukhari,
Muslim).
|
جواز
الاستسرار للخائف
|
BAB:
|
حديث
حُذَيْفَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم اكْتُبُوا لِي
مَنْ تَلَفَّظَ بِالإِسْلاَمِ مِنَ النَّاسِ فَكَتَبْنَا لَهُ أَلْفًا
وَخَمْسَمِائَةِ رَجُلٍ فَقُلْنَا نَخَافُ وَنَحْنُ أَلْفٌ وَخَمْسُمِائَةٍ
فَلَقَدْ رَأَيْتُنَا ابْتُلِينَا حَتَّى إِنَّ الرَّجُلَ لَيُصَلِّي وَحْدَهُ
وَهُوَ خَائِفٌ أخرجه
البخاري في: 56 كتاب الجهاد 181 باب كتابة الإمام للناس
|
90.
Hudzaifah r.a. berkata: Nabi saw.
bersabda: Catatkanlan untukku nama orang-orang yang telah masuk Islam, maka kami
catat seribu lima ratus orang, dan kami berkata: Apakah tuan takut (khawatir)
terhadap kami padahal kini seribu lima ratus orang. Kemudian nyata kami telah
diuji dengan bala' ketakutan sehingga adakalanya orang shalat sembunyian
sendirian karena takut. (Bukhari, Muslim).
|
تألف
قلب من يخاف على إيمانه لضعفه والنهي عن القطع بالإيمان من غير دليل
قاطع
|
BAB:
|
حديث
سَعْدٍ رضي الله عنه أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم أَعْطَى رَهْطًا
وَسَعْدٌ جَالِسٌ، فَتَرَكَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم رَجُلاً هُوَ
أَعْجَبُهُمْ إِلَيَّ، فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ مَا لَكَ عَنْ فُلاَنٍ
فَوَاللهِ إِنِّي لأَرَاهُ مُؤْمِنًا، فَقَالَ: أَوْ مُسْلِمًا فَسَكَتُّ قَلِيلاً
ثُمَّ غَلَبَنِي مَا أَعْلَمُ مِنْهُ فَعُدْتُ لِمَقَالَتِي فَقُلْتُ: مَا لَكَ
عَنْ فُلاَنٍ فَوَاللهِ إِنِّي لأَرَاهُ مُؤمِنًا فَقَالَ: أَوْ مُسْلِمًا
فَسَكَتُّ قَلِيلاً ثُمَّ غَلَبَنِي مَا أَعْلَمُ مِنْهُ، فَعُدْتُ لِمَقَالَتِي،
وَعَادَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم، ثُمَّ قَالَ: يَا سَعْدُ إِنِّي
لأُعْطِي الرَّجُلَ، وَغَيْرُهُ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْهُ، خَشْيَةَ أَنْ يَكُبَّهُ
اللهُ فِي النَّارِ أخرجه
البخاري في: 2 كتاب الإيمان: 19 باب إذا لم يكن الإسلام على الحقيقة
|
91. Sa'ad
bin Abi Waqqash
r.a. berkata: Rasulullah
saw. memberi beberapa orang bagian, sedang Sa'ad duduk melihat, maka
Sa'ad berkata: Ya Rasulullah, mengapakah tuan tinggalkan si Fulan padahal saya
tahu dia seorang mu'min. Nabi saw. bersabda: Ataukah Muslim. Maka diamlah Sa'ad
sementara, kemudian mengulang pertanyaannya: Ya Rasulullah mengapakan tuan
tinggalkan Fulan, demi Allah saya tahu dia seorang mu'min. Nabi saw. bertanya:
Ataukah muslim? Maka diamlah Sa'ad sementara, lalu mengulang kembali
pertanyaannya, dan Nabi juga mengulangi sabdanya, kemudian Nabi saw. bersabda:
Ya Sa'ad, adakalanya aku memberi kepada seseorang, padahal orang yang lain itu
lebih aku sayang, karena khawatir kalau ia terjerumus dalam api neraka.
(Bukhari, Muslim).
Ya'ni
khawatir jika yang lemah iman itu tidak diberi lalu ia mencela Nabi saw.
sehingga menyebabkan ia masuk ke dalam neraka;
|
زيادة
طمأنينة بتظاهر الأَدلة
|
BAB:
|
حديث
أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ
نَحْنُ أَحَقُّ بِالشَّكِّ مِنْ إِبْرَاهِيمَ إِذْ قَالَ: (رَبِّ أَرِنِي كَيْفَ
تُحْيِي الْمَوْتَى قَالَ أَوَلَمْ تُؤمِنْ قَالَ بَلَى وَلكِنْ لِيَطْمَئِنَّ
قَلْبِي) وَيَرْحَمُ اللهُ لُوطًا، لَقَدْ كَانَ يَأْوِي إِلَى رُكْنٍ شَدِيدٍ؛
وَلَوْ لَبِثْتُ فِي السِّجْنِ طولَ مَا لَبِثَ يُوسُفَ لأَجَبْتُ الدَّاعِيَ
أخرجه
البخاري في: 60 كتاب الأنبياء: 11 باب قوله عز وجل (ونبئهم عن ضيف
إبراهيم)
|
92.
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw.
bersabda: Kami lebih layak untuk ragu daripada Nabi Ibrahim a.s. ketika berkata:
Ya Tuhan perlihatkan kepadaku bagaimana Tuhan menghidupkan orang yang telah
mati? Tuhan bertanya: Apakah anda tidak percaya? Jawab Ibrahim a.s.: Benar aku
telah percaya, tetapi supaya lebih tenteram hatiku. Dan semoga Allah merahmati
Nabi Luth a.s. ketika akan berlindung kepada pelindung yang kuat. Dan andaikan
aku tinggal dalam penjara selama Nabi Yusuf, niscaya segera aku sambut panggilan
raja. (Bukhari, Muslim).
|
وجوب
الإيمان برسالة نبينا محمد صلى الله عليه وسلم إِلى جميع الناس ونسخ الملل
بملته
|
BAB:
|
حديث
أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم مَا مِنَ
الأَنْبِيَاءِ نَبِيٌّ إِلاَّ أُعْطِيَ مَا مِثْلُهُ آمَنَ عَلَيْهِ الْبَشَرُ،
وَإِنَّمَا كَانَ الَّذِي أُوتِيتُهُ وَحْيًا أَوْحَاهُ اللهُ إِلَيَّ، فَأَرْجُو
أَنْ أَكُونَ أَكْثَرَهُمْ تَابِعًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ أخرجه
البخاري في: 66 كتاب فضائل القرآن: 1 باب كيف نزول الوحي وأول ما نزل
|
93.
Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw.
bersabda: Tiada seorang nabi melainkan telah diberi mu'jizat yang karenanya
orang-orang percaya kepadanya, sedang yang diberikan Allah kepadaku berupa wahyu
(Alqur'an) yang diturunkan kepadaku, maka aku berharap semoga akulah yang
terbanyak pengikutnya pada hari qiyamat. (Bukhari, Muslim).
Sebab mu'jizatul qur'an akan tinggal tetap hingga qiyamat.' |
حديث
أَبِي مُوسَى، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم ثَلاَثَةٌ لَهُمْ
أَجْرَانِ، رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ آمَنَ بِنَبِيِّهِ وَآمَنَ بِمُحَمَّدٍ
صلى الله عليه وسلم، وَالْعَبْدُ الْمَمْلُوكُ إِذَا أَدَّى حَقَّ اللهِ وَحَقَّ
مَوَالِيهِ، وَرَجُلٌ كَانَتْ عِنْدَهُ أَمَةٌ فَأَدَّبَهَا فَأَحْسَنَ
تَأْدِيبَهَا، وَعَلَّمَهَا فَأَحْسَنَ تَعْلِيمَهَا ثُمَّ أَعْتَقَهَا
فَتَزَوَّجَهَا فَلَهُ أَجْرَانِ أخرجه
البخاري في: 3 كتاب العلم: 31 باب تعليم الرجل أَمَته وأهله
|
94. Abu Musa r.a. berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Tiga macam orang yang akan mendapat pahala
lipat dua kali: 1. Seorang ahlil kitab
yang dahulu percaya kepada nabinya, kemudian lalu beriman kepada Nabi Muhammad
saw. 1. Dan hamba sahaya yang menunaikan
kewajibannya terhadap Allah dan kewajiban terhadap majikannya. 3. Dan seorang majikan yang memiliki budak
wanita dididik dengan baik, dan diajar agama sebaik-baiknya kemudian
dimerdekakan lalu dikawininya, maka mendapat pahala lipat dua kali.(Bukhari,
Muslim)
|
نزول
عيسى بن مريم حاكما بشريعة نبينا محمد صلى الله عليه وسلم
|
BAB:
|
حديث
أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم
وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَيُوشِكَنَّ أَنْ يَنْزِلَ فِيكُمُ ابْنُ مَرْيَمَ
حَكَمَا مُقْسِطًا، فَيَكْسِرَ الصَّلِيبَ، وَيَقْتُلَ الْخِنْزِيرَ، وَيَضَعَ
الْجِزْيَةَ وَيَفِيضَ الْمَالُ حَتَّى لاَ يَقْبَلَهُ أَحَدٌ أخرجه
البخاري في: 34 كتاب البيوع: 102 باب قتل الخنزير
|
95.
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw.
bersabda: Demi Allah yang jiwaku di tangan-Nya, hampir akan turun kepadamu Nabi
Isa putra Maryam sebagai hakim yang adil, lalu ia memecah semua salib dan
membunuh babi, dan menghapuskan cukai, dan berlimpah harta kekayaan sehingga
tiada seorang pun yang akan menerimanya. (Bukhari, Muslim). Ya'ni
sedekah.
|
حديث
أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم
كَيْفَ أَنْتُمْ إِذَا نَزَلَ ابْنُ مَرْيَمَ فِيكُمْ وَإِمَامُكُمْ مِنْكُمْ
أخرجه
البخاري في: 60 كتاب الأنبياء: 49 باب نزول عيسى ابن مريم عليهما السلام
|
96.
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw.
bersabda: Bagaimanakah kamu, jika turun kepadamu Isa putra Maryam a.s. sedang
imam (pimpinanmu) tetap dari kamu sendiri. (Bukhari, Muslim).
|
1بيان
الزمن الذي لا يقبل فيه الإيمان
|
BAB:
|
حديث
أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم لاَ
تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا، فَإِذَا طَلَعَتْ
وَرَآهَا النَّاسُ آمَنُوا أَجْمَعُونَ، وَذَلِكَ حِينَ لاَ يَنْفَعُ نَفْسًا
إِيمَانُهَا ثُمَّ قَرَأَ الآية أخرجه
البخاري في: 65 كتاب التفسير: 6 سورة الأنعام: 9 باب هلمّ شهداءكم
|
97.
Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw.
bersabda: Tidak akan tiba hari qiyamat sehingga matahari terbit dari barat, maka
bila terbit dari barat, dan dilihat oleh orang-orang segera mereka beriman
semuanya, dan di saat itu tidak berguna iman yang baru, jika dahulunya sebelum
itu tidak beriman. Kemudian Nabi saw. membaca ayat 158 surat Al-An'aam: "Pada
hari tibanya salah satu ayat (bukti) yang telah ditentukan oleh Tuhanmu, maka
tidak akan berguna iman yang baru bagi orangnya jika dahulunya (sebelum itu) ia
tidak beriman. (Bukhari, Muslim).
|
حديث
أَبِي ذَرٍّ رضي الله عنه، قَالَ: دَخَلْتُ الْمَسْجِدَ وَرَسُولُ اللهِ صلى الله
عليه وسلم جَالِسٌ، فَلَمَّا غَرَبَتِ الشَّمْسُ قَالَ: يَا أَبَا ذَرٍّ هَلْ
تَدْرِي أَيْنَ تَذْهَبُ هذِهِ قَالَ قُلْتُ اللهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ:
فَإِنَّهَا تَذْهَبُ تَسْتَأْذِنُ فِي السُّجُودِ فَيُؤْذَنُ لَهَا وَكَأَنَّهَا
قَدْ قِيل لَهَا ارْجِعِي مِنْ حَيْثُ جِئْتِ، فَتَطْلُعُ مِنْ مَغْرِبِهَا ثُمَّ
قَرَأَ (ذَلِكَ مُسْتَقَرٌّ لَهَا) أخرجه
البخاري في:97 كتاب التوحيد: 22 باب وكان عرشه على الماء وهو رب العرش
العظيم
|
98.
Abu Dzar r.a. berkata: Ketika aku masuk
masjid, Rasulullah saw. sedang duduk, dan ketika terbenam matahari Nabi saw.
bersabda: Hai Abu Dzar tahukah anda ke mana matahari itu pergi? Jawabku: Allahu
warasuluhu a'lam. Maka sabda Nabi saw.: Dia minta izin kepada Tuhan untuk sujud,
lalu diijinkan terbit kembali, dan akan tiba masa diperintahkan kepadanya:
Kembalilah dari mana anda datang, sehingga ia terbit dari barat (tempat
terbenamnya). Dan itulah tempatnya. (Bukhari,
Muslim).
|
بدء
الوحى إِلى رسول الله صلى الله عليه وسلم
|
BAB:
|
حديث
عَائِشَةَ أُمّ الْمُؤُمِنِينَ قَالتْ: أَوَّلُ مَا بُدِىءَ بِهِ رَسُولُ اللهِ صلى
الله عليه وسلم مِنَ الْوَحْيِ الرؤيَا الصَّالِحَةُ فِي النَّوْمِ، فَكَانَ لاَ
يَرَى رُؤْيَا إِلاَّ جَاءَتْ مِثْلَ فَلَقِ الصُّبْحِ، ثُمَّ حُبِّبَ إِلَيْهِ
الْخَلاَءُ، وَكَانَ يَخْلُو بِغَارِ حِرَاءٍ فَيَتَحَنَّثُ فِيهِ، وَهُوَ
التَّعَبُّدُ، اللَّيَالِيَ ذَوَاتِ الْعَدَدِ قَبْلَ أَنْ يَنْزِعَ إِلَى
أَهْلِهِ، وَيَتَزَوَّدُ لِذَلِكَ، ثُمَّ يَرْجِعُ إِلَى خَدِيجَةَ فَيَتَزَوَّدُ
لِمِثْلِهَا، حَتَّى جَاءَهُ الْحَقُّ وَهُوَ فِي غَارٍ حِرَاءٍ؛ فَجَاءَهُ
الْمَلِكُ فَقَالَ اقْرَأْ، قَالَ: مَا أَنَا بِقَارِيءٍ، قَالَ: فَأَخَذَنِي
فَغَطَّنِي حَتَّى بَلَغَ مِنِّي الْجَهْدَ ثُمَّ أَرْسَلَنِي فَقَالَ: اقْرَأْ
قُلْتُ: مَا أَنَا بِقَارِيءٍ، فَأَخَذَنِي فَغَطَّنِي الثَّانِيَةَ حَتَّى بَلَغَ
مِنَّي الْجَهْدَ ثُمَّ أَرْسَلَنِي فَقَالَ: اقْرَأْ، فَقُلْتُ: مَا أَنَا
بِقَارِيءٍ، فَأَخَذَنِي فَغَطَّنِي الثَّالِثَةَ ثُمَّ أَرْسَلَنِي فَقَالَ:
(اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ خَلَقَ الإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ اقْرَأْ
وَرَبُّكَ الأكْرَمُ) فَرَجَعَ بِهَا رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَرْجُفُ
فُؤَادُهُ، فَدَخَلَ عَلَى خَدِيجَةَ بِنْتِ خُوَيْلِدٍ، فَقَالَ: زَمِّلُونِي
زَمِّلُونِي فَزَمَّلُوهُ حَتَّى ذَهَبَ عَنْهُ الرَّوْعُ، فَقَالَ لِخَدِيجَةَ،
وَأَخْبَرَهَا الْخَبَرَ لَقَدْ خَشِيتُ عَلَى نَفْسِي فَقَالَتْ خَدِيجَةُ: كَلاَّ
وَاللهِ، مَا يُخْزِيكَ اللهُ أَبَدًا، إِنَّكَ لَتَصِلُ الرَّحِمَ، وَتَحْمِلُ
الْكَلَّ، وَتَكْسِبُ الْمَعْدُومَ، وَتَقْرِي الضَّيْفَ، وَتُعِين عَلَى نَوَائِبِ
الْحَقِّ فَانْطَلَقَتْ بِهِ خَدِيجَةُ حَتَّى أَتَتْ بِهِ وَرَقَةَ بْنَ نَوْفَلِ
بْنِ أَسَدِ بْنِ عَبْدِ الْعُزَّى ابْنَ عَمِّ خَدِيجَةَ، وَكَانَ امْرءًا
تَنَصَّرَ فِي الْجَاهِلِيَّةِ، وَكَانَ يَكْتُبُ الْكِتَابَ الْعِبْرَانِيَّ
فَيَكْتُبُ مِنَ الإِنْجِيلِ بِالْعِبْرَانِيَّةِ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ يَكْتُبَ،
وَكَانَ شَيْخًا كَبِيرًا قَدْ عَمِيَ، فَقَالَتْ لَهُ خَدِيجَةُ: يَا ابْنَ عَمِّ
اسْمَعْ مِنَ ابْنِ أَخِيكَ فَقَالَ لَهُ وَرَقَةُ: يَا ابْنَ أَخِي مَاذَا تَرَى
فَأَخْبَرَهُ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم بِخَبَرِ مَا رَأَى فَقَالَ لَهُ
وَرَقَةُ: هذَا النَّامُوسُ الَّذِي نَزَّلَ اللهُ عَلَى مُوسَى صلى الله عليه
وسلم، يَا لَيْتَنِي فِيهَا جَذَعًا، لَيْتَنِي أَكُونُ حَيًّا إِذْ يُخْرِجُكَ
قَوْمكَ فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: أَوَ مُخْرِجِيَّ هُمْ قَالَ
نَعَمْ، لَمْ يَأْتِ رَجُلٌ قَطُّ بِمِثْلِ مَا جِئْتَ بِهِ إِلاَّ عُودِيَ، وَإِنْ
يُدْرِكْنِي يَوْمُكَ أَنْصُرُكَ نَصْرًا مُؤَزَّرًا
أخرجه البخاري في: 1 كتاب بدء الوحى: 3 باب حدثنا يحيى ابن بكير
|
99.
Ummul mu'minin, A'isyah r.a. berkata:
Pertama turunnya wahyu kepada Nabi saw. berupa mimpi yang baik dan tepat, maka
ia tiap mimpi pada waktu malam, terjadilah pada esok harinya bagaikan pastinya
terbit fajar subuh, kemudian digemarkan untuk menyendiri di gua Hjraa', di sana
ia beribadat beberapa hari dengan malamnya sebelum kembali kepada isterinya
untuk berbekal dan kembali ke tempat khalwatnya, kemudian kembali kepada
isterinya Siti Khadijah dan berbekal pula seperti yang semula, sehingga tibalah
masa turunnya wahyu yang hak ketika Nabi di gua Hiraa', maka datanglah Malaikat
dan menyuruh kepadanya: Iqra' (bacalah). Nabi saw. berkata: Ma ana
biqaari' (Aku tidak dapat membaca), tiba-tiba Malaikat itu mendekapnya
sehingga habis tenaganya, kemudian dilepas dan diperintah: Iqra'. Dijawab: Aku
tidak dapat membaca. Maka didekap ia kedua katinya sehingga terasa payah,
kemudian dilepas dan diperintah: Iqra (bacalah). Dijawab: Ma ana biqaari' (Aku
tidak dapat membaca), maka didekap untuk ketiga kalinya, kemudian dilepas dan
diperintah Iqra' bismi rabbikal-ladzi khalaq, khalaqal insaana min alaq, iqra'
warabbukal akram, (Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menjadikan, menjadikan
manusia dari sekepal darah, bacalah dan Tuhanmu yang termulia).
Maka kembalilah Rasulullah saw. dengan hati yang gemetar, sehingga sampai ke rumah Khadijah binti Khuwailid r.a. dan berkata. Selimutilah aku (Zammiluni, zammiluni), lalu diselimuti dan ditenangkan hingga hilang rasa takut dan gemetarnya, lalu Nabi saw. bersabda pada Khadijah sesudah menceritakan semua kejadian yang terjadi padanya: Saya kuatir atas diriku. Jawab Khadijah untuk menenangkan hatinya: Tidak, jangan kuatir, demi Allah, Allah tidak akan menghinakan anda untuk selamanya, anda selalu menghubungi famili kerabat, dan suka menanggung kesukaran yang berat, dan membantu pada orang yang fakir miskin, dan menjamu tamu, dan membantu meringankan penderitaan yang hak. Kemudian Khadijah membawanya ke rumah Waraqah bin Naufal bin Asad bin Abduluzza sepupu Siti Khadijah. Waraqah seorang yang telah masuk Nasrani di masa Jahiliyah, dan biasa menulis injil yang berbahasa Ibrani, dan ia seorang yang telah tua bahkan buta, maka berkata Khadijah: Hai Ibn Am, dengarkanlah apa yang diutarakan oleh kemanakanmu ini. Waraqah berkata: Hai kemanakan, apakah yang telah anda alami? Maka Nabi saw. memberitakan semua yang dialaminya dan dilihatnya. Lalu berkata Waraqah: Itu Malaikat yang telah diturunkan oleh Allah kepada Musa, aduhai andaikan aku masih muda kuat, semoga aku masih hidup ketika anda diusir oleh kaummu. Nabi saw. bertanya: Apakah mereka akan mengusir aku? Jawab Waraqah: Ya, tiada seorang pun yang mengajar kepada kaumnya seperti ajaranmu itu melainkan dimusuhi, dan sekiranya aku mendapati saat itu pasti aku akan membantu padamu bantuan yang sepuasnya dan sangat gemilang. (Bukhari, Muslim). |
حديث
جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ الأَنْصَارِيِّ، قَالَ وَهُوَ يُحَدِّثُ عَنْ فَتْرَةِ
الْوَحْيِ، فَقَالَ فِي حَدِيثِهِ: بَيْنَا أَنَا أَمْشِي إِذْ سَمِعْتُ صَوْتًا
مِنَ السَّمَاءِ فَرَفَعْتُ بَصَرِي فَإِذَا الْمَلكُ الَّذِي جَاءَنِي بِحِرَاءٍ
جَالِسٌ عَلَى كُرْسِيٍّ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ، فَرُعِبْتُ مِنْهُ،
فَرَجَعْتُ، فَقُلْتُ: زَمِّلُونِي، فَأَنْزَلَ اللهُ تَعَالَى (يأَيُّهَا
الْمُدَّثِّرُ قُمْ فَأَنْذِرْ) إِلَى قَوْلِهِ: (وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْ) فَحَمِيَ
الْوَحْيُ وَتَتَابَعَ أخرجه
البخاري في: 1 كتاب بدء الوحى: 3 باب حدثنا يحيى ابن بكير
|
100.
Jabir bin Abdullah Al-Anshari r.a. ketika menceritakan turunnya wahyu berkata:
Nabi saw. bersabda: Ketika aku berjalan, tiba-tiba mendengar suara orang dari
langit, maka melihat ke atas, mendadak Malaikat yang datang kepadaku di gua
Hiraa duduk di kursi di antara langit dan bumi sehingga aku merasa sangat
gentar, dan kembali ke rumah minta dikemuli (zammiluni, zammiluni), maka Allah
menurunkan kepadaku: "Ya ayyuhal
muddatstsir, Qum fa andzir, Wa rabbaka fakabbir, wa tsiyabaka fathahhir,
Warrujza fahjur (Wahai orang yang bersel-mut. Bangunlah dan peringatkanlah. Dan
nama Tuhanmu agungka-lah. Dan pakaianmu bersihkanlah. Dan semua berhala
tinggalkanlah). Kemudian lalu berturut-turut turunnya wahyu dan membanyak.
(Bukhari, Muslim). Ya'ni lebih sering turun.
|
حديث
جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ الأَنْصَارِيِّ عَنْ يَحْي بْنِ كَثِيرٍ، سَأَلْتُ أَبَا
سَلَمَةَ بْنَ عَبْدِ الرَّحْمنِ عَنْ أَوَّلِ مَا نَزَلَ مِنَ الْقُرْآنِ قَالَ
يأَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ قُلْتُ يَقُولُونَ اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ
فَقَالَ أَبُو سَلَمَةَ سَأَلْتُ جَابِرَ بنَ عَبْدِ اللهِ عَنْ ذَلِكَ، وَقُلْتُ
لَهُ مِثْلَ الَّذِي قُلْتَ، فَقَالَ جَابِرٌ لاَ أُحَدِّثكَ إِلاَّ مَا حَدَّثَنَا
رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: جَاوَرْتُ بِحِرَاءٍ فَلَمَّا قَضَيْتُ
جِوَارِي هَبَطْتُ فَنُودِيتُ فَنَظَرْتُ عَنْ يَمِينِي فَلَمْ أَرَ شَيْئًا،
وَنَظَرْتُ عَنْ شِمَالِي فَلَمْ أَرَ شَيْئًا، وَنَظَرْتُ أَمَامِي فَلَمْ أَرَ
شَيْئًا، وَنَظَرْتُ خَلْفِي فَلَمْ أَرَ شَيْئًا؛ فَرَفَعْتُ رَأْسِي فَرَأَيْتُ
شَيْئًا، فَأَتَيْتُ خَدِيجَةَ فَقُلْتُ: دَثِّرُونِي وَصُبُّوا عَلَيَّ مَاءً
بَارِدًا، قَالَ فَدَثَّرُونِي وَصَبُّوا عَلَيَّ مَاءً بَارِدًا، قَالَ فَنَزَلَتْ
(يأَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ قُمْ فَأَنْذِرْ وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ) أخرجه
البخاري في: 65 كتاب التفسير: 74 سورة المدثر: باب حدثنا يحيى
|
101, Jabir r.a.: Yahya bin Katsier berkata: Saya
tanya kepada Abu Salamah bin Abdurrahman tentang pertama yang turun dari ayat
Alqur'an, maka dijawab: Ya Ayyuhal muddats-tsir. Aku berkata: Orang-orang
berkata: Iqra' bismi rabbikalladzi khalaqa. Jawab Abu Salamah: Aku tanya pada
Jabir bin Abdullah tentang itu, dan juga aku tegur sebagaimana katamu itu, maka
Jabir berkata: Aku tidak meriwayatkan kepadamu kecuali apa yang diceritakan oleh
Rasulullah saw. kepada kami, yaitu: Ketika aku beribadat di Hiraa', dan ketika
telah selesai aku turun dari Hiraa' tiba-tiba dipanggil, maka aku melihat ke
kanan, ke kiri tidak ada apa-apa, melihat ke muka ke belakang, juga tidak
melihat apa-apa, lalu saya melihat ke atas, terlihatlah kepadaku sesuatu, maka
segera aku pergi kepada Khadijah dan berkata kepadanya: Kemulilah aku dan
siramkan air dingin kepadaku, maka diseli-mutilah aku dan diseka dengan air
dingin, maka turunlah ayat: Ya ayuuhal muddats-tsir. Qum fa andzir. Warabbaka
fakabbir. (Bukhari, Muslim).
|
الإسراء
برسول الله صلى الله عليه وسلم إِلى السموات وفرض الصلوات
|
BAB:
|
حديث
أَبِي ذَرٍّ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: فُرِجَ عَنْ سَقْفِ
بَيْتِي وَأَنَا بِمَكَّةَ، فَنَزَلَ جِبْرِيلُ فَفَرَجَ عَنْ صَدْرِي، ثُمَّ
غَسَلَهُ بِمَاءِ زَمْزَمَ، ثُمَّ جَاءَ بِطَسْتٍ مِنْ ذَهَبٍ مُمْتَلِيءٍ حِكْمَةً
وَإِيمَانًا فَأَفْرَغَهُ فِي صَدْرِي، ثُمَّ أَطْبَقَهُ، ثُمَّ أَخَذَ بِيَدِي
فَعَرَجَ بِي إِلَى السّمَاءِ الدُّنْيَا، فَلَمَّا جِئْتُ إِلَى السَّمَاءِ
الدُّنْيَا قَالَ جِبْرِيلُ لِخَازِنِ السَّمَاءِ افْتَحْ، قَالَ: مَنْ هذَا قَالَ:
هذَا جِبْرِيلُ، قَالَ: هَلْ مَعَكَ أَحَدٌ قَالَ: نَعَمْ مَعِي مُحَمَّدٌ صلى الله
عليه وسلم، فَقَالَ: أَوَ أُرْسِلَ إِلَيْهِ قَالَ: نَعَمْ؛ فَلَمَّا فَتَحَ
عَلَوْنَا السَّمَاءَ الدُّنْيَا فَإِذَا رَجُلٌ قَاعِدٌ، عَلَى يَمِينِهِ
أَسْوِدَةٌ وَعَلَى يَسَارِهِ أَسْوِدَةٌ، إِذَا نَظَرَ قِبَلَ يَمِينِهِ ضَحِكَ،
وَإِذَا نَظَرَ قِبَلَ يَسَارِهِ بَكَى، فَقَالَ مَرْحَبًا بِالنَّبِيِّ الصَّالِحِ
وَالاِبْنِ الصَّالِحِ، قُلْتُ لِجِبْرِيلَ: مَنْ هذَا قَالَ: هذَا آدَمُ، وَهذِهِ
الأَسْوِدَةَ عَنْ يَمِينِهِ وَشِمَالِهِ نَسَمُ بَنِيهِ، فَأَهْلُ الْيَمِينِ
مِنْهُمْ أَهْلُ الْجَنَّةِ، وَالأَسْوِدَةُ الَّتِي عَنْ شِمَالِهِ أَهْلُ
النَّارِ؛ فَإِذَا نَظَرَ عَنْ يَمِينِهِ ضَحِكَ، وَإِذَا نَظَرَ قِبَلَ شِمَالِهِ
بَكَى حَتَّى عَرَجَ بِي إِلَى السَّمَاءِ الثَّانِيَةِ فَقَالَ لِخَازِنِهَا
افْتَحْ، فَقَالَ لَهُ خَازِنُهَا مِثْلَ مَا قَالَ الأَوَّلُ؛ فَفَتَحَ قَالَ
أَنَسٌ فَذَكَرَ أَنَّهُ وَجَدَ فِي السَّموَاتِ آدَمَ وَإِدْرِيسَ وَمُوسَى
وَعيسَى وَإِبْرَاهِيمَ صَلَوَاتُ اللهِ عَلَيْهِمْ، وَلَمْ يُثْبِتْ كَيْفَ
مَنَازِلُهُمْ؛ غَيْرَ أَنَّهُ ذَكَرَ أَنَّهُ وَجَدَ آدَمَ فِي السَّمَاءِ
الدُّنْيَا وَإِبْرَاهِيمَ فِي السَّمَاءِ السَّادِسَةِ قَالَ أَنَسٌ، فَلَمَّا
مَرَّ جِبْرِيلُ بِالنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم بِإِدْرِيسَ قَالَ مَرْحَبًا
بِالنَّبِيِّ الصَّالِحِ وَالأَخِ الصَّالِحِ فَقُلْتُ: مَنْ هذَا قَالَ: هذَا
إِدْرِيسُ ثُمَّ مَرَرْتُ بِمُوسَى فَقَالَ مَرْحَبًا بِالنَّبِيِّ الصَّالِحِ
وَالأَخِ الصَّالِحِ؛ قُلْتُ: مَنْ هذَا قَالَ: هذَا مُوسَى ثُمَّ مَرَرْتُ
بِعِيسَى فَقَالَ مَرْحَبَا بِالأَخِ الصَّالِحِ وَالنَّبِيِّ الصَّالِحِ؛ قُلْتُ:
مَنْ هذَا قَالَ: هذَا عِيسَى ثُمَّ مَرَرْتُ بِإِبْرَاهِيمَ فَقَالَ مَرْحَبًا
بِالنَّبِيِّ الصَّالِحِ وَالاِبْنِ الصَّالِحِ؛ قُلْتُ: مَنْ هذَا قَالَ: هذَا
إِبْرَاهِيمُ صلى الله عليه وسلم ثُمَّ عُرِجَ بِي حَتَّى ظَهَرْتُ لِمُسْتَوَى
أَسْمَعُ فِيهِ صَريفَ الأَقْلاَمِ، فَفَرَضَ اللهُ عَلَى أُمَّتِي خَمْسِينَ
صَلاَةً، فَرَجَعْتُ بِذَلِكَ حَتَّى مَرَرْتُ عَلَى مُوسَى، فَقَالَ: مَا فَرَضَ
اللهُ لَكَ عَلَى أُمَّتِكَ قُلْتُ: فَرَضَ خَمْسِينَ صَلاَةً، قَالَ فَارْجِعْ
إِلَى رَبِّكَ فَإِنَّ أُمَّتَكَ لاَ تُطِيقُ ذَلِكَ، فَرَاجَعَنِي فَوَضَعَ
شَطْرَهَا فَرَجَعْتُ إِلَى مُوسَى فَقُلْتُ: وَضَعَ شَطْرَهَا؛ فَقَالَ: رَاجِعْ
رَبَّكَ فَإِنَّ أُمَّتَكَ لاَ تُطِيقُ، فَرَاجَعْتُ فَوَضَعَ شَطْرَهَا،
فَرَجَعْتُ إِلَيْهِ، فَقَالَ: ارْجِعْ إِلَى رَبِّكَ فَإِنَّ أُمَّتَكَ لاَ
تُطِيقُ ذَلِكَ، فَرَاجَعْتُهُ، فَقَالَ: هِيَ خَمْسٌ وَهِيَ خَمْسُونَ لاَ
يُبَدَّلُ الْقَوْلُ لَدَيَّ فَرَجَعْتُ إِلَى مُوسَى فَقَالَ رَاجِعْ رَبَّكَ،
فَقُلْتُ اسْتَحْيَيْتُ مِنْ رَبِّي ثُمَّ انْطَلَقَ بِي حَتَّى انْتَهَى بِي إِلَى
سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى، وَغَشِيَهَا أَلْوَانٌ لاَ أَدْرِي مَا هِيَ ثُمَّ
أُدْخِلْتُ الْجَنَّةَ فَإِذَا فِيهَا حَبَايِلُ اللُّؤْلُؤِ، وَإِذَا تُرَابُهَا
الْمِسْكُ أخرجه
البخاري في: 8 كتاب الصلاة: 1 باب كيف فرضت الصلاة: في الإسراء
|
102. Abu Dzar r.a. berkata: Rasulullah saw.
bersabda: Pada suatu malam terbuka atap rumahku di Mekkah, lalu turun Jibril,
dan membelah dadaku, kemudian membasuhnya dengan air zamzam, kemudian ia membawa
mangkok emas yang penuh berisi hikmat dan iman lalu dituangkan ke dalam dadaku,
lalu ditutup kembali, Kemudian ia membimbing tanganku dan menaikkan aku ke
langit dunia, dan ketika sampai di langit, Jibril berkata kepada penjaganya:
Bukalah. Lalu ditanya: Siapakah itu? Jawabnya: Jibril. Lalu ditanya: Apakah
bersama lain orang? Jawabnya: Ya, bersamaku Muhammad saw. Ditanya: Apakah
dipanggil? Jawabnya: Ya. Ketika telah dibuka, kami naik ke langit dunia
tiba-tiba bertemu dengan orang yang duduk sedang di kanan, kirinya banyak
gerombolan, bila ia melihat ke kanan tertawa, tetapi bila melihat ke kiri
menangis, maka ia menyambut: Marhaban (selamat datang) nabi yang salih dan putra
yang salih. Saya tanya kepada Jibril: Siapakah itu? Jawabnya: Itu Adam a.s.,
sedang gerombolan yang kanan-kirinya anak cucunya, yang di kanan ahli sorga dan
yang di kirinya ahli neraka, karena itu ia tertawa bila melihat ke kanan, dan
menangis bila melihat ke kirinya. Kemudian dinaikkan ke langit kedua, dan minta
buka pada penjaganya, juga dikatakan oleh penjaganya sebagaimana langit pertama,
lalu dibuka. Anas r.a. berkata: Maka menyebut bahwa di langit-langit itu tetah
bertemu dengan Adam, Idris, Musa, Isa, Ibrahim a.s. tetapi tidak dijelaskan
tempat masing-masing, hanya menyebut bahwa Adam di langit pertama dan Ibrahim di
langit keenam.
Anas r.a. berkata: Ketika Jibril bersama Nabi Muhammad saw. jumpa dengan nabi Idris maka disambut: Marhaban (Selamat datang) nabi yang salih dan saudara yang salih. Lalu saya tanya: Siapakah ini? Jawabnya: Ini Idris, kemudian melalui nabi Musa juga disambut: Marhaban binnabiyissalih, dan saya bertanya: Siapakah ini? Jawab Jibril: Itu Musa, lalu melalui Isa juga menyambut selamat datang nabi yang salih dan saudara yang salih, ketika saya tanya: Siapakah itu? Jawab Jibril: Itu Isa a.s. Kemudian melalui Ibrahim juga menyambut: Selamat datang nabi yang salih dan putra yang salih. Lalu saya tanya: Siapakah itu? Jawab Jibril: Itu Ibrahim a.s. Kemudian aku dibawa naik sehingga ke atas mustawa, di mana aku mendengar suara kalam yang mencatat dilauh mahfudh. Maka Allah mewajibkan atas ummatku lima puluh kali shalat. Lalu aku kembali membawa perintah kewajiban itu sehingga melalui Musa, maka ia tanya: Apakah yang diwajibkan Tuhan atas ummatmu? Jawabku: Lima puluh kali shalat, langsung ia berkata: Kembalilah kepada Tuhan untuk minta keringanan, sebab ummatmu takkan kuat melakukan itu, maka aku kembali kepada Tuhan minta keringanan dan diringankan separuhnya, lalu kembali kepada Musa dan saya terangkan padanya telah diringankan separuhnya, tetapi Musa tetap berkata; Mintalah keringanan karena ummatmu tidak akan kuat, maka kembali aku minta keringanan kepada Tuhan dan mendapat keririgan-an separuhnya, kemudian kepada Musa saya katakan telah mendapat keringanan separuhnya, tetapi Musa tetap menganjurkan supaya minta keringanan karena ummatmu tidak akan kuat melakukan itu, maka kembalilah aku minta keringanan kepada Tuhan, sehingga Allah berfirman: Itu hanya lima kali dan berarti lima puluh, tidak akan berubah lagi putusanku maka aku kembali kepada Musa dan Musa tetap menganjurkan supaya minta keringanan, tetapi aku jawab bahwa aku malu kepada Tuhan. Kemudian aku dibawa ke sidratul muntaha yang diliputi oleh berbagai warna sehingga aku tidak mengerti apakah itu. Kemudian aku dimasukkan sorga, mendadak kubah-kubahnya dari mutiara dan tanahnya kasturi (misik). (Bukhari, Muslim). |
حديث
مالِكِ بْنِ صَعْصَعَة رضي الله عنه، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم
بَيْنَا أَنَا عِنْدَ الْبَيْتِ بَيْنَ النَّائمِ وَالْيَقْظَانِ، وَذَكَرَ بَيْنَ
الرَّجُلَيْنِ، فَأُتِيتُ بِطَسْتٍ مِنْ ذَهَبٍ مُلِيءَ حِكْمَةً وَإِيمَانًا،
فَشُقَّ مِنَ النَّحْرِ إِلَى مَرَاقِّ الْبَطْنِ، ثُمَّ غُسِلَ الْبَطْنُ بِمَاءِ
زَمْزَمَ، ثُمَّ مُلِيءَ حِكْمَةً وَإِيمَانًا، وَأُتِيتُ بِدَابَّةٍ أَبْيَضَ
دُونَ الْبَغْلِ وَفَوْقَ الْحِمَارِ، الْبُرَاقُ، فَانْطَلَقْتُ مَعَ جِبْرِيل
حَتَّى أَتَيْنَا السَّمَاءَ الدُّنْيَا، قِيلَ مَنْ هذَا قَالَ: جِبْرِيلُ؛ قِيلَ:
مَنْ مَعَكَ قَالَ: مُحَمَّدٌ، قِيلَ: وَقَدْ أُرْسِلَ إِلَيْهِ قَالَ: نَعَمْ؛
قِيلَ: مَرْحَبًا بِهِ وَلَنِعْمَ الْمَجِيءُ جَاءَ؛ فَأَتَيْتُ عَلَى آدَمَ
فَسَلَّمْتُ عَلَيْهِ فَقَالَ: مَرْحَبًا بِكَ مِنِ ابْنٍ وَنَبِيٍّ، فَأَتَيْنَا
السَّمَاءَ الثَّانِيَةَ قِيلَ: مَنْ هذَا قَالَ: جِبْرِيلُ، قِيلَ: مَنْ مَعَكَ
قَالَ: مَحَمَّدٌ صلى الله عليه وسلم، قِيلَ: أُرْسِلَ إِلَيْهِ قَالَ: نَعَمْ،
قِيلَ مَرْحَبًا بِهِ وَلَنِعْمَ الْمَجِيءُ جَاءَ؛ فَأَتَيْتُ عَلَى عِيسَى
وَيَحْيَى فَقَالاَ: مَرْحَبًا بِكَ مِنْ أَخٍ وَنَبِيٍّ فَأَتَيْنَا السَّمَاءَ
الثَّالِثَةَ قِيلَ: مَنْ هذَا قِيلَ: جِبْرِيلُ، قِيلَ: مَنْ مَعَكَ قِيلَ:
مُحَمَّدٌ، قِيلَ: وَقَدْ أُرْسِلَ إِلَيْهِ قَالَ نَعَمْ، قِيلَ: مَرْحَبًا بِهِ
وَلَنِعْمَ الْمَجِيءُ جَاءَ، فَأَتَيْتُ يُوسُفَ فَسَلَّمْتُ عَلَيْهِ، قَالَ:
مَرْحَبًا بِكَ مِنْ أَخٍ وَنَبِيٍّ فَأَتَيْنَا السَّمَاءَ الرَّابِعَةَ، قِيلَ:
مَنْ هذَا قَالَ: جِبْرِيلُ، قِيلَ: مَنْ مَعَكَ قِيلَ: مُحَمَّدٌ صلى الله عليه
وسلم قِيلَ: وَقَدْ أُرْسِلَ إِلِيْهِ قِيلَ: نَعَمْ، قِيلَ: مَرْحَبًا بِهِ
وَلَنِعْمَ الْمَجِيءُ جَاءَ فَأَتَيْتُ عَلَى إِدْرِيسَ فَسَلَّمْتُ عَلَيْهِ،
فَقَالَ مَرْحَبًا مِن أَخٍ وَنَبِيٍّ فَأَتَيْنَا السَّمَاءَ الْخَامِسَةَ، قِيلَ:
مَنْ هذَا قَالَ: جِبْرِيلُ، قِيلَ: وَمَنْ مَعَكَ قِيلَ: مُحَمَّدٌ، قِيلَ: وَقَدْ
أُرْسِلَ إِلَيْهِ قَالَ: نَعَمْ، قِيلَ مَرْحَبًا بِهِ وَلَنِعْمَ الْمَجِيءُ
جَاءَ فَأَتَيْنَا عَلَى هرُونَ، فَسَلَّمتُ عَلَيْهِ، فَقَالَ: مَرْحَبًا بِكَ
مِنْ أَخٍ وَنَبِيٍّ فَأَتَيْنا عَلَى السَّمَاءِ السَّادِسَةِ، قِيلَ: مَنْ هذَا
قِيلَ: جِبْرِيلُ، قِيلَ: مَنْ مَعَكَ قَالَ: مُحَمَّدٌ صلى الله عليه وسلم، قِيلَ:
وَقَدْ أُرْسِلَ إِلَيْهِ مَرْحَبًا بِهِ وَلَنِعْمَ المَجِيءُ جَاءَ فَأَتَيْتُ
عَلَى مُوسَى فَسَلَّمْتُ عَلَيْهِ، فَقَالَ: مَرْحَبًا بِكَ مِنْ أَخٍ وَنَبِيٍّ،
فَلَمَّا جَاوَزْتُ بَكَى، فَقِيلَ: مَا أَبْكَاكَ فَقَالَ: يَا رَبِّ هذَا
الْغُلاَمُ الَّذِي بُعِثَ بَعْدِي يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مِنْ أُمَّتِهِ أَفْضَلُ
مِمَّا يَدْخلُ مِنْ أُمَّتِي فَأَتَيْنَا السَّمَاءَ السَّابِعَةَ، قِيلَ: مَنْ
هذَا قِيلَ: جِبْرِيلُ، قِيلَ: مَنْ مَعَكَ قِيلَ: مُحَمَّدٌ، قِيلَ: وَقَدْ
أُرْسِلَ إِلَيْهِ مَرْحَبًا بِهِ وَلَنِعْمَ الْمَجِيءُ جَاءَ فَأَتَيْتُ عَلَى
إِبْرَاهِيمَ فَسَلَّمْتُ عَلَيْهِ، فَقَالَ: مَرْحَبًا بِكَ مِنِ ابْنٍ وَنَبِيٍّ
فَرُفِعَ لِيَ الْبَيْتُ الْمَعْمُورُ، فَسَأَلْتُ جِبْرِيلَ، فَقَالَ: هذَا
الْبَيْتُ الْمَعْمُورُ، يَصَلِّي فِيهِ كُلَّ يَوْمٍ سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ،
إِذَا خَرَجُوا لَمْ يَعُودُوا إِلَيْهِ آخِرَ مَا عَلَيْهِمْ وَرُفِعَتْ لِي
سِدْرَةُ الْمُنْتَهَى، فَإِذَا نَبِقُهَا كَأَنَّهُ قِلاَلُ هَجَرٍ وَوَرَقُهَا
كَأَنَّهُ آذَانُ الْفُيُولِ، فِي أَصْلِهَا أَرْبَعَةُ أَنْهَارٍ، نَهْرَانِ
بَاطِنَانِ وَنَهْرَانِ ظَاهِرَانِ، فَسَأَلْتُ جِبْرِيلَ، فَقَالَ: أَمَّا
الْبَاطِنَانِ فَفِي الْجَنَّةِ، وَأَمَّا
الظَّاهِرَانِ فَالنِّيلُ وَالْفُرَاتُ ثُمَّ فُرِضَتْ عَلَيَّ خَمْسُونَ صَلاَةً،
فَأَقْبَلْتُ حَتَّى جِئْتُ مُوسَى، فَقَالَ: مَا صَنَعْتَ قُلْتُ: فُرِضَتْ
عَلَيَّ خَمْسُونَ صَلاَةً، قَالَ أَنَا أَعْلَمُ بِالنَّاسِ مِنْكَ، عَالَجْتُ
بَنِي إِسْرَائِيلَ أَشَدَّ الْمُعَالَجَةِ، وَإِنَّ أُمَّتَكَ لاَ تُطِيقُ،
فَارْجِعْ إِلَى رَبِّكَ فَسَلْهُ، فَرَجَعْتُ فَسَأَلْتُهُ، فَجَعَلَهَا
أَربَعِينَ، ثُمَّ مِثْلَهُ، ثُمَّ ثَلاَثِينَ، ثُمَّ مِثْلَهُ، فَجَعَلَ
عِشْرِينَ، ثُمَّ مِثْلَهُ، فَجَعَلَ عَشرًا، فَأَتَيْتُ مُوسَى فَقَالَ مِثْلَهُ،
فَجَعَلَهَا خَمْسًا، فَأَتَيْتُ مُوسَى، فَقَالَ: مَا صَنَعْتَ قُلْتُ: جَعَلَهَا
خَمْسًا، فَقَالَ مِثْلَهُ، قُلْتُ: سَلَّمْتُ بِخَيْرٍ، فَنُودِيَ إِنِّي قَدْ
أَمْضَيْت فَرِيضَتِي وَخَفَّفْتُ عَنْ عِبَادِي وَأَجْزِي الْحَسَنَةَ عَشْرًا
أخرجه
البخاري في: 59 كتاب بدء الخلق: 6 باب ذكر الملائكة
|
103. Malik bin Sha'sha'ah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda; Ketika aku di dekat Ka'bah di
antara tidur dan jaga, tiba-tiba aku mendengar suara salah seorang, yaitu yang
di antara dua orang, lalu disediakan mangkok emas yang berisi hikmat dan iman,
lalu dibelah dari bawah tenggorokan hingga perutku, kemudian dibasuh dadaku
dengan air zamzam, lalu dipenuhi dengan hikmat dan iman, lalu didatangkan
untukku binatang yang putih lebih besar dari himar dan di bawah keledai (baghel)
bernama buraq, lalu berangkat bersama, Jibril hingga sampai langit dunia, dan
ketika ditanya: Siapakah itu? Jawabnya: Jibril. Ditanya: Bersama siapa?
Jawabnya: Muhammad. Ditanya: Apakah dipanggil? Dijawab: Ya. Maka disambut
selamat datang, maka aku bertemu pada Adam a.s. dan memberi salam, dan
menyambutku dengan Selamat datang putraku dan nabi. Kemudian kitanaik ke langit
kedua, dan ditanya: Siapakah itu? Jawabnya: Jibril. Ditanya- Siapa yang
bersamamu? Jawabnya: Muhammad. Ditanya: Apakah dipanggil? Jawabnya: Ya. Lalu
disambut: Selamat datang, dan di sana kami bertemu dengan Isa dan Yahya a.s.
keduanya menyambut: Selamat datang saudara sebagai nabi. Kemudian kami naik ke
langit ketiga, lalu ditanya: Siapakah itu? Jawab: Jibril. Ditanya: Dan siapa
yang bersamamu? Jawabnya: Muhammad. Ditanya: Apakah dipanggil? Jawabnya: Ya.
Maka disambut dengan selamat datang, dan di situ bertemu dengan Yusuf a.s. dan
setelah memberi salam padanya la menyambut: Selamat datang saudara sebagai nabi.
Kemudian kami naik ke langit keempat, dan ditanya: Siapakah itu? Jawab: Jibril.
Dita-nya: Apakah dipanggil? Jawabnya: Ya. Maka disambut dengan selamat datang,
dan di situ bertemu dengan Idris a.s. Sesudah saya beri salam, ia menyambut:
Selamat datang saudara sebagai nabi. Kemudian kami naik ke langit kelima, dan
ditanya: Siapakah itu? Jawabnya: Jibril. Dan ditanya: Siapakah yang bersamamu?
Jawabnya: Muhammad. Ditanya pula: Apakah dipanggil? Jawabnya: Ya. Maka disambut:
Selamat datang. Di situ kami bertemu dengan Harun a.s. maka aku memberi salam,
dan ia menyambut: Selamat datang saudara sebagai nabi. Kemudian kami naik ke
langit keenam, juga ditanya: Siapakah itu? Jawab; Jibril. Lalu ditanya: Dan
siapa yang bersamamu? Dijawab: Muhammad. Ditanya: Apakah dipanggil? Jawabnya:
Ya. Maka disambut: Selamat datang, dan di situ bertemu dengan Musa a.s. setelah
aku memberi salam, ia menyambut dengan ucapan: Selamat datang saudara sebagai
nabi. Dan ketika kami meninggalkannya ia menangjs, dan ketika ditanya:
Mengapakah ia menangis? Jawabnya: Ya Rabbi itu pemuda yang Tuhan utus sesudahku
akan masuk sorga-dari ummatnya lebih banyak dari ummatku. Kemudian kami naik ke
langit ke tujuh, maka ditanya: Siapakah itu? Jawab: Jibril. Ditanya: Siapa yang
bersamamu? Jawabnya: Muhammad. Ditanya: Apakah ia dipanggil? Jawabnya: Ya. Maka
disambut: Selamat datang, dan di situ kami bertemu dengan Nabi Ibrahim a.s.
Sesudah aku memberi salam, maka ia sambut dengan: Selamat datang putraku sebagai
nabi. Kemudian tampak kepadaku albaitul ma'mur, maka aku tanya kepada Jibril.
Jawabnya: Ini baitul ma'mur tiap hari dimasuki oleh tujuh puluh ribu Malaikat
untuk shalat, jika telah keluar tidak akan masuk lagi untuk selamanya. Kemudian
diperlihatkan kepadaku Sidratul Muntaha, mendadak buahnya bagaikan gentong
(tempat air) Hajar, sedang daunnya bagaikan telinga gajah dan di bawahnya
menyumber empat sungai, dua ke dalam dan dua keluar. Aku bertanya kepada Jibril.
Jawabnya: Yang dalam itu di sorga, sedang yang keluar itu yaitu sungai Nil dan
Furat. Kemudian diwajibkan atasku lima puluh kali shalat. Lalu aku turun bertemu
dengan Musa, lalu ia bertanya: Apakah yang anda dapat? Jawabku: Diwajibkan
atasku lima puhrh kali shalat. Musa berkata: Aku lebih berpengalaman dari
padamu, aku telah bersusah payah melatih Bani Isra'il, dan ummatmu tidak akan
kuat, karena itu anda kembali kepada Tuhan minta keringanan, maka aku kembali
minta keringanan, dan diringankan sepuluh sehingga tinggal empat puluh, kemudian
dikurangi lagi sepuluh sehingga tinggal tiga puluh, kemudian diringankan lagi
sepuluh sehingga tinggal dua puluh, kemudian minta keringanan dan diberi sepuluh
sehingga tinggal sepuluh, dan aku kembali kepada Musa dan ia tetap menganjurkan
supaya minta keringanan, maka aku minta keringanan, dan dijadikannya lima kali.
Maka aku bertemu dengan Musa dan menyatakan bahwa kini telah tinggal lima, maka
ia tetap menganjurkan supaya minta keringanan, tetapi saya jawab: Aku telah
menerima dengan baik. Maka terdengar seruan: Aku telah menetapkan kewajiban-Ku,
dan meringankan pada hamba-hamba-Ku, dan akan membalas tiap hasanat dengan
sepuluh lipat gandanya. (Bukhari, Muslim).
|
حديث
ابنِ عَبَّاسٍ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: رَأَيْتُ لَيْلَةَ
أُسْرِيَ بِي؛ مُوسَى، رَجُلاً آدَمَ طُوَالاً جَعْدًا كَأَنَّهُ مِنْ رِجَالِ
شَنُوءَةَ؛ وَرَأَيْتُ عَيسَى رَجُلاً مَرْبُوعًا، مَرْبُوعَ الْخَلْقِ إِلَى
الْحُمْرَةِ وَالْبَيَاضِ، سَبِطَ الرَّأْسِ، وَرَأَيْتُ مَالِكًا خَازِنَ
النَّارِ، وَالدَّجَّالَ فِي آيَاتٍ أَرَاهُنَّ اللهُ إِيَّاهُ، فَلاَ تَكُنْ فِي
مِرْيَةٍ مِنْ لِقَائِهِ أخرجه
البخاري في: 59 كتاب بدء الخلق: 7 باب إذا قال أحدكم آمين والملائكة في
السماء
|
104. Ibu Abbas r.a. berkata: Nabi saw. bersabda:
Ketika malan. Isra' aku melihat Nabi Musa seorang yang coklat rupanya, tinggi
dan keriting rambutnya, bagaikan orang dari suku Syanu'ah, juga aku nielihat Isa
a.s. orangnya sedang tidak tinggi dan tidak pendek sedang bentuk badannya
berkulit putih kemerah-merahan lurus rambutnya. Juga saya melihat Malaikat Malik
penjaga neraka dan Dajjal, dalam beberapa ayat-ayat (bukti kebesaran) Allah yang
telah diperlihatkan kepadaku, karena itu maka jangan ragu anda pasti akan
bertemu padaNya. (Bukhari, Muslim).
|
حديثُ
ابْنِ عَبَّاسٍ، عَنْ مُجَاهِدٍ قَالَ كُنَّا عِنْدَ ابْنِ عَبَّاسٍ، فَذَكَرُوا
الدَّجَّالَ أَنَّهُ قَالَ مَكْتُوبٌ بَيْنَ عَيْنَيْهِ كَافِرٌ، فَقَالَ ابْنُ
عَبَّاسٍ: لَمْ أَسْمَعْهُ وَلكِنَّهُ قَالَ أَمَّا مُوسَى كَأَنِّي أَنْظُرُ
إِلَيْهِ إِذِ انْحَدَرَ فِي الْوَادِي يُلَبِّي أخرجه
البخاري في: 25 كتاب الحج: 30 باب التلبية إذا انحدر في الوادي
|
105. Mujahid berkata, Ketika kami di majlis Ibn
.Abbas r.a. maka orang-orang menyebut Dajjal, dan dikatakan: Bahwa di antara
kedua matanya ada tertulis: Kafir. Ibn Abbas berkata: Saya tidak mendengar
keterangan itu, tetapi Nabi saw. bersabda: Adapun Musa maka seakan-akan saya
melihat padanya ketika turun ke lembah sambil membaca talbiyah (Labbaika
Aliahumma labbaika). (Bukhari, Muslim).
|
حديث
أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم
لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِهِ رَأَيْتُ مُوسَى وَإِذَا رَجُلٌ ضَرْبٌ رَجِلٌ كَأَنَّهُ
مِنْ رِجَالِ شَنُوءَةَ، وَرَأَيْتُ عِيسَى فَإِذَا هُوَ رَجُلٌ رَبْعَةٌ أَحْمَرُ،
كَأَنَّمَا خَرَجَ مِنْ دِيمَاسٍ، وَأَنَا أَشْبَهُ وَلَدِ إِبْرَاهيمَ بِهِ، ثُمَّ
أُتِيتُ بِإِنَاءَيْنِ فِي أَحَدِهِمَا لَبَنٌ، وَفِي الآخَرِ خَمْرٌ، فَقَالَ
اشْرَبْ أَيَّهُمَا شِئْتَ، فَأَخَذْتُ اللَّبَنَ فَشَرِبْتُهُ، فَقِيلَ أَخَذْتَ
الْفِطْرَةَ، أَمَا إِنَّكَ لَوْ أَخَذْتَ الْخَمْرَ غَوَتْ أُمَّتُكَ أخرجه
البخاري في: 60 كتاب الأنبياء: 24 باب قول الله تعالى: (وهل أتاك حديث موسى) (وكلم
الله موسى تكليما)
|
106. Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw.
bersabda: Ketika malam Israa' saya melihat Musa seorang yang kurus, sedang
seakan-akan orang dari suku Syanu'ah, juga melihat Isa juga sedang, putih kemerahan bagaikan orang yang baru
keluar dari pemandian, dan aku sangat menyerupai Ibrahim. Kemudian dihidangkan
kepadaku dua bejana satu berisi susu dan yang kedua berisi khamer, dan
diperintahkan kepadaku supaya memilih salah satu yang mana aku suka, maka aku
ambil susu lalu aku minum, maka diberitahu: Anda telah mengambil fitrah agama,
andaikan anda mengambil khamer pasti ummatmu akan tersesat. (Bukhari,
Muslim).
|
في
ذكر المسيح بن مريم والمسيح الدجال
|
BAB:
|
حديثُ
عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ، قَالَ: ذَكَرَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم يَوْمًا
بَيْنَ ظَهْرَي النَّاسِ الْمَسِيحَ الدَّجَّالَ، فَقَالَ: إِنَّ اللهَ لَيْسَ
بِأَعْوَرَ، أَلاَ إِنَّ الْمَسِيحَ الدَّجَّالَ أَعْوَرُ الْعَيْنِ الْيُمْنَى
كَأَنَّ عَيْنَهُ عِنَبَةٌ طَافِيَةٌ أخرجه
البخاري في: 60 كتاب الأنبياء: 48 باب (واذكر في الكتاب مريم)
|
107. Abdullah bin Umar r.a. berkata: Pada suatu
hari Nabi saw. menceritakan Addajjal kepada orang-orang, lalu bersabda:
Sesungguhnya Allah tidak buta mata sebelah, ingatlah sesungguhnya Addajjal itu
buta mata sebelah kanan, bagaikan buah anggur yang timbul (menonjol). (Bukhari,
Muslim).
|
حديثُ
عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ، قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: أَرَانِي
اللَّيْلَةَ عِنْدَ الْكَعْبَةِ فِي المَنَامِ، فَإِذَا رَجُلٌ آدَمُ كَأَحْسَنِ
مَا يُرَى مِنْ أُدْمِ الرِّجَالِ، تَضْرِبُ لِمَّتُهُ بَيْنَ مَنْكِبَيْهِ، رَجِلُ
الشَّعَر، يَقْطُرُ رَأْسُهُ مَاءً، وَاضِعًا يَدَيْهِ عَلَى مَنْكِبَيْ رَجُلَيْنِ
وَهُوَ يَطُوفُ بِالْبَيْتِ، فَقُلْتُ: مَنْ هذَا فَقَالَوا: هذَا الْمَسِيحُ ابْنُ
مَرْيَمَ، ثُمَّ رَأَيْتُ رَجُلاً وَرَاءَهُ جَعْدًا قَطِطًا، أَعْوَرَ الْعَيْنِ
الْيُمْنَى، كَأَشْبَهِ مَنْ رَأَيْتُ بِابْنِ قَطَنٍ، وَاضِعًا يَدَيْهِ عَلَى
مَنْكِبَيْ رَجُلٍ يَطُوفُ بِالْبَيْتِ، فَقُلْتُ: مَنْ هذَا فَقَالُوا الْمَسِيحُ
الدَّجَّالُ أخرجه
البخاري في: 60 كتاب الأنبياء: 48 باب (واذكر في الكتاب مريم)
|
108. Abdullah bin Umar r.a. berkata: Rasulullah
saw. bersabda; Semalam saya mimpi di dekat Ka'bah ada seorang yang merah bagus
rupanya panjang rambutnya sampai ke bahunya, lurus rambutnya bagaikan meneteskan
air, sambil meletakkan' kedua tangannya di atas bahu orang di kanan kirinya,
sedang ia tawaf, maka saya bertanya: Siapakah orang itu? Jawabnya: Itu Almasih
Isa bin Maryam. Kemudi-an aku melihat juga seorang di belakangnya keriting yang
sangat keritingnya, buta matanya sebelah kanan, hampir serupa dengan Ibn Qathan,
dia juga meletakkan kedua tanganriya di atas bahu dua orang di kanan kirinya,
juga thawaf di Ka'bah, ketika aku tanya siapa orang itu? Dijawab; Almasih
Addajjal. (Bukhari, Muslim).
|
حديث
جَابِرِ بْنِ عَبْدِ الله أنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ:
لَمَّا كَذَّبَتْنِي قُرَيْشٌ قُمْتُ فِي الْحِجْرِ فَجَلاَ الله لِي بَيْتَ
الْمَقْدِسِ، فَطَفِقْتُ أُخْبِرُهُمْ عَنْ آيَاتِهِ وَأَنَا أَنْظُرُ إِلَيْهِ
أخرجه
البخاري في: 63 كتاب مناقب الأنصار: 41 باب حديث الإسراء وقول الله تعالى (سبحان
الذي أسرى بعبده ليلا)
|
109.
Jabir bin Abdullah r.a. berkata: Saya telah mendengar Rasulullah saw. bersabda:
Ketika tokoh-tokoh Quraisy mendustakan aku, maka aku berdiri dihijir (Isma'il),
tiba-tiba Allah menampakkan kepadaku baitul-maqdis, sehingga aku dapat
memberitakan kepada mereka tanda-tandanya sambil melihat padanya. (Bukhari,
Muslim).
|
في
ذكر سدرة المنتهى
|
BAB:
|
حديث
ابْنِ مَسْعُودٍ عَنْ أَبِي إِسْحقَ الشَّيْبَانِيّ، قَالَ: سَأَلْتُ زِرَّ بْنَ
حُبَيْشٍ عَنْ قَوْلِ اللهِ تَعَالَى (فَكَانَ قَابَ قَوْسَيْنِ أَوْ أَدْنَى
فَأَوْحَى إِلَى عَبْدِهِ ما أَوْحَى) قَالَ: حَدَّثَنَا ابْنُ مَسْعُودٍ أَنَّهُ
رَأَى جِبْرِيلَ لَهُ سِتُّمِائَةِ جَنَاحٍ أخرجه
البخاري في: 59 كتاب بدء الخلق: 7 باب إذا قال أحدكم آمين والملائكة في
السماء
|
110. Abu Ishaq Asysyaibany berkata: Aku tanya pada
Zirr bin Hubaisy r.a. tentang firman Allah: Fakaana qaaba qausaini au adna fa
auha ila abdihi maa auha. (Maka ia telah mendekat sehingga hampir sedekat
dua ujung panah atau lebih dekat. Dan telah mewahyukan kepada hamba-Nya apa yang
diwahyukan). la berkata: Ibn Mas'ud r.a. telah menerangkan kepada kami bahwa
Nabi saw. telah melihat Jibril bersayap enam ratus sayap. (Bukhari,
Muslim).
|
معنى
قول الله عز وجل: (ولقد رآه نزلة أخرى)، وهل رأى النبي صلى الله عليه وسلم ربه ليلة
الإسراء
|
BAB:
|
حديث
عَائِشَةَ عَنْ مَسْرُوقٍ قَالَ: قُلْتُ لِعَائِشَةَ يَا أُمَّتَاهْ هَلْ رَأَى
مُحَمَّدٌ صلى الله عليه وسلم رَبَّهُ فَقَالَتْ لَقَدْ قَفَّ شَعَرِي مِمَّا
قُلْتَ، أَيْنَ أَنْتَ مِنْ ثَلاَثٍ مَنْ حَدَّثَكَهُنَّ فَقَدْ كَذَبَ: مَنْ
حَدَّثَكَ أَنَّ مُحَمَّدًا صلى الله عليه وسلم رَأَى رَبَّهُ فَقَدْ كَذَبَ، ثُمَّ
قَرأَتْ (لاَ تُدْرِكُهُ الأَبْصَارُ وَهُوَ يُدْرِكُ الأَبْصَارَ وَهُوَ
اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ)، (وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ أَنْ يُكَلِّمَهُ اللهُ إِلاَّ
وَحْيًا أَوْ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ)؛ وَمَنْ حَدَّثَكَ أَنَّهُ يَعْلَمُ مَا فِي
غَدٍ فَقَدْ كَذَبَ، ثُمَّ قَرَأَتْ (وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا)؛
وَمَنْ حَدَّثَكَ أَنَّهُ كَتَمَ فَقَدْ كَذَبَ، ثُمَّ قَرَأَتْ (يَأَيُّهَا
الرَّسُولُ بَلِّغْ مَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ) الآية؛ وَلكِنَّهُ رَأَى
جِبْرِيلَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ فِي صُورَتِهِ مَرَّتَيْنِ أخرجه
البخاري في: 65 كتاب التفسير: 53 سورة النجم: 1 باب حدثنا يحيى حدثنا وكيع
|
111.
Masruq berkata: Saya tanya kepada A'isyah r.a.: Hai ibu apakah Nabi Muhammad
saw. telah melihat Tuhan? Jawab A'isyah r.a.: Sungguh berdiri bulu romaku dari
pertanyaanmu itu, di manakah anda dari tiga macam siapa yang menerangkan itu
maka ia dusta. 1. Siapa yang menerangkan kepadamu bahwa Nabi Muhammad saw.
melihat Tuhan, maka ia dusta. Lalu ia membaca: Laa tudrikuhul abshaaru wahuwa
yudrikul abshaara wahuwal-lathieful khabier (Allah tidak dapat dicapai oleh
penglihatan mata, dan Dia yang mencapai semua penglihatan, dan Dia maha halus
kekuasaan-Nya yang maha pengetahui sedalam-dalamnya) dan ayat: Wama kana
libasyarin an yukallimahullah ill'a wahya au min waraa'i hijaab (Tiada seorang
yang berkata-kata dengan Allah melainkan dengan wahyu atau dari balik tabir
(hijab). 2. Dan siapa yang mengatakan bahwa ia mengetahui apa yang akan terjadi
esok hari, maka sungguh dusta, lalu dibacakan ayat: Wama tadri nafsun madza
taksibu ghada (Dan tiada seorarig pun yang mengetahui apa yang akan terjadi
(atau dikerjakan) esok hari). 3. Dan siapa yang berkata bahwa Nabi Muhammad
menyembunyikan apa yang diwahyukan oleh Allah maka sungguh orang itu dusta, lalu
Siti A'isyah membaca: Ya ayyuharrasulu balligh maa unzila ilaika min rabbika
(Hai utusan allah sampaikanlah apa yang diturunkan oleh Tuhan kepadamu). Tetapi
Nabi Muhammad saw. telah melihat Jibril dalam bentuk yang sebenarnya dua kali.
(Bukhari, Muslim).
|
حديث
عَائِشَةَ قَالَتْ مَنْ زَعَمَ أَنَّ مُحَمَّدًا رَأَى رَبَّهُ فَقَدْ أَعْظَمَ،
ولكِنْ قد رَأى جِبْرِيلَ فِي صُورَتِهِ، وَخَلْقُهُ سَادٌّ مَا بَيْنَ الأُفُقِ
أخرجه
البخاري في: 59 كتاب بدء الخلق: 7 باب إذا قال أحدكم آمين والملائكة في
السماء
|
112. A'isyah r.a. berkata: Siapa yang menerangkan
bahwa Nabi Muhammad telah melihat Tuhannya maka sungguh besar bahayanya, tetapi
Nabi Muhammad saw. telah melihat malaikat Jibril dalam bentuknya yang asli dan
bentuknya dapat menutupi ufuk (udara). (Bukhari,
Muslim).
|
إِثبات
رؤية المؤمنين في الآخرة ربهم سبحانه وتعالى
|
BAB:
|
حديث
أَبِي مُوسَى، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: جَنَّتَانِ مِنْ
فِضَّةٍ آنِيَتُهُمَا وَمَا فِيهِمَا، وَجَنَّتَانِ مِنْ ذَهَبٍ، آنِيَتُهُمَا
وَمَا فِيهِمَا، وَمَا بَيْنَ الْقَوْمِ وَبَيْنَ أَنْ يَنْظُرُوا إِلَى رَبِّهِمْ
إِلاَّ رِدَاءُ الْكِبْر عَلَى وَجْهِهِ فِي جَنَّةِ عَدْنٍ أخرجه
البخاري في: 65 كتاب التفسير: 55 سورة الرحمن: 1 باب قوله (ومن دونهما
جنتان)
|
113. Abu Musa r.a. berkata: Rasulullah saw.
bersabda: Dua sorga dari perak semua perabot dan bejananya, dan dua sorga dari
emas bejana dan alat-alatnya, dan tidak ada hijab antara mereka dengan Tuhan
untuk dapat mereka melihatnya kecuali tabir kebesaran Allah dalam sorga jannatu
adn. (Bukhari, Muslim).
Hadits ini arti dari ayat: Wamin dunihima jannataan. |
معرفة
طريق الرؤية
|
BAB:
|
حديث
أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ النَّاس قَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ هَلْ نَرَى رَبَّنَا
يَوْمَ الْقِيَامَةِ قَالَ: هَلْ تُمَارُونَ فِي الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ
لَيْسَ دُونَهُ سَحَابٌ قَالُوا لاَ يَا رَسُولَ اللهِ قَالَ: فَهَلْ تمَارُونَ فِي
الشَّمْسِ لَيْسَ دُونَهَا سَحَابٌ قَالُوا لاَ يَا رَسُولَ اللهِ، قَالَ:
فَإِنَّكمْ تَرَوْنَهُ كَذَلِكَ يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيَقُولُ
مَنْ كَانَ يَعْبدُ شَيْئًا فَلْيَتْبَعْهُ، فَمِنْهُمْ مَنْ يَتَّبِعُ الشَّمْسَ،
وَمِنْهُمْ مَنْ يَتَّبِعُ الْقَمَر، وَمِنْهُمْ مَنْ يَتَّبِعُ الطَّوَاغِيتَ
وَتَبْقَى هذِهِ الأُمَّةُ فِيهَا مُنَافِقُوهَا، فَيَأْتِيهِمُ اللهُ فَيَقُولُ
أَنَا رَبُّكُمْ، فَيَقُولُونَ هذَا مَكَانُنَا حَتَّى يَأْتِيَنَا رَبُّنَا،
فَإِذَا جَاءَ رَبُّنَا عَرَفْنَاهُ، فَيَأْتِيهِمُ اللهُ فَيَقُولُ أَنَا
رَبُّكُمْ، فَيقُولُونَ أَنْتَ رَبُّنَا، فَيَدْعُوهُمْ، وَيُضْرَبُ الصِّرَاطُ
بَيْنَ ظَهْرَانَيْ جَهَنَّمَ، فَأَكُونُ أَوَّلَ مَنْ يَجُوزُ مِنَ الرَّسُلِ
بِأُمَّتِهِ، وَلاَ يَتَكَلَّمُ يَوْمَئِذٍ أَحَدٌ إِلاَّ الرُّسُلُ، وَكَلاَمُ
الرُّسُلِ يَوْمَئِذٍ اللَّهُمَّ سَلِّمْ سَلِّمْ، وَفِي جَهَنَّمَ كَلاَلِيبُ
مِثْلُ شَوْكِ السَّعْدَانِ، هَلْ رَأَيْتُمْ شَوْكَ السَّعْدَانِ قَالُوا نَعَمْ،
قَالَ: فَإِنَّهَا مِثْلُ شَوْكِ السَّعْدانِ، غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَعْلَمُ قَدْرَ
عِظَمِهَا إِلاَّ اللهُ، تَخْطَفُ النَّاسَ بِأَعْمَالِهِمْ، فَمِنْهُمْ مَنْ
يُوبَقُ بِعَمَلِهِ، وَمِنْهُمْ مَنْ يُخَرْدَلُ ثُمَّ يَنْجُو، حَتَّى إِذَا
أَرَادَ اللهُ رَحْمَةَ مَنْ أَرَادَ مِنْ أَهْلِ النَّارِ أَمَرَ اللهُ
الْمَلاَئِكَةَ أَنْ يُخْرِجُوا مَنْ كَانَ يَعْبُدُ اللهَ، فَيُخْرِجُونَهُمْ،
وَيَعْرِفُونَهُمْ بِآثَارِ السُّجُودِ، وَحَرَّمَ اللهُ عَلَى النَّارِ أَنْ
تَأْكُلَ أَثَرَ السُّجُودِ، فَيَخْرُجُونَ مِنَ النَّار، فَكُلُّ ابْنِ آدَمَ
تَأْكُلُهُ النَّارُ إِلاَّ أَثَرَ السُّجُودِ؛ فَيَخْرُجُونَ مِنَ النَّارِ قَدِ
امْتَحَشُوا، فَيُصَبُّ عَلَيْهِمْ مَاءُ الْحَيَاةِ، فَيَنْبُتُونَ كَمَا تَنْبُتُ
الْحِبَّةُ فِي حَمِيلِ السَّيْلِ؛ ثُمَّ يَفْرُغُ اللهُ مِنَ الْقَضَاءِ بَيْنَ
الْعِبَادِ، وَيَبْقَى رَجُلٌ بَيْنَ الْجَنَّةِ وَالنَّارِ، وَهُوَ آخِرُ أَهْلِ
النَّارِ دُخُولاً الْجَنَّةَ، مُقْبِلاً بِوَجْهِهِ قِبَلَ النَّارِ، فَيَقُولُ
يَا رَبِّ اصْرِفْ وَجْهِي عَنِ النَّارِ، قَدْ قَشَبَنِي رِيحُهَا، وَأَحْرَقَنِي
ذَكَاؤُهَا، فَيَقُولُ هَلْ عَسِيْتَ إِنْ فُعِلَ ذَلِكَ بِكَ أَنْ تَسْأَلَ غَيْرَ
ذَلِكَ فَيَقُولُ لاَ وَعِزَّتِكَ، فَيُعْطِي اللهَ مَا يَشَاءُ مِنْ عَهْدٍ
وَمِيثَاقٍ؛ فَيَصْرِفُ اللهُ وَجْهَهُ عَنِ النَّارِ فَإِذَا أَقْبَلَ بِهِ عَلَى
الْجَنَّةِ رَأَى بَهْجَتَهَا، سَكَتَ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ يَسْكُتَ، ثُمَّ قَالَ
يَا رَبِّ قَدِّمْنِي عِنْدَ بَابِ الْجَنَّةِ، فَيَقُولُ اللهُ لَهُ، أَلَيْسَ
قَدْ أَعْطَيْتَ العُهُودَ وَالْمَوَاثِيقَ أَنْ لاَ تَسْأَلَ غَيْرَ الَّذِي
كُنْتَ سَأَلْتَ فَيَقُولُ يَا رَبِّ لاَ أَكُونَنَّ أَشْقَى خَلْقِكَ؛ فَيَقُولُ
فَمَا عَسِيْتَ إِنْ أُعْطِيتَ ذَلِكَ أَنْ لاَ تَسْأَلَ غَيْرَهُ فَيَقُولُ لاَ
وَعِزَّتِكَ لاَ أَسْأَلُ غَيْرَ ذَلِكَ؛ فَيعْطِي رَبَّهُ مَا شَاءَ مِنْ عَهْدٍ
وَمِيثَاق، فَيُقَدِّمُهُ إِلَى بَابِ الْجَنَّةِ، فَإِذَا بَلَغَ بَابَهَا فَرَأَى
زَهْرَتَهَا، وَمَا فِيهَا مَنَ النَّضْرَةِ والسُّرُورِ فَيَسْكُتُ مَا شَاءَ
اللهُ أَنْ يَسْكُتَ، فَيقُولُ يَا رَبِّ أَدْخِلْنِي الْجَنَّةَ، فَيَقُولُ اللهُ:
وَيْحَكَ يَا ابْنَ آدَمَ مَا أَغْدَرَكَ أَلَيْسَ قَدْ أَعْطَيْتَ الْعُهُودَ
وَالْمَوَاثِيقَ أَنْ لاَ تَسْأَلَ غَيْرَ الَّذِي أُعْطِيتَ فَيَقُولُ يَا رَبِّ
لاَ تَجْعَلْنِي أَشْقَى خَلْقِكَ، فَيَضْحَكُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ مِنْهُ، ثُمَّ
يَأْذَنُ لَهُ فِي دُخُولِ الْجنَّةِ، فَيَقُولُ تَمَنَّ، فَيَتَمَنَّى، حَتَّى
إِذَا انْقَطَعَتْ أُمْنِيَّتُهُ، قَالَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ: مِنْ كَذَا وَكَذَا
أَقْبَلَ يُذَكِّرُهُ رَبُّهُ؛ حَتَّى إِذَا انْتَهَتْ بِهِ الأَمَانِيُّ قَالَ
اللهُ تَعَالَى: لَكَ ذَلكَ وَمِثْلُهُ مَعَهُ أخرجه
البخاري في: 10 كتاب الأذان: 129 باب فضل السجود
|
114. Abu Hurairah r.a berkata: Orang-orang
bertanya: Ya Rasulullah, apakah kami akan dapat melihat Allah pada hari qiyamat?
Jawab Nabi saw.: Apakah kamu membantah akan dapat melihat bulan purnama jika
tidak ada awan? Jawab mereka: Tidak ya Rasulullah. Nabi saw. bertanya: Apakah
kalian akan membantah tentang dapatnya melihat matahari pada waktu tidak ada
awan? Jawab mereka: Tidak ya Rasulullah. Maka sabda Nabi saw.: Demikianlah
kalian akan dapat melihat Tuhan. Akan dihimpun semua manusia pada hari qiyamat,
lalu diberitahu: Siapa yang dahulu menyembah pada sesuatu; hendaknya mengikuti
yang disembah, maka ada yang ikut matahari, ada yang mengikut bulan, ada yang
mengikut berhala, sehingga tinggal ummat ini dengan orang-orang munafiq, lalu
Allah datang kepada mereka dan berkata: Akulah Tuhanmu, dijawab oleh mereka: Di
sini tempat kami hingga datang Tuhan kami, maka jika datang kami telah
mengenal-Nya, maka datanglah Allah dan berfirman: Aku Tuhanmu, maka disambut:
Benar Engkau Tuhan kami, lalu dipanggil mereka, dan dibentangkan jembatan
(shirath) di atas neraka jahannam, dan akulah yang pertama menyeberang shirath
beserta ummatku, dan tidak ada yang berani berkata-kata pada waktu itu kecuali
para Rasul, sedang kata-kata Rasul pada waktu itu hanya: Allahuma sallim, sallim
(Ya Allah selamatkanlah). Sedang di jahannam ada pengait (kait) seperti duri
pohon sa'dan, apakah kalian pernah melihat duri pohon sa'dan? Jawab mereka: Ya.
Sabda Nabi saw.: Maka kaitnya bagaikan duri sa'dan, hanya saja tidak ada yang
mengetahui betapa besanya kecuali Allah, ia dapat mengait orang-orang menurut
amal perbutan mereka, maka ada yang langsung tersungkur karena amalnya, dan ada
yang jatuh tetapi kemudian selamat, maka bila Allah akan berkenan memberi rahmat
pada ahli neraka, maka menyuruh Malaikat supaya mengeluarkan dari neraka siapa
yang pernah menyembah Allah, lalu dikeluarkan mereka sedang di dahi mereka ada
tanda bekas sujud, dan Allah telah mengharamkan api untuk makan bekas sujud itu,
lalu keluar mereka dari neraka, sedang semua jasad anak Adam dimakan api kecuali
bekas sujud, dan mereka keluar itu sudah hangus, maka dituangkan pada mereka air
hidup (ma'ul hayat), maka tumbuh kembali mereka bagaikan tumbuhnya biji di
tengah banjir, kemudian setelah Allah menyelesaikan semua hamba, maka tinggallah
seorang, di antara sorga dan neraka yaitu orang yang terkhir masuk sorga dari
ahli neraka, wajahnya masih tetap menghadap neraka, lalu berdo'a: Ya Tuhan,
palingkan wajahku dari neraka, sungguh aku terganggu oleh baunya, dan hangus
karena nyalanya, Lalu ditanya: Apakah kemungkinan jika diberi permintaanmu itu
lalu minta yang lainnya? Jawabnya: Tidak demi kemuIiaan-Mu. Lalu berjanji kepada
Allah dengan sumpahnya. Maka Allah memalingkan wajahnya dari neraka, maka
setelah menghadap sorga, melihat keindahannya, ia diam beberapa lama, kemudian
ia berdo'a: Ya Tuhan, majukan aku di muka pintu sorga. Maka ditanya oleh Allah:
Tidakkah anda telah berjanji tidak akan minta lainnya. Maka ia berkata: Ya
Tuhan, semoga aku tidak tergolong orang yang paling celaka dari makhluk-Mu. Lalu
ditanya: Apakah tidak mungkin jika sudah diberi ini lalu minta lainnya?
Jawabnya: Tidak demi kemuliaan-Mu Tuhan aku tidak akan minta lain-lainnya, lalu
ia bersumpah maka dimajukan oleh Allah ke muka pintu sorga.
Setelah ia berada di muka pintu sorga dapat melihat semua kesenangan yang terdapat di dalamnya, maka ia tinggal diam beberapa lama kemudian ia berdo'a: Ya Tuhan, masukkanlah aku ke dalam sorga. Allah berfirman: Celaka anda hai anak Adam, alangkah penipunya anda, tidakkah anda telah bersumpah berjanji tidak akan minta lain-lainnya selain yang anda minta itu. Maka ia berkata: Ya Tuhan jangan Tuhan jadikan aku hamba yang sangat sial, lalu Allah tertawa daripadanya, kemudian diizinkan ia masuk sorga, dan ditawari: Mintalah yang anda inginkan, lalu ia minta macam-macam hingga habis usul permintaannya, maka Allah berfirman sambil mengingatkan kepadanya: Dari sini ke sini, dan sesudah selesai semuanya keinginannya, maka Allah berfinnan kepadanya: Untukmu semua ini dan lipat dua kali dari semua itu. (Bukhari, Muslim). |
حديث
أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللهِ هَلْ نَرَى رَبَّنَا
يَوْمَ الْقِيَامَةِ قَالَ: هَلْ تُضَارُونَ فِي رُؤْيَةِ الشَّمْسِ وَالْقَمَرِ
إِذَا كَانَتْ صَحْوًا قُلْنَا لاَ قَالَ: فَإَنَّكُمْ لاَ تُضَارُونَ فِي رُؤْيَةِ
رَبِّكُمْ يَوْمَئِذٍ إِلاَّ كَمَا تُضَارُونَ فِي رُؤْيَتِهِمَا ثُمَّ قَالَ:
يُنَادِي مُنَادٍ: لِيَذْهَبْ كُلُّ قَوْمٍ إِلَى مَا كَانُوا يَعْبُدُونَ،
فَيَذْهَبُ أَصْحَابُ الصَّلِيبِ مَعَ صَلِيبِهِمْ، وَأَصْحَابُ الأَوْثَانِ مَعَ
أَوْثَانِهِمْ، وَأَصْحَابُ كُلِّ آلِهَةٍ مَعَ آلِهَتِهِمْ، حَتَّى يَبْقَى مَنْ
كَانَ يَعْبُدُ اللهَ مِنْ بَرٍّ أَوْ فَاجِرٍ، وغُبَّرَاتٌ مِنْ أَهْلِ
الْكِتَابِ، ثُمَّ يُؤْتَى بِجَهَنَّمَ تُعْرَضُ كَأَنَّهَا سَرَابٌ، فَيُقَالُ
لِلْيَهُودِ: مَا كُنْتُمْ تَعْبُدُونَ قَالُوا كُنَّا نَعْبُدُ عُزَيْرَ ابْنَ
اللهِ، فَقَالَ كَذَبْتُمْ، لَمْ يَكُنْ للهِ صَاحِبَةٌ وَلاَ وَلَدٌ، فَمَا
تُرِيدُون قَالُوا نُرِيدُ أَنْ تَسْقِيَنَا، فَيُقَالُ اشْرَبُوا،
فَيَتَسَاقَطُونَ فِي جَهَنَّمَ ثُمَّ يُقَالُ لِلنَّصَارَى مَا كُنْتُمْ
تَعْبُدُونَ فَيَقُولونَ كُنَّا نَعْبُدُ الْمَسِيحَ ابْنَ اللهِ، فَيُقَال
كَذَبْتُمْ لَمْ يَكُنْ للهِ صَاحِبَةٌ وَلاَ وَلَدٌ، فَمَا تُرِيدُونَ
فَيَقُولُونَ نُرِيدُ أَنْ تَسْقِيَنَا، فَيُقَالُ اشْرَبُوا، فَيَتَسَاقَطُونَ فِي
جَهَنَّمَ حَتَّى يَبْقَى مَنْ كَانَ يَعْبُدُ اللهَ مِنْ بَرٍّ أَوْ فَاجِرٍ،
فَيُقَالُ لَهُمْ مَا يَحْبِسُكمْ وَقَدْ ذَهَبَ النَّاس فَيَقولُونَ
فَارَقْنَاهُمْ وَنَحْنُ أَحْوَجُ مِنَّا إِلَيْهِ الْيَوْمَ، وَإِنَّا سَمِعْنَا
مُنَادِيًا يُنَادِي: لِيَلْحَقْ كلُّ قَوْمٍ بِمَا كَانُوا يَعْبُدُونَ وَإِنَّمَا
نَنْتَظِرُ رَبَّنَا؛ قَالَ فَيَأْتِيهِمُ الْجَبَّارُ، فِي صُورَةٍ غَيْرَ
صُورَتِهِ الَّتِي رَأَوْهُ فِيهَا
أَوَّلَ مَرَّةٍ؛ فَيَقُولُ أَنَا رَبُّكُمْ، فَيَقُولُون أَنْتَ رَبُّنَا فَلاَ
يُكَلِّمُهُ إِلاَّ الأَنْبِيَاءُ، فَيَقُولُ هَلْ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَه آيةٌ
تَعْرِفُونَهُ فَيَقُولُونَ السَّاقُ؛ فيَكْشِفُ عَنْ سَاقِهِ، فَيَسْجُدُ لَهُ
كُلُّ مُؤْمِنٍ، وَيَبْقَى مَنْ كَانَ يَسْجُدُ للهِ رِيَاءً وَسُمْعَةً؛
فَيَذْهَبُ كَيْما يَسْجُدَ فَيَعُودُ ظَهْرُهُ طَبَقًا وِاحِدًا، ثُمَّ يُؤْتَى
بِالْجِسْمِ فَيُجْعَلُ بَيْنَ ظَهْرَيْ جَهَنَّمَ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللهِ وَمَا
الْجِسْرُ قَالَ مَدْحَضَةٌ مَزِلَّةٌ عَلَيْهِ خَطَاطِيفُ وَكَلاَلِيبُ،
وَحَسَكَةٌ مُفَلْطَحَةٌ لَهَا شَوْكَةٌ عُقَيْفَاءُ تَكُونُ بِنَجْدٍ يُقَالُ
لَهَا السَّعْدَانُ الْمُؤْمِنُ عَلَيْهَا كَالطَّرْفِ وَكَالْبَرْقِ وكَالرِّيحِ،
وَكَأَجَاوِيدَ الْخَيْلِ وَالرِّكَابِ، فَنَاجٍ مُسَلَّمٌ، وَنَاجٍ مَخْدُوشٌ،
وَمَكْدُوسٌ فِي نَارِ جَهَنَّمَ، حَتَّى يَمُرَّ آخِرُهُمْ يُسْحَبُ سَحْبًا فَمَا
أَنْتُمْ بَأَشَدَّ لِي مُنَاشَدَةً فِي الْحَقِّ قَدْ تَبَيَّنَ لَكُمْ مِنَ
الْمؤْمِنِ يَوْمَئِذٍ لِلْجَبَّارِ فَإِذَا رَأَوْا أَنَهُمْ قَدْ نَجَوْا
وَبَقِيَ إِخْوَانُهُمْ، يَقُولُونَ رَبَّنَا إِخْوَانُنَا كَانُوا يُصَلُّونَ
مَعَنَا وَيَصُومُونَ مَعَنَا وَيَعْمَلُونَ مَعَنَا؛ فَيَقُولُ اللهُ تَعَالَى
اذْهَبُوا فَمَنْ وَجَدْتُمْ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالَ دِينَارٍ مِنْ إِيمَانٍ
فَأَخْرِجُوهُ، وَيُحَرِّمُ اللهُ صُوَرَهمْ عَلَى النَّارِ، فَيَأْتُونَهُمْ
وَبَعْضُهُمْ قَدْ غَابَ فِي النَّارِ إِلَى قَدَمِهِ وَإِلَى أَنْصَافِ سَاقَيْهِ،
فَيُخْرِجُونَ مَنْ عَرَفوا ثُمَّ يَعُودُونَ فَيَقُولُ اذْهَبُوا فَمَنْ وَجَدْتُم
فِي قَلْبِهِ مِثْقَالَ نِصْفِ دِينَارٍ فَأَخْرِجُوهُ؛ فَيُخْرِجُونَ مَنْ
عَرَفُوا ثُمَّ يَعُودُونَ فَيَقُولُ اذْهَبُوا فَمَنْ وَجَدْتُمْ فِي قَلْبِهِ
مِثْقَالَ ذَرَّةٍ مِنْ إِيمَانٍ فَأَخْرِجُوهُ؛ فَيُخْرِجُونَ مَنْ عَرَفُوا قَالَ
أَبُو سَعِيدٍ: فَإِنْ لَمْ تُصَدِّقُونِي فَاقْرَءُوا (إِنَّ اللهَ لاَ يَظْلِمُ
مِثْقَالَ ذَرَّةٍ وَإِنْ تَكُ حَسَنَةً يُضَاعِفْهَا) فَيَشْفَعُ النَّبِيُونَ
وَالْمَلاَئِكَةُ وَالْمُؤْمِنُونَ فَيَقُولُ الْجَبَّارُ بَقِيَتْ شَفَاعَتِي،
فَيَقْبِضُ قَبْضَةً مِنَ النَّارِ فَيُخْرِجُ أَقْوَامًا قَدِ امْتُحِشُوا،
فَيُلْقَوْنَ فِي نَهَرٍ بِأَفْوَاهِ الْجَنَّةِ يُقَالُ لَهُ مَاءُ الْحَيَاةِ،
فَيَنْبُتُونَ فِي حَافَتَيهِ كَمَا تَنْبُتُ الْحِبَّةُ فِي حَمِيلِ السَّيْلِ
قَدْ رَأَيْتُمُوهَا إِلَى جَانِبِ الصَّخْرَةِ إِلَى جَانِبِ الشَّجَرَةِ، فَمَا
كَانَ إِلَى الشَّمْسِ مِنْهَا كَانَ أَخْضَرَ، وَمَا كَان مِنْهًا إِلَى الظِّلِّ
كَانَ أَبْيَضَ فَيَخْرُجُونَ كَأَنَّهُمُ اللُّؤْلُؤُ، فَيُجْعَلُ فِي رِقَابِهِمِ
الْخَوَاتِيمُ فَيَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ، فَيَقُولُ أَهْلُ الْجَنَّةِ هؤُلاَءِ
عُتَقَاءُ الرَّحْمنِ أَدْخَلَهُمُ الْجَنَّةَ بَغَيْرِ عَمَلٍ عَمِلُوهُ، وَلاَ
خَيْرٍ قَدَّمُوهُ، فَيُقَالُ لَهُمْ لَكُمْ مَا رَأَيْتُمْ وَمِثْلُهُ مَعَهُ
أخرجه
البخاري في: 97 كتاب التوحيد: 24 باب قول الله تعالى: (وجوه يومئذ ناضرة إلى ربها
ناظرة)
|
115. Abu Saied Alkhudri r.a. berkata: Kami
bertanya- Ya Rasulullah apakah kami akan dapat melihat Tuhan pada hari aiyamat?
Jawab Nabi saw.: Apakah kalian merasa silau untuk melihat matahari atau bulan
jika udara (langit) bersih tidak ada awan? Jawab kami-Tidak. Maka Nabi saw.
bersabda: Demikianlah kalian tidak akan silau untuk mehhat Tuhanmu di hari
qiyamat, kecuali sebagaimana silaumu dalam melihat keduanya, kemudian ada
seruan: Tiap kaum harus pergi lcepada apa yang disembahnya, maka penyembah
palang salib bersama salibnya, dan penyembah berhala bersama berhalanya dan tiap
golongan bersama tuhannya, sehingga tinggallah orang yang hanya menyembah kepada
Allah dari yang baik jujur maupun yang lancung, dan sisa-sisa ahli lkitab,
kemudian didatangkan jahannam bagaikan fatamorgana (bayangan air), lalu
dipanggil kaum Yahudi: Apakah yang kalian sembah? Jawab mereka: Kami menyembah
Uzair putra Allah, lalu dijawab: Dusta kalian, Allah tidak beranak dan tidak
bersekutu, maka apakah yang kalian inginkan? Jawab mereka: Kami ingin minum,
lalu diperintahkan: minumlah, lalu pergilah mereka dan berjatuhan dalam
jahannam. Kemudian ditanya kaum Nasara (Kristen): Apakah yang kamu sembah? Jawab
mereka: Kami menyembah Isa putra Allah. Dijawab: Dusta kalian, Allah tidak
beristeri dan tidak beranak, maka apakah yang kamu inginkan? Jawab mereka: Kami
ingin minum, lalu dipersilakan minum, lalu berguguranlah mereka ke dalam
jahannam, sehingga hanya mereka yang benar-benar menyembah kepada Allah, lalu
ditanya: Apakah yang menahan kalian, sedang orang sudah pergi? Jawab mereka:
Kami telah memisah diri dari mereka ketika kami masih berhajat kepada mereka
lebih dari hari ini, dan kami telah mendengar seruan yang berseru: Tiap orang
harus mengikuti apa yang disembah, dan kami menunggu Tuhan kami, lalu datanglah
Tuhan tidak menurut gambar yang telah mereka lihat pada awal mulanya, lalu
berkata: Akulah Tuhanmu, lalu ditanya oleh para nabi, Apakah engkau Tuhan kami?
Dan tidak ada yang berani berkata kecuali nabi. Lalu ditanya: Assaaq. Maka
diperlihatkan kepada mereka Assaaq, dan di waktu itu tiap mu'min bersujud kepada
Allah, dan tertinggal orang yang dahulunya bersujud tidak karena Allah hanya
riyaa', sum'ah, dan mereka ini akan bersujud tetapi punggungnya kaku bagaikan
plat yang rata, kemudian dibentangkan jembatan (sirat) diletakkan di atas
jahannam. Kami bertanya: Ya Rasulullah, apakah jembatan itu? Jawabnya: Jalan
yang sangat licin menggelincirkan mengandung pengait (kait) dan duri yang tajam
bengkok sebagaimana yang terdapat di Najed disebut assa'dan, orang-orang mu'min
berjalan bagaikan kejap mata, atau kilat atau angin, dan yang secepat larinya
kuda yang kencang atau pengendara yang cepat, maka ada yang selamat dan ada juga
yang luka terkena kait tetapi selamat, dan ada pula yang tersungkur ke dalam
jahannam, sehingga berjalanlah orang yang terakhir selamat yaitu yang merangkak,
dan pada saat itu kamu tidak lebih keras tuntutanmu kepada Tuhan setelah nyata
bagimu orang mu'min pada hari itu, maka apabila telah nyata mereka selamat dan
tinggal saudara-saudara raereka, mereka berkata: Ya Tuhan saudara-saudara kami
yang dahulu shalat, puasa dan beramal bersama kami. Dijawab oleh Tuhan: Pergila
cari mereka, maka siapa yang kamu dapat dalam hatinya seberat dinar iman
keluarkan dari neraka, dan Allah tetap mengharamkan wajah mereka dari api
neraka, lalu pergi kepada mereka, sedang ada di antara mereka yang terbenam
dalam neraka hanya di tapak kaki, dan ada yang sampai betis, lalu dikeluarkan
siapa yang mereka ketahui, lalu kembali dan diperintah: Pergilah maka siapa yang
kamu dapat di hatinya ada seberat setengah dinar iman maka keluarkanlah, lalu
dikeluarkan siapa yang mereka ketahui sedemikian, lalu diperintah: Pergilah maka
siapa yang kamu dapat dalam hatinya seberat zarrah (semut) iman keluarkanlah
dari neraka, maka dikeluarkan siapa yang mereka ketahui.
Abu Saied berkata: Jika kamu tidak percaya kepadaku maka bacalah ayat: "Innallaha laa yadh limu mits qala dzarrah, wa in taku hasanatan yudhaif ha". (Sesungguhnya Allah tidak akan menyia-nyiakan (merugikan) walau seberat zarrah (semut) jika itu suatu hasanat maka akan dilipat gandakan pahalanya). Kemudian lalu diberi hak syafa'at bagi para nabi, para Malaikat dan kaum mu'minin. Kemudian setelah selesai semuanya Allah berfirman: Kini tinggal syafa'at-Ku, lalu Allah mengeluarkan dari neraka segenggam, dan keluar orang-orang yang sudah menjadi arang, lalu dimasukkan dalam sungai di muka pintu sorga bernama maa’ul hayat, lalu tumbuhlah mereka di tepi sorga bagaikan biji tumbuh dari tengah air bah, sebagaimana yang biasa kamu melihat yang tumbuh di dekat bukit, dan yang kena matahari maka kehijau-hijauan, dan yang di bawah naungan agak putih, maka keluarlah mereka bagaikan mutiara lalu diletakkan di leher mereka tanda setempel (kalung) lalu dipersilakan masuk sorga, dan disebut: mereka yang dimerdekakan oleh Arrahman Allah telah memasukkan mereka ke dalam sorga tanpa amal dan kebaikan sama sekali, lalu dikatakan kepada mereka: Untuk kamu apa yang telah kamu lihat dan berlipat dua kali dari itu. (Bukhari, Muslim). ,. |
إِثبات
الشفاعة وإِخراج الموحدين من النار
|
BAB:
|
حديث
أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رضي الله عنه عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم
قَالَ: يَدْخُلُ أَهْلُ الْجَنَّةِ الْجَنَّةَ، وَأَهْلُ النَّارِ النَّارَ ثُمَّ
يَقُولُ اللهُ تَعَالَى: أَخْرِجُوا مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةٍ
مِنْ خَرْدَلٍ مِنْ إِيمَانِ، فَيُخْرَجُونَ مِنْهَا قَدِ اسْوَدُّوا، فَيُلْقَونَ
فِي نَهَرِ الْحَيَا أَوِ الْحَيَاةِ (شَكٌّ من أَحد رجال السَّنَد) فَيَنْبُتُونَ
كَمَا تَنْبُتُ الْحِبَّةُ فِي جَانِبِ السَّيْلِ، أَلَمْ تَرَأَنَّهَا تَخْرُجُ
صَفْرَاءَ مُلْتَوِيَةً أخرجه
البخاري في 2 كتاب الإيمان: 15 باب تفاضل أهل الإيمان في الأعمال
|
116. Abu Saied Alkhudri r.a. berkata: Nabi saw.
bersabda: Akan masuk ahli sorga ke sorga, dan ahli neraka ke neraka, kemudian
Allah memerintahkan Keluarkanlah dari neraka orang yang di dalam hatinya ada
seberat biji sawi dari iman, lalu dikeluarkan mereka sudah hitam warna mereka,
lalu mereka dimasukkan dalam sungai (nahrul hayat) hidup, maka tumbuhlah mereka
itu bagaikan biji yang tumbuh setelah ada air-bah, tidaklah tumbuhnya berwarna
kuning berbelit (berkait). (Bukhari, Muslim).
|
آخر
أهل النار خروجا
|
BAB:
|
حديثُ
عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُودٍ رضي الله عنه قَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم:
إِنِّي لأَعْلَمُ آخِرَ أَهْلِ النَّارِ خُرُوجًا مِنْهَا، وَآخِرَ أَهْلِ
الْجَنَّةِ دُخُولاً رَجُلٌ يَخْرُجُ مِنَ النَّارِ كَبْوًا فَيَقُولُ اللهُ
اذْهَبْ فَادْخُلِ الْجَنَّةَ، فَيَأْتِيهَا فَيُخَيَّلُ إِلَيْهِ أَنَّهَا مَلأَى،
فَيَرْجِعُ فَيَقُولُ يَا رَبِّ وَجَدْتُهَا مَلأَى، فَيَقُولُ اذْهَب فَادْخُلِ
الْجَنَّةَ فَيَأْتِيَها فَيُخَيَّلُ إِلَيْهِ أَنَّهَا مَلأَى، فَيَرْجِعُ
فَيَقُولُ يَا رَبِّ وَجَدْتُهَا مَلأَى، فَيَقُولُ اذْهَب فادْخُلِ الْجَنَّةَ
فَإِنَّ لَكَ مِثْلَ الدُّنْيَا وَعَشَرَةَ أَمْثَالِهَا، أَوْ إِنَّ لَكَ مِثْلَ
عَشَرَةِ أَمْثَالِ الدُّنْيَا، فَيَقُولُ تَسخَرُ مِنِّي أَوْ تَضْحَكُ مِنِّي
وَأَنْتَ الْمَلِكُ
فَلَقَدْ رَأَيْتُ رَسُولَ الله صلى الله عليه وسلم ضَحِكَ حَتَّى بَدَتْ نَوَاجِذُهُ وَكَانَ يُقَالُ: ذَلِكَ أَدْنَى أَهْلِ الْجَنَّةِ مَنْزِلَةً أخرجه البخاري في 81 كتاب الرقاق: 51 باب صفة الجنة والنار |
117.
Abdullah bin Mas'ud -r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Sungguh aku mengetahui
orang-orang yang terakhir keluar dari neraka dan terakhir masuk sorga, ialah
seorang yang keluar dari neraka sambil merangkak-rangkak, lalu diperintah oleh
Allah: Masuklah ke sorga, maka ia segera pergi ke sorga, tetapi terbayang
baginya telah penuh, maka ia kembali dan berkata: Ya Tuhan saya dapatkan sudah
penuh, lalu diperintah pergilah masuk sorga, maka pergi kembali dan terbayang
olehhya seakan-akan telah penuh maka ia kembali berkata: Ya Tuhan, saya dapatkan
sudah penuh, kemudian diperintah: Pergilah masuk sorga, maka di sana untukmu
seluas dunia sepuluh kali, atau untukmu seluas dunia dan sepuluh kalinya, maka
ia berkata: Engkau mengejek dan menertawakan aku sedang Engkau raja yang
berkuasa. Sungguh aku telah melihat Rasulullah saw. tertawa ketika menerangkan
hadits ini sehingga terlihat gigi gerahamnya. Dan itu serendah-rendah tingkat
ahli sorga. (Bukhari, Muslim).
|
أدنى
أهل الجنة منزلة فيها
|
BAB:
|
حديث
أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: يَجْمَعُ
اللهُ النَّاسَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيَقولُونَ لَوِ اسْتَشْفَعْنَا عَلَى
رَبِّنَا حَتَّى يُرِيحَنَا مِنْ مَكَانِنَا فَيَأْتُونَ آدَمَ فَيَقُولُونَ:
أَنْتَ الَّذِي خَلَقَكَ اللهُ بِيَدِهِ، وَنَفَخَ فِيكَ مِنْ رُوحِهِ، وَأَمَرَ
الْمَلاَئِكَةَ فَسَجَدُوا لَكَ، فَاشْفَعْ لَنَا عِنْدَ رَبِّنَا؛ فَيَقُولُ:
لَسْتُ هُنَاكُمْ، وَيَذْكُرُ خَطِيئَتَهُ، وَيَقولُ ائْتُوا نُوحًا، أَوَّلَ
رَسُولٍ بَعَثَهُ اللهُ فَيَأْتُونَهُ فَيَقُولُ: لَسْتُ هُنَاكُمْ، وَيَذْكُرُ
خَطِيئَتَهُ، ائْتُوا إِبْرَاهِيمَ الَّذِي اتَّخَذَهُ اللهُ خَلِيلاً،
فَيَأْتُونَهُ فَيَقُولُ لَسْتُ هُنَاكُمْ، وَيَذْكُرُ خَطِيئَتَهُ، ائْتَوا مُوسَى
الَّذِي كَلَّمَهُ اللهُ؛ فَيَأْتُونَه فَيَقُولُ لَسْتُ هُنَاكُمْ، فَيَذْكُرُ
خَطِيئَتَهُ، ائْتُوا عِيسَى، فَيَأْتُونَهُ فَيَقُولُ لَسْتُ هُنَاكُمْ، ائْتُوا
مُحَمَّدًا صلى الله عليه وسلم فَقَدْ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
وَمَا تَأَخَّرَ فَيَأْتُونِي، فَأَسْتأْذِنُ عَلَى رَبِّي، فَإِذَا رَأَيْتُهُ
وَقَعْتُ سَاجدًا، فَيَدَعُنِي مَا شَاءَ اللهُ، ثُمَّ يُقَالُ ارْفَعْ رَأْسَكَ،
سَلْ تُعْطَهْ، وَقُلْ يُسمَعْ، وَاشْفَعْ تُشَفَّعْ فَأَرْفَعُ رَأْسِي فَأَحْمَدُ
رَبِّي بِتَحْمِيدٍ يُعَلِّمُنِي؛ ثُمَّ أَشْفَعُ فَيَحُدُّ لِي حَدًّا، ثُمَّ
أُخْرِجُهُمْ مِنَ النَّارِ وَأُدْخِلُهُمُ الْجَنَّةَ؛ ثُمَّ أَعُودُ فَأَقَعُ
سَاجِدًا مِثْلَهُ فِي الثَّالِثَةِ أَوِ الرَّابِعَةِ حَتَّى مَا يَبْقَى فِي
النَّارِ إِلاَّ مَنْ حَبَسَهُ الْقُرْآنُ أخرجه
البخاري في: 81 كتاب الرقاق: 51 باب صفة الجنة والنار
|
118. Anas r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda:
Kelak Allah akan mengumpulkan semua manusia di hari qiyamat, lalu mereka
berkata: Andaikan kami mendapat orang yang dapat memberikan syafa'atnya
menghadap kepada Tuhan, supaya segera
melepaskan kami dari tempat ini, lalu mereka pergi kepada Adam dan berkata:
Engkaulah yang dicipta oleh Allah dengan tangan-Nya, dan ditiupkan ruh padamu
dan menyuruh Malaikat sujud kepadamu, berikan syafa'atmu untuk kami di sisi
Tuhan. Jawab Adam: Bukan aku yang berhak memberikan syafa'at itu, lalu ia
mengingati dosanya, lalu mereka disuruh pergi kepada Ibrahim yang telah
dijadikan khalilullah, maka pergilah mereka kepada Ibrahim, dijawab oleh
Ibrahim: Itu bukan bagianku lalu ia mengingati dosanya, dan menganjurkan supaya
pergi kepada Musa yang menjadi kalimullah, dan ketika datang kepada Musa,
dijawab: Itu bukan bagianku, lalu ia mengingati dosanya dan berkata: Pergilah
kepada Isa, lalu mereka pergi kepada Isa, tetapi juga dijawab: Itu
bukan bagianku, tetapi
kamu pergi kepada
Nabi Muhammad saw, yang telah diampuni dosanya yang lalu dan kemudian,
lalu mereka datang kepadaku, maka aku pergi minta izin kepada Tuhan, dan apabila
aku telah melihat-Nya, segera aku sujud dan dibiarkan oleh
Allah beberapa lama
memuji-muji Allah hingga diperintah: Angkat kepalamu, dan
mintalah pasti akan diberi, katakanlah pasti didengar, ajukanlah syafa'atmu
pasti dilaksanakan, maka aku mengangkat kepala dan kembali memuji Allah dengan
pujian yang langsung diajari oleh Allah, kemudian diizinkan memberi syafa'at
pada orang-orang yang tertentu, aku keluarkan mereka dari neraka dan aku
masukkan mereka ke sorga, kemudian aku berdo'a kembali sambil bersujud dan
diterima seperti semula, kemudian ketiga dan keempat, sehingga tidak tinggal di
dalam neraka kecuali orang yang tidak percaya kepada Alqur'an dan menentangnya.
(Bukhari, Muslim)
|
حديث
أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدٌ صلى الله عليه وسلم قَالَ: إِذَا
كَانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ مَاجَ النَّاسُ بَعْضُهُمْ فِي بَعْضٍ، فَيَأْتُونَ
آدَمَ فَيَقُولُونَ: اشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّكَ فَيَقُولُ: لَسْتُ لَهَا وَلكِنْ
عَلَيْكُمْ بِإِبْرَاهِيمَ فَإِنَّهُ خَلِيلُ الرَّحْمنِ؛ فَيَأْتُونَ
إِبْرَاهِيمَ، فَيَقُولُ: لَسْتُ لَهَا وَلكِنْ عَلَيْكُمْ بِمُوسَى فَإِنَّهُ
كَلِيمُ اللهِ؛ فَيَأْتُونَ مُوسَى فَيَقُولُ: لَسْتُ لَهَا وَلكِنْ عَلَيْكُمْ
بِعِيسَى فَإِنَّهُ رُوحُ اللهِ وَكَلِمَتُهُ؛ فَيَأْتونَ عِيسَى فيَقُولُ: لَسْتُ
لَهَا وَلكِنْ عَلَيْكُمْ بِمحَمَّدٍ صلى الله عليه وسلم؛ فَيَأْتُونِي فَأَقُولُ:
أَنَا لَهَا، فَأسْتَأْذِنُ عَلَى رَبِّي فَيُؤْذَنُ لِي، وَيُلْهِمُنِي مَحَامِدَ
أَحْمَدُهُ بِهَا لاَ تَحْضُرُنِي الآنَ، فَأَحْمَدُهُ بِتِلْكَ الْمَحَامِدِ
وَأَخِرُّ لَهُ سَاجِدًا، فَيُقَالُ: يَا مُحَمَّدُ ارْفَعْ رَأْسَكَ وَقُلْ
يُسْمَعْ لَكَ، وَسَلْ تُعْطَ، وَاشْفَعْ تُشَفَّعْ؛ فَأَقُولُ: يَا رَبِّ
أُمَّتِي، أُمَّتِي، فَيُقَالُ: انْطَلِقْ فَأَخْرِجْ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ
مِثْقَالُ شَعِيرَةٍ مِنْ إِيمَانٍ، فَأَنْطَلِقُ فَأَفْعَلُ ثُمَّ أَعُودُ
فَأَحْمَدُهُ بِتِلْكَ الْمَحَامِدِ، ثُمَّ أَخِرُّ لَهُ سَاجِدًا؛ فَيُقَالُ: يَا
مُحَمَّدُ ارْفَعْ رَأْسَكَ، وَقُلْ يُسْمَعْ لَكَ، وَسَلْ تُعْطَ، وَاشْفَعْ
تُشَفَعْ؛ فَأَقُولُ: يَا رَبِّ أُمَّتِي، أُمَّتِي فَيُقَالُ انْطَلِقْ فَأَخْرِجْ
مِنْهَا مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ أَوْ خَرْدَلَةٍ مِنْ إِيمَانٍ؛
فَأَنْطَلِقُ فَأَفْعَلُ؛ ثُمَّ أَعُودُ فَأَحْمَدُهُ بِتَلْكَ الْمَحَامِدِ ثُمَّ
أَخِرُّ لَهُ سَاجِدًا؛ فَيُقَالُ يَا مُحَمَّدُ ارْفَعْ رَأْسَكَ، وَقُلْ يُسْمَعْ
لَكَ، وَسَلْ تُعْطَ، وَاشْفَعْ تُشَفَّعْ؛ فَأَقُولُ يَا رَبِّ أُمَّتِي، أُمَّتِي
فَيُقَالُ انْطَلِقْ فَأخْرِجْ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ أَدْنَى أَدْنَى أَدْنَى
مِثْقَالِ حَبَّةِ خَرْدَلٍ مِنْ إِيمَانٍ فَأَخْرِجْهُ مِنَ النَّارِ؛
فَأَنْطَلِقُ فَأَفْعَل ثُمَّ أَعُودُ الرَّابِعَةَ فَأَحْمَدُهُ بِتِلْكَ
الْمَحَامِدِ، ثُمَّ أَخِرُّ لَهُ سَاجِدًا؛ فَيُقَالُ يَا مُحَمَّدُ ارْفَعْ
رَأْسَكَ، وَقُلْ يُسْمَع، وَسَلْ تُعْطَهْ، وَاشْفَعْ تُشَفَّعْ؛ فَأَقَولُ يَا
رَبِّ ائْذَنْ لِي فِيمَنْ قَالَ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ، فَيَقُولُ وَعِزَّتِي
وَجَلاَلِي وَكِبْرِيَائِي وَعَظَمَتِي لأُخْرِجَنَّ مِنْهَا مَنْ قَالَ لا إِله
إلاَّ اللهُ أخرجه
البخاري في: 97 كتاب التوحيد: 36 باب كلام الرب عز وجل يوم القيامة مع الأنبياء
وغيرهم
|
119. Anas bin Malik r.a. berkata: Nabi Muhammad
saw. menceritakan kepada kami: Jika tiba hari qiyamat bergoncanglah keadaan
rnanusia dan bingung setengah pada setengahnya, sehingga mereka pergi kepada
Adam dan berkata: Berikan syafa'atmu di depan Tuhan untuk kami, dijawab: Bukan
bagianku tetapi kamu pergi kepada Ibrahim, sebab ia Khalilullah, lalu pergi ke
Ibrahim, dan dijawab oleh Ibrahim: Bukan bagianku, tetapi kamu pergi kepada Musa
kalimullah, maka pergilah mereka kepada Musa dan dijawab: Bukn bagianku, tetapi
kalian pergi kepada Isa Ruhulullah dan Kalimat-Nya, lalu mereka pergi kepada Isa
dan dijawab: Bukan bagianku, tetapi kalian pergi kepada Muhammad saw. Maka
mereka datang kepadaku, maka aku sambut: Akulah orangnya. Lalu aku minta izin
kepada Tuhan dan diizinkan dan diilhamkan kepadaku beberapa kalimat pujian yang
belum pernah aku ketahui kecuali pada saat itu, setelah aku memuji lalu aku
bersujud sehingga diperintah: Angkat kepalamu, dan katakanlah pasti akan
didengar, mintalah pasti diterima, berikan syafa'atmu akan dilaksanakan, lalu
aku minta: Ya Tuhan, tolonglah ummatku, tolonglah ummatku, lalu diperintah:
Pergilah, keluarkan dari neraka siapa yang di dalam hatinya ada seberat jagung
dari iman, dan sesudah aku laksanakan, aku kembali bersujud dan memuji Allah
dengan pujian yang istimewa itu, sehingga diperintah: Angkatlah kepalamu, dan
katakan pasti akan didengar, mintalah akan diberi, dan berikan syafa'atmu akan
dilaksanakan, maka kembali aku berdo'a: Ya Tuhan tolonglah ummatku,
tolonglah ummatku. Lalu diperintah pergilah keluarkan dari api neraka
siapa yang di dalam hatinya ada seberat biji sawi atau semut dari iman, maka aku laksanakan, kemudian aku
kembali bersujud, dan
memanjatkan pujian yang
istimewa itu, sehingga
diperintah: Angkatlah kepalamu, dan katakan untuk didengar, mintalah pasti akan
diberi, dan berikan syafa'atmu pasti dilaksanakan, lalu aku berdoa: Ya Tuhan,
tolonglah ummatku, tolonglah ummatku. Maka aku diperintah: Pergilah,
keluarkanlah dari neraka siapa yang di dalam hatinya ada kurang, kurang, kurang
dari seberat biji sawi dari iman. Maka aku pergi melaksanakan.
Kemudian aku kembali keempat. kalinya bersujud dan memuji Allah dengan pujian yang istimewa itu, sehingga dipanggil: Ya Mu-hammad, angkatlah kepalamu, dan katakanlah niscaya didengar, dan mintalah akan diberi, dan berikan syafa'atmu akan dilaksanakan, lalu aku berdo'a: Ya Rabbi izinkan aku memberi syafa'at pada orang yang pernah mengucap La ilaha illallah, dijawab: Demi kemuliaan dan kebesaran-Ku pasti akan Aku keluarkan dari neraka orang yang pernah mengucap La ilaha illallah. (Bukhari, Muslim). |
حديث
أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: أُتِيَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم
بِلَحْمٍ، فَرُفِعَ إِلَيْهِ الذِّرَاعُ، وَكَانَتْ تُعْجِبُهُ، فَنَهَسَ مِنْهَا
نَهْسَةً ثُمَّ قَالَ: أَنَا سَيِّدُ النَّاسِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَهَلْ
تَدْرُونَ مِمَّ ذَلِكَ يُجْمَعُ النَّاسُ الأَوَّلِينَ وَالآخِرِينَ فِي صَعِيدٍ
وِاحِدٍ، يُسْمِعُهُمُ الدَّاعِي، وَيَنْفُذُهُمُ الْبَصَرُ، وَتَدْنُو الشَّمْسُ
فَيَبْلُغُ النَّاسَ مِنَ الغَمِّ وَالْكَرْبِ مَا لاَ يُطِيقُونَ وَلاَ
يَحْتَمِلُونَ؛ فَيَقُولُ النَّاسُ أَلاَ تَرَوْنَ مَا قَدْ بَلَغَكُمْ أَلاَ
تَنْظُرُونَ مَنْ يَشْفَعُ لَكُمْ إِلَى رَبِّكُمْ فَيقُولُ بَعْضُ النَّاسِ
لِبَعْضٍ، عَلَيْكُمْ بِآدَمَ، فَيَأْتُونَ آدَمَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ؛
فَيَقُولُونَ لَهُ: أَنْتَ أَبُو الْبَشَر، خَلَقَكَ اللهُ بِيَدِهِ، وَنَفَخَ
فِيكَ مِنْ رُوحِهِ، وَأَمَرَ الْمَلاَئِكَةَ فَسَجَدُوا لَكَ، اشْفَعْ لَنَا إِلَى
رَبِّكَ، أَلاَ تَرَى إِلَى مَا نَحْنُ فِيهِ أَلاَ تَرَى إِلَى مَا قَدْ بَلَغَنَا
فَيَقُولُ آدَمُ إِنَّ رَبِّي قَدْ غَضِبَ الْيَوْمَ غَضَبًا لَمْ يَغْضَبْ
قَبْلَهُ مِثْلَهُ وَلَنْ يَغْضَبَ بَعْدَهُ مِثْلَهُ، وَإِنَّهُ نَهَانِي عَنِ
الشَّجَرَةِ فَعَصَيْتُهُ، نَفْسِي نَفْسِي نَفْسِي؛ اذْهَبُوا إِلَى غَيْرِي،
اذْهَبُوا إِلَى نُوحٍ؛ فَيَأْتُونَ نُوحًا فَيَقُولُونَ: يَا نُوحُ إِنَّكَ أَنْتَ
أَوَّلُ الرُّسُلِ إِلَى أَهْلِ الأَرْضِ، وَقَدْ سَمَّاكَ اللهُ عَبْدًا شَكُورًا،
اشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّكَ، أَلاَ تَرَى إِلَى مَا نَحْنُ فِيهِ فَيَقُولُ: إِنَّ
رَبِّي عَزَّ وَجَلَّ قَدْ غَضِبَ الْيَوْمَ غَضَبًا لَمْ يَغْضَبْ قَبْلَهُ
مِثْلَهُ وَلَنْ يَغْضَبَ بَعْدَهُ مِثْلَهُ؛ وَإِنَّهُ قَدْ كَانَتْ لِي دَعْوَةٌ
دَعَوْتُهَا عَلَى قَوْمِي، نَفْسِي نَفْسِي نَفْسِي اذْهَبُوا إِلَى غَيْرِي،
اذْهَبُوا إِلَى إِبْرَاهِيمَ، فَيَأْتُونَ إِبْراهِيمَ فَيَقُولُونَ يَا
إِبْرَاهِيمُ أَنْتَ نَبِيُّ اللهِ وَخِلِيلُهُ مِنْ أَهْلِ الأَرْضِ اشْفَعْ لَنَا
إِلَى رَبِّكَ، أَلاَ تَرَى إِلَى مَا نَحْنُ فِيهِ فَيَقُولُ لَهُمْ إِنَّ رَبِّي
قَدْ غَضِبَ الْيَوْمَ غَضَبًا لَمْ يَغْضَبْ قَبْلَهُ مِثْلَه، وَلَنْ يَغْضَبَ
بَعْدَهُ مِثْلَهُ؛ وَإِنِّي قَدْ كنْتُ كَذَبْتُ ثَلاثَ كَذَبَاتٍ، نَفْسِي
نَفْسِي نَفْسِي اذْهَبُوا إِلَى غَيْرِي، اذْهَبُوا إِلَى مُوسَى فَيَأْتُونَ
مُوسَى، فَيَقُولُونَ: يَا مُوسَى أَنْتَ رَسُولُ اللهِ فَضَّلَكَ الله
بِرِسَالَتِهِ وَبِكَلاَمِهِ عَلَى النَّاسِ، اشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّكَ أَلاَ
تَرَى إِلَى مَا نَحْنُ فِيهِ فَيَقُولُ إِنَّ رَبِّي قَدْ غَضِبَ الْيَوْمَ
غَضَبًا لَمْ يَغْضَبْ قَبْلَهُ مِثْلَهُ، وَلَنْ يَغْضَبَ بَعْدَهُ مِثْلَهُ،
وَإِنِّي قَدْ قَتَلْتُ نَفْسًا لَمْ أُومَرْ بِقَتْلِهَا، نَفْسِي نَفْسِي نَفْسِي
اذْهَبُوا إِلَى غَيْرِي، اذْهبُوا إِلَى عِيسى؛ فَيَأْتُونَ عِيسى، فَيَقُولُونَ
يَا عِيسى أَنْتَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَى
مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ، وَكَلَّمْتَ النَّاسَ فِي الْمَهْدِ صَبِيًّا، اشْفَعْ
لَنَا، أَلاَ تَرَى إِلَى مَا نَحْنُ فِيهِ فَيَقُولُ عِيسى، إِنَّ رَبِّي قَدْ
غَضِبَ الْيَوْمَ غَضَبًا لَمْ يَغْضَبْ قَبْلَهُ مِثْلَهُ وَلَنْ يَغْضَبَ
بَعْدَهُ مِثْلَهُ، وَلَمْ يَذْكُرْ ذَنْبًا، نَفْسِي نَفْسِي نَفْسِي اذْهَبُوا
إِلَى غَيْرِي، اذْهَبُوا إِلَى مُحَمَّدٍ صلى الله عليه وسلم؛ فَيَأْتُونَ
مُحَمَّدًا صلى الله عليه وسلم، فَيَقُولُونَ: يَا مُحَمَّدُ أَنْتَ رَسُولُ اللهِ
وَخَاتِمُ الأَنْبِيَاءِ، وَقَدْ غَفَرَ اللهُ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ
وَمَا تَأَخَّرَ، اشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّكَ، أَلاَ تَرَى إِلَى مَا نَحْنُ
فِيه فَأَنْطَلِقُ فَآتِي تَحْتَ
الْعَرْشِ فَأَقَعُ سَاجِدًا لِرَبِّي عَزَّ وَجَلَّ ثُمَّ يَفْتَحُ اللهُ عَلَيَّ
مِنْ مَحَامِدِهِ وَحُسْنِ الثَّنَاءِ عَلَيْهِ شَيْئًا لَمْ يَفْتَحْهُ عَلَى
أَحَدٍ قَبْلِي، ثُمَّ يُقَالُ: يَا مُحَمَّدُ ارْفَعْ رَأْسَكَ، سَلْ تُعْطَهْ،
وَاشْفَعْ تُشَفَّعْ؛ فَأَرْفَعُ رَأْسِي، فَأَقُولُ: أُمَّتِي يَا رَبِّ أُمَّتِي
يَا رَبِّ فَيُقَالُ: يَا مُحَمَّدُ أَدْخِلْ مِنْ أُمَّتِكَ مَنْ لاَ حِسَابَ
عَلَيْهِمْ مِنَ الْبَابِ الأَيْمَنِ مِنْ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ، وَهُمْ شُرَكَاءُ
النَّاسِ فِيمَا سِوَى ذلِكَ مِنَ الأَبْوَابِ، ثُمَّ قَالَ: وَالَّذِي نَفْسِي
بِيَدِهِ إِنَّ مَا بَيْنَ المِصْرَاعَيْنِ مِنْ مَصَارِيعِ الْجَنَّةِ كَمَا
بَيْنَ مَكَّةَ وَحِمْيَرَ، أَوْ كَمَا بَيْنَ مَكَّةَ وَبُصْرَى أخرجه
البخاري في: 65 كتاب التفسير: 17 سورة الإسراء: 5 باب ذرية من حملنا مع
نوح
|
120. Abu Hurairah r.a, berkata: Telah dihidangkan
kepada Nabi saw. daging, lalu ia mengangkat sampil (paha) yang sangat disuka,
lalu ia menggigit, tiba-tiba ia bersabda: Akulah pimpinan manusia di hari
qiyamat, tahukah kamu mengapakah itu? Akan dikumpulkan semua manusia dari yang
pertama hingga yang terakhir dalam sebuah dataran sehingga mudah didengar tiap
seruan dan dapat dilihat oleh mata, dan matahari didekatkan, sehingga kerisauan
manusia mencapai puncaknya dan tidak sanggup menanggungnya, sehingga mereka
berkata: Tidakkah kalian memikirkan keadaan yang memuncak ini, tidakkah kalian
mencari siapakah kiranya yang dapat memberikan syafa'atnya untuk menghadap
kepada Tuhan? Sebagian mereka berkata: Lebih baik kalian pergi kepada Adam, maka
pergilah mereka kepada Adam dan berkata kepadanya: Anda sebagai bapak dari semua
manusia, Allah telah menciptakan anda langsung dengan tangan-Nya, dan meniupkan
ruh-Nya dan menyuruh Malaikat bersujud kepadamu, tolonglah gunakan syafa'atmu
untuk miflta keringanan bagi keadaan kami ini, tidakkah anda telah mengetahui
bagaimana beratnya penderitaan kami ini. Jawab Adam: Pada hari ini Tuhan sangat
murka, belum pernah marah seperti kini, dahulunya dan hingga akhimya, dan Dia
dahulu telah melarang aku dekat kepada pohon, akhirnya aku melanggar, karena itu
hari ini aku hanya memikirkan diriku, diriku, diriku, lebih baik kalian pergi
kepada Nuh a.s, Maka pergilah mereka kepada Nuh dan berkata: Anda pertama dari
semua Rasul kepada penduduk bumi, Allah menamakan anda hamba yang banyak syukur
tolonglah anda mintakan kepada Tuhan untuk meringankan keadaan kami ini,
perhatikanlah keadaan kami ini. Jawab Nuh: Kini Tuhan telah murka yang belum
pernah murka seperti ini dan tidak akan murka seperti hari ini, sedang aku
dahulu diberi do'a mustajab dan sudah aku gunakan untuk kaumku. Kini aku hanya
mengharapkan keselamatan diriku, keselamatan diriku, diriku, lebih baik kalian
pergi kepada Ibrahim a.s. Maka pergilah mereka kepada Ibrahim dan berkata: Anda
Nabiyullah dan khalilullah dari penduduk bumi, tolonglah berikan syafa'atmu
kepada Tuhan untuk meringankan penderitaan kami ini. Jawab Ibrahim a.s.: Sungguh
Tuhan sangat marah belum pernah marah seperti ini dan tidak akan marah seperti
hari ini, sedang aku pernah berdusta tiga kali, kini aku hanya minta keselamatan
diriku, diriku, diriku, pergilah kalian kepada Musa a.s. Maka pergilah rombongan
itu kepada Musa, dan berkata: Anda sebagai utusan Allah telah dilebihkan oleh
Allah dengan risalah dan langsung mendengar firman Allah (berkata-kata dengan
Allah), tolonglah berikan syafa'at-mu kepada kami untuk meringankan penderitaan
kami ini. Jawab Musa a.s.: Sesungguhnya Tuhan sangat murka pada hari ini, belum
pernah marah seperti ini dan tidak akan marah seperti hari ini, sedang aku
pernah membunuh orang yang tidak diperintahkan kepadaku, aku kini hanya
mengharap semoga selamat diriku, diriku, diriku. Pergilah kalian kepada Isa
a.s., lalu mereka pergi kepada Isa a.s. dan berkata: Ya Isa, anda utusan Allah
dan kalimat Allah yang diturunkan kepada Maryam, juga ruh daripada-Nya, anda
telah dapat berkata-kata sejak dibuaian, tolonglah berikan syafa'atmu untuk
meringankan penderitaan kami. Jawab Isa a.s.: Sesungguhnya pada hari ini Tuhan
sangat murka, belum pernah marah seperti ini, dan tidak akan murka seperti ini,
aku kini hanya mengharap semoga selamat diriku, diriku, diriku sendiri. Sedang
Nabi Isa tidak menyebut dosanya. Tetapi kalian pergi kepada Muhammad saw. Maka
datanglah mereka kepadaku dan berkata: Ya Muhammad anda sebagai Rasulullah dan
penutup dari semua nabi, Allah telah mengampunkan dosamu yang lampau dan yang
kemudian, tolong berikan syafa'atmu kepada Tuhan untuk meringankan penderitaan
kami ini, tidakkah anda mengetahui bagaimana keadaan kami ini. Maka pergilah aku
ke bawah arsy untuk bersujud kepada Tuhan, kemudian Allah membukakan untukku
puja puji yang belum pernah aku ucapkan dan tidak pernah diucapkan oleh orang
sebelumku, sehingga Tuhan berfirman: Ya Muhammad angkat kepala-mu, mintalah aku
terima, berikan syafa'atmu akan dilaksanakan, maka aku angkat kepala dan berdo'a: Ya Rabbi
selamatkan ummatku, Ya Rabbi selamatkan ummatku. Dijawab: Ya Muhammad masukkan
umatmu yang tidak kena hisab dari pintu kanan sorga, sedang yang lain bersama
orang banyak dari pintu yang lainnya. Kemudian Nabi saw. bersabda; Demi Allah
yang jiwaku ada di tangan-Nya lebar di antara kedua daun pintu sorga itu
sebagaimana jarak antara Makkah dengan Himyar, atau antara Makkah dengan Bushra
(Syam). (Bukhari, Muslim).
|
اختباء
النبي صلى الله عليه وسلم دعوة الشفاعة لأُمته
|
BAB:
|
حديث
أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: لِكُلِّ نَبِيٍّ
دَعْوَةٌ، فَأُرِيدُ، إِنْ شَاءَ اللهُ، أَنْ أَخْتَبِيَ دَعْوَتِي شَفَاعَةً
لأُمَّتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ أخرجه
البخاري في: 97 كتاب التوحيد: 31 باب قوله تعالى (قل لو كان البحر مدادًا لكلمات
ربي)
|
121. Abu Hurairah r.a, berkata: Rasulullah saw.
bersabda: Tiap Nabi mempunyai do'a mustajab, dan aku ingin menyimpan
(menyembunyikan) do'aku untuk memberikan syafa'at bagi ummatku di hari qiyamat.
(Bukhari, Muslim).
|
حديث
أَنَسٍ عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: كُلُّ نَبِيٍّ سَأَلَ سُؤَالاً
أَوْ قَالَ لِكُلِّ نَبِيٍّ دَعْوةٌ قَد دَعَا بِهَا فَاسْتُجِيبَتْ، فَجَعَلْتُ
دَعْوَتِي شَفَاعَةً لأُمَّتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ أخرجه
البخاري في: 80 كتاب الدعوات: 1 باب لكل نبي دعوة مستجابة
|
122. Anas r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Tiap
Nabi telah menggunakan do'anya, dan telah diterima oleh Allah (ketika di dunia)
dan aku akan menggunakan do'aku untuk memberi syafa'at bagi ummatku di hari
qiyamat. (Bukhari, Muslim).
Di lain riwayat: Tiap Nabi telah minta permintaannya, |
في
قوله تعالى: (وأنذر عشيرتك الأقربين)
|
BAB:
|
حديث
أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَامَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم
حِينَ أَنْزَلَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ (وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ الأَقْرَبِينَ)،
قَالَ: يَا مَعْشَرَ قرَيْشٍ أَوْ كَلِمَةً نَحْوَهَا اشْتَرُوا أَنْفُسَكُمْ، لاَ
أُغْنِي عَنْكُمْ مِنَ اللهِ شَيْئًا يَا بَنِي عَبْدِ مَنَافٍ لاَ أُغْنِي
عَنْكُمْ مَنَ اللهِ شَيْئًا يَا عَبَّاسُ بْنَ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ لاَ أُغْنِي
عَنْكَ مِنَ اللهِ شَيْئًا وَيَا صَفِيَّةُ عَمَّةَ رَسُولِ اللهِ لاَ أُغْنِي
عَنْكِ مِنَ اللهِ شَيْئًا وَيَا فَاطِمَةُ بِنْتَ مُحَمَّدٍ صلى الله عليه وسلم،
سَلِيني مَا شِئْتِ مِنْ مَالِي، لاَ أُغْنِي عَنْكِ مِنَ اللهِ شَيْئًا
أخرجه
البخاري في: 55 كتاب الوصايا: 11 باب هل يدخل النساء والولد في الأقارب
|
123. Abu Hurairah r.a. berkata: Ketika turun ayat:
Wa andzir asyiratakal aqrabin (Peringatkanlah kerabatmu yang dekat), maka segera
Rasulullah saw. berdiri dan bersabda: Wahai bangsa Quraisy, tebuslah (belilah)
dirimu sendiri, sebab aku tidak dapat menyelamatkan kamu dari siksa Allah walau
sedikit pun. Hai Bani Abdimanaf, saya tidak dapat menyelamatkan kamu dari siksa
Allah sedikit pun. Hai Abbas bin Abdul mutthalib, aku tidak dapat menyelamatkan
anda dari siksa Allah walau sedikit pun. Hai Shafiyah bibi Rasulullah, aku tidak
dapat menyelamatkan anda dari siksa Allah walau sedikit pun. Hai Fatimah putri
Muhammad saw. mintalah kepadaku apa yang anda inginkan dari hartaku, dan
ingatlah aku tidak dapat menyelamatkan anda dari siksa Allah walau sedikit pun.
(Bukhari, Muslim).
Ya'ni tidak ada sesuatu yang dapat menyelamatkan manusia dari siksa Allah melainkan iman, islam dan taqwa taat kepada Allah. |
حديث
ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: لَمَّا نَزَلَتْ (وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ الأَقْرَبِينَ)
وَرَهْطَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ، خَرَجَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم
حَتَّى صَعِدَ الصَّفَا فَهَتفَ: يَا صَبَاحَاهْ فَقَالُوا مَنْ هذَا فَاجْتَمَعُوا
إِلَيْهِ فَقَالَ: أَرَأَيْتُمْ إِنْ أَخْبَرْتُكُمْ أَنَّ خَيْلاً تَخْرُجُ مِنْ
سَفْحِ هذَا الْجَبَلِ أَكُنْتُمْ مُصَدِّقِيَّ قَالُوا مَا جَرَّبْنَا عَلَيْكَ
كَذِبًا، قَالَ: فَإِنِّي نَذِيرٌ لَكُمْ بَيْنَ يَدَيْ عَذَابٍ شَدِيدٍ، قالَ
أَبُو لَهَبٍ: تَبًّا لَكَ مَا جَمَعْتَنَا إِلاَّ لِهذَا ثُمَّ قَامَ فَنَزَلَتْ
(تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ) أخرجه
البخاري في: 65 كتاب التفسير: 111 سورة تبت يدا أبي لهب وتب: 1 باب حدثنا
يوسف
|
124. Ibn Abbas r.a. berkata: , Ketika turun ayat: Wa andzir
asyiratakal aqrabien (Peringatkanlah famili kerabatmu yang dekat-dekat).
Rasulullah saw. keluar naik di atas bukit Shafa dan berseru: Ya shabahaah
(Telah tiba waktu
pagi bersiaplah). Tokoh-tokoh Quraisy bertanya: Siapakah yang
berseru itu, lalu mereka berkumpul di sekitar Nabi saw. Maka Nabi saw. bertanya:
Bagaimana pendapatmu jika aku memberitakan kepadamu bahwa ada tentara berkuda
yang akan menyerbu kamu dari balik bukit ini, apakah kalian percaya kepadaku?
Jawab mereka serentak: Kami tidak pernah mengetahui anda berdusta. Maka sabda
Nabi saw.: Maka kini aku memberitahu kepadamu bahwa aku memperingatkan kamu,
bahwa kalian diliputi oleh siksa yang berat. Abu Lahab berkata: Celaka anda
hanya untuk ini saja anda mengumpulkan kami. Lalu ia berdiri pergi, maka
turun-lah surat: Tabbat yadaa abi lahabin watabba. (Celaka dan rugi kedua tangan
(usaha) Abu Lahab dan sungguh rugi). (Bukhari,
Muslim).
|
شفاعة
النبي صلى الله عليه وسلم لأبي طالب والتخفيف عنه بسببه
|
BAB:
|
حديثُ
الْعَبَّاسِ بْنِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ رضي الله عنه قَالَ لِلنَّبِيِّ صلى الله
عليه وسلم: مَا أَغْنَيْتَ عَنْ عَمِّكَ فَإِنَّهُ كَانَ يَحُوطُكَ وَيَغْضَبُ لَكَ
قَالَ: هُوَ فِي ضَحْضَاحٍ مِنْ نَارٍ وَلَوْلاَ أَنَا لَكَانَ فِي الدَّرَكِ
الأَسْفَلِ مِنَ النَّارِ أخرجه
البخاري في: 63 كتاب مناقب الأنصار: 40 باب قصة أبي طالب
|
125.
Al-Abbas bin Abdul muththalib r.a. tanya kepada Na'bi saw.: Apakah pertolonganmu
(manfaatmu) bagi Abu Thalib yang telah memelihara dan membelamu, bahkan ia marah
karenamu? Jawab Nabi saw.: Ia kini di atas permukaan neraka, dan andaikan tidak
karenaku niscaya ia di tingkat terbawah dalam neraka. (Bukhari,
Muslim).
|
حديث
أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رضي الله عنه أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صلى الله عليه
وسلم، وَذُكِرَ عِنْدَهُ عَمُّهُ، فَقالَ: لَعَلَّهُ تَنْفَعُهُ شَفَاعَتِي يَوْمَ
الْقِيَامَةِ فَيُجْعَلُ فِي ضَحضَاحٍ مِنَ النَّارِ يَبْلُغُ كَعْبَيْهِ يَغْلِي
مِنْهُ دِمَاغهُ أخرجه
البخاري في: 63 كتاب مناقب الأنصار: 40 باب قصة أبي طالب
|
126. Abu Saied Alkhudri r.a. mendengar
Rasulullah saw. ketika disebut padanya Abu Thalib, maka sabda Nabi saw.: Semoga
berguna baginya syafa'atku sehingga diletakkan di bagian atas dalam neraka
sehingga api neraka hanya membakarnya sampai batas mata-kakinya yang cukup untuk
mendidihkan otaknya. (Bukhari, Muslim),
|
أهون
أهل النار عذابًا
|
BAB:
|
حديث
النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ قَالَ: سَمِعْتُ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ:
إِنَّ أَهْوَنَ أَهْلِ النَّارِ عَذَابًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَرَجُلٌ تَوضَعُ فِي
أَخْمَصِ قَدَميْهِ جَمْرَةٌ يَغْلِي مِنْهَا دِمَاغُهُ أخرجه البخاري في: 81 كتاب الرقاق: 51 باب صفة الجنة
والنار
|
127. Annu'man bin Bisyier r.a. berkata: Saya telah
mendengar Nabi saw. bersabda: Sesungguhnya seringan-ringan ahli neraka siksanya
di hari qiyamat, ialah orang yang diletakkan di bawah tumitnya bara api yang
dapat mendidihkan otaknya. (Bukhari, Muslim).
|
موالاة
المؤمنين ومقاطعة غيرهم والبراءة منهم
|
BAB:
|
حديث
عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ، قَالَ: سَمِعْتُ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم جِهَارًا
غَيْرَ سِرٍّ يَقُولُ: إِنَّ آلَ أَبِي فُلاَنٍ لَيْسُوا بِأَوْلِيَائِي، إِنَّمَا
وَلِيِّيَ اللهُ وَصَالِحُ الْمُؤْمِنِينَ، وَلكِنْ لَهُمْ رَحِمٌ أَبَلُّهًا
بِبَلاَلِهَا يَعْنِي أَصِلُهَا بِصِلَتِهَا أخرجه
البخاري في: 78 كتاب الأدب: 14 باب يبل الرحم ببلاها
|
128. Amr bin Al-ash berkata: Saya telah mendengar
Nabi saw. bersabda dengan terang: Sesungguhny keluarga Fulan bukan waliku,
sesungguhnya waliku yaitu Allah dan orang mu'min yang baik, tetapi mereka ada
hubungan famili (kerabat) yang akan saya hubungi sebagaimana lazimnya. (Bukhari,
Muslim).
|
الدليل
على دخول طوائف من المسلمين الجنة بغير حساب ولا عذاب
|
BAB:
|
حديث
أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ:
يَدْخُلُ مِنْ أُمَّتِي زُمْرَةٌ هُمْ سَبْعُونَ أَلْفًا تُضِيءُ وُجُوهُهُمْ
إِضَاءَةَ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ: فَقَامَ
عُكَّاشَةُ بْنُ مِحْصَنٍ الأَسَدِيُّ يَرْفَعُ نَمِرَةً عَلَيْهِ، فَقَالَ: يَا
رَسُولَ اللهِ ادْعُ اللهَ أَنْ يَجْعَلَنِي مِنْهُمْ، قَالَ: اللَّهُمَّ اجْعَلْهُ
مِنْهُمْ
ثُمَّ قَامَ رَجُلٌ مِنَ الأَنْصَارِ فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللهِ ادْعُ اللهَ أَنْ يَجْعَلَنِي مِنْهُمْ، فَقَالَ: سَبَقَكَ عُكَّاشَةُ أخرجه البخاري في: 81 كتاب الرقاق: 50 باب يدخل الجنة سبعون ألفًا بغير حساب |
129. Abu Hurairah r.a. berkata: Saya telah
mendengar Rasulullah saw. bersabda: Akan ada rombongan dari ummatku tujuh puluh
ribu masuk sorga tanpa hisab, bercahaya muka mereka bagaikan bulan purnama. Abu
Hurairah r.a. berkata: Maka berdirilah Ukasyah bin Mihshan Al-Asady sambil
menjinjing kemulnya, lalu berkata: Ya Rasulullah, do'akan semoga Allah
menjadikan aku dari golongan mereka. Maka Nabi saw. berdo'a: Ya Allah,
jadikanlah dia dari golongan mereka. Kemudian seorang sahabat Anshar berdiri dan
berkata: Ya Rasulullah, do'akan semoga Allah menjadikan aku dari golongan
mereka, Jawab Nabi saw.: Anda telah didahului oleh Ukasyah r.a. (Bukhari,
Muslim).
|
حديث
سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم، قَالَ: لَيَدْخُلَنَّ
الْجَنَّةَ مِنْ أُمَّتِي سَبْعُونَ أَلْفًا، أَوْ سَبْعُمِائَةِ أَلْفٍ (لاَ
يَدْرِي الرَّاوِي أَيَّهُمَا قَالَ) مُتَمَاسِكونَ آخِذٌ بَعْضُهُمْ بعضًا، لاَ
يَدْخُلُ أَوَّلُهُمْ حَتَّى يَدْخُلَ آخِرُهُمْ، وُجُوهُهُمْ عَلَى صُورَةِ
الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ أخرجه
البخاري في: 81 كتاب الرقاق: 51 باب صفة الجنة والنار
|
130. Sahl bin Sa'ad r.a. berkata: Rasulullah saw.
bersabda: Pasti akan masuk sorga dari ummatku tujuh puluh ribu ataii tujuh ratus
ribu (yang meriwayatkan yang ragu 70.000 atau 700.000) berbareng yang satu
memegang yang lain, tidak masuk yang pertama sehingga masuk juga yang akhir,
wajah mereka bagaikan bulan purnama. (Bukhari,
Muslim).
|
حديث
ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: خَرَجَ عَلَيْنَا النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم يَوْمًا
فَقَالَ عُرِضَتْ عَلَيَّ الأُمَمُ فَجَعَلَ يَمُرُّ النَّبِيُّ مَعَهُ الرَّجُلُ،
وَالنَّبِيُّ مَعَهُ الرَّجُلاَنِ، وَالنَّبِيُّ مَعَهُ الرَّهْطُ، وَالنَّبِيُّ
لَيْسَ مَعَهُ أَحَدٌ، وَرَأَيْتُ سَوَادًا كَثِيرًا سَدَّ الأُفُقَ، فَرَجَوْتُ
أَنْ تَكُونَ أُمَّتِي، فَقِيلَ هذَا مُوسى وَقَوْمُهُ؛ ثُمَّ قِيلَ لي انْظُرْ،
فَرَأَيْتُ سَوَادًا كَثِيرًا سَدَّ الأُفُقَ، فَقِيلَ لِي انْظُرْ هكَذَا
وَهكَذَا، فَرَأَيْتُ سَوَادًا كَثِيرًا سَدَّ الأُفُقَ، فَقِيلَ هؤُلاَءِ
أُمَّتُكَ، وَمَعَ هؤُلاَءِ سَبْعُونَ أَلْفًا يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ بَغَيْرِ
حِسَابٍ فَتَفَرَّقَ النَّاسُ وَلَمْ يُبَيِّنْ لَهُمْ؛ فَتَذَاكَرَ أَصْحَابُ
النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم، فَقَالُوا: أَمَّا نَحْنُ فَوُلِدْنا فِي
الشِّرْكِ، وَلكِنَّا آمَنَّا بِاللهِ وَرَسُولِهِ، وَلكِنَّ هؤُلاَءِ هُمْ
أَبْنَاؤُنَا فَبَلَغَ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم، فَقَالَ: هُمُ الَّذِينَ لاَ
يَتَطَيَّرُونَ وَلاَ يَسْتَرْقُونَ وَلاَ يَكْتَوُونَ وَعَلَى رَبِّهِمْ
يَتَوَكَّلُونَ فَقَامَ عُكَّاشَةُ بْنُ مِحْصَنٍ، فَقَالَ أَمِنْهُمْ أَنَا يَا
رَسُولَ اللهِ قَالَ: نَعَمْ فَقَامَ آخَرُ فَقَالَ: أَمِنْهُمْ أَنَا فَقَالَ:
سَبَقَكَ بِهَا عُكَّاشَةُ أخرجه
البخاري في: 76 كتاب الطب: 42 باب من لم يَرْقِ
|
131. Ibn Abbas r.a. berkata: Pada suatu hari Nabi
saw. keluar pada kami dan bersabda: Telah diperlihatkan kepadaku ummat-ummat
semuanya, maka ada seorang Nabi yang bersama seorang, dan ada yang bersama dua
orang, dan ada yang bersama rombongan tujuh orang, dan ada juga seorang Nabi
yang sendirian tidak ada pengikutnya, lalu aku melihat rombongan besar yang
telah menutup udara, maka aku mengharap semoga mereka ummatku, tiba-tiba
diberitahu bahwa mereka Musa dan kaumnya, kemudian dikatakan kepadaku: Lihatlah
maka aku melihat rombongan yang lebih banyak bahkan telah menutupi ufuk (udara),
lalu disuruh melihat ke kanan, ke kiri, maka aku melihat rombongan yang amat
banyak telah memenuhi udara, lalu diterangkan bahwa mereka ummatku, dan di
samping mereka ada lagi tujuh puluh ribu yang akan masuk sorga tanpa hisab. Lalu
ditinggalkan oleh Nabi dan tidak dilerangkan kepada kami sehingga orang-orang
berbeda faham. Maka para sahabat berpendapat: Kami lahir dalam syirik, tetapi
kami telah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya tetapi kemungkinan anak-anak kami.
Maka tanggapan itu sampai kepada Nabi saw., maka Nabi bersabda: Mereka yang
tidak mencari nasib dengan burung, dan tidak berjampi dan tidak berkei dan tetap
bertawakkal (menyerah) kepada Tuhan. Maka berdirilah Ukasyah bin Mihshan dan
bertanya: Apakah saya termasuk mereka ya Rasulullah? Jawab Nabi saw.: Ya. Maka
berdiri-lah orang lain tanya: Apakah aku dari golongan mereka? Jawab Nabi saw.:
Anda telah didahului oleh Ukasyah. (Bukhari,
Muslim).
|
حديث
عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ: كُنَّا مَعَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فِي
قبَّةٍ، فَقَالَ: أَتَرْضَوْنَ أَنْ تَكُونُوا رُبُعَ أَهْلِ الْجَنَّةِ قُلْنَا:
نَعَمْ، قَالَ: أَتَرْضَوْنَ أَنْ تَكُونُوا ثُلُثَ أَهْلِ الْجَنَّةِ قُلْنَا:
نَعَمْ، قَالَ: أَتَرْضَوْنَ أَنْ تَكُونُوا شَطْرَ أَهْلِ الْجَنَّةِ قُلْنَا:
نَعَمْ قَالَ: وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ إِنِّي لأَرْجُو أَنْ تَكُونُوا
نِصْفَ أَهْلِ الْجَنَّةِ، وَذَلِكَ أَنَّ الْجَنَّةَ لاَ يَدْخُلُها إِلاَّ نَفْسٌ
مُسْلِمَةٌ، وَمَا أَنْتُمْ فِي أَهْلِ الشِّرْكِ إِلاَّ كَالشَّعَرَةِ
الْبَيْضَاءِ فِي جِلْدِ الثَّوْرِ الأَسْوَدِ، أَوْ كَالشَّعَرَةِ السَّوْدَاءِ
فِي جِلْدِ الثَّوْرِ الأَحْمَرِ أخرجه
البخاري في: 81 كتاب الرقاق: 45 باب كيف الحشر
|
132. Abdullah bin Mas'uud r.a. berkata: Kami
bersama Nabi saw. di dalam gubah (khemah), tiba-tiba Nabi saw. tanya: Apakah
kalian rela bila kalian merupakan seperempat ahli sorga? Jawab kami: Ya. Lalu
ditanya: Apakah kalian rela bila kalian menjadi sepertiga penduduk sorga? Jawab
kami: Ya. Lalu ditanya: Apakah puas bila kalian menjadi separuh penduduk sorga?
Jawab kami: Ya. Lalu Nabi saw. bersabda: Demi Allah yang jiwa Muhammad di
tangan-Nya, sungguh saya berharap semoga kamu merupakan separuh penduduk sorga,
dan tidak akan dapat masuk sorga kecuali jiwa yang muslim (patuh taat), sedang
kalian jika dibanding dengan ahli syirik bagaikan sehelai rambut putih di tengah
kulit lembu hitam, atau bagaikan rambut hitam di atas kulit lembu putih.
(Bukhari, Muslim).
|
قوله
يقول الله لآدم: أخرج بعث النار من كل ألف تسعمائة وتسعة وتسعين
|
BAB:
|
حديث
أَبِي سَعِيدٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: يَقُولُ اللهُ: يَا
آدَمُ فَيَقُولُ: لَبَّيْكَ وَسَعْدَيكَ وَالْخَيْرُ فِي يَدَيْكَ قَالَ: يَقُولُ:
أَخْرِجْ بَعْثَ النَّارِ، قَالَ: وَمَا بَعثُ النَّارِ قَالَ: مِنْ كُلِّ أَلْفٍ،
تِسْعَمِائَةٍ وَتِسْعَةً وَتِسْعِينَ، فَذَاكَ حَينَ يَشِيبُ الصَّغِيرُ، وَتَضَعُ
كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا، وَتَرَى النَّاسَ سُكَارَى وَمَا هُمْ بِسُكَارَى
وَلكِنَّ عَذَابَ اللهِ شَدِيدٌ فَاشْتَدَّ ذَلِكَ عَلَيْهِمْ، فَقَالُوا يَا
رَسُولَ اللهِ أَيُّنَا ذَلِكَ الرَّجُلُ قَالَ: أَبْشِرُوا فَإِنَّ مِنْ يَأْجُوج
وَمَأجُوجَ أَلْفًا وَمِنْكُمْ رَجُلٌ، ثُمَّ قَالَ: وَالَّذِي نَفْسِي في يَدِهِ
إِنِّي لأَطْمَعُ أَنْ تَكُونُوا ثُلُثَ أَهْلِ الْجَنَّةِ، قَالَ: فَحَمِدْنَا
اللهَ وَكَبَّرْنَا، ثُمَّ قَالَ: وَالَّذِي نَفْسِي فِي يَدِهِ إِنِّي لأَطْمَعُ
أَنْ تَكُونُوا شَطْرَ أَهْل الجَنَّةِ، إِنَّ مَثَلَكُمْ فِي الأُمَمِ كَمَثَلِ
الشَّعَرَةِ الْبَيْضَاءِ فِي جِلْدِ الثَّوْرِ الأَسْوَدِ، أَوِ الرَّقْمَةِ فِي
ذِرَاعِ الْحِمَارِ أخرجه
البخاري في: 81 كتاب الرقاق: باب قوله عز وجل إن زلزلة الساعة شيء عظيم
|
133. Abu Saied r.a. berkata: Rasulullah saw.
bersabda: Firman Allah: Ya Adam. Jawab Adam: Labbaika wasa'daika dan semua
kebaikan di tangan-Mu. Firman Allah: Keluarkan bagian neraka. Adam bertanya:
Berapa bagian neraka? Jawab Allah: Dari tiap seribu, sembilan ratus sembilan
puluh sembilan. Maka pada saat itu beruban-lah anak kecil, dan wanita yang
mengandung menggugurkan kandung-annya, dan anda melihat orang mabuk, padahal
tidak minum khamer, tetapi siksa Allah yang sangat berat. Berita sangat berat
diterima oleh sahabat sehingga mereka bertanya: Yang manakah orang itu di antara
kami ya Rasulullah? Jawab Nabi saw.: Terimalah berita gembira dari bilangan
ya'juj wa ma'juj seribu kamu hanya seorang. Kemudian Nabi saw. bersabda: Demi
Allah yang jiwaku di tangannya, saya berharap semoga kalian sepertiga dari
penghuni sorga, maka kami sambut: Alhamdu lillah wallahu akbar, lalu Nabi saw.
bersabda: Demi Allah yang jiwaku di, tangan-Nya sungguh aku berharap semoga
kalian separuh dari ahli sorga, sesungguhnya perbandinganmu dengan ummat-ummat
yang lain bagaikan satu rambut putih di tengah kulit lembu hitam, atau bintik di
lengan himar. (Bukhari, Muslim).
|
Post a Comment