Karena Seekor Kucing
Karena Seekor Kucing
Dari
Ibnu 'Umar radhiyallahu'anhuma, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda, “Seorang perempuan disiksa gara-gara seekor kucing. Dia
mengurung kucing itu sampai mati. Karena itulah dia masuk neraka. Perempuan itu
tidak memberi makan dan minum kepadanya -tatkala dia kurung-. Dan dia pun tidak
melepaskannya supaya bisa memakan serangga atau binatang tanah.” (HR. Bukhari
dan Muslim)
Faidah
Hadits
Kaum
muslimin yang dirahmati Allah, hadits yang mulia ini menunjukkan kepada kita
betapa Islam sangat menjunjung tinggi kasih sayang. Tidak hanya kepada sesama
manusia, bahkan kepada seekor binatang sekalipun. Akibat tidak menaruh kasih
sayang kepada seekor kucing, perempuan tersebut harus merasakan pedihnya siksa
neraka.
Imam
Nawawi rahimahullah berkata, “Hadits ini menunjukkan diharamkannya
membunuh kucing dan diharamkan mengurungnya tanpa diberi makanan dan minuman.
Adapun dimasukkannya dia ke dalam neraka adalah karena perbuatan itu. Zahir
hadits menunjukkan bahwa perempuan tersebut beragama Islam, meskipun demikian
dia masuk neraka gara-gara menyiksa seekor kucing.” (lihat Syarh Muslim
[7/347])
Beliau
juga menegaskan, “Maksiat ini bukanlah dosa kecil, bahkan dia bisa berubah
menjadi dosa besar apabila dilakukan secara terus-menerus.” (lihat Syarh
Muslim [7/348])
Dari
Abdullah bin 'Amr bin al-'Ash radhiyallahu'anhuma, Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda, “Sayangilah [sesama] niscaya kalian pun akan
disayangi. Berikanlah ampun/maaf maka niscaya kalian pun akan diampuni oleh
Allah...” (HR. Bukhari dalam al-Adab al-Mufrad)
Dari
Abu Hurairah radhiyallahu'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda, “Tidaklah dicabut rasa kasih sayang kecuali dari orang
yang celaka.” (HR. Bukhari dalam al-Adab al-Mufrad)
Dari
Jarir radhiyallahu'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda, “Barangsiapa yang tidak menyayangi manusia maka Allah 'azza wa
jalla tidak akan menyayanginya.” (HR. Bukhari dalam al-Adab al-Mufrad)
Imam
Ibnu Baththal rahimahullah berkata mengomentari hadits ini, “Di dalamnya
terkandung dorongan untuk menaruh kasih sayang kepada segenap makhluk, tercakup
di dalamnya orang beriman dan orang kafir, serta binatang yang dimilikinya
maupun binatang yang bukan miliknya.” (lihat Syarh Shahih al-Adab al-Mufrad
[1/490])
Sebagian
tabi'in mengatakan, “Barangsiapa yang banyak dosanya hendaklah dia suka
memberikan minum. Apabila dosa-dosa orang yang memberikan minum kepada seekor
anjing bisa terampuni, maka bagaimana menurut kalian mengenai orang yang
memberikan minum kepada seorang beriman lagi bertauhid sehingga hal itu
membuatnya tetap bertahan hidup!” (lihat Syarh Shahih al-Adab al-Mufrad
[1/500])
Semoga Allah menanamkan jiwa kasih sayang ke dalam
diri kita.
Post a Comment