Makna Kata Fitnah
Makna Kata Fitnah
Kata
fitnah di dalam al-Qur'an memiliki banyak makna, diantaranya:
Fitnah
dengan makna syirik. Seperti dalam firman Allah (yang artinya), “Dan perangilah
mereka sampai tidak ada lagi fitnah.” (QS. al-Baqarah: 193). Demikian pula
dalam ayat (yang artinya), “Fitnah itu lebih besar daripada pembunuhan.” (QS.
al-Baqarah: 217)
Fitnah
dengan makna kekafiran. Seperti dalam firman Allah (yang artinya), “Adapun
orang-orang yang di dalam hatinya terdapat penyimpangan, maka mereka mengikuti
ayat-ayat mutasyabih itu demi mencari fitnah.” (QS. Ali 'Imran: 7)
Fitnah
dengan makna ujian dan cobaan. Misalnya dalam ayat (yang artinya), “Sungguh
Kami telah memfitnah orang-orang sebelum mereka.” (QS. al-'Ankabut: 3).
Fitnah
dengan makna siksaan. Seperti dalam ayat (yang artinya), “Rasakanlah fitnah
untuk kalian.” (QS. Adz-Dzariyat: 14). Dan juga ayat (yang artinya), “Apabila
dia diganggu di jalan Allah, maka dia menganggap fitnah manusia seperti azab
dari Allah.” (QS. al-'Ankabut: 10)
Fitnah
dengan makna dosa. Misalnya dalam ayat (yang artinya), “Ketahuilah,
sesungguhnya di dalam fitnah itulah mereka terjatuh.” (QS. at-Taubah: 49).
Demikian pula firman Allah (yang artinya), “Hendaklah merasa takut orang-orang
yang menyelisihi perintahnya bahwa mereka akan tertimpa fitnah.” (QS. an-Nur:
63)
Fitnah
dengan makna pembunuhan. Seperti dalam ayat (yang artinya), “Jika kalian
khawatir orang-orang kafir itu akan memfitnah kalian.” (QS. an-Nisaa': 101)
Fitnah
dengan makna kesesatan dan kebingungan. Seperti dalam ayat (yang artinya), “Dan
barangsiapa yang Allah kehendaki ia terfitnah.” (QS. al-Ma'idah: 41)
Fitnah
dengan makna sesuatu yang menyebabkan lalai. Seperti dalam firman Allah (yang
artinya), “Sesungguhnya harta dan anak-anak kalian adalah fitnah.” (QS.
at-Taghabun: 15)
Sumber: Mauqif al-Muslim
minal Fitan fi Dhau'il Kitab was Sunnah, hal. 45-50
Post a Comment