Menyampaikan
Hajat-hajatnya Kaum Muslimin
Allah
Ta'ala berfirman:
"Dan
lakukanlah perbuatan baik, tentulah engkau semua akan
berbahagia." (al-Haj: 77)
Allah Ta'ala
berfirman lagi:
"Dan apa saja
kebaikan yang engkau semua lakukan, maka sesungguhnya Allah itu Maha
mengetahuinya." (al-Baqarah: 215)
245. Dari Ibnu Umar
radhiallahu 'anhuma bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Seorang Muslim itu
adalah saudaranya orang Muslim lainnya, janganlah ia menganiaya saudaranya itu,
jangan pula menyerahkannya - kepada musuh. Barangsiapa memberikan pertolongan
pada hajat saudaranya, maka Allah selalu memberikan pertolongan pada hajat orang
itu. Dan barangsiapa melapangkan kepada seseorang Muslim akan satu kesusahannya,
maka Allah akan melapangkan untuknya satu kesusahan dari sekian banyak kesusahan
pada hari kiamat. Dan barangsiapa yang menutupi cela seseorang Muslim maka Allah
akan menutupi celanya pada hari kiamat." (Muttafaq 'alaih)
246. Dari Abu
Hurairah r.a. dari Nabi s.a.w. sabdanya: "Barangsiapa yang melapangkan suatu
kesusahan dari beberapa kesusahan seseorang Mu'min di dunia, maka Allah akan
melapangkan untuknya suatu kesusahan dari berbagai kesusahannya pada hari
kiamat. Barangsiapa yang memberikan kemudahan kepada seseorang yang kesukaran,
maka Allah akan memberikan kemudahan padanya di dunia dan di akhirat.
Barangsiapa yang menutupi cela seseorang Muslim, maka Allah akan menutupi
celanya di dunia dan di akhirat. Allah itu selalu memberikan pertolongan kepada
hambaNya, selama hamba itu suka memberikan pertolongan kepada saudaranya.
Barangsiapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari suatu ilmu pengetahuan, maka
Allah akan memudahkan untuknya jalan menuju ke syurga. Tiadalah sesuatu kaum itu
berkumpul dalam sebuah rumah dari rumah-rumah Allah, untuk membacakan kitab
Allah - al-Quran - juga mentadarusnya antara mereka itu – membaca secara
bergantian, melainkan turunlah kepada mereka ketenangan hati, ditutupi oleh
kerahmatan Tuhan, juga diliputi oleh para malaikat dan Allah menyebutkan mereka
itu di kalangan makhluk yang ada di sisinya. Barangsiapa yang diperlambatkan
oleh amalannya sendiri, maka ia tidak akan dipercepatkan oleh keturunan darahnya
- yakni bahawa kebahagiaan itu tergantung pada amalan seseorang dan bukan kerana
darah ningrat atau keturunan." (Riwayat Muslim)
Keterangan:
Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam Hadis ini ialah:
(a)
Memudahkan ertinya memberi pertolongan. Maka dengan jelas dalam Hadis ini
betapa utamanya memberikan pertolongan untuk menyampaikan hajat kebutuhan kaum
Muslimin, baik yang berupa ilmu pengetahuan, harta, darjat, nasihat atau
menunjukkannya ke arah kebaikan. Juga pertolongan yang berupa tenaga atau doa
yang ditujukan agar saudaranya seagama itu tercapai maksudnya.
(b)
Menempuh jalan ertinya,
baikpun berjalan betul-betul untuk mencari
ilmu itu misalnya pergi ke sekolah, pondok dan lain-lain atau mencari jalan
semacam kiasan, misalnya belajar sendiri menelaah kitab-kitab agama dan
lain-lain sebagainya.
(c)
Rumah Allah misalnya masjid, madrasah dan sebagainya.
(d)
Orang yang suka melakukan ini
(yakni berkumpul lalu belajar yang tak
dimengerti atau mengajarkan yang sudah diketahui), orang tersebut akan mendapat
ketenangan hati, dilimpahi rahmat Allah, dikerumuni malaikat
kerana gembira melihat orang yang sedemikian itu dan
oleh Allah disebut-sebut akan
dimasukkan dalam golongan hambaNya yang sangat taqarrub (mendekat) dan
sangat taat padaNya, seperti para malaikat dan sekalian Nabi, sebab bangga
melihat perbuatan hambaNya yang baik itu dan mengagumkan sebutannya. Inilah
Hadis yang menunjukkan keutamaan membaca al-Quran secara bersama-sama atau
tadarus.
(e)
Orang yang sedikit amal kebaikannya, tentu tidak dapat mencapai tingkat
kesempurnaan taqwa hanya dengan menonjol-nonjolkan keturunannya saja. Allah
berfirman:
" Sesungguhnya orang
yang termulia di antara engkau sekalian itu adalah orang yang paling
taqwa."
Dan lagi Nabi s.a.w.
bersabda:
"Datanglah padaku
besok pada hari kiamat dengan amal perbuatanmu, tidak dengan keturunanmu.
Sesungguhnya aku tidak akan dapat memberikan pertolongan padamu semua dari siksa
Allah itu sedikitpun (dengan membanggakan keturunan-keturunan
itu)."
|
Post a Comment