Pendidikan Anak Dalam Pandangan Islam
Sungguh Alloh Subhanahu
Wa Ta’ala telah memberikan berbagai macam amanah dan tanggung jawab
kepada manusia. Diantara amanah dan tanggung jawab terbesar yang Alloh Ta’ala bebankan
kepada manusia, dalam hal ini orang tua (termasuk guru, pengajar ataupun
pengasuh) adalah memberikan pendidikan yang benar terhadap anak. Yang demikian
ini merupakan penerapan dari firman Alloh Ta’ala:
قال
الله تعالى: ﴿ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا ﴾ [التحريم
: 6 ]
“Hai
orang-orang yang beriman, jagalah diri dan keluarga kalian dari api neraka” (QS. At-Tahrim:6).
Sahabat yang mulia Ali bin Abi
Tholib rodhiyallohu ‘anhu menafsirkan ayat diatas dengan
mengatakan:“Didik dan ajarilah mereka (istri dan anak-anak) hal-hal
kebaikan” (Tafsir Ath-Thobari, Al-Maktabah As-Syamilah)
Oleh karena itu sudah sepantasnya bagi orang tua untuk
memperhatikan masalah pendidikan anaknya dengan sebaiknya-baiknya.
Dari mana harus memulai?
Segala sesuatu adalah berproses, demikian juga dalam hal mendidik
anak. Berikut beberapa tahapan dalam membina dan mendidik anak
1. Memilih istri (ibu bagi anak) yang sholihah
Hal ini merupakan langkah awal yang dilakukan oleh seseorang
(calon bapak) agar anak-anaknya kelak menjadi anak-anak yang sholih. Karena
seorang ibu adalah sekolah pertama tempat anak-anak menimba ilmu dan belajar.
Seorang ibu yang sholihah tentu saja akan mengajarkan kebaikan dan amal sholih
kepada anak-anaknya.
Oleh karena itu Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda
yang artinya : “Wanita dinikahi karena 4 hal: (yaitu) kekayaanya,
kedudukanya, kecantikannya, dan agamanya. Pilihlah wanita yang memiliki agama,
niscaya engkau akan beruntung”(HR. Bukhori Muslim).
Demikian juga sebaliknya. Bagi
seorang calon ibu, ia harus memilih pendamping sholih yang kelak akan menjadi
ayah dari anak-anaknya. Ayah adalah pemimpin dalam keluarga yang akan
mengarahkan kemana bahtera rumah tangga akan berlayar. Rosululloh shollallohu
‘alaihi wasallam bersabda yang artinya :“Apabila datang kepada
kalian orang yang kalian ridhoi akhlak dan agamanya maka nikahkanlah ia, jika
tidak kalian lakukan akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang luas” (HR
At-Tirmidzi)
2. Membiasakan anak untuk mengerjakan ibadah
Diantara yang perlu ditanamkan sejak dini dalam diri anak-anak
adalah kesadaran untuk mengerjakan sholat wajib. Yang demikian ini disebutkan
dalam firman Alloh :
قال
الله تعالى: ﴿ وَأْمُرْأَهْلَكَ
بِالصَّلَاةِوَاصْطَبِرْعَلَيْهَا ﴾ [ طه : 132
]
“perintahkan keluargamu untuk
mengerjakan sholat dan bersabar atasnya” (QS. Thoha:132).
Rasulullah shollallohu
‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya: “ajarkan sholat pada
anak anak disaat berumur 7 tahun” (HR. At-Tirmidzi).
Selain itu pula hendaknya orang tua memotivasi anak-anak
untuk mengerjakan ibadah yang lain agar ketika mereka mencapai usia balig,
mereka sudah terbiasa dengan ibadah-ibadah tersebut.
3. Memberikan teladan yang baik
Teladan yang baik merupakan hal
terpenting dalam keberhasilan mendidik anak. Telah diketahui bersama bahwa
seorang anak itu suka meniru tingah laku orang tuanya. Bila orang tua
memberikan teladan yang baik kepada anaknya niscaya anak tersebut menjadi
pribadi yang baik. Begitu juga sebaliknya. Maka hendaknya orang tua
memperhatikan dan tidak menyepelekan masalah ini, serta jangan pula apa yang
dikerjakan bertentangan dengan apa yang dikatakan. Alloh berfirman yang artinya
: ”Hai orang-orang yang beriman, mengapa kalian mengatakan apa
yang tidak kalian kerjakan. Amat besar kemurkaan disisi Alloh ta’ala bila
kalian mengatakan apa yang tidak kalian kerjakan” (QS. Ash –Shof : 2-3)
4. Menjauhkan mereka dari teman teman yang buruk
Hendaknya orang tua memberikan pengarahan kepada anak-anaknya
agar memilih teman-teman yang baik agama dan budi pekertinya. Juga
selayaknya orang tua memberikan pengertian dan senantiasa mengingatkan mereka
akan bahaya bergaul dengan orang-orang tak sholih
Rosululloh shollallohu
‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya: “Sesungguhnya,
perumpamaan teman baik dengan teman buruk, seperti penjual minyak wangi dan
pandai besi; adapun penjual minyak, maka bisa jadi dia akan memberimu hadiah
atau engkau membeli darinya atau mendapatkan aromanya; dan adapun pandai besi,
maka boleh jadi ia akan membakar pakaianmu atau engkau menemukan bau busuk” (HR
Bukhari dan Muslim)
5. Membentengi diri mereka dari hal hal yang merusak akhlak mereka
Penyebab banyaknya penyimpangan yang dilakukan anak-anak baik dari
segi aqidah maupun akhlak adalah apa yang mereka saksikan baik di media cetak
maupun elektronik berupa gambar-gambar atau tayangan-tayangan yang merusak
agama mereka. Solusinya adalah terus memantau aktivitas sehari-hari mereka,
serta memberikan bimbingan akan dampak negatif dari kemajuan teknologi. Yang
demikian ini bukan berarti melarang mereka untuk menggunakan sarana informasi
dan komunikasi, hanya merupakan pengarahan agar teknologi bisa termanfaatkan
dengan baik.
6. Mengajarkan nilai-nilai luhur dalam ajaran islam
Sudah sepantasnya bagi orang tua
untuk menanamkan nilai-nilai luhur pada diri anak-anaknya, seperti pentingnya
iman dan islam, kecintaan pada Alloh Ta’ala dan Rosul-Nya shollallohu
‘alaihi wa sallam (yang nantinya membuahkan ketaatan terhadap
perintah-perintah dan meninggalkan larangan-larangan), juga mengajarkan mereka
adab-adab islam sehari-hari,( seperti adab berpakaian, makan dan minum dsb),
dzikir-dzikir dan doa-doa, cara bertutur kata, bergaul dengan baik terhadap
orang yang lebih tua dan sesama, cinta akan kebersihan dan perilaku baik
lainya.
7. Bersikap adil
Yaitu bersikap kepada anak-anak, tidak membedakan antara satu anak
dengan anak yang lainya dalam segala hal, baik dari sisi kasih sayang,
perhatian, pengajaran, nafkah, hadiah dan lain sebagainya sehingga tidak
terjadi kecemburuan diantara mereka.
Rosululloh shollallohu
‘alaihi wasallam bersabda:
(( فَاتَّقُوااللَّهَ
وَاعْدِلُوابَيْنَ أَوْلاَدِكُمْ )) [رواه مسلم]
“Bertaqwalah kalian kepada
Alloh, dan berbuat adillah terhadap anak-anak kalian” (HR. Muslim)
8. Mendoakan kebaikan bagi mereka
Hendaknya orang tua menyadari
bahwa hidayah berada di tangan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala. Alloh
memberikan hidayah kepada siapa saja yang Ia kehendaki dengan rahmat dan
karunia-Nya, sedang orang tua hanya bisa mengajarkan, mengarahkan, dan
membimbing anak-anaknya. Oleh karena itu hendaknya memperbanyak berdoa untuk
kebaikan mereka.
قال
الله تعالى: ﴿ وَالَّذِينَ يَقُولُونَ
رَبَّنَاهَبْ لَنَامِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَاقُرَّةَأَعْيُنٍ
وَاجْعَلْنَالِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا ﴾ [
الفرقان : 74 ]
“ mereka berdoa: “ wahai
Robb kami, berikanlah kami penyejuk hati dari istri-istri dan anak-anak kami,
dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertaqwa” (QS. Al-Furqon: 74).
Namun sebaliknnya, jauhilah dari mendoakan kejelekan bagi mereka
(seperti: mengutuk, membodoh-bodohi, melaknat dan yang semisalnya)
Penutup
Anak adalah amanah dari Alloh,
dan kita diperintahkan agar bisa menunaikan amanah dengan sebaik-baiknya.
Semoga kita mampu menjaga dan menunaikan amanat yang diberikan kepada
kita. Wallohu Ta’ala A’lam.
Post a Comment