Agar Do'a Anda Mustajab 2
Do'a adalah senjata orang yang terzhalimi.
Do'a adalah senjata orang yang terzhalimi..dan menolong
orang yang dilanda kesedihan. Dalam wasiat Nabi e kepada Muadz
bin Jabal radhiyallahu'anhu ketika diutus ke Yaman, beliau berkata :
"
Takutlah dengan do'a orang yang terzhalimi, karena tidak ada penghalang antara
dia dengan Allah ". ([1])
Syarat-syarat Do'a.
Saudaraku
kaum muslimin…
Do'a yang benar memiliki syarat-syarat yang harus
terpenuhi; jika engkau menginginkan do'amu sampai ke langit.
Pertama:
Allah ta'ala satu-satunya yang mampu mengijabah do'a.
Ini adalah syarat utama dalam berdo'a. orang yang berdo'a
harus tahu bahwa Allah semata yang dapat mengijabah do'a. Jika ia telah
memiliki keyakinan demikian, maka menghadaplah kepada Allah dengan hati yang
jujur. Merendahkan diri…menghinakan diri.
Allah
I
berfirman :
}أَمْ مَنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ
إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ{
"
Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia
berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan" . (Qs. AN-Naml : 62 ).
Kedua
: Mentauhidkan Allah I dalam
berdo'a.
Ini adalah pondasi do'a; yaitu tidak berdo'a kecuali
kepada Allah, menyertakan selain Allah dalam do'a adalah syirik ( menyekutukan
Allah ).
Begitulah Nabi mengajari Ibnu Abbas radhiyallahu'anhuma.
Ini adalah kaidah penting. Mengesakan Allah dalam meminta kepada-Nya
merupakan pelajaran bagi umat dan dihimpun dengan kaidah ini.
Rasulullah e berwasiat
kepada Ibnu Abbas : " Wahai anak kecil, aku mau mengajarkan kepadamu
beberapa kalimat; jagalah Allah niscaya Allah menjagamu, jagalah Allah niscaya
engkau mendapati-Nya di depanmu, jika engkau memint mintalah kepada Allah, jika
meminta pertolongan minta tolonglah kepada Allah ". ([2])
Ketiga : Bertawassul kepada Allah I dengan cara yang disyari'atkan.
Bertawassaul kepada Allah I dengan tawassul yang syar'I termasuk do'a yang benar.
Kita melihat banyak orang keliru dalam bertawassul pepada Allah; baik dengan
cara yang bid'ah atau syirik.
Adapun tawassul yang syar'I ada 3 (tiga) jenis :
1)
Bertawassul dengan nama dan sifat
Allah I.
2)
Bertawassul dengan amal shalih.
3)
Bertawassul dengan do'a orang shalih
I.
Semua jenis tawassul ini berdasarkan dalil dari Al-Qur'an
dan sunnah Rasulullah
e juga perbuatan para sahabat radhiyallahu'anhum.
Keempat
: Berbaik sangka kepada Allah I.
Seseorang berdo'a kepada Allah I hendaknya
berbaik sangka kepada Tuhannya, jangan berdo'a dengan perasaan ragu, karena
Allah ta'ala bersama hamba-Nya jika ia berhusnuzhan kepada-Nya.
Dalam
hadits Qudsi Allah I berfirman :
أنا عند حسن ظن عبدي بي وأنا معه حيث يذكرني
" Aku
dalam persangkaan baik hamba-Ku kepada-Ku, dan Aku bersama-Nya manakala ia
berdzikir kepada-Ku ". ([3])
Karena itu Nabi e menganjurkan
agar kita berdo'a dengan prasangka baik kepada Allah I.
Rasulullah
e bersabda :
ادعوا الله وأنتم موقنون بالإجابة
Kelima
: Jangan tergesa-gesa ingin dikabulkan.
Wajib bagi orang yang berdo'a untuk tidak tergesa-gesa
ingin dikabulkan. Rasulullah e bersabda
:
يُستجاب لأحدكم ما لم يعجل، فيقول: قد دعوت فلم يُستجب
لي
" Do'a
kalian akan diijabah selama tidak tergesa-gesa, (tergesa-gesa) itu dengan
mengatakan : " saya telah berdo'a tapi belum dikabullkan ". ([5])
Ke Enam : Makan makanan yang baik dan
halal.
Ini adalah syarat yang penting,
sebagian manusia melupakannya ! mereka tidak tahu bahwa sebab ditolaknya do'a
karena makanan yang tidak halal. Allah I berfirman :
}إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ{
"Sesungguhnya Allah hanya
menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa".
(Qs. Al-Maidah : 27 ).
Sahal bin Abdullah rahimahullah merangkum syarat
do'a ini dalam beberapa kalimat ringkas, padat dan berharga yang diharapkan
bisa mewujudkan permohonan dan bisa memenuhi keinginan dengan syarat tersebut. Ia
berkata : " Syarat do'a ada 7 ( tujuh ) : merendahkan diri, takut,
berharap, kontinyu, khusyuk, menyeluruh, dan makanan yang halal ".
Saudaraku
kaum muslimin…
Dengan memperhatikan syarat-syarat do'a disertai
kesungguhanmu dalam berdo'a dijamin do'amu benar. Jika do'a mu telah benar maka
berpeluang besar untuk dikabulkan. Dan jika engkau tambahkan dengan adab-adab
do'a dan bebas dari faktor penghalang do'a, maka do'amu akan membuka tirai dan
keinginanmu tercapai dan kau pun dalam kenikmatan orang-orang yang diijabah
do'anya.
Maka sungguh-sungguhlah mencari tahu syarat-syarat do'a
yang mustajab, dan bertekadlah untuk mengamalkannya setelah mengetahuinya.
Adab-adab Do'a
Saudaraku
kaum muslimin…
Adab-adab do'a merupakan kunci ajaib bagi terkabulnya
do'a. Jika seseorang tidak beradab dalam do'a maka do'anya tidak berarti
apa-apa !
Adab-adab ini sangat mempengaruhi terkabulnya do'a. siapa
yang tidak beradab dengan adab-adab do'a maka do'anya seperti seorang lelaki
yang menghadap seorang Raja di dunia meminta kebaikannya namun tidak
mendahuluinya dengan mengucapkan salam, dan tidak berkata baik di hadapannya,
akan tetapi mulai dengan menyampaikan kebutuhannya langsung ! maka bayangkanlah
orang yang seperti ini perilakunya apakah ia akan berhasil mendapatkan apa yang
ia minta ?!
Jika kau memahami hal ini, maka ketahuilah bahwa Allah
lebih berhak dan lebih utama untuk disikapi dengan adab yang baik oleh hamba-Nya.
Dengan berada di hadapan-Nya dengan hati yang hina dan menunduk sebelum mulai
dengan hati yang meminta dan memohon.
Diantara adab berdo'a yang harus diperhatikan adalah
bersimpuh di hadapan-Nya dengan menguntaikan do'a sambil merendahakan diri;
memuji Allah dan bershalawat kepada Nabi e.
Inilah hal pertama kali yang
dilakukan, yaitu memuji Allah I, menyanjung-Nya sesuai dengan kedudukan-Nya, lalu menyampaikan shalawat
dan salam kepada Nabi e, kemudian menyampaikan
permohonan kepada-Nya.
Diriwayatkan dari Fadhalah bin
Abid radhiyallahu'anhu, ia berkata : " Ketika Rasulullah e sedang
duduk, tiba-tiba datang seorang pria lalu ia shalat, lalu berdo'a : Ya Allah
ampuni aku dan rahmati aku. Kemudian Rasulullah berkata : " kamu
tergesa-gesa wahai anda yang shalat, jika kamu shalat maka duduklah, lalu
pujilah Allah I dengan
pujian yang sesuai untuk-Nya lalu bershalawat kepadaku kemudian kamu
berdo'a". Fadhalah berkata : Lalu datang pria lain melakukan shalat,
kemudian memuji Allah dan bershalawat kepada Nabi
e. Maka Nabi
berkata : " Wahai anda yang shalat, berdo'alah, do'amu dikabulkan".([6])
· Berwudhu
Wudhu termasuk adab yang baik, sehingga engkau disambut
Allah I
dalam keadaan suci, siap bermunajat dan memohon kepada-Nya. Dalam hadits Abu
Musa Al-Asy'ari radhiyallahu'anhu disebutkan : ketika Nabi akan memohonkan
ampun untuk Abid Abu Amir, beliau berwudhu lalu mengangkat kedua tangan-Nya,
lalu berdo'a : Ya Allah ampunilah Abid Abu Amir". ([7])
· Menghadap kiblat
Menghadap kiblat merupakan simbol kejujuran untuk
menghadap dengan jujur. Dan ketika Nabi mendo'akan keburukan untuk kaum kafir
Quraisy beliau menghadap kiblat. ([8])
· Mengangkat Tangan Ketika berdo'a
Ini merupakan simbol kehinaan, ketundukkan dan kefakiran.
Semakin bertambah kebutuhan, semakin tinggi mengangkat tangan dan merendahkan
diri. Oleh karena itu mengangkat tangan ketika istisqa (memohon hujan) lebih
tinggi karena kebutuhannya sangat besar.
Nabi
e bersabda :
إن الله حي كريم يستحي إذا رفع الرجل إليه يديه أن يردهما صفرًا خائبتين
"
Sesungguhnya Allah Maha Malu dan Maha Dermawan, malu jika seorang hamba
mengangkat kedua tangannya kepada-Nya (berdo'a) lalu kembali dengan tangan
kosong, tertipu".([9])
· Melakukan amal shalih sebelum berdo'a
Jika seseorang melakukan amal shalih ketika hendak
berdo'a seperti shalat, puasa, sedekah, maka itu merupakan adab yang baik yang
diharapkan do'anya diijabah. Oleh karena itu do'a setelah shalat fardhu sangat
besar kemungkinan diijabah karena setelah melakukan amal shalih.
· Menggunakan kata-kata yang baik dan lengkap
Sangat bagus memperbanyak do'a dengan do'a-do'a yang
bersumber dari Nabi e, tapi boleh juga jika ingin berdo'a dengan do'a yang ia
kehendaki. Namun dalam beberapa kondisi lebih bagus jika mencukupkan dengan
do'a-do'a yang berasal dari Nabi e.
· Merendahkan suara dalam berdo'a
Orang yang berdo'a sedang berbicara denagn Tuhannya Yang Maha Mulia dan Maha Tinggi. Dia Maha
Tinggi mengetahui rahasia dan yang tersembunyi. Karena merendahkan suara
merupakan bentuk kehinaan, ketundukkan, dan adab yang baik.
Allah telah memuji Nabi Zakaria karena ia merendahkan
suaranya ketika berdo'a. Allah I berfirman :
}ذِكْرُ رَحْمَةِ رَبِّكَ
عَبْدَهُ زَكَرِيَّا * إِذْ نَادَى رَبَّهُ نِدَاءً خَفِيًّا{
" (Yang dibacakan ini adalah)
penjelasan tentang rahmat Tuhan kamu kepada hamba-Nya, Zakaria. Yaitu tatkala
ia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembu". (Qs. Maryam : 2-3 ).
· Memilih nama Allah yang sesuai dengan keagungan-Nya
Yakni berdo'a melalui
nama-nama Allah yang baik yang ada dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah. Tidak
boleh menggunakan nama-nama yang tidak pernah ada dalam Al-Qur'an maupun
as-sunnah, atau nama-nama yang dibuat-buat oleh ahli bid'ah dan pengikut hawa
nafsu.
Allah
I
berfirman :
} وَلِلهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا{
" Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya
dengan menyebut asmaa-ul husna itu ".
(Qs. Al-A'raf : 180 ).
Imam Al-Qurthubi rahimahullah berkata : " Allah
menamakan nama-nama-Nya dengan nama-nama yang indah karena indah didengar dan
indah dihati. Semua nama-nama-Nya manunjukkan akan keesaan-Nya, kemuliaan-Nya,
kemurahan-Nya, dan karunia-Nya".
Saudaraku
kaum muslimin…
Itulah petikan berharga dalam adab-adab berdo'a, jadikanlah
sebaik-baik kemasan untuk do'amu.
Sebab-sebab Do'a Tidak Dikabulkan
Saudaraku
kaum muslimin…
Seorang muslim itu beribadah melalui do'a. Ia berdo'a
kepada Allah terus-menerus, dikabulkan ataupun tidak. Mukmin yang jujur tidak
berhenti berdo'a karena tidak dikabulkan, ia selalu menghadap Allah I,
tidak bosan mengetuk pintu Allah I.
Abu Darda radhiyallahu'anhu berkata : "
Angkat tangan kalian dengan iringan do'a sebelum terikat rantai ( di akhirat.
Pent. ) ".
Sufyan bin Uyainah rahimahullah : "
Sekali-kali Allah tidak menolak seorangpun yang berdo'a, apa yang ia ketahui
dalam dirinya dari kekurangan. Karena Allah telah memenuhi permohonan Iblis
ketika ia berkata : " Wahai Tuhanku, beri aku tempo hingga hari
kebangkitan ". Akan tetapi do'a adalah ibadah sebagaimana ibadah lainnya,
memiliki syarat-syarat dan rukun-rukun sebagimana telah saya sebutkan di atas,
juga mempunyai penghalang yang menyebabkan do'a tidak terkabul.
Dari dulu hingga sekarang banyak orang bertanya-tanya :
" Mengapa do'a kita tidak terkabul ?!
Namun mereka sendiri tidak melakukan introspeksi pada
diri mereka. Tidak serius untuk mencari sebab do'a mereka tidak terkabul. Andai
mereka mengintrospeksi diri mereka layaknya seorang mukmin yang jujur, pasti
mereka akan mencari sebab-sebab tidak dikabulkannya do'a. Akan tetapi jiwa selalu
tertarik dengan ketergesaan, menginginkan hak-haknya, dan tidak menginginkan
apa yang menjadi kewajibannya ! dan inilah dampak dari penyakit hati.
Sangatlah pantas bagi siapa saja yang mengejar derajat
yang tinggi untuk menempa jiwanya dan membersihkannya dari segala kotoran.
Saudaraku
kaum muslimin…
Sebab-sebab tidak terkabulnya do'a bermacam-macam. Jika
engkau berdo'a kepada Allah I maka harus engkau
perhatikan adalah sebagai berikut :
Pertama :
Bahwa Allah I adalah Raja seluruh raja.
Ditangan Allah lah kendali segala perkara. Dia melakukan
segala sesuatu dalam kerajaan-Nya tanpa ada yang memaksa.
}لَا يُسْأَلُ عَمَّا يَفْعَلُ
وَهُمْ يُسْأَلُونَ{
"
Dia tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya dan merekalah yang akan
ditanyai". (Qs. Al-Anbiya : 23 ).
Maka wajib bagi orang yang berdo'a mengetahui hal ini dan
jangan tergesa-gesa ingin do'anya cepat terkabul. Jika ia berkeyakinan
demikian, maka jiwanya akan selalu baik saat do'anya tidak segera dikabulkan.
Kedua : Bisa jadi terdapat manfaat saat
do'a belum diijabah.
Ini merupakan salah satu rahasia do'a yang tidak diketahui
banyak orang. Karena hamba sangat lemah dalam
mengetahui kemashlahatan dalam mewujudkan harapannya. Ia tidak tahu
hikmah Allah dan takdir Tuhannya.
Terkadang, yang lebih mashlahat bagi orang yang berdo'a
adalah do'anya lambat dikabulkan atau tidak dikabulkan. Allah I
berfirman :
}كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ
وَهُوَ كُرْهٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ
وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ
لَا تَعْلَمُونَ{
" Diwajibkan atas kamu berperang,
padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci
sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai
sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak
mengetahui ".( Qs. Al-Baqarah : 216 ).
Ada riwayat mengabarkan bahwa
sebagian para salaf ( generasi pendahulu umat islam ), memohon kepada Allah
untuk berperang , lalu ada suara terdengar : " Jika kamu berperang, kamu
akan disandra, jika kamu disandra, maka kamu akan ditolong !
Ketiga : Maksiat
Ini adalah penyakit yang paling
besar yang menghalangi do'a tidak sampai ke langit. Orang yang banyak mengeluh
do'a mereka tidak terkabul karena sebab kemaksiatan .
Umar bin Khatab radhiyallahu'anhu
berkata : " Dengan sikap wara' dari perkara yang diharamkan Allah, do'a dan tasbih diterima ".
Sebagian salaf berkata : "
Jangan kau perlambat terkabulnya do'a, karena engaku menghalanginya dengan
maksiat ".
Kemaskiatan telah menyebar, dan
keburukannya bertebaran di setiap tempat, sedangkan pelaku maksiat lalai…tapi
ketika musibah menimpa, engkau melihat mereka lari menuju Allah I ! mereka itu seperti orang yang memusuhi seorang Raja
di dunia dengan permusuhan yang lama, lalu suatu hari ia meminta kebaikannya !
bagaimana pendapatmu dengan orang seperti itu ? apakah ia akan mendapatkan
keinginannya ? tidak, sama sekali tidak akan mendapatkan apa yang ia minta,
kecuali jika hubungan telah baik antara dia dan Raja tersebut.
Seperti orang yang tidur di malam
hari lalu pada pagi hari terang-terangan bermaksiat kepada Allah ta'ala, lalu
ketika ia jatuh dalam kesulitan, ia berharap Allah menjawab do'anya.
Ibrahim bin Adham rahimahullah
pernah di tanya : " Kira-kira kenapa, kami berdo'a tapi tidak ijabah pula
?
Ia menjawab : " Karena
kalian mengetahui Allah akan tetapi kalian tidak menta'ati-Nya ! kalian
mengetahui Rasulullah e akan tetapi kalian tidak mengikuti sunnahnya ! kalian mengetahui
Al-Qur'an tapi tidak kalian pelajari ! kalian makan nikmat Allah tapi kalian
tidak mensyukurinya ! kalian mengetahui surga tapi kalian tidak memintanya !
kalian mengetahui neraka tapi kalian tidak lari darinya ! kalian mengetahui
syetan tapi kalian tidak memeranginya, bahkan kalian bersamanya ! kalian
mengetahui kematian tapi kalian tidak mempersiapkan diri untuknya ! kalian
menguburkan jenazah tapi kalian tidak mengambil pelajaran darinya ! kalian
melupakan aib diri kalian, namun sibuk dengan aib orang lain !".
Ada sebuah kisah : Pada zaman
Nabi Musa 'alaihissalam umatnya ditimpa kekeringan yang dahsyat, lalu Nabi
keluar bersama Bani Israil untuk beristisqa (meminta hujan). Namun hujan tidak
turun juga, sampai tiga kali mereka melakukan istisqa tapi hujan tidak turun
juga. Lalu Allah memberi wahyu kepada Nabi Musa : " Sesungguhnya Aku
tidak akan menjawab do'amu karena ada orang yang suka mengadu domba diantara
kalian ". Lalu Musa berkata : " Wahai Tuhanku, siapakah dia
agar kami mengeluarkannya ". Lalu Allah member wahyu : " Wahai
Musa, Aku telah melarang kalian dari namimah dan
kalian malah melakukannya ?, lalu Musa berkata kepada Bani
Israil : " Bertobatlah kalian semua kepda Tuhan kalian dari perbuatan namimah".
Maka merekapun bertaubat, kemudian Allah menurunkan hujan lebat kepada mereka.
Saudaraku
kaum muslimin…
Takutlah akibat perbuatan maksiat…karena kalian tidak
akan pernah bisa mendapatkan sebab yang paling utama untuk do'a yang diijabah
daripada meninggalkan maksiat ! maka meninggalkan maksiat adalah pintu bagi
do'a yang diijabah.
Waktu dan Tempat Yang Mustajab
Saudaraku
kaum muslimin…
Agar engkau dapat meraih do'a yang diijabah, ada waktu
dan tempat agar do'a diijabah. Yaitu waktu dan tempat yang utama dan diberkahi…
· Malam Lailatul Qadar
Malam Lailatul qadar adalah malam yang diberkahi.
}إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي
لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ{
"
Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan
sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan".(Qs. Ad-Dikhan : 3).
Dahulu Nabi menyibukkanya untuk
shalat malam, menghidupkannya pada sepuluh terkahir bulan Ramadhan.
· Berdo'a Pada Hari Arafah
Hari Arafah adalah hari ampunan,
hari pembebasan dari neraka bagi siapa saja yang mendapatkan taufik berada di
tempat suci tersebut. Nabi e bersabda :
خير الدعاء دعاء يوم
عرفة
·
Satu Waktu
Pada Hari Jum'at
Yaitu
waktu yang dikabarkan Nabi kepada kita bahwasanya do'a ketika itu mustajab.
Rasulullah e bersabda :
إن في الجمعة لساعة لا يوافقها مسلم قائم يصلي يسأل الله
خيرًا إلا أعطاه إياه. وقال بيده يقللها ويزهدها
" Sesungguhnya pada hari Jum'at
itu ada satu waktu, tidak ada seorang muslim yang mendapatinya ketika shalat
dan meminta kepada Allah kebaikan melainkan akan Allah berikan kepadanya
kebaikan itu ". lalu berkata : berisyarat dengan
tangannya waktu itu hanya sebentar". ([11])
Sebagian ulama berbeda pendapat
tentang batas waktu ini. Adapun Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah
merajihkan dua pendapat dalam kitab Fathul Bari :
Pertama;
waktu tersebut antara adzan hingga selesai shalat Jum'at. Kedua ; setelah
shalat ashar. Akan tetapi siapa yang berdo'a pada semua waktu di hari
Jum'at maka dia berkesempatan besar
untuk mendapatkan waktu mustajab tersebut.
· Berdo'a setiap selesai shalat
Ba'da shalat merupakan waktu yang diberkahi, maka
sungguh-sungguhlah untuk memanfaatkannya. Rasulullah e pernah di
Tanya : " Wahai Rasulullah, kapan waktunya do'a paling didengar ?, beliau
menjawab : pada tengah malam dan setelah selesai shalat fardhu ". ([12]) Mujahid
rahimahullah berkata : " Sesungguhnya shalat fardhu diwajibkan pada
waktu yang terbaik, maka hendaklah kalian berdo'a setelahnya ".
·
Berdo'a
pada tengah malam dan akhir malam ( dengan melakukan shalat tahajjud ) :
Inilah
saatnya orang-orang shalih berlomba menghidupkannya. Seorang hamba menyepi
dengan bermunajat kepada Tuhannya tabaroka wata'ala.
Dan
waktu yang paling berharga pada malam hari itu adalah sebagaimana yang
dikabarkan Nabi e , beliau bersabda :
ينزل ربنا تبارك وتعالى كل ليلة إلى السماء الدنيا حين
يبقى ثلث الليل الآخر يقولك من يدعوني فأستجيب له، مَنْ يسألني فأعطيه، من
يستغفرني فأغفر له
" Allah turun ke langit
dunia pada sepertiga malan terakhir, lalu berfirman : " barangsiapa
berdo'a kepada-Ku akan Aku ijabah, dan barangsiapa meminta akan Aku beri, dan
barangsiapa memohon ampun akan Aku ampuni ". ([13])
· Berdo'a ketika sujud
Saat sujud adalah saat yang mulia, pada saat sujud
seorang hamba lebih dekat dengan Tuhannya tabaroka wata'ala, bermunajat
kepada-Nya dengan rendah diri dan hina.
Rasulullah
e bersabda :
أقرب ما يكون العبد من ربه وهو ساجد فأكثروا من الدعاء
" Kondisi terdekat seorang
hamba dari Allah adalah ketika sujud, maka berdo'alah kalian yang banyak
". ([14])
· Berdo'a setelah wudhu
Ini juga waktu yang utama, karena seseorang telah
melakukan keta'atan dan bersih dari hadats, maka sangat besar kemungkinan besar
berdo'a saat itu dikabulkan.
Rasulullah
e bersabda :
من توضأ فأحسن الوضوء ثم قال: أشهد أن لا إله الله وحده
لا شريك له، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله، اللهم اجعلني من التوابين واجعلني من
المتطهرين فتحت له ثمانيةُ أبواب الجنة يدخل من أيها شاء»
"
Barangsiapa berwudhu, lalu membaguskan wudhunya kemudian mengucapkan : "
aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah semata
tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad hamba-Nya dan utusan-Nya.
Ya Allah jadikan aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang
membersihkan diri". Maka dibukakan untuknya 8 (delapan) pintu surga, ia
boleh masuk dari pintu mana saja ia mau ". ([15])
· Berdo'a saat puasa dan safar (bepergian)
Orang yang berpuasa memliki do'a yang tidak tertolak saat
berbuka…Rasulullah e bersabda :
ثلاث دعوات لا تُرد دعوة الوالد، ودعوة الصائم، ودعوة
المسافر
"
3 (tiga) jenis do'a yang tidak tertolak : do'a orang tua, do'a orang yang
berpuasa dan do'a orang yang sedang bebepergian ". ([16])
· Berdo'a antara adzan dan iqamat
Juga termasuk waktu yang sangat mulia. Rasulullah e bersabda :
الدعاء لا يُرد بين الأذان والإقامة
· Berdo'a ketika adzan dan ketika turun hujan
Rasulullah e bersabda :
ثنتان ما تُرادان: الدعاء عند النداء، وتحت المطر
· Berdo'a saat terbangun dari tidur
Rasulullah e bersabda :
من تعار من الليل فقال: لا إله إلا الله وحده لا شريك
له، له الملك وله الحمد وهو على كل شيء قدير، الحمد لله، وسبحان الله، ولا إله إلا
الله، والله أكبر، ولا حول ولا قوة إلا بالله ثم قال: اللهم اغفر لي، أو دعا
استجيب له، فإن توضأ وصلى قُبلت صلاته»
"
Barangsiapa terbangun dari tidur di malam hari, lalu ia mengucapkan : tidak ada
Tuhan yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu baginya,
baginya lah segala kerajaan dan pujian dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu,
segala puji bagi Allah, Maha Suci Allah, dan tidak ada Tuhan yang berhak
disembah selain Allah, Allah Maha Besar, tidak ada daya dan upaya kecuali hanya
Allah. Kemudian ia mengucapkan : Ya Allah ampunilah aku, atau ia berdo'a, maka
do'anya akan diijabah, jika ia berwudhu lalu shalat, maka shalatnya diterima
". ([19] )
· Berdo'a ditempat-tempat manasik haji
Saudaraku sesama muslim…jika Allah mentakdirkanmu bisa
menginjakkan kaki di sebuah negeri yang aman, dimana ada Ka'bah yang mulia dan
tempat-tempat manasik haji, maka perbanyaklah do'a dan jangan bosan. Karena
disana engkau lebih dekat dengan rahmat Allah.
Manasik tersebut menjadi kemuliaan
bagimu; mulai dari Ka'bah yang mulia, juga maqom Ibrahim, Shafa, Marwah dan
Zam-zam…
Jika engkau tiba di Mina jangan lupa
memperbanyak do'a ketika melempar Jumrah Kubra pada hari Idul Adha, dan
Jumrah Sughra dan Wustha pada hari Tasyrik.
Jika engkau tiba di Muzdalifah
jangan lupa berdzikir kepada Allah dan banyak berdo'a kepada-Nya di Masy'aril
Haram ( di Muzdalifah ).
Saudaraku
sesama muslim…
Waktu dan tempat tersebut telah
Allah jadikan simbol bagi hamba-Nya. Darinya mereka memperbanyak bekal dunia
dan akhirat. Orang yang terlarang sebenarnya adalah orang yang menyia-nyiakan
kesempatan itu dan lalai dari pemberian Allah tersebut .
Ruh do'a yang mustajab
Saudaraku
kaum muslimin…
Jasad kita ini memiliki ruh yang hidup diantara makhluk
hidup. Jika sudah saatnya ruh ini keluar maka kitapun berada di alam kematian. Dan
ruh pun tidak berarti lagi bagi jasad, lalu menutupi tanah !
Dan ketahuilah… bahwa do'a juga memiliki ruh agar do'a
itu hidup bergerak dengan kehidupan, sehingga naik keatas lalu kembali dengan
kabar gembira ijabah kepada orang yang berdo'a.
Saudaraku
sesama muslim…
Apakah kamu tahu apa itu ruh do'a yang mustajab ?!
Yaitu menghinakan diri dan mengemis kepada Allah I.
Jika kamu mau do'amu sampai ke langit, perhatikanlah kondisimu waktu berdo'a :
apakah kamu termasuk orang yang berdo'a dengan
berharap..takut..tenang..tunduk..hina..butuh dengan apa yang ada di sisi Allah
ta'ala ? atau apakah jika engkau berdo'a
: berdo'a dengan hati yang lalai..asal-asalan ?!
Wahai
saudaraku…sesungguhnya menghinakan diri, merendahkan diri, dan merasa butuh
kepada Allah ketika berdo'a kepada-Nya merupakan fakto yang mujarab agar do'a
diijabah.
Sungguh banyak sekali orang yang berdo'a lalai dari hal
ini. Ada orang yang berdo'a dengan kata-kata yang hambar yang tidak menunjukkan
kerendahan diri atau kehinaan diri ketika berdo'a. Ia lupa kalau ia sedang
berbicara kepara Raja semua raja, yang hanya Dia sendiri yang memiliki
kemuliaan dan kesombongan.
Abu Hafsh rahimahullah berkata : "
sebaik-sebaik tawassul seorang hamba kepada Allah adalah selalu merasa butuh
kepada-Nya dalam semua keadaan, selalu mengikuti sunnah dalam segala aspek
kehidupannya, dan mencari bekal makanan
dengan cara yang halal.
Sebagian ulama berkata
: " berdo'alah dengan ungkapan hina dan butuh, jangan dengan bahasa
yang bagus dan lancar ".
Saudaraku
kaum muslimin…
Sungguh efek menghinakan dan kerendahan diri mempercepat
dalam ijabah do'a, mengandung faedah. Dan tidak ada yang mengetahuinya kecuali
orang yang pernah mencobanya. Inilah diantara contoh yang menjelaskan bahwa
pengaruh menghinakan diri dihadapan Allah terhadap do'a mustajab tidak meleset.
Ada riwayat mengatakan : Umat manusia pada zaman Nabi
Dawud 'alaihissalam, lalu mereka memilih 3 ulama, lalu mereka keluar
meminta hujan…
Lalu salah seorang ulama itu berkata : Ya Allah
sesungguhnya engkau berfirman dalam kitab
Taurat-Mu agar kami memaafkan orang yang menzhalimi kami, sesugguhnya
kami telah menzhalimi diri kami, maka maafkanlah kami.
Ulama kedua berkata : Ya Allah sesungguhnya engkau
berfirman dalam Taurat-Mu agar kami membebaskan budak-budak kami, sesungguhnya
kami budak-budak-Mu maka bebaskanlah kami.
Ulama ketiga berkata : Ya Allah sesungguhnya Engkau berfirman
dalam Taurat-Mu agar kami tidak mengusir orang miskin jika mereka berada di
depan pintu rumah kami, Ya Allah sesungguhnya kami fakir kepada-Mu, kami
berdiri di depan pintu-Mu, janganlah Engkau tolak do'a kami. Maka merekapun
diberi hujan.
Dan pada zaman Abdurrahman khalifah ketiga Bani Umayyah
di Andalus, pernah terjadi kemarau , lalu khalifah mengajak manusia untuk
beristisqa.
Ketika itu hakimnya adalah Mundzir bin Sa'id rahimahullah,
khalifah mengutus seseorang untuk memintanya untuk keluar bersama rakyat untuk
melakukan shalat istisqa. Ketika utusan itu sampai kehadapan Mundzir, ia
berkata kepada utusan itu : " Ketika kamu pergi dari hadapan khalifah,
bagaimana kondisinya ? utusan itu berkata : ketija saya meninggalkannya beliau
sedang turun dari ranjangnya dan tidur di tanah ! lalu Mundzir berkata :
bergembiralah kalian, karena jika penguasa bumi menghinakan diri, maka penguasa
langit akan menyayangi !
Lalu
ia keluar bersama masyarakat melakukan istisqa, kemudian hujanpun turun.
Saudaraku
kaum muslimin…
Oleh karena itu, do'a yang paling diijabah adalah yang
mengandung kerendahan diri, kehinaan diri, yang mengakui kesalahan.
Jika engkau mau tahu sebuah do'a yang mengcakup sifat-sifat
di atas tersebut, maka Nabi telah memberikan pengarahan kepadamu dalam sabdanya
:
دعوة ذي النون إذا دعا وهو
في بطن الحوت: لا إله إلا أنت سبحانك إني كنت من الظالمين، فإنه لم يدع بها رجل
مسلم في شيء قط إلا استجاب الله له
"Do'a Dzun Nuun ( Nabi Yunus )
ketika dalam perut ikan besar adalah : " Tidak ada Tuhan yang berhak disembah
selain Engkau, Maha Suci Engkau, Sesungguhnya kau termasuk orang-orang yang
zhalim". Sungguh, tidak ada seorang muslim pun berdo'a dengan do'a ini
dalam suatu perkara, melainkan Allah akan mengijabah do'anya ".([20])
Mari kita simak baik-baik sebuah kisah yang diceritakan
oleh Imam Ibnu Al-Jauzi tentang dirinya, kisah ini adalah pengalaman nyata
seorang ulama yang sangat luas ilmunya dalam masalah ini…
Imam Ibnu Al-jauzi rahmahullah berkata : "
Saya dihadapkan kepada sebuah tugas yang sangat perlu untuk dimohonkan kepada
Allah azza wajalla, maka saya mengambil tugas tersebut, lalu aku
mengajak sebagian orang-orang shalih untuk berdo'a bersamaku, lalu aku melihat
adanya tanda-tanda do'a dikabulkan, lalu aku berkata pada diriku : ini karena
do'a mereka bukan karena do'amu".
Lalu aku berkata pada jiwaku : adapun aku maka aku tahu
dosa-dosaku dan kelalaianku yang menghalangi do'a namun bisa saja aku yang diijabah
do'anya karena orang yang berdo'a tersebut orang shalih dan bersih sepanjang
pengetahuanku ; sedangkan aku sedih karena kelalaianku, dan dia senang dengan
prilakunya. Mungkin saja mengakui
kelalaian diri lebih berhasil dalam berdo'a yaitu kelalaian diriku dengan
memohon karunia bukan karena amal ibadah kita. Jika aku memohon dengan kaki
yang nestapa mengakui dosa-dosa sambil aku berkata : berikan kepadaku
kemurahanmu, maka tidak ada permintaan yang lebih aman dari itu. Dan barangkali
engkau melihat pada orang itu kebaikan amalnya, akan tetapi ternyata penghalang
bagi do'anya.
Saudaraku
kaum muslimin…
Dari kisah di atas kita tahu bagaimana orang-orang shalih
bersikap wara' dan rendah hati. Sikap tersebut merupakan kebiasaan generasi
pendahulu dari umat ini radhiyallahu'anhum ; yakni mengakui kelalaian
diri dan tidak konsisten dengan amal-amal shalih, atau mereka merasa sombong
dengan amalan itu. Dan karakter seperti ini tidak ditemukan kecuali pada kaum
yang memiliki jiwa yang tinggi cita-citanya dan derajatnya dan mereka mengejar
kedudukan tersebut.
Tidak ada ungkapan yang lebih pas daripada perkataan Abu
Bakar As-Shiddiq radhiyallahu'anhu : " Jika ada yang berseru pada
hari kiamat : Wahai manusia, masuklah kalian ke surga kecuali satu, saya yakin
hanya saya yang satu itu "!!.
Dan Umar bin Khatab dialah gunung yang tegar di bumi iman
dan keta'atan, baginya sama saja antara orang alim dan orang jahil, meskipun
begitu ia tetap mengaku dirinya banyak kelalaian !! padahal kelalaian apa ?
Saudaraku
kaum muslimin…
Jika engkau berdo'a kepada Tuhanmu Yang Maha Tinggi, maka
berdo'alah dengan perkataan yang menghinakan diri, merendahkan diri, dan
kemisikinan…layaknya do'a hamba yang butuh terhadap apa yang ada di sisi Allah
ta'ala…
Butuh karunia dan kebaikan-Nya..mengakui
dosa-dosanya..merendah seperti merendahnya orang yang bersalah..maka fahamilah
baik-baik perkara ini karena merupakan rahasia do'a yang mustajab namun
kebanyakan orang tidak mengetahuinya; waspadalah jangan sampai lalai !
Cara agar do'a diijabah
Saudaraku
kaum muslimin…
Mari kita sama-sama menyimak sebab-sebab dan
faktor-faktor do'a mustajab. Jangan lupa jaga hatimu agar tetap bersamamu,
karena kita bukan dalam perjalanan yang ditempuh oleh kaki atau jasad lainnya,
akan tetapi perjalanan ini ditempuh dengan hati.
Pertama
: Engkau menginginkan do'a diijabah, maka berdo'alah dengan penuh keyakinan
terhadap apa yang ada di sisi Allah I, dengan
berhuznuzhan kepada-Nya.
Rasulullah e bersabda :
ادعوا الله وأنتم موقنون بالإجابة واعلموا أن
الله لا يستجيب دعاء من قلب غافل لاه»
"
Berdo'alah kalian kepada Allah dengan keyakinan bahwa kalian akan diijabah, dan
ketahuilah oleh kalian bahwa Allah tidak menjawab do'a orang yang hatinya lalai
".([21])
Kedua : Jika engkau maka hendaklah do'a yang berisi keutamaan, bukan do'a yang
mengandung dosa atau memutuskan silaturrahim.
Rasulullah e bersabda :
لا يزال يستجاب للعبد ما لم يدع بإثم أو قطيعة رحم
" Do'a seorang hamba akan
senantiasa diijabah selama bukan do'a yang mengandung dosa atau memutuskan
silaturrahim ". ([22])
Ketiga
: Hendaklah diketahui bahwa diantara faktor do'a yang
mustajab adalah kesungguhan seseorang untuk makan dari makanan (sumber ) yang halal,
tidak mengisi perutnya dari cara haram atau barang haram. Jika ia telah
melakukan hal ini maka akan mendapati do'anya diijabah dan kenyataan yang baik.
Sungguh musibah makanan haram atau syubhat telah
merajalela, yang mana hal itu merupakan sebab tertolaknya do'a kebanyakan
manusia.
Jangan
sekali-kali mengatakan : " saya sudah berdo'a tapi tidak diijabah juga
". Padahal perutnya penuh dengan makanan haram !!.
Bacalah
wasiat Nabi e ini :
أيها الناس إن الله طيب لا يقبل إلا طيبًا وإن الله أمر
المؤمنين بما أمر به المرسلين فقال: }يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ
الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ{ وقال: }يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ
طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ{
ثم ذكر الرجل يطيل السفر؛ أشعث أغبر يمد يديه إلى السماء: يا رب يا رب، ومطعمه
حرام، ومشربه حرام، وملبسه حرام، وغذي بالحرام، فأنى يستجاب لذلك؟ ([23])
"
Wahai manusia ! sesungguhnya Allah baik tidak menerima kecuali yang baik, dan
sesungguhnya Allah member perintah kepada orang-orang mukmin sama seperti perintah-Nya
kepada para Rasul , Dia befirman : " Hai
rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang
saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan".([24]) Dan Allah berfirman : " Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara
rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu".([25])
Kemudian Rasulullah menceritakan seseorang yang
melakukan perjalanan safar
Yusuf
bin Asbath rahimahullah berkata : " Kami telah mendengar riwayat
bahwa do'a seorang hamba terhalang di langit karena makanan yang buruk ".
Saudaraku
kaum muslimin…
Engkau memiliki pendahulu ( para sahabat ) yang shalih
sebagai tauladan yang baik bagimu.
Lihatlah Saad bin Abi Waqqas radhiyallahu'anhu, ia
terkenal sebagai sahabat yang do'anya mustajab. Jika ia menguntaikan do'a dan
tirai penghalang tersingkap, maka tidaklah ia selesai dari do'anya melainkan
dapat mewujudkan apa yang diinginkan. Ia adalah tauladan nyata bagi siapa saja
yang ingin mengetahui cara agar do'a diijabah.
Sebagian para sahabat bertanya kepadanya : " do'amu
paling mustajab diantara para sahabat Nabi ?" ia menjawab : " karena
saya tidak mengangkat satu suap makanan pun ke mulutku melainkan saya tahu
darimana asalnya dan dari mana saya dapatkan".
Saudaraku
kaum muslimin…
itulah rahasia mengapa do'a Saad bin Abi Waqqas mustajab,
yaitu karena makanan yang halal.
Maka koreksilah dirimu dalam makanan, minuman, pakaian,
dari mana semua itu ? dan bagaimana bisa sampai ke tanganmu ? jika semuanya
halal maka engkau selamat. Mintalah kepada Allah agar memberikanmu rezeki,
maka ketika itu engkau sangat dekat dari
ijabah.
Ke
empat : Jangan tergesa-gesa ingin segera
dikabulkan do'a. Banyak sekali orang yang ingin segera diijabah do'anya
seolah-olah wajib bagi Allah untuk mengijabah do'a. Mereka lupa bahwa Allah…
}لَا يُسْأَلُ عَمَّا يَفْعَلُ وَهُمْ
يُسْأَلُونَ{
" Dia tidak ditanya tentang apa yang
diperbuat-Nya dan merekalah yang akan ditanyai".(Qs. Al-Anbiya ;23 ).
Maka hindarilah sikap
tergesa-gesa ingin segera dikabulkan do'a. Karena do'a ibadah, jika engkau memperbanyak
do'a maka engkau berada dalam kebaikan yang agung, baik do'amu diijabah ataupun
tidak (belum diijabah).
Rasulullah e bersabda :
يُستجاب لأحدكم ما لم يعجل، فيقول: قد دعوت ربي
فلم يستجب لي
" Do'a salah seorang diantara kalian akan diijabah selama tidak
tergesa-gesa, yaitu ia mengatakan: " aku telah berdo'a namun belum
diijabah juga ". ([26])
Ke lima : Jangan lupa bahwa diantara sebab diijabahnya do'a adalah banyak
melakukan shalat sunnah disamping shalat fardhu.
Rasulullah e bersabda :
إن الله قال: من عادى لي وليًا فقد آذنته بالحرب، وما تقرب إلي عبدي بشيء
أحب إلي مما افترضت عليه، وما يزال عبدي يتقرب إلي بالنوافل حتى أحبه؛ فإذا أحببته
كنت سمعه الذي يسمع به، وبصره الذي يبصر به، ويده التي يبطش بها، ورجله التي يمشي
بها، وإن سألني لأعطينه ولئن استعاذني لأُعيذنه..
"
Sesungguhnya Allah berfirman : " "
Barangsiapa memusuhi wali-Ku, sungguh Aku mengumumkan perang kepadanya.
Tidaklah hamba-Ku mendekat kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai
daripada hal-hal yang Aku wajibkan kepadanya. Hamba-Ku tidak henti-hentinya
mendekat kepada-Ku dengan ibadah-ibadah sunnah hingga Aku mencintainya. Jika
Aku telah mencintainya, Aku menjadi pendengarannya yang ia gunakan untuk
mendengar, menjadi penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, menjadi
tangannya yang ia gunakan untuk berbuat, dan menjadi kakinya yang ia gunakan
untuk berjalan. Jika ia meminta kepada-Ku, Aku pasti memberinya. Dan jika ia
meminta perlindungan kepadaku, Aku pasti melindunginya".
([27])
Maka perbanyaklah amalan-amalan sunnah karena akan
mengangkat derajatmu di dunia dan akhirat. Adapun di dunia : mendapat cinta
Allah ta'ala, dan ini merupakan tujuan yang sangat pokok. Jika engkau telah
mendapat cinta Allah , maka Allah akan menolongmu untuk melakukan keta'atan
kepada-Nya dan kepada keridhaan-Nya. Engkau
tidak mendengar sesuatu kecuali apa yang Allah ridhai, tidak melihat sesuai
kecuali apa yang Allah ridhai, tanganmu tidak melakukan sesuatu kecuali apa
yang Allah ridhai, kakimu tidak berjalan kecuali menuju keridhaan-Nya, Allah
juga akan mengijabah do'amu, serta melindungimu dari segala hal yang
membahayakanmu.
Adapun di akhirat : maka engkau akan mendapat keridhaan
Allah dan kenikmatan yang abadi.
Ke
enam : Berdo'a dengan nama-nama Allah yang agung yang jika
engkau berdo'a dengannya niscaya diijabah.
Nabi
e pernah mendengar seseorang berdo'a
:
«اللهم إني أسألك بأني أشهد أنك أنت الله لا إله
إلا أنت الأحد الصمد الذي لم يلد ولم يولد ولم يكن له كفوًا أحد»
" Ya Allah sesungguhnya aku bersaksi bahwa tidak ada
Tuhan yang berhak disembah selain Engkau
yang Esa dan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatuDia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan
tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia". Maka Nabi
berkata : " Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, ia telah
berdo'a kepada Allah melalui nama-Nya yang agung, yang mana jika berdo'a dengan
nama tersebut pasti do'a itu diijabah dan jika meminta dengan nama tersebut
niscaya akan diberi ".([28])
Ke
tujuh : Banyak berdo'a ketika dalam kondisi
lapang (senang).
Rasulullah e bersabda :
«من سره أن يستجيب الله له عند الشدائد والكرب،
فليكثر الدعاء في الرخاء»
"
Barangsiapa yang suka do'a nya diijabah Allah saat sulit dan susah, maka
perbanyaklah do'a saat lapang ".([29])
Maka introspeksilah dirimu apakah engaku termasuk orang
yang banyak berdo'a dalam segala kondisi ?
Terakhir
: Cara-carayang telah saya sebutkan diatas yang berkaitan dengan do'a merupakan
ibadah yang mulia. Saya harap engkau melakukan cara-cara tersebut, dimana
banyak sekali orang yang mencarinya agar do'a diijabah.
Semoga
shalwat dan salam tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad, keluarganya dan para
sahabatnya.
Post a Comment