Anjuran Untuk Selalu Bertaqwa Kepada Allah
Anjuran Untuk Selalu
Bertaqwa Kepada Allah
Segala
puji bagi Allah, Yang memuliakan hamba yang taat dan bertaqwa kepadaNya, dan
menghinakan orang yang menyia-nyiakan perintah Allah serta bermaksiat
kepadaNya. Dia-lah yang memberikan kemudahan bagi orang yang taat kepadaNya
kepada apa yang dicintai oleh Allah dan disenangiNya, dan memberikan balasan
bagi mereka yang bermaksiat kepadaNya apa-apa yang telah ditentukan oleh Allah
dalam qadha’Nya. Dialah yang memberikan pertolongan kepada orang yang menolong
Allah, yaitu orang-orang yang taat kepada Allah dan bertaqwa kepadaNya, mereka
marah karena Allah dan mencintai sesuatu karena Allah:
قال الله تعالى: ﴿ وَلِلَّهِ الْعِزَّةُ وَلِرَسُولِهِ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَلَكِنَّ
الْمُنَافِقِينَ لَا يَعْلَمُونَ﴾
“Padahal kekuatan itu hanyalah
bagi Allah, bagi Rasul-Nya dan bagi orang-orang mukmin,
tetapi orang-orang munafik itu tiada mengetahui.” QS. Al-munafiqun: 8
Aku memuji kepada Allah atas
segala kenimatannya dan kepahitan segala ujianNya:
قال الله تعالى: ﴿ لَئِن
شَكَرْتُمْ لأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ﴾
"Sesungguhnya
jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika
kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya
azab-Ku sangat pedih".. QS. Ibrahim: 7.
Dan aku bersaksi bahwa tiada
tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya kecuali Allah, Yang Maha Esa dan
tiada sekutu bagiNya, kita tidak menyembah kecuali kepadaNya:
قال الله تعالى:﴿ وَهُوَ
الَّذِي فِي السَّمَاء إِلَهٌ وَفِي الْأَرْضِ إِلَهٌ وَهُوَ الْحَكِيمُ
الْعَلِيمُ﴾
Dan Dia-lah Tuhan (Yang
disembah) di langit dan Tuhan (Yang disembah) di bumi dan Dia-lah Yang Maha
Bijaksana lagi Maha Mengetahui”. QS. Al-Zukhruf: 84.
Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan
utusanNya, yang membawa kabar gembira dan pemberi peringatan, sebagai pelita
penerang yang dengannya kenabian menjadi sempurna, maka beruntung bagi orang
yang menjadikan beliau sebagai peminpin dan penolong. Ya Allah curahkanlah
shalawat dan salam kepada hambaMu dan RasulMu Muhammad dan kepada keluarga,
para shahabat beliau yang telah berjihad di jalan Allah dengan sebenar-benar
jihad dan hawa nafsu mereka tunduk kepada apa yang diperintahkan oleh Nabi shallallahu
alaihi wa sallam.
Amma ba’du:
Wahai sekalian manusia, aku
berwasiat kepada kalian dan kepada diriku sendiri untuk selalu bertaqwa kepada
Allah dan taat kepadaNya, sebab inilah wasiat seluruh nabi sebelum Muhammad
shallallau alaihi wa sallam kepada umat mereka. Allah Subhanahu Wa Ta’ala
berfirman:
قال الله تعالى: ﴿ وَللّهِ
مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ وَلَقَدْ وَصَّيْنَا الَّذِينَ أُوتُواْ
الْكِتَابَ مِن قَبْلِكُمْ وَإِيَّاكُمْ أَنِ اتَّقُواْ اللّهَ وَإِن تَكْفُرُواْ
فَإِنَّ لِلّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ وَكَانَ اللّهُ غَنِيًّا
حَمِيدًا﴾
“Dan kepunyaan Allah-lah apa yang di langit
dan yang di bumi, dan
sungguh Kami telah memerintahkan kepada orang-orang yang
diberi kitab sebelum kamu dan (juga) kepada kamu;
bertakwalah kepada Allah. Tetapi jika kamu
kafir, maka (ketahuilah) sesungguhnya
apa yang di langit dan apa yang di bumi hanyalah kepunyaan
Allah dan Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” QS. Al-Nisa’: 131.
Diriwayatkan oleh Irbad bin
Saryah radhiallahu anhu bahwa dia berkata: Rasulullah shallallau alaihi wa
sallam telah memberikan nasehat kepada kami dengan sebuah nasehat yang
membuat hati bergetar dan air mata berlinang, maka kami berkata: Wahai
Rasulullah, nasehat ini seakan –akan nasehat perpisahan, maka berikanlah kami
wasiat!. Maka Rasulullah shallallau alaihi wa sallam bersabda: Aku
berwasiat kepada kalian agar kalian bertaqwa kepada Allah, mendengarkan dan
taat kepada pemimpin walaupun yang memerintahkan kalian adalah seorang dari
Habsy (budak Ethiopia), hendaklah kalian berpegang teguh dengan sunnahku dan
sunnah para khulafairrasyidin yang mendapat petunjuk sepeninggalku,
gigitlah (sunnah itu) dengan gigi gerahammu dan jauhilah perkara-perkara yang
baru di dalam agama, sebab setiap perkara yang baru dalam agama ini adalah
bid’ah dan setiap bid’ah itu adalah kesesatan”. HR. Abu Dawud dan Turmudzi.
Wahai anak Adam bertaqwalah kepada Allah dan taatlah kepadaNya
pada segala perkara yang diperintahkanNya dan jauhilah segala perkara yang
larangNya. Fikirkanlah tentang perintah Allah sebab engkaulah yang paling
berhak untuk berfikir dan merenung lalu dengarkanlah firman Allah Yang Maha
Tinggi:
قال الله تعالى: ﴿ وَفِي
الْأَرْضِ آيَاتٌ لِّلْمُوقِنِينَ
وَفِي أَنفُسِكُمْ أَفَلَا تُبْصِرُونَ
وَفِي السَّمَاء رِزْقُكُمْ وَمَا تُوعَدُونَ
فَوَرَبِّ السَّمَاء وَالْأَرْضِ إِنَّهُ لَحَقٌّ مِّثْلَ مَا
أَنَّكُمْ تَنطِقُونَ﴾
Dan di bumi itu
terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin, dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka
apakah kamu tiada memperhatikan?, Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezekimu
dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu. Maka demi Tuhan langit dan
bumi, sesungguhnya yang dijanjikan itu adalah benar-benar (akan terjadi)
seperti perkataan yang kamu ucapkan. QS. Al-Dzariyat: 20-23.
Apakah ada
manfaatnya di sisi Allah harta yang berlimpah, jabatan tinggi atau kekuasaan
atau kelompok?.Dialah yang menegaskan di dalam firmanNya:
قال الله تعالى: ﴿ قُلْ إِن كَانَ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَآؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ
وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ
تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُم مِّنَ اللّهِ
وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُواْ حَتَّى يَأْتِيَ اللّهُ
بِأَمْرِهِ وَاللّهُ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ﴾
“Katakanlah: "Jika bapak-bapak,
anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan,
perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada
Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya."
Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.”. QS. Al-Taubah:
24.
Renungkanlah
bagaimana Allah memberikan nikmat bagimu, mejagamu, mencurahkan dan melimpahkan
berbagai nikmat bagimu, memberikanmu pengelihatan dan pendengaran serta hati,
dan setiap nikmat tersebut pasti akan ditanya oleh Allah, lalu apakah alasanmu
jika Dia bertanya kepadamu tentang kesyukuran kalian kepada Allah terhadap
nikmat-nikmat yang telah dilimpahkanNya kepadamu di hari kiamat kelak?.
قال الله تعالى: ﴿ يَوْمَ يُنفَخُ فِي الصُّورِ وَنَحْشُرُ الْمُجْرِمِينَ يَوْمَئِذٍ
زُرْقًا يَتَخَافَتُونَ
بَيْنَهُمْ إِن لَّبِثْتُمْ إِلَّا عَشْرًا
نَحْنُ أَعْلَمُ بِمَا يَقُولُونَ إِذْ يَقُولُ أَمْثَلُهُمْ
طَرِيقَةً إِن لَّبِثْتُمْ إِلَّا يَوْمًا﴾
(yaitu) di hari (yang di waktu itu) ditiup
sangkakala dan Kami akan mengumpulkan pada hari itu orang-orang yang berdosa dengan muka yang
biru muram, mereka berbisik-bisik di antara mereka: "Kamu tidak berdiam
(di dunia) melainkan hanyalah sepuluh ( hari)". Kami lebih mengetahui apa
yang mereka katakan, ketika berkata orang yang paling lurus jalannya di antara
mereka: "Kamu tidak berdiam (di dunia) melainkan hanyalah sehari
saja". QS. Thaha: 102-104.
Bagaimana kamu bisa melewati shirat,
sebab dia lebih kecil dari sehelai rambut, lebih panas dari bara api, lebih
tajam dari pedang yang tajam, maka barangsiapa yang selamat maka dia akan
menetap di dalam surga yang tetap dan barangsiapa yang terjatuh karena
dosa-dosanya maka dia menjadi penghuni neraka saqar:
قال الله تعالى: ﴿ وَمَا أَدْرَاكَ مَا سَقَرُ
لَا تُبْقِي وَلَا تَذَرُ
لَوَّاحَةٌ لِّلْبَشَرِ
عَلَيْهَا تِسْعَةَ عَشَرَ﴾
Tahukah kamu apa
(neraka) Saqar itu?. Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak membiarkan. (Neraka
Saqar) adalah pembakar kulit manusia. Di atasnya ada sembilan belas (malaikat
penjaga).QS. Al-Mudatsir: 27-30.
قال الله تعالى: ﴿ وَإِن مِّنكُمْ إِلَّا وَارِدُهَا كَانَ عَلَى رَبِّكَ حَتْمًا
مَّقْضِيًّا ثُمَّ نُنَجِّي الَّذِينَ اتَّقَوا وَّنَذَرُ الظَّالِمِينَ فِيهَا
جِثِيًّا ﴾
“Dan tidak ada seorang pun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal
itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang
bertakwa dan membiarkan orang-orang yang lalim di dalam neraka dalam keadaan
berlutut. QS. Maryam: 72.
Diriwayatkan oleh
imam Muslim di dalam kitab shahihnya dari Abi Hurairah radhiallahu anhu
bahwa beliau berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda;
Amanah dan rahim akan didatangkan pada hari kiamat, kedua-duanya akan berdiri
di setiap sisi kiri dan kanan shirat (jembatan diatas neraka Jahannam) , maka
orang-orang pertama akan melewati shirat bagai
kilat, kemudian bagai angin, kemudian secepat burung, kemudian secepat
kuda yang bagus, dan orang-orang yang mengendarai kendarraanya, amal-amalan
mereka akan berlari mengikuti mereka, sementara Nabi kalian shallallahu alaihi
wa sallam akan berdiri diujung shirat dengan berdo’a: Ya Allah, selamatkanlah
(umatku) – selamatkanlah, sehingga
amal-amalan para hamba yang lemah , dan bahkan ada orang yang tidak mampu
melewati shirat kecuali dengan merangkak,
sementara di sisi kedua shirat tersebut terdapat jangkar-jangkar tajam yang
tergantung dan diperintah untuk menggaet orang yang diperintahkan untuk
diambil, maka ada orang muslim yang selamat dan ada pula yang terjatuh ke dalam
api neraka. Demi yang jiwa Abi Hurairah berada di tanganNya, sesungguhnya
tempat jahannam itu melebihi tujuh puluh tahun perjalanan, demi Allah neraka
itu akan terpenuhi dan bagaimana mungkin tidak terjadi sebab Allah Subahanahu
Wa Ta’ala berfirman:
قال الله تعالى: ﴿ يَوْمَ نَقُولُ لِجَهَنَّمَ هَلِ امْتَلَأْتِ وَتَقُولُ هَلْ مِن
مَّزِيدٍ وَأُزْلِفَتِ الْجَنَّةُ
لِلْمُتَّقِينَ غَيْرَ بَعِيدٍ
هَذَا مَا تُوعَدُونَ لِكُلِّ أَوَّابٍ حَفِيظٍ هَذَا مَا تُوعَدُونَ لِكُلِّ أَوَّابٍ حَفِيظٍ
مَنْ خَشِيَ الرَّحْمَن بِالْغَيْبِ وَجَاء بِقَلْبٍ مُّنِيبٍ ادْخُلُوهَا بِسَلَامٍ ذَلِكَ يَوْمُ الْخُلُودِ لَهُم مَّا يَشَاؤُونَ
فِيهَا وَلَدَيْنَا مَزِيدٌ﴾
Dan ingatlah akan) hari (yang
pada hari itu) Kami bertanya kepada
Jahanam: "Apakah kamu sudah penuh?" Dia menjawab:
Masih adakah tambahan?. Dan didekatkanlah surga itu
kepada orang-orang yang bertaqwa pada tempat yang
tiada jauh (dari mereka). Inilah yang dijanjikan
kepadamu, (yaitu) kepada setiap hamba yang selalu kembali (kepada Allah) lagi
memelihara (semua peraturan-peraturan-Nya). Yaitu orang yang takut kepada Tuhan
Yang Maha Pemurah sedang Dia tidak kelihatan (olehnya) dan dia datang dengan
hati yang bertobat, masukilah surga itu dengan aman, itulah hari kekekalan.
Mereka di dalamnya memperoleh apa yang mereka kehendaki; dan pada sisi Kami ada
tambahannya. QS. Qaf: 30-35.
Semoga
Allah memberikan keberkahannya bagiku dan bagi kalian semua di dalam Al-Qur’an
yang mulia, dan Allah memberikan manfaat bagiku dan bagi kalian dengan
ayat-ayat Allah Yang Maha Bijaksana yang
tertera di dalamnya. Hanya inilah yang bisa aku katakan dan aku memohon ampunan
bagi diriku dan bagi kalian serta seluruh kaum muslimin kepada Allah yang Maha
Mulia dari segala dosa. Mohonlah ampun kepadaNya dan bertaubatlah kepada Allah,
sebab Dia adalah Zat Yang Pengampun lagi Maha Penyayang.
Khutbah kedua
Segala puji atas segala anugrah kebaikan yang telah diberikan oleh
Allah, dan syukur kepadaNya atas segala karunia dan pemeberianNya. Dan aku
bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah, Yang Maha Esa dan
tiada sekutu bagiNya, kesaksian yang mengangungkan Zat Allah, dan aku bersaksi
bahwa Muhammad adalah hamba dan utusanNya, semoga Allah mencurahkan shalawat
dan salam yang berlimpah kepada Nabi, para shahabat, keluarga dan semua orang
yang mengikuti beliau samapai hari kiamat…amma ba’du:
Ketahuilah wahai hamba Allah, bahwa asal ketaqwaan itu adalah
berupaya menjadikan antara diri dan apa yang ditakuti dan dikhawatirkannya
pelindung. Maka taqwa Allah kepada Tuhannya berarti berupaya membuat pelindung
antara diri dan apa yang ditakutinya dari Tuhannya baik kemurkaan dan kemarahan
serta siksa Allah atas dirinya, yaitu dengan menjalankan ketaatan dan menjauhi
kemaksiatan, melaksanakan perintah dan menjauhi larangan, dengan cara menjalankan
segala kewajiban dan meninggalkan perbuatan yang diharamkan, mengharap pahala
dari Allah dan meninggalkan maksiat berdasarkan cahaya dari Allah dan takut
kepada siksa Allah.
Abdullah bin Mas’ud berkata tentang firman Allah Subahanahu Wa
Ta’ala:
قال
الله تعالى: ﴿ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ ﴾
“…bertakwalah kepada Allah sebenar-benar
takwa kepada-Nya; QS. Ali Imron: 102.
Yaitu Allah
ditaati dan tidak dimaksiati, diingat dan tidak dilupakan, disyukuri dan tidak
dikufuri. Termasuk dalam kesyukuran adalah menjalankan segala ketaatan. Makna
berzikir kepada Allah adalah tidak lupa menjalankan perintah Allah dalam segala
gerakan dan diamnya, dan tidak lupa menjauhi larangan Allah. Dan taqwa adalah
wasiat Allah kepada seluruh makhluknya sejak permulaan sehingga akhir makhluk.
Allah Subahanahu Wa Ta’ala berfirman:
قال الله تعالى: ﴿ وَلَقَدْ
وَصَّيْنَا الَّذِينَ أُوتُواْ الْكِتَابَ مِن قَبْلِكُمْ وَإِيَّاكُمْ أَنِ
اتَّقُواْ اللّهَ ﴾
“…dan sungguh Kami telah memerintahkan kepada
orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan (juga) kepada kamu; bertakwalah kepada Allah.” QS.
Al-Nisa’: 131
Dan wasiat taqwa
adalah wasiat yang diwasiatkan oleh Muhammad shallallahu alaihi wa sallam
kepada seluruh ummatnya: Apabila beliau shallallahu
alaihi wa sallam mengangkat seorang panglima pasukan atau kelompok maka
beliau memberikan wasiat kepada panglima dan pasukannya untuk selalu bertqwa
kepada Allah dan berbuat kebaikan”. HR. Muslim.
Pada
saat beliau menyampaikan khutbah pada haji wada pada hari kurban, maka di
antara isi khutbah adalah wasiat taqwa kepada Allah dan taat serta mendengar
perintah peminpin. Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abi Dzar dia berkata:
Aku berkata kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam: berikanlah
wasiat kepadaku!. Beliau bersabda: Aku berwasiat kepadamu untuk selalu bertaqwa
kepada Allah, sebab dia adalah kepala segala perkara.
Dan
Nabi shallallahu alaihi wa sallam pernah bersabda: “Bertaqwalah kepada Allah di manapun
anda berada”. HR. Turmudzi yaitu dalam keadaan rahasia dan
terang-terangan, ditempat yang banyak disaksikan oleh manusia dan tempat
tersembunyi yang tidak disaksikannya di segala tempat dan zaman.
Inilah yang dapat aku sampaikan, dan curahkanlah shalawat dan
salam kepada Nabi yang datang membawa kabar gmebira dan ancaman, sesungguhnya
Allah telah memerintahkan kepada kalian mengucapkan shalawat dan salam di dalam
kitabsuci-Nya.
Post a Comment