Dampak Negatif Kemaksiatan dan Dosa
Dampak Negatif Kemaksiatan dan Dosa
Segala puji hanya bagi Allah
SWT, shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Rasulullah SAW,
dan aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya
selain Allah yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi -Nya dan aku bersaksi bahwa
Muhammad saw adalah hamba dan utusan -Nya.. Amma Ba’du:
Di antara bencana yang banyak
menimpa kaum muslimin pada zaman sekarang ini adalah merajalelanya kemaksiatan
dan dosa, menyebarnya kemungkaran dengan berbagai tingkatannya. Ibnul Qoyyim
Rahimahullah berkata, “Kemaksiatan ini memiliki bahaya yang sangat besar bagi
hati, sama seperti bahaya racun terhadap tubuh dalam tingkat bahaya yang
berbeda-beda, dan tidakkah di dunia ini muncul suatu kejahatan dan penyakit
kecuali disebabkan oleh kemaksiatan dan dosa-dosa, Sebab apakah yang
mengeluarkan bapak manusia dari surga, tempat kelezatan, kenimatan,
kemegahan, dan kesenangan menuju alam
yang penuh penyakit, kesedihan dan musibah?. Apakah yang mengeluarkan Iblis
dari alam langit, diusir dan dilaknat, rahmat berubah menjadi laknat serta
keimanan berubah menjadi kekafiran?.
Lalu sebab apakah yang menenggelamkan seluruh penghuni bumi sehingga air
melampaui puncak gunung-gunung?. Dan sebab apakah yang menjadikan angin
menguasai kaum ‘Ad sehingga mereka bergelimpangan mati di permukaan bumi,
sehingga mereka seperti pohon-pohon kurma yang tumbang?. Sebab apakah yang
menyebabkan terjadinya siksa yang menyebabkan hati-hati mereka terputus dari
tenggorokan-tenggorokan mereka sehingga hati dan tenggorokan mereka berserakan
dan mereka tewas?, Sebab apakah yang menyebabkan Fir’aun tenggelam bersama
kaumnya, lalu ruh-ruh mereka kembali berpindah ke neraka Jahannam?. Tubuh
mereka tenggelam sementara ruh-ruh mereka terbakar, sebab apakah yang mengubur
Karun dan rumahnya beserta seluruh hartanya?. Sungguh, semuanya disebabkan oleh
kemaksiatan dan dosa-dosa!.[1]
Allah
SWT berfirman:
Maka masing-masing (mereka
itu) Kami siksa yang disebabkan karena dosanya,
maka di antara mereka ada yang Kami timpakan
kepadanya hujan batu
kerikil dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara
mereka ada yang Kami benamkan ke
dalam bumi, dan di antara mereka ada yang Kami
tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak
menganiaya mereka,
akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka”. (QS. Al-Ankabut: 40)
Dosa-dosa ini ada yang besar
dan ada pula yang kecil, seperti yang dijelaskan oleh nash-nash di dalam kitab
dan sunnah. Allah SWT berfirman:
Jika kamu menjauhi dosa-dosa
besar di antara dosa-dosa yang dilarang
kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus
kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan
Kami masukkan kamu ke tempat yang
mulia (surga). (QS. Al-Nisa’: 31)
Allah
SWT berfirman:
(Yaitu) orang yang menjauhi dosa-dosa besar
dan perbuatan keji yang
selain dari kesalahan-kesalahan kecil. (QS.Al-Najm: 32)
Maksudnya adalah dosa-dosa
yang kecil. Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim dari hadits riwayat Ibnu
Mas’ud bahwa dia bertanya kepada Nabi Muhammad SAW: Dosa apakah yang paling
besar?. Nabi menjawab, “Engkau menjadikan sesuatu sebagai sekutu bagi Allah
SWT, padahal Dia-lah yang menciptakanmu”. Kemudian aku bertanya kembali: Kemudian
dosa apa?. Nabi menjawab, “Engkau membunuh anakmu karena takut jika dia
makan bersamamu”. Kemudian dosa apa?. Nabi menjawab: “ Engkau berzina
dengan istri tetanggamu”.[2]
Di antara manusia ada yang
terlalu meremehkan dosa dan kemaksiatan dan berkata: Selama aku masih
menunaikan rukun-rukun Islam, dan kewajiban-kewajiban yang ada padanya maka
perkara dosa adalah enteng, Allah SWT Maha Penerima taubat dan Maha Penyayang.
Perkataan ini tidak benar, sebab sesungguhnya Allah SWT adalah Maha Pengampun
dan Maha Penyayang, selain itu Dia memiliki siksa yang pedih bagi orang yang
bermaksiat kepada -Nya dan menyalahi perintah -Nya. Allah SWT berfirman:
Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya
Allah amat berat siksa -Nya dan
bahwa sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang. (QS. Al-Maidah: 98)
Allah
SWT berfirman:
Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya
Allah amat berat siksa -Nya dan bahwa sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang. dan bahwa sesungguhnya azab-Ku adalah azab yang sangat pedih. (QS. Al-Hijr: 49-50).
Allah
SWT memperingatkan para hamba -Nya agar mereka tidak menyalahi perintah Rasul:
maka hendaklah orang-orang
yang menyalahi perintah
Rasul takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab
yang pedih. (QS. An-Nur: 63)
Allah
SWT berfirman:
“…dan
kamu menganggapnya sesuatu yang ringan saja. sedangkan di sisi Allah adalah
besar”. (QS.
Al-Nur: 15)
Diriwayatkan
oleh Imam Ahmad di dalam kitab Musnadnya dari Sahl bin Sa’d bahwa Nabi Muhammad
SAW bersabda, “hati-hatilah kalian terhadap dosa-dosa kecil, karena
perumpamaannya seperti sebuah kaum yang singgah di sebuah lembah, lalu
masing-masing dari mereka memabawa satu batang kayu, lalu mereka membakar kayu
tersebut hingga bisa memasak adonan roti mereka karena sesungguhnya dosa-dosa
kecilnya itu bisamembinasakannya”. Diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari di
dalam kitab shahihnya dari Anas RA berkata, “Sesungguhnya kalian mengetahui
suatu amalan di mana dalam pandangan kalian dia lebih kecil dari rambut namun
amalan tersebut pada zaman Rasulullah SAW sebagai pembinasa”.[3]
Satu kemaksiatan menjadi sebab
kekalahan para shahabat dalam perang Uhud, yaitu pada saat Nabi memerintahkan
mereka agar tidak turun dari gunung, namun mereka tidak mentaati perintah
Rasulullah SAW akhirnya tujuh puluh shahabat terbunuh pada perang itu,
sebagaimana disebutkan di dalam sirah yang shahih.[4]
Satu kemaksiatan telah
menjerumuskan seorang wanita ke dalam neraka, di dalam Ashaihaini dari Ibnu
Umar bahwa Nabi saw bersabda, “Seorang
wanita masuk neraka karena seekor kucing yang diikatnya, tidak diberinya makan
dan tidak pula dibiarkannya makan serangga bumi”.[5]
Bahkan
terkadang seseorang menganggap enteng kalimat yang keluar dari mulutnya tanpa
berfikir tentangnya, sehingga menjadi sebab dirinya terjerumus ke dalam neraka.
Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abi Hurairah bahwa Nabi bersabda, “Sesungguhnya
seorang hamba berbicara dengan satu kalimat yang tidak jelas baginya, namun dia
terperosok karenanya ke dalam jurang neraka, bahkan lebih dalam dari jarak
antara Masyrik dan Magrib”.[6]
Satu
kemakasiatan telah mengeluarkan Adam dari Surga. Seorang penyair berkata:
Engkau
menambah dosa dengan dosa, lalu dirimu mengharap
Tingkatan-tingkatan
surga dan kemenangan seorang ahli ibadah
Apakah
kau lupakan Tuhan-mu saat Dia mengeluarkan Adam
Dari
Surga menuju dunia hanya karena disebabkan satu dosa
Dampak negatif kemaksiatan
sangat banyak, disebutkan oleh Ibnul Qoyyim di dalam kitab “Al-Jawabul Kafi
liman sa’ala ani dawai syafi”, di antaranya adalah:
Pertama:
Kemaksiatan bisa mengakibatkan kehinaan bagi pelakunya, sesungguhnya kedudukan
yang tinggi hanya dapat diraih dengan ketaatan kepada Allah SWT. Allah SWT
berfirman:
Barang siapa yang menghendaki
kemuliaan, maka dari Allah-lah kemuliaan
itu semuanya.”. (Fathir: 10)
Allah
SWT berfirman;
Padahal kekuatan itu hanyalah bagi Allah, bagi
Rasul -Nya dan bagi orang-orang
mukmin, tetapi orang-orang munafik itu tiada
mengetahui. (QS.
Al-Munafiqun: 8)
Allah
SWT berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang
menjadikan anak lembu (sebagai sembahannya),
kelak kemurkaan akan menimpa mereka dari Tuhan
mereka dan kehinaan dalam kehidupan di dunia.
Demikianlah Kami memberi
balasan kepada orang-orang yang membuat-buat
kebohongan.”. (QS. Al-A’rof: 152)
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad
di dalam musnadnya dari Ibnu Umar bahwa Nabi bersabda, “Dan Allah SWT
menjadikan kehinaan dan kerendahan bagi orang yang menyalahi perintahku”.[7]
Imam
Ahmad rahimahullah berkata, “Ya Allah jadikanlah kami mulia dengan taat
kepadamu dan janganlah buat kami hina dengan bermaksiat kepadamu”. Al-Hasan
AL-Bashri rahimahullah berkata, “Sesungguhnya sekalipun keledai mendedas dengan
mereka, dan kuda-kuda melegas dengan mereka, sesungguhnya kehinaan maksiat
bersemayam di dalam hati mereka, Allah SWT enggan kecuali menghinakan orang
yang bermksiat kepada -Nya”.[8]
Ibnul
Mubarok berkata:
Aku
melihat bahwa dosa-dosa itu mematikan hati.
Kecanduan
terhadapnya mengakibatkan kehinaan
Dan
meninggalkan dosa membuat hati itu hidup
Dan
lebih baik bagimu meninggalkan semua dosa
Kedua:
Dosa dan kemaksiatan mengakibatkan keterasingan antara seorang hamba dengan
Tuhan -Nya, sekalipun seseorang memiliki semua fasilitas kenikmatan dunia maka
sungguh keterasingan itu tidak akan pernah sirna darinya. Abdullah bin Abbas
berkata, “Sesungguhnya kebaikan itu memancarkan cahaya pada wajah seseorang,
dan cahaya di dalam hati, keluasan dalam rizki, kekuatan pada badan, kecintaan
di tengah-tengah makhluk, dan keburukan akan mengakibatkan kehitaman pada
wajah, kegelapan dalam hati dan kelemahan badan dan kekurangan rizki serta
kebencian di dalam hati para makhluk Allah”.[9]
Dan
perkataan Ibnu Abbas ini dipertergas oleh firman Allah SWT:
Dan barang siapa berpaling
dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya
baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan
menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan
buta".
Berkatalah ia: "Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan
buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat?", (QS. Thaha:
124-125)
Allah
SWT berfirman:
Barang siapa yang mengerjakan
amal saleh, baik laki-laki maupun
perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya
akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik. (QS. Al-Nahl: 97)
Segala puji bagi Allah Tuhan
semesta alam, semoga shalawat dan salam tetap tercurahkan kepada Nabi kita
Muhammad saw dan kepada keluarga, shahabat serta seluruh pengikut beliau.
[1] Al-Jawabul Kafi liman Sa’ala
Anil Dawa’i Syafi, halaman: 37-38
[2] Shahih Bukhari, no: 4477 dan
shahih Muslim, no: 86
[3] Al-Bukhari no: 6492
[4] Al-bukhari no: 3986 dan
Muslim: 1763
[5] Al-bukhari no: 3318 dan
Muslim: 2242
[6] Al-bukhari no: 6477 dan
Muslim: 2988
[7] Musand Imam Ahmad: 2/92
[8] Al-Jawbul Kafi, halaman: 53
[9] Al-Jawabul Kafi, halaman: 49
Post a Comment