Menunaikan Amanah
Menunaikan Amanah
(Khutbah Petama)
Segala puji bagi Allah, Yang Maha
Kaya lagi Maha Terpuji, Yang memulai dan Yang mengembalikan, Yang memiliki
arasy yang mulia, Yang berbuat apapun yang dikehendakiNya, ilmuNya meliputi
segala sesuatu dan Dia Maha menyaksikan atas segala sesuatu.
Aku memuji Allah Yang Maha Suci atas
segala karunia, nikmat dan petunjukNya, yang telah memuliakan anak Adam dengan
akal dan kemampuan untuk berbicara dan menjalankan kewajiban. Allah berfirman:
قال الله تعالى : ﴿ وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ
وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُم مِّنَ الطَّيِّبَاتِ
وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَى كَثِيرٍ مِّمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلاً ﴾
“Dan
sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut
mereka di daratan dan di lautan,(^) Kami beri mereka rezeki
dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan
yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami
ciptakan”. QS. Al-Isro’: 70
Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang
berhak disembah selain Allah, Yang Maha Esa, dan tiada sekutu bagiNya, Yang
Maha Perkasa dan Maha Terpuji, Sebaik-baik penolong. Aku bersaksi bahwa
Muhammad adalah hamba dan RasulNya. Orang yang paling baik menyeru kepada
keimanan dan tauhid dengan ikhlas dan amanah maka dia berhak mendapat gelar
Al-Amin (yang terpercaya) yang diberikan oleh kaumnya.
Ya Allah, curahkanlah shalawat dam
salam kepada hambaMu, RasulMu, Muhammad sebagai pembawa kabar gembira, pelita
penerang, dan kepada seluruh keluarga, shahabat beliau yang telah mengemban
amanah setelah beliau shallallahu alaihi wa sallam dan menyampaikan
risalah, sebagaimana diperintahkan, serta salam sejahtera yang banyak kepada
orang yang mengikuti para shahabat dengan kebaikan sampai hari kiamat.
Amma
Ba’du,,,,
Wahai
sekalian manusia, bertaqwalah kepada Allah dengan ketaqwaan yang sebenarnya,
baik dalam keadaan sembunyi-sembunyi atau terang-terangan, dengan menunaikan
segala amanah yang telah ditawarkan kepada langit dan bumi serta gunung-gunung,
namun mereka enggan dan menolak mengembannya lalu amanah tersebut diemban oleh
manusia, lalu mereka menunaikannya dengan sempurna sebagaimana diperintahkan,
di antara amanah tersebut teradapat amanah yang berhubungan dengan hak-hak
Allah dan amanah yang berhubungan dengan hak-hak hamba.
Amanah yang berhubungan dengan hak
Allah ditunaikan dengan cara beribadah kepada Allah dengan ikhlas dalam
menjalankan agama, mengikuti sunnah-sunnah yang telah dicontohkan oleh penghulu
para rasul, Muhammad shalallahu alaihi wa sallam, tidak mempersekutukan
Allah dengan sesuatu apapun dalam amal perbuatan, tidak bersikap riya dalam
tindakan dan prilaku. Sebab barangsiapa yang memperlihatkan kebaikannya maka
Allah akan memperlihatkannya, Allah akan menampakkan sikap riya’nya di hadapan
seluruh makhluk dan menyingkap kebusukannya di hadapan seluruh makhluk.
Di antara tandanya adalah bermaksiat
kepada Allah saat berada dalam suasana sepi, saat tidak ada yang mengetahui
kecuali Allah, menampakkan rasa takut kepada Allah di saat ramai, yaitu saat
manusia melihatnya. Camkanlah firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala:
قال الله تعالى : ﴿ إِنَّمَا ذَلِكُمُ الشَّيْطَانُ
يُخَوِّفُ أَوْلِيَاءهُ فَلاَ تَخَافُوهُمْ وَخَافُونِ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ ﴾
“Sesungguhnya
mereka itu tidak lain hanyalah setan yang menakut-nakuti
(kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik
Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka,
tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu benar-benar orang yang
beriman”. QS. Ali Imron: 175.
Adapun bentuk menunaikan amanah yang
berhubungan dengan hak-hak para hamba adalah memperlakukan orang lain dengan cara
memberikan nasehat kepada mereka dengan sepenuh hati, tidak curang, menipu dan
membohongi dan khianat. Diriwayatkan di dalam hadits yang shahih bahwa Nabi shallallahu
alaihi wa sallam bersabda: “Agama itu adalah
nasehat”. Para shahabat bertanya: Kepada
siapakah wahai Rasulullah?. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
Bagi Allah, RasuNya, pemimpin kaum muslimin dan seluruh kaum muslimin”.
HR. Muslim.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda: “Tidak
beriman salah seorang di antara kalian sehingga dia mencintai untuk saudaranya
apa yang dicintainya untuk dirinya sendiri”.
Muttafaq alaihi
Maka hendaklah
para pengemban amanah kaum muslimin untuk menunaikan amanah yang bebankan
kepadanya dan sadarilah bahwa Allah menyaksikan kalian dalam menunaikan amanah
tersebut, menunaikan amanah tersebut dengan cara melihat secara langsung
keadaan masyarakat dan setiap orang yang menjadi tanggung jawabnya, mengarahkan
mereka kepada perkara yang lebih berguna bagi mereka baik dalam perkara agama atau
dunia, sebab mereka bertanggung jawab di hadapan Allah tentang keadaan rakyat
tersebut, sehingga dia termasuk orang yang dinaungi oleh Allah di bawah
naunganNya pada hari yang tidak ada naungan padanya kecuali naungan dari Allah,
sebagaimana diberitakan oleh Rasulullah shallallahu
alaihi wa sallam di dalam sabadanya sabda: “Tujuh
golongan yang akan dinaungi oleh Allah di bawah naunganNya pada hari yang tidak
ada naungan kecuali naungan Allah, disebutkan padanya: Imam yang adil”. HR. Bukhari.
Sebagiamana
disebutkan di dalam hadits yang lain: “Setiap kalian adalah peminpin dan setiap
kalian akan ditanya tentang kepemininannya”. Muttafaq Alaihi.
Dan corak masyarakat beragam di antara mereka adalah yang menjadi
pedagang, tukang, petani, guru, pelajar dan banyak lagi medan dan profesi hidup yang lain.
Yang wajib adalah agar setiap individu menunaikan amanah dengan
sempurna dalam setiap profesi mereka dan hendaklah mereka menjalankannya
profsei mereka dengan baik, berniat yang jujur yang teraflikasi dalam perkataan,
perbuatan, dalam keadaan tersembunyi dan terang-terangan.
Dan disebutkan di dalam hadits yang shahih bahwa Nabi shallallahu
alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya Allah senang jika salah seorang di
antara kalian mengerjakan suatu perbuatan dikerjakannya secara professional”.
HR. Baihaqi. Dan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa
yang menipu kita maka dia bukan termasuk golongan kita”. HR. Muslim. Dan
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Muslim yang satu adalah sebagai
saduara bagi muslim yang lain, maka dia tidak boleh menzaliminya,
mengecewakannya, berdusta kepadanya dan menghinakannya, taqwa itu di sini, dan
beliau menujuk kea rah dada beliau tiga kali kemudian beliau bersabda: Cukuplah
buruk bagi seseorang jika dia menghinakan suadaranya semuslim, muslim yang satu
adalah sebagai saudara bagi muslim yang lain. Setiap muslim atas muslim yang
lain diharamkan darahnya, harta dan kehormatannya”. HR. Turmudzi.
Wahai sekalian hamba Allah, takutlah
kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah tidak menghalalkan bagi orang yang
diberikan menunaikan suatu amanah lalu dia menyia-nyaiakan amanah tersebut,
tidak didihalalkan bagi orang yang dimanahkan menjaga suatu barang untuk
menempatkan barang tersebut pada tempat yang tidak terjaga dan janganlah dia
mengambil berang tersebut kecuali dengan izin pemiliknya.
Ketahuilah
bahwa di antara bentuk amanah dalam urusan wanita adalah agar para wali bertqwa
dan takut kepada Allah dan tidak mengahalanginya untuk menikah dengan orang
yang setara dengannya, dan janganlah dia menikahakan anak wanitanya dengan
orang yang tidak setara dengannya baik dalam ilmu, status social dan hendaklah
dia memilihkan bagi anak wanitanya lelaki yang agamanya baik, manah dan
berakhlak mulia. Disebutkan dalam hadits Nabi
shallallahu alaihi wa sallam yang shahih bahwa beliau bersabda: Apabila datang
kepada kalian orang yang kalian redhai dalam urusan agama dan amanahnya maka
nikahkalah dia, sebab jika kalian tidak melakukannya maka sungguh akan terjadi
fitnah dan kerusakan yang besar”. HR. Turmudzi.
Dan janganlah dia
menjadikan harta sebagai obsesinya tertingginya, harta adalah perbandaharaan
yang akan hilang, barang yang menghalangi dan pinjaman yang mesti dikembalikan,
tidak ada yang tersisa kecuali amal yang baik dan akhlak mulia dan luhur, citra
yang baik. Dan berikanlah peringatan sebab peringatan itu akan memberikan
manfaat bagi orang yang beriman.
قال الله تعالى : ﴿ إِنَّ اللّهَ يَأْمُرُكُمْ أَن
تُؤدُّواْ الأَمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُم بَيْنَ النَّاسِ أَن
تَحْكُمُواْ بِالْعَدْلِ إِنَّ اللّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُم بِهِ إِنَّ اللّهَ كَانَ
سَمِيعًا بَصِيرًا ﴾
"Sesungguhnya
Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang
berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan
hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan
adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya
kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar
lagi Maha Melihat". QS. Al-nisa’: 58.
Semoga
Allah memberikan keberkahannya bagiku dan bagi kalian semua di dalam Al-Qur’an
yang mulia, dan Allah memberikan manfaat bagiku dan bagi kalian dengan
ayat-ayat Allah Yang Maha Bijaksana yang
tertera di dalamnya. Hanya inilah yang bisa aku katakan dan aku memohon ampunan
bagi diriku dan bagi kalian serta seluruh kaum muslimin kepada Allah yang Maha
Mulia dari segala dosa. Mohonlah ampun kepadaNya dan bertaubatlah kepada Allah,
sebab Dia adalah Zat Yang Pengampun lagi Maha Penyayang.
Khutbah
Kedua
Segala
puji bagi Allah yang telah mewajibkan kepada para hambaNya untuk menunikan
amanah dan mengharamkan bagi mereka berbuat makar dan berkhianat. Aku bersaksi
bahwa tiada tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya, yang Maha Esa, dan
tiada sekutu bagiNya, yaitu persaksian yang dengannya aku mengharap keselamatan
pada hari kiamat, dan aku bersaksi kepada Muhammad hampa dan RasulNya, penutup
risalah, semoga selawat dan salam tetap tercurahkan kepada beliau, keluaraga
dan para shahabat yang adilnya.
Amma
Ba’du,,,Wahai para hamba Allah…bertqwalah kepada Allah yang telah menciptakan
kalian dan orang-orang sebelum kalian, bertqwalah kepada Allah baik dalam
kondisi tersembunyi atau terang-terangan, takutlah kepada Allah dalam
menjalankan amanah, di mana langit dan bumi serta gunung-gunung enggan menerima
amanah tersebut dan kalian sanggup menerima amanah tersebut. Tunaikanlah amanah
yang berhubungan dengan hak-hak Allah dan hak-hak yang berhubungan dengan
manusia. Menunanikan amanah yang berhubungan dengan hak-hak Allah terwujud
dengan beribadah kepada Allah, ikhlas dalam menjalankan agama, mengikuti sunah
Nabi shallallahu alaihi wa sallam, janganlah
mempersekutukan Allah dan riya’ dalam amal perbuatan kalian.
Adapun bentuk menunaikan amanah dalam urusan yang berhubungan
dengan hak-hak manusia adalah dengan bergaul manusia dengan cara menasehati
mereka dan tulus dalam bergaul, tidak menipu, dusta, berkhianat dalam segala
medah kehidupan. Hendaklah para pemangku tanggung jawab menunaikan apa-apa yang
diwajibkan oleh Allah kepada mereka dengan mengamati keadaan rakyatnya, melihat
apa-apa yang memberikan kemaslahatan bagi mereka. Kepada bapak-bapak yang
mengemban tanggung jawab anak-anak mereka agar mereka memperhatikan segala
perkara yang menjadi kemaslahatan bagi anak-anak mereka dan keluaraga mereka.
Hendaklah para pejabat dalam urusan pendidikan menunaikan kewajiban mereka
dalam urusan belajar mengajar, hendaklah mereka memperhatikan generasi muda dan
memberikan mereka fasilitas yang mengarahkan mereka kepada kemaslahatan dan
hendaklah menciptakan cara praktis dan singkat dalam menanamkan ilmu kepada
mereka. Setiap orang muslim harus bersikap amanah dalam segala amal yang
diserahkan kepada mereka dan hendaklah mereka menunaikan kewajiban mereka
dengan cara yang sesuai dengan tuntutan.
Inilah yang dapat aku sampaikan, dan ucapakanlah shalawat dan
salam kepada Nabi yang membawa kabar gembira dan pemberi peringatan,
sebagaimana hal itu diperintahkan oleh Allah di dalam Al-Qur’an…
Post a Comment