Merenungi Firman Allah dalam Surat Yasin
Merenungi Firman Allah
dalam Surat
Yasin
Segala puji hanya bagi Allah SWT,
shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Rasulullah SAW, dan
aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya selain
Allah yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi -Nya dan aku bersaksi bahwa Muhammad
saw adalah hamba dan utusan -Nya… Amma Ba’du:
Allah SWT berfirman:
إِنَّ أَصْحَابَ
الْجَنَّةِ الْيَوْمَ فِي شُغُلٍ فَاكِهُونَ هُمْ
وَأَزْوَاجُهُمْ فِي ظِلَالٍ عَلَى الْأَرَائِكِ مُتَّكِؤُونَ لَهُمْ فِيهَا فَاكِهَةٌ وَلَهُم مَّا
يَدَّعُونَ سَلَامٌ
قَوْلًا مِن رَّبٍّ رَّحِيمٍ
Sesungguhnya penghuni surga
pada hari itu bersenang-senang dalam
kesibukan (mereka). Mereka dan istri-istri mereka berada dalam tempat yang
teduh, bertelekan di atas dipan-dipan. Di
surga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa yang mereka minta.
(Kepada mereka dikatakan): "Salam", sebagai ucapan selamat dari Tuhan
Yang Maha Penyayang. QS. Yasin: 55-58
Allah SWT berfirman:
إِنَّ أَصْحَابَ
الْجَنَّةِ الْيَوْمَ فِي شُغُلٍ فَاكِهُونَ
“Sesungguhnya penghuni surga
pada hari itu bersenang-senang dalam
kesibukan (mereka)”.( QS. Yasin: 55)
Ibnu Katsir berkata, “Allah SWT
memberitahukan tentang keadaan penghuni surga bahwa pada hari kiamat kelak
setelah mereka melalui peristiwa-peristiwa penting pada hari kiamat maka mereka
kemudian dimasukkan ke dalam taman-taman surga, mereka sibuk dengan kesenangan
yang abadi dan kemenangan yang besar. Ibnu Abbas berkata, “فَاكِهُونَ” artinya adalah bergembira. Sebagian mufassirin berkata: mereka
sibuk dengan menyenangkan jiwa dan memberikan kelezatan bagi jiwa ini dengan
segala sesuatu yang disenangi oleh jiwa, enak dipandang mata dan diinginkan
oleh setiap orang yang berangan-angan, di antara kesenangan mereka adalah
menikah dengan istri-istri dari bidadari di dalam surga, mereka adalah
sosok-sosok yang menghimpun kecantikan wajah dan badan serta kebaikan akhlak”.[1]
Allah SWT berfirman:
هُمْ
وَأَزْوَاجُهُمْ فِي ظِلَالٍ عَلَى الْأَرَائِكِ مُتَّكِؤُونَ
Mereka dan istri-istri mereka
berada dalam tempat yang teduh, bertelekan di atas dipan-dipan. (Yasin:
56)
Artinya mereka berada dalam
naungan pohon-pohon yang rindang, di atas dipan-dipan yang dihiasi dengan
pakaian dan hiasan-hiasan yang megah lagi baik, mereka bertelekan
padanya dengan tenang, tentram, dan nyaman.
Allah SWT berfirman: سَلَامٌ
قَوْلًا مِن رَّبٍّ رَّحِيم
(Kepada mereka dikatakan): "Salam",
sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang. (Yasin: 57)
Artinya buah yang banyak dengan
segala macam jenis buah-buahan yang lezat,
baik anggur, tin dan delima dan lain-lain. Dan di dalamnya mereka mendapatkan
segala apa yang mereka minta, inginkan dan ketahui. Sebagaimana firman Allah SWT:
يُطَافُ
عَلَيْهِم بِصِحَافٍ مِّن ذَهَبٍ وَأَكْوَابٍ وَفِيهَا مَا تَشْتَهِيهِ الْأَنفُسُ
وَتَلَذُّ الْأَعْيُنُ وَأَنتُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
Diedarkan kepada mereka
piring-piring dari emas, dan piala-piala dan di dalam surga itu terdapat segala
apa yang diingini oleh hati dan sedap (dipandang) mata dan kamu kekal di
dalamnya." (QS. Al-Zukhruf: 71)
Allah SWT berfirman; سَلَامٌ
قَوْلًا مِن رَّبٍّ رَّحِيمٍ Kepada mereka dikatakan):
"Salam", sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang).
Syekh Abdurrahman
As-Sa’di rahimahullah berkata, “Ini adalah perkataan Allah SWT kepada penghuni
surga dan salam Allah kepada mereka. Allah SWT menegaskan hal itu dengan firman
-Nya: (قَوْلً). Dan apabila Allah Yang Maha Penyayang mengucapkan salam
kepada mereka maka para pernghuni surga akan mendapatkan keselamatan yang sempurna, mereka akan
mendapatkan penghargaan dan penghormatan dari Raja Diraja, Allah, Tuhan Yang
Maha Agung, Yang Maha Penyantun dan Maha Penyayang, Dia memberikan penghormatan
bagi mereka yang menghuni surga yang dimuliakan, dan melimpahkan kepada mereka
keridhaan -Nya, Dia tidak akan pernah murka kepada mereka selama -Nya, dan
seandainya kalau bukan karena taqdir Allah SWT atas mereka bahwa mereka tidak
mati dan hati-hati mereka terlepas dari tempatnya karena kesenangan, keindahan
dan kegembiraan niscaya hal itu pasti terjadi, (namun Allah SWT menghendaki
mereka tidak mati). Maka kita mengharap kepada Allah SWT agar Dia tidak
menghalangi kita dari kenikmatan yang abadi itu dan memberikan kenikmatan bagi
kita dengan melihat wajah -Nya Yang Mulia”.[2]
Di
antara pelajaran yang bisa dipetik dengan ayat yang mulia ini adalah:
Pertama:
Sesungguhnya di dalam surga ada istri-istri yang suci di mana manusia
menikmatinya dan bersenang-senang dengannya, sambil duduk-duduk di atas
dipan-dipan, mereka bertelekan padanya, mereka
akan dilayani oleh anak-anak dan para pembantu. Allah SWT berfirman:
وَلَهُمْ فِيهَا
أَزْوَاجٌ مُّطَهَّرَةٌ
“dan untuk mereka di dalamnya
ada istri-istri yang suci dan mereka
kekal di dalamnya”. (QS. Al-Baqarah; 25)
Mujahid berkata: Suci dari menstruasi,
buang air besar, kencing, ingus, air liur, mani dan anak”. Allah SWT berfirman:
فِيهِنَّ
قَاصِرَاتُ الطَّرْفِ لَمْ يَطْمِثْهُنَّ إِنسٌ قَبْلَهُمْ وَلَا جَانٌّ
Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari
yang sopan
menundukkan
pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka
(penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin. (QS.
Al-Rahman: 56)
Di dalam Ash-Shahihaini
dari Anas bin Malik RA bahwa Nabi Muhammad SAW berasabda, “Sungguh, pergi pada waktu pagi di jalan Allah SWT, atau pergi pada
waktu petang lebih baik daripada dunia dan seisinya, dan kecilnya jarak panah salah seorang di antara kalian
dari surga atau tempat ikatannya lebih baik daripada dunia dan seisinya, dan
seandainya seorang wanita dari surga turun ke bumi niscaya dia akan menerangi
apa yang ada di antara keduanya, dan dia akan menyebarkan bau semerbak, dan
selendang yang menempel dikepalanya lebih baik daripada dunia dan seisinya”.[3]
Diriwayatkan oleh Al-Darimi di
dalam sunannya dari hadits riwayat Zaid bin Arqom RA bahwa Nabi Muhammad SAW
bersabda, “Sesungguhnya seorang lelaki
dari penghuni surga akan diberikan kekuatan seratus lelaki dalam urusan makan,
minum, bersetubuh dan kekuatan syahwat”.[4]
Kedua: Sesungguhnya di dalam surga
itu terdapat sungai-sungai dan buah-buahan, namun dia berbeda dengan apa yang
ada di dunia ini dengan perbedaan yang besar. Namun dia tidak akan dijangkau
oleh manusia dengan indra duniawinya, sebagaimana firman Allah SWT:
فَلَا تَعْلَمُ
نَفْسٌ مَّا أُخْفِيَ لَهُم مِّن قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاء بِمَا كَانُوا
يَعْمَلُونَ
Seorang pun tidak mengetahui
apa yang disembunyikan untuk mereka
yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan
terhadap apa yang telah mereka kerjakan. (QS.
Al-Sajdah: 17).
Ibnu Abbas berkata, “Tidak ada
sesuatu apapun di dunia ini yang menyerupai benda-benda di surga kecuali nama
saja”. Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim di dalam Ash-Shahihaini
dari Abi Hurairah RA bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Allah SWT berfirman;
Aku telah mempersiapkan bagi hamba-hamba -Ku yang shaleh apa-apa yang tidak
pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga dan tidak pula
pernah terlintas di dalam benak seorang manusiapun, bacalah firman Allah SWT:
فَلَا تَعْلَمُ
نَفْسٌ مَّا أُخْفِيَ لَهُم مِّن قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاء بِمَا كَانُوا
يَعْمَلُونَ
“Seorang pun tidak mengetahui
apa yang disembunyikan untuk mereka
yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan
terhadap apa yang telah mereka kerjakan”.
Ketiga: Menetapkan bahwa Allah SWT berbicara
dengan penghuni surga. Sebagaimana dijelaskan di dalam firman Allah SWT:
تَحِيَّتُهُمْ
يَوْمَ يَلْقَوْنَهُ سَلَامٌ وَأَعَدَّ لَهُمْ أَجْرًا كَرِيمًا
Salam penghormatan kepada
mereka (orang-orang mukmin itu) pada hari mereka menemui -Nya ialah:
"salam"; dan Dia menyediakan pahala yang mulia bagi mereka. (QS. Al-Ahzab: 44)
Ibnu Katsir berkata, “Yang
dimaksud dengan salam penghormatan kepada mereka, wallau A’lam, adalah penghormatan dari Allah SWT kepada
mereka pada hari mereka bertemu dengan-Nya adalah “salam” artinya Allah SWT
mengucapkan salam atas mereka.
Keempat: Orang-orang mu’min akan melihat Tuhan mereka
di dalam surga, dan keridhaan-Nya adalah nikmat yang paling baik yang
dikaruniakan oleh Allah SWT kepada penghuni surga. Diriwayatkan oleh Muslim di
dalam kitab shahihnya dari hadits riwayat Shuhaib Ar-Rumi bahwa Nabi Muhammad
SAW bersabda, “Apabila penghuni surga telah memasuki surga, Rasulullah SAW
bersabda: Allah SWT berfirman; Apakah kalian menginginkan sesuatu sebagai
tambahan nikmat dari Ku?. Mereka menjawab: Tidakkah Engkau telah membuat
wajah-wajah kami bercahaya?. Tidakkah Engkau telah memasukkan Kami ke dalam
surga dan menyelamatkan kami dari neraka?. Rasulullah SAW bersabda, “Maka
hijabpun dibuka, dan tidaklah mereka
diberikan sesuatu yang lebih mereka cintai dari melihat wajah Tuhan mereka,
Allah Azza Wa Jalla”. Dan ditambahkan di dalam sebuah
riwayat: Kemudian beliau membaca firman Allah SWT:
لِّلَّذِينَ
أَحْسَنُواْ الْحُسْنَى وَزِيَادَةٌ
Bagi orang-orang yang berbuat
baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya. (QS.
Yunus 26.[5])
Di dalam Ash-Shahihaini
dari Abi Sa’id Al-Khudri bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sesungguhnya
Allah Yang Maha Tinggi dan Mulia berfirman
kepada penghuni surga: Wahai penghuni surga!, Aku memenuhi panggilan -Mu Wahai
Tuhan kami dengan senang hati. Lalu Dia bertanya kepada mereka: Apakah kalian
ridha?. Maka mereka berkata: Apakah yang menyebabkan kami tidak ridha sebab
Engkau telah memberikan kepada kami apa yang tidak Engkau berikan kepada
makhlukmu. Allah berfirman kepada mereka: Aku akan memberikan kepada kalian
sesuatu yang lebih baik dari itu. Maka mereka berkata: Wahai Tuhan kami apakah
yang lebih baik dari apa yang telah Engkau berikan?. Maka Allah
SWT menjawab: Akan memberikan keridhaan-Ku kepada kalian dan tidak akan
murka kepada kalian setelah ini selamanya”.[6]
Kelima: Sesungguhnya setiap apa yang
diangan-angankan oleh penghuni surga maka mereka mendapatkannya. Diriwayatkan
oleh Muslim di dalam kitab shahihnya dari Mughiroh bin Syu’bah RA bahwa Nabi Muhammad
SAW bersabda: Musa bertanya kepada Tuhannya: Tingkat apakah yang paling rendah
bagi penghuni surga itu?. Yaitu seorang lelaki yang dimasukkan ke dalam surga
setelah para penghuni surga dimasukkan, lalu dikatakan kepadanya: Masuklah ke
dalam surga!. Dia berkata: Wahai Tuhanku, manusia telah menempati tempat mereka
dan mengambil bagian mereka, lalu dikatakan kepadanya: Apakah engkau rela
diberikan kenikmatan seperti kerajaan seorang raja di dunia?. Maka dia berkata:
Aku rela wahai Tuhanku, maka Allah berkata kepadanya: Engkau akan mendapatkan
itu, dan mendapatkan yang sama denganya, yang sama dengannya, yang sama
dengannya, yang sama dengannya, dan pada yang kelima orang itu berkata: Aku telah rela wahai
Tuhanku, Maka Allah berfirman: Ini adalah
bagianmu dan juga sepuluh kali lipat yang sama dengannya, engkau akan mendapat
di dalam surga itu apa yang diinginkan oleh dirimu dan dipandang enak oleh matamu,
maka orang itu berkata kembali: Aku redha wahai Tuhanku!. Musa bertanya
kembali: Siapakah yang paling tinggi derajatnya? Mereka itulah orang-orang yang
Aku berikan kemuliaan untuk mereka
dengan tangan –Ku sendiri dan Aku menutupnya, maka tidak ada mata yang pernah
memandangnya dan tidak pernah didengar oleh telinga serta tidak pernah
telrintas di dalam hati seorang manusiapun”.[7]
Nabi Muhammad SAW bersabda: Hal ini dibenarkan oleh firman Allah SWT:
فَلَا تَعْلَمُ
نَفْسٌ مَّا أُخْفِيَ لَهُم مِّن قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاء بِمَا كَانُوا
يَعْمَلُونَ
Seorang pun tidak mengetahui
apa yang disembunyikan untuk mereka
yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan
terhadap apa yang telah mereka kerjakan”.
Segala puji bagi Allah Tuhan
semesta alam, semoga shalawat dan salam tetap tercurahkan kepada Nabi kita
Muhammad saw dan kepada keluarga, shahabat serta seluruh pengikut beliau.
Post a Comment