NASEHAT UNTUK KELUARGA MUSLIM
NASEHAT
UNTUK KELUARGA MUSLIM
Segala
puji bagi Allah. Semoga shalawat dan salam dilimpahkan kepada Rasulullah, para
keluarga dan para sahabat beliau, serta
kepada orang-orang yang mengikuti jalan dan petunjuk beliau sampai hari
pembalasan.
Selanjutnya; Islam
telah memberikan perhatian yang besar terhadap wanita muslimah dan
memuliakannya, baik ia sebagai anak, saudara, isteri, maupun ibu. Islam juga
telah memperhatikan hak-haknya serta menjelaskan kewajiban-kewajibannya. Maka
segala puji bagi Allah atas pemberian nikmat Islam. Dalam hadits shahih dari
Rasulullah e
beliau bersabda:
“Pergaulilah
para wanita dengan baik.” (Muttafaq alaih).
“Orang mukmin
yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya, dan orang yang
paling baik diantara kalian adalah yang paling baik terhadap isteri-isterinya
(wanita-wanita mereka).” (HR. Tirmizi, ia berkata: hadis hasan shahih).
Untuk itu, saya
merasa senang sekali untuk menyampaikan beberapa nasehat ini untuk keluarga
muslim, terutama para wanita. Semoga Allah mendatangkan manfaat dengannya.
Sesungguhnya Rabbku Maha Dekat, Maha Mengabulkan dan Mendengar do’a hamba-Nya.
Aku memohon kepada
Allah agar memberi petunjuk kepada kita semua jalan yang lurus, menjauhkan yang
batil dari kita, menunjukkan yang haq dalam segala urusan kita, mematikan kita
dalam keadaan berpegang teguh pada agama Islam, mengumpulkan kita bersama
orang-orang yang shaleh. Sesungguhnya Rabbku Maha Mendengar akan do’a
hamba-Nya.
Saudara-saudaraku
seiman, Allah
telah berfirman: “Dan
orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah)
menjadi penolong bagi sebagian yang lain, mereka menyuruh (mengerjakan) yang
ma’ruf dan mencegah yang mungkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, taat
kepada Allah dan RasulNya. Mereka akan mendapatkan rahmat (kasih sayang) Allah.
Sesunggunya Allah Maha Perkasa dan Maha Bijaksana.”
(QS. At- Taubah: 9:71).
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah bersaudara.”
(QS. Al-Hujurat:10).
Dari Abu Ruqayah
Tamim bin Aus Addari t
Bahwa Nabi r
bersabda: “agama itu adalah nasehat. Kami bertanya : “untuk siapa?’ beliau
menjawab: “Untuk Allah, kitabnya, Rasulnya, para imam orang-orang Islam dan
untuk orang-orang awam mereka.” (HR. Muslim).
Dari
Jabir bin Abdillah t berkata: “Saya telah berbai'at kepada Nabi e untuk mendirikan shalat, menunaikan zakat dan memberi nasehat
kepada setiap muslim.” (Muttafaq alaih).
Aku mohon kepada Allah, agar menunjukkan kita jalan yang
lurus, menjauhkan kita dari yang batil, menunjukkan kita yang haq dalam seluruh
urusan kita, mematikan kita dalam keadaan muslim, dan mengumpulkan kita bersama
orang-orang yang shaleh. Sesunguhnya Rabbku Maha dekat, Maha Mengabulkan dan
mendengar do’a.
KEPADA
IBU MUSLIMAH
Segala
puji bagi Allah. Semoga shalawat dan salam dilimpahkan kepada Rasulullah, para
keluarga dan para sahabat beliau, serta kepada orang-orang yang mengikuti jalan
dan petunjuk beliau sampai hari pembalasan.
Selanjutnya, saya tulis beberapa baris berikut ini untuk
setiap ibu yang telah rela menjadikan Allah sebagai Rabbnya, Islam sebagai
agamanya dan Muhammad r sebagai Nabinya, Saya menulisnya dari hati seorang anak
yang saat ini sedang merenungi firman Allah:
“Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya, jika salah
seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya
perkataan ‘ah’, janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka
perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan
penuh kasih sayang dan ucapkanlah: “wahai Rabbku, kasihilah mereka berdua,
sebagaimana mereka mendidik aku waktu kecil.” (QS. Al-Isra’: 23-24).
“Dan Kami perintakan
kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua ibu bapaknya; ibunya telah
mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam
dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kedua ibu bapakmu.”
(QS. Luqman:14).
Saya menulis
baris-baris ini kepada orang yang paling berhak mendapatkan perlakuan baik
dariku.
Dari Abu Hurairah t.
berkata: seseorang datang kepada Rasulullah e. dan bertanya:
“wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak mendapatkan perlakuan baik
dariku? Beliau menjawab: Ibumu. “tanyanya lagi: “kemudian siapa? Beliau
menjawab: "Ibumu". "tanyanya lagi: ‘kemudian siapa?
“Beliau menjawab: "Ibumu” kemudian tanyanya lagi: “kemudian siapa?
Beliau mejawab: Bapakmu.” (Muttafaq alaih).
Wahai
ibuku, bagaimanakah saya harus mengungkapkan perasaan yang terpendam dalam hati
ini? Tak ada ungkapan yang lebih benar, yang saya dapatkan, kecuali firman
Allah :
“Katakanlah: "wahai Rabbku, kasihilah mereka berdua,
sebagimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.”
(QS. Al-Isra’:24).
“Wahai ibuku,
jadilah – semoga Alah memberi petunjuk – seorang mu’minah, yang beriman kepada
Allah dan para Rasul-Nya. Jadilah seorang yang rela menjadikan Allah sebagai
Rabbnya, Islam sebagai agamanya, dan Muhammad sebagai Nabi dan
Rasulnya.
Dari Al-Abbas bin
Abdul Muttalib t
bahwa Nabi e.
pernah bersabda:
“Telah
merasakan nikmatnya iman, orang yang rela menjadikan Allah sebagai Rabbnya,
Islam sebagi agamanya, dan Muhammad sebagai Rasulnya.”
(HR. Muslim).
Wahai ibuku,
hendaklah ibu mempersiapkan diri dengan bekal taqwa kepada Allah .
Allah
berfirman:
“Dan berbekallah, sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa.”
(QS.Al-Baqarah:197).
Selalulah
merasa diawasi Allah setiap saat, baik ibu dalam keadaan sembunyi maupun
terang-terangan.
Allah berfirman:
“Sesungguhnya bagi Allah tidak ada satupun
yang tersembunyi di bumi dan tidak (pula) di langit.” (QS. Ali Imran:5).
Wahai ibuku, sinarilah seluruh kehidupan ibu dengan sinar
Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah e karena di dalam keduanya
terdapat kebahagiaan di dunia dan akhirat. Dan
hindarilah wahai ibuku, dari perbuatan yang mengikuti hawa nafsu, karena Allah I. Berfirman:
“Maka
apakah orang yang berpegang pada keterangan yang datang dari Rabbnya sama
dengan orang yang (telah dijadikan oleh syetan) memandang perbuatannya yang
buruk itu sebagai perbuatan baik dan mengikuti hawa nafsunya.” (QS. Muhammad:14).
Hendaklah akhlak ibu adalah Alqur’an.
Dari Aisyah t berkata: “Akhlak Nabi adalah alqur’an”.
Wahai ibuku, jadilah suri tauladan yang baik untuk
anak-anak ibu, dan berhati-hatilah jangan sampai mereka melihat ibu melakukan
perbuatan yang menyimpang dari perintah Allah I. dan Rasul-Nya e karena anak-anak biasanya banyak terpengaruh
oleh ibunya.
Wahai ibuku, jadilah ibu sebagai isteri shalehah
merupakan nikmat bagi sang suami, agar anak-anak ibu dapat terdidik dengan
pertolongan Allah dalam suatu rumah yang penuh kebahagiaan suami-isteri.
Wahai ibuku, saya wasiatkan – semoga Allah menjaga ibu
dari segala kejahatan dan kejelekan- agar ibu memperhatikan tunas-tunas mekar
dari anak-anak ibu dengan pendidikan Islam, karena mereka merupakan amanat dan
tanggung jawab yang besar bagi ibu, maka peliharalah mereka dan berilah hak
pembinaan mereka.
Allah .
berfirman:
“Dan orang-orang yang memelihara amanah dan
janjinya.” (QS. Al-Mu’minun:8).
Rasulullah
bersabda: “Setiap kamu adalah pemimpin, dan setiap kamu bertanggungjawab
terhadap yang dipimpinnya.” (Muttafaq alaih).
Wahai
ibuku, hendaklah rumah ibu merupakan contoh yang benar bagi rumah keluarga muslim,
tidak terlihat di dalamya suatu yang diharamkan dan tidak pula terdengar suatu
kemungkaran, sehingga anak-anak- dapat tumbuh dengan penuh keimanan, mempunyai
akhlak yang baik, dan jauh dari setiap tingkah laku yang tidak baik.
Wahai ibuku,
jadilah ibu –semoga Allah memberi taufiq kepada ibu untuk setiap kebaikan-
sebagai isteri yang dapat bekerja sama dengan suami ibu dalam memahami
problematika dan kesulitan yang dihadapi anak-anak, dan bersama-sama mencarikan
upaya penyelesaiannya dengan cara yang benar. Hendaknya ibu bersama bapak
mempunyai peranan yang besar dalam memilihkan teman-teman yang baik untuk
mereka, dan menjauhkan mereka dari teman-teman yang tidak baik. Perhatikan
penjagaan mereka, agar terjauhkan dari sarana yang merusak akhlak mereka, kerena
kita sekarang berada pada zaman yang penuh dengan penganjur kerusakan, baik
dari golongan manusia maupun dari golongan jin. Perhatikan sungguh-sungguh
pernikahan putera-puteri ibu bapak di suia mereka sedini mungkin dan bantulah
mereka, karena perkawinan itu akan lebih menjaga mata dan keselamatan seksual
mereka, dimana Rasulullah telah menjelaskan hal ltu:
“Wahai seluruh kaum remaja, barangsiapa di antara kamu telah
mempunyai kemampuan maka kawinlah, karena hal itu lebih membantu menahan
pandangan mata dan menjaga kelamin. Dan barangsiapa belum mampu, hendaknya
berpuasa, karena itu merupakan obat baginya.”
(Muttafaq alaih).
Wahai
ibuku, peliharalah shalat lima
waktu pada waktunya masing-masing terutama shalat fajar, Allah . berfirman:
“Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang
ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” (An-Nisa’:103).
Usahakan untuk
selalu khusyu’ dalam shalat. Allah
berfirman:
“Sesunguhnya beruntunglah
orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya.” (QS. Al-Mu’minun: 1-2).
Dan
dengan itu, ibu menjadi suri tauladan yang baik bagi putera-puteri ibu.
Wahai ibuku,
jadilah suri tauladan yang baik bagi putera-puteri ibu dalam keteguhan memakai
pakaian hijab syar’i yang sempurna, terutama tutup wajah. Hal itu sebagai
ketaatan kita kepada perintah Sang Pencipta langit dan bumi dalam firman-Nya:
“Hai Nabi, katakanlah kepada para isterimu,
puteri-puterimu, para isteri orang-orang mu’min, agar mereka mengulurkan
jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah
dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.” (QS. Al-Ahzab:59).
Wahai ibuku, hendaknya rasa malu
merupakan akhlak yang ibu miliki, karena demi Allah malu itu termasuk bagian
dari iman.
Dari Ibnu Umar ra. bahwa Rasulullah pernah melewati seorang dari kaum Anshar yang
sedang menasehati saudaranya tentang rasa malu, kemudian Rasulullah r bersabda: “Biarkan dia, karena
sesungguhnya malu itu termasuk bagian dari iman.” (Muttafaq alaih).
Wahai ibuku, hendaknya do’a kepada Allah merupakan
senjata bagi ibu dalam mengarungi kehidupan ini, dan bergembiralah dengan akan
datangnya kebaikan, karena Rabb telah menjanjikan kita dengan firman-Nya:
“Dan tuhanmu berfirman: ‘berdo’alah kepada-Ku,
niscaya akan Ku perkenankan bagimu.” (QS. Al-Mu’min:
60).
Dari
An-Nu’man bin Basyir t dari Nabi r bersabda:
“Do’a
adalah ibadah.” (riwayat Abu Daud, dan Tirmizi, ia berkata:
hadist hasan shahih).
Kepada
Allah aku memohon agar menjaga ibu dengan penjagaan-Nya, memelihara ibu dengan
pemeliharaan-Nya, membahagiakan ibu di dunia dan akhirat, dan mengumpulkan
kita, ibu-ibu kita, bapak-bapak kita, dan seluruh kaum muslimin dan muslimat di
dalam surga-Nya yang ni’mat. Sesungguhnya Rabbku Maha Dekat, Maha Mengabulkan
dan Mendengarkan do’a.
KEPADA UKHTI MUSLIMAH
Segala
puji bagi Allah, semoga shalawat dan salam dilimpahkan kepada Rasulullah, para
keluarga dan para sahabat beliau, serta kepada orang-orang yang mengikuti jejak
dan petunjuk beliau sampai hari pembalasan.
Selanjutnya:
saya menulis nasehat ini kepada setiap saudariku ukhti muslimah, yang telah
rela menjadikan Allah sebagai Rabbnya, Islam sebagai agamanya, dan Muhammad r sebagai Rasul Allah.
Wahai
saudariku.
Dari
Anas t dari Nabi r , beliau bersabda: “Tidak beriman seseorang diantara kamu
sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.”
(Muttafaq alaih).
Maka
baris-baris sederhana ini sengaja ditulis untuk anda dari sesama saudara muslim
yang bersaksi atas nama Allah bahwa ia sangat mencintai saudarinya sebagaimana
cintanya kepada keluarga dan saudari-saudari muslimah lainnya.
Wahai
saudariku, ukhti muslimah. Hendaknya kita tahu dengan penuh keyakinan, bahwa
kita tidak diciptakan main-main tanpa ada arti dan tidak pula dibiarkan begitu
saja tanpa tujuan dan pertanggung- jawaban.
Allah berfirman:
“Maka apakah kamu mengira, bahwa
sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu
tidak akan dikembalikan kepada Kami? Maka Maha Tinggi Allah, Raja yang
sebenarnya; tidak ada ilah (yang berhak disembah) kecuali Dia, Rabb (yang
memupunyai) Arsy yang mulia.” (QS. Al-mu’minun: 115-116).
“Apakah manusia mengira, bahwa ia akan
dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban)?” (QS.Al-Qiyamah: 36).
Akan
tetapi kita telah diciptakan oleh Allah pencipta alam yang indah ini, untuk
suatu tujuan yang agung, sebagimana firman-Nya:
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia
melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.”
(QS. Az-Zariyat: 56).
Allah
juga telah menerangkan kepada kita tentang ibadah tersebut dengan pengertiannya
yang meliputi seluruh aspek kehidupan melalui para Rasul ‘Alaihimussalam sebagaimana
firman-Nya:
“Sesunggunhya Kami telah mengutus para Rasul
Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama
mereka Al-Kitab dan neraca (keadilan) agar manusia dapat malaksanakan
keadilan.” (QS. Al-Hadid: 25).
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul
pada setiap ummat (untuk menyerukan) "sembahlah Allah (saja), dan jauhilah
Thaghut.” (QS. An-Nahl: 36).
Dan
Allah telah memberikan kepada kita ni’mat dengan mengutus Muhammad bin
Abdullah sebagai Nabi terakhir dan Rasul yang diutus untuk seluruh ummat
manusia.
Allah berfirman:
“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak
dari seorang laki-laki diantara kamu, tetapi dia adalah utusan Allah (Rasulullah)
dan penutup para Nabi.” (QS. Al-Ahzab: 40).
“Katakanlah: "Hai
manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah yang
mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Rabb (yang berhak disembah) selain
Dia, yang Maha Menghidupkan dan Maha Mematikan. Maka berimanlah kepada Allah
dan Rasul-Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kalimat-kalimat-Nya
(kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk.” (Al-A’raf:158).
Maka
segala puji bagi Allah atas nikmat Islam.
Wahai
saudariku, ketahuilah –semoga Allah memberi taufiq kepada anda untuk setiap
kebaikan- bahwa Islam telah mengatur kehidupan seorang muslim dan muslimah
sesuai dengan sistem yang datang dari pencipta alam ini, yang Maha Tinggi dan
Maha suci, yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana. Untuk itu, saya wasiatkan
agar anda berpegang teguh kepada ajaran-ajaran agama Islam ini, baik yang kecil
maupun yang besar, di setiap waktu dan tempat, dan hendaknya Kitabullah (Al-Qur’an)
dan sunnah Rasulullah r menjadi sinar penerang yang menerangi jalan anda. Semoga Allah
menjaga dan memelihara anda.
Wahai
saudariku, ketahuilah – semoga Allah menjaga anda- bahwa kebahagiaan di dunia
dan di akhirat tergantung kepada pelaksanaan syari’at Allah I dalam kehidupan kita.
Allah
I berfirman:
“Barangsiapa yang
mengerjakan amal shaleh baik laki-laki maupun perempuan, sedang ia beriman,
maka sesungguhnya kami akan berikam kepadanya kehidupan yang baik dan
sesungguhnya kami akan memberikan balasan kepada mereka dengan pahala yang
lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An-Nahl:97)
Dan
berhati-hatilah dari pengaruh kebatilan setan dari (golongan) manusia dan
(golongan) jin, yang sudah direncanakan sedemikian rupa oleh mereka, karena
mereka sangat berbahaya. Pencipta anda dan pencipta alam semesta ini telah
mengingatkan dalam Al-Qur’an:
“Dan
demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap Nabi itu musuh, yaitu setan-setan dari
(jenis) manusia dan (jenis) jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian
yang lain perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia).” (QS. Al-An’am: 112).
“Dan
demikian juga, telah Kami jadikan untuk setiap Nabi musuh dari orang-orang yang
berdosa. Dan cukuplah Rabbmu menjadi Pemberi petunjuk dan Penolong.” (QS. Al-Furqan: 31).
Wahai
saudariku, berbekallah dengan ilmu agama dari kitabullah (Al-Qur’an) dan sunnah
Rasulullah r, Usahakan agar dapat menghafal Kitabullah atau semampu yang dapat
anda hafalkan. Pelajarilah rukun-rukun iman, rukun-rukun Islam, dan ihsan.
Praktekkanlah semua itu dalam kehidupan nyata anda, jadilah anda –semoga Allah
memberi taufiq kepada anda untuk setiap apa yang dicintai dan diridhai-Nya-
suri tauladan yang baik bagi keluarga dan saudari-saudari anda yang lain, yang
muslimah.
Wahai
saudariku, pelajari dan laksanakanlah
hadits berikut ini; Dari Umar bin Khattab t berkata: “Ketika kami sedang duduk-duduk bersama Rasulullah r pada suatu hari tiba-tiba datang seorang laki-laki berpakaian
putih sekali dan rambut hitam pekat, tidak tampak padanya bekas perjalanan jauh
dan tak seorangpun diantara kami yang mengenalnya, sampai duduk dekat beliau
kemudian menyandarkan kedua lututnya pada lutut beliau dan berkata: “Hai
Muhammad, beritahu aku tentang Islam, Rasulullah menjawab: Islam adalah
hendaklah engkau bersaksi bahwa tiada Rabb (yang berhak disembah) selain Allah
dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa
ramadhan, dan hendaklah engkau menunaikan haji ke baitullah jika engkau mampu
melaksanakan perjalanan ke sana. Ia berkata : "engkau
benar". Kami semua heran kepadanya,
karena dia bertanya dan membenarkannya. Kemudian ia bertanya: ‘Beritahu aku
tentang iman’. Beliau menjawab: “Hendaklah engkau beriman kepada Allah,
Malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, Hari kemudian, dan
hendaklah engkau beriman kepada Qadar yang baik dan yang buruk". Ia
berkata: "engkau benar". Kemudian ia bertanya lagi: "beritahu
aku tentang ihsan". Beliau
menjawab: "hendaklah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau
melihat-Nya, jika engkau tidak melihat-Nya sesungguhnya Dia melihat engkau."
Tanyanya lagi: "beritahu aku tentang hari kiamat? Beliau menjawab: "yang
ditanya tidak lebih tahu tentangnya daripada yang menanya". Tanyanya
lagi: "beritahu aku tentang tanda-tandanya (kiamat)." Beliau
menjawab: "Apabila seorang budak perempuan malahirkan tuannya, dan
apabila engkau melihat orang-orang yang tanpa terompah dan tanpa pakaian,
pengembala kambing berlomba membangun gedung-gedung mewah". Kemudian
orang tersebut pergi dan saya diam lama sekali, lalu beliau bertanya: "Wahai
Umar, tahukah engkau siapa yang bertanya tadi? Aku menjawab: "Allah
dan Rasul-Nya lebih tahu" Beliau mejawab: "Dia adalah Jibril telah
datang kepadamu untuk mengajarkan
agamamu kepadamu.” (HR. Muslim).
Wahai
saudariku, hayatilah ayat-ayat berikut ini. Allah I berfirman:
“Maka
Rabb Mereka memperkenankan permohonan mereka (dengan berfirman): “Sesungguhnya
Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal diantara kamu, baik
laki-laki maupun perempuan, (karena) sebagian kamu adalah turunan dari sebagian
yang lain.” (QS. Ali Imran: 195).
“Dan orang-orang yang bertaqwa kepada Rabbnya
dibawa ke dalam surga berombong-rombongan (pula). Sehingga apabila mereka
sampai ke surga itu sedang pintu- pintunya telah terbuka dan berkatalah
penjaga-penjaganya: “Kesejahteraan (dilimpahkan) kepada kalian, berbahagialah
kalian. Maka masukilah surga ini, sedang kamu kekal di dalamnya.” Dan mereka
mengucapkan: “Segala puji bagi Allah yang telah memenuhi janji-janji-Nya kepada
kami dan telah (memberi) kepada kami tempat ini sedang kami (diperkenankan)
menempati tempat dalam surga dimana saja yang kami kehendaki.” Maka surga
itulah sebaik-baik balasan bagi
arang-orang yang beramal. (QS.
Az-zumar: 73-74).
“Berlomba-lombalah
kamu untuk mendapatkan ampunan dari Rabbmu dan surga yang luasnya seluas langit
dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan
Rasul-Nya, itulah karunia Allah diberikannya kepada siapapun yang
dikehendakinya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.” (QS. Al-hadid: 21).
Wahai
saudariku, dari Ibnu Abbas t, ia
berkata: “suatu hari aku diboncengkan Nabi r, kemudian beliau bersabda: ‘Hai anak kecil, aku akan mengajarkan
kamu beberapa kata; jagalah Allah, tentu Dia akan menjagamu. Jagalah Allah
niscaya engkau mendapatkan-Nya di depanmu. Jika engkau minta sesuatu, mintalah
kepada Allah. Jika engkau minta pertolongan, mintalah pertolongan kepada Allah.
Ketahuilah, jika ummat berkumpul agar dapat memberi sesuatu manfaat kepadamu
tak akan dapat memberimu suatu manfaat kecuali yang telah dituliskan Allah
untukmu, dan jika mereka berkumpul untuk mendatangkan suatu madharat kepadamu,
mereka tidak akan mampu mendatangkan suatu madharat kepadamu kecuali yang telah
dituliskan atasmu. Pena-pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah
kering.” (Riwayat Tirmizi, ia berkata: hadits hasan shahih).
Wahai
saudariku, jagalah – semoga Allah memberi taufiq kepadamu- shalat anda.
Allah
berfirman:
“Dan sesunggunhya shalat itu mencegah
perbuatan-perbuatan keji dan mungkar.” (QS.
Al-‘Ankabut: 45).
Dari
Abu Hurairah t berkata: aku mendengar Rasululah r bersabda: “Tahukah engkau jika di depan rumah seseorang di antara
kamu ada sungai dan ia mandi di sungai tersebut setiap hari lima kali, adakah kotoran yang tersisa
padanya? Para sahabat menjawab: tentu tidak
akan tersisa suatu kotoranpun padanya. Kemudian beliau bersabda: “Maka seperti
itulah shalat lima
waktu, Allah menghapuskan dosa-dosa dengannya.” (Muttafaq alaih).
Keluarkanlah
zakat, berpuasalah pada bulan Ramadhan, dan tunaikanlah haji ke Baitul Haram jika
dapat melakukan perjalanan ke sana.
Semoga Allah menuntunmu. Sesungguhnya Allah adalah Penuntun orang-orang yang
beriman.
Wahai
saudariku. Hiasilah diri anda dengan akhlak yang mulia, seperti: jujur, amanah,
rasa malu, rendah hati dan sabar. Hendaklah akhlak anda Al-Qur’an. Hendaknya
anda melakukan silaturrahim dan berbakti kepada kedua orang tua, karena
keduanya mempunyai hak yang besar terhadap anda.
Allah berfirman:
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu
mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada kedua ibu
bapak.” (QS. An-nisa’: 36).
Hindarilah
tingkah laku yang tidak baik, seperti: sombong, aniaya, bohong atau berdusta,
ghibah, namimah, hasud, menipu, dan lain sebagainya.
Wahai
saudariku, Tetaplah berpegang dengan pakaian hijab yang telah disyariatkan
dengan sempurna, dan berbanggalah dengan pakaian tersebut, dan janganlah anda
tertipu oleh kesalahpahaman dan hawa nafsu yang ditiupkan oleh musuh-musuh
Islam, karena anda adalah seorang muslimah yang berserah diri kepada Allah Rabb
sekalian alam, Pencipta alam semesta ini.
Dia
telah memerintahkan anda dengan firman-Nya:
“Hai Nabi, katakanlah kepada para isterimu,
puteri-puterimu, para isteri orang-orang mu’min: hendaklah mereka mengulurkan
jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah
dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.” (QS. Al-Ahzab:59).
Wahai
saudariku, Hati-hati dan hindarilah pergaulan dengan kaum lelaki di mana saja,
karena dalam kehati-hatian tersebut terdapat penjagaan dan kesucian terhadap
diri anda. Dengarlah firman Sang Pencipta yang menciptakan anda:
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan
janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang
dulu.” (QS. Al-Ahzab: 33).
Dari
Ibnu Abbas t bahwa ia mendengar Nabi r bersabda: “Tidak boleh seorang laki-laki bersama seorang
perempuan kecuali si perempuan tersebut bersama mahramnya. Dan seorang
perempuan tidak boleh bepergian kecuali bersama dengan mahramnya. Kemudian
seseorang bertanya kepada beliau: “Wahai Rasulullah, isteriku akan pergi haji
sedang aku telah mendaftarkan diri untuk perang ini dan itu?” Beliau menjawab:
“Pergilah dan berjihadlah bersama isterimu.” (Muttafaqun alaih).
Wahai
saudariku, Hati-hatilah –semoga Allah menjaga anda dari semua kejelekan- dari
segala sarana kerusakan dan kejahatan, seperti: meniru-niru orang kafir dan
menyerupai mereka, membaca majalah-majalah murahan yang penuh dengan bisa dan
racun. Jagalah pendengaran dan penglihatan anda dari segala sesuatu yang
dilarang Allah I berfirman:
“Sesungguhnya
pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta
pertanggungjawabannya.” (QS. Al-Isra’:
36).
Hendaknya
penampilan dan pakaian anda yang Islami, jauh sama sekali dari apa yang
ditampilkan oleh musuh-musuh Islam melalui majalah-majalah mode yang murahan.
Karena anda, demi Allah, lebih mulia dan lebih agung dari jejak-jejak jahiliyah
yang ditampilkan oleh penganjur-penganjur kerusakan di setiap tempat dan waktu.
Wahai
saudariku, Usahakan anda bergaul dengan saudari-saudari yang shalehah.
Hati-hatilah anda dari pergaulan dengan wanita yang menyimpang dari jalan
Allah.
Rasulullah
r bersabda: “Perumpamaan kawan yang baik dan kawan yang jelek
adalah seperti penjual minyak wangi misk dan peniup ububan (pandai besi).
Penjual minyak wangi mungkin akan memberikan anda sebagian minyak tersebut atau
anda membeli sebagiannya, atau mungkin anda akan mendapatkan bau harum darinya.
Sedang peniup ububan (pandai besi) mungkin akan membakar pakaian anda, atau
mungkin anda akan mendapatkan bau tidak sedap darinya.” (Muttafaq alaih).
Wahai
saudariku, Jadilah anda da’iyah ke jalan Allah di antara keluarga dan
saudari-saudari anda yang muslimah lainnya, dengan penuh bijaksana dan nasehat
yang baik.
Allah berfirman:
“Serulah (manusia) ke jalan Rabbmu dengan
hikmah dan nasehat yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.” (QS. An-Nahl: 125).
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan
perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain.
Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar.” (QS. At Taubah: 71).
Wahai
saudariku, Hendaknya para isteri Rasulullah r dan para sahabat menjadi teladan bagi anda dalam mendidik
anak-anak dengan pendidikan Islam agar mereka menjadi–dengan pertolongan Allah-
teladan hidup untuk setiap orang muslim yang menganjurkan ke jalan Allah dengan
ilmu pengetahuan.
Wahai
saudariku, Saya mewasiatkan agar anda mempunyai rasa malu, karena rasa malu
termasuk bagian dari iman.
Dari
Imran bin Hushain t berkata: Rasulullah r bersabda: “Malu tidak membawa kecuali kebaikan.” (Muttafaq
alaih).
“Malu
itu baik semuanya” atau “Malu itu semuanya baik.” (HR. Muslim).
Dari
Abu Said Al-Khudri t berkata: Rasulullah r lebih pemalu dari para gadis dalam pingitannya, jika melihat
sesuatu yang dibencinya kita dapat melihat dari wajah beliau.” (Muttafaq alaih).
Wahai
saudariku, Bergembiralah dengan kebaikan yang akan datang kepada anda dengan
izin Allah.
Hayati
firman Allah berikut:
“Sesungguhnya
laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mu’min,
laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan
yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang
khusyu’, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang
berpuasa, laki-laki dan perempuan yang
memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut
(nama) Allah, Allah telah menjadikan untuk mereka ampunan dan pahala yang
besar.” (Al-Ahzab: 35).
Semoga
Allah I menjaga anda dengan penjagaan-Nya, menumbuhkan anda menjadi
tumbuhan yang baik, dan menjadikan anda sebagai puteri yang shalehah, saudari
yang shalehah, ibu yang shalehah, dan memberi anda kebahagiaan di dunia dan
akhirat. Sesungguhnya Rabbku Maha dekat, Maha mengabulkan dan mendengarkan
do’a.
KEPADA PUTERI MUSLIMAH
Segala
puji bagi Allah. Semoga shalawat dan salam dilimpahkan kepada Rasulullah, para
keluarga dan para sahabat beliau, serta kepada orang-orang yang mengikuti jejak
dan petunjuk beliau sampai hari pembalasan.
Kepada
tunas-tunas mekar yang beriman, yang terdidik untuk mempunyai rasa malu,
kusampaikan ayat-ayat Al-Qur’an berikut. Karena pembicaraan yang paling baik
adalah Kitabullah (Al-Qur’an) dan petunjuk yang paling baik adalah patunjuk
Rasulullah :
“Dan
(ingatlah) ketika luqman berkata kepada anaknya, diwaktu ia memberi pelajaran
kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar suatu kezaliman yang besar.” Dan
kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua ibu bapaknya;
ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan
menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada ibu bapakmu,
hanya kepada-Kulah kembalimu. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan
dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah
kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan
ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah
kembalimu, maka Ku-beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (Luqman
berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat
biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya
Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi
Maha Mengetahui. Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia)
mengerjakan yang ma’ruf dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar, dan
bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu
termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). Dan janganlah kamu memalingkan
mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi
dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi
membanggakan diri. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah
suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara adalah suara keledai.” (QS. Luqman 13-19).
Semoga
Allah menumbuhkan anda menjadi tanaman dan tumbuhan yang baik, menjaga anda dan
kedua orang tua anda dengan penjagaan-Nya. Sesungguhnya Allah Maha dekat, Maha
mengabulkan, dan Maha mendengarkan do’a.
KEPADA SUAMI-ISTERI YANG MUSLIM
Segala
puji bagi Allah. Semoga shalawat dan salam dilimpahkan kepada Rasulullah, para
keluarga dan para sahabat beliau, serta kepada orang-orang yang mengikuti petunjuk
beliau sampai hari pembalasan.
Sesunggunhya
Allah telah memberikan ni’mat kepada hamba-hamba-Nya dengan disyari’atkannya
perkawinan, karena di dalamnya terdapat kebaikan yang banyak dan dampak yang
baik.
Allah berfirman:
“Dan diantara tanda-tanda
kekuasaannya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri,
supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikannya di
antaramu rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (QS. Ar-rum: 21).
Perkawinan
merupakan batu-bata (bahan bangunan) yang baik untuk membangun keluarga yang
shaleh dalam masyarakat. Islam telah mengatur kehidupan suami-isteri dengan
suatu sistem yang indah dari Rabb yang Maha bijaksana dan Maha mengetahui.
Islam telah memberikan penjelasan tentang ukuran-ukuran kehidupan suami-isteri
yang bahagia yang menghantarkan kepada kebahagiaan dunia dan akhirat. Para suami isteri yang muslim –semoga Alah memberi taufiq
kepada anda berdua untuk setiap kebaikan- hendaknya mengetahui, bahwa
mewujudkan kebahagiaan ini merupakan sesuatu yang mudah bagi yang dimudahkan
oleh Allah.
Allah berfirman:
“Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah,
niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.” (QS. At-thalaq: 4).
Mereka
hanya dituntut untuk bertakwa kepada Allah dengan seluruh makna yang terkandung
dalam kata takwa tersebut, karena takwa kepada Allah merupakan dasar untuk
setiap kebaikan.
Allah berfirman :
“Maka apakah orang-orang yang mendirikan
masjidnya di atas dasar takwa kepada Allah dan keridhaan-Nya itu yang baik,
ataukah orang-orang yang mendirikan bangunannya di tepi jurang yang runtuh,
lalu bangunannya itu jatuh bersama-sama dengan dia ke dalam neraka jahannam?
Dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang yang zhalim.” (QS. At-Taubah
: 109).
Para suami-isteri hendaknya
menjalankan kewajiban-kewajiban yang seharusnya bagi mereka, dan memperhatikan
untuk melakukan pergaulan yang ma’ruf antara keduanya. Pada saat itu akan
tercipta kebahagiaan suami isteri dengan pertolongan Allah. Keduanya akan
memetik buahnya yang indah, dan anak-anak akan terdidik bersama dua orang
shaleh dan bahagia. Dengan demikian akan tumbuh suatu keluarga yang baik,
sebagaimana akan tumbuh suatu masyarakat muslim yang bahagia. Segala puji bagi
Allah atas segala nikmat yang telah diberikan kepada kita berupa hukum-hukum
syari’at yang tinggi yang menghantarkan kita kepada kebahagiaan dunia dan
akhirat.
Sebagai
penutup, saya berikan kepada pasangan suami-isteri suatu hadiah yang diambil
dari Kitabullah dan sunnah Rasulullah r Semoga hadiah ini –dengan pertolongan Allah dan taufiqNya- akan
menjadi cahaya yang menyinari mereka berdua.
Allah
I berfirman tentang beberapa sifat para hamba-Nya:
“Dan orang-orang yang berkata: "Ya
Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami
isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyejuk hati (kami), dan
jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Furqan: 74).
Dari
Abu Hurairah t berkata: Rasulullah r bersabda: “Orang mu’min yang paling sempurna imannya adalah
yang paling baik akhlaknya, dan orang yang paling baik diantara kalian adalah
yang paling baik terhadap para isterinya.” (HR. Turmizi, ia berkata: hadits
hasan shahih).
Dari
Ibnu Umar t dari Nabi r, beliau bersabda: “Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap
kalian bertanggung jawab terhadap yang dipimpinnya. Amir adalah pemimpin, dan
orang laki-laki adalah pemimpin keluarganya. Orang perempuan adalah pemimpin
rumah dan anak-anak suaminya. Maka setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap
kalian akan diminta pertanggungjawaban terhadap yang dipimpinnya.” (Muttafaq
alaih).
Saya
memohon kepada Allah agar memberi taufiq kepada setiap suami-isteri yang muslim
menuju setiap hal yang dicintai dan diridhai-Nya, menjadikan keduanya bahagia
di dunia dan akhirat, dan memberikan kepada mereka keturunan yang baik, serta
menjadikan keturunan tersebut berbakti dan sedap di pandang oleh kedua orang
tua mereka. Sesungguhnya Rabbku Maha dekat, Maha mengabulkan dan Maha
mendengarkan do’a.
KEPADA PARA ORANG TUA
( IBU DAN BAPAK )
Segala
puji bagi Allah. Semoga shalawat dan salam dilimpahkan kepada Rasulullah, para
keluarga dan para sahabat beliau, serta kepada orang-orang yang mengikuti jalan
dan petunjuknya sampai hari pembalasan.
Saudaraku,
para bapak dan ibu.
Allah
telah berfirman:
“Kalian
adalah ummat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyeru (mereka) kepada
yang ma’ruf dan mencegah (mereka) dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.” (QS. Ali-Imran: 110).
Dari
Abu Ruqayah Tamim bin Aus Ad-Dari t bahwa Nabi r bersabda: “Agama itu adalah nasehat. “Kami bertanya: “untuk
siapa? “Beliau menjawab: “untuk Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, para imam
orang-orang Islam, dan untuk orang-orang awam mereka.” (HR. Muslim).
Dari
sinar cahaya inilah, saya menulis untuk para orang tua (ibu dan bapak) nasehat
ini, dari seorang saudara yang mencintai mereka seperti kecintaannya kepada
dirinya sendiri. Saya memohon kepada Allah agar nasehat ini akan mendatangkan
manfaat. Sesungguhnya Allah Maha dekat, Maha mengabulkan dan mendengar do’a.
Saudara-saudaraku,
para ibu dan bapak. Panjatkanlah puji dan syukur kepada Allah atas ni’mat anak
yang telah diberikan oleh Allah. Ketahuilah, bahwa anak merupakan suatu amanah
yang agung dan tanggung jawab yang berat di hadapan Allah. Adakah ibu bapak
telah memelihara amanat-amanat tersebut?
Allah
berfirman tentang sifat-sifat para hamba-Nya yang beriman:
“Dan
orang-orang yang memelihara amanat-amanat dan janjinya.” (HR. Al-Mu’minun: 8).
Adakah
tunas-tunas yang beriman, putera-puteri bapak ibu, telah bapak ibu didik
sehingga berakhlak dengan akhlak Al-Qur’an?
Adakah
mereka telah bapak ibu didik untuk mengikuti sunnah Rasulullah r ?
Allah
I berfirman:
“Sesungguhnya
telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu)
bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia
banyak menyebut Allah.” (QS. Al-ahzab:
21).
Adakah
mereka telah Bapak ibu didik untuk mengesakan Allah I dan menjaga fitrah mereka dari noda-noda syirik dan dosa?
Allah berfirman:
“Dan (ingatlah) ketika Luqman kerkata kepada anaknya, diwaktu ia
memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan
Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar suatu kezaliman
yang besar.” (QS. Luqman: 31).
Adakah
mereka telah Bapak ibu didik untuk bertaqwa dan selalu merasa diawasi Allah,
baik mereka dalam keadaan sembunyi atau terang-terangan?
Adakah
mereka telah Bapak ibu ajarkan rukun iman, rukun Islam, dan ihsan, sehingga
mereka menjadi teladan dan contoh hidup untuk seorang muslim dan muslimah?
Adakah
mereka telah Bapak ibu ajarkan shalat, dan bapak ibu perintahkan mengerjakannya
pada umur tujuh tahun, dan bapak ibu pukul pada umur kesepuluh (jika tidak
mengerjakannya) serta memisahkan tempat tidur mereka?
Sebagaimana
telah diajarkan oleh Rasulullah r dari Amru bin Syuaib dari bapaknya dari neneknya berkata:
Rasulullah r bersabda: “Perintahlah anak-anakmu shalat pada umur ketujuh,
dan pukul mereka (jika tidak mengerjakannya) pada umur kesepuluh dan
pisahkanlah tempat tidur mereka.” (HR. Abu Daud dengan sanad hasan).
Adakah
mereka telah Bapak-ibu asuh dengan adab dan sopan santun Islam, seperti:
berbakti kepada orang tua, silaturrahim, berbuat baik kepada tetangga,
menghormati tamu, berbuat baik pada fakir miskin, jujur, amanah, adil,
mempunyai rasa malu, menjaga lisan dan pendengaran serta penglihatannya,
memberi nasehat kepada setiap muslim, menyeru (manusia) kepada yang baik dan mencegah dari kemungkaran, mendahulukan
orang lain, rendah hati, memenuhi janji, dan lain-lain yang termasuk akhlak
yang baik dan mulia?
Adakah
mereka telah bapak-ibu cegah dari akhlak yang tidak baik, seperti: berbuat
aniaya (zhalim) kepada orang lain, sombong, ghibah, mengadu domba, bohong,
bersaksi bohong, hasud, dengki, memata-matai orang lain, menghina orang Islam,
menipu, curang dan khianat?
Adakah
mereka telah bapak-ibu tunjukkan kepada teman-teman yang baik, dan bapak-ibu
jauhkan mereka dari teman-teman yang tidak baik?
Adakah
bapak-ibu telah mendidik para puteri sejak kecil untuk mempunyai rasa malu,
menutup badan dan terbiasa memakai hijab syar’i secara sempurna, terutama wajah
mereka, dan menjauhkan diri dari pergaulan kaum lelaki?
Adakah
ibu bapak telah menjadi contoh yang baik dalam hal ini? Adakah mereka telah
bapak ibu didik untuk bertanggung jawab sejak kecil? Adakah? Adakah? Adakah?
Saudaraku
para bapak dan ibu.
Hendaknya
masing-masing menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut secara jujur, kerena
tanggung jawab dan amanat ini sangat besar dan berat.
Allah
I berfirman:
“Hai
orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya adalah
malaikat-malaikat yang kasar, keras dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa
yang diperintahkan-Nya kepada mereka, dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan.” (QS. At-tahrim: 6).
Saudara-saudaraku
para bapak dan ibu.
Perkenankanlah
saya berbicara tentang suatu hal penting yang kadang-kadang kedua orang tua
meninggalkannya atau tidak tahu pentingnya, yaitu upaya menikahkan
putera-puteri pada usia dini.
Dalam
hadits dari Nabi r bersabda: “Wahai seluruh kaum remaja, barangsiapa diantara kamu
telah mempunyai kemampuan maka kawinlah, karena hal itu lebih membantu menahan
pandangan mata dan menjaga kelamin. Dan barang siapa belum mampu, hendaknya
berpuasa, karena itu merupakan obat baginya.” (Muttafaq alaih).
Perkawinan
akan menjaga dan memelihara kedua suami-isteri di samping akibat-akibat positif
lainnya. Para setan penganjur kerusakan dari
golongan jin dan manusia mengerti dengan baik, bahwa perkawinan akan menjaga
individu dan masyarakat dari jalan-jalan kerusakan dan kejahatan, maka mereka
sungguh-sungguh untuk menghalangi upaya perkawinan putera-puteri bapak-ibu
dengan alasan-alasan yang melenakan sambil memanfaatkan kelengahan orang tua
mereka terhadap bahaya masalah ini.
Hendaknya
bapak ibu –semoga Allah memelihara anda- untuk mengawinkan putera-puteri bapak
pada umur lebih muda. Bersungguh-sungguh mencarikan isteri yang shalehah untuk
putera bapak-ibu, begitu juga mencarikan suami yang shaleh untuk puteri
bapak-ibu, karena mereka merupakan amanat yang besar, maka penuhilah hak
memelihara mereka.
Kepada
ummat Islam yang lain, hendaknya ikut bekerjasama dalam meringankan beban biaya
perkawinan. Para ulama hendaknya menganjurkan
ummat Islam untuk itu. Dalam hal ini kita mempunyai suri teladan yang baik dari Rasulullah r.
Umar
bin Khattab berkata: “Janganlah kalian memahalkan mahar kaum wanita, karena
andaikata merupakan pemberian di dunia dan ketakwaan di akhirat maka hal itu
lebih diutamakan oleh Rasulullah r. Nabi r tidak pernah memberi mahar kepada siapapun diantara para isteri
beliau, dan tidak juga seorangpun diantara puteri-puteri beliau yang menerima
mahar lebih dari dua belas uqiyah, dan satu uqiyah sama dengan empat puluh
dirham.”
Saya
memohon kepada Allah, agar menjaga puteri-puteri ummat Islam dengan
penjagaan-Nya dari segala kejahatan dan ketidak-baikan, menumbuhkan mereka
menjadi tumbuhan yang baik, dan memberi taufiq kepada bapak-ibu untuk mendidik mereka
dan memenuhi amanat yang berat ini. Sesungguhnya Rabbku Maha dekat, Maha
mengabulkan dan Maha mendengar do’a.
UCAPAN SELAMAT DAN PENGHARGAAN
Segala
puji bagi Allah. Semoga shalawat dan salam dilimpahkan kepada Rasulullah, para
keluarga dan para sahabat beliau, serta kepada orang-orang yang mengikuti jalan
dan petunjuk beliau sampai hari pembalasan.
Selanjutnya,
Ucapan selamat dan penghargaan saya haturkan kepada mereka kaum lelaki yang
menjalankan amanah dan tanggungjawab memimpin keluarga dan memenuhi kebutuhan
mereka. Mereka tidak rela dengan adanya sopir, maka mereka sendirilah yang
bertanggungjawab mengantar isteri mereka ke tempat-tempat yang terpaksa harus
didatangi. Semoga Allah memberi berkah kepada mereka dan memperbanyak
orang-orang seperti mereka.
Ucapan
selamat dan penghargaan kepada para wanita yang telah memenuhi amanat dan
melaksanakan tangung jawab memimpin rumah dan anak-anak suaminya; mereka tidak
rela adanya pembantu, maka mereka sendirilah yang mengatur rumah suami. Semoga
Allah memberi berkah kepada mereka dan memperbanyak orang-orang yang seperti
mereka.
Ucapan
selamat dan penghargaan, saya sampaikan kepada para kaum wanita yang beriman
dan sabar.
Allah
I berfirman:
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit
ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah
kabar gembira kepada orang-orang yang sabar (yaitu) orang-orang yang apabila
ditimpa musibah, mereka mengucapkan: inna lillahi wa inna ilaihi roji’un
(sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nyalah kami akan kembali).
Mereka mendapat shalawat dan rahmat (kasih sayang) dari Rabb mereka. Dan mereka
adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.”
(QS. Al baqarah: 155-157).
Kabar
gembira untuk mereka. Semoga Allah memberikan kepada mereka kesehatan di dunia
dan akhirat.
Ucapan
selamat dan penghargaan untuk para wanita yang beriman, yang terdidik untuk
mempunyai rasa malu, di suatu zaman yang jarang wanita memakai hiasan rasa
malu.
Dari
Abu Said Al-Khudri t berkata: Rasulullah r adalah orang yang lebih pemalu dari para gadis dalam pingitannya,
jika melihat sesuatu yang dibencinya kami dapat melihat dari wajah beliau.” (Muttafaq alaih).
Semoga
Allah memberi berkah kepada mereka dan memperbanyak orang-orang seperti mereka,
dan menjaga mereka dengan penjagaan-Nya dari kejahatan para penganjur
kerusakan. Sesungguhnya Rabbku Maha dekat, Maha mengabulkan dan mendengar do’a.
PENUTUP
Ya Rabb kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami
bersalah.
Ya Rabb kami, janganlah engkau bebankan kepada kami beban yang
berat sebagimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami.
Ya Rabb kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak
sanggup kami memikulnya. Berikanlah kami maaf; ampunilah kami, dan rahmatilah
kami. Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum kafir.
Semoga
shalawat dan salam dilimpahkan Allah kepada hamba dan Rasul-Nya Nabi kita
Muhammad, para keluarga dan para sahabat beliau semuanya.
Dan
akhir do’a kita adalah bahwa segala puji bagi Allah Rabb alam semesta.
Post a Comment