Siapa Ingin Cahaya Yang Sempurna...?
Siapa Ingin Cahaya Yang Sempurna...?
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam,
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi dan Rasul yang paling
mulia, junjungan kita Muhammad, keluarga dan para sahabatnya, amma ba’du :
Sesungguhnya Allah jalla wa ‘ala telah memilih
keturunan Ismail dari anak Adam, memilih Kinanah dari keturunan Ismail, memilih
Suku Quraisy dari keturunan Kinanah, memilih Bani Hasyim dari suku Quraisy dan
memilih Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi Wasallam dari Bani Hasyim untuk
menjadi manusia terbaik dan tersuci, penutup para Nabi dan Rasul serta penghulu
untuk orang-orang terdahulu dan orang yang datang kemudian.
Allah juga memilih Jibril ‘alaihissalam
sebagai ruhul amin, penyampai wahyu dari Allah Tuhan alam semesta. Allah
berfirman :
Artinya :
“Allah memilih
utusan-utusan-(Nya) dari malaikat dan dari manusia; Sesungguhnya Allah Maha
mendengar lagi Maha Melihat “. QS. Alhajj : 75
Allah telah memilih Islam sebagai agama yang
diridhai-Nya, Dia tidak akan menerima agama seseorang selain agama Islam. Allah
berfirman :
Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah
Islam. ( QS. Ali Imran: 19)
Barangsiapa
mencari agama selain agama islam, Maka sekali-kali tidaklah akan diterima
(agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. ( QS. Ali Imran: 85)
Allah memilih Al-Qur’an sebagai kitab yang paling utama
dan paling lengkap, juga menjadi penguji untuk kitab-kitab yang ada, Allah
berfirman :
“Dan
kami Telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa
yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan penguji terhadap
kitab-kitab yang lain itu”. ( QS. Al-Maidah: 48 )
Demikianlah, Allah memilih
apa yang Ia kehendaki dari apa saja yang Dia ingini sesuai dengan hikmah yang
Dia ketahui.
Adapun dalam Islam sendiri,
maka Allah telah mengutamakan Shalat dibandingkan ibadah-ibadah lainnya selain
tauhid. Allah memilihnya ( shalat ) sebagai pemisah antara keimanan dan
kekafiran. Sebagaimana Sabda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam:
Artinya :
“Perjanjian/pembatas
antra kita dan mereka ( orang kafir ) adalah shalat, maka siapa saja yang
meninggalkannya berarti dia telah kafir” . HR. Tirmizi dan lainnya.
بين الرجل وبين
الشرك والكفر ترك الصلاة . رواه مسلم
Artinya :
“(Batas) antara seseorang
dengan kesyirikan dan kekafiran adalah meninggalkan shalat” . HR. Muslim.
Makanya cara
penyampaian kewajiban shalatpun berbeda dengan ibadah-ibadah lainnya, Nabi Shalallahu
‘alaihi wasallam dimi’rajkan ke langit dan disampaikan kewajiban shalat
tersebut tanpa ada perantara, supaya umat ini tahu betapa pentingnya shalat dan
mereka bisa menghargainya sesuai dengan porsinya.
Terlebih lagi shalat subuh
yang diistimewakan dengan keutamaan dan pahala serta ganjaran yang berlipat
ganda.
Shalat subuh merupakan
penguji keimanan, tanda penyerahan diri dan ketundukan (kepada Allah). Dia bisa
membedakan antara seorang mukmin dengan seorang munafik. Ibnu Umar – radiyallahu
‘anhu – pernah berkata :
كنا إذا فقدنا الرجل في
الفجر والعشاء أسأنا الظن به . رواه الطبراني وابن خزيمة .
“ Kalau kami tidak melihat
seseorang melaksanakan shalat Subuh dan Isya maka timbul su’uzhan ( prasangka
buruk ) dalam diri kami”. (HR. Thabrani dan Ibnu Khuzaimah).
Allah Subhanahu wata’ala menjanjikan pahala
yang sangat besar bagi orang yang selalu menjaga shalat subuhnya melebih pahala
yang lainnya. Orang yang shalat subuh dikelilingi oleh berbagai macam
keutamaan, banyak kegembiraan yang bisa diperolehnya.
Semenjak
dia keluar dari rumahnya untuk melaksanakan shalat, maka berbagai macam berita
gembira sudah menantinya, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wasallam
bersabda:
بشّر المشائين في الظلم إلى المساجد
بالنور التام يوم
القيامة. ( رواه أبو داود والترمذي وصححه الألباني )
Artinya :
“ Berikanlah berita
gembira kepada orang-orang yang mau menempuh kegelapan malam menuju masjid
dengan cahaya yang sempurna di hari kiamat nanti “. ( HR. Abu Daud, Tirmizi
dan dishahihkan oleh Al-Bani ).
Ketika dia melaksanakan shalat sunat Fajar ( sunat subuh
) maka dia mendapatkan kebaikan yang melebihi dunia dan isinya. Sebagimana
diriwayatkan oleh ‘Aisyah – radiyallahu ‘anha – beliau berkata :
Rasulullah – Shalallahu ‘alaihi Wassalam – bersabda:
ركعتا الفجر خير من الدنيا وما فيها
. ( رواه مسلم ).
Artinya :
“Shalat ( sunnah ) dua
raka’at sebelum Subuh lebih baik dari pada dunia dan isinya”. (HR. Muslim).
Ketika dia duduk menunggu shalat ( subuh ) maka dia
berarti dalam shalat selama duduknya karena menunggu shalat.
ومن جلس ينتظر الصلاة صلّت عليه الملائكة،
وصلاتهم اللهم اغفر له اللهم ارحمه .
( رواه أحمد)
Artinya :
“ Dan siapa saja yang
duduk menunggu shalat, maka malaikat akan shalat untuknya, dan shalat mereka
adalah ( dengan mengucapkan ) : Ya Allah, ampunilah dia, Ya Allah, Kasihanilah
dia ” . ( HR. Ahmad ).
Ketika Iqamat sudah dikumandangkan dan dia segera ikut
melaksanakan shalat yang didalamnya terdapat kemenangan dan pahala. Alangkah
besarnya keutamaan ( shalat subuh tersebut ) dan berita gembira yang sangat
banyak. Dia sekarang sedang berdiri di hadapan Allah, disaksikan oleh para
malaikat, sebagaimana Firman Allah Subhanahu Wata’ala :
Artinya :
Dirikanlah shalat dari
sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat)
subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat). ( QS. Al-Isra’
: 78 )
Berkata Abu Hurairah – radiyallahu ‘anhu -,
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :
تجتمع ملائكة الليل وملائكة النهار في
صلاة الفجر , قال أبو هريرة: اقرؤوا إن شئتم ( ﭷ ﭸ
ﭹ ﭺ ﭻ
) . متفق عليه
Artinya :
“ Malaikat malam dan
malaikat siang berkumpul ketika shalat subuh, Abu Hurairah kemudian berkata
: Silakan kalian baca ( firman Allah ) : Sesungguhnya shalat subuh itu
disaksikan (oleh malaikat) ”. ( Muttafaqun ‘alaihi )
Dan Rasulullah Shalallahu
‘alaihi Wasallam bersabda :
لن يلج النار أحد
صلّى قبل طلوع الشمس وقبل غروبها . رواه مسلم .
Artinya :
“ Tidak akan masuk ke
dalam neraka orang yang melaksanakan shalat sebelum matahari terbit dan sebelum
matahari itu tenggelam ”. ( HR. Muslim ), maksudnya shalat subuh dan shalat
‘ashar.
Dari Abu Musa Al-Asy’ari – radiyallahu
‘anhu - bahwasanya Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :
من صلّى البردين دخل
الجنة . متفق عليه .
Artinya :
“ Siapa saja yang
melaksanakan shalat ketika dua waktu dingin maka dia akan masuk sorga ”. ( Muttafaqun
‘alaihi ). Dua dingin maksudnya adalah shalat subuh dan shalat ‘ashar.
Orang yang menjaga shalat Subuh dan Shalat ‘Ashar
diharapkan akan melihat Allah ‘Azza wa jalla di akhirat nanti, sebagaimana
diriwayatkan oleh Jabir – radiyallahu ‘anhu – dia berkata : Suatu ketika
kami duduk bersama Rasulullah – Shalallahu ‘alaihi Wasallam -, di malam
bulan purnama, Rasul melihat bulan dan bersabda :
أما إنكم سترون ربكم
كما ترون هذا القمر، لا تضامون في رؤيته، فإن استطعتم ألا تغلبوا على صلاة قبل
طلوع الشمس وقبل غروبها .متفق
عليه .
Artinya :
“ Kalian pasti akan
melihat Tuhan kalian seperti kalian melihat bulan (purnama ini), tidak ada yang
menghalangi kalian melihat-Nya. Kalau kalian bisa tidak meninggalkan Shalat
sebelum matahari terbit dan sebelum matahari itu terbenam”. ( Muttafaqun
‘alaihi ). Maksudnya shalat Subuh dan ‘Ashar.
Hafizh Ibnu Hajar mengatakan : Para ulama mengatakan,
hubungan antara penyebutan kedua shalat ini dengan melihat Allah adalah karena shalat merupakan ibadah yang paling
afdhal, sementara kedua shalat ini ( subuh dan ashar ) mempunyai keutamaan yang
lebih dibanding yang lainnya seperti berkumpulnya para malaikat di kedua shalat
tersebut, amalan diangkat (ke langit) dan sebagainya, jadi keduanya merupakan
shalat yang paling utama, maka wajar kalau seandainya orang yang mau menjaga
kedua shalat tersebut mendapatkan hadiah yang sangat mulia yaitu kesempatan
untuk melihat Allah Subhanahu Wata’ala.
Dari
Ustman bin “Affan – radiyallahu ‘anhu – dia berkata : saya mendengar
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
من صلّى العشاء في جماعة فكأنما قام نصف
الليل، ومن صلّى الصبح في جماعة فكأنما صلّى الليل كله .
( رواه مسلم )
Artinya :
“ Siapa yang melaksanakan
shalat isya berjamaah maka seolah-olah dia melaksanakan shalat separo malam,
dan siapa saja yang melaksanakan shalat subuh berjamaah maka seolah-olah dia
shalat semalam penuh ”. ( HR. Muslim )
Keutamaan yang diperolehnya tidak terputus dengan
selesainya shalat, tapi dia senantiasa mendapatkan pahala yang besar dan
keutamaan yang mulia, dia dinaungi oleh perhatiaan dari Allah, para malaikat
senantiasa memohon ampun untuknya. Dari ‘Ali – radiyallahu ‘anhu – dia berkata
: Saya mendengar Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :
من صلّى الفجر ثم جلس في مصلاه صلّت عليه
الملائكة، وصلاتهم عليه اللهم اغفر له اللهم ارحمه. (رواه أحمد)
Artinya :
“Siapa yang shalat subuh
kemudian dia duduk di mushallanya, maka malaikat akan shalat untuknya, dan
shalat mereka adalah ( dengan mengucapkan ) : Ya Allah, ampunilah dia, Ya
Allah, Kasihanilah dia ” . ( HR. Ahmad ).
Kalau azam
(tekad)nya sudah kuat, dia bisa
menguasai jiwanya sehingga dia duduk sampai terbit matahari maka dia
mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah. Dari Anas bin Malik
Radiyallahu 'anhu dia berkata: Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda
:
من صلّى الفجر في جماعة
ثم قعد يذكر الله حتى
تطلع الشمس ثم صلّى ركعتين كانت له كأجر حجة وعمرة تامة تامة تامة . ( رواه
الترمذي وصححه الألباني )
Artinya :
“Siapa yang shalat subuh
berjamaah kemudian dia duduk zikir (mengingat) Allah sampai terbit matahari kemudian
dia shalat dua rakaat (dhuha) maka dia mendapat pahala seperti pahala haji dan
umrah secara sempurna.... sempurna...sempurna. (HR. Tirmizi, dishahihkan
oleh Al-Bani ).
Berita
gembira senantiasa datang kepadanya silih berganti, dan dia senantiasa dalam
lindungan Allah Subhanahu Wata’ala.
Dari Jundub bin Abdullah
Radiyallahu 'anhu dia berkata : Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam
bersabda:
من صلّى صلاة الصبح فهو في ذمة الله فلا
يطلبنكم الله من ذمته بشيء فإنه من يطلبه من ذمته بشيء يدركه
ثم يكبه على وجهه في نار جهنم . ( رواه مسلم )
Artinya :
“Siapa yang melaksanakan
shalat subuh maka dia berada dalam tanggungan (jaminan) Allah, maka janganlah sampai
Allah mengambil ( lagi ) tanggungan-Nya itu , karena kalau Allah mengambilnya
maka Dia pasti bisa, ( akibatnya ) kemudian orang tersebut akan dimasukkannya
ke dalam neraka. ( HR. Muslim ).
Allahu
Akbar, anda bisa lihat sendiri betapa banyak kebaikan dan keutamaan yang
didapat oleh orang yang mau memelihara shalat subuhnya. Dan betapa banyak juga
pahala yang besar disia-siakan oleh orang yang meninggalkan shalat tersebut.
Benar... tidaklah dihalangi
(diharamkan) untuk mendapatkan keutamaan ini kecuali orang yang tidak mau
melaksanakannya. Dia tidak hanya kehilangan keutamaan dan pahalanya tapi lebih
dari itu, orang yang lalai melaksanakan shalat akan terjerumus ( tergelincir ) ke
dalam mara bahaya dan akhir yang sangat menyedihkan. Dari Samurah bin Jundub Radiyallahu
'anhu bahwasanya Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam pernah
menceritakan mimpi yang beliau lihat, beliau bersabda :
إنه أتاني الليلة آتيان وإنهما
قالا لي انطلق وإني انطلقت معهما، وإنا أتينا على رجل مضطجع وإذا آخر قائم عليه
بصخرة، وإذا هو يهوي بالصخرة لرأسه فيثلغ رأسه فيتهدهد الحجر هاهنا فيتبع الحجر
ويأخذه فلا يرجع إليه حتى يصح رأسه كما كان ثم يعود عليه يفعل به
مثل ما فعل المرة
الأولى، قال: قلت لهما: سبحان الله ! ما هذا ؟ قال: قالا لي انطلق،
قال: فانطلقنا... ( وفي
آخر الحديث قال ) قالا لي: أما الرجل الأول الذي أتيت عليه يثلغ رأسه بالحجر فإنه
الرجل يأخذ القرآن فيرفضه وينام عن الصلاة المكتوبة
. ( رواه البخاري )
Artinya :
“ Tadi malam saya
didatangi dua orang (tamu), mereka berkata : mari ikut kami, maka sayapun
mengikuti mereka, kami datang (melihat) seseorang sedang berbaring dan ada
orang lain berdiri (dekatnya) memegang batu, kemudian dia memukulkan batu
tersebut ke kepala (orang yang tidur tadi), kemudian batu itu menggelinding
(bergulir) dan dia mengikutinya kemudian mengambilnya lagi, ketika dia kembali
kepala orang tadi sudah sembuh lagi maka diapun melakukan (memukulkan batu
tadi) seperti dia melakukan pertama kalinya. Kemudian Rasul berkata: Saya
bertanya kepada keduanya (tamu tadi) : Subhanallah (maha suci Allah)!, ada
apa ini?. Mereka berkata kepada saya : mari kita berangkat lagi, maka
kamipun berangkat.... ( di bagian akhir hadits Rasul menyebutkan ), mereka
(berdua) berkata kepadaku: Adapun orang pertama tadi yang kepalanya dipukul
dengan batu maka dia itulah orang yang mengambil al-qur’an kemudian dia
menolaknya dan dia tidur (tidak melaksanakan) shalat wajib. ( HR. Bukhari
).
Dalam riwayat lain disebutkan :
فعل به ما رأيت إلى يوم القيامة . ( رواه
أحمد )
Artinya :
“ apa yang kamu lihat itu
dilakukan kepada sampai hari kiamat” . ( HR. Ahmad )
Kita berlindung kepada Allah dari kemurkaan dan Azab-Nya
yang sangat pedih.
Disamping
itu, lalai dari melaksanakan shalat berjamaah termasuk tanda-tanda kemunafikan.
صلّى النبي صلى الله عليه وسلم الفجر يوماً
ثم قال : أشهد فلان الصلاة؟ ، قالوا: لا، قال : وفلان ؟ ، قالوا: لا، قال : إن
هاتين الصلاتين من أثقل الصلاة على المنافقين ولو يعلمون ما
فيهما لأتوهما ولو حبواً .
( رواه النسائي )
Artinya :
“ Suatu hari Nabi Shalallahu
‘Alaihi Wasallam shalat Subuh, kemudian beliau bertanya: Apakah si fulan
ikut shalat (berjamaah) ?, mereka (para sahabat) menjawab : tidak, kemudian
Nabi bertanya lagi : dan si fulan (apakah ikut shalat berjamaah) ?, mereka
menjawab : tidak. Kemudian Nabi bersabda : Sesungguhanya shalat yang dua
raka’at ini adalah shalat yang paling berat (untuk dilaksanakan) bagi
orang-orang munafik, kalaulah mereka mengetahui (keutamaan dan pahala) yang ada
di dalamnya pasti mereka akan mendatanginya walaupun dengan merangkak. (
HR. Nasa’i )
Di dalam
kitab Shahihain dari Abu Hurairah Radiyallahu 'anhu, dia berkata:
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :
ليس صلاة أثقل على المنافقين من الفجر
والعشاء ولو يعلمون ما فيهما لأتوهما ولو حبوا، لقد هممت أن آمر
المؤذن فيقيم ثم آمر رجلاً يؤم الناس ثم آخذ شعل من نار
فأحرق على من لا يخرج إلى الصلاة بعد ( وفي حديث آخر ) : والذي نفسي
بيده لو يعلم أحدهم أنه يجد عرقاً سميناً أو مرماتين حسنتين لشهد العشاء . متفق
عليه
Artinya :
“Tidak ada shalat yang
lebih berat bagi orang-orang munafik selain shalat Subuh dan Isya, kalaulah
seandainya mereka mengetahui apa yang ada pada keduanya pasti mereka akan
mendatanginya walaupun dengan merangkak, sungguh saya sudah berkeinginan untuk
menyuruh muazzin untuk azan kemudian iqamah dan seorang laki-laki ku suruh
untuk menjadi imam, kemudian aku mengambil api untuk membakar orang-orang yang
tidak keluar melaksanakan shalat ( dalam hadits lain disebutkan), demi
Allah yang jiwaku di tangan-Nya, kalaulah salah seorang diantara mereka
mengetahui bahwasanya mereka akan mendapatkan daging empuk yang banyak atau dua
besi yang bagus pasti mereka akan datang melaksanakan shalat Isya. ( Muttafaqun
‘alaihi )
Pernah diceritakan kepada Nabi Shalallahu ‘Alaihi
Wasallam tentang seorang laki-laki yang tidur sampai pagi dan tidak shalat,
maka beliau bersabda :
ذاك رجل بال الشيطان في أذنه
.متفق عليه
Artinya :
“Laki-laki itu telah
dikencingi oleh syetan di telinganya. ( Muttafaqun ‘alaihi )
Dan lebih berbahanya dari itu adalah para ulama
berpendapat bahwa orang yang tidak melaksanakan shalat subuh sampai keluar
waktunya secara sengaja maka dia menjadi kafir berdasarkan hadist-hadits yang
ada. Terlepas dari kuat atau lemahnya pendapat ini, cukuplah rasanya bagi kita
untuk ditakuti ketika kita tahu bahwa para ulama sudah berselisih tentang
keislaman orang yang sengaja tidak melaksanakan shalat subuh sehingga keluar
waktunya.
Kita
memohon kepada Allah semoga diberi ampunan dan keselamatan.
Saudaraku, dimana posisi kita dari orang-orang berikut
ini...?
Dari
Bardu maula Said bin Musayyib, dia berkata : tidaklah berkumandang azan
semenjak empat puluh tahun melainkan Said sudah berada dalam masjid.
Waki’
bin al-Jarrah bercerita tentang A’masy Sulaiman bin Mahran : “ dia ( A’masy )
sudah hampir tujuh puluh tahun tidak pernah ketinggalan takbir yang pertama
(takbiratul ihram imam ).
Muhammad
bin al-Mubarak mengatakan : Sa’in bin Abdul ‘aziz at-Tanukhi kalau ketinggalan
shalat berjamaah maka dia menangis.
Diriwayatkan
dari Muhammad bin Khafif bahwa dia mengalami sakit pinggang, kalau sakitnya
datang maka dia tidak bisa bergerak, ketika datang panggilan untuk shalat maka
dia digendong orang lain, tatkala dikatakan kepadanya : kenapa anda tidak
mengambil keringanan untuk diri anda? Maka dia menjawab : Kalau kalian
mendengarkan Hayya ‘alash shalah ( mari laksanakan shalat ) dan kalian
tidak melihatku berada di shaf, maka carilah aku di kuburan.
‘Amir
bin Abdullah bin Zubair mendengarkan muazzin sedangkan dia sedang sakit, dia
berkata : bantulah saya (untuk pergi shalat berjamaah), maka dikatakan
kepadanya : kamu sedang sakit. Maka dia berkata : Saya mendengar seruan kepada
Allah, kenapa saya tidak menjwabnya ?!. Maka merekapun membantunya, dan dia pun
shalat magrib bersama imam, dia ikut shalat satu raka’at kemudian meninggal.
Saudaraku yang mulia...
Sesungguhnya
orang yang mau memperhatikan kondisi manusia sekarang pasti dia akan sedih
dengan berlomba-lombanya mereka mencari dunia sementara untuk mencari ridha dan
sorga Allah mereka malas. Ketika ada panggilan Ash shalatu khairun minnan
naum ( Shalat lebih baik dari pada tidur ) , maka kamu tidak mendengar
(merasakan) kecuali sunyi dan senyap, hampir-hampir tidak ada orang yang
terlihat. Tapi beberapa jam kemudian, ketika datang kesibukan dunia, datang
waktu untuk beraktivitas duniawi maka kesunyian tadi akan berubah suasana
menjadi ribut yang tidak ada putusnya, kesenyapan berubah menjadi berbagai
macam aktivitas yang tidak ada hentinya. Subhanallah, maha benar Allah ketika
berfirman :
Artinya :
“Tetapi kamu (orang-orang
kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik
dan lebih kekal”. (QS. Al-A’la : 16-17 )
Saudaraku yang mulia...
Sekarang
kamu sudah mengetahui segalanya, dalil-dalil sudah sampai kepadamu, dan kamu
sudah tahu bahwa menjaga syi’ar yang mulia ini adalah merupakan jalan untuk
meninggikan derajat, menghapus kesalahan-kesalahan ( yang pernah dilakukan ) ,
melalaikannya akan menjadi salah satu penyebab terjerumus ke dalam lembah
kesesatan.
Memang
dia butuh usaha dan pengorbanan... Maka waspadalah, jangan sampai kamu
dikalahkan oleh dirimu sendiri, sehingga syetan akan menguasaimu. Sungguh sorga
itu diliputi oleh berbagai macam duri sementara neraka dihiasi dengan berbagai
macam nafsu.
Intropeksilah
dirimu sebelum kamu dimintai pertanggung jawaban, bangunlah sebelum datang
penyesalan yang tidak ada gunanya lagi. Kamu akan kehilangan keluargamu, karib
kerabat, tetangga dan orang-orang yang kamu cintai.
Panutanmu
(Nabi) Shalallahu ‘Alaihi Wasallam melewati pintu anaknya Fathimah
selama enam bulan, ketika beliau pergi untuk shalat subuh, beliau berkata :
الصلاة يا أهل البيت ﭽ
إِنَّمَا يُرِيدُ
اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ
وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيراً ﭼ (الأحزاب:33
) ( رواه مسلم
) .
Artinya :
“ (Dirikanlah) shalat
wahai ahli bait. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari
kamu Hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya (QS. Al-Ahzab:33) .
( HR. Muslim )
Ketahuilah
bahwa istirahat yang sebenarnya itu adalah tatkala kamu meletakkan kedua kakimu
di dalam kemuliaan dan kamu selamat dari siksaan dan kehinaan, bukan dengan
mementingkan tidur yang sebentar ataupun kelezatan yang sekejab.
Kita
berdoa kepada Allah semoga diberi taufiq-Nya untuk mendapatkan keridhaan-Nya,
dan semoga Allah memberikan kepada kita Al-Husna ( Sorga )dan tambahannya (melihat Allah di
hari kiamat).
Semoga
Shalawat senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad, keluarga, sahabat dan para
pengikutnya.
Post a Comment