Hak Kedua HAK RASULULLAH shallallahu ‘alaihi wa sallam
Hak Kedua
HAK
RASULULLAH shallallahu ‘alaihi wa sallam
Hak
ini merupakan hak makhluk yang paling besar, tidak ada hak untuk makhluk yang
melebihi besarnya hak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Allah
ta’ala berfrman:
"Sesungguhnya kami telah mengutusmu
sebagai saksi, pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan. Supaya kamu
sekalian beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, menguatkan (agama)-Nya,
membesarkan-Nya." (Al Fath 8-9).
Oleh
karena itu wajib mendahulukan cinta terhadap nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
dari kecintaan terhadap semua manusia bahkan termasuk kecintaan terhadap diri
sendiri, anak dan orang tua. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:
(( لاَ يُؤْمِنُ
أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُوْنَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَلَدِهِ وَوَالِدِهِ
وَالنَّاسِ أَجْمَعِيْنَ ))
"Tidak beriman salah seorang di antara
kamu sebelum aku dicintainya melebihi cintanya kepada anaknya, orang tuanya dan
semua manusia."
(Riwayat Bukhari dan
Muslim).
Di antara
hak-hak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah, memuliakan dan
menghormatinya serta mengagungkannya dengan pengagungan yang sesuai dengannya
tanpa berlebih-lebihan dan kekurangan.
Penghormatan terhadapnya semasa hidupnya adalah dengan menghormati
sunnah-sunnahnya dan pribadinya yang mulia, sedangkan penghormatannya setelah
kematiannya adalah penghormatan terhadap sunnah-sunnahnya dan ajaran-ajarannya
yang lurus.
Siapa
yang mengamati bagaimana para shahabat menghormati Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam akan dapat mengetahui bagaimana mereka mempraktekkan
kewajiban mereka terhadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Adalah Urwah bin Mas’ud kepala bangsa Quraisy ketika dia diutus oleh mereka
untuk berunding dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada peristiwa
perdamaian Hudaibiyah, dia berkata:
“Saya
telah mendatangi raja-raja Kisra, Qaishar dan
Najasyi, tetapi tidak ada seorangpun di antara mereka yang dihormati
pengikut-pengikutnya sebagaimana para shahabat Muhammad memuliakannya. Jika dia (Muhammad)
memerintahkan, mereka (para shahabatnya) segera melaksanakannya dan jika dia
berwudhu, mereka berebut untuk mendapatkan bekas wudhunya, dan jika dia
berbicara mereka semua terdiam dan tidak ada di antara mereka yang berani
menatap pandangannya karena penghormatan".
Begitulah
mereka para shahabat radiallahu anhum menghormatinya karena Allah telah
mengkaruniakannya akhlak mulia, kepribadian yang menarik serta sikap yang
santun, seandainya dia berwatak keras niscaya mereka akan lari menjauh darinya.
Termasuk
hak-hak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah: membenarkan apa
yang diberitakannya dari perkara-perkara yang telah lalu dan yang akan datang,
melaksanakan segala perintahnya dan menjauhkan segala larangan dan ancamannya
dan beriman bahwa petunjuk dan ajarannya adalah
yang paling sempurna dari semua petunjuk dan ajaran yang ada, tidak
boleh ada ajaran atau aturan yang didahulukan dari ajaran dan aturannya
darimanapun sumbernya.
"Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakikatnya)
tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka
perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka
terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya." (An Nisa: 65).
"Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar)
mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni
dosa-dosamu” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Ali Imran: 31).
Termasuk
hak-hak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah membela ajaran
dan petunjuknya sesuai kemampuannya dan tuntutan yang ada, baik dengan kekuatan
ataupun dengan senjata. Jika musuh menyerangnya dengan argumen-argumen dan
syubhat-syubhat maka dibelanya dengan ilmu dan meruntuhkan argumen dan syubhat
mereka serta menjelaskan kebatilannya, jika mereka menyerang dengan senjata
atau meriam maka pembelaannya juga dengan hal serupa.
Bagi
seorang mu’min tidak mungkin dapat menerima jika ada orang yang menyerang ajaran
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam atau pribadinya yang mulia
sementara dia berdiam diri saja padahal dia mampu untuk melawannya.
Post a Comment