Hak Ketiga HAK KEDUA ORANG TUA
Hak Ketiga
HAK
KEDUA ORANG TUA
Tidak
ada seorangpun yang mengingkari keutamaan orang tua atas anak-anaknya. Kedua
orang tua merupakan sebab adanya anak dan bagi mereka atas anak-anaknya
terdapat hak yang besar. Mereka mendidiknya sejak kecil, menanggung keletihan
demi kebahagiaannya, bergadang demi tidur anaknya yang nyenyak. Ibumu
mengandungmu dalam perutnya dan kamu hidup di dalamnya mengkonsumsi makanan
yang dikonsumsinya dan bergantung pada kesehatannya selama sembilan bulan pada kebiasaannya,
sebagaimana yang disinggung Allah ta’ala dalam firman-Nya:
Ibunya
telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah. (Luqman:14).
Kemudian
setelah itu dia mengasuhnya dan menyusuinya selama dua tahun dengan segala
keletihan dan susah payah. Begitu pula halnya dengan sang bapak yang bekerja
demi kehidupan dan pertumbuhanmu sejak kecil hingga remaja, dia berusaha
mendidikmu dan mengarahkanmu pada saat engkau belum dapat berbuat apa-apa. Oleh
karena itu Allah ta’ala memerintahkan kepada setiap anak untuk berbuat baik
terhadap kedua orang tuanya, sebagai balasan atas kebaikannya dan tanda terima
kasih terhadapnya:
"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya
kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu
bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang diantara keduanya atau
kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali
janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan: “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan
ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap
mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah
mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil." (Al Isra': 23-24).
Hak
kedua orang tua atas anaknya adalah berbakti kepadanya, yaitu dengan cara
berbuat baik kepadanya baik dengan ucapan dan perbuatan, harta dan jiwa.
Memenuhi segala perintahnya yang bukan maksiat kepada Allah serta tidak
menimbulkan bahaya kepada anda, berbicara kepadanya dengan lemah-lembut dan
wajah berseri-seri serta melayaninya sesuai dengan kebutuhannya.
Jangan
bersikap kasar kepada keduanya disaat mereka sudah berusia lanjut,
sakit-sakitan dan lemah, jangan memberatkan mereka karena sesungguhnya anda
nanti akan menemui hal seperti mereka, menjadi seorang bapak sebagaimana orang
tua mereka dahulu, anda juga akan menjadi orang tua jika berumur panjang
sebagaimana orang tua anda dan anda akan membutuhkan bakti anak-anak anda
sebagaimana orang tua anda membutuhkan bakti anda sekarang.
Jika
anda sekarang telah berbakti kepada keduanya maka berbahagialah anda dengan
pahala yang besar dan balasan yang setimpal, siapa yang berbakti kepada orang
tuanya maka anak-anaknya akan berbakti kepadanya, dan siapa yang durhaka kepada
orang tuanya maka anak-anaknya akan durhaka kepadanya. Karena balasan seseorang
itu sesuai dengan perbuatan yang telah dilakukannya. Bagaimana kamu berbuat
begitulah kamu akan dibalas.
Allah
ta’ala menempatkan hak kedua orang tua pada derajat yang tinggi, karena Dia menempatkannya
setelah hak-Nya yang juga terkandung hak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam. Allah ta’ala berfirman:
"Dan
beribadahlah kalian kepada Allah dan janganlah kalian menyekutukan-Nya
sedikitpun, dan terhadap kedua orang tua, hendaklah kalian berbuat baik." (An Nisa': 36).
"Dan bersyukurlah engkau kepada-Ku dan
kepada orang tuamu." (Luqman: 14).
Bahkan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendahulukan berbakti kepada
orang tua atas jihad fisabilillah sebagaimana terdapat dalam hadits Ibnu
Mas’ud radiallahu ‘anhu dia berkata: Aku berkata:
(( يَا رَسُوْلَ
اللهِ أَيُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إِلَى اللهِ؟ قَالَ: الصَّلاَةُ عَلَى وَقْتِهَا، قُلْتُ:
ثُمَّ أَيُّ؟ قَالَ: بِرُّ الْوَالِدَيْنِ، قُلْتُ: ثُمَّ أَيُّ؟ قَالَ: الجِهَادُ
فَيْ سَبِيْلِ اللهِ ))
"Ya Rasulullah perbuatan apa yang paling
disukai Allah? Beliau bersabda: “Shalat tepat pada waktunya”, “Kemudian apa
lagi? Beliau bersabda: “Berbakti kepada orang tua”, “Kemudian apa lagi? Beliau
bersabda: “Jihad di jalan Allah.” (Riwayat Bukhari dan Muslim)
Hal
ini menunjukkan pentingnya hak kedua orang tua yang banyak diabaikan oleh
manusia dengan berbuat durhaka dan memutuskan silaturrahim kepadanya. Sehingga
ada seseorang yang tidak mengakui adanya hak terhadap orang tuanya, bahkan dia
merendahkannya dan berbuat kasar serta angkuh dihadapannya. Orang seperti itu
akan mendapatkan balasannya cepat atau lambat.
Post a Comment