Penagih Pajak Yang Jujur
الحمدلله محول الإحوال
إلى أحسن الحال . الدائم الذى لايحول ولا يطرق ساعته نقص ولازوال أحمده من أله
أَبْدعَ بحِكمَتِهِ غَرائِبَ الزَّمان والأَحْوال . أشْهد أن لاأله إلاَّالله
واحده لاشريك له , الذى تفَرَّدَ بِالبَقاء والتصف بالكمال. وأشهد أنَّ مححَّدا
عبده ورسوله الذى محيت به رسوم الضلال . اللهم صلِّ وسلِّم على سيَّدنا ومولانا
محمد وعلى أله وأصحابه الذين أكرمهم الله بالفضل . أعوذ بالله من الشيطان الرجيم
بسم الله الرحمن الرحيم . الَّذِينَ يَنْقُضُونَ عَهْدَ اللَّهِ مِنْ بَعْدِ
مِيثَاقِهِ وَيَقْطَعُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَنْ يُوصَلَ وَيُفْسِدُونَ فِي
الْأَرْضِ أُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ . أما بعد. فيا أيها الناس , إتقواالله سبحا
نه وتعالى فى السر والعلن وجميع الحال .
setiap jengkal langkahnya manusia dituntut untuk memenuhi
kewajiban kepada Allah, yakni wajib melaksanakan perintah dan wajib menjauhi
larangannya, marilah kita tingkatkan ketaqwaan kita ini dalam rangka untuk meluruskan
dan memuluskan jalan kehidupan menuju kebahagiaan yang abadi di akhirat kelak.
Kita semua patut prihatin atas tumpang tindih nya musibah yang
menimpa bangsa ini, banjir, gunung meletus, kejahatan yang makin meningkat,
pendidikan yang merosot diperparah lagi dengan maraknya tindakan korupsi yang
belum tuntas ujung pangkalnya. Namun kita semua harus terus menerus berdo’a
semoga bumi yang kita diami ini menjadi tempat yang aman dan nyaman. Padahal
setiap manusia harus taat atas perjanjian primordial yang telah diteguhkannya
Allah berfirman di dalam
Surat Al Baqarah: 27
الَّذِينَ يَنقُضُونَ عَهْدَ اللَّهِ مِن بَعْدِ مِيثَاقِهِ وَيَقْطَعُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَن يُوصَلَ وَيُفْسِدُونَ فِي الأَرْضِ أُولَـئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ -٢٧-
Artinya: “(yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah setelah (perjanjian) itu diteguhkan, dan memutuskan apa yang Diperintahkan Allah untuk disambungkan dan berbuat kerusakan di bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi.”
الَّذِينَ يَنقُضُونَ عَهْدَ اللَّهِ مِن بَعْدِ مِيثَاقِهِ وَيَقْطَعُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَن يُوصَلَ وَيُفْسِدُونَ فِي الأَرْضِ أُولَـئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ -٢٧-
Artinya: “(yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah setelah (perjanjian) itu diteguhkan, dan memutuskan apa yang Diperintahkan Allah untuk disambungkan dan berbuat kerusakan di bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi.”
Ayat tersebut menjelaskan tentang sikap membangkang terhadapa
ajaran yang sebelumnya sudah yakini dan sudah disepakati dalam perjanjian
promordialnya. Mereka adalah orang yang berkhianat kepada Allah dan berbuat
kerusakan di muka bumi ini. Allah menggolongkan mereka ke dalam kelompok orang
orang yang merugi di hadapan Allah swt
Terkait dengan ayat di atas, kita memahami bahwa perbuatan korupsi
jelas termasuk kategori perbuatan yang mengakibatkan kerusakan bagi kehidupan
manusia. Korupsi juga menodai ketentraman dan kenyamanan yang sudah lama dicita
citakan oleh masyarakat. Korupsi lebih dekat dengan tekhnik mencuri yang
dilakukan secara profetik dan terdidik, apapun bentuknya korupsi adalah bagian
dari kejahatan yang perlu dihindari.
Rasulullah saw adalah teladan dalam semua sisi, tindakakannya, ucapannya serta cara kepemimpinannya. termasuk keberhasilannya menanamkan akidah kepada bawahannya, pada suatu hari Rasulullah saw menugaskan aparatur pemerintahannya yaitu Abdullah bin Rawahah untuk menetapkan jumlah jizyah atau pajak ke orang yahudi, ketika itu orang orang yahudi menyodorkan beberapa uang suap, supaya jumlah pajak yang dibayarkan menjadi lebih rendah dari sebelumnya.
Menyikapi hal itu, Abdullah ibn Rawahah mengatakan:
يا معشر اليهود والله إنكم لمن أبغض خلق الله إليَّ وماذاك بحاملى
على ان اخيف عليكم فأما عرضتم من الرشوة فإنها سحت وإنا لانأكلها
Artinya:
“Wahai sekalian orang yahudi, demi Allah, sesungguhnya kalian
termasuk makhluk Allah yang paling tidak aku sukai, sementara perbuatan
tersebut membuat aku berbuat dzalim kepada kalian sementara uang suap yang
kalian sodorkan kepadaku itu adalah haram. Oleh karena itu kami tidak akan
menerimanya.”
Sungguh perbuatan yang indah yang mengedepankan nilai-nilai agama
ketimbang nilai material, karena ibn rawahah menolak ajakan
Agama memerintahkan agar hidup dengan cara terhormat, memiliki
prilaku bersih, jujur serta mengutuk keras dan menjauhi segala bentuk
penyimpangan. Korupsi ataupun suap menyuap adalah tindakan yang merugikan
banyak pihak dan rakyat dan karenanya termasuk dosa besar. Dalam sebuah riwayat
dari tsauban disebutkan
لعن رسو ل الله صلى الله عليه وسلم الراشى والمرتشى والرائش يعنى
اللذي يمشى بينهما
Rasulullah melaknat
orang yang menyuap dan orang yang di suap serta orang yang menjadi perantara
(makelarnya). (HR. Ahmad)
Islam sebenarnya justru memberikan jurus ampuh menghindarkan
ummatnya dari tindak pidana korupsi. Di antaranya adalah melarang setiap
ummatnya bersifat rakus, bermegah megahan, dan selalu bertaqwa dimanapun kita
berada.
Yang pasti, ada satu kiat yang harus di tanamkan sejak dini di
hati anak anak kita yaitu sebuah kisah yang disebutkan di dalam al Qur'an
tentang sosok hamba Allah yang bernama Luqmanul Hakim, diceritakan bahwa
ketika, Luqmamn memberi wasiat kepada putranya agar senantiasa merasa bahwa
keberadaannya dilihat dan diawasi oleh Allah, benda sekecil apapun tidak ada
yang terlepas dari pandangan Allah, meski terbersit didalam hati sekalipun,
boleh jadi manusia tidak mengerti apa yang ada di dalam dirinya akan tetapi
Allah memahami terlebih dulu ketimbang dirinya sendiri.
يَابُنَيَّ إِنَّهَا إِنْ تَكُ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ فَتَكُنْ فِي صَخْرَةٍ أَوْ فِي السَّمَوَاتِ أَوْ فِي الْأَرْضِ يَأْتِ بِهَا اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ لَطِيفٌ خَبِيرٌ.
Artinya : (Luqman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika
ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit
atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya).
Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui. (Qs. Luqman : 16)
Sampai detik ini, tidak alat canggih yang mampu mendeteksi prilaku
moral manusia dalam kaitannya dengan korupsi. Korupsi pada saat ini seolah
hantu, yang dapat terlihat tetapi tidak bisa ditangkap, Berangkat dari situlah
Al Ghazali mengajak kepada kita agar setiap denyut kehidupan senantiasa
merasakan kehadiran Allah di dalam hatinya, penerapan cara ini merupakan cara
yang paling efektif untuk menagkis segala bentuk kemaksiatan dan penyelewengan,
termasuk korupsi dan semacamnya. Dengan menerapkan terapi bahwa Allah maha tahu,
seseorang tidak perlu merasa risih dan terganggu dengan formula hukum apapun
yang berlaku. Karena hati seseorang yang diliputi perasaan di awasi oleh Allah
akan lebih memetingkan keselamatan diakhirat kelak.
Jama’ah Jum;at rahimakumullah
Sekalipun hukuman potong tangan tidak berlaku dikalangan kita,
karena ada pertimbangan lain dari para ulama’ tentunya, tetapi hukuman harus
tetap ditegakkan terlepas siapapun pelakunya. Hukum juga harus berlaku sampai
ke semua level mayarakat, termasuk para pejabat sekalipun. Karena kerusakan
ummat terdahulu adalah disebabkana adanya tebang pilih dalam menegakkan hukuman
Dalam hal ini, Rasulullah bersabda,
إِنك أَهلك اللذين قبلكم أنَّهُم كانواإذاسرق فيهم الشريف تركوه وإذا
سرق فيهم الضعيف أقامواعليه الحدَّ , واللهِ لَوْ أَنَّ فاطمةَ بنتَ محمدٍّ سرقَتْ
لقطَعْتُ يَدَها (رواه البخارى)
Artinya:
Luqman berkata: “ sesungguhnya orang sebelum kalian bianasa hanya
disebabkan tidak menghukum pencuri dikalangan orang terhormat, namun jika yang
melakukan pencurian orang lemah, maka mereka akan menegakkan hukuman kepadanya.
Demi Allah, andai saja Fathimah binti Muhammad mencuri, pasti aku sendiri akan
memotong tangannya. (HR. Bukhariy)
Karena itu, marilah kita yang hadir di sini untuk tetap
mengukuhkan hati serta mengawal tegaknya hukum di negara ini, paling tidak kita
bisa adil terhadap diri kita sendiri. Amin amin amin
بارك الله لى ولكم فى
القران العظيم ونفعنى وإياكم بما فيه من الأية وذكرالحكيم برحمتك يأرحم الراحمين
Semoga berkah ... silahkan komentar di bawah
Semoga berkah ... silahkan komentar di bawah
Post a Comment