BERIMAN KEPADA PARA RASUL
BERIMAN KEPADA PARA RASUL
.
Beriman kepada para rasul, yaitu membenarkan dengan hati yang mantap bahwa Allah
SWT telah mengutus pada setiap umat seorang rasul (utusan) yang mengajak mereka
hanya beribadah/menyembah kepada Allah SWT saja dan kufur dengan apa-apa yang
disembah selain-Nya. Dan sesungguhnya mereka semua adalah utusan yang benar, dan
telah menyampaikan semua risalah yang diutus Allah SWT kepada mereka. Di antara
mereka ada yang Allah SWT memberitahukan namanya dan ada yang hanya Allah SWT
yang mengetahuinya.
. Pendidikan
para nabi dan para pengikut mereka:
Allah
SWT mendidik para nabi dan pengikut-pengikut mereka agar pertama-tama mereka
bersungguh-sungguh (berusaha) atas diri mereka untuk mendapatkan iman dengan
ibadah, membersihkan diri, berpikir, tafakkur, sabar dan berkorban dengan
segala sesuatu untuk agama, mengeluarkan dan meninggalkan untuk meninggikan
kalimah Allah SWT sampai sempurna iman di dalam kehidupan mereka. Dan datang
keimanan di dalam hati mereka bahwa Allah SWT pencipta segala sesuatu, di Tangan-Nya
segala sesuatu. Hanya Dia SWT yang berhak disembah. Kemudian mereka berusaha
(bersungguh-sungguh) memelihara iman dengan lingkungan yang shaleh, seperti
masjid yang diramaikan dengan iman dan amal-amal shaleh.
Kemudian mereka berusaha untuk
menunaikan kebutuhan agama dan kebutuhan mereka dengan cara mengambil faedah dari
iman. Maka mereka meyakini bahwa Allah SWT bersama mereka di mana saja mereka
berada, menolong, memberi rizqi, dan mendukung mereka, seperti terjadi pertolongan
bagi kaum muslimin di Perang Badar, penaklukan Kota Makkah, Perang Hunain, dan
selainnya. Mereka bertawakkal (berserah diri) kepada-Nya dan tidak bertawakkal
kepada selain-Nya SWT. Kemudian mereka berusaha menyebarkan iman di antara kaum
mereka, dan orang-orang yang mereka diutus kepadanya agar mereka hanya
menyembah Allah SWT saja, tidak ada sekutu bagi-Nya, mengajarkan
hukum-hukum-Nya, dan membaca kepada mereka ayat-ayat Rabb mereka. Firman Allah
SWT:
﴿ هُوَ ٱلَّذِي بَعَثَ فِي ٱلۡأُمِّيِّۧنَ
رَسُولٗا مِّنۡهُمۡ يَتۡلُواْ عَلَيۡهِمۡ ءَايَٰتِهِۦ وَيُزَكِّيهِمۡ وَيُعَلِّمُهُمُ
ٱلۡكِتَٰبَ وَٱلۡحِكۡمَةَ وَإِن كَانُواْ مِن قَبۡلُ لَفِي ضَلَٰلٖ مُّبِينٖ ٢ وَءَاخَرِينَ
مِنۡهُمۡ لَمَّا يَلۡحَقُواْ بِهِمۡۚ وَهُوَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡحَكِيمُ ٣ ذَٰلِكَ فَضۡلُ
ٱللَّهِ يُؤۡتِيهِ مَن يَشَآءُۚ وَٱللَّهُ ذُو ٱلۡفَضۡلِ ٱلۡعَظِيمِ ٤ ﴾ [الجمعة: ٢، ٤]
Dialah
yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang
membacakan aya-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan kepada
mereka Kitab dan hikmah.Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam
kesesatan yang nyata. *
dan
(juga) kepada kaum yang lain dari mereka yang belum berhubungan dengan mereka.
Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. * Demikianlah karunia Allah
SWT, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah SWTmempunyai
karunia yang bersar. (QS. Al-Jum'ah:2-4)
Rasul,
yaitu orang yang diberi wahyu oleh Allah SWT dengan syari'at dan diperintah-Nya
untuk menyampaikan syari'at itu kepada orang yang tidak mengetahuinya atau orang
yang mengetahui tentang syariat itu tetapi tidak mau melaksanakannya.
Nabi: Yaitu orang yang diberi
wahyu oleh Allah SWT dengan syari'at yang terdahulu untuk memberi tahu kepada orang-orang
yang berada di sekitarnya dari para penganut syari'at tersebut dan
memperbaharuinya. Setiap rasul adalah nabi dan tidak sebaliknya.
. Pengutusan
para nabi dan rasul:
Setiap umat tidak pernah kosong dari
seorang rasul yang diutus Allah SWT dengan syari'at tersendiri kepada kaumnya
atau seorang seorang nabi yang diberikan wahyu kepadanya dengan syari'at
sebelumnya agar ia memperbaharuinya.
1,
Firman Allah SWT:
﴿ وَلَقَدۡ بَعَثۡنَا فِي كُلِّ أُمَّةٖ رَّسُولًا
أَنِ ٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ وَٱجۡتَنِبُواْ ٱلطَّٰغُوتَۖ .... ﴾ [النحل: ٣٦]
Dan
sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah
Allah SWT(saja), dan jauhilah Thagut itu… (QS. An-Nahl:36)
2,
Firman Allah SWT:
﴿ إِنَّآ أَنزَلۡنَا ٱلتَّوۡرَىٰةَ فِيهَا
هُدٗى وَنُورٞۚ يَحۡكُمُ بِهَا ٱلنَّبِيُّونَ ٱلَّذِينَ أَسۡلَمُواْ لِلَّذِينَ هَادُواْ
وَٱلرَّبَّٰنِيُّونَ وَٱلۡأَحۡبَارُ .... ﴾ [المائدة: ٤٤]
Sesungguhnya
Kami telah menurunkan Kitab Taurat, didalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang
menerangi), yang dengan kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi
yang menyerah diri kepada Allah SWT, oleh orang-orang alim mereka dan
pendeta-pendeta mereka (QS.
Al-Ma`idah:44)
. Jumlah
para nabi dan rasul:
Para nabi
dan rasul 'alaihimush shalatu was salaam sangat banyak jumlahnya.
1, Di antara
mereka ada yang dijelaskan Allah SWT nama-nama mereka di dalam al-Qur`an dan
menceritakan kepada kita berita-berita mereka. Mereka berjumlah 25 orang.
1, Adam a.s;
Firman Allah SWT:
﴿ وَلَقَدۡ عَهِدۡنَآ إِلَىٰٓ ءَادَمَ مِن
قَبۡلُ فَنَسِيَ وَلَمۡ نَجِدۡ لَهُۥ عَزۡمٗا ١١٥ ﴾ [طه: ١١٥]
Dan
sesungguhnya telah Kami perintahkan kepada Adam dahulu, maka ia lupa (akan
perintah itu), dan tidak Kami dapati padanya kemauan yang kuat. (QS. Thaha:115)
2, Allah
SWT berfirman menyebutkan sebagian nabi-nabi dan rasul-rasul-Nya:
﴿ وَتِلۡكَ حُجَّتُنَآ ءَاتَيۡنَٰهَآ إِبۡرَٰهِيمَ
عَلَىٰ قَوۡمِهِۦۚ نَرۡفَعُ دَرَجَٰتٖ مَّن نَّشَآءُۗ إِنَّ رَبَّكَ حَكِيمٌ عَلِيمٞ
٨٣ وَوَهَبۡنَا لَهُۥٓ إِسۡحَٰقَ وَيَعۡقُوبَۚ كُلًّا هَدَيۡنَاۚ وَنُوحًا هَدَيۡنَا
مِن قَبۡلُۖ وَمِن ذُرِّيَّتِهِۦ دَاوُۥدَ وَسُلَيۡمَٰنَ وَأَيُّوبَ وَيُوسُفَ وَمُوسَىٰ
وَهَٰرُونَۚ وَكَذَٰلِكَ نَجۡزِي ٱلۡمُحۡسِنِينَ ٨٤ وَزَكَرِيَّا وَيَحۡيَىٰ وَعِيسَىٰ
وَإِلۡيَاسَۖ كُلّٞ مِّنَ ٱلصَّٰلِحِينَ ٨٥ وَإِسۡمَٰعِيلَ وَٱلۡيَسَعَ وَيُونُسَ وَلُوطٗاۚ
وَكُلّٗا فَضَّلۡنَا عَلَى ٱلۡعَٰلَمِينَ ٨٦ وَمِنۡ ءَابَآئِهِمۡ وَذُرِّيَّٰتِهِمۡ
وَإِخۡوَٰنِهِمۡۖ وَٱجۡتَبَيۡنَٰهُمۡ وَهَدَيۡنَٰهُمۡ إِلَىٰ صِرَٰطٖ مُّسۡتَقِيمٖ
٨٧ ذَٰلِكَ هُدَى ٱللَّهِ يَهۡدِي بِهِۦ مَن يَشَآءُ مِنۡ عِبَادِهِۦۚ وَلَوۡ أَشۡرَكُواْ
لَحَبِطَ عَنۡهُم مَّا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ ٨٨ أُوْلَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ ءَاتَيۡنَٰهُمُ
ٱلۡكِتَٰبَ وَٱلۡحُكۡمَ وَٱلنُّبُوَّةَۚ ..... ﴾ [الانعام: ٨٣، ٨٩]
Dan
itulah hujjah Kami yang Kami berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya.
Kami tinggikan siapa yang Kami kehendaki beberapa derajat. Sesungguhnya Rabbmu
Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. * Dan Kami telah menganugerahkan Ishak dan
Ya'qub kepadanya. Kepada keduanya masing-masing telah Kami beri petunjuk; dan kepada
Nuh sebelum itu (juga) telah Kami beri petunjuk, dan kepada sebahagian dari
keturunannya (Nuh) yaitu Daud, Sulaiman, Ayyub, Yusuf, Musa, dan Harun.
Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik, * dan
Zakaria, Yahaya, 'Isa, dan Ilyas. Semuanya termasuk orang-orang yang saleh, *
dan Ismail, Ilyasa', Yunus, dan Luth masing-masingnya kami lebihkan derajatnya
di atas umat (di masanya), * (dan Kami lebihkan pula derajat) sebahagian dari
bapak-bapak mereka, keturunan mereka, dan saudara-saudara mereka. Dan Kami
telah memilih mereka (untuk menjadi Nabi-Nabi dan rasul-rasul) dan Kami
menunjuki mereka ke jalan yang lurus.* Itulah petunjuk Allah SWTyang dengannya
Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya.
Seandainya mereka mempersekutukan Allah SWT, niscaya lenyaplah dari mereka
amalan yang telah mereka kerjakan. *Mereka itulah orang-orang yang telah Kami
berikan kepada mereka kitab, hikmat (pemahaman agama) dan kenabian.. (QS.
Al-An'aam:83-89)
3, Idris
a.s, firman Allah SWT:
﴿ وَٱذۡكُرۡ فِي ٱلۡكِتَٰبِ إِدۡرِيسَۚ إِنَّهُۥ
كَانَ صِدِّيقٗا نَّبِيّٗا ٥٦ ﴾ [مريم: ٥٦]
Dan
ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka, kisah) Idris (yang di sebut) di dalam
al-Qur'an. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang Nabi
SAW. (QS. Maryam:56)
4, Hud a.s,
firman Allah SWT:
﴿ كَذَّبَتۡ عَادٌ ٱلۡمُرۡسَلِينَ ١٢٣ إِذۡ
قَالَ لَهُمۡ أَخُوهُمۡ هُودٌ أَلَا تَتَّقُونَ ١٢٤ إِنِّي لَكُمۡ رَسُولٌ أَمِينٞ
١٢٥ ﴾ [الشعراء : ١٢٣، ١٢٥]
Kaum
Aad telah mendustakan para rasul. * Ketika saudara mereka Hud berkata kepada
mereka:"Mengapa kamu tidak bertaqwa? * Sesungguhnya aku adalah seorang
rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu, (QS. Asy-Syu'ara`:123-125)
5, Shaleh a.s, firman Allah SWT:
﴿ كَذَّبَتۡ ثَمُودُ ٱلۡمُرۡسَلِينَ ١٤١ إِذۡ
قَالَ لَهُمۡ أَخُوهُمۡ صَٰلِحٌ أَلَا تَتَّقُونَ ١٤٢ إِنِّي لَكُمۡ رَسُولٌ أَمِينٞ
١٤٣ ﴾ [الشعراء : ١٤١، ١٤٣]
Kaum Tsamud telah mendustakan
rasul-rasul. * Ketika saudara mereka, Shaleh, berkata kapada
mereka:"Mengapa kamu tidak bertaqwa? * Sesungguhnya aku adalah seorang
rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu, (QS. Asy-Syu'araa`:141-143)
6,
Syu'aib a.s, firman Allah SWT:
﴿ كَذَّبَ أَصۡحَٰبُ لَۡٔيۡكَةِ ٱلۡمُرۡسَلِينَ
١٧٦ إِذۡ قَالَ لَهُمۡ شُعَيۡبٌ أَلَا تَتَّقُونَ ١٧٧ إِنِّي لَكُمۡ رَسُولٌ أَمِينٞ
١٧٨ ﴾ [الشعراء : ١٧٦، ١٧٨]
Penduduk
Aikah telah mendustakan rasul-rasul; * ketika Syu'aib berkata kepada
mereka:"Mengapa kamu tidak bertaqwa?, * Sesungguhnya aku adalah seorang
rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu, (QS. Asy-Syu'araa`:172-178)
7,
Dzulkifli, firman Allah SWT:
﴿ وَٱذۡكُرۡ إِسۡمَٰعِيلَ وَٱلۡيَسَعَ وَذَا
ٱلۡكِفۡلِۖ وَكُلّٞ مِّنَ ٱلۡأَخۡيَارِ ٤٨ ﴾ [ص : ٤٨]
Dan ingatlah akan Ismail, Ilyasa', dan
Zulkifli. Semuanya termasuk orang-orang yang paling baik (QS. Shaad:48)
8,
Muhammad SAW, sebagaimana firman Allah SWT:
﴿ مَّا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَآ أَحَدٖ مِّن
رِّجَالِكُمۡ وَلَٰكِن رَّسُولَ ٱللَّهِ وَخَاتَمَ ٱلنَّبِيِّۧنَۗ وَكَانَ ٱللَّهُ
بِكُلِّ شَيۡءٍ عَلِيمٗا ٤٠ ﴾ [الاحزاب : ٤٠]
Muhammad itu sekali-kali bukanlah
bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan
penutup Nabi-Nabi. Dan adalah Allah SWT Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS.
Al-Ahzaab:40)
2, Di
antara para nabi dan rasul, ada yang tidak kita ketahui nama-nama mereka dan Allah
SWT tidak menceritakan kepada kita tentang berita mereka, maka kita beriman
kepada mereka secara umum.
1,
Firman Allah SWT:
﴿ وَلَقَدۡ أَرۡسَلۡنَا رُسُلٗا مِّن قَبۡلِكَ
مِنۡهُم مَّن قَصَصۡنَا عَلَيۡكَ وَمِنۡهُم مَّن لَّمۡ نَقۡصُصۡ عَلَيۡكَۗ .... ﴾ [غافر: ٧٨]
Dan
sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara
mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang
tidak Kami ceritakan kepadamu. (QS. Ghafir:78)
2, Dari
Abu Umamah r.a, ia berkata: "Abu Dzarr r.a, berkata: 'Aku berkata: 'Wahai
Rasulullah SAW, berapakah sempurnanya bilangan para Nabi SAW?" Beliau
bersabda:'124.000, dari mereka ada 315 rasul. Jumlah yang banyak
sekali."HR. Ahmad dan ath-Thabrani.[1]
.Ulul
'Azmi dari para rasul:
Ulul 'Azmi dari para rasul ada lima orang dan mereka
adalah: Nuh a.s, Ibrahim a.s, Musa a.s, Isa a.s, dan Muhammad SAW. Allah SWT
telah menyebutkan mereka dengan firman-Nya:
﴿ شَرَعَ لَكُم مِّنَ ٱلدِّينِ مَا وَصَّىٰ
بِهِۦ نُوحٗا وَٱلَّذِيٓ أَوۡحَيۡنَآ إِلَيۡكَ وَمَا وَصَّيۡنَا بِهِۦٓ إِبۡرَٰهِيمَ
وَمُوسَىٰ وَعِيسَىٰٓۖ أَنۡ أَقِيمُواْ ٱلدِّينَ وَلَا تَتَفَرَّقُواْ فِيهِۚ ...... ﴾ [الشورى: ١٣]
Dia
telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya
kepada Nuh dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa
yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya….. (QS.
Asy-Syura:13)
. Rasul
pertama:
Agama para nabi dan rasul adalah satu
dan syari'at mereka berbeda-beda. Yang pertama memberi kabar gembira tentang
yang terakhir dari mereka dan beriman dengannya, dan yang terakhir membenarkan yang pertama dan beriman
dengannya.
Rasul
yang pertama kali adalah Nuh:
1,
Firman Allah SWT:
﴿ وَإِذۡ أَخَذَ ٱللَّهُ مِيثَٰقَ ٱلنَّبِيِّۧنَ
لَمَآ ءَاتَيۡتُكُم مِّن كِتَٰبٖ وَحِكۡمَةٖ ثُمَّ جَآءَكُمۡ رَسُولٞ مُّصَدِّقٞ
لِّمَا مَعَكُمۡ لَتُؤۡمِنُنَّ بِهِۦ وَلَتَنصُرُنَّهُۥۚ قَالَ ءَأَقۡرَرۡتُمۡ وَأَخَذۡتُمۡ
عَلَىٰ ذَٰلِكُمۡ إِصۡرِيۖ قَالُوٓاْ أَقۡرَرۡنَاۚ قَالَ فَٱشۡهَدُواْ وَأَنَا۠ مَعَكُم
مِّنَ ٱلشَّٰهِدِينَ ٨١ ﴾ [ال عمران: ٨١]
Dan
(ingatlah), ketika Allah SWT mengambil perjanjian dari para Nabi: "Sungguh,
apa saja yang Aku berikan kepadamu
berupa kitab dan hikmah, kemudian datang kepadamu seorang rasul yang
membenarkan apa yang ada padamu, niscaya kamu akan bersungguh-sungguh beriman
kepadanya dan menolongnya". Allah SWT berfirman :"Apakah kamu
mengakui dan menerima perjanjian-Ku terhadap yang demikian itu" Mereka
menjawab:"Kami mengakui". Allah SWTberfirman:"Kalau begitu
saksikanlah (hai para Nabi SAW) dan Aku menjadi saksi (pula) bersama
kamu". (QS. Ali Imran:81)
2,
Firman Allah SWT:
﴿ إِنَّآ أَوۡحَيۡنَآ إِلَيۡكَ كَمَآ أَوۡحَيۡنَآ
إِلَىٰ نُوحٖ وَٱلنَّبِيِّۧنَ مِنۢ بَعۡدِهِۦۚ ..... ﴾ [النساء : ١٦٣]
Sesungguhnya
Kami telah mamberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu
kepada Nuh dan Nabi-Nabi SAW yang kemudiannya, (QS. An-Nisaa`:163)
3, Dari Abu
Hurairah r.a dalam hadits syafa'at, dan
di dalamnya bahwa Nabi SAW bersabda: "Pergilah kepada Nuh, lalu mereka
datang kepada Nuh, lalu mereka berkata: 'Hai Nuh, engkau adalah rasul pertama
kepada penduduk bumi…" Muttafaqun 'alaih.[2]
.Rasul
terakhir:
Rasul terakhir adalah Muhammad SAW.
Firman Allah SWT:
﴿ مَّا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَآ أَحَدٖ مِّن
رِّجَالِكُمۡ وَلَٰكِن رَّسُولَ ٱللَّهِ وَخَاتَمَ ٱلنَّبِيِّۧنَۗ وَكَانَ ٱللَّهُ
بِكُلِّ شَيۡءٍ عَلِيمٗا ٤٠ ﴾ [الاحزاب : ٤٠]
Muhammad
itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia
adalah Rasulullah dan penutup Nabi-Nabi SAW. Dan adalah Allah SWT Maha
Mengetahui segala sesuatu. (QS. Al-Ahzaab: 40)
. Kepada
siapa Allah SWT mengutus para nabi dan rasul
1, Allah
SWT mengutus para nabi dan rasul khusus hanya kepada kaum mereka, seperti
firman Allah SWT:
﴿ ..... وَلِكُلِّ قَوۡمٍ هَادٍ ٧ ﴾ [الرعد: ٧]
dan bagi tiap-tiap kaum ada orang yang
memberi petunjuk. (QS. Ar-Ra'ad:7)
2, Allah
SWT mengutus Muhammad SAW kepada semua umat manusia. Beliau adalah penutup para nabi dan rasul,
dan yang paling utama. Beliau adalah pemimpin keturunan Adam dan pembawa bendera al-hamd (pujian)
pada hari kiamat, dan Allah SWT mengutusnya sebagai rahmat bagi semesta alam.
1,
Firman Allah SWT:
﴿ وَمَآ أَرۡسَلۡنَٰكَ إِلَّا كَآفَّةٗ لِّلنَّاسِ
بَشِيرٗا وَنَذِيرٗا وَلَٰكِنَّ أَكۡثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعۡلَمُونَ ٢٨ ﴾ [سبا: ٢٨]
Dan
Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai
pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan
manusia tiada mengetahui. (QS. Saba`:28)
2,
Firman Allah SWT:
﴿ وَمَآ أَرۡسَلۡنَٰكَ إِلَّا رَحۡمَةٗ لِّلۡعَٰلَمِينَ
١٠٧ ﴾ [الانبياء: ١٠٧]
Dan tiadalah Kami mengutus kamu,
melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. (QS. Al-Anbiyaa`:107)
.Hikmah
diutusnya para nabi dan rasul:
1,
Mengajak manusia kepada menyembah Allah SWT saja dan melarang penyembahan
kepada selain-Nya. Firman Allah SWT:
﴿ وَلَقَدۡ بَعَثۡنَا فِي كُلِّ أُمَّةٖ رَّسُولًا
أَنِ ٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ وَٱجۡتَنِبُواْ ٱلطَّٰغُوتَۖ ..... ﴾ [النحل: ٣٦]
Dan
sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah
Allah SWT(saja), dan jauhilah Thagut itu", … (QS. An-Nahl :36)
2,
Menjelaskan jalan yang menyampaikan kepada Allah SWT:
﴿ هُوَ ٱلَّذِي بَعَثَ فِي ٱلۡأُمِّيِّۧنَ
رَسُولٗا مِّنۡهُمۡ يَتۡلُواْ عَلَيۡهِمۡ ءَايَٰتِهِۦ وَيُزَكِّيهِمۡ وَيُعَلِّمُهُمُ
ٱلۡكِتَٰبَ وَٱلۡحِكۡمَةَ وَإِن كَانُواْ مِن قَبۡلُ لَفِي ضَلَٰلٖ مُّبِينٖ ٢ ﴾ [الجمعة: ٢]
Dialah
yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang
membacakan aya-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan kepada
mereka Kitab dan hikmah. Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam
kesesatan yang nyata. (QS. Al-Jum'ah:2)
3,
Menjelaskan kondisi manusia setelah sampai kepada Rabb mereka pada Hari Kiamat.
Firman Allah SWT:
﴿ قُلۡ يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّمَآ أَنَا۠
لَكُمۡ نَذِيرٞ مُّبِينٞ ٤٩ فَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ لَهُم
مَّغۡفِرَةٞ وَرِزۡقٞ كَرِيمٞ ٥٠ وَٱلَّذِينَ سَعَوۡاْ فِيٓ ءَايَٰتِنَا مُعَٰجِزِينَ
أُوْلَٰٓئِكَ أَصۡحَٰبُ ٱلۡجَحِيمِ ٥١ ﴾ [الحج : ٤٩، ٥١]
Katakanlah:
"Hai manusia, sesungguhnya aku adalah seorang pemberi peringatan yang
nyata kepada kamu". * Maka orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amal-amal yang saleh, bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia. * Dan
orang-orang yang berusaha dengan maksud menentang ayat-ayat Kami dengan
melemahkan (kemauan untuk beriman); mereka itu adalah penghuni-penghuni neraka.
(QS. 22:49-51)
4,
Mendirikan hujjah kepada manusia. Sebagaimana firman Allah SWT:
﴿ رُّسُلٗا مُّبَشِّرِينَ وَمُنذِرِينَ لِئَلَّا
يَكُونَ لِلنَّاسِ عَلَى ٱللَّهِ حُجَّةُۢ بَعۡدَ ...... ﴾ [النساء : ١٦٥]
(Mereka
Kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan
agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah SWTsesudah diutusnya
rasul-rasul itu. (QS. An-Nisaa`: 165)
5,
Rahmat, sebagaimana firman Allah SWT:
﴿ وَمَآ أَرۡسَلۡنَٰكَ إِلَّا رَحۡمَةٗ لِّلۡعَٰلَمِينَ
١٠٧ ﴾ [الانبياء: ١٠٧]
Dan
tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta
alam. (QS. Al-Anbiyaa`:107)
.
Sifat para nabi dan rasul:
1, Semua
nabi dan rasul adalah laki-laki dari golongan manusia. Allah SWT telah memilih
dan menentukan serta menyaring mereka dari semua hamba-Nya. Dia memberi
kelebihan kepada mereka dengan nubuwah dan risalah. Memperkuat mereka dengan
mu'jizat. Memberi kemuliaan kepada mereka dengan risalah, membebani mereka
dengannya, dan menyuruh mereka menyampaikan risalah tersebut kepada manusia
agar mereka menyembah Allah SWT saja dan meninggalkan penyembahan selain-Nya,
dan Dia menjanjikan kepada mereka surga atas hal itu. Sungguh mereka -'alahimush
shalatu was salam- telah berbuat jujur dan menyampaikan.
1,
Firman Allah SWT:
﴿ وَمَآ أَرۡسَلۡنَا مِن قَبۡلِكَ إِلَّا رِجَالٗا
نُّوحِيٓ إِلَيۡهِمۡۖ فَسَۡٔلُوٓاْ أَهۡلَ ٱلذِّكۡرِ إِن كُنتُمۡ لَا تَعۡلَمُونَ
٤٣ ﴾ [النحل: ٤٣]
Dan
Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang Kami beri
wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan
jika kamu tidak mengetahui, (QS. An-Nahl:43)
2,
Firman Allah SWT:
﴿ إِنَّ ٱللَّهَ
ٱصۡطَفَىٰٓ ءَادَمَ وَنُوحٗا وَءَالَ إِبۡرَٰهِيمَ وَءَالَ
عِمۡرَٰنَ عَلَى ٱلۡعَٰلَمِينَ ٣٣﴾ [آل عمران: 33]
Sesungguhnya Allah SWTtelah memilih
Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga 'Imran melebihi segala umat (di masa
mereka masing-masing), (QS. Ali 'Imran33)
3,
Firman Allah SWT:
﴿ وَلَقَدۡ بَعَثۡنَا فِي كُلِّ أُمَّةٖ رَّسُولًا
أَنِ ٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ وَٱجۡتَنِبُواْ ٱلطَّٰغُوتَۖ ..... ﴾ [النحل: ٣٦]
Dan
sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah
Allah SWT (saja), dan jauhilah Thagut itu", … (QS. An-Nahl :36)
2, Allah
SWT menyuruh kepada semua nabi dan rasul agar berdakwah kepada Allah SWT,
menyembah-Nya saja, tiada sekutu bagi-Nya, dan Dia menentukan syari'at bagi setiap
kaum yang sesuai dengan kondisi mereka, sebagaimana firman Allah SWT:
﴿ ..... لِكُلّٖ جَعَلۡنَا مِنكُمۡ شِرۡعَةٗ وَمِنۡهَاجٗاۚ ....... ﴾ [المائدة: ٤٨]
Untuk tiap-tiap umat di antara kamu,
Kami berikan aturan dan jalan yang terang. …, (QS. Al-Maidah :48)
3,
Ketika Allah SWT memilih para nabi dan rasul, Dia memberi sifat kepada mereka
dengan ubudiyah (penghambaan) kepada-Nya pada tingkatan tertinggi, sebagaimana
Dia katakan tentang Muhammad pada maqam tanzil:
﴿ تَبَارَكَ ٱلَّذِي نَزَّلَ ٱلۡفُرۡقَانَ عَلَىٰ
عَبۡدِهِۦ لِيَكُونَ لِلۡعَٰلَمِينَ نَذِيرًا ١ ﴾ [الفرقان: ١]
Maha
Suci Allah SWT yang telah menurunkan Al-Furqaan (yaitu al-Qur'an) kepada
hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam. (QS.
Al-Furqaan:1)
Dan Dia
berfirman pada Nabi Isa bin Maryam a.s:
﴿ إِنۡ هُوَ إِلَّا عَبۡدٌ أَنۡعَمۡنَا عَلَيۡهِ
وَجَعَلۡنَٰهُ مَثَلٗا لِّبَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ ٥٩ ﴾ [الزخرف: ٥٩]
Isa tidak lain hanyalah seorang hamba
yang Kami berikan kepadanya nikmat (kenabian) dan Kami jadikan dia sebagai
tanda bukti (kekuasaan Allah SWT) untuk Bani Israil. (QS. Az-Zukhruf:59)
4, Sesungguhnya
semua nabi dan rasul 'alaihimush shalatu was salam adalah manusia yang
diciptakan, mereka makan dan minum, lupa, tidur, bisa sakit dan akan meninggal
dunia. Mereka tidak berbeda dengan manusia lainnya, tidak mempunyai sedikitpun
dari sifat-sifat rububiyah dan uluhiyah. Mereka tidak bisa memberi manfaat dan
bahaya kepada seseorang kecuali apa yang telah dikehendaki oleh Allah SWT.
Tidak mempunyai sedikit pun dari khazanah (perbendaharaan) Allah SWT. Tidak
mengetahui yang gaib kecuali apa-apa yang diperlihatkan Allah SWT kepada
mereka.
Firman Allah
SWT kepada Nabi-Nya Muhammad SAW:
﴿ قُل لَّآ أَمۡلِكُ لِنَفۡسِي نَفۡعٗا وَلَا
ضَرًّا إِلَّا مَا شَآءَ ٱللَّهُۚ وَلَوۡ كُنتُ أَعۡلَمُ ٱلۡغَيۡبَ لَٱسۡتَكۡثَرۡتُ
مِنَ ٱلۡخَيۡرِ وَمَا مَسَّنِيَ ٱلسُّوٓءُۚ إِنۡ أَنَا۠ إِلَّا نَذِيرٞ وَبَشِيرٞ لِّقَوۡمٖ
يُؤۡمِنُونَ ١٨٨ ﴾ [الاعراف: ١٨8]
Katakanlah:
"Aku tidak berkuasa menarik kemanfa'atan bagi diriku dan tidak (pula)
menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah SWT. Dan sekiranya aku
mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan
aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi
peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman".
(QS. Al-A'raaf:188)
. Keistimewaan
Para Nabi dan Rasul 'alaihimush shalatu was salam:
Para nabi dan rasul 'alaihimush
shalatu was salam adalah manusia paling suci hatinya, paling cerdas
akalnya, paling benar imannya, paling baik akhlaknya, paling sempurna agamanya,
paling kuat ubudiyahnya, paling sempurna tubuhnya, dan paling tampan rupanya.
Dan Allah SWT telah mengkhususkan mereka dengan beberapa keistimewaan, yang
terpenting adalah:
1, Allah
SWT telah memilih mereka dengan wahyu dan risalah.
1, Firman Allah SWT:
﴿ ٱللَّهُ يَصۡطَفِي مِنَ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةِ رُسُلٗا
وَمِنَ ٱلنَّاسِۚ ..... ﴾ [الحج : ٧٥]
Allah SWT memilih utusan-utusan-(Nya)
dari malaikat dan dari manusia: …(QS. Al-Hajj:75)
2, Firman Allah SWT:
﴿ قُلۡ إِنَّمَآ أَنَا۠ بَشَرٞ مِّثۡلُكُمۡ
يُوحَىٰٓ إِلَيَّ أَنَّمَآ إِلَٰهُكُمۡ إِلَٰهٞ وَٰحِدٞۖ ..... ﴾ [الكهف: ١١٠]
Katakanlah:"Sesungguhnya aku ini
hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa
sesungguhnya Ilah kamu itu adalah Ilah Yang Esa". (QS. Al-Kahfi:110)
2,
Sesungguhnya mereka dipelihara dari kesalahan pada apa-apa yang mereka
sampaikan kepada manusia yaitu aqidah dan hukum. Jikalau mereka keliru, maka Allah
SWT meluruskan mereka kepada yang haq dan benar.
Firman Allah
SWT:
﴿ وَٱلنَّجۡمِ إِذَا هَوَىٰ ١ مَا ضَلَّ صَاحِبُكُمۡ
وَمَا غَوَىٰ ٢ وَمَا يَنطِقُ عَنِ ٱلۡهَوَىٰٓ ٣ إِنۡ هُوَ إِلَّا وَحۡيٞ يُوحَىٰ ٤
عَلَّمَهُۥ شَدِيدُ ٱلۡقُوَىٰ ٥ ﴾ [النجم : ١، ٥]
Demi
bintang ketika terbenam, * kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak keliru, *
dan tiadalah yang diucapkannya itu (al-Qur'an) menurut kemauan hawa nafsunya. *
Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya), * yang
diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat, (QS. 53:1-5)
3,
Sesungguhnya mereka tidak bisa diwaris setelah kematian mereka.
Dari
'Aisyah r.a, ia berkata, 'Rasulullah SAW bersabda, 'Kami tidak diwaris, apa
yang kami tinggalkan menjadi sedakah.' Muttafun 'alaih.[3]
4, Mata
mereka tidur dan hati mereka tidak tidur.
Dari
Anas bin Malik r.a dalam cerita Isra`: 'Dan Nabi SAW tidur kedua matanya
tetapi tidak tidur hatinya. Demikian pula para nabi, mata mereka tidur tapi
hati mereka tidak tidur."HR. al-Bukhari.[4]
5,
Sesungguhnya mereka diberi pilihan di antara dunia dan akhirat saat akan
meninggal dunia.
Dari
'Aisyah r.a, ia berkata, "Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Tidak
ada seorang nabi yang sakit kecuali diberi pilihan antara dunia dan akhirat."
Muttafaqun 'alaih.[5]
6, Mereka
dikuburkan di tempat mereka meninggal dunia.
Dari Abu Bakar r.a, ia berkata, 'Saya
mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Tidak akan dikuburkan seorang nabi kecuali
di tempat ia meninggal dunia" HR. Ahmad.[6]
7, Bumi
tidak dapat memakan jasad mereka.
Dari Aus bin Aus r.a, ia berkata,
“Rasulullah SAW bersabda: 'Sesungguhnya hari terbaik kamu adalah hari Jum'at…’
dan dalam hadits ini: ‘mereka bertanya: 'Hai Rasulullah, bagaimana shalawat
kami diperlihatkan kepadamu sedangkan engkau telah hancur?’ Mereka mengatakan:
engkau telah hancur. Beliau menjawab: 'Sesungguhnya Allah SWT mengharamkan
jasad para Nabi kepada bumi." HR. Abu Daud.[7]
8, Mereka
tetap hidup di kubur mereka dan melakukan shalat.
1, Dari Anas r.a, dari Nabi SAW, beliau
bersabda, 'Para Nabi SAW tetap hidup di
kubur mereka, melaksanakan shalat.' HR. Abu Ya'la.[8]
2, Dari Anas
r.a, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, 'Aku melewati Musa a.s pada
malam aku diisra`kan
di sisi tumpukan pasir merah sedang shalat di dalam kuburnya." HR.
Muslim.[9]
9, Istri-istri mereka tidak boleh dikawini
setelah mereka.
Firman Allah SWT:
﴿ ...... وَمَا كَانَ لَكُمۡ أَن تُؤۡذُواْ رَسُولَ
ٱللَّهِ وَلَآ أَن تَنكِحُوٓاْ أَزۡوَٰجَهُۥ مِنۢ بَعۡدِهِۦٓ أَبَدًاۚ إِنَّ ذَٰلِكُمۡ
كَانَ عِندَ ٱللَّهِ عَظِيمًا ٥٣ ﴾ [الاحزاب : ٥٣]
Dan
tidak boleh kamu menyakiti (hati) Rasulullah dan tidak (pula) mengawini
isteri-isterinya selama-lamanya sesudah ia wafat. Sesungguhnya perbuatan itu
adalah amat besar (dosanya) di sisi Allah SWT. (QS. Al-Ahzaab:53)
. Wajib
beriman kepada semua nabi dan rasul. Barang siapa kafir kepada salah seorang
dari mereka, berarti dia kafir kepada semuanya. Wajib membenarkan apa-apa yang
shahih dari mereka yaitu berita-berita mereka, mengikuti mereka dalam kebenaran
iman, sempurna tauhid dan akhlak yang baik. Dan wajib mengamalkan syari'at nabi
yang diutus kepada kita dari mereka, yaitu penutup dan sebaik-baik yang diutus
kepada semua manusia dan alam semesta, yaitu Muhammad SAW.
Firman Allah
SWT:
﴿ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ ءَامِنُواْ
بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَٱلۡكِتَٰبِ ٱلَّذِي نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِۦ وَٱلۡكِتَٰبِ
ٱلَّذِيٓ أَنزَلَ مِن قَبۡلُۚ وَمَن يَكۡفُرۡ بِٱللَّهِ وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ
وَرُسُلِهِۦ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأٓخِرِ فَقَدۡ ضَلَّ ضَلَٰلَۢا بَعِيدًا ١٣٦ ﴾ [النساء : ١٣٦]
Wahai
orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah SWTdan Rasul-Nya dan
kepada kitab yang Allah SWT turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang Allah
SWT turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah SWT,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian,
maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya. (QS. An-Nisaa`:136)
.
Manfaat beriman kepada para nabi dan rasul:
Mengenal rahmat Allah SWT kepada
hamba-hamba-Nya dan perhatian-Nya kepada manusia. Di mana Dia SWT mengutus para
rasul kepada manusia yang memberi petunjuk untuk menyembah Rabb, dan bagaimana
manusia menyembah-Nya.
Di
antaranya: Memuji Allah SWT dan bersyukur kepada-Nya atas nikmat ini.
Di
antaranya: mencintai rasul dan memuji mereka tanpa berlebihan; karena mereka
adalah utusan-utusan Allah SWT, beribadah kepada-Nya, menyampaikan risalah-Nya,
dan memberi nasihat kepada hamba-hamba-Nya.
[1] Shahih li ghairih. HR.
Ahmad no 22644, dan ath-Thabrani dalam al-Kabiir 8/217. lihat: ash-Shahihah no.
2668
Post a Comment