Fadhail Amal


                                                    Fadhail Amal

     Dalam bab ini penulis akan mengetengahkan sebagian ayat-ayat Al Qur'an dan hadist shahih tentang fadhail amal yang mendekat diri kepada Allah, sebagai pendorong (agar seseorang) giat beramal, memperbanyak amal shaleh, berlomba-lomba dalam beramal dan merasakan nikmatnya beramal.
     Penjelasan tentang keutamaan suatu amal akan membangkitkan semangat serta kerinduan untuk beramal, dapat menciptakan kekutan rohani dan jasmani, mengusir rasa malas dan keengganan, juga dapat menggerakkan anggota tubuh untuk melakukan ketaatan dan ibadah.
Allah Allah I berfirman:
﴿ وَبَشِّرِ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ أَنَّ لَهُمۡ جَنَّٰتٖ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُۖ كُلَّمَا رُزِقُواْ مِنۡهَا مِن ثَمَرَةٖ رِّزۡقٗا قَالُواْ هَٰذَا ٱلَّذِي رُزِقۡنَا مِن قَبۡلُۖ وَأُتُواْ بِهِۦ مُتَشَٰبِهٗاۖ وَلَهُمۡ فِيهَآ أَزۡوَٰجٞ مُّطَهَّرَةٞۖ وَهُمۡ فِيهَا خَٰلِدُونَ ٢٥ ﴾ [البقرة: ٢٥] 
"Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu." Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya". (Q.S. Al Baqarah: 25).

·          Keutamaan Ikhlas Dan Berniat Yang Baik.
  1. Allah I berfirman:
﴿ وَمَآ أُمِرُوٓاْ إِلَّا لِيَعۡبُدُواْ ٱللَّهَ مُخۡلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤۡتُواْ ٱلزَّكَوٰةَۚ وَذَٰلِكَ دِينُ ٱلۡقَيِّمَةِ ٥ ﴾ [البينة: ٥] 
"Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (Q.S. Al Bayyinah: 5) .


  1. Hadist Nabi r:
عَنْ أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ أَبِي حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ t قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللَّهِ r يقول: ((إِنّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى. فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوْ امرَأَةٍ يِنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ)) متفق عَلَى صحته
Dari Amirul Mukminin Abi Hafsh Umar bin Khatab t, dia berkata: “Sesungguhnya setiap amal perbuatan tergantung niatnya, dan sesungguhnya seseorang  akan mendapatkan apa yang ia niatkan, jika ia berniat hijrah karena Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya, dan siapa yang hijrah karena dunia (harta, dan lain-lain ...) atau karena wanita yang akan dinikahinya maka hijrahnya untuk apa yang ia niatkan” Muttafaq ’alaih. [1]

  1. Hadist Nabi r:
وعَنْ أبي هُرَيْرَةَ عَبْدِ الرَّحْمنِ بْنِ صَخْرٍ t قاَلَ: قَالَ رَسُول اللَّه r: ((إِنَّ اللَّهَ تَعَالىَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَلا إِلَى أَمْوَالِكُمْ، وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوْبِكُمْ وأَعْمَالِكُمْ )) رَوَاهُ مُسْلِمٌ
Dari Abu Hurairah t berkata: “Rasulullah r bersabda:  “Sesungguhnya Allah I tidak memandang kepada rupa kalian dan tidak pula kepada harta kalian tetapi Allah memandang kepada hati dan amal kalian” . HR. Muslim. [2]

Keutamaan orang yang bercita-cita melakukan kebajikan
وعَنْ أبي العباس عبد اللَّه بْنِ عَبَّاسِ بْنِ عَبْدِ الْمُطًّلِبِ عَنْ رَسُول اللَّهِ r فيما يروى عَنْ ربه -تَبَارَك وَتَعَالَى- قال:   ((إنَّ اللَّهَ تَعَالىَ كَتَبَ الحَسَنَاتِ والسيِّئاتِ، ثُمَّ بيَّن ذَلكَ، فَمَنْ همَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبهَا اللَّه تَعَالىَ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً، وَإنْ همَّ بِهَا فعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللَّه عَشَرَ حَسَنَاتٍ إِلَى سَبْعِمِائَةٍ ضِعْفٍ إِلَى أضْعَافٍ كَثِيْرَةٍ، وَإنْ همَّ بِسَيِّئَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللَّهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً، وَإنْ همَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللَّه سيِّئةً وَاحِدَةً )) مُتَّفّقٌ عَلَيْهِ.
Dari Ibnu Abbas t, dari Rasulullah r, beliau meriwayatkan dari Rabbnya, Allah berfirman: “Sungguh Allah mencatat setiap kebaikan dan keburukan maka barangsiapa yang ingin melaksanakan suatu kebaikan namun tidak jadi melakukannya, maka pasti Allah mencatat di sisiNya sebagai sebuah kebaikan yang sempurna, dan jika ia ingin melakukanya (kebaikan)  kemudian melaksanakannya, maka Allah menuliskan untuknya sepuluh kebaikan hingga digandakan menjadi tujuratus kali kebaikan dan bahkan lebih banyak dari itu, dan jika ia ingin melakukan amal keburukan dan tidak jadi melaksanakannya, Allah menuliskan baginya suatu kebaikan yang sempurna, dan jika ia melakukannya Allah menuliskan satu dosa untuknya”. Muttafaq ’alaih. [3]

1. Fadhail Iman
1.   Allah I berfirman:
﴿ سَابِقُوٓاْ إِلَىٰ مَغۡفِرَةٖ مِّن رَّبِّكُمۡ وَجَنَّةٍ عَرۡضُهَا كَعَرۡضِ ٱلسَّمَآءِ وَٱلۡأَرۡضِ أُعِدَّتۡ لِلَّذِينَ ءَامَنُواْ بِٱللَّهِ وَرُسُلِهِۦۚ ذَٰلِكَ فَضۡلُ ٱللَّهِ يُؤۡتِيهِ مَن يَشَآءُۚ وَٱللَّهُ ذُو ٱلۡفَضۡلِ ٱلۡعَظِيمِ ٢١ ﴾ [الحديد: ٢١] 
"Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan syurga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar (Q.S. Al Hadid: 21).
2.   Allah I berfirman:
﴿ إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ كَانَتۡ لَهُمۡ جَنَّٰتُ ٱلۡفِرۡدَوۡسِ نُزُلًا ١٠٧ ﴾ [الكهف: ١٠٧] 
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal", (Q.S. Al Kahfi: 107).
3.   Hadist Nabi r:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ t قاَلَ: سُئِلَ النَّبِيُّ r أَيُّ الْعَمَلِ أَفْضَلُ؟ قَالَ: (إِيْمَانٌ باِللهِ وَرَسُوْلِهِ) قِيْلَ: ثُمَّ مَاذَا؟ قَالَ: (اْلجِهَادُ فِي سَبِيْلِ اللَّهِ) قِيْلَ: ثُمَّ مَاذَا؟ قَالَ: (حَجٌّ مَبْرُوْرٌ) مُتَّفّقٌ عَلَيهِ.
Dari Abu Huraira t, ia berkata: “Nabi r ditanya: "Amalan Apakah yang paling afdhal?" beliau bersabda: “Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya”, lalu amalan apa lagi?  “Berjihad fi sabilillah”, Jawab Rasulullah. Kemudian ada yang bertanya: “Kemudian amalan apa lagi?”, beliau bersabda:  “Haji mabrur”. Muttafaq ’alaih. [4]
4.   Hadist Nabi:
عَنْ عُثْمَانَ t قاَلَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ r: ((مَنْ مَاتَ وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّهُ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ)) أخرجه مسلم.
Dari Utsman t, ia berkata: Nabi r bersabda: "Barangsiapa yang mati dan dia mengetahui bahwa tiada tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya selain Allah niscaya dia masuk surga". ( H.R. Muslim ). [5]

2.  Fadhilah Ibadah
Fahadilah Wudhu'
وَعَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانٍ t قَالَ: قَالَ رَسُول اللَّهِ r: (مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوْءَ، خَرَجَتْ خَطَاياَهُ مِنْ جَسِدِهِ حَتىَّ تَخْرُجَ مِنْ تَحْتَ أَظْفَارِهِ) رَوَاهُ مُسلِمٌ.
Dari Utsman bin Afan t, ia berkata: “Rasulullah r bersabda: “Barangsiapa yang berwudhu lalu menyempurnakan wudhunya maka keluarlah dosa-dosanya dari tubuhnya bahkan dosa-dosa itu keluar dari  bawah kukunya juga keluar”. HR. Muslim.[6]
Fadhilah Mendahulukan Yang Kanan
وَعَنْ عَائِشَةَ t قَالَتْ: كَانَ رَسُول اللَّهِ r يُعْجِبُهُ الْتَيَمُّنُ فِي شَأْنِهِ كُلِّهِ: فِي طُهُوْرِهِ، وَتَرَجُّلِهِ، وَتَنَعله. مُتَّفَقٌ عَلَيهِ.
Dari `Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata: “Rasulullah r sangat menyukai memaulai dari kanan dalam setiap pekerjaannya; bersuci, menyisir rambut dan memakai sandal”. Muttafaq ’alaih. [7]
Fadhailah Shalat Sunat Wudhu'
عَنْ ُعقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ t أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ r يَقُوْلُ : ((مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَتَوَضَّأُ فَيُحْسِنُ وُضُوْءَهُ ، ثُمَّ يَقُوْمُ فَيُصَليِّ رَكْعَتَيْنِ مُقْبِلٌ عَلَيْهِمَا بِقَلْبِهِ وَوَجْهِهِ إِلاَّ وَجَبَتْ لَهُ اْلجَنَّةُ )) أخرجه مسلم.
Dari Uqbah bin 'Amir t bahwa dia mendengar Nabi r bersabda: "Tidaklah seorang muslim berwudhu dengan sempurna kemudian mendirikan shalat dua rakaat dengan hati dan wajah yang penuh kekhusyuan niscaya wajib baginya mendapatkan balasan surga". ( H.R. Muslim ). [8]

Fadhilah Azan
Hadist Nabi r:
عَنْ َعبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمنِ أَنَّ أَبَا سَعِيْدٍ الْخُدْرِي t قَالَ لَهُ: إِنِّي أَرَاكَ تُحِبُّ اْلغَنَمَ وَاْلبَادِيَةَ؛ فَإِذَا كُنْتَ فِي غَنَمِكَ أَوْ بَادِيْتَكَ؛ فَأَذِنْتَ ِللصَّلاَةِ؛ فَارْفَعْ صَوْتَكَ بِالنِّدَاءَ؛ فَإِنَّهُ لاَ يَسْمَعُ مَدَى صَوْتَ اْلمُؤَذِّنِ، جِنٌّ وَلاَ إِنْسٌ، وَلاَ شَيْءٌ، إِلاَّ شَهِدَ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ قَالَ أَبُوْ سَعِيْدٌ: سَمِعْتُهُ مِن ْرَسُولَ اللَّهِ r. رَوَاهُ البُخَارِيُّ.
Dari Abdullah bin Abdurrahman bahwa Abu Sa'id Al Khudri t, berkata kepadanya: “Sesungguhnya aku melihat engkau menyukai kambing dan padang, maka bila engkau berada di tempat pengembala atau di padang kumandangkanlah azan shalat, angkat suaramu ketika mengumandangkannya karena sesungguhnya setiap jin, manusia dan sesuatu yang mendengar suara orang yang azan, ia akan menjadi saksi untuknya di hari kiamat”. Abu Sa'id Al Khudri t berkata: “Aku mendengarnya dari Rasulullah r”. HR. Bukhari [9]
Hadist Nabi r:
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ t أَنَّ رَسُول اللَّهِ r قال: (لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِي النِّدَاءَ وَالصَّفِّ اْلأَوَّلِ؛ ثُمَّ لَمْ يَجِدُوْا إِلاَّ أَنْ يَسْتَهِمُوْا عَلَيْهِ لاَسْتَهَمُوْا) مُتَّفَقٌ عَلَيهِ.
Dari Abu Huraira t, Rasulullah r bersabda: “Jikalau manusia mengetahui apa yang mereka dapatkan pada azan dan shaf yang pertama, kemudian mereka tidak mendapatkannya kecuali dengan cara diundi niscaya mereka akan minta diundi”. Muttafaq ’alaih. [10]
Hadist Nabi r:
عَنْ مُعَاوِيَةَ t قَالَ: سَمِعْتُ رَسُول اللَّهِ r يَقُوْلَ: (اَلْمُؤَذِّنُوْنَ أَطْوَلُ النَّاسِ أَعْنَاقاً يَوْمَ الْقِيَامَةِ) رَوَاهُ مُسلِمٌ
Dari Muawiyah t, ia berkata: “Aku mendengar Rasulullah r bersabda: “Para muazin di hari kiamat adalah orang  yang paling panjang lehernya”. HR. Muslim. [11]

1-  Fadhail Shalat
·                                Fadhilah berjalan menuju masjid serta shalat berjamaah di masjid.
1.   Hadist Nabi r:
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ t قاَلَ: قَالَ رَسُول اللَّهِ r: (صَلاَةُ الْحَمِيْعِ تَزِيْدُ عَلىَ صَلاَتِهِ فِي بَيْتِهِ وَ صَلاَتِهَ فِي سُوْقِهِ خَمْساً وَعِشْرِيْنَ دَرَجَةً؛ فَإِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا تَوَضَّأَ، فَأَحْسَنَ، وَأَتَى الْمَسْجِدَ لاَ يُرِيْدُ إِلاَّ الصَّلاَةَ، لَمْ يَخْطُ خُطْوَةً إِلاَّ رَفَعَ اللهُ بِهَا دَرَجَةٌ، وَحُطَّ عَنْهُ خَطِيْئَةٌ، حَتىَّ يَدْخُلَ الْمَسْجِدَ، وَإِذَا دَخَلَ اْلمَسْجِدَ كَانَ فِي الصَّلاَةِ مَا كَانَتِ تَحْبِسُهُ ، وَتُصَليِّ عَلَيْهِ اْلمَلاَئِكَةُ مَادَامَ فِي مَجْلِسِهِ الَّذِي يُصَليِّ فِيْهِ: اَللّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ اَللّهُمَّ اْرحَمْهُ! مَا لَمْ يُحْدِثْ ِفيْهِ) مُتَّفَقٌ عَلَيهِ.
Dari Abu Huraira t, ia berkata: “Rasulullah r bersabda: “Shalat yang dilakukan oleh seseorang secara berjamaah dilipatgandakan baginya  dari shalat yang dia lakukan  di rumahnya dan di pasar sebanyak dua puluh lima kali lipat, karena sesungguhnya ketika dia berwudhu lalu menyempurnakan wudhunya kemudian keluar menuju masjid dengan tujuan hanya untuk melaksanakan shalat, maka  tidaklah satu langkah yang ia langkahkan melainkan diangkat baginya satu derajat dan dihapuskan baginya  satu kesalahan hingga dia memasuki masjid, dan apabila dia telah masuk masjid, maka dia dianggap sedang dalam shalat selama dirinya menunggu shalat, malaikatpun berdo'a baignya selama dia menetap di tempat tersebut: "Ya Allah ampunilah dia, ya Allah berikanlah  rahmat kepadanya" selama dia tidak berhadas. Muttafaq ’alaih. [12]
2.   Hadist Nabi r:
عَنِ ابْنِ عُمَرَ t أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ r قَالَ: (صَلاَةُ اْلجَمَاعَةِ أَفْضَلُ مِنْ صَلاَةِ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِيْنَ دَرَجَةً) مُتَّفَقٌ عَلَيهِ.
Dari Ibnu Umar t bahwa Rasulullah r bersabda: “Shalat berjamaah lebih utama daripada shalat sendiri sebanyak dua puluh tujuh derajat”. Muttafaq’alaih. [13]
·         Fadhilah orang yang datang ke masjid do'a pagi dan petang.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ t عَنِ النَّبِيِّ r قَالَ: (مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ أَوْ رَاحَ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُ فِي اْلجَنَّةِ نُزُلاً كُلَّمَا غَدَا أَوْ رَاحَ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
Dari Abu Huraira t, dari Nabi r ia berkata: “Siapa yang berangkat ke masjid di waktu pagi atau sore, Allah menyediakan baginya hidangan baginya di surga ketika ia berada di waktu pagi atau sore” Muttafaq ’alaih. [14]

·         Fadhilah datang menuju masjid dengan tenang dan khusyu'.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ t قَالَ: سَمِعْتُ رَسُول اللَّهِ r يَقُوْلُ: (إِذَا ثوب ِللصَّلاَةِ فَلاَ تَأْتُوْهَا وَأَنْتُمْ تَسْعَوْنَ، وَأْتُوْهَا وَعَلَيْكُمُ السَّكِيْنَةُ، فَمَا َأدْرَكْتُمْ َفَصَلُّوْا وَما فَاتَكُمْ فَأَتِمُّوْا ، فَإِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا كَانَ يَعْمِدُ إِلَّى الصَّلاَةِ ، فَهُوَ فِي صَلاَةٍ) . مُتَّفَقٌ عَلَيهِ
Dari Abu Huraira t, ia berkata: “Aku mendengar Rasulullah r bersabda: “Bila iqamat untuk shalat telah dikumandangkan, janganlah mendatanginya dengan berlari tapi datangilah dengan berjala, dan tetaplah tenang, maka ikutilah shalat pada raka’at yang kalian dapatkan sedangkan raka’at yang tertinggal sempurnakanlah karena  sesungguhnya salah seorang kamu bila menunju shalat (masjid) berarti ia telah berada dalam keadaan shalat”. Muttafaq ’alaih. . [15]

·         Fadhilah mengucapkan "Aamiin"
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ t أَنَّ رَسُول اللَّهِ r قَالَ: إِذَا قَالَ أَحَدُكُمْ آمِيْن وَقَالَتِ اْلَملاَئِكَةُ فِي السَّمَاءِ: آمِيْن فَوَافَقَتْ إِحْدَاهُمَا اْلأُخْرَى غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ . متفق عليه

Dari Abu Huraira t bahwa Rasulullah r bersabda: "Apabila salah seorang kalian mengucapkan "Aamiin" dan para malaikatpun di langit mengucapkan "Aamiin", ternyata kedua Aamiin tersebut dalam waktu yang bersamaan maka diampuni dosa orang yang mengucapkanya". Muttafaq alaih. [16]

·         Fadhilah shalat di awal waktu
وَعَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ t قَالَ: سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ r: أَيُّ اْلأَعْمَالِ أَفْضَلُ؟ قَالَ: (اَلصَّلاَةُ عَلىَ وَقْتِهَا) قلت: ثُمَّ أَيُّ؟ قَالَ: (بِرُّ اْلوَالِدَيْنِ) قُلْتُ: ثُمَّ أَيُّ؟ قَالَ: (اَلْجِهاَدُ فِي سَبِيْلِ اللَّهِ) قَالَ حَدَّثَنِي بِهِنَّ رَسُوْلُ اللهِ r وَلَوِ اسْتَزَدْتُهُ لَزَادَنِي  مُتَّفَقٌ عَلَيهِ.
Dari Ibnu Mas`ud t berkata : “Aku bertanya kepada Rasulullah r: “Apakah amalan yang paling afdhal?”, beliau bersabda:  Shalat pada waktunya”, aku berkata kembali: “Kemudian apa?", beliau bersabda:  “Berbakti kepada kedua orang tua”, kemudian apa?”, beliau bersabda:  “Berjihad fi sabilillah”. Ibnu Mas'ud berkata: Rasulullah r telah menyampaikannya kepadaku secara langsung, jikalau aku meminta tambahan nasehat lagi niscaya beliau menambahnya. Muttafaq ’alaih. [17]

·         Fadhilah shalat shubuh dan ashar.
1.   Hadist Nabi r:
عَنْ أَبِي مُوْسَى اْلأَشْعَرِي t قَالَ، َقالَ رَسُول اللَّهِ r: (مَنْ صَلىَّ الْبَرْدَيْنِ دَخَلَ الْجَنَّةَ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
Dari Abu Musa Al Asy’ari t, ia berkata: “Rasulullah r bersabda: “Barangsiapa yang melakukan shalat Shubuh dan Ashar (berjamaah) dia akan masuk surga”. Muttafaq ’alaih. [18]
2.   Hadist Nabi t:
عَنْ أَبِي بَصْرَةَ t قَالَ: صَلىَّ بِنَا رَسُوْلُ اللهِ r الْعَصْرَ بِالْمخمصِ فَقَالَ: (إِنَّ هذِهِ الصَّلاَةَ عُرِضَتْ عَلىَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ فَضَيَّعُوْهَا فَمَنْ حَافَظَ عَلَيْهَا كَانَ لَهُ أَجْرُهُ مَرَّتَيْنِ .. )) أخرجه مسلم
Dari Abu Bashrah t dia berkata: "Kami shalat ashar bersama rasulullah r di Makhmash, lalu beliau bersabda: shalat ini difardhukan kepada umat sebelum kalian akan tetapi mereka melalaikannya. Maka siapa yang menjaganya untuk dua pahala (H.R. Muslim).[19]



·         Fadhilah shalat 'Isya dan Shubuh berjamaah.
عَنْ عُثْمَانَ t قَالَ: سَمِعْتُ رَسُول اللَّهِ r يَقُوْلُ: (مَنْ صَلىَّ اْلعِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ؛ فَكَأَنَّمَا قَامَ نِصْفَ الَّليْلِ، وَمَنْ صَلىَّ الصُّبْحَ فِي جَمَاعَةٍ؛ فَكَأَنَّمَا صَلىَّ اللَّيْلَ كُلَّهُ) رَوَاهُ مُسلِمٌ.
Dari ‘Utsman bin ‘Affan t, ia berkata: “Aku mendengar Rasulullah r bersabda: “Barangsiapa yang mendirikan shalat isya secara  berjamaah seolah-olah ia telah melakukan shalat setengh malam, dan barangsiapa yang melakukan shalat shubuh secara berjamaah maka seolah-olah ia telah melakukan shalat sepanjang malam”. HR. Muslim. [20]
· Fadhilah menunggu shalat setelah selesai melakukan shalat
وَعَنْهُ t قاَلَ، قَالَ رَسُول اللَّهِ r: (أَلاَ أَدُلُّكُمْ عَلىَ مَا يَمْحُو اللَّهُ بِهِ الْخَطَايَا وَيَرْفَعُ بِهِ الدَّرَجاَتِ؟) قَالُوْا: بَلىَ! يَا رَسُول اللَّهِ. قَالَ: (إِسْبَاغُ اْلوُضُوْءِ عَلىَ الْمَكَارِهِ، وَكَثْرَةُ الْخُطَا إِلَى الْمَسَاجِدِ، وَاْنتِظَارُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الصَّلاَةِ؛ فَذلِكُمُ الرِّبَاطُ) رَوَاهُ مُسْلِمٌ.
Dari Abu Huraira t, ia berkata: “Rasulullah r bersabda: “Maukah kalian aku beritahu sesuatu yang dapat menghapuskan dosa dan mengangkat derajat?”, para sahabat menjawab: “Tentu (wahai Rasulullah r), beliau bersabda: “Menyempurnakan wudhu pada anggota wudhu yang sulit (disentuh air) dan memperbanyak langkah menuju masjid (untuk shalat jamaah) dan menunggu (masuk) waktu shalat setelah melakukan shalat (fardhu), maka itulah ribath (jihad pada posisi garis yang berbatasan dengan daerah musuh)”.HR. Muslim. [21]
·         Fadhilah menetap di masjid setelah shalat Shubuh.
عَنْ سَمَاكِ بنِ حَرْبٍ قَالَ: قُلْتُ لِجَاِبرِ بْنِ سَمُرَةَ أَكُنْتَ تُجَالِسُ رَسُوْلَ اللهِ r؟ قاَلَ: نَعَمْ كَثِيْرًا، كَانَ لاَ يَقُوْمُ مِنْ مُصَلاَّهُ الَّذِي يُصَليِّ فِيْهِ الصُّبْحَ أَوِ الْغَدَاةَ حَتىَّ تَطْلُعَ الشَّمْسُ، فَإِذَا طَلَعَتْ الشَّمْسُ قَامَ . أخرجه مسلم
·         Dari Samak bin Harb ia berkata: "Aku bertanya kepada Jabir bin Samurah: "Apakah engkau pernah duduk bersama rasulullah r?" dia menjawab: "Ya, sering". Beliau setelah shalat shubuh selalu menatap di masjid hingga matahari terbit. Dan apabila matahari telah terbit maka beliaupun keluar". (H.R. Muslim). [22]
·         Fadhilah Hari Jum'at
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ t قَالَ: قَالَ رَسُول اللَّهِ r: (خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ يَوْمَ الْجُمْعَةِ: فِيْهِ خُلِقَ آدَمُ، وَفِيْهِ أَدْخَلَ الْجَنَّةَ، وَفِيْهِ أُخْرِجَ مِنْهَا، ولا تقوم الساعة إلا في يوم الجمعة ) رَوَاهُ مُسلِمٌ.
Dari Abu Huraira t, ia berkata : “Rasulullah r bersabda: “Sebaik-baik hari di mana  matahari terbit padanya adalah hari Jum’at, di hari itu Adam dimasukan ke dalam surga dan pada  hari itu Adam dikeluarkan dari surga dan hari kiamat akan terjadi pada hari Jum'at”. HR. Muslim. [23]
·         Fadhilah mandi Jumat, mendengarkan khutbah dan shalat jum'at
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ t عَنِ النَّبِيِّ r قَالَ: ((مَنِ اغْتَسَلَ ثُمَّ أَتَى الْجُمْعَةَ فَصَلىَّ مَا قُدِّرَ لَهُ ثُمَّ أَنْصَتَ حَتىَّ يَفْرُغَ مِنْ خُطْبَتِهِ، ثُمَّ يُصَلِيَ مَعَهُ غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجُمْعَةِ اْلأُخْرَى وَفَضْلِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ)). أخرجه مسلم.
Dari Abu Hurairah t dari Nabi r, beliau bersabda: barang siapa mandi kemudian pergi Jum'at lalu melakukan shalat sunat semampunya dan diam hingga selesai khutbah kemudian shalat Jum'at bersama imam niscaya Allah akan mengampuni dosanya pada hari itu hingga Jum'at yang akan datang ditambah tiga hari. (H.R. Muslim). [24]
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ t أَنَّ رَسُول اللَّهِ r ذَكَرَ يَوْمَ الْجُمْعَةِ، فَقَالَ: (فِيْهَا سَاعَةٌ لاَ يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ؛ وَهُوَ قَاِئمٌ يُصَليِّ يَسْأَلُ اللَّهَ شَيْئاً؛ إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ) وَأَشَارَ بِيَدِهَ يُقَللِّـُهَا. مُتَّفَقٌ عَلَيهِ.
Dari Abu Huraira t, bahwa Rasulullah r menceritakan tentang hari jum’at lalu bersabda: “Di hari itu ada saat tertentu, di mana tidaklah seorang muslim mendapatkannya sementara dia berdiri shalat lalu meminta sesuatu kepada Allah I, melainkan Allah mengbabulkan permintaan tersebut baginya”, beliau mengisyaratkan dengan tangannya yang berarti sedikit ." (muttafaq alaih ) [25]
·         Fadilah Sunat Rawatib.
عن أم المؤمنين أم حبيبة رملة بنت أبي سفيان رضي الله عنها قالت: سمعت رَسُول اللَّهِ صلّى الله عليه وسلّم يقول: (ما من عبد مسلم يصلي لله تعالى كل يومٍ اثنتي عشرة ركعة؛ تطوعاً غير الفريضة؛ إلا بنى اللَّه له بيتاً في الجنة، -أو إلا بني له بيت في الجنة-) قالت أم حبيبة: فما برحت أصليهن بعد  رَوَاهُ مُسلِمٌ.
Dari Ummul Mukminin, Ummu Habibah Ramlah binti Abu Sufyan r.a ia berkata: “Aku mendengar Rasulullah SAW  bersabda: “Tidak seorangpun hamba muslim melakukan shalat sunat karena Allah Ta’ala setiap hari 12 rakaat melainkan Allah dirikan rumah untuknya di surga (atau “melainkan dirikan untuknya rumah di surga”) Ummu Habibah berkata: “Semenjak itu saya selalu melakukannya”. HR. Muslim. [26]

·         Fadilah Tahajud dan Qiyamullail.
1. Allah Taala berfirman:
﴿ تَتَجَافَىٰ جُنُوبُهُمۡ عَنِ ٱلۡمَضَاجِعِ يَدۡعُونَ رَبَّهُمۡ خَوۡفٗا وَطَمَعٗا وَمِمَّا رَزَقۡنَٰهُمۡ يُنفِقُونَ ١٦ فَلَا تَعۡلَمُ نَفۡسٞ مَّآ أُخۡفِيَ لَهُم مِّن قُرَّةِ أَعۡيُنٖ جَزَآءَۢ بِمَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ ١٧ ﴾ [السجدة : ١٦،  ١٧] 
"Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan penuh harap, serta mereka menafkahkan apa pun rejeki yang Kami berikan. Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan. (Q.S. As Sajdah: 16-17 ) .
2. Hadis Nabi :
وعن أبي هريرة t قال : قال رَسُول اللَّهِ r : (أفضل الصيام بعد رمضان شهر اللَّه المحرم، وأفضل الصلاة بعد الفريضة صلاة الليل) رَوَاهُ مُسلِمٌ.
Dari Abu Huraira r.a ia berkata : “Rasulullah SAW  bersabda : “Puasa yang paling afdol setelah puasa Ramadhan adalah puasa di Bulan Muharram, dan shalat yang paling afdol setelah shalat fardu adalah shalat malam”. HR. Muslim. [27]

·        Fadhilah Witir di akhir malam.
وعن جابر t قال : قال رَسُول اللَّهِ r : (من خاف أن لا يقوم من آخر الليل؛ فليوتر أوله، ومن طمع أن يقوم آخر الليل؛ فإن صلاة آخر الليل مشهودة، وذلك أفضل) رَوَاهُ مُسلِمٌ.
Dari Jabir r.a ia berkata: “Rasulullah SAW bersabda : “Siapa yang khawatir tidak bangun di akhir malam maka lakukanlah shalat witir di awal malam, dan siapa yang yakin akan bangun di akhir malam maka lakukanlah shalat witir di akhir malam, karena sesungguhnya shalat di akhir malam disaksikan (oleh para malaikat) dan itu lebih afdol”. HR. Muslim. [28]

·         Fadilah Doa , Shalat, dan Zikir di malam hari.
1.           Hadis Nabi :
عن أبي هريرة t أن رَسُول اللَّهِ r قال: (( ينزل ربنا تبارك وتعالى كل ليلة إلى سماء الدنيا حين يبقى ثلث الليل الآخر يقول : من يدعوني فأستجيب له ؟ من يسألني فأعطيه ؟ من يستغفرني فأغفر له )) متفق عليه.
Dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah SAW  bersabda: ”Allah Tabaraka wa Ta’ala setiap malam turun ke langit dunia saat malam tinggal sepertiga, lalu berfirman: “siapa yang berdoa kepada-Ku pasti aku kabulkan, siapa yang meminta kepada-Ku pasti Aku beri, siapa yang meminta ampunan-Ku, pasti Aku ampuni" . Muttafaq alaih . [29]
2.           Hadis Nabi :
وعن جابر t قال: سمعت رَسُول اللَّهِ r يقول: (إن في الليل لساعة ، لا يوافقها رجل مسلم يسأل اللَّه خيراً من أمر الدنيا والآخرة ، إلا أعطاه إياه، وذلك كل ليلة) رَوَاهُ مُسلِمٌ.
Dari Jabir r.a ia berkata : “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya dalam satu malam ada satu waktu yang bila seorang lelaki muslim mendapatkannya lalu memohon kepada Allah Ta’ala kebaikan urusan dunia dan akhirat melainkan Allah mengabulkannya, ini pada setiap malam”. HR. Muslim. [30]

·         Fadhilah Shalat Dhuha dan waktu utamanya.
1.           Hadis Nabi :
وعن أبي ذر t أن رَسُول اللَّهِ r قال: (يصبح على كل سلامى من أحدكم صدقة؛ فكل تسبيحة صدقة، وكل تحميدة صدقة، وكل تهليلة صدقة، وكل تكبيرة صدقة، وأمر بالمعروف صدقة، ونهي عن المنكر صدقة؛ ويجزئ من ذلك ركعتان يركعهما من الضحى) رَوَاهُ مُسلِمٌ.
Dari Abu Dzar r.a bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Setiap persendian kalian bisa bersedekah, setiap ucapan tasbih adalah sedekah, setiap ucapan tahmid adalah sedekah, setiap ucapan tahlil adalah sedekah, dan setiap ucapan takbir adalah sedekah, serta menganjurkan berbuat kebajikan adalah sedekah,  mencegah perbuatan munkar adalah sedekah, dan ganjaran yang setimpal dengan amalan di atas adalah melaksanakan shalat dhuha dua rakaat”. HR. Muslim [31]
2.           Hadis Nabi :
عن زيد بن أرقم t أن رَسُول اللَّهِ r قال: (صلاة الأوابين حين ترمض الفصال) رَوَاهُ مُسلِمٌ.
Dari Zaid bin Arqom r.a, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Shalatnya orang-orang yang bertaubat ketika unta kecil kepanasan”. HR. Muslim. [32]

·         Fadilah sering sujud dan berdoa
1.        Hadis Nabi :
عن ربيعة بن كعب الأسلمي t قال: كنت أبيت مع رَسُول اللَّهِ r فآتيه بوضوئه وحاجته . فقال : (سلني) فقلت : أسألك مرافقتك في الجنة . فقال : (أو غير ذلك؟) قلت: هو ذاك. فقال : (أو غير ذلك؟) قلت: هو ذاك. قال: (فأعني على نفسك بكثرة السجود) رَوَاهُ مُسْلِمٌ.
Dari Rabiah bin Ka’ab r.a, ia berkata: “Aku pernah bermalam bersama Rasulullah SAW  kemudian aku membawa kepadanya air untuk beliau berwudhu dan buang hajat, lalu beliau bersabda: “Mintalah dariku”, aku berkata: “Aku meminta menjadi pendampingmu di syurga”, ia bersabda: “Mintalah selain itu”, aku berkata: “Aku hanya meminta menjadi pendampingmu di syurga”, Rasulullah SAW bersabda: “Mintalah selain itu”, aku berkata: “Itu permintaanku”, ia bersabda: “Bantulah aku mewujudkan permintaanmu dengan banyak engkau bersujud (shalat)”. HR. Muslim [33]
2.        Hadis Nabi :
عن ثوبان t قال: سمعت رَسُول اللَّهِ r يقول : (عليك بكثرة السجود ؛ فإنك لن تسجد لله سجدة إلا رفعك اللَّه بها درجة، وحط عنك بها خطيئة ) رَوَاهُ مُسْلِم ٌ.
Dari Tsauban r.a ia berkata: “Aku mendegar Rasulullah SAW bersabda: “Perbanyaklah bersujud sesungguhnya engkau tidak melakukan satu sujudpun karena Allah, melainkan Allah mengangkatkan engkau dengan sujud tersebut satu derajat dan Allah menghapuskan darimu satu kesalahan”. HR. Muslim [34]

·         Fadilah Shalat Sunat di rumah.
عن زيد بن ثابت t أن النبي r قال: (صلوا أيها الناس! في بيوتكم؛ فإن أفضل الصلاة صلاة المرء في بيته إلا المكتوبة) مُتَّفَقٌ عَلَيهِ.
Dari Zaid bin Tsabit r.a, bahwa Nabi SAW bersabda: “Shalatlah wahai manusia di rumah kalian, karena sesungguhnya shalat yang paling afdol adalah shalatnya seorang lelaki di rumahnya kecuali shalat fardu”. Muttafaq ’alaih. [35]

·         Fadilah melakukan amalan Fardhu dan Sunnah.
عن أبي هريرة t قال ، قال رَسُول اللَّهِr : ( إن اللَّه –تعالى- قال: من عادى لي وليا فقد آذنته بالحرب، وما تقرب إلي عبدي بشيء أحب إلي مما افترضت عليه . وما يزال عبدي يتقرب إلي بالنوافل حتى أحبه : فإذا أحببته كنت سمعه الذي يسمع به ، وبصره الذي يبصر به ، ويده التي يبطش بها، ورجله التي يمشي بها ، وإن سألني أعطيته ، ولئن استعاذني لأعيذنه ، وما ترددت عن شيء أنا فاعله ترددي عن نفس المؤمن يكره الموت وأنا أكره مساءته ) رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ.
Dari Abu Hurairah r.a, ia berkata: “Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah berfirman: “Barang siapa yang memusuhi wali-Ku berarti ia menyatakan perang dengan-Ku, dan tidaklah seorang hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Kucintai daripada perbuatan yang telah Kuwajibkan dan hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri kepada-Ku dengan melaksanakan amalan-amalan sunat hingga Aku mencintainya, maka apabila Aku telah mencintainya Aku menjadi pendengarannya yang ia mendengar dengan pendengaran tersebut, Aku penglihatannya yang ia melihat dengan penglihatan tersebut, Aku menjadi tangannya yang ia bergerak dengan tangan tersebut, dan Aku menjadi kakinya yang ia berjalan dengan kaki tersebut. Andai ia minta kepada-Ku niscaya Aku beri, dan andai ia minta perlindungan-Ku, akan Kuberi, Aku tak pernah ragu melakukan sesuatu seperti keraguan saat seorang mukmin membenci kematian sedangkan AKu tak ingin menyakitinya ”. HR. Bukhari. [36]

·         Fadilah Zikir setelah melaksanakan Shalat Fardhu.
عن أبي هريرة t عن رَسُول اللَّهِ r قال: (من سبح اللَّه في دبر كل صلاة ثلاثاً وثلاثين، وحمد اللَّه ثلاثاً وثلاثين، وكبر اللَّه ثلاثاً وثلاثين قال تمام المائة: لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ، غفرت خطاياه؛ وإن كانت مثل زبد البحر) رَوَاهُ مُسلِمٌ.
Dari Abu Hurairah r.a, dari Rasulullah SAW, ia bersabda:  Siapa yang bertasbih setiap selesai shalat sebanyak 33x dan bertahmid 33x, dan bertakbir 33x, dan menggenapkan seratus dengan ucapan:
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
(Tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah, Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, semua kerajaan adalah milik-Nya, dan bagi-Nya segala pujian dan Dia berkuasa terhadap segala sesuatu). Maka diampunkan seluruh kesalahannya sekalipun seperti buih di lautan”. HR. Muslim.
·         Fadilah Shalat Jenazah, mengiringinya ke pemakaman serta menghadiri pemakamannya.
عن  أبي هريرة t أن رَسُول اللَّهِ  rقال: من اتبع جنازة مسلم إيماناً واحتساباً ، وكان معه حتى يصلي عليها ويفرغ من دفنها؛ فإنه يرجع من الأجر بقيراطين؛ كل قيراط مثل أحد، ومن صلى عليها ، ثم رجع قبل أن تدفن؛ فإنه يرجع بقيراط. رَوَاهُ البُخَارِيُّ.
Dari Abu Huraira r.a, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang ikut menyelenggarakan jenazah seorang muslim dengan penuh keimanan dan keikhlasan, ia ikut menshalatkannya dan memakamkannya maka ia pulang dengan membawa pahala sebanyak dua qirath, satu qirathnya seperti Bukit Uhud, siapa yang ikut menshalatkan kemudian kembali sebelum dimakamkan maka ia pulang dengan pahala satu qirat”. HR. Bukhari. [38]
·         Fadilah Jenazah yang dishalatkan oleh kaum muslimin.
1.               Hadis Nabi :
عن عائشة t قالت: قال رَسُول اللَّهِ r : (ما من ميت يصلي عليه أمة من المسلمين يبلغون مائة كلهم يشفعون له؛ إلا شفعوا فيه) رَوَاهُ مُسلِمٌ.
Dari `Aisyah r.a, ia berkata: “Rasulullah SAW bersabda: “Tidak seorang mayat pun yang dishalatkan kaum muslimin jumlah mereka sampai seratus, masing-masing mereka memberikan syafaat untuknya melainkan si mayat mendapat syafaat”. HR. Muslim. [39]

2.               Hadis Nabi :
عن ابن عباس t قال: سمعت رَسُول اللَّهِ r يقول: (ما من رجل مسلم يموت، فيقوم على جنازته أربعون رجلاً لا يشركون بالله شيئاً إلا شفعهم اللَّه فيه) رَوَاهُ مُسلِمٌ.
Dari Ibnu Abbas r.a, ia berkata: “Aku mendengar Rasulullah SAW  bersabda: “Tidak seorang muslimpun yang meninggal lalu ada 40 orang lelaki yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatupun, menshalatinya melainkan Allah memberi syafaat untuknya”. HR. Muslim. [40]

·         Fadilah kematian orang yang dicintai dan mengikhlaskannya kepada Allah.
عَنْ أبي هُرَيْرَةَ t أن رَسُول اللَّهِ r قال: (( يَقُوْلُ اللَّهُ –تَعَالَى-: مَا لِعَبْدِيْ المُؤْمِِنِ عِنْدِيْ جَزَاءٌ -إِذَا قَبَضْتُ صَفِيَّهُ مِنْ أهْلِ الدُّنْيَا ثُمَّ احْتَسَبَهُ- إِلاَّ الجَنَّةُ )) رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ.
Dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah SAW bersabda: “Allah Ta’ala berfirman (hadis Qudsi): “Aku tidak mempunyai balasan bagi hamba-Ku yang beriman apabila Kuambil kekasihnya dari penduduk dunia kemudian ia mengikhlaskannya kecuali balasannya adalah syurga” HR. Bukhari. [41]



·         Fadilah Shalat di masjid Mekkah dan Madinah.
1.               Hadis Nabi :
عن أبي هريرة t أن رَسُول اللَّهِ r قال : (( صلاة في مسجدي هذا خير من ألف صلاة فيما سواه إلا المسجد الحرام )). متفق عليه.
Dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah SAW bersabda: "Shalat di masjidku ini lebih baik dari pada shalat di masjid lain seribu kali, kecuali Masjidil Haram”. Muttafaq alaih. [42]

2.               Hadis Nabi :
عن جابر t أن رَسُول اللَّهِ r قال : (( صلاة في مسجدي أفضل من ألف صلاة فيما سواه إلا المسجد الحرام ، وصلاة في المسجد الحرام أفضل من مائة ألف صلاة فيما سواه )) أخرجه أحمد وابن ماجه.
Dari Jabir r.a  bahwa Rasulullah SAW bersabda:: "Satu shalat di masjidku ini lebih utama dari seribu shalat di tempat lain, kecuali Masjidil Haram, dan satu shalat di Masjidil Haram lebih utama  dari seratus ribu shalat di tempat lain". H.R. Ahmad dan Ibnu Majah. [43]

·         Fadilah Shalat di Baitul Maqdis.
عن أبي ذر t قال : تذاكرنا ونحن عند رسول الله r أيهما أفضل مسجد رسول الله r أم مسجد بيت المقدس . فقال رسول الله r : (( صلاة في مسجدي أفضل من أربع صلوات فيه ولنعم المصلى .. )) أخرجه الحاكم.
Dari Abu Dzar r.a, ia berkata: “Kami berdiskusi di hadapan Rasulullah SAW tentang mana yang lebih utama Masjid Rasulullah atau Masjid Baitul Maqdis, maka beliau bersabda: “satu kali shalat di masjidku lebih baik dari empat kali shalat di Baitul Maqdis, sungguh ini adalah sebaik-baik tempat shalat .. ". H.R. Hakim. [44]


·         Fadilah Shalat di Masjid Quba'.
عن سهل بن حنيف t قال : قال رسول الله r : (( من تطهر في بيته ثم أتى مسجد قباء فصلي فيه صلاة كان له كأجر عمرة  )) أخرجه النسائي وابن ماجه.
Diriwayatkan dari Sahal bin Hunaif r.a ia berkata: "Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang berwudhu di rumahnya lalu  mendatangi masjid Quba) dan shalat di dalamnya, maka  pahalanya seperti umrah". H.R. Nasa'i dan Ibnu Majah [45]


[1] . diriwayatkan oleh Bukhari no hadist: 54 dan Muslim no hadist: 1907.
[2] . diriwayatkan oleh Muslim no hadist: 2564.
[3] . diriwayatkan oleh Bukhari no hadist: 6491 dan Muslim no hadist: 131.
[4] . diriwayatkan oleh Bukhari no hadist: 26 dan Muslim no hadist: 83.
[5] . diriwayatkan oleh Muslim no hadist: 26.
[6] . diriwayatkan oleh Muslim no hadist: 245.
[7] . muttafaq alaih diriwayatkan oleh Bukhari no hadist :168 dan  Muslim no hadist: 268.
[8] . diriwayatkan oleh Muslim no hadist: 234.
[9] . diriwayatkan oleh Bukhari no hadist: 609.
[10] . muttafaq alaih diriwayatkan oleh Bukhari no hadist :615 dan  Muslim no hadist: 437.
[11] . diriwayatkan oleh Muslim no hadist: 387.
[12] . Muttafaq alaih diriwayatkan oleh Bukhari no hadist :477 dan  Muslim no hadist: 649.
[13] . Muttafaq alaih diriwayatkan oleh Bukhari no hadist :645 dan  Muslim no hadist: 650.
[14] . Muttafaq alaih diriwayatkan oleh Bukhari no hadist :662 dan  Muslim no hadist: 669.
[15] . Muttafaq alaih diriwayatkan oleh Bukhari no hadist :636 dan  Muslim no hadist: 602.
[16] . Muttafaq alaih diriwayatkan oleh Bukhari no hadist :781 dan  Muslim no hadist: 410.
[17] . Muttafaq alaih diriwayatkan oleh Bukhari no hadist :527 dan  Muslim no hadist: 85.
[18] . Muttafaq alaih diriwayatkan oleh Bukhari no hadist :574 dan  Muslim no hadist: 635.
[19] . diriwayatkan oleh Muslim no hadist: 830.
[20] . diriwayatkan oleh Muslim no hadist: 656.
[21] . diriwayatkan oleh Muslim no hadist: 251.
[22] . diriwayatkan oleh Muslim no hadist: 670.
[23] . diriwayatkan oleh Muslim no hadist: 854.
[24] . diriwayatkan oleh Muslim no hadist: 857.
[25] . muttafaq alaih diriwayatkan oleh Bukhari no hadist :935 dan  Muslim no hadist: 852.
[26] . diriwayatkan oleh Muslim no hadist: 728.
[27] . diriwayatkan oleh Muslim no hadist: 1163.
[28] . diriwayatkan oleh Muslim no hadist: 755.
[29] . Muttafaq alaih diriwayatkan oleh Bukhari no hadist :1145 dan  Muslim no hadist: 758.
[30] . Diriwayatkan oleh Muslim no hadist: 757.
[31] . Diriwayatkan oleh Muslim no hadist: 720.
[32] . Diriwayatkan oleh Muslim no hadist: 748.
[33] . Diriwayatkan oleh Muslim no hadist: 489.
[34] . Diriwayatkan oleh Muslim no hadist: 488.
[35] . Muttafaq alaih diriwayatkan oleh Bukhari no hadist :731 dan  Muslim no hadist: 781.
[36] . Diriwayatkan oleh Bukhari no hadist :6502.
[37] . Diriwayatkan oleh Muslim no hadist: 597.
[38] . Diriwayatkan oleh Bukhari no hadist: 47, ini adalah lafadznya dan Muslim no hadist: 945
[39] . Diriwayatkan oleh Muslim no hadist: 947.
[40] . Diriwayatkan oleh Muslim no hadist: 948.
[41] . Diriwayatkan oleh Bukhari no hadist: 6424.
[42] . muttafaq alaih diriwayatkan oleh Bukhari no hadist :1190, ini adalah lafadznya dan  Muslim no hadist: 1394.
[43] . Shahih diriwayatkan oleh Ahmad no hadist :14750, lihat Irwa' al-Ghalil no hadist: 1129  dan  Ibnu Majah no hadist:  1406, ini adalah lafadznya, Shahih Sunan Ibnu Majah no hadist: 1155
[44] . Shahih diriwayatkan oleh Hakim no hadist :8553, lihat Al-Silsilah Al-Shahihah no hadist: 2902
[45] . Shahih diriwayatkan oleh Nasa'i  no hadist :699, Shahih Sunan Nasa'I no hadist: 675 dan Ibnu Majah no hadist : 1412, Shahih Sunan Ibnu Majah no hadist: 1160

Tidak ada komentar