Fadhail Amal
Fadhail Amal
Dalam bab ini penulis akan mengetengahkan sebagian ayat-ayat Al
Qur'an dan hadist shahih tentang fadhail amal yang mendekat diri kepada Allah,
sebagai pendorong (agar seseorang) giat beramal, memperbanyak amal shaleh,
berlomba-lomba dalam beramal dan merasakan nikmatnya beramal.
Penjelasan tentang keutamaan suatu amal akan membangkitkan
semangat serta kerinduan untuk beramal, dapat menciptakan kekutan rohani dan
jasmani, mengusir rasa malas dan keengganan, juga dapat menggerakkan anggota
tubuh untuk melakukan ketaatan dan ibadah.
Allah
Allah I berfirman:
﴿ وَبَشِّرِ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ
ٱلصَّٰلِحَٰتِ أَنَّ لَهُمۡ جَنَّٰتٖ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُۖ كُلَّمَا
رُزِقُواْ مِنۡهَا مِن ثَمَرَةٖ رِّزۡقٗا قَالُواْ هَٰذَا ٱلَّذِي رُزِقۡنَا مِن قَبۡلُۖ
وَأُتُواْ بِهِۦ مُتَشَٰبِهٗاۖ وَلَهُمۡ فِيهَآ أَزۡوَٰجٞ مُّطَهَّرَةٞۖ وَهُمۡ فِيهَا
خَٰلِدُونَ ٢٥ ﴾ [البقرة: ٢٥]
"Dan sampaikanlah berita gembira kepada
mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga
yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan
dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: "Inilah yang pernah diberikan
kepada kami dahulu." Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk
mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di
dalamnya".
(Q.S. Al Baqarah: 25).
·
Keutamaan Ikhlas Dan Berniat Yang Baik.
- Allah I berfirman:
﴿ وَمَآ أُمِرُوٓاْ إِلَّا لِيَعۡبُدُواْ ٱللَّهَ
مُخۡلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤۡتُواْ ٱلزَّكَوٰةَۚ
وَذَٰلِكَ دِينُ ٱلۡقَيِّمَةِ ٥ ﴾ [البينة: ٥]
"Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya
menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama
yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang
demikian itulah agama yang lurus
(Q.S. Al Bayyinah: 5) .
- Hadist Nabi r:
عَنْ أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ أَبِي حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ
الْخَطَّابِ t قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللَّهِ r يقول: ((إِنّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ،
وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى. فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ
وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ
لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوْ امرَأَةٍ يِنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ
إِلَيْهِ)) متفق عَلَى صحته
Dari
Amirul Mukminin Abi Hafsh Umar bin Khatab t, dia berkata: “Sesungguhnya
setiap amal perbuatan tergantung niatnya, dan sesungguhnya seseorang akan mendapatkan apa yang ia niatkan, jika ia
berniat hijrah karena Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya untuk Allah dan
Rasul-Nya, dan siapa yang hijrah karena dunia (harta, dan lain-lain ...) atau
karena wanita yang akan dinikahinya maka hijrahnya untuk apa yang ia niatkan”
Muttafaq ’alaih. [1]
- Hadist Nabi r:
وعَنْ أبي هُرَيْرَةَ عَبْدِ الرَّحْمنِ بْنِ صَخْرٍ t قاَلَ: قَالَ رَسُول اللَّه r: ((إِنَّ اللَّهَ تَعَالىَ لاَ يَنْظُرُ
إِلَى صُوَرِكُمْ وَلا إِلَى أَمْوَالِكُمْ، وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوْبِكُمْ
وأَعْمَالِكُمْ )) رَوَاهُ مُسْلِمٌ
Dari
Abu Hurairah t berkata: “Rasulullah r bersabda: “Sesungguhnya Allah I tidak memandang kepada rupa
kalian dan tidak pula kepada harta kalian tetapi Allah memandang kepada hati
dan amal kalian” . HR.
Muslim. [2]
Keutamaan orang yang
bercita-cita melakukan kebajikan
وعَنْ أبي العباس عبد اللَّه بْنِ عَبَّاسِ بْنِ عَبْدِ
الْمُطًّلِبِ عَنْ رَسُول اللَّهِ r فيما يروى عَنْ ربه -تَبَارَك وَتَعَالَى-
قال: ((إنَّ اللَّهَ تَعَالىَ كَتَبَ
الحَسَنَاتِ والسيِّئاتِ، ثُمَّ بيَّن ذَلكَ، فَمَنْ همَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ
يَعْمَلْهَا كَتَبهَا اللَّه تَعَالىَ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً، وَإنْ همَّ
بِهَا فعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللَّه عَشَرَ حَسَنَاتٍ إِلَى سَبْعِمِائَةٍ ضِعْفٍ
إِلَى أضْعَافٍ كَثِيْرَةٍ، وَإنْ همَّ بِسَيِّئَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا
اللَّهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً، وَإنْ همَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا
اللَّه سيِّئةً وَاحِدَةً )) مُتَّفّقٌ عَلَيْهِ.
Dari
Ibnu Abbas t, dari Rasulullah r, beliau meriwayatkan dari
Rabbnya, Allah berfirman: “Sungguh Allah mencatat setiap kebaikan dan
keburukan maka barangsiapa yang ingin melaksanakan suatu kebaikan namun tidak
jadi melakukannya, maka pasti Allah mencatat di sisiNya sebagai sebuah kebaikan
yang sempurna, dan jika ia ingin melakukanya (kebaikan) kemudian melaksanakannya, maka Allah menuliskan
untuknya sepuluh kebaikan hingga digandakan menjadi tujuratus kali kebaikan dan
bahkan lebih banyak dari itu, dan jika ia ingin melakukan amal keburukan dan
tidak jadi melaksanakannya, Allah menuliskan baginya suatu kebaikan yang
sempurna, dan jika ia melakukannya Allah menuliskan satu dosa untuknya”.
Muttafaq ’alaih. [3]
1.
Fadhail Iman
1.
Allah
I berfirman:
﴿ سَابِقُوٓاْ إِلَىٰ مَغۡفِرَةٖ مِّن رَّبِّكُمۡ
وَجَنَّةٍ عَرۡضُهَا كَعَرۡضِ ٱلسَّمَآءِ وَٱلۡأَرۡضِ أُعِدَّتۡ لِلَّذِينَ ءَامَنُواْ
بِٱللَّهِ وَرُسُلِهِۦۚ ذَٰلِكَ فَضۡلُ ٱللَّهِ يُؤۡتِيهِ مَن يَشَآءُۚ وَٱللَّهُ
ذُو ٱلۡفَضۡلِ ٱلۡعَظِيمِ ٢١ ﴾ [الحديد: ٢١]
"Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan)
ampunan dari Tuhanmu dan syurga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang
disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya.
Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan
Allah mempunyai karunia yang besar
(Q.S. Al Hadid: 21).
2. Allah I berfirman:
﴿ إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ
كَانَتۡ لَهُمۡ جَنَّٰتُ ٱلۡفِرۡدَوۡسِ نُزُلًا ١٠٧ ﴾ [الكهف: ١٠٧]
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan
beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal",
(Q.S. Al Kahfi: 107).
3. Hadist Nabi r:
عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ t قاَلَ: سُئِلَ النَّبِيُّ r أَيُّ الْعَمَلِ أَفْضَلُ؟ قَالَ:
(إِيْمَانٌ باِللهِ وَرَسُوْلِهِ) قِيْلَ: ثُمَّ مَاذَا؟ قَالَ: (اْلجِهَادُ فِي
سَبِيْلِ اللَّهِ) قِيْلَ: ثُمَّ مَاذَا؟ قَالَ: (حَجٌّ مَبْرُوْرٌ) مُتَّفّقٌ
عَلَيهِ.
Dari
Abu Huraira t, ia berkata: “Nabi r ditanya: "Amalan Apakah
yang paling afdhal?" beliau bersabda: “Beriman kepada Allah dan
Rasul-Nya”, lalu amalan apa lagi? “Berjihad
fi sabilillah”, Jawab Rasulullah. Kemudian ada yang bertanya: “Kemudian
amalan apa lagi?”, beliau bersabda: “Haji
mabrur”. Muttafaq ’alaih. [4]
4. Hadist Nabi:
عَنْ عُثْمَانَ t قاَلَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ r: ((مَنْ مَاتَ وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّهُ لاَ
إِلهَ إِلاَّ اللهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ)) أخرجه مسلم.
Dari Utsman t, ia berkata:
Nabi r bersabda:
"Barangsiapa yang mati dan dia mengetahui bahwa tiada tuhan yang berhak
disembah dengan sebenarnya selain Allah niscaya dia masuk surga". ( H.R.
Muslim ). [5]
2. Fadhilah Ibadah
Fahadilah
Wudhu'
وَعَنْ
عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانٍ t قَالَ: قَالَ رَسُول اللَّهِ r: (مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوْءَ،
خَرَجَتْ خَطَاياَهُ مِنْ جَسِدِهِ حَتىَّ تَخْرُجَ مِنْ تَحْتَ أَظْفَارِهِ)
رَوَاهُ مُسلِمٌ.
Dari
Utsman bin Afan t, ia berkata: “Rasulullah r bersabda: “Barangsiapa yang
berwudhu lalu menyempurnakan wudhunya maka keluarlah dosa-dosanya dari tubuhnya
bahkan dosa-dosa itu keluar dari bawah
kukunya juga keluar”. HR. Muslim.[6]
Fadhilah
Mendahulukan Yang Kanan
وَعَنْ
عَائِشَةَ t قَالَتْ: كَانَ رَسُول اللَّهِ r يُعْجِبُهُ الْتَيَمُّنُ فِي شَأْنِهِ
كُلِّهِ: فِي طُهُوْرِهِ، وَتَرَجُّلِهِ، وَتَنَعله. مُتَّفَقٌ عَلَيهِ.
Dari
`Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata: “Rasulullah r sangat menyukai memaulai dari
kanan dalam setiap pekerjaannya; bersuci, menyisir rambut dan memakai sandal”.
Muttafaq ’alaih. [7]
Fadhailah
Shalat Sunat Wudhu'
عَنْ ُعقْبَةَ
بْنِ عَامِرٍ t أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ r يَقُوْلُ : ((مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَتَوَضَّأُ
فَيُحْسِنُ وُضُوْءَهُ ، ثُمَّ يَقُوْمُ فَيُصَليِّ رَكْعَتَيْنِ مُقْبِلٌ
عَلَيْهِمَا بِقَلْبِهِ وَوَجْهِهِ إِلاَّ وَجَبَتْ لَهُ اْلجَنَّةُ )) أخرجه
مسلم.
Dari
Uqbah bin 'Amir t bahwa dia mendengar Nabi r bersabda: "Tidaklah
seorang muslim berwudhu dengan sempurna kemudian mendirikan shalat dua rakaat
dengan hati dan wajah yang penuh kekhusyuan niscaya wajib baginya mendapatkan
balasan surga". ( H.R. Muslim ). [8]
Fadhilah
Azan
Hadist Nabi r:
عَنْ َعبْدِ
اللَّهِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمنِ أَنَّ أَبَا سَعِيْدٍ الْخُدْرِي t قَالَ لَهُ: إِنِّي أَرَاكَ تُحِبُّ
اْلغَنَمَ وَاْلبَادِيَةَ؛ فَإِذَا كُنْتَ فِي غَنَمِكَ أَوْ بَادِيْتَكَ؛
فَأَذِنْتَ ِللصَّلاَةِ؛ فَارْفَعْ صَوْتَكَ بِالنِّدَاءَ؛ فَإِنَّهُ لاَ يَسْمَعُ
مَدَى صَوْتَ اْلمُؤَذِّنِ، جِنٌّ وَلاَ إِنْسٌ، وَلاَ شَيْءٌ، إِلاَّ شَهِدَ لَهُ
يَوْمَ الْقِيَامَةِ قَالَ أَبُوْ سَعِيْدٌ: سَمِعْتُهُ مِن ْرَسُولَ اللَّهِ r. رَوَاهُ البُخَارِيُّ.
Dari Abdullah bin Abdurrahman
bahwa Abu Sa'id Al Khudri t, berkata kepadanya:
“Sesungguhnya aku melihat engkau menyukai kambing dan padang, maka bila engkau
berada di tempat pengembala atau di padang kumandangkanlah azan shalat, angkat
suaramu ketika mengumandangkannya karena sesungguhnya setiap jin, manusia dan
sesuatu yang mendengar suara orang yang azan, ia akan menjadi saksi untuknya di
hari kiamat”. Abu Sa'id Al Khudri t berkata: “Aku mendengarnya
dari Rasulullah r”. HR. Bukhari [9]
Hadist Nabi r:
وَعَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ t أَنَّ رَسُول اللَّهِ r قال: (لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِي
النِّدَاءَ وَالصَّفِّ اْلأَوَّلِ؛ ثُمَّ لَمْ يَجِدُوْا إِلاَّ أَنْ
يَسْتَهِمُوْا عَلَيْهِ لاَسْتَهَمُوْا) مُتَّفَقٌ عَلَيهِ.
Dari
Abu Huraira t, Rasulullah r bersabda: “Jikalau manusia
mengetahui apa yang mereka dapatkan pada azan dan shaf yang pertama, kemudian
mereka tidak mendapatkannya kecuali dengan cara diundi niscaya mereka akan
minta diundi”. Muttafaq ’alaih. [10]
Hadist Nabi r:
عَنْ
مُعَاوِيَةَ t قَالَ: سَمِعْتُ رَسُول اللَّهِ r يَقُوْلَ: (اَلْمُؤَذِّنُوْنَ أَطْوَلُ
النَّاسِ أَعْنَاقاً يَوْمَ الْقِيَامَةِ) رَوَاهُ مُسلِمٌ
Dari
Muawiyah t, ia berkata: “Aku mendengar Rasulullah r bersabda: “Para muazin di
hari kiamat adalah orang yang paling
panjang lehernya”. HR. Muslim. [11]
1- Fadhail Shalat
·
Fadhilah berjalan menuju masjid
serta shalat berjamaah di masjid.
1. Hadist Nabi r:
وَعَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ t قاَلَ: قَالَ رَسُول اللَّهِ r: (صَلاَةُ الْحَمِيْعِ تَزِيْدُ عَلىَ
صَلاَتِهِ فِي بَيْتِهِ وَ صَلاَتِهَ فِي سُوْقِهِ خَمْساً وَعِشْرِيْنَ دَرَجَةً؛
فَإِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا تَوَضَّأَ، فَأَحْسَنَ، وَأَتَى الْمَسْجِدَ لاَ
يُرِيْدُ إِلاَّ الصَّلاَةَ، لَمْ يَخْطُ خُطْوَةً إِلاَّ رَفَعَ اللهُ بِهَا
دَرَجَةٌ، وَحُطَّ عَنْهُ خَطِيْئَةٌ، حَتىَّ يَدْخُلَ الْمَسْجِدَ، وَإِذَا
دَخَلَ اْلمَسْجِدَ كَانَ فِي الصَّلاَةِ مَا كَانَتِ تَحْبِسُهُ ، وَتُصَليِّ
عَلَيْهِ اْلمَلاَئِكَةُ مَادَامَ فِي مَجْلِسِهِ الَّذِي يُصَليِّ فِيْهِ:
اَللّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ اَللّهُمَّ اْرحَمْهُ! مَا لَمْ يُحْدِثْ ِفيْهِ)
مُتَّفَقٌ عَلَيهِ.
Dari
Abu Huraira t, ia berkata: “Rasulullah r bersabda: “Shalat yang
dilakukan oleh seseorang secara berjamaah dilipatgandakan baginya dari shalat yang dia lakukan di rumahnya dan di pasar sebanyak dua puluh
lima kali lipat, karena sesungguhnya ketika dia berwudhu lalu menyempurnakan
wudhunya kemudian keluar menuju masjid dengan tujuan hanya untuk melaksanakan
shalat, maka tidaklah satu langkah yang
ia langkahkan melainkan diangkat baginya satu derajat dan dihapuskan baginya satu kesalahan hingga dia memasuki masjid,
dan apabila dia telah masuk masjid, maka dia dianggap sedang dalam shalat
selama dirinya menunggu shalat, malaikatpun berdo'a baignya selama dia menetap
di tempat tersebut: "Ya Allah ampunilah dia, ya Allah berikanlah rahmat kepadanya" selama dia tidak
berhadas. Muttafaq ’alaih. [12]
2. Hadist Nabi r:
عَنِ ابْنِ
عُمَرَ t أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ r قَالَ: (صَلاَةُ اْلجَمَاعَةِ أَفْضَلُ مِنْ
صَلاَةِ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِيْنَ دَرَجَةً) مُتَّفَقٌ عَلَيهِ.
Dari
Ibnu Umar t bahwa Rasulullah r bersabda: “Shalat berjamaah
lebih utama daripada shalat sendiri sebanyak dua puluh tujuh derajat”.
Muttafaq’alaih. [13]
·
Fadhilah orang yang datang ke
masjid do'a pagi dan petang.
عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ t عَنِ النَّبِيِّ r قَالَ: (مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ أَوْ
رَاحَ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُ فِي اْلجَنَّةِ نُزُلاً كُلَّمَا غَدَا أَوْ رَاحَ)
مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
Dari
Abu Huraira t, dari Nabi r ia berkata: “Siapa yang
berangkat ke masjid di waktu pagi atau sore, Allah menyediakan baginya hidangan
baginya di surga ketika ia berada di waktu pagi atau sore” Muttafaq ’alaih. [14]
·
Fadhilah datang menuju masjid
dengan tenang dan khusyu'.
عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ t قَالَ: سَمِعْتُ رَسُول اللَّهِ r يَقُوْلُ: (إِذَا ثوب ِللصَّلاَةِ فَلاَ
تَأْتُوْهَا وَأَنْتُمْ تَسْعَوْنَ، وَأْتُوْهَا وَعَلَيْكُمُ السَّكِيْنَةُ،
فَمَا َأدْرَكْتُمْ َفَصَلُّوْا وَما فَاتَكُمْ فَأَتِمُّوْا ، فَإِنَّ أَحَدَكُمْ
إِذَا كَانَ يَعْمِدُ إِلَّى الصَّلاَةِ ، فَهُوَ فِي صَلاَةٍ) . مُتَّفَقٌ
عَلَيهِ
Dari
Abu Huraira t, ia berkata: “Aku mendengar Rasulullah r bersabda: “Bila iqamat
untuk shalat telah dikumandangkan, janganlah mendatanginya dengan berlari tapi
datangilah dengan berjala, dan tetaplah tenang, maka ikutilah shalat pada
raka’at yang kalian dapatkan sedangkan raka’at yang tertinggal sempurnakanlah
karena sesungguhnya salah seorang
kamu bila menunju shalat (masjid) berarti ia telah berada dalam keadaan shalat”.
Muttafaq ’alaih. . [15]
·
Fadhilah
mengucapkan "Aamiin"
عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ t أَنَّ رَسُول اللَّهِ r قَالَ: إِذَا قَالَ أَحَدُكُمْ آمِيْن
وَقَالَتِ اْلَملاَئِكَةُ فِي السَّمَاءِ: آمِيْن فَوَافَقَتْ إِحْدَاهُمَا
اْلأُخْرَى غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ . متفق عليه
Dari
Abu Huraira t bahwa Rasulullah r bersabda: "Apabila salah
seorang kalian mengucapkan "Aamiin" dan para malaikatpun di langit
mengucapkan "Aamiin", ternyata kedua Aamiin tersebut dalam waktu yang
bersamaan maka diampuni dosa orang yang mengucapkanya". Muttafaq alaih. [16]
·
Fadhilah shalat di awal waktu
وَعَنِ ابْنِ
مَسْعُوْدٍ t قَالَ: سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ r: أَيُّ اْلأَعْمَالِ أَفْضَلُ؟ قَالَ:
(اَلصَّلاَةُ عَلىَ وَقْتِهَا) قلت: ثُمَّ أَيُّ؟ قَالَ: (بِرُّ اْلوَالِدَيْنِ)
قُلْتُ: ثُمَّ أَيُّ؟ قَالَ: (اَلْجِهاَدُ فِي سَبِيْلِ اللَّهِ) قَالَ حَدَّثَنِي
بِهِنَّ رَسُوْلُ اللهِ r وَلَوِ اسْتَزَدْتُهُ لَزَادَنِي مُتَّفَقٌ عَلَيهِ.
Dari
Ibnu Mas`ud t berkata : “Aku bertanya kepada Rasulullah r: “Apakah amalan yang paling
afdhal?”, beliau bersabda: “Shalat
pada waktunya”, aku berkata kembali: “Kemudian apa?", beliau
bersabda: “Berbakti kepada kedua
orang tua”, kemudian apa?”, beliau bersabda: “Berjihad fi sabilillah”. Ibnu Mas'ud
berkata: Rasulullah r telah menyampaikannya kepadaku secara langsung,
jikalau aku meminta tambahan nasehat lagi niscaya beliau menambahnya. Muttafaq
’alaih. [17]
·
Fadhilah shalat shubuh dan
ashar.
1. Hadist Nabi r:
عَنْ أَبِي
مُوْسَى اْلأَشْعَرِي t قَالَ، َقالَ رَسُول اللَّهِ r: (مَنْ صَلىَّ الْبَرْدَيْنِ دَخَلَ
الْجَنَّةَ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
Dari
Abu Musa Al Asy’ari t, ia berkata: “Rasulullah r bersabda: “Barangsiapa yang
melakukan shalat Shubuh dan Ashar (berjamaah) dia akan masuk surga”. Muttafaq
’alaih. [18]
2. Hadist Nabi t:
عَنْ أَبِي
بَصْرَةَ t قَالَ: صَلىَّ بِنَا رَسُوْلُ اللهِ r الْعَصْرَ بِالْمخمصِ فَقَالَ: (إِنَّ هذِهِ
الصَّلاَةَ عُرِضَتْ عَلىَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ فَضَيَّعُوْهَا فَمَنْ حَافَظَ
عَلَيْهَا كَانَ لَهُ أَجْرُهُ مَرَّتَيْنِ .. )) أخرجه مسلم
Dari Abu Bashrah t dia berkata:
"Kami shalat ashar bersama rasulullah r di Makhmash,
lalu beliau bersabda: shalat ini difardhukan kepada umat sebelum kalian akan
tetapi mereka melalaikannya. Maka siapa yang menjaganya untuk dua pahala (H.R.
Muslim).[19]
·
Fadhilah shalat 'Isya dan
Shubuh berjamaah.
عَنْ عُثْمَانَ t قَالَ: سَمِعْتُ رَسُول اللَّهِ r يَقُوْلُ: (مَنْ صَلىَّ اْلعِشَاءَ فِي
جَمَاعَةٍ؛ فَكَأَنَّمَا قَامَ نِصْفَ الَّليْلِ، وَمَنْ صَلىَّ الصُّبْحَ فِي
جَمَاعَةٍ؛ فَكَأَنَّمَا صَلىَّ اللَّيْلَ كُلَّهُ) رَوَاهُ مُسلِمٌ.
Dari
‘Utsman bin ‘Affan t, ia berkata: “Aku mendengar Rasulullah r bersabda: “Barangsiapa yang
mendirikan shalat isya secara berjamaah
seolah-olah ia telah melakukan shalat setengh malam, dan barangsiapa yang
melakukan shalat shubuh secara berjamaah maka seolah-olah ia telah melakukan
shalat sepanjang malam”. HR. Muslim. [20]
· Fadhilah
menunggu shalat setelah selesai melakukan shalat
وَعَنْهُ t قاَلَ، قَالَ رَسُول اللَّهِ r: (أَلاَ أَدُلُّكُمْ عَلىَ مَا يَمْحُو
اللَّهُ بِهِ الْخَطَايَا وَيَرْفَعُ بِهِ الدَّرَجاَتِ؟) قَالُوْا: بَلىَ! يَا
رَسُول اللَّهِ. قَالَ: (إِسْبَاغُ اْلوُضُوْءِ عَلىَ الْمَكَارِهِ، وَكَثْرَةُ
الْخُطَا إِلَى الْمَسَاجِدِ، وَاْنتِظَارُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الصَّلاَةِ؛
فَذلِكُمُ الرِّبَاطُ) رَوَاهُ مُسْلِمٌ.
Dari
Abu Huraira t, ia berkata: “Rasulullah r bersabda: “Maukah kalian
aku beritahu sesuatu yang dapat menghapuskan dosa dan mengangkat derajat?”,
para sahabat menjawab: “Tentu (wahai Rasulullah r), beliau bersabda: “Menyempurnakan
wudhu pada anggota wudhu yang sulit (disentuh air) dan memperbanyak langkah
menuju masjid (untuk shalat jamaah) dan menunggu (masuk) waktu shalat setelah
melakukan shalat (fardhu), maka itulah ribath (jihad pada posisi garis yang
berbatasan dengan daerah musuh)”.HR. Muslim. [21]
·
Fadhilah menetap di masjid
setelah shalat Shubuh.
عَنْ سَمَاكِ
بنِ حَرْبٍ قَالَ: قُلْتُ لِجَاِبرِ بْنِ سَمُرَةَ أَكُنْتَ تُجَالِسُ رَسُوْلَ
اللهِ r؟ قاَلَ: نَعَمْ كَثِيْرًا، كَانَ لاَ
يَقُوْمُ مِنْ مُصَلاَّهُ الَّذِي يُصَليِّ فِيْهِ الصُّبْحَ أَوِ الْغَدَاةَ
حَتىَّ تَطْلُعَ الشَّمْسُ، فَإِذَا طَلَعَتْ الشَّمْسُ قَامَ . أخرجه مسلم
·
Dari
Samak bin Harb ia berkata: "Aku bertanya kepada Jabir bin Samurah:
"Apakah engkau pernah duduk bersama rasulullah r?" dia menjawab: "Ya,
sering". Beliau setelah shalat shubuh selalu menatap di masjid hingga
matahari terbit. Dan apabila matahari telah terbit maka beliaupun keluar".
(H.R. Muslim). [22]
·
Fadhilah Hari Jum'at
وَعَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ t قَالَ: قَالَ رَسُول اللَّهِ r: (خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ عَلَيْهِ
الشَّمْسُ يَوْمَ الْجُمْعَةِ: فِيْهِ خُلِقَ آدَمُ، وَفِيْهِ أَدْخَلَ الْجَنَّةَ،
وَفِيْهِ أُخْرِجَ مِنْهَا، ولا تقوم الساعة إلا في يوم الجمعة ) رَوَاهُ مُسلِمٌ.
Dari Abu Huraira t, ia berkata : “Rasulullah r bersabda: “Sebaik-baik hari
di mana matahari terbit padanya adalah
hari Jum’at, di hari itu Adam dimasukan ke dalam surga dan pada hari itu Adam dikeluarkan dari surga dan hari
kiamat akan terjadi pada hari Jum'at”. HR. Muslim. [23]
·
Fadhilah mandi Jumat,
mendengarkan khutbah dan shalat jum'at
عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ t عَنِ النَّبِيِّ r قَالَ: ((مَنِ اغْتَسَلَ ثُمَّ أَتَى الْجُمْعَةَ
فَصَلىَّ مَا قُدِّرَ لَهُ ثُمَّ أَنْصَتَ حَتىَّ يَفْرُغَ مِنْ خُطْبَتِهِ، ثُمَّ
يُصَلِيَ مَعَهُ غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجُمْعَةِ اْلأُخْرَى
وَفَضْلِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ)). أخرجه مسلم.
Dari Abu Hurairah t dari Nabi r, beliau
bersabda: barang siapa mandi kemudian pergi Jum'at lalu melakukan shalat sunat
semampunya dan diam hingga selesai khutbah kemudian shalat Jum'at bersama imam
niscaya Allah akan mengampuni dosanya pada hari itu hingga Jum'at yang akan
datang ditambah tiga hari. (H.R. Muslim).
[24]
عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ t أَنَّ رَسُول اللَّهِ r ذَكَرَ يَوْمَ الْجُمْعَةِ، فَقَالَ:
(فِيْهَا سَاعَةٌ لاَ يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ؛ وَهُوَ قَاِئمٌ يُصَليِّ
يَسْأَلُ اللَّهَ شَيْئاً؛ إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ) وَأَشَارَ بِيَدِهَ
يُقَللِّـُهَا. مُتَّفَقٌ عَلَيهِ.
Dari Abu Huraira t, bahwa Rasulullah r menceritakan tentang hari
jum’at lalu bersabda: “Di hari itu ada saat tertentu, di mana tidaklah
seorang muslim mendapatkannya sementara dia berdiri shalat lalu meminta sesuatu
kepada Allah I, melainkan Allah mengbabulkan
permintaan tersebut baginya”,
beliau mengisyaratkan dengan tangannya yang berarti sedikit
." (muttafaq alaih ) [25]
·
Fadilah Sunat Rawatib.
عن أم المؤمنين
أم حبيبة رملة بنت أبي سفيان رضي الله عنها قالت: سمعت رَسُول اللَّهِ صلّى الله
عليه وسلّم يقول: (ما من عبد مسلم يصلي لله تعالى كل يومٍ اثنتي عشرة ركعة؛ تطوعاً
غير الفريضة؛ إلا بنى اللَّه له بيتاً في الجنة، -أو إلا بني له بيت في الجنة-)
قالت أم حبيبة: فما برحت أصليهن بعد
رَوَاهُ مُسلِمٌ.
Dari
Ummul Mukminin, Ummu Habibah Ramlah binti Abu Sufyan r.a ia berkata: “Aku
mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Tidak
seorangpun hamba muslim melakukan shalat sunat karena Allah Ta’ala setiap hari
12 rakaat melainkan Allah dirikan rumah untuknya di surga (atau “melainkan
dirikan untuknya rumah di surga”) Ummu Habibah berkata: “Semenjak itu saya selalu melakukannya”. HR.
Muslim. [26]
·
Fadilah Tahajud dan
Qiyamullail.
1. Allah Taala berfirman:
﴿ تَتَجَافَىٰ جُنُوبُهُمۡ عَنِ ٱلۡمَضَاجِعِ
يَدۡعُونَ رَبَّهُمۡ خَوۡفٗا وَطَمَعٗا وَمِمَّا رَزَقۡنَٰهُمۡ يُنفِقُونَ ١٦ فَلَا
تَعۡلَمُ نَفۡسٞ مَّآ أُخۡفِيَ لَهُم مِّن قُرَّةِ أَعۡيُنٖ جَزَآءَۢ بِمَا كَانُواْ
يَعۡمَلُونَ ١٧ ﴾ [السجدة : ١٦، ١٧]
"Lambung
mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan
penuh rasa takut dan penuh harap, serta mereka menafkahkan apa pun rejeki yang
Kami berikan. Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang
indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan. (Q.S. As Sajdah: 16-17 ) .
2.
Hadis Nabi :
وعن أبي هريرة t قال : قال رَسُول اللَّهِ r : (أفضل الصيام بعد رمضان شهر اللَّه
المحرم، وأفضل الصلاة بعد الفريضة صلاة الليل) رَوَاهُ مُسلِمٌ.
Dari
Abu Huraira r.a ia berkata : “Rasulullah SAW
bersabda : “Puasa yang paling afdol setelah puasa Ramadhan adalah
puasa di Bulan Muharram, dan shalat yang paling afdol setelah shalat fardu
adalah shalat malam”. HR. Muslim. [27]
·
Fadhilah
Witir di akhir malam.
وعن جابر t قال : قال رَسُول اللَّهِ r : (من خاف أن لا يقوم من آخر الليل؛ فليوتر
أوله، ومن طمع أن يقوم آخر الليل؛ فإن صلاة آخر الليل مشهودة، وذلك أفضل) رَوَاهُ
مُسلِمٌ.
Dari
Jabir r.a ia berkata: “Rasulullah SAW bersabda : “Siapa yang khawatir tidak
bangun di akhir malam maka lakukanlah shalat witir di awal malam, dan siapa
yang yakin akan bangun di akhir malam maka lakukanlah shalat witir di akhir
malam, karena sesungguhnya shalat di akhir malam disaksikan (oleh para
malaikat) dan itu lebih afdol”. HR. Muslim. [28]
·
Fadilah
Doa , Shalat, dan Zikir di malam hari.
1.
Hadis
Nabi :
عن أبي هريرة t أن رَسُول اللَّهِ r قال: (( ينزل ربنا تبارك وتعالى كل ليلة إلى
سماء الدنيا حين يبقى ثلث الليل الآخر يقول : من يدعوني فأستجيب له ؟ من يسألني
فأعطيه ؟ من يستغفرني فأغفر له )) متفق عليه.
Dari Abu Hurairah r.a
bahwa Rasulullah SAW bersabda: ”Allah
Tabaraka wa Ta’ala setiap malam turun ke langit dunia saat malam tinggal
sepertiga, lalu berfirman: “siapa yang berdoa kepada-Ku pasti aku kabulkan,
siapa yang meminta kepada-Ku pasti Aku beri, siapa yang meminta ampunan-Ku,
pasti Aku ampuni" . Muttafaq alaih . [29]
2.
Hadis Nabi :
وعن جابر t قال: سمعت رَسُول اللَّهِ r يقول: (إن في الليل لساعة ، لا يوافقها رجل
مسلم يسأل اللَّه خيراً من أمر الدنيا والآخرة ، إلا أعطاه إياه، وذلك كل ليلة)
رَوَاهُ مُسلِمٌ.
Dari
Jabir r.a ia berkata : “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya
dalam satu malam ada satu waktu yang bila seorang lelaki muslim mendapatkannya
lalu memohon kepada Allah Ta’ala kebaikan urusan dunia dan akhirat melainkan
Allah mengabulkannya, ini pada setiap malam”. HR. Muslim.
[30]
·
Fadhilah Shalat Dhuha
dan waktu utamanya.
1.
Hadis Nabi :
وعن أبي ذر t أن رَسُول اللَّهِ r قال: (يصبح على كل سلامى من أحدكم صدقة؛ فكل
تسبيحة صدقة، وكل تحميدة صدقة، وكل تهليلة صدقة، وكل تكبيرة صدقة، وأمر بالمعروف
صدقة، ونهي عن المنكر صدقة؛ ويجزئ من ذلك ركعتان يركعهما من الضحى) رَوَاهُ
مُسلِمٌ.
Dari
Abu Dzar r.a bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Setiap persendian kalian bisa
bersedekah, setiap ucapan tasbih adalah sedekah, setiap ucapan tahmid adalah
sedekah, setiap ucapan tahlil adalah sedekah, dan setiap ucapan takbir adalah
sedekah, serta menganjurkan berbuat kebajikan adalah sedekah, mencegah perbuatan munkar adalah sedekah, dan
ganjaran yang setimpal dengan amalan di atas adalah melaksanakan shalat dhuha
dua rakaat”. HR. Muslim [31]
2.
Hadis Nabi :
عن زيد بن أرقم t أن رَسُول اللَّهِ r قال: (صلاة الأوابين حين ترمض الفصال)
رَوَاهُ مُسلِمٌ.
Dari
Zaid bin Arqom r.a, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Shalatnya orang-orang
yang bertaubat ketika unta kecil kepanasan”. HR. Muslim.
[32]
·
Fadilah sering sujud
dan berdoa
1.
Hadis Nabi :
عن ربيعة بن كعب
الأسلمي t قال: كنت أبيت مع رَسُول اللَّهِ r فآتيه بوضوئه وحاجته . فقال : (سلني) فقلت :
أسألك مرافقتك في الجنة . فقال : (أو غير ذلك؟) قلت: هو ذاك. فقال : (أو غير ذلك؟)
قلت: هو ذاك. قال: (فأعني على نفسك بكثرة السجود) رَوَاهُ مُسْلِمٌ.
Dari
Rabiah bin Ka’ab r.a, ia berkata: “Aku pernah bermalam bersama Rasulullah
SAW kemudian aku membawa kepadanya air
untuk beliau berwudhu dan buang hajat, lalu beliau
bersabda: “Mintalah dariku”, aku berkata: “Aku meminta menjadi
pendampingmu di syurga”, ia bersabda: “Mintalah selain itu”, aku
berkata: “Aku hanya meminta menjadi pendampingmu di syurga”, Rasulullah SAW
bersabda: “Mintalah selain itu”, aku berkata: “Itu permintaanku”, ia
bersabda: “Bantulah aku mewujudkan permintaanmu dengan banyak engkau
bersujud (shalat)”. HR. Muslim [33]
2.
Hadis Nabi :
عن ثوبان t قال: سمعت رَسُول اللَّهِ r يقول : (عليك بكثرة السجود ؛ فإنك لن تسجد
لله سجدة إلا رفعك اللَّه بها درجة، وحط عنك بها خطيئة ) رَوَاهُ مُسْلِم ٌ.
Dari
Tsauban r.a ia berkata: “Aku mendegar Rasulullah SAW bersabda: “Perbanyaklah
bersujud sesungguhnya engkau tidak melakukan satu sujudpun karena Allah,
melainkan Allah mengangkatkan engkau dengan sujud tersebut satu derajat dan
Allah menghapuskan darimu satu kesalahan”. HR. Muslim
[34]
·
Fadilah Shalat Sunat
di rumah.
عن زيد بن ثابت t أن النبي r قال: (صلوا أيها الناس! في بيوتكم؛ فإن أفضل
الصلاة صلاة المرء في بيته إلا المكتوبة) مُتَّفَقٌ عَلَيهِ.
Dari
Zaid bin Tsabit r.a, bahwa Nabi SAW bersabda: “Shalatlah wahai manusia di
rumah kalian, karena sesungguhnya shalat yang paling afdol adalah shalatnya
seorang lelaki di rumahnya kecuali shalat fardu”. Muttafaq ’alaih. [35]
·
Fadilah melakukan
amalan Fardhu dan Sunnah.
عن أبي هريرة t قال ، قال رَسُول اللَّهِr : ( إن اللَّه –تعالى- قال: من عادى لي وليا
فقد آذنته بالحرب، وما تقرب إلي عبدي بشيء أحب إلي مما افترضت عليه . وما يزال
عبدي يتقرب إلي بالنوافل حتى أحبه : فإذا أحببته كنت سمعه الذي يسمع به ، وبصره
الذي يبصر به ، ويده التي يبطش بها، ورجله التي يمشي بها ، وإن سألني أعطيته ،
ولئن استعاذني لأعيذنه ، وما ترددت عن شيء أنا فاعله ترددي عن نفس المؤمن يكره
الموت وأنا أكره مساءته ) رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ.
Dari
Abu Hurairah r.a, ia berkata: “Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah
berfirman: “Barang siapa yang memusuhi wali-Ku berarti ia menyatakan perang
dengan-Ku, dan tidaklah seorang hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan
sesuatu yang lebih Kucintai daripada perbuatan yang telah Kuwajibkan dan
hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri kepada-Ku dengan melaksanakan
amalan-amalan sunat hingga Aku mencintainya, maka apabila Aku telah
mencintainya Aku menjadi pendengarannya yang ia mendengar dengan pendengaran
tersebut, Aku penglihatannya yang ia melihat dengan penglihatan tersebut, Aku
menjadi tangannya yang ia bergerak dengan tangan tersebut, dan Aku menjadi
kakinya yang ia berjalan dengan kaki tersebut. Andai ia minta kepada-Ku niscaya
Aku beri, dan andai ia minta perlindungan-Ku, akan Kuberi, Aku tak pernah ragu
melakukan sesuatu seperti keraguan saat seorang mukmin membenci kematian
sedangkan AKu tak ingin menyakitinya ”. HR. Bukhari.
[36]
·
Fadilah Zikir setelah
melaksanakan Shalat Fardhu.
عن أبي هريرة t عن رَسُول اللَّهِ r قال: (من سبح اللَّه في دبر كل صلاة ثلاثاً
وثلاثين، وحمد اللَّه ثلاثاً وثلاثين، وكبر اللَّه ثلاثاً وثلاثين قال تمام
المائة: لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ
وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ، غفرت خطاياه؛ وإن كانت مثل
زبد البحر) رَوَاهُ مُسلِمٌ.
Dari
Abu Hurairah r.a, dari Rasulullah SAW, ia bersabda: “Siapa yang bertasbih setiap selesai
shalat sebanyak 33x dan bertahmid 33x, dan bertakbir 33x, dan menggenapkan
seratus dengan ucapan:
لاَ إِلَهَ
إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ
وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
(Tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah, Yang Maha
Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, semua kerajaan adalah milik-Nya, dan bagi-Nya
segala pujian dan Dia berkuasa terhadap segala sesuatu). Maka diampunkan seluruh kesalahannya sekalipun
seperti buih di lautan”. HR.
Muslim.
·
Fadilah Shalat
Jenazah, mengiringinya ke pemakaman serta menghadiri pemakamannya.
عن
أبي هريرة t أن رَسُول اللَّهِ rقال: من اتبع جنازة مسلم إيماناً واحتساباً ، وكان معه حتى يصلي
عليها ويفرغ من دفنها؛ فإنه يرجع من الأجر بقيراطين؛ كل قيراط مثل أحد، ومن صلى
عليها ، ثم رجع قبل أن تدفن؛ فإنه يرجع بقيراط. رَوَاهُ البُخَارِيُّ.
Dari
Abu Huraira r.a, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang ikut
menyelenggarakan jenazah seorang muslim dengan penuh keimanan dan keikhlasan,
ia ikut menshalatkannya dan memakamkannya maka ia pulang dengan membawa pahala
sebanyak dua qirath, satu qirathnya seperti Bukit Uhud, siapa yang ikut
menshalatkan kemudian kembali sebelum dimakamkan maka ia pulang dengan pahala
satu qirat”. HR. Bukhari. [38]
·
Fadilah Jenazah yang
dishalatkan oleh kaum muslimin.
1.
Hadis Nabi :
عن عائشة t قالت: قال رَسُول اللَّهِ r : (ما من ميت يصلي عليه أمة من المسلمين
يبلغون مائة كلهم يشفعون له؛ إلا شفعوا فيه) رَوَاهُ مُسلِمٌ.
Dari
`Aisyah r.a, ia berkata: “Rasulullah SAW bersabda: “Tidak seorang mayat pun
yang dishalatkan kaum muslimin jumlah mereka sampai seratus, masing-masing
mereka memberikan syafaat untuknya melainkan si mayat mendapat syafaat”.
HR. Muslim. [39]
2.
Hadis Nabi :
عن ابن عباس t قال: سمعت رَسُول اللَّهِ r يقول: (ما من رجل مسلم يموت، فيقوم على
جنازته أربعون رجلاً لا يشركون بالله شيئاً إلا شفعهم اللَّه فيه) رَوَاهُ
مُسلِمٌ.
Dari
Ibnu Abbas r.a, ia berkata: “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Tidak seorang muslimpun yang
meninggal lalu ada 40 orang lelaki yang tidak menyekutukan Allah dengan
sesuatupun, menshalatinya melainkan Allah memberi syafaat untuknya”. HR.
Muslim. [40]
·
Fadilah
kematian orang yang dicintai dan mengikhlaskannya kepada Allah.
عَنْ أبي
هُرَيْرَةَ t أن رَسُول اللَّهِ r قال: (( يَقُوْلُ اللَّهُ –تَعَالَى-: مَا
لِعَبْدِيْ المُؤْمِِنِ عِنْدِيْ جَزَاءٌ -إِذَا قَبَضْتُ صَفِيَّهُ مِنْ أهْلِ
الدُّنْيَا ثُمَّ احْتَسَبَهُ- إِلاَّ الجَنَّةُ )) رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ.
Dari
Abu Hurairah r.a, Rasulullah SAW bersabda: “Allah Ta’ala berfirman (hadis
Qudsi): “Aku tidak mempunyai balasan bagi hamba-Ku yang beriman apabila
Kuambil kekasihnya dari penduduk dunia kemudian ia mengikhlaskannya kecuali
balasannya adalah syurga” HR. Bukhari. [41]
·
Fadilah Shalat di
masjid Mekkah dan Madinah.
1.
Hadis Nabi :
عن أبي هريرة t أن رَسُول اللَّهِ r قال : (( صلاة في مسجدي هذا خير من ألف صلاة
فيما سواه إلا المسجد الحرام )). متفق عليه.
Dari
Abu Hurairah r.a, Rasulullah SAW bersabda: "Shalat
di masjidku ini lebih baik dari pada shalat di masjid lain seribu kali, kecuali
Masjidil Haram”. Muttafaq alaih. [42]
2.
Hadis Nabi :
عن جابر t أن رَسُول اللَّهِ r قال : (( صلاة في مسجدي أفضل من ألف صلاة
فيما سواه إلا المسجد الحرام ، وصلاة في المسجد الحرام أفضل من مائة ألف صلاة فيما
سواه )) أخرجه أحمد وابن ماجه.
Dari Jabir r.a bahwa Rasulullah SAW bersabda:: "Satu
shalat di masjidku ini lebih utama dari seribu
shalat di tempat lain, kecuali Masjidil Haram, dan satu shalat di Masjidil
Haram lebih utama
dari seratus ribu shalat di tempat lain". H.R. Ahmad dan
Ibnu Majah. [43]
·
Fadilah
Shalat di Baitul Maqdis.
عن أبي ذر t قال : تذاكرنا ونحن عند رسول الله r أيهما أفضل مسجد رسول الله r أم مسجد بيت المقدس . فقال رسول الله r : (( صلاة في مسجدي أفضل من أربع صلوات فيه
ولنعم المصلى .. )) أخرجه الحاكم.
Dari Abu Dzar r.a, ia berkata:
“Kami berdiskusi di hadapan Rasulullah SAW tentang mana yang lebih utama Masjid
Rasulullah atau Masjid Baitul Maqdis, maka beliau bersabda: “satu kali shalat
di masjidku lebih baik dari empat kali shalat di Baitul Maqdis, sungguh ini
adalah sebaik-baik tempat shalat .. ". H.R. Hakim. [44]
·
Fadilah
Shalat di Masjid Quba'.
عن سهل بن حنيف t قال : قال رسول الله r : (( من تطهر في بيته ثم أتى مسجد قباء فصلي
فيه صلاة كان له كأجر عمرة )) أخرجه
النسائي وابن ماجه.
Diriwayatkan dari Sahal bin
Hunaif r.a ia berkata: "Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang
berwudhu di rumahnya lalu mendatangi
masjid Quba) dan shalat di dalamnya, maka pahalanya seperti umrah". H.R. Nasa'i
dan Ibnu Majah [45]
[1] . diriwayatkan oleh Bukhari no hadist: 54 dan Muslim no hadist:
1907.
[2] . diriwayatkan oleh Muslim no hadist: 2564.
[3] . diriwayatkan oleh Bukhari no hadist: 6491 dan Muslim no
hadist: 131.
[4] . diriwayatkan oleh Bukhari no hadist: 26 dan Muslim no hadist:
83.
[5] . diriwayatkan oleh Muslim no hadist: 26.
[6] . diriwayatkan oleh Muslim no hadist: 245.
[8] . diriwayatkan oleh Muslim no hadist: 234.
[9] . diriwayatkan oleh Bukhari no hadist: 609.
[11] . diriwayatkan oleh Muslim no hadist: 387.
[19] . diriwayatkan oleh Muslim no hadist: 830.
[20] . diriwayatkan oleh Muslim no hadist: 656.
[21] . diriwayatkan oleh Muslim no hadist: 251.
[22] . diriwayatkan oleh Muslim no hadist: 670.
[23] . diriwayatkan oleh Muslim no hadist: 854.
[24] . diriwayatkan oleh Muslim no hadist: 857.
[26] . diriwayatkan oleh Muslim no hadist: 728.
[27] . diriwayatkan oleh Muslim no hadist: 1163.
[28] . diriwayatkan oleh Muslim no hadist: 755.
[30] . Diriwayatkan oleh Muslim no hadist: 757.
[31] . Diriwayatkan oleh Muslim no hadist: 720.
[32] . Diriwayatkan oleh Muslim no hadist: 748.
[33] . Diriwayatkan oleh Muslim no hadist: 489.
[34] . Diriwayatkan oleh Muslim no hadist: 488.
[36] . Diriwayatkan oleh Bukhari no hadist :6502.
[37] . Diriwayatkan oleh Muslim no hadist: 597.
[38] . Diriwayatkan oleh Bukhari no hadist: 47, ini adalah lafadznya
dan Muslim no hadist: 945
[39] . Diriwayatkan oleh Muslim no hadist: 947.
[40] . Diriwayatkan oleh Muslim no hadist: 948.
[41] . Diriwayatkan oleh Bukhari no hadist: 6424.
[42] . muttafaq alaih diriwayatkan oleh Bukhari no hadist :1190, ini
adalah lafadznya dan Muslim no hadist:
1394.
[43] . Shahih diriwayatkan oleh Ahmad no hadist :14750, lihat Irwa'
al-Ghalil no hadist: 1129 dan Ibnu Majah no hadist: 1406, ini adalah lafadznya, Shahih Sunan Ibnu
Majah no hadist: 1155
[44] . Shahih diriwayatkan oleh Hakim no hadist :8553, lihat
Al-Silsilah Al-Shahihah no hadist: 2902
[45] . Shahih diriwayatkan oleh Nasa'i no hadist :699, Shahih Sunan Nasa'I no
hadist: 675 dan Ibnu Majah no hadist : 1412, Shahih Sunan Ibnu Majah no hadist:
1160
Post a Comment