GAMBARAN SURGA
GAMBARAN SURGA
. Surga
adalah negeri kesejahteraan yang disediakan Allah SWT bagi kaum mukminin dan
mukminat di akhirat.
.
Pembicaraan tentang surga –insya Allah- bersumber dari Kitab Dzat Yang
menciptakan surga (Al-Qur`an), menciptakan kenikmatan dan penghuninya, Dialah Allah
SWT. Dan dari berita orang yang telah memasukinya dan menginjakkan kakinya di
buminya, yaitu Muhammad SAW, sebagaimana tersebut dalam Al-Qur`an dan sunnah
yang shahih.
.
Nama-nama Surga yang Paling Terkenal
Surga itu pada dasarnya adalah satu,
sifat-sifatnya macam-macam, namanya yang paling terkenal di antaranya adalah:
1.
Jannah (surga): firman Allah SWT:
﴿ .... وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ يُدۡخِلۡهُ جَنَّٰتٖ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا
ٱلۡأَنۡهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَاۚ وَذَٰلِكَ ٱلۡفَوۡزُ ٱلۡعَظِيمُ ١٣ ﴾ [النساء : ١٣]
(Barangsiapa yang taat kepada Allah SWT dan
Rasul-Nya, niscaya Allah SWTmemasukkannya ke dalam surga yang mengalir di
dalamnya sungai sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah kemenangan
yang besar. (QS. An-Nisaa: 13).
2. Surga
Firdaus: firman Allah SWT:
﴿ إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ
كَانَتۡ لَهُمۡ جَنَّٰتُ ٱلۡفِرۡدَوۡسِ نُزُلًا ١٠٧ ﴾ [الكهف: ١٠٧]
Sesungguhnya orang-orang yang beriman
dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal.
(QS. Al-Kahf: 107).
3. Surga 'Adn:
firman Allah SWT:
﴿ هَٰذَا ذِكۡرٞۚ وَإِنَّ لِلۡمُتَّقِينَ لَحُسۡنَ
مََٔابٖ ٤٩ جَنَّٰتِ عَدۡنٖ مُّفَتَّحَةٗ لَّهُمُ ٱلۡأَبۡوَٰبُ ٥٠ ﴾ [ص : ٤٩، ٥٠]
Ini adalah kehormatan (bagi mereka).Dan
sesungguhnya bagi orang-orang yang bertaqwa benar-benar (disediakan) tempat
kembali yang baik, * (yaitu) surga 'Adn yang pintu-pintunya terbuka bagi
mereka, (QS. Shaad: 49-50).
4. Surga
Khuld (yang kekal): firman Allah SWT:
﴿ قُلۡ أَذَٰلِكَ خَيۡرٌ أَمۡ جَنَّةُ ٱلۡخُلۡدِ
ٱلَّتِي وُعِدَ ٱلۡمُتَّقُونَۚ كَانَتۡ لَهُمۡ جَزَآءٗ وَمَصِيرٗا ١٥ ﴾ [الفرقان: ١٥]
Katakanlah:"Apakah (azab) yang
demikian itu yang baik, atau surga yang kekal yang dijanjikan kepada
orang-orang yang bertaqwa?" Surga itu menjadi balasan dan tempat kembali
bagi mereka. (QS. Al-Furqaan: 15).
5. Surga
An-Na'im (penuh kenikmatan): Firman Allah SWT:
﴿ إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ
لَهُمۡ جَنَّٰتُ ٱلنَّعِيمِ ٨ ﴾ [لقمان: ٨]
Sesungguhnya orang-orang yang beriman
dan mengerjakan amal-amal saleh, bagi mereka surga-surga yang penuh kenikmatan,
(QS. Luqman: 8).
6. Surga
Al-Ma`wa (tempat kediaman): Firman Allah SWT:
﴿ أَمَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ
ٱلصَّٰلِحَٰتِ فَلَهُمۡ جَنَّٰتُ ٱلۡمَأۡوَىٰ نُزُلَۢا بِمَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ
١٩ ﴾ [السجدة : ١٩]
Adapun orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal-amal saleh, maka bagi mereka surga-surga tempat kediaman,
sebagai pahala terhadap apa yang telah mereka kerjakan. (QS. As-Sajdah: 19).
7.
Darussalam (negeri kesejahteraan): Firman Allah SWT:
﴿ ۞لَهُمۡ دَارُ ٱلسَّلَٰمِ عِندَ رَبِّهِمۡۖ
وَهُوَ وَلِيُّهُم بِمَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ ١٢٧ ﴾ [الانعام: ١٢٧]
Bagi mereka (disediakan) Darussalam
(surga) pada sisi Rabbnya dan Dialah Pelindung mereka disebabkan amal-amal
saleh yang selalu mereka kerjakan. (QS. Al-An'aam: 127).
.Tempat
Surga:
1. Firman Allah
SWT:
﴿ وَفِي ٱلسَّمَآءِ رِزۡقُكُمۡ وَمَا تُوعَدُونَ
٢٢ ﴾ [الذاريات: ٢٢]
Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rizkimu
dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu. (QS. Adz-Dzariyaat: 22).
2. Firman Allah
SWT:
﴿ وَلَقَدۡ رَءَاهُ نَزۡلَةً أُخۡرَىٰ ١٣ عِندَ
سِدۡرَةِ ٱلۡمُنتَهَىٰ ١٤ عِندَهَا جَنَّةُ ٱلۡمَأۡوَىٰٓ ١٥ ﴾ [النجم : ١٣، ١٥]
Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat
Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, * (yaitu) di
Sidratil Muntaha. * Di dekatnya ada surga tempat tinggal, (QS. An-Najm: 13-15).
3. Dari Abu
Hurairah r.a, dari Nabi SAW, beliau bersabda, 'Barangsiapa yang beriman
kepada Allah SWT dan rasul-Nya, mendirikan shalat dan puasa bulan Ramadhan,
niscaya Allah SWT memasukkannya di dalam surga. Berhijrah di jalan Allah SWT
atau menetap di buminya yang ia dilahirkan padanya.' Mereka bertanya: 'Ya
Rasulullah, bolehkah kami memberitahukan manusia dengan hal tersebut?' Beliau
bersabda: “Sesungguhnya di surga itu ada seratus derajat yang disediakan
oleh Allah SWT bagi para mujahid fi sabilillah. Jarak di antara setiap dua
derajat adalah seperti jarak di antara bumi dan langit. Bila kamu memohon
kepada Allah SWT, maka mintalah surga Firdaus, sesungguhnya ia berada di
tengah-tengah surga dan yang tertinggi. Di atasnya adalah 'arsy Ar-Rahman, dan
darinya terpancar sungai-sungai surga.” (HR. al-Bukhari).[1]
4. Dari Abu
Hurairah r.a, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya seorang
mukmin, apabila tiba ajalnya, malaikat rahmat datang kepadanya. Apabila
jiwanya/ruhnya telah diambil, ia (ruh/jiwa) dijadikan di sutra putih,
lalu diangkat ke pintu langit. Mereka berkata: 'Kami tidak menemukan
aroma yang lebih wangi dari ini…” (HR. al-Hakim dan Ibnu Hibban).[2]
.Nama-nama
Pintu Surga:
Dari Abu Hurairah r.a, sesungguhnya
Rasulullah SAW bersabda: ”Barangsiapa yang memberi nafkah kepada suami istri
fi sabilillah niscaya ia dipanggil dari pintu-pintu surga: Wahai hamba Allah
SWT, ini adalah kebaikan. Barangsiapa yang termasuk ahli shalat, niscaya ia
dipanggil dari pintu shalat. Dan barangsiapa yang termasuk ahli jihad niscaya
ia dipanggil dari pintu jihad. Dan barangsiapa yang termasuk ahli puasa niscaya
ia dipanggil dari pintu ar-Rayyan. Dan barangsiapa yang termasuk ahli sedekah
niscaya ia panggil dari pintu sedekah.' Lalu Abu Bakar r.a bertanya, 'Demi Allah
SWT, bapak dan ibuku sebagai tebusan engkau ya Rasulullah, apakah ada seseorang
yang dipanggil dari semua pintu tersebut?' beliau menjawab, 'Benar, dan aku
berharap engkau termasuk dari mereka.'[3]
.
Luasnya Pintu-pintu Surga:
1. Dari
'Utbah dan Gazwan r.a, ia berkata, 'Disebutkan kepada kami bahwa jarak di
antara dua daun pintu dari daun-daun pintu surga adalah seperti perjalanan
empat puluh tahun, dan sungguh akan datang kepadanya satu hari dan ia penuh
karena berdesakan.' (HR. Muslim).[4]
2. Dari Abu
Hurairah r.a, ia berkata, 'Pada suatu hari, Rasulullah SAW dibawakan daging …
dan di akhirnya beliau bersabda, 'Demi Allah SWT yang diri Muhammad berada
di tangannya, sesungguhnya jarak di antara dua daun pintu surga adalah seperti
jarak di antara Makkah dan Hajar atau seperti jarak di antara Makkah dan
Bushra.' (Muttafaqun 'alaih).[5]
.
Jumlah Pintu-pintu Surga:
1. Firman Allah
SWT:
﴿ وَسِيقَ ٱلَّذِينَ ٱتَّقَوۡاْ رَبَّهُمۡ إِلَى
ٱلۡجَنَّةِ زُمَرًاۖ حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءُوهَا وَفُتِحَتۡ أَبۡوَٰبُهَا وَقَالَ لَهُمۡ
خَزَنَتُهَا سَلَٰمٌ عَلَيۡكُمۡ طِبۡتُمۡ فَٱدۡخُلُوهَا خَٰلِدِينَ ٧٣ ﴾ [الزمر: ٧3]
Dan orang-orang yang bertaqwa kepada
Rabbnya dibawa ke surga berombong-rombongan (pula).Sehingga apabila mereka
sampai ke surga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada
mereka penjaga-penjaganya: "Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu,
berbahagialah kamu! maka masukilah surga ini, sedang kamu kekal di
dalamnya." (QS. Az-Zumar: 73).
2. Dari Sahl
bin Sa'ad r.a, dari Nabi SAW bersabda: “Di surga itu ada delapan pintu. Di
antaranya ada satu pintu yang dinamakan ar-Rayyan, tidak bisa memasukinya
kecuali orang-orang yang puasa.” (Muttafaqun 'alaih).[6]
.
Pintu-pintu surga dibukakan untuk calon penghuninya:
Firman Allah
SWT:
﴿ هَٰذَا ذِكۡرٞۚ وَإِنَّ لِلۡمُتَّقِينَ لَحُسۡنَ
مََٔابٖ ٤٩ جَنَّٰتِ عَدۡنٖ مُّفَتَّحَةٗ لَّهُمُ ٱلۡأَبۡوَٰبُ ٥٠ ﴾ [ص : ٤٩، ٥٠]
Ini adalah kehormatan (bagi mereka).Dan
sesungguhnya bagi orang-orang yang bertaqwa benar-benar (disediakan) tempat
kembali yang baik, * (yaitu) Surga 'Adn yang pintu-pintunya terbuka bagi
mereka, (QS. Shaad: 49-50).
.
Waktu-waktu yang dibukakan pintu-pintu surga di dunia:
1. Dari Abu
Hurairah r.a, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Pintu-pintu surga
dibuka pada hari Senin dan Kamis, maka setiap hamba yang tidak menyekutukan
sesuatu dengan Allah SWT diberi ampunan, kecuali seorang laki-laki yang ada
permusuhan di antaranya dan saudaranya. Dikatakan: berilah waktu kepada dua
orang ini sampai keduanya berdamai. –tiga kali-.” (HR. Muslim).[7]
2. Abu
Hurairah r.a berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Apabila telah tiba
bulan Ramadhan dibukalah pintu-pintu surga dan ditutup pintu-pintu neraka
Jahannam serta syetan-syetan dibelenggu.”
(Muttafaqun 'alaih).[8]
3. Umar bin
Khaththab r.a berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada seseorang
dari kami yang berwudhu, lalu ia menyempurnakan wudhunya, kemudian ia membaca:
'Aku bersaksi bahwa tidak ada Ilah (yang disembah dengan sebenarnya kecuali Allah
SWT, dan sesungguhnya Muhammad adalah hamba Allah SWT dan rasul-Nya, kecuali
dibukakan pintu-pintu surga yang delapan, ia bisa masuk dari pintu yang
dikehendakinya." (HR. Muslim).[9]
.
Orang yang Pertama-tama Masuk Surga:
Anas bin Malik r.a berkata bahwa
Rasulullah SAW bersabda: “Aku mendatangi pintu surga pada hari kiamat, lalu
meminta dibuka pintu. Penjaga bertanya, 'Siapakah engkau? Aku menjawab,
'Muhammad.' Ia berkata, 'Denganmu aku diperintah agar aku tidak membuka (pintu
surga) untuk seseorang sebelum engkau.” (HR. Muslim).[10]
.
Umat yang pertama-tama masuk surga:
Abu Hurairah r.a berkata bahwa
Rasulullah SAW bersabda: “Kita adalah umat terakhir dan yang pertama pada
hari kiamat. Dan kita adalah umat yang pertama-tama masuk surga."
(Muttafaqun 'alaih).[11]
.
Kelompok/golongan yang pertama-tama masuk surga:
1. Dari Abu
Hurairah r.a berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya golongan
yang pertama-tama masuk surga seperti rupa bulan pada malam purnama. Kemudian
yang mengikuti mereka seperti bintang
berkilau yang paling terang di atas langit. Mereka tidak kencing, tidak berak,
tidak meludah, dan tidak beringus. Sisir mereka adalah emas, keringat mereka
adalah minyak kesturi, tempat pemanggangan mereka adalah kayu gaharu,
istri-istri mereka adalah bidadari, rupa mereka seperti rupa seorang laki-laki,
seperti rupa bapak mereka Adam a.s, yaitu enam puluh hasta di langit.'[12]
2. Dari Sahl
bin Sa'd r.a, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Tujuh puluh ribu
(70.000) atau tujuh ratus ribu (700.000) dari umatku sungguh akan masuk surga
saling berpegangan, sebagian mereka memegang yang lain. Yang pertama dari
mereka tidak masuk (ke surga) kecuali masuk yang terakhir. Wajah mereka seperti
bulan di malam purnama.” (Muttafaqun 'alaih).[13]
3. Dari
Abdullah bin 'Amr r.a, ia berkata, 'Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya
orang-orang fakir kalangan Muhajirin mendahului orang-orang kaya pada hari
kiamat ke surga dengan empat puluh tahun.”
(HR. Muslim).[14]
.
Usia Para Penghuni Surga:
Dari Mu'azd bin Jabal r.a,
sesungguhnya Nabi SAW bersabda: “Para penghuni surga masuk surga dalam
keadaan tubuh berseri, bercelak, berusia tiga puluh tahun atau tiga puluh tiga tahun.” (HR. Ahmad).[15]
.
Sifat Wajah-wajah Para Penghuni Surga:
1. Firman Allah
SWT:
﴿ إِنَّ ٱلۡأَبۡرَارَ لَفِي نَعِيمٍ ٢٢ عَلَى
ٱلۡأَرَآئِكِ يَنظُرُونَ ٢٣ تَعۡرِفُ فِي وُجُوهِهِمۡ نَضۡرَةَ ٱلنَّعِيمِ ٢٤ ﴾ [المطففين: ٢٢، ٢٤]
Sesungguhnya orang-orang yang berbakti
itu benar-benar benar-benar dalam kenikmatan yang besar (surga), * mereka
(duduk) diatas dipan-dipan sambil memandang. * Kamu dapat mengetahui dari wajah
mereka kesenangan hidup mereka yang penuh kenikmatan. (QS. Al-Muthaffifin:
22-24).
2. Firman Allah
SWT:
﴿ وُجُوهٞ يَوۡمَئِذٖ نَّاضِرَةٌ ٢٢ إِلَىٰ
رَبِّهَا نَاظِرَةٞ ٢٣ ﴾ [القيامة: ٢٢، ٢٣]
Wajah-wajah (orang-orang mu'min) pada
hari itu berseri-seri. Kepada Rabbnyalah mereka melihat. (QS. Al-Qiyamah:
22-23).
3. Firman Allah
SWT:
﴿ وُجُوهٞ يَوۡمَئِذٖ نَّاعِمَةٞ ٨ لِّسَعۡيِهَا
رَاضِيَةٞ ٩ فِي جَنَّةٍ عَالِيَةٖ ١٠ ﴾ [الغاشية: ٨، ١٠]
Banyak
muka pada hari itu berseri-seri, * merasa senang karena usahanya, * dalam surga
yang tinggi, (QS. Al-Ghasyiyah: 8-10).
4. Firman Allah
SWT:
﴿ وُجُوهٞ يَوۡمَئِذٖ مُّسۡفِرَةٞ ٣٨ ضَاحِكَةٞ
مُّسۡتَبۡشِرَةٞ ٣٩ ﴾ [عبس : ٣٨، ٣٩]
Banyak muka pada hari itu berseri-seri,
* tertawa dan gembira ria, (QS. 'Abasa: 38-39).
5. Firman Allah
SWT:
﴿ وَأَمَّا ٱلَّذِينَ ٱبۡيَضَّتۡ وُجُوهُهُمۡ
فَفِي رَحۡمَةِ ٱللَّهِۖ هُمۡ فِيهَا خَٰلِدُونَ ١٠٧ ﴾ [ال عمران: ١٠٧]
Adapun
orang-orang yang putih berseri mukanya, maka mereka berada dalam rahmat Allah
SWT(surga); mereka kekal di dalamnya. (QS. Ali 'Imran : 107).
6. Dari Abu
Hurairah r.a, dari Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya golongan yang
pertama-tama masuk surga seperti rupa bulan pada malam purnama. Kemudian yang
mengikuti mereka seperti bintang
berkilau yang paling terang di langit. Hati mereka seperti hati seorang
laki-laki, tidak saling membenci dan mendengki di antara mereka."
(Muttafaqun 'Alaih).[16]
.
Sifat penyambutan penghuni surga:
1. Firman Allah
SWT:
﴿ وَسِيقَ ٱلَّذِينَ ٱتَّقَوۡاْ رَبَّهُمۡ إِلَى
ٱلۡجَنَّةِ زُمَرًاۖ حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءُوهَا وَفُتِحَتۡ أَبۡوَٰبُهَا وَقَالَ لَهُمۡ
خَزَنَتُهَا سَلَٰمٌ عَلَيۡكُمۡ طِبۡتُمۡ فَٱدۡخُلُوهَا خَٰلِدِينَ ٧٣ ﴾ [الزمر: 73]
Dan orang-orang yang bertaqwa kepada Rabbnya
dibawa ke surga berombong-rombongan (pula).Sehingga apabila mereka sampai ke
surga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka
penjaga-penjaganya: "Kesejahtera (dilimpahkan) atasmu, berbahagialah kamu!
maka masukilah surga ini, sedang kamu kekal di dalamnya." (QS. Az-Zumar: 73).
2. Firman Allah
SWT:
﴿ ...... وَٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ يَدۡخُلُونَ عَلَيۡهِم مِّن كُلِّ بَابٖ ٢٣ سَلَٰمٌ عَلَيۡكُم
بِمَا صَبَرۡتُمۡۚ فَنِعۡمَ عُقۡبَى ٱلدَّارِ ٢٤ ﴾ [الرعد: ٢٣، ٢٤]
Sedang malaikat-malaikat masuk ke
tempat-tempat mereka dari semua pintu; * (sambil mengucapkan): "Salamun
'alaikum bima shabartum". Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu. (QS.
Ar-Ra'd: 23-24).
3. Firman Allah
SWT:
﴿ لَا يَحۡزُنُهُمُ ٱلۡفَزَعُ ٱلۡأَكۡبَرُ وَتَتَلَقَّىٰهُمُ
ٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ هَٰذَا يَوۡمُكُمُ ٱلَّذِي كُنتُمۡ تُوعَدُونَ ١٠٣ ﴾ [الانبياء: ١٠٣]
Mereka tidak disusahkan oleh kedahsyatan
yang besar (pada hari kiamat), dan mereka disambut oleh para malaikat.
(Malaikat berkata): "Inilah harimu yang telah dijanjikan kepadamu."
(QS. Al-Anbiyaa: 103).
.
Orang yang masuk surga tanpa dihisab dan tanpa disiksa:
1. Dari Ibnu
Abbas r.a, ia berkata, 'Nabi SAW bersabda: “Diperlihatkan semua umat
kepadaku, aku menemukan seorang Nabi lewat disertai umat, seorang Nabi lewat
disertai rombongan, seorang Nabi lewat disertai sepuluh orang, seorang Nabi lewat
disertai lima orang, seorang Nabi lewat sendirian. Lalu aku melihat rombongan
besar. Aku bertanya: 'Hai Jibril, apakah mereka umatku?' Ia (Jibril
menjawab): 'Bukan.' Akan tetapi lihatlah ke ufuk.' Lalu aku melihat,
ternyata rombongan besar. Ia berkata: 'Mereka adalah umatmu. Dan mereka tujuh
puluh (70.000) orang di depan mereka yang tidak ada hisab dan siksa
terhadap mereka.' Aku bertanya, 'Kenapa?' Ia menjawab, 'Mereka tidak berobat
dengan kayy, tidak meminta ruqyah, tidak menganggap sial, dan hanya kepada Rabb
mereka (Allah), mereka bertawakkal.” (Muttafaqun 'alaih).[17]
2. Dari Abu
Umamah r.a, ia berkata, 'Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Rabb-ku Yang
Maha Suci memberi janji kepadaku akan memasukkan ke dalam surga dari umatku
sebanyak tujuh puluh ribu (70.000) orang yang tidak ada hisab atas
mereka dan tanpa azab. Bersama setiap seribu (1.000) orang ada tujuh puluh ribu
(70.000) orang. Tiga genggaman dari genggaman Rabb-ku SWT."
(HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).[18]
.Gambaran
bumi surga dan bangunannya:
1. Dari
Anas bin Malik r.a, sesungguhnya tatkala Nabi SAW dinaikkan ke langit, Beliau SAW bersabda: “…kemudian
dia (Jibril a.s) datang denganku ke Sidratul Muntaha, ia diliputi warna-warna,
aku tidak tahu apakah dia? Kemudian aku dimasukkan ke dalam surga, ternyata di
dalamnya ada kubah mutiara dan tanahnya adalah misk (minyak kesturi)." (Muttafaqun
'alaih).[19]
2. Abu
Hurairah r.a berkata, 'Kami bertanya, 'Wahai Rasulullah, …surga, apakah
bangunannya?' Beliau menjawab: “Bata dari perak dan bata dari emas, tanah
liatnya adalah minyak kesturi adzfar, kerikilnya adalah mutiara dan yaqut,
tanahnya adalah za'faran, barangsiapa yang memasukinya akan merasakan nikmat
dan tidak sengsara, kekal dan tidak mati, tidak hancur pakaiannya dan tidak
sirna masa mudanya." (HR. At-Tirmidzi dan ad-Darimi).[20]
3. Dari
Abu Sa'id r.a, sesungguhnya Abu Shayyad bertanya kepada Nabi SAW tentang tanah
surga? Beliau menjawab: “(Seperti) gandum putih dan minyak kesturi murni.”
(HR. Muslim).[21]
.
Gambaran kemah-kemah penghuni surga:
1. Firman
Allah SWT:
﴿ حُورٞ مَّقۡصُورَٰتٞ فِي ٱلۡخِيَامِ ٧٢ ﴾ [الرحمن: ٧٢]
(Bidadari-bidadari
yang jelita, putih bersih dipingit dalam rumah/kemah. (QS. Ar-Rahman: 72).
2. Dari
Abdullah bin Qais r.a, sesungguhnya Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya seorang
mukmin di dalam surga mempunyai kemah dari satu mutiara yang berlobang.
Panjangnya enam puluh (60) hasta. Bagi seorang mukmin di dalamnya mempunyai
keluarga. Seorang mukmin berkeliling kepada mereka. Sebagian mereka tidak
melihat kepada yang lain.” (Muttafaqun 'alaih).[22]
.
Pasar Surga:
Dari Anas bin Malik r.a, sesungguhnya
Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya di dalam surga itu ada pasar yang
mereka datangi setiap hari Jum'at. Lalu bertiup angin utara, maka angin itu
menerpa wajah dan pakaian mereka, maka mereka bertambah elok dan indah. Mereka
pun kembali kepada keluarga mereka, dan mereka telah bertambah elok dan indah.
Keluarga mereka berkata kepada mereka, 'Demi Allah SWT, setelah (meninggalkan)
kami kamu telah bertambah elok dan indah. Mereka pun berkata, 'Dan kamu,
demi Allah SWT, setelah kami (tinggalkan), bertambah elok dan indah.” (HR.
Muslim).[23]
.
Istana-istana surga:
Allah SWT menciptakan di dalam tempat
tinggal dan istana-istana surga segala sesuatu yang disenangi jiwa dan
dinikmati pandangan mata.
Firman Allah SWT:
﴿ وَعَدَ ٱللَّهُ
ٱلۡمُؤۡمِنِينَ وَٱلۡمُؤۡمِنَٰتِ جَنَّٰتٖ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُ
خَٰلِدِينَ فِيهَا وَمَسَٰكِنَ طَيِّبَةٗ فِي جَنَّٰتِ عَدۡنٖۚ وَرِضۡوَٰنٞ مِّنَ ٱللَّهِ
أَكۡبَرُۚ ذَٰلِكَ هُوَ ٱلۡفَوۡزُ ٱلۡعَظِيمُ ٧٢﴾
[التوبة: 72]
Allah SWTmenjanjikan kepada orang-orang
yang mu'min lelaki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang di bawahnya
mengalir sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat
yang bagus di surga 'Adn. Dan keridhaan Allah SWT adalah lebih besar; Itu
adalah keberuntungan yang besar. (QS. At-Taubah: 72).
.
Perbedaan tingkatan istana- istana para penghuni surga:
1. Firman Allah
SWT:
﴿ وَإِذَا رَأَيۡتَ ثَمَّ رَأَيۡتَ نَعِيمٗا
وَمُلۡكٗا كَبِيرًا ٢٠ ﴾ [الانسان: ٢٠]
Dan
apabila kamu melihat di sana
(surga), niscaya kamu akan melihat berbagai macam kenikmatan dan kerajaan yang
besar. (QS. Al-Insaan: 20).
2. Dari Abu
Sa'id r.a, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya para penghuni
surga saling memandang kepada penghuni kamar dari atas mereka, sebagaimana
bintang berkilau saling memandang dari atas ufuk dari arah timur atau
barat karena perbedaan tingkat di antara mereka.' Mereka berkata, 'Ya
Rasulullah, itu adalah tempat para Nabi yang tidak bisa mencapainya selain
mereka.' Beliau menjawab, 'Ya, demi Allah SWT yang diriku berada di
tangan-Nya, Mereka adalah orang-orang yang beriman kepada Allah SWT dan
membenarkan para rasul.” (Muttafaqun 'alaih).[24]
. Gambaran
kamar-kamar surga:
1. Firman Allah
SWT:
﴿ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ
لَنُبَوِّئَنَّهُم مِّنَ ٱلۡجَنَّةِ غُرَفٗا تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُ خَٰلِدِينَ
فِيهَاۚ نِعۡمَ أَجۡرُ ٱلۡعَٰمِلِينَ ٥٨ ﴾ [العنكبوت: ٥٨]
Dan orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal-amal yang saleh, sesungguhnya akan Kami tempatkan mereka pada
tempat-tempat yang tinggi di dalam surga, yang mengalir sungai-sungai di
bawahnya, mereka kekal didalamnya.Itulah sebaik-baik pembalasan bagi
orang-orang yang beramal, (QS. Al-'Ankabut: 58).
2.Firman Allah
SWT:
﴿ لَٰكِنِ ٱلَّذِينَ ٱتَّقَوۡاْ رَبَّهُمۡ لَهُمۡ
غُرَفٞ مِّن فَوۡقِهَا غُرَفٞ مَّبۡنِيَّةٞ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُۖ وَعۡدَ
ٱللَّهِ لَا يُخۡلِفُ ٱللَّهُ ٱلۡمِيعَادَ ٢٠ ﴾ [الزمر: ٢٠]
Tetapi orang-orang yang bertaqwa kepada
Rabbnya mereka mendapat tempat-tempat yang tinggi, di atasnya dibangun pula
tempat-tempat yang tinggi yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Allah SWT telah
berjanji dengan sebenar-benarnya. Allah SWTtidak akan memungkiri janji-Nya.
(QS. Az-Zumar: 20).
3. Dari Ali r.a,
sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya di dalam surga
ada kamar-kamar yang bisa dilihat belakangnya dari dalamnya dan
dalamnya dari belakangnya.' Seorang arab badawi berdiri seraya bertanya,
'Untuk siapakah ya Rasulullah?' Beliau menjawab, 'Bagi orang yang
baik ucapan, memberi jamuan makan, selalu berpuasa, dan melaksanakan
shalat di malam hari saat manusia sedang terlelap tidur.” (HR. Ahmad
dan at-Tirmidzi).[25]
.
Gambaran kasur-kasur penghuni surga:
Firman Allah
SWT:
﴿ مُتَّكِِٔينَ عَلَىٰ فُرُشِۢ بَطَآئِنُهَا
مِنۡ إِسۡتَبۡرَقٖۚ وَجَنَى ٱلۡجَنَّتَيۡنِ دَانٖ ٥٤ ﴾ [الرحمن: ٥٤]
Mereka
bersandar di atas permadani yang sebelah dalamnya dari sutra…. (QS.
Ar-Rahman: 54).
.
Gambaran permadani dan sandaran-sandaran:
1. Firman Allah
SWT:
﴿ وَنَمَارِقُ مَصۡفُوفَةٞ ١٥ وَزَرَابِيُّ
مَبۡثُوثَةٌ ١٦ ﴾ [الغاشية: ١٥، ١٦]
…dan bantal-bantal sandaran yang
tersusun, * dan permadani-permadani yang terhampar. (QS. Al-Ghasyiyah: 15-16).
2. Firman Allah
SWT:
﴿ مُتَّكِِٔينَ عَلَىٰ رَفۡرَفٍ خُضۡرٖ وَعَبۡقَرِيٍّ
حِسَانٖ ٧٦ ﴾ [الرحمن: ٧٦]
Mereka bertelekan pada bantal-bantal
yang hijau dan permadani yang indah. (QS. Ar-Rahman: 76).
.
Sandaran-sandaran/dipan-dipan Surga:
1. Firman Allah
SWT:
﴿ إِنَّ ٱلۡأَبۡرَارَ لَفِي نَعِيمٍ ٢٢ عَلَى
ٱلۡأَرَآئِكِ يَنظُرُونَ ٢٣ ﴾ [المطففين: ٢٢، ٢٣]
Sesungguhnya orang-orang yang berbakti
itu benar-benar dalam kenikmatan yang besar (surga), * mereka (duduk) diatas
dipan-dipan sambil memandang. (QS. Al-Muthaffifiin: 22-23).
2. Firman Allah
SWT:
﴿ مُّتَّكِِٔينَ فِيهَا عَلَى ٱلۡأَرَآئِكِۖ
لَا يَرَوۡنَ فِيهَا شَمۡسٗا وَلَا زَمۡهَرِيرٗا ١٣ ﴾ [الانسان: ١٣]
di dalamnya mereka duduk bertelakan di
atas dipan, mereka tidak merasakan di dalamnya (teriknya) matahari dan tidak
pula dingin yang bersangatan. (QS. Al-Insaan: 13).
3. Firman Allah
SWT:
﴿ إِنَّ أَصۡحَٰبَ ٱلۡجَنَّةِ ٱلۡيَوۡمَ فِي
شُغُلٖ فَٰكِهُونَ ٥٥ هُمۡ وَأَزۡوَٰجُهُمۡ فِي ظِلَٰلٍ عَلَى ٱلۡأَرَآئِكِ مُتَّكُِٔونَ
٥٦ ﴾ [يس: ٥٥، ٥٦]
Sesungguhnya penghuni surga pada hari
itu bersenang-senang dalam kesibukan (mereka). * Mereka dan isteri-isteri
mereka berada dalam tempat yang teduh, bertelekan di atas dipan-dipan. (QS.
Yaasiin: 55-56).
.
Gambaran kasur-kasur/dipan-dipan penghuni surga:
1. Firman Allah
SWT:
﴿ وَنَزَعۡنَا مَا فِي صُدُورِهِم مِّنۡ غِلٍّ
إِخۡوَٰنًا عَلَىٰ سُرُرٖ مُّتَقَٰبِلِينَ ٤٧ ﴾ [الحجر: ٤٧]
Dan
Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka
merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan. (QS. Al-Hijr: 47).
2. Firman Allah
SWT:
﴿ مُتَّكِِٔينَ عَلَىٰ سُرُرٖ مَّصۡفُوفَةٖۖ
وَزَوَّجۡنَٰهُم بِحُورٍ عِينٖ ٢٠ ﴾ [الطور: ١٩]
Mereka bertelekan di atas dipan-dipan
berderetan dan Kami kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik
bermata jeli. (QS. Ath-Thuur: 20).
3. Firman Allah SWT:
﴿ عَلَىٰ سُرُرٖ مَّوۡضُونَةٖ ١٥ مُّتَّكِِٔينَ
عَلَيۡهَا مُتَقَٰبِلِينَ ١٦ ﴾ [الواقعة: ١٥، ١٦]
Mereka berada diatas dipan yang
bertahtahkan emas dan permata, * seraya bertelekan diatasnya berhadap-hadapan.
(QS. Al-Waaqi'ah: 15-16).
4. Firman Allah
SWT:
﴿ فِيهَا سُرُرٞ مَّرۡفُوعَةٞ ١٣ ﴾ [الغاشية: ١٣]
Di
dalamnya ada takhta-takhta yang ditinggikan, (QS. Al-Ghasyiyah: 13).
.Gambaran
bejana-bejana penghuni surga:
1. Firman Allah
SWT:
﴿ يَطُوفُ عَلَيۡهِمۡ وِلۡدَٰنٞ مُّخَلَّدُونَ
١٧ بِأَكۡوَابٖ وَأَبَارِيقَ وَكَأۡسٖ مِّن مَّعِينٖ ١٨ ﴾ [الواقعة: ١٧، ١٨]
Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda
yang tetap muda, * Dengan membawa gelas, cerek dan sloki (piala) berisi minuman
yang diambil dari mata air yang mengalir, (QS. Al-Waqi'ah: 17-18).
2. Firman Allah
SWT:
﴿ يُطَافُ عَلَيۡهِم بِصِحَافٖ مِّن ذَهَبٖ
وَأَكۡوَابٖۖ وَفِيهَا مَا تَشۡتَهِيهِ ٱلۡأَنفُسُ وَتَلَذُّ ٱلۡأَعۡيُنُۖ وَأَنتُمۡ
فِيهَا خَٰلِدُونَ ٧١ ﴾ [الزخرف: ٧١]
Diedarkan kepada mereka piring-piring
dari emas, dan piala-piala dan di dalam surga itu terdapat segala apa yang
diingini oleh hati dan sedap (dipandang) mata dan kamu kekal di dalamnya."
(QS. Az-Zukhruf: 71).
3. Firman Allah
SWT:
﴿ وَيُطَافُ عَلَيۡهِم بَِٔانِيَةٖ مِّن فِضَّةٖ
وَأَكۡوَابٖ كَانَتۡ قَوَارِيرَا۠ ١٥ قَوَارِيرَاْ مِن فِضَّةٖ قَدَّرُوهَا تَقۡدِيرٗا
١٦ ﴾ [الانسان: ١٥، ١٦]
Dan diedarkan kepada mereka
bejana-bejana dari perak, dan piala-piala yang bening laksana kaca, * (yaitu)
kaca-kaca (yang terbuat) dari perak yang telah diukur mereka dengan
sebaik-baiknya. (QS. Al-Insaan: 15-16).
4. Dari
Abdullah bin Qais r.a, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Dua kebun,
dari perak bejana keduanya dan apa yang ada padanya. Dan dua kebun. dari emas
bejana keduanya dan apa yang ada padanya. Dan tidak ada di antara kaum dan di
antara mereka memandang kepada Rabb mereka selain selendang kebesaran di atas
wajah-Nya di surga 'adn." (Muttafaqun 'alaih).[26]
.
Gambaran perhiasan dan pakaian penghuni surga:
1. Firman Allah
SWT:
﴿ إِنَّ ٱللَّهَ يُدۡخِلُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ
وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ جَنَّٰتٖ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُ يُحَلَّوۡنَ
فِيهَا مِنۡ أَسَاوِرَ مِن ذَهَبٖ وَلُؤۡلُؤٗاۖ وَلِبَاسُهُمۡ فِيهَا حَرِيرٞ ٢٣ ﴾ [الحج : ٢٣]
Sesungguhnya Allah SWT memasukkan orang-orang
beriman dan mengerjakan amal yang saleh ke dalam surga-surga yang di bawahnya
mengalir sungai-sungai. Di surga itu mereka diberi perhiasan dengan
gelang-gelang dari emas dan mutiara, dan pakaian mereka adalah sutera. (QS.
Al-Hajj: 23).
2. Firman Allah
SWT:
﴿ ........... يُحَلَّوۡنَ فِيهَا مِنۡ أَسَاوِرَ مِن ذَهَبٖ وَيَلۡبَسُونَ ثِيَابًا خُضۡرٗا
مِّن سُندُسٖ وَإِسۡتَبۡرَقٖ مُّتَّكِِٔينَ فِيهَا عَلَى ٱلۡأَرَآئِكِۚ نِعۡمَ ٱلثَّوَابُ
وَحَسُنَتۡ مُرۡتَفَقٗا ٣١ ﴾ [الكهف: ٣١]
…dalam surga itu mereka dihiasi dengan gelang mas dan mereka
memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk
sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah. Itulah pahala yang
sebaik-baiknya, dan tempat istirahat yang indah; (QS. Al-Kahf: 31).
3.Firman Allah
SWT:
﴿ عَٰلِيَهُمۡ ثِيَابُ سُندُسٍ خُضۡرٞ وَإِسۡتَبۡرَقٞۖ
وَحُلُّوٓاْ أَسَاوِرَ مِن فِضَّةٖ وَسَقَىٰهُمۡ رَبُّهُمۡ شَرَابٗا طَهُورًا ٢١ ﴾ [الانسان: ٢١]
Mereka memakai pakaian sutera halus yang
hijau dan sutera tebal dan dipakaikan kepada mereka gelang terbuat dari perak,
dan Rabb memberikan kepada mereka minuman yang bersih. (QS. Al-Insaan: 21).
.
Yang pertama-tama diberi pakaian di surga:
Dari Ibnu Abbas r.a, dari Nabi SAW,
Beliau bersabda: “… dan sesungguhnya makhluk yang pertama-tama diberi pakaian
pada hari kiamat adalah Ibrahim al-Khalil a.s.” (HR. Al-Bukhari).[27]
.
Gambaran pelayan-pelayan surga:
1. Firman Allah
SWT :
﴿ يَطُوفُ عَلَيۡهِمۡ وِلۡدَٰنٞ مُّخَلَّدُونَ
١٧ بِأَكۡوَابٖ وَأَبَارِيقَ وَكَأۡسٖ مِّن مَّعِينٖ ١٨ ﴾ [الواقعة: ١٧، ١٨]
Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda
yang tetap muda, * Dengan membawa gelas, cerek dan sloki (piala) berisi minuman
yang diambil dari mata air yang mengalir, (QS. Al-Waqi'ah: 17-18).
2. Firman Allah
SWT:
﴿ ۞وَيَطُوفُ عَلَيۡهِمۡ وِلۡدَٰنٞ مُّخَلَّدُونَ
إِذَا رَأَيۡتَهُمۡ حَسِبۡتَهُمۡ لُؤۡلُؤٗا مَّنثُورٗا ١٩ ﴾ [الانسان: ١٩]
Dan mereka dikelilingi oleh
pelayan-pelayan muda yang tetap muda. Apabila kamu melihat mereka, kamu akan
mengira mereka, mutiara yang bertaburan. (QS. Al-Insaan: 19).
﴿ ۞وَيَطُوفُ عَلَيۡهِمۡ غِلۡمَانٞ لَّهُمۡ
كَأَنَّهُمۡ لُؤۡلُؤٞ مَّكۡنُونٞ ٢٤ ﴾ [الطور: ٢4]
Dan berkeliling di sekitar mereka
anak-anak muda untuk (melayani) mereka, seakan-akan mereka itu seperti mutiara
yang tersimpan. (QS. Ath-Thuur: 24).
.
Makanan pertama yang dicicipi penghuni surga:
1. Dari Anas
bin Malik r.a, sesungguhnya Abdullah bin Salam r.a, bertanya kepada Nabi SAW,
apakah makanan pertama yang dicicipi penghuni surga? Beliau menjawab: “kelenjar
hati/liver ikan paus.” (HR. Bukhari).[28]
2, Dari
Tsauban r.a, ia berkata, 'Aku berdiri di sisi Rasulullah SAW, lalu datang
seorang ulama Yahudi… lalu bertanya:
'Siapakah manusia yang pertama-tama lewat?' Beliau menjawab: “Kaum Muhajirin
yang fakir.” Orang Yahudi itu berkata, 'Apakah simpanan berharga mereka
saat memasuki surga?' Beliau SAW menjawab: “Kelenjar hati/liver ikan
paus.” Ia bertanya lagi: Apakah makanan mereka selanjutnya?' Beliau
menjawab: “Sapi surga disembelih untuk mereka yang memakan dari
tepi-tepinya.” Ia bertanya lagi: 'Apakah minuman mereka atasnya?' Beliau
menjawab: “Dari mata air yang dinamakan salsabil.” (HR. Muslim).[29]
.
Gambaran makanan penghuni surga:
1. Firman Allah
SWT:
﴿ ٱدۡخُلُواْ ٱلۡجَنَّةَ أَنتُمۡ وَأَزۡوَٰجُكُمۡ
تُحۡبَرُونَ ٧٠ يُطَافُ عَلَيۡهِم بِصِحَافٖ مِّن ذَهَبٖ وَأَكۡوَابٖۖ وَفِيهَا مَا
تَشۡتَهِيهِ ٱلۡأَنفُسُ وَتَلَذُّ ٱلۡأَعۡيُنُۖ وَأَنتُمۡ فِيهَا خَٰلِدُونَ ٧١ ﴾ [الزخرف: ٧٠، ٧١]
Masuklah kamu ke dalam surga, kamu dan
isteri-isteri kamu digembirakan". * Diedarkan kepada mereka piring-piring
dari emas, dan piala-piala dan di dalam surga itu terdapat segala apa yang
diingini oleh hati dan sedap (dipandang) mata dan kamu kekal di dalamnya".
(QS. Az-Zukhruf : 71).
2. Firman Allah
SWT:
﴿ ۞مَّثَلُ ٱلۡجَنَّةِ ٱلَّتِي وُعِدَ ٱلۡمُتَّقُونَۖ
تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُۖ أُكُلُهَا دَآئِمٞ وَظِلُّهَاۚ ...... ٣٥ ﴾ [الرعد: ٣٥]
Perumpamaan surga yang dijanjikan kepada
orang-orang yang bertaqwa ialah (seperti taman), mengalir sungai-sungai
didalamnya; buahnya tak henti-henti sedang naungannya (demikian pula).. (QS.
Ar-Ra'd: 35).
3. Firman Allah
SWT:
﴿ وَفَٰكِهَةٖ مِّمَّا يَتَخَيَّرُونَ ٢٠ وَلَحۡمِ
طَيۡرٖ مِّمَّا يَشۡتَهُونَ ٢١ ﴾ [الواقعة: ٢٠، ٢١]
dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih,
* dan daging burung dari apa yang mereka inginkan. (QS. Al-Waqi'ah: 20-21).
4. Firman Allah
SWT:
﴿ كُلُواْ وَٱشۡرَبُواْ هَنِيَٓٔۢا بِمَآ
أَسۡلَفۡتُمۡ فِي ٱلۡأَيَّامِ ٱلۡخَالِيَةِ ٢٤ ﴾ [الحاقة: ٢٤]
(kepada mereka dikatakan):"Makan dan minumlah dengan sedap
disebabkan amal ang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu."
(QS. Al-Haqqah: 24).
5. Dari Abu
Sa'id al-Khudri r.a, ia berkata bahwa Nabi SAW
bersabda: “Bumi pada hari kiamat bagaikan satu roti, Al-Jabbar
(Allah) SWT membalik-balikkan dengan tangan-Nya, sebagaimana seseorang dari
kamu membalikkan (maksudnya dikecilkan) rotinya dalam perjalanan sebagai
jamuan bagi penghuni surga.' Dan di dalamnya: datanglah seorang laki-laki
dari Yahudi… ia berkata, 'Maukah aku mengabarkan kepadamu tentang lauknya?'
Beliau menjawab: “Lauk mereka adalah sapi dan ikan paus.” Mereka
bertanya, 'Apakah ini?' Beliau menjawab: “Sapi dan ikan paus, tujuh puluh
ribu (70.000) orang makan dari kelenjer hati/liver keduanya."[30]
6. Dari
Jabir r.a, ia berkata bahwa ‘Saya mendengar Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya
penghuni surga makan dan minum di dalam surga, tidak meludah, tidak
kencing, tidak berak dan tidak beringus.' Mereka bertanya, 'Bagaimana
dengan makanan?' Beliau menjawab, "Sendawa dan keringat seperti minyak
kesturi, mereka diberi ilham bertasbih dan bertahmid sebagaimana mereka
diberi ilham bernafas." (HR.
Muslim).[31]
7. Dari
'Utbah bin as-Salami r.a berkata bahwa 'Aku duduk bersama Rasulullah SAW, lalu
datang seorang Arab Badawi berkata, 'Hai Rasulullah, aku mendengarmu menyebut
pohon di surga, sejauh yang aku ketahui
tidak ada pohon yang lebih banyak duri darinya, maksudnya pohon akasia(?). Rasulullah
SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah SWT menjadikan di setiap tempat duri
seperti biji kambing yang dikebiri. Padanya ada tujuh puluh (70)
warna makanan yang warnanya tidak menyerupai warna yang lain.”
(HR.Ath-Thabrani dalam al-Kabir dan dalam Musnad asy-Syamiyyin).[32]
.Gambaran
minuman penghuni surga:
1. Firman Allah
SWT:
﴿ إِنَّ ٱلۡأَبۡرَارَ يَشۡرَبُونَ مِن كَأۡسٖ
كَانَ مِزَاجُهَا كَافُورًا ٥ ﴾ [الانسان: ٥]
Sesungguhnya orang-orang yang berbuat
kebajikan minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur.
(QS. Al-Insan: 5).
2. Firman Allah
SWT:
﴿ وَيُسۡقَوۡنَ فِيهَا كَأۡسٗا كَانَ مِزَاجُهَا
زَنجَبِيلًا ١٧ ﴾ [الانسان: ١٧]
Di dalam surga itu mereka diberi minum
segelas (minuman) yang campurannya adalah jahe. (QS. Al-Insaan: 17).
3. Firman Allah
SWT:
﴿ يُسۡقَوۡنَ مِن رَّحِيقٖ مَّخۡتُومٍ ٢٥ خِتَٰمُهُۥ
مِسۡكٞۚ وَفِي ذَٰلِكَ فَلۡيَتَنَافَسِ ٱلۡمُتَنَٰفِسُونَ ٢٦ وَمِزَاجُهُۥ مِن تَسۡنِيمٍ
٢٧ عَيۡنٗا يَشۡرَبُ بِهَا ٱلۡمُقَرَّبُونَ ٢٨ ﴾ [المطففين: ٢٥، ٢٨]
Mereka minum dari khamar murni yang
dilak (tempatnya), * laknya adalah kesturi; dan untuk yang demikian itu
hendaknya orang berlomba-lomba. * Dan campuran khamar murni itu adalah dari
tasnim, * (yaitu) mata air yang minum dari padanya orang-orang yang didekatkan
kepada Allah SWT (QS. Muthaffifin: 25-28).
4. Ibnu Umar
r.a berkata bahwa 'Rasulullah SAW bersabda: “Kautsar adalah sungai di surga,
dua tepinya dari emas, salurannya di atas permata dan yaqut, tanahnya lebih
wangi dari pada minyak kesturi, airnya lebih manis dari pada madu dan lebih
putih dari pada salju." (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).[33]
.
Gambaran pohon-pohon dan buah-buah surga:
1. Firman Allah
SWT:
﴿ وَدَانِيَةً عَلَيۡهِمۡ ظِلَٰلُهَا وَذُلِّلَتۡ
قُطُوفُهَا تَذۡلِيلٗا ١٤ ﴾ [الانسان: ١٤]
Dan naungan (pohon-pohon surga itu)
dekat di atas mereka dan buahnya dimudahkan memetiknya semudah-mudahnya. (QS.
Al-Insaan: 14).
2. Firman Allah
SWT:
﴿ إِنَّ ٱلۡمُتَّقِينَ فِي ظِلَٰلٖ وَعُيُونٖ
٤١ وَفَوَٰكِهَ مِمَّا يَشۡتَهُونَ ٤٢ ﴾ [المرسلات: ٤١، ٤٢]
Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa
berada dalam naungan (yang teduh) dan (di sekitar) mata-mata air. * Dan
(mendapat) buah-buahan dari (macam-macam) yang mereka ingini. (QS.
Al-Mursalaat: 41-42).
3. Firman Allah
SWT:
﴿ مُتَّكِِٔينَ فِيهَا يَدۡعُونَ فِيهَا بِفَٰكِهَةٖ
كَثِيرَةٖ وَشَرَابٖ ٥١ ﴾ [ص : ٥١]
didalamnya mereka bertelekan (di atas
dipan-dipan) sambil meminta buah-buahan yang banyak dan minuman di surga itu.
(QS. Shaad: 51).
4. Firman Allah
SWT:
﴿ ..... وَلَهُمۡ فِيهَا مِن كُلِّ ٱلثَّمَرَٰتِ .............. ١٥ ﴾ [محمد : ١٥]
dan mereka di dalamnya memperoleh segala
macam buah-buahan (QS. Muhammad:15)
5. Firman Allah
SWT:
﴿ إِنَّ لِلۡمُتَّقِينَ مَفَازًا ٣١ حَدَآئِقَ
وَأَعۡنَٰبٗا ٣٢ ﴾ [النبا: ٣١، ٣٢]
Sesungguhnya
orang-orang yang bertaqwa mendapat kemenangan, * (yaitu) kebun-kebun dan buah
anggur. (QS. An-Nabaa: 31-32).
6. Firman Allah
SWT:
﴿ فِيهِمَا مِن كُلِّ فَٰكِهَةٖ زَوۡجَانِ ٥٢
﴾ [الرحمن: ٥٢]
Di
dalam kedua surga itu terdapat segala macam buah-buahan yang
berpasang-pasangan. (QS. Ar-Rahman: 52).
﴿ فِيهِمَا فَٰكِهَةٞ وَنَخۡلٞ وَرُمَّانٞ ٦٨
﴾ [الرحمن: ٦٨]
Di dalam keduanya ada (macam-macam)
buah-buahan dan kurma serta delima. (QS. Ar-Rahman: 68).
7. Firman Allah
SWT:
﴿ يَدۡعُونَ فِيهَا بِكُلِّ فَٰكِهَةٍ ءَامِنِينَ
٥٥ ﴾ [الدخان: ٥٥]
Di dalamnya mereka meminta segala macam
buah-buahan dengan aman (dari segala kekhawatiran),, (QS. Ad-Dukhan: 55).
8. Firman Allah
SWT:
﴿ وَأَصۡحَٰبُ ٱلۡيَمِينِ مَآ أَصۡحَٰبُ ٱلۡيَمِينِ
٢٧ فِي سِدۡرٖ مَّخۡضُودٖ ٢٨ وَطَلۡحٖ مَّنضُودٖ ٢٩ وَظِلّٖ مَّمۡدُودٖ ٣٠ وَمَآءٖ
مَّسۡكُوبٖ ٣١ وَفَٰكِهَةٖ كَثِيرَةٖ ٣٢ لَّا مَقۡطُوعَةٖ وَلَا مَمۡنُوعَةٖ ٣٣ ﴾ [الواقعة: ٢٧، ٣٣]
Dan golongan kanan, alangkah bahagianya
golongan kanan itu. * Berada diantara pohon bidara yang tidak berduri, * dan
pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya), * dan naungan yang terbentang luas,
* dan air yang tercurah, * dan buah-buahan yang banyak, * Yang tidak berhenti
(buahnya) dan tidak terlarang mengambilnya, (QS. Al-Waqi'ah: 27-33).
9. Firman Allah
SWT:
﴿ فِي جَنَّةٍ عَالِيَةٖ ٢٢ قُطُوفُهَا دَانِيَةٞ
٢٣ كُلُواْ وَٱشۡرَبُواْ هَنِيَٓٔۢا بِمَآ أَسۡلَفۡتُمۡ فِي ٱلۡأَيَّامِ ٱلۡخَالِيَةِ
٢٤ ﴾ [الحاقة: ٢٢، ٢٤]
dalam surga yang tinggi, *
Buah-buahannya dekat, * (kepada mereka dikatakan): "Makan dan minumlah dengan
sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah
lalu". (QS. Al-Haaqqah: 22-24).
10. Dari
Malik bin Sha'sha'ah r.a dalam cerita Mi'raj mengatakan bahwa 'Sesungguhnya Nabi
SAW bersabda: “Diangkat kepadaku Sidratul Muntaha, ternyata
buah-buahnya seperti qulah Hajar, daun-daunnya seperti telinga gajah. Di
dasarnya ada empat sungai: dua sungai batin dan dua sungai zahir/nampak. Aku
bertanya kepada Jibril a.s, ia menjawab: Adapun dua yang batin ada di surga
dan dua yang nampak adalah sungai Nil dan sungai Furat." (Muttafaqun
'alaih).[34]
11. Dari Abu
Sa'id r.a, Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya di dalam surga ada sebuah pohon,
yang jika dikelilingi penunggang kuda yang cepat selama seratus tahun, niscaya
ia masih belum bisa mengitarinya." (Muttafaqun 'alaih).[35]
12. Dari Abu
Hurairah r.a, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada pohon
di dalam surga kecuali batangnya dari emas." (HR. At-Tirmidzi).[36]
.
Gambaran sungai-sungai surga:
1. Firman Allah
SWT:
﴿ إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ
لَهُمۡ جَنَّٰتٞ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُۚ ذَٰلِكَ ٱلۡفَوۡزُ ٱلۡكَبِيرُ
١١ ﴾ [البروج: ١١]
Sesungguhnya orang-orang yang beriman
dan mengerjakan amal-amal yang saleh bagi mereka surga yang mengalir dibawahnya
sungai-sungai; itulah keberuntungan yang besar. (QS. Al-Buruj: 11).
2. Firman Allah
SWT:
﴿ مَّثَلُ ٱلۡجَنَّةِ ٱلَّتِي وُعِدَ ٱلۡمُتَّقُونَۖ
فِيهَآ أَنۡهَٰرٞ مِّن مَّآءٍ غَيۡرِ ءَاسِنٖ وَأَنۡهَٰرٞ مِّن لَّبَنٖ لَّمۡ يَتَغَيَّرۡ
طَعۡمُهُۥ وَأَنۡهَٰرٞ مِّنۡ خَمۡرٖ لَّذَّةٖ لِّلشَّٰرِبِينَ وَأَنۡهَٰرٞ مِّنۡ عَسَلٖ
مُّصَفّٗىۖ وَلَهُمۡ فِيهَا مِن كُلِّ ٱلثَّمَرَٰتِ وَمَغۡفِرَةٞ مِّن رَّبِّهِمۡۖ
كَمَنۡ هُوَ خَٰلِدٞ فِي ٱلنَّارِ وَسُقُواْ مَآءً حَمِيمٗا فَقَطَّعَ أَمۡعَآءَهُمۡ
١٥ ﴾ [محمد : ١٥]
(Apakah) perumpamaan (penghuni) surga yang dijanjikan kepada
orang-orang yang bertaqwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang
tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari susu yang tiada berubah
rasanya, sungai-sungai dari khamar (arak) yang lezat rasanya bagi peminumnya
dan sungai-sungai dari madu yang disaring; dan mereka di dalamnya memperoleh
segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka, sama dengan orang yang
kekal dalam neraka, dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga
memotong-motong ususnya (QS. Muhammad : 15).
3. Firman Allah
SWT:
﴿ إِنَّ ٱلۡمُتَّقِينَ فِي جَنَّٰتٖ وَنَهَرٖ
٥٤ فِي مَقۡعَدِ صِدۡقٍ عِندَ مَلِيكٖ مُّقۡتَدِرِۢ ٥٥ ﴾ [القمر: ٥٤، ٥٥]
Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa
itu di dalam taman-taman dan sungai-sungai. Di tempat yang disenangi di sisi
(Rabb) Yang Maha Berkuasa. (QS. Al-Qamar: 54-55).
4. Dari Anas
bin Malik r.a, dari Nabi SAW bersabda: “Tatkala aku sedang berjalan-jalan di
surga, tiba-tiba aku sampai di sungai yang dua tepinya ada kubah permata yang
cekung/lekuk. Aku bertanya, 'Apakah ini wahai Jibril? Ia menjawab, 'Ini adalah
Kautsar yang diberikan Rabb-mu kepadamu. Ternyata wanginya, atau tanahnya
adalah minyak kesturi azdfar." (HR. al-Bukhari).[37]
5. Abu
Hurairah r.a berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Saihan, Jaihan, Furat, dan
Nil, semuanya berasal dari sungai-sungai surga." (HR. Muslim).[38]
.
Gambaran mata air surga:
1. Firman Allah
SWT:
﴿ إِنَّ ٱلۡمُتَّقِينَ فِي جَنَّٰتٖ وَعُيُونٍ
٤٥ ﴾ [الحجر: ٤٥]
Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa
itu berada dalam surga (taman-taman) dan (di dekat) mata air-mata air (yang
mengalir). (QS. Al-Hijr: 45).
2. Firman Allah
SWT:
﴿ إِنَّ ٱلۡأَبۡرَارَ يَشۡرَبُونَ مِن كَأۡسٖ
كَانَ مِزَاجُهَا كَافُورًا ٥ عَيۡنٗا يَشۡرَبُ بِهَا عِبَادُ ٱللَّهِ يُفَجِّرُونَهَا
تَفۡجِيرٗا ٦ ﴾ [الانسان: ٥، ٦]
Sesungguhnya orang-orang yang berbuat
kebajikan minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur,
* (yaitu) mata air (dalam surga) yang daripadanya hamba-hamba Allah SWT minum,
yang mereka dapat mengalirkannya dengan sebaik-baiknya. (QS. Al-Insaan: 5-6).
3. Firman Allah
SWT:
﴿ وَمِزَاجُهُۥ مِن تَسۡنِيمٍ ٢٧ عَيۡنٗا يَشۡرَبُ
بِهَا ٱلۡمُقَرَّبُونَ ٢٨ ﴾ [المطففين: ٢٧، ٢٨]
Dan campuran khamar murni itu adalah
dari tasnim, * (yaitu) mata air yang minum dari padanya orang-orang yang
didekatkan kepada Allah SWT (QS.
Al-Muthaffifin: 27-28).
4. Firman Allah
SWT:
﴿ فِيهِمَا عَيۡنَانِ تَجۡرِيَانِ ٥٠ ﴾ [الرحمن: ٥٠]
Di dalam kedua surga itu ada dua buah
mata air yang mengalir. (QS. Ar-Rahman: 50).
﴿ فِيهِمَا عَيۡنَانِ نَضَّاخَتَانِ ٦٦ ﴾ [الرحمن: ٦٦]
Di dalam kedua surga itu ada dua mata
air yang memancar. (QS. Ar-Rahman: 66).
5. Firman Allah
SWT:
﴿ وَيُسۡقَوۡنَ فِيهَا كَأۡسٗا كَانَ مِزَاجُهَا
زَنجَبِيلًا ١٧ عَيۡنٗا فِيهَا تُسَمَّىٰ سَلۡسَبِيلٗا ١٨ ﴾ [الانسان: ١٧، ١٨]
Di dalam surga itu mereka diberi minum
segelas (minuman) yang campurannya adalah jahe. * (Yang didatangkan dari)
sebuah mata air surga yang dinamakan salsabil. (QS. Al-Insaan: 17-18).
.
Gambaran/Karasteristik wanita penghuni surga:
1. Firman Allah
SWT:
﴿ ......... لِلَّذِينَ ٱتَّقَوۡاْ عِندَ رَبِّهِمۡ جَنَّٰتٞ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُ
خَٰلِدِينَ فِيهَا وَأَزۡوَٰجٞ مُّطَهَّرَةٞ وَرِضۡوَٰنٞ مِّنَ ٱللَّهِۗ وَٱللَّهُ
بَصِيرُۢ بِٱلۡعِبَادِ ١٥ ﴾ [ال عمران: ١٥]
Untuk orang-orang yang bertaqwa (kepada Allah
SWT), pada sisi Rabb mereka ada surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai;
mereka kekal di dalamnya. Dan (mereka dikaruniai) isteri-isteri yang disucikan
serta keridhaan Allah SWT: Dan Allah SWT Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. (QS.
Ali 'Imran: 15).
2. Firman Allah
SWT:
﴿ إِنَّآ أَنشَأۡنَٰهُنَّ إِنشَآءٗ ٣٥ فَجَعَلۡنَٰهُنَّ
أَبۡكَارًا ٣٦ عُرُبًا أَتۡرَابٗا ٣٧ لِّأَصۡحَٰبِ ٱلۡيَمِينِ ٣٨ ثُلَّةٞ مِّنَ ٱلۡأَوَّلِينَ
٣٩ وَثُلَّةٞ مِّنَ ٱلۡأٓخِرِينَ ٤٠ ﴾ [الواقعة: ٣٥، ٤٠]
Sesungguhnya Kami menciptakan mereka
(bidadari-bidadari) dengan langsung, *
dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, * penuh cinta lagi sebaya
umurnya, * (Kami ciptakan mereka) untuk golongan kanan, * (yaitu) segolongan
besar dari orang-orang terdahulu, * (dan segolongan besar pula dari orang-orang
yang kemudian.). (QS. Al-Waqi'ah: 35-40).
3. Firman Allah
SWT:
﴿ وَعِندَهُمۡ قَٰصِرَٰتُ ٱلطَّرۡفِ عِينٞ ٤٨
كَأَنَّهُنَّ بَيۡضٞ مَّكۡنُونٞ ٤٩ ﴾ [الصافات : ٤٨، ٤٩]
Di sisi-sisi mereka ada
bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya dan jelita matanya. *
seakan-akan mereka adalah telur (burung unta) yang tersimpan dengan baik. (QS.
Ash-Shaaffat: 48-49).
4. Firman Allah
SWT:
﴿ وَحُورٌ عِينٞ ٢٢ كَأَمۡثَٰلِ ٱللُّؤۡلُوِٕ
ٱلۡمَكۡنُونِ ٢٣ جَزَآءَۢ بِمَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ ٢٤ ﴾ [الواقعة: ٢٢، ٢٤]
Dan (di dalam surga itu) ada
bidadari-bidadari yang bermata jelita, * laksana mutiara yang tersimpan baik. *
Sebagai balasan bagi apa yang telah mereka kerjakan. (QS. Al-Waqi'ah: 22-24).
5. Firman Allah
SWT:
﴿ فِيهِنَّ قَٰصِرَٰتُ ٱلطَّرۡفِ لَمۡ يَطۡمِثۡهُنَّ
إِنسٞ قَبۡلَهُمۡ وَلَا جَآنّٞ ٥٦ فَبِأَيِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ ٥٧
كَأَنَّهُنَّ ٱلۡيَاقُوتُ وَٱلۡمَرۡجَانُ ٥٨ ﴾ [الرحمن: ٥٦، ٥٨]
Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari
yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh manusia sebelum
mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh
jin. Maka nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan. Seakan-akan
bidadari itu permata yaqut dan marjan. (QS. Ar-Rahman: 56-58).
6. Firman Allah
SWT:
﴿ فِيهِنَّ خَيۡرَٰتٌ حِسَانٞ ٧٠ فَبِأَيِّ
ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ ٧١ حُورٞ مَّقۡصُورَٰتٞ فِي ٱلۡخِيَامِ ٧٢ ﴾ [الرحمن: ٧٠، ٧٢]
Di dalam surga-surga itu ada
bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik. * Maka nikmat Rabb kamu
yang manakah yang kamu dustakan * (Bidadari-bidadari yang jelita, putih bersih
dipingit dalam rumah. (QS. Ar-Rahman: 70-72).
7. Dari Anas bin Malik r.a dari Nabi SAW,
Beliau bersabda: “Berangkat perang fi sabilillah di sore
hari atau di pagi hari lebih baik dari dunia dan segala isinya. Sungguh sekadar
busur panah seseorang kamu dari surga atau tempat cemetinya lebih baik dari
dunia dan segala isinya. Jikalau seorang wanita dari penghuni surga menampakkan
diri kepada penghuni bumi niscaya ia menerangi apa yang ada di antara keduanya
dan wanginya memenuhinya. Sungguhnya tutup kepalanya lebih baik daripada dunia
dan segala isinya." (Muttafaqun 'alaih).[39]
8. Dari Abu
Hurairah r.a, dari Rasulullah SAW, Beliau bersabda: “Sesungguhnya rombongan
pertama yang masuk surga seperti rupa bulan di malam purnama, dan yang
mengikutinya seperti cahaya bintang berkilau di langit. Bagi setiap orang dari
mereka mempunyai dua istri, sumsum betis keduanya bisa dilihat dari belakang
daging, dan tidak ada (penghuni) surga yang tidak kawin." (Muttafaqun
'alaih).[40]
.
Wangi-wangian surga:
Hal itu
sangat bervariasi menurut perbedaan setiap orang dan perbedaan kedudukan dan
derajat mereka.
1. Dari Abu
Hurairah r.a, ia berkata, 'Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya golongan yang
pertama-tama masuk surga seperti rupa bulan pada malam purnama. Kemudian yang
mengikuti mereka seperti bintang berkilau yang paling terang di atas langit.
Mereka tidak kencing, tidak berak, tidak meludah, dan tidak beringus. Sisir
mereka adalah emas, keringat mereka adalah minyak kesturi, tempat pemanggangan
mereka adalah kayu garu, istri-istri mereka adalah bidadari, seperti rupa
seorang laki-laki, seperti rupa bapak mereka Adam a.s, yaitu enam puluh hasta
di langit.” (Muttafaqun 'alaih).[41]
2. Dari
Abdullah bin 'Amar r.a, sesungguhnya Nabi SAW bersabda: “Barangsiapa yang
membunuh kafir Mu'ahad (non muslim yang masih berada dalam perjanjian
damai dengan kaum muslimin) niscaya ia tidak bisa mencium aroma surga, dan
sesungguhnya aroma surga bisa tercium dari jarak perjalanan empat puluh
tahun." (HR. Bukhari).[42]
3. Dan dalam
satu lafazh: "Dan sesungguhnya aromanya tercium dari jarak perjalanan
tujuh puluh tahun." (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).[43]
.
Senandung nyanyian istri-istri penghuni surga:
Dari Ibnu
Umar r.a, sesungguhnya Nabi SAW bersabda:
“Sesungguhnya istri-istri penghuni surga melantunkan nyanyian kepada
suami-suami mereka dengan suara terbaik yang pernah didengar seseorang.
Sesungguhnya di antara nyanyian mereka: 'Kami adalah (istri-istri) yang baik
lagi cantik, istri-istri orang-orang yang mulia, memandang dengan mata yang
jelita.' Dan sungguh di antara senandung nyanyian mereka adalah: 'Kami adalah
wanita-wanita kekal yang tidak pernah mati. Kami adalah wanita-wanita yang
aman, tidak pernah takut. Kami adalah wanita-wanita selalu berada di tempat,
tidak pernah safar/bepergian." (HR. Ath-Thabrani dalam al-Ausath).[44]
.
Jima' penghuni surga:
1. Firman Allah
SWT:
﴿ إِنَّ أَصۡحَٰبَ ٱلۡجَنَّةِ ٱلۡيَوۡمَ فِي
شُغُلٖ فَٰكِهُونَ ٥٥ هُمۡ وَأَزۡوَٰجُهُمۡ فِي ظِلَٰلٍ عَلَى ٱلۡأَرَآئِكِ مُتَّكُِٔونَ
٥٦ ﴾ [يس: ٥٥، ٥٦]
Sesungguhnya penghuni surga pada hari
itu bersenang-senang dalam kesibukan (mereka). * Mereka dan isteri-isteri
mereka berada dalam tempat yang teduh, bertelekan di atas dipan-dipan. (QS.
Yasiin: 55-56).
2. Dari Zaid
bin Arqam r.a, ia berkata, 'Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya seorang
laki-laki dari penghuni surga diberi kekuatan seratus (100) orang laki-laki
dalam makan, minum, syahwat dan jima'. Seorang laki-laki dari kaum Yahudi
berkata, 'Sesungguhnya yang makan dan minum pasti ingin buang hajat (buang
air).' Rasulullah SAW bersabda, 'Hajat mereka adalah keringat yang mengucur
dari kulitnya. (kalau sudah keluar keringat) ternyata perutnya telah
mengecil." (HR. ath-Thabrani dan ad-Darimi).[45]
3. Abu
Hurairah r.a berkata bahwa Rasulullah SAW ditanya, 'Apakah kami bisa sampai
kepada istri-istri kami di surga (maksudnya: hubungan badan, jima')?' Beliau
menjawab: “Sesungguhnya seorang laki-laki bisa sampai dalam satu hari kepada
seratus wanita perawan.' (HR. Ath-Thabrani dalam Al-Ausath dan Abu Nu'aim dalam
sifat surga).[46]
.
Anak di dalam surga:
Abu Sa'id al-Khudri r.a berkata bahwa
Rasulullah SAW bersabda: “Apabila seorang mukmin ingin mendapatkan anak di
surga, jadilah kandungan, melahirkan dan usianya dalam satu waktu seperti yang
diinginkannya." (HR. Ahmad dan at-Tirmidzi).[47]
.
Kekalnya kenikmatan dalam surga:
Apabila penghuni surga masuk ke dalam
surga, malaikat menyambutnya dan memberi kabar gembira dengan kenikmatan dan
tidak pernah berakhir yang ada di surga sebagai kabar gembira untuk mereka yang
belum pernah mereka dengar sebelumnya.
1. Firman Allah
SWT:
﴿ ۞مَّثَلُ ٱلۡجَنَّةِ ٱلَّتِي وُعِدَ ٱلۡمُتَّقُونَۖ
تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُۖ أُكُلُهَا دَآئِمٞ وَظِلُّهَاۚ تِلۡكَ عُقۡبَى
ٱلَّذِينَ ٱتَّقَواْۚ وَّعُقۡبَى ٱلۡكَٰفِرِينَ ٱلنَّارُ ٣٥ ﴾ [الرعد: ٣٥]
Perumpamaan surga yang dijanjikan kepada
orang-orang yang bertaqwa ialah (seperti taman), mengalir sungai-sungai
didalamnya; buahnya tak henti-henti sedang naungannya (demikian pula). Itulah
tempat kesudahan bagi orang-orang yang bertaqwa; sedang tempat kesudahan bagi
orang-orang yang kafir ialah neraka. (QS. Ar-Ra'd: 35).
2. Dari Abu
Hurairah r.a, dari Nabi SAW bersabda: “Memanggil seorang pemanggil/penyeru:
'Sesungguhnya bagimu agar kamu sehat, maka tidak akan sakit selama-lamanya.
Kamu hidup, maka tidak akan mati selama-lamanya. Kamu tetap muda, maka kamu
tidak pernah tua selama-lamanya. Dan kamu merasakan nikmat, maka kamu tidak
pernah menderita selama-lamanya.' Itulah firman Allah SWT:(Dan kamu dipanggil
bahwa itulah surga yang diberikan kepadamu sebagai balasan (amal ibadah) yang
telah kamu lakukan)." (HR. Muslim).[48]
3. Dari
Jabir r.a, ia berkata, 'Ada yang bertanya: Wahai Rasulullah, apakah penghuni
surga itu tidur? Beliau menjawab: “Tidak, tidur adalah saudaranya mati.” (HR.
al-Bazzar).[49]
.
Tingkatan-tingkatan (tempat-tempat) di surga:
1. Firman Allah
SWT:
﴿ ٱنظُرۡ كَيۡفَ فَضَّلۡنَا بَعۡضَهُمۡ عَلَىٰ
بَعۡضٖۚ وَلَلۡأٓخِرَةُ أَكۡبَرُ دَرَجَٰتٖ وَأَكۡبَرُ تَفۡضِيلٗا ٢١ ﴾ [الاسراء: ٢١]
Perhatikanlah bagaimana Kami lebihkan
sebagian dari mereka atas sebagian (yang lain). Dan pasti kehidupan akhirat
lebih tinggi tingkatnya dan lebih besar keutamaanya. (QS. Al-Israa: 21).
2. Firman Allah
SWT:
﴿ وَمَن يَأۡتِهِۦ مُؤۡمِنٗا قَدۡ عَمِلَ ٱلصَّٰلِحَٰتِ
فَأُوْلَٰٓئِكَ لَهُمُ ٱلدَّرَجَٰتُ ٱلۡعُلَىٰ ٧٥ جَنَّٰتُ عَدۡنٖ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا
ٱلۡأَنۡهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَاۚ وَذَٰلِكَ جَزَآءُ مَن تَزَكَّىٰ ٧٦ ﴾ [طه: ٧٥، ٧٦]
Dan barangsiapa datang kepada Rabbnya
dalam keadaan beriman, lagi sungguh-sungguh beramal saleh, maka mereka itulah
orang-orang yang memperoleh tempat-tempat yang tinggi (mulia), * (yaitu) Surga
'Adn yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya. Dan itu
adalah balasan bagi orang yang bersih (dari kekafiran dan kemaksiatan). (QS.
Thaha: 75-76).
3. Firman Allah
SWT:
﴿ وَٱلسَّٰبِقُونَ ٱلسَّٰبِقُونَ ١٠ أُوْلَٰٓئِكَ
ٱلۡمُقَرَّبُونَ ١١ فِي جَنَّٰتِ ٱلنَّعِيمِ ١٢ ثُلَّةٞ مِّنَ ٱلۡأَوَّلِينَ ١٣ وَقَلِيلٞ
مِّنَ ٱلۡأٓخِرِينَ ١٤ ﴾ [الواقعة: ١٠، ١٤]
Dan
orang-orang yang paling dahulu beriman * Mereka itulah orang yang didekatkan
(kepada Allah SWT). * Berada dalam surga-surga kenikmatan * Segolongan besar
dari orang-orang yang terdahulu, * dan segolongan kecil dari orang-orang yang
kemudian. (QS. Al-Waqi'ah: 10-14).
4. Abu
Hurairah r.a berkata bahwa Nabi SAW bersabda: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah
SWT dan rasul-Nya, mendirikan shalat dan puasa Ramadhan, niscaya Allah SWT
memasukkannya ke dalam surga. Ia berjihad fi sabilillah atau duduk di buminya
yang dia dilahirkan padanya.' Mereka bertanya, 'Bolehkah kami memberi kabar
gembira kepada manusia?' Beliau menjawab: “Sesungguhnya di surga ada seratus
derajat/tingkat yang disediakan Allah SWT untuk para mujahid fi sabilillah.
Jarak di antara dua derajat seperti jarak di antara langit dan bumi. Maka,
apabila kamu memohon kepada Allah SWT, mintalah surga Firdaus karena ia adalah
pertengahan surga dan yang tertinggi.' Aku meyakini beliau bersabda, 'Dan di
atasnya ada arsy ar-Rahman (Yang Maha Pengasih) dan darinya terpancar
sungai-sungai surga." (HR. Bukhari).[50]
.
Diangkat derajat keturunan orang yang beriman, sekalipun mereka berada di bawahnya
dalam beramal:
Firman Allah
SWT:
﴿ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَٱتَّبَعَتۡهُمۡ
ذُرِّيَّتُهُم بِإِيمَٰنٍ أَلۡحَقۡنَا بِهِمۡ ذُرِّيَّتَهُمۡ وَمَآ أَلَتۡنَٰهُم مِّنۡ
عَمَلِهِم مِّن شَيۡءٖۚ كُلُّ ٱمۡرِيِٕۢ بِمَا كَسَبَ رَهِينٞ ٢١ ﴾ [الطور: ٢1]
Dan orang-orang yang beriman, dan yang
anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu
mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal
mereka.Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya. (QS. Ath-Thuur:
21),
.
Gambaran naungan surga:
1. Firman Allah
SWT:
﴿ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ
سَنُدۡخِلُهُمۡ جَنَّٰتٖ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَدٗاۖ
لَّهُمۡ فِيهَآ أَزۡوَٰجٞ مُّطَهَّرَةٞۖ وَنُدۡخِلُهُمۡ ظِلّٗا ظَلِيلًا ٥٧ ﴾ [النساء : ٥٧]
Dan orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal-amal shaleh, kelak akan kami masukkan mereka ke dalam surga
yang di dalamnya mengalir sungai-sungai; kekal mereka di dalamnya; mereka di
dalamnya mempunyai isteri-isteri yang suci, dan Kami masukkan mereka ke tempat
yang teduh lagi nyaman. (QS. An-Nisaa: 57).
2. Firman Allah
SWT:
﴿ وَأَصۡحَٰبُ ٱلۡيَمِينِ مَآ أَصۡحَٰبُ ٱلۡيَمِينِ
٢٧ فِي سِدۡرٖ مَّخۡضُودٖ ٢٨ وَطَلۡحٖ مَّنضُودٖ ٢٩ وَظِلّٖ مَّمۡدُودٖ ٣٠ ﴾ [الواقعة: ٢٧، ٣٠]
Dan golongan kanan, alangkah bahagianya
golongan kanan itu. * Berada diantara pohon bidara yang tidak berduri, * dan
pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya), * dan naungan yang terbentang luas,
(QS. Al-Waqi'ah: 27-30).
3, Firman Allah
SWT:
﴿ مُّتَّكِِٔينَ فِيهَا عَلَى ٱلۡأَرَآئِكِۖ
لَا يَرَوۡنَ فِيهَا شَمۡسٗا وَلَا زَمۡهَرِيرٗا ١٣ وَدَانِيَةً عَلَيۡهِمۡ ظِلَٰلُهَا
وَذُلِّلَتۡ قُطُوفُهَا تَذۡلِيلٗا ١٤ ﴾ [الانسان: ١٣، ١٤]
di dalamnya mereka duduk bertelakan di
atas dipan, mereka tidak merasakan di dalamnya (teriknya) matahari dan tidak
pula dingin yang bersangatan. * Dan naungan (pohon-pohon surga itu) dekat di
atas mereka dan buahnya dimudahkan memetiknya semudah-mudahnya. (QS. Al-Insaan:
13-14).
4. Firman Allah
SWT:
﴿ ۞مَّثَلُ ٱلۡجَنَّةِ ٱلَّتِي وُعِدَ ٱلۡمُتَّقُونَۖ
تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُۖ أُكُلُهَا دَآئِمٞ وَظِلُّهَاۚ تِلۡكَ عُقۡبَى
ٱلَّذِينَ ٱتَّقَواْۚ وَّعُقۡبَى ٱلۡكَٰفِرِينَ ٱلنَّارُ ٣٥ ﴾ [الرعد: ٣٥]
Perumpamaan surga yang dijanjikan kepada
orang-orang yang bertaqwa ialah (seperti taman),, mengalir sungai-sungai
didalamnya; buahnya tak henti-henti sedang naungannya (demikian pula). Itulah tempat
kesudahan bagi orang-orang yang bertaqwa; sedang tempat kesudahan bagi
orang-orang yang kafir ialah neraka. (QS. Ar-Ra'd: 35).
.
Tinggi dan luasnya surga:
1. Firman Allah
SWT:
﴿ وُجُوهٞ يَوۡمَئِذٖ نَّاعِمَةٞ ٨ لِّسَعۡيِهَا
رَاضِيَةٞ ٩ فِي جَنَّةٍ عَالِيَةٖ ١٠ لَّا تَسۡمَعُ فِيهَا لَٰغِيَةٗ ١١ ﴾ [الغاشية: ٨، ١١]
Banyak muka pada hari itu berseri-seri,
* merasa senang karena usahanya, * dalam surga yang tinggi, * tidak kamu dengar
di dalamnya perkataan yang tidak berguna. (QS. Al-Ghasyiyah: 8-11).
2. Firman Allah
SWT:
﴿ ۞وَسَارِعُوٓاْ إِلَىٰ مَغۡفِرَةٖ مِّن رَّبِّكُمۡ
وَجَنَّةٍ عَرۡضُهَا ٱلسَّمَٰوَٰتُ وَٱلۡأَرۡضُ أُعِدَّتۡ لِلۡمُتَّقِينَ ١٣٣ ﴾ [ال عمران: ١٣٣]
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan
dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang
disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa, (QS. Ali Imran: 133).
3. Firman Allah
SWT:
﴿ سَابِقُوٓاْ إِلَىٰ مَغۡفِرَةٖ مِّن رَّبِّكُمۡ
وَجَنَّةٍ عَرۡضُهَا كَعَرۡضِ ٱلسَّمَآءِ وَٱلۡأَرۡضِ أُعِدَّتۡ لِلَّذِينَ ءَامَنُواْ
بِٱللَّهِ وَرُسُلِهِۦۚ ذَٰلِكَ فَضۡلُ ٱللَّهِ يُؤۡتِيهِ مَن يَشَآءُۚ وَٱللَّهُ
ذُو ٱلۡفَضۡلِ ٱلۡعَظِيمِ ٢١ ﴾ [الحديد: ٢١]
Berlomba-lombalah kamu kepada
(mendapatkan) ampunan dari Rabbmu dan surga yang luasnya seluas langit dan
bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah SWT dan
Rasul-Nya. Itulah karunia Allah SWT, diberikan-Nya kepada siapa yang
dikehendaki-Nya.Dan Allah SWT mempunyai karunia yang besar. (QS. Al-Hadid: 21).
.
Kedudukan tertinggi di surga:
Dari Abdullah bin 'Amr bin al-'Ash r.a,
sesungguhnya ia mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Apabila kamu mendengar
seseorang mengumandangkan azan maka ucapkanlah seperti apa yang dia katakan,
kemudian ucapkan shalawat kepadaku, sesungguhnya barangsiapa yang mengucapkan
shalawat kepadaku sekali niscaya Allah SWT memberi rahmat kepadanya sebanyak
sepuluh kali. Kemudian mohonkan wasilah untukku, karena ia adalah kedudukan di
surga yang tidak pantas kecuali untuk seorang hamba dari hamba-hamba Allah SWT,
dan aku berharap akulah orangnya. Maka barangsiapa yang memohon wasilah untukku
niscaya ia mendapat syafaatku." (HR. Muslim).[51]
.
Penghuni surga yang mendapat kedudukan tertinggi dan terendah:
Dari Al-Mughirah bin Syu'bah r.a,
sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Musa a.s bertanya kepada Rabb-nya, 'Seperti
apakah kedudukan penghuni surga yang terendah?' Dia SWT menjawab, 'Dia adalah
seseorang yang datang setelah semua penghuni surga memasuki surga. Dikatakan
kepadanya, 'Masuklah ke dalam surga.' Ia menjawab, 'Wahai Rabb, bagaimana?
Sedangkan semua manusia telah menempati tempat dan mengambil jatah mereka.
Dikatakan kepadanya, 'Apakah kamu ridha/senang mendapatkan seperti kerajaan
seorang raja dari raja-raja dunia?' Ia menjawab, 'Aku senang, Wahai Rabb-ku.'
Dia (Allah SWT) berfirman, 'Itu untukmu dan seumpamanya, seumpamanya,
seumpamanya, dan seumpamanya. Maka ia berkata pada yang kelima, 'Aku senang,
wahai Rabb.' Dia (Allah SWT) berfirman, 'Ini untukmu dan sepuluh seumpamanya,
dan untukmu apa yang diinginkan hatimu dan disenangi matamu.' Ia menjawab, 'Aku
senang, wahai Rabb.' Dia (Musa a.s) bertanya, 'Rabb, seperti apakah yang
tertinggi kedudukan?' Dia (Allah SWT) berfirman, 'Mereka adalah orang-orang
yang Aku inginkan, Aku tanamkan kemuliaan mereka dengan tangan-Ku, dan Aku
tutup atasnya. Yang belum pernah dilihat mata, tidak pernah didengar telinga,
dan tidak pernah terlintas dibenak manusia." Dia (Nabi SAW) bersabda: “Dan
kebenarannya dalam firman Allah SWT:( Seorangpun tidak mengetahui apa yang
disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan
pandangan mata)." (HR. Muslim).[52]
Dan dalam
satu lafazh dalam penjelasan penghuni surga yang terendah: "Sesungguhnya
untukmu seperti dunia dan sepuluh kali seumpamanya." (Muttafaqun 'alaih).[53]
.Kenikmatan
terbesar penghuni surga:
1. Firman Allah
SWT:
﴿ وُجُوهٞ يَوۡمَئِذٖ نَّاضِرَةٌ ٢٢ إِلَىٰ
رَبِّهَا نَاظِرَةٞ ٢٣ ﴾ [القيامة: ٢٢، ٢٣]
Wajah-wajah (orang-orang mu'min) pada
hari itu berseri-seri. * Kepada Rabbnyalah mereka melihat. (QS. Al-Qiyamah:
22-23).
2. Dari Abu
Hurairah r.a, sesungguhnya manusia (para sahabat) bertanya kepada Rasulullah SAW,
'Ya Rasulullah, apakah kami bisa melihat Rabb kami pada hari kiamat?'
Rasulullah SAW bersabda: “Apakah kamu kesulitan dalam melihat bulan di malam
purnama?' Mereka menjawab, 'Tidak, wahai Rasulullah.' Beliau bersabda, 'Apakah
kamu kesulitan (melihat) matahari yang tidak ada awan?' Mereka menjawab,
'Tidak, wahai Rasulullah.' Beliau SAW bersabda, 'Sesungguhnya kamu melihat-Nya
seperti itu." (Muttafaqun 'alaih).[54]
3. Shuhaib r.a
mengatakan bahwa Nabi SAW bersabda: “Apabila penghuni surga telah memasuki
surga. Beliau SAW bersabda, 'Allah SWT berfirman, 'Apakah kamu menghendaki
sesuatu yang Ku-tambah untukmu?' Mereka menjawab, 'Bukankah Engkau telah
memutihkan wajah-wajah kami? Bukankah Engkau telah memasukkan kami ke dalam
surga dan mengeluarkan kami dari neraka?' Dia (Nabi SAW) bersabda, 'Lalu Dia (Allah
SWT) membuka hijab. Maka tidaklah mereka diberi sesuatu yang lebih mereka senangi
selain memandang Rabb (Allah SWT).' (HR. Muslim).[55]
[15] Hasan/HR. Ahmad No 7920
dan At-Tirmidzi No. 2545 dan ini adalah lafazhnya, Shahih Sunan at-Tirmidzi No
2064.
[18] Shahih/HR. At-Tirmidzi No
2437, Shahih Sunan at-Tirmidzi no 1984, dan Ibnu Majah No. 4286 dan ini adalah
lafazhnya, Shahih Sunan Ibnu Majah No. 3459.
[20] Shahih/HR. At-Tirmidzi
No. 2526 dan ini adalah lafazhnya Shahih Sunan at-Tirmidzi No. 2050, dan
ad-Darimi No. 2717.
[32] Shahih/ HR. Ath-Thabrani
dalam Al-Kabir (7/130), dan dalam Musnad Asy-Syamiyiin (1/282). Lihat
as-Silsilah ash-Shahihah. No. 2734.
[33] Shahih/ HR. At-Tirmidzi
No 3361 dan ini adalah lafazhnya, Shahih Sunan At-Tirmidzi No. 2677, Ibnu Majah No 4334, Shahih Sunan
Ibnu Majah No. 3498.
[36] Shahih/ HR. Tirmidzi No.
2525, Shahih Sunan at-Tirmidzi no 2049.
Lihat: ash-Shahihul Jami' No 5647.
[43] Shahih/HR. At-Tirmidzi
No. 1403, Shahih Sunan at-Tirmidzi No. 1132, Ibnu Majah No. 2687, Shahih Sunan Ibnu Majah No. 2176.
[45] Shahih/ HR. Thabrani
dalam Al-Mu'jam al-Kabir (5/178) dan ini adalah lafazhnya, ad-Darimi No 2721.
Dan lihat Shahih Al-Jami' No 1627.
[46] Shahih/ HR. Ath-Thabrani
dalam Al-Ausath No. 5263 dan Abu Nu'aim dalam sifat surga No 373. Lihat
as-Silsilah ash-Shahihah No 367.
Post a Comment