Kesempurnaan Agama Islam
Kesempurnaan
Agama Islam
Islam adalah agama yang sempurna,
yang dengannya Allah I
memuliakan manusia. Dan dengan Islam pula terwujudnya kebahagian manusia di
dunia dan akhirat. Allah U
telah menciptakan alam ini, dan menjadikan setiap makhluk yang ada di dalamnya
tunduk kepada sunnatullah (hukum Allah) atau tabiat yang berlaku atasnya.
Melalui Islam Allah mewujudkan kehendak-Nya. Oleh karena itu, segala sesuatu
yang telah ditetapkan atasnya hukum Allah tersebut, maka ketetapan itu tidak
bisa dirubah kecuali dengan perintah Allah semata;
﴿ سُنَّةَ ٱللَّهِ ٱلَّتِي قَدۡ خَلَتۡ مِن
قَبۡلُۖ وَلَن تَجِدَ لِسُنَّةِ ٱللَّهِ تَبۡدِيلٗا ٢٣ ﴾ [الفتح: ٢٣]
'
"Sebagai
suatu sunnatullah (hukum Allah) yang telah berlaku sejak dahulu, kamu
sekali-kali tiada akan menemukan perubahan bagi sunnatullah itu." (QS.
Al-Fath: 23).
Matahari memiliki sunnatullah, malam
memiliki sunnatullah, siang memiliki sunnatullah, tumbuh-tumbuhan memiliki
sunnatulah, hewan-hewan memiliki sunnatulah, begitu juga angin, air,
bintang-bintang, lautan dan gunung-gunung; setiap mereka memiliki sunnatulah
(hukum Allah) yang berlaku atas mereka. Dan begitulah seterusnya:
﴿ لَا ٱلشَّمۡسُ يَنۢبَغِي لَهَآ أَن تُدۡرِكَ
ٱلۡقَمَرَ وَلَا ٱلَّيۡلُ سَابِقُ ٱلنَّهَارِۚ وَكُلّٞ فِي فَلَكٖ يَسۡبَحُونَ ٤٠ ﴾ [يس: ٤٠]
"Tidaklah mungkin bagi matahari
mendapatkan bulan, dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing
beredar pada garis edarnya." (QS. Yasin: 40).
Dan manusia adalah salah satu
makhluk Allah yang juga membutuhkan jalan (hidup) yang mesti dilalui pada
setiap keadaan; demi menggapai kesuksesan dunia dan akherat. Jalan tersebut
adalah agama (Islam) yang Allah memuliakan manusia dengannya serta meridhainya.
Tidak diterima agama apa pun selain Islam, maka kebahagiaan dan kesengsaraan
tergantung kepada sejauh mana manusia berpegang teguh dengan Islam atau
mengingkarinya. Manusia bebas memilih apakah
menerima Islam atau menolaknya.
1-Allah I
berfirman:
﴿ وَقُلِ ٱلۡحَقُّ مِن رَّبِّكُمۡۖ فَمَن شَآءَ
فَلۡيُؤۡمِن وَمَن شَآءَ فَلۡيَكۡفُرۡۚ ....... ﴾ [الكهف: ٢٩]
"Dan katakanlah bahwa kebenaran
itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia
beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir". (QS.
Al-Kahfi: 29).
2- Allah I
berfirman:
﴿ قُلۡنَا ٱهۡبِطُواْ مِنۡهَا جَمِيعٗاۖ فَإِمَّا
يَأۡتِيَنَّكُم مِّنِّي هُدٗى فَمَن تَبِعَ هُدَايَ فَلَا خَوۡفٌ عَلَيۡهِمۡ وَلَا
هُمۡ يَحۡزَنُونَ ٣٨ وَٱلَّذِينَ كَفَرُواْ وَكَذَّبُواْ بَِٔايَٰتِنَآ أُوْلَٰٓئِكَ
أَصۡحَٰبُ ٱلنَّارِۖ هُمۡ فِيهَا خَٰلِدُونَ ٣٩ ﴾ [البقرة: ٣٨، ٣٩]
"Kami berfirman: "Turunlah
kamu semua dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk Ku kepadamu, maka
barangsiapa yang mengikuti petunjuk Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas
mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati. Adapun orang-orang yang kafir
dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal
didalamnya. " (QS. Al-Baqarah: 38-39).
Ketika Allah I
menciptakan manusia, ditundukkan bagi manusia segala apa yang ada di langit dan
di bumi, dan Allah menurunkan kepada manusia kitab-kitab, para rasul diutus,
serta Allah membekali manusia dengan pengetahuan dan panca indera; berupa
pendengaran, penglihatan dan akal, dan Allah I
memuliakan manusia dengan (memrintahkkannya untuk) menyembah kepada Nya semata
tanpa menyekutukan Nya (dengan sesuatu apapu).
1. Allah I
berfirman:
﴿ أَلَمۡ تَرَوۡاْ أَنَّ ٱللَّهَ سَخَّرَ لَكُم
مَّا فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِي ٱلۡأَرۡضِ وَأَسۡبَغَ عَلَيۡكُمۡ نِعَمَهُۥ ظَٰهِرَةٗ
وَبَاطِنَةٗۗ .... ﴾ [لقمان: ٢٠]
"Tidakkah kamu perhatikan
sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan)mu apa yang di langit
dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat Nya lahir dan
bathin." (QS. Luqman: 20).
2. Allah I
berfirman:
﴿ وَٱللَّهُ أَخۡرَجَكُم مِّنۢ بُطُونِ أُمَّهَٰتِكُمۡ
لَا تَعۡلَمُونَ شَيۡٔٗا وَجَعَلَ لَكُمُ ٱلسَّمۡعَ وَٱلۡأَبۡصَٰرَ وَٱلۡأَفِۡٔدَةَ
لَعَلَّكُمۡ تَشۡكُرُونَ ٧٨ ﴾ [النحل: ٧٨]
"Dan Allah mengeluarkan kamu
dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi
kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur." (QS.
Al-Nahl: 78).
3- Allah I
berfirman:
﴿ وَلَقَدۡ بَعَثۡنَا فِي كُلِّ أُمَّةٖ رَّسُولًا
أَنِ ٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ وَٱجۡتَنِبُواْ ٱلطَّٰغُوتَۖ ......... ﴾ [النحل: ٣٦]
"Dan sesungguhnya Kami telah
mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "sembahlah Allah
(saja), dan jauhilah thaghut itu". (QS. Al-Nahl: 36).
Nikmat yang paling agung
Allah SWT menganugerahi kepada para
hamba Nya dengan nikmat yang sangat banyak, tidak terhitung, nikmat yang
terpenting adalah nikmat diciptakannya kita, diberi umur panjang dan nikmat
hidayah, dan nikmat yang teragung dan tertinggi dari nikmat-nikmat tadi adalah
nikmat Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad r sebagai
utusan Allah I
kepada umat seluruh manusia, inilah agama yang sempurna, menyeluruh dan kekal:
Mengatur hubungan antara manusia
dengan Rabbnya dengan menyembah,
mengesakan, dan bersyukur hanya kepada-Nya, mengadu kepada-Nya setiap
permasalahan, takut dan bertawakkal hanya kepada-Nya, merendahkan diri,
mencintai, mendekatkan diri hanya kepada-Nya, meminta pertolongan-Nya, memohon
keridhaan dan (berdo'a agar diberikan) petunjuk yang bisa mengantarkan ke dalam
surga-Nya serta bagaimana agar selamat dari kemarahan dan siksaan-Nya.
Mengatur hubungan antara manusia
dengan Rasul-Nya r
dengan menta'ati, mencintai, dan mengikuti sunnahnya, membenarkan ajaran yang
dibawa olehnya, menjadikannya sebagai suri teladan dan tidak beribadah kepada
Allah I
kecuali dengan apa yang disyariatkannya.
Mengatur hubungan manusia dengan
manusia lainnya, seperti dengan ibu dan bapak, dengan isteri dan anak, dengan
sanak famili dan tetangga, dengan orang 'alim dan orang awam, dengan orang muslim
dan kafir, dengan penguasa dan masyarakat, dan dengan yang lainnya.
Mengatur muamalah manusia dengan
hartanya, mencari nafkah yang halal, menghindari penipuan, bersikap ramah dalam
berjual beli, berinfaq untuk kebaikan, berusaha jujur, menghindari riba dan
dusta, dan juga mengatur bagaimana membagikan harta shodaqoh, pembagian warisan
dan lain sebagainya.
Islam mengatur kehidupan manusia
dalam berkeluarga, mendidik anak-anak, menjaga keluarga agar jauh dari
kerusakan, mengatur kehidupan pria dan wanita baik dalam keadaan senang ataupun
susah, keadaan kaya atau miskin, keadaan sehat atau sakit, keadaan aman atau
takut, keadaan bermuqim atau safar.
Islam mengatur seluruh hubungan tersebut di atas ikatan yang kuat berupa
kecintaan karena Allah dan benci karena Allah, mengajak kepada sifat-sifat dan
akhlaq terpuji, seperti dermawan, murah hari, rasa malu, pemaaf, jujur, berbuat
baik, adil, menolong orang, kasih sayang, simpati dan semisalnya.
Islam melarang segala keburukan dan
kerusakan, kezholiman dan tindakan melampaui batas; seperti menyekutukan Allah,
membunuh jiwa tanpa alasan yang benar, berzina, berdusta, sombong, kemunafikan,
mencuri, ghibah, memakan harta orang dengan cara yang bathil, riba, minum
khamer, sihir, riya dan yang lainnya.
Setelah itu; Islam memberitakan
tentang keadaan manusia di alam akherat. Dan sesungguhnya kehidupan di akherat
itu dibangun berdasarkan kehidupannya di dunia. Maka barangsiapa yang datang
dengan membawa keimanan dan amal shaleh; niscaya dia masuk syurga, di dalam syurga
dirinya akan sangat bahagia karena bisa melihat wajah Allah, dia
bersenang-senang dengan kenikmatan yang terdapat di dalam syurga, yang mana
syurga itu belum pernah dilihat oleh mata, dan belum pernah didengar oleh
telinga dan tidak pula terbersit dalam hati manusia. Dia kekal di dalamnya
untuk selama-lamanya. Sedangkan orang yang datang dengan membawa kekafiran dan
kemaksiatan maka ia masuk neraka dan kekal di dalamnya. Adapun orang muslim
yang bermaksiat kepada Allah jika dosanya tidak diampuni maka akan diazab di
dalam neraka sebatas kadar dosanya, atau diampuni oleh Allah I
dan tidak disiksa.
1- Allah I
berfirman:
﴿ ........ ٱلۡيَوۡمَ
أَكۡمَلۡتُ لَكُمۡ دِينَكُمۡ وَأَتۡمَمۡتُ عَلَيۡكُمۡ نِعۡمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ ٱلۡإِسۡلَٰمَ
دِينٗاۚ ........ ﴾ [المائدة: ٣]
"Pada hari ini telah
Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat Ku, dan
telah Ku-ridhai islam itu jadi agama bagimu." QS. Al-Ma'idah: 3
2- Allah I
berfirman:
﴿ لَقَدۡ مَنَّ ٱللَّهُ عَلَى ٱلۡمُؤۡمِنِينَ
إِذۡ بَعَثَ فِيهِمۡ رَسُولٗا مِّنۡ أَنفُسِهِمۡ يَتۡلُواْ عَلَيۡهِمۡ ءَايَٰتِهِۦ
وَيُزَكِّيهِمۡ وَيُعَلِّمُهُمُ ٱلۡكِتَٰبَ وَٱلۡحِكۡمَةَ وَإِن كَانُواْ مِن قَبۡلُ
لَفِي ضَلَٰلٖ مُّبِينٍ ١٦٤ ﴾ [ال عمران: ١٦٤]
"ٍSungguh
Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah
mengutus di antara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang
membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan
mengajarkan kepada mereka al kitab dan al hikmah. Dan sesungguhnya sebelum
(kedatangan nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang
nyata." (QS. Ali Imron: 164).
3- Allah I
berfirman:
﴿ …... قَدۡ
جَآءَكُم مِّنَ ٱللَّهِ نُورٞ وَكِتَٰبٞ مُّبِينٞ ١٥ يَهۡدِي بِهِ ٱللَّهُ مَنِ ٱتَّبَعَ
رِضۡوَٰنَهُۥ سُبُلَ ٱلسَّلَٰمِ وَيُخۡرِجُهُم مِّنَ ٱلظُّلُمَٰتِ إِلَى ٱلنُّورِ بِإِذۡنِهِۦ
وَيَهۡدِيهِمۡ إِلَىٰ صِرَٰطٖ مُّسۡتَقِيمٖ ١٦ ﴾ [المائدة: ١٥، ١٦]
Sesungguhna telah datang kepadamu cahaya dari
Allah, dan kitab yang menerangkan dengan kitab itulah Allah menunjuki
orang-orang yang mengikuti keridhaan Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan
kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada
cahaya yang terang benderang dengan seizinNya, dan menunjuki mereka ke jalan
yang lurus." (QS. Al-Ma'idah: 15-16).
4. Allah I
berfirman:
﴿ ......... وَمَن يُطِعِ
ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ يُدۡخِلۡهُ جَنَّٰتٖ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُ خَٰلِدِينَ
فِيهَاۚ وَذَٰلِكَ ٱلۡفَوۡزُ ٱلۡعَظِيمُ ١٣ وَمَن يَعۡصِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ وَيَتَعَدَّ
حُدُودَهُۥ يُدۡخِلۡهُ نَارًا خَٰلِدٗا فِيهَا وَلَهُۥ عَذَابٞ مُّهِينٞ ١٤ ﴾ [النساء : ١٣، ١٤]
"Barangsiapa
taat kepada Allah dan rasul Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam syurga
yang mengalir di dalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan
itulah kemenangan yang besar. Dan barangsiapa yang mendurhakai Allah dan rasul
Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan Nya, niscaya Allah memasukkkannya ke
dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya; dan baginya siksa yang
menghinakan." (QS. Al-Nisa': 13-14).
Agama ini akan tersebar dan
disampaikan dengan jelas, sebagaimana jelasnya malam dan siang, kemudian (agama
islam) akan kembali asing seperti semula.
1-Dari Tsauban t
berkata: Rasulullah r
bersabda:
(إِنَّ
اللهَ زَوَى لِيَ اْلأَرْضَ فَرَأَيْتُ مَشَارِقَهَا وَمَغَارِبَهَا وَإِنَّ
أُمَّتِي سَيَبْلُغُ مُلْكُهَا مَا زَوَى لِيَ مِنْهَا)
"Sesungguhnya
Allah telah menghamparkan bumi bagiku, maka aku melihat belahan bumi bagian
timur dan bagian barat dan kekuasaan umatku akan meliputi bagian bumi yang
telah dihamparkan bagiku". (HR. Muslim).
(لَيَبْلُغَنَّ هذَا ْالأَمْرُ مَا َبلَغَ
الَّليْلُ وَالنَّهَار وَلاَ يَتْرُكُ اللهُ بَيْتَ مَدَرٍ وَلاَ وَبَرٍ إِلاَّ
أَدْخَلَهُ الله هذَا الدَّيْنَ بِعِزِّ عَزِيْزٍ أَوْ بِذِلِّ ذَلِيْلٍ عِزًّا
يُعِزُّ اللهُ بِهِ اْلإِسْلاَمَ وَذلاًّ يُذِلُّ اللهُ بِهِ الْكُفْرَ)
"Perkara
Islam pasti akan sampai kepada apa-apa yang liputi oleh siang dan malam, dan
Allah tidak akan meninggalkan rumah baik di kota atau di desa kecuali Dia akan
menyampaikan kepada mereka perkara agama ini, dengan memuliakan orang yang
mulia atau menghinakan orang yang terhina, yaitu sebuah kemuliaan di mana Allah
akan meniggikan Islam dengannya dan kehinaan di mana Allah akan menghinakan
kekafiran dengannya".
((إِنَّ اْلإِسْلاَمَ بَدَأَ غَرِيْبًا
وَسَيَعُوْدُ غَرِيْبًا كَمَا بَدَأَ وَهُوِ يَأرز بَيْنَ اْلَمسْجِدَيْنِ كَمَا
تأرز الْحَيَّةُ إِلَى جِحْرِهَا))
"Sesungguhnya
Islam muncul dalam keadaan asing, dan akan kembali asing seperti semula. Ia
berkeliling di antara dua masjid; seperti ular yang berlindung ke dalam
sarangnya" (HR. Muslim).
Dalam riwayat Ahmad disebutkan: لِلْغُرَبَاءِ) (فَطُوْبَى setelah
kalimat (كما بدأ): yang artinya beruntunglah bagi mereka yang asing. Ketika Nabi
ditanya: "Siapakah orang yang asing itu?", Rasul menjawab:
"Mereka yang dijauhi/asing dari suku dan kaum mereka".
Allah telah menyempurnakan agama ini
bagi kita, dan menyempurnakan nikmat ini dengannya, serta ridha terhadap Islam
sebagai agama kita; maka barangsiapa yang menerima agama ini, niscaya dia
bahagia di dunia dan di akherat akan masuk syurga. Dan barangsiapa yang
mengingkarinya maka dia hidup sengsara di dunia, dan di akherat akan masuk
neraka. Allah tidak akan pernah menerima agama dari seorangpun selain agama
Islam.
Allah I
berfirman:
﴿ ........ ٱلۡيَوۡمَ
أَكۡمَلۡتُ لَكُمۡ دِينَكُمۡ وَأَتۡمَمۡتُ عَلَيۡكُمۡ نِعۡمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ ٱلۡإِسۡلَٰمَ
دِينٗاۚ ....... ﴾ [المائدة: ٣]
"Pada hari ini telah
Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat Ku,
dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu." (QS. Al-Ma'idah: 3).
Allah I
berfirman:
﴿ وَمَن يَبۡتَغِ غَيۡرَ ٱلۡإِسۡلَٰمِ دِينٗا
فَلَن يُقۡبَلَ مِنۡهُ وَهُوَ فِي ٱلۡأٓخِرَةِ مِنَ ٱلۡخَٰسِرِينَ ٨٥ ﴾ [ال عمران: ٨٥]
"Barangsiapa mencari agama
selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)
daripadanya, dan dia di akherat termasuk orang-orang yang rugi." (QS. Ali
Imron: 85).
3. Dari Abu Hurairoh t
dari rasulullah r,
bahwasanya beliau bersabda :
((وَالَّذِي
نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لاَ يَسْمَعُ بِي أَحَدٌ مِنْ هذِهِ اْلأُمَّةِ
يَهُوْدِيٌّ وَلاَ نَصْرَانِيٌّ ثُمَّ يَمُوْتُ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِالَّذِي
أُرْسِلْتُ بِهِ إِلاَّ كَانَ ِمنْ أَصْحَابِ النَّارِ))
"Demi yang
jiwa Muhammad ada di Tangan Nya, tidaklah seseorang dari umat ini baik Yahudi
atau Nashroni yang mendengar tentang aku, kemudian ia mati sementara dirinya
tidak beriman dengan risalah yang aku bawa, maka ia termasuk penghuni
neraka." (HR. Muslim).
2. Hikmah diciptakannya manusia.
Allah I
menciptakan alam ini sebagai bukti akan kesempurnaan ilmu dan kekuasaannya, dan
seluruh makhluk di alam ini bertasbih dan memuji keagungan Allah U .
Allah I
berfirman:
﴿ ٱللَّهُ ٱلَّذِي خَلَقَ سَبۡعَ سَمَٰوَٰتٖ
وَمِنَ ٱلۡأَرۡضِ مِثۡلَهُنَّۖ يَتَنَزَّلُ ٱلۡأَمۡرُ بَيۡنَهُنَّ لِتَعۡلَمُوٓاْ أَنَّ
ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ قَدِيرٞ وَأَنَّ ٱللَّهَ قَدۡ أَحَاطَ بِكُلِّ شَيۡءٍ
عِلۡمَۢا ١٢ ﴾ [الطلاق : ١٢]
"Allah lah yang menciptakan
tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar
kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu dan
sesungguhnya Allah, ilmu Nya benar-benar meliputi segala sesuatu." (QS.
Al-Thalaq: 12).
Allah SWT menciptakan jin dan
manusia hanya untuk beribadah kepada Allah saja dan tidak menyekutukan Nya
(dengan sesuatu apapun), sebagaimana firman Allah I:
﴿ وَمَا خَلَقۡتُ ٱلۡجِنَّ وَٱلۡإِنسَ إِلَّا
لِيَعۡبُدُونِ ٥٦ مَآ أُرِيدُ مِنۡهُم مِّن رِّزۡقٖ وَمَآ أُرِيدُ أَن يُطۡعِمُونِ
٥٧ ﴾ [الذاريات: ٥٦، ٥٧]
"Dan Aku tidak menciptakan jin
dan manusia melainkan supaya mereka menyembah Ku. Aku tidak menghendaki rezeki
sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi Aku
makan." (QS. Al-Zdariayat: 56-57).
Alam dan fase-fase yang dilewati
manusia
Allah menciptakan manusia, serta
menjadikannya melewati fase-fase waktu, tempat dan keadaan. Kemudian diakhiri
dengan keabadian, baik itu abadi di syurga atau di neraka. Inilah fase-fase
perpindahan tersebut:
Dalam perut ibu, inilah fase awal
yang dilewati seluruh manusia, tempat tinggal pertama manusia selama kurang
lebih sembilan bulan, Allah I
mengaturnya dalam kegelapan dengan kekuasaan Nya, ilmu Nya dan hikmah Nya;
apa-apa yang dibutuhkan dari makanan, minuman dan tempat untuk berlindung. Pada
fase ini tidak ada tugas dan beban kepada manusia. Ada dua hikmah dengan adanya
fase ini, yaitu: Menyempurnakan sendi-sendi dan anggota badan sehingga keluar
ke alam dunia setelah sempurna penciptaan secara dhohir dan bathin.
Alam dunia, alam yang lebih luas
dari alam rahim ibu, dan masa hidup di alam ini lebih panjang dari alam rahim
ibu. Allah I
mengatur dan menyediakan bagi manusia apa-apa yang dibutuhkannya di alam dunia
ini. Juga Allah memberikan kelebihan berupa akal, pendengaran dan penglihatan,
kemudian Allah mengutus rasul-rasul bagi manusia, menurunkan kitab-kitab untuk
mereka dan memerintahkan supaya ta'at kepada Allah, melarang bermaksiat kepada
Nya. Dia menjanjikan syurga bagi yang taat, dan siksa neraka bagi yang
bermaksiat. Hikmah adanya alam dunia ini adalah: Menyempurnakan keimanan kepada
Allah I,
dan menyempurnakan amal-amal sholeh, yang merupakan sebab dimasukkannya manusia
ke dalam syurga. Setelah itu, barulah dia berpindah ke alam berikutnya.
Alam barzah di dalam qubur, inilah
tempat awal dari perkampungan akherat. Manusia tinggal di alam ini sampai
meninggalnya seluruh makhluq dan terjadinya hari kiamat. Masa tinggal di alam
ini lebih panjang dibanding dengan alam dunia, kebahagiaan dan kesengsaraan di
alam ini juga lebih besar dan lebih sempurna dibanding dengan alam dunia;
tergantung amal kita ketika di alam dunia, (alam ini) bisa menjadi taman dari
taman-taman syurga atau menjadi lubang dari lubang-lubang neraka. Balasan sudah
dimulai dari alam ini. Kemudian barulah manusia berpindah lagi dari alam barzah
menuju alam abadi, baik syurga atau neraka.
Alam akherat, kehidupan di alam ini
tidak terbatas, kenikmatan-kenikmatan yang sempurna bagi orang-orang beriman,
dilengkap dan dipenuhi semua keinginan-keinginan orang-orang beriman.
Barangsiapa yang ketika di alam dunia menyempurnakan apa yang dicintai oleh
Allah I
berupa keimanan, akhlaq dan amal-amal sholeh, maka di akerat ini Allah
sempurnakan pula baginya apa yang dia sukai dan harapkan, berupa kenikmatan
yang belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah didengar oleh telinga dan
belum pernah terbesit dalam hati manusia. Dan apabila ia datang tanpa membawa
keimanan dan amal-amal sholeh, maka baginya balasan neraka jahanam di mana dia
kekal di dalamnya, sedangkan orang beriman ketika berpindah ke alam ini, maka
dia tidak dibebani dengan apa-apa yang telah diwajibkan atas dirinya ketika berada
di alam pertama (dunia), dan dia kekal di dalam surga.
Post a Comment