Dzikir
Dzikir
Allah ta'ala berfirman :
Dari Abu Hurairah ia berkata : Rasulullah bersabda : " Sesungguhnya membaca: “ subhanallah walhamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar (Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, dan Allah Maha Besar) ” adalah lebih aku cintai daripada segala sesuatu yang terkena sinar matahari ".
HR. Muslim (2695)
Ibnul
Qayyim rahimahullah telah
menyebutkan sebanyak 100 ( seratus ) faedah berdzikir,
diantaranya 1. Terbebas dari sifat
munafik.
2. Dzikir dapat
memberikan orang yang
berdzikir kekuatan sehingga dengan sambil berdzikir ia bisa
melakukan sesuatu hal
yang tidak bisa
dilakukan dengan tanpa dzikir.
Ibnul Qayyim juga
mengatakan : "Aku
telah menyaksikan hal yang
menakjubkan dari kekuatan Syaikhul Islam
Ibnu Taimiyah pada
jalannya, perkataannya,
kemajuannya serta tulisannya.
Beliau menulis buku dalam
sehari sebanding dengan
tulisan orang lain dalam satu minggu atau lebih. Para tentara juga menyaksikan
keajaiban kekuatannya dalam peperangan ".
Nabi telah mengajarkan kepada anaknya Fatimah dan Ali agar
mereka bertasbih setiap malam sebelum tidur sebanyak 33
( tiga puluh
tiga ) kali,
bertahmid sebanyak 33 (
tiga puluh tiga)
kali dan bertakbir sebanyak 33
( tiga puluh
tiga ) kali ,
ketika Fatimah meminta seorang
pembantu kepada beliau
dan mengadukan kerasnya membuat
adonan tepung,
mengerjakannya serta pelayanannya.
Maka Nabi mengajarkannya dzikir
tersebut. Dan Nabi berkata : Dalam riwayat lain bertakbir sebanyak 34 kali.
(pent.) " Sesungguhnya dzikir
tersebut lebih baik
bagi kalian daripada seorang
pembantu ".
3. Bahwa dzikir
memiliki kelezatan yang
tidak didapatkan melalui amal
ibadah lainnya. Seandainya seorang
hamba tidak mendapatkan pahala selain
kenikmatan yang didapat,
maka hamba tersebut adalah
orang yang berdzikir.
Dan kenikmatan yang dirasakan
hatinya niscaya mencukupinya.
Oleh karena itu majlis-majlis dzikir disebut dengan taman-taman surga. Malik bin
Dinar berkata :
" Tidaklah ada
orang merasakan kenikmatan seperti
nikmatnya dzikir kepada Allah
azza wajalla ".
4. Bahwa Allah
akan menyebut-nyebut orang
yang berdzikir. sebagaimana firman-Nya :
" Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku
ingat (pula) kepadamu, dan
bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah
kamu mengingkari (nikmat)-Ku ". (
QS. alBaqarah : 152 ) Seandainya
dzikir tidak memiliki
keutamaan kecuali keutamaan ini (
disebut oleh Allah ), niscaya sudah cukup.
Muttafaqun Alalihi ( HR. Al-Bukhari no.3705 dan Muslim
no.2727 ).
5. Bahwa memperbanyak
dzikir di jalan,
di rumah, saat tidak
bepergian, saat bepergian,
di berbagai tempat, akan menjadi
saksi bagi seorang
hamba pada hari kiamat.
Karena suatu tempat,
rumah, gunung, dan bumi,
akan bersaksi bagi orang yang berdzikir pada
hari kiamat, sebagaimana
disebutkan dalam surat al-Zalzalah .
Syaikhul Islam ibnu Taimiyah rahimahullah berkata : " Dzikir bagi hati seperti air
bagi ikan. Bagaimana
kondisi ikan jika dipisahkan dari air ? ".
Ibnu Aun berkata
: " Mengingat
manusia adalah penyakit, dan
mengingat Allah adalah obat ".
Yahya bin Muadz berkata :
" Ajaklah hatimu bicara dengan
berdzikir kepada Allah,
karena hati cepat sekali lalai ".
Maka lisan pasti berucap ucapan baik, atau buruk, atau
ucapan mubah. Maka
lihatlah dirimu, janganlah berkata
kecuali dengan kata-kata
yang diridhai Allah dan
akan engkau dapati
di catatan amalmu pada hari
kiamat. Dan diantara azab yaitu lalai dari berdzikir kepada Allah. Allah
berfirman :
" dan janganlah
kamu mengikuti orang
yang hatinya Telah kami lalaikan
dari mengingati kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu
melewati batas ". (QS. al-kahfi : 28 ).
Tiap kali pemahaman bertambah kuat, maka dzikir pun terasa
mudah diucapkan oleh
lisan orang yang berdzikir.
Dan jenis dzikir
yang paling utama
yaitu : membaca al-Qur'an dengan
tadabbur dan memahaminya.
Utsman bin Affan radhiyallahu anhu berkata : " Andai
hati kita bersih, pasti
tidak akan pernah kenyang dari
kalam Allah ( al-Qur'an )".
Jika kita mengkhususkan
waktu tertentu setiap hari
untuk membaca al-Qur'an
pasti akan bermanfaat bagi kita,
iman kita bertambah,
dan kita hidup
dengan firman Dzat Yang
Maha Pengasih dan
Penyayang. Dan akan pergi
dari hati kita
bisikan syetan, serta
kita akan hidup dengan damai.
Allah berfirman :
"Dan Al
Quran itu Telah
kami turunkan dengan berangsur-angsur agar
kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan
kami menurunkannya bagian demi bagian ". ( QS. al-Isra : 106 )
Syaikh
Abdurrahman As-Sa'di rahimahullah berkata : "Agar kamu
membacakannya perlahan-lahan",yakni
dengan perlahan, agar
mereka mentadabburinya, memikirkan makna-maknanya serta mengeluarkan ilmuilmunya".
Post a Comment