Islam Agama Sifat Malu, Lemah Lembut dan Interaksi Yang Baik
Islam Agama Sifat Malu, Lemah Lembut dan
Interaksi Yang Baik
عَنْ أَنَسٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُاللهِ:
"مَاكَانَ الفُحْشُ فِيْ شَيْءٍ إِلاَّشَانَهُ،وَمَاكَانَ الحَيَاءُ فِيْ شَيْءٍ إلاَّ زَانَهُ".
(جامع الترمذي, رقم الحديث
1974, وسنن ابن ماجه, رقم الحديث 4185, واللفظ للترمذي, قَالَ لإمام الترمذي: هذاحديث حسن غريب,
وصححهالألباني).
Dari
Anas tia berkata : "
Rasulullah bersabda : Tidaklah
prilaku buruk ada pada sesuatu melainkan akan memperburuknya, dan tidaklah rasa
malu ada pada sesuatu melainkan akan memperindahnya ".
(
Jami' Tirmidzi No.1974, Sunan Ibnu Majah No. 4185, Ini riwayat Tirmidzi.
Tirmidzi mengatakan hadits ini hasan gharib dan dishahihkan oleh al-Albani ).
Perawi hadits :
Abu Hamzah Anas bin Malik Al-Anshari, pembantu Rasulullah saw. lahir di Madinah sepuluh tahun sebelum tahun hijrah, masuk Islam
ketika masih kecil, kemudian menemani Nabi saw. dan melayaninya selama beberapa tahun sampai Rasulullah wafat. Kemudian pergi ke Damaskus, lalu ke Bashrah. Banyak
meriwayatkan hadits, musnadnya mencapai 2286 hadits. Ia meninggal di Bashrah
pada tahun 93 H. pada usia 100 tahun lebih.
Beberapa faedah hadits ini adalah :
1)
Islam
merupakan agama ( yang mengajarkan ) sikap malu dan akhlak yang baik, oleh
karena itu melarang perkataan, perbuatan serta sifat-sifat yang keras dan
buruk.
2) Malu merupakan karakter yang indah
dan terpuji dalam agama Allah Islam. Maka hendaklah seorang muslim berakhlak
denganya.
3) Sikap malu akan mendorong seorang
muslim kepada ketaatan kepada Allah swt. serta mencegahnya dari perbuatan
maksiat.
*****
Post a Comment