Menjaga Kemurnian Akidah Tauhid Dari Kesyirikan dan Kerancuan
Menjaga Kemurnian Akidah Tauhid Dari Kesyirikan dan Kerancuan
عَنْ حُذَيْفَةَ عَنِ النَّبيِّ قَالَ : "لاَتَقُوْلُوْا:مَاشَاءَاللهُ وَشَاءَ فُلاَنٌ؛وَلكِنْ قُوْلُوْا: مَاشَاءَاللهُ،ثُمَّ شَاءَ فُلاَنٌ".
(سنن أبي داود, رقم الحديث 4980, وصححه الألباني).
Dari Hudzaifah dari Nabi saw bersabda : "
Jangan kalian katakan atas kehendak Allah dan kehendak fulan, akan
tetapi katakanlah : atas kehendak Allah kemudian kehendak fulan ".
( Sunan Abu Dawud No.4980. Dishahihkan
oleh al-Albani ).
Perawi
hadits :
Hudzaifah bin Yaman bin Hasil
al-Abasi merupakansalah satu sahabat yang utama yang pemberani. Ia memiliki
andil yang besar dalam penaklukan negeri-negeri. Ia adalah pemegang rahasia
Rasulullah saw. Musnadnya mencapai 255 hadits. Ia
telah ikut dalam perang Kandaq serta peperangan lainnya setelahnya. Ia memiliki
kedudukan yang tinggi di hadapan Rasulullah saw. Ia meniggal pada tahun 36 H. di
Irak.
Beberapa faedah hadits ini adalah :
1)
Hadits
ini menganjurkan agar menjaga akidah tauhid yang murni dari segala kerancuan
syirik.
2) Hadits ini menjelaskan bahwa Allah
adalah Maha Esa, Maha Bersandar kepada-Nya segala sesuatu. Tidak ada sekutu
bagi-Nya dalam eksistensinya, dzatnya, nama-nama-Nya, sifat-sifat-Nya,
perbuatan-Nya serta hukum-hukum-Nya.
3)
Hadits
ini memperingatkan dari penggunaan kalimat-kalimat yang menyelisihi ke-Esa-an
Allah swt .
*****
Post a Comment