Agar Meniti Shirath Secepat Kilat
Ketika kita mengetahui bahwa mudah dan sulitnya, cepat atau lambatnya seseorang meniti shirath itu menuju jannah itu tergantung amal di dunia, maka selayaknya kita perkokoh kaki kita sejak berada di dunia. Kita perkokoh dengan keteguhan di atas jalan kebenaran, dan bersegera dalam ketaatan. Ketika kita perhatikan bahwa rambu-rambu umumnya jalan raya adalah “pelan-pelan!” maka tidak demikian halnya jalan ketaatan.
Rambu-rambu jalan menuju Allah hanya ada tiga macam, “baadiruu…saari’uu….dan saabiquu!”, bersegeralah! bercepat-cepatlah! berlombalah! Dan ada satu lagi yang memiliki pengertian mirip, yani ‘falyatanaafisuu!’, salin berkejar-kejaran. Sebagaimana firman Allah Ta’ala,
وَفِي ذَلِكَ فَلْيَتَنَافَسِ الْمُتَنَافِسُونَ
“Maka pada yang demikian itu, hendaknya mereka berlomba-lomba.” (QS al-Muthaffifin 26)
Tak ada kata ‘nanti’ untuk taat, tak kenal istilah kapan-kapan untuk bertaubat, tidak pula terpengaruh oleh orang-orang yang berlambat-lambat dalam beramal shalih. Semangat inilah yang mestinya kita jaga, agar kelak Allah mudahkan kita untuk meniti shirath secapat kilat, aamiin. (Abu Umar Abdillah)
Post a Comment