Khasiat Kurma – Berdasarkan Al-Quran, As-Sunnah




Khasiat Kurma – Berdasarkan Al-Quran, As-Sunnah


Khasiat Kurma – Berdasarkan Al-Quran, As-Sunnah dan Tinjauan Medis Modern
Pohon kurma bernama latin Phoenix dactylifera termasuk family Palmae dan sering disebut Date Palm. Mempunyai nama khas disetiap Negara : Perancis-daltier, Jerman-dattel, Italia-datteri atau dattero, Belanda-dadel, Portugis-Tamara dan di Timur tengah – Tamr (kurma kering) atau ruthab (kurma basah).
Pohon ini dikembangkan terutama untuk diambil buahnya dan telah ditanam 8000 tahun yang lalu, terutama di Babilonia. Banyak ditemukan di padang pasir (kering) dan bisa mencapai tinggi 30-35 meter. Mulai berbunga setelah umur 6-16 tahun, ada dua jenis jantan dan betina dengan bentuk bunga lebih besar untuk yang berjenis jantan. Buah kurma berbentuk lonjong dengan ukuran 2-7.5 cm dengan warna yang bermacam-macamantara coklat gelap,kemerahan, kuning muda dan berbiji.
Awal tahun 1950-an Irak menjadi produsen kurma terbesar di Dunia, mencapai 600.000 ton/tahun. Sedang di Saudi tahun 1980 baru menghasilkan 500.000 ton/tahun, setelah disubsidi pemerintah dan dikembangkan dengan cara modern. Negara pengembang kurma yang lain adalah India, Algeria, Tunisaia, Mesir, Sudan, Iran, Spanyol, Jamaica dan California.
Tumbuh baik di tanah berpasir, pasir padat ataupun liat. Dibutuhkan aerasi dan drainase yang baik dan ia dapat toleran dengan tanah yang memiliki kandungan senyawa alkali. Tumbuh pada temperture 900F (32.20C) dan tidak sering te
rjadi hujan. Setelah 8-10 tahun pohon kurma dapat mulai berbuah, sampai umur 100 tahun!, biasanya produksi menurun tatkala mencapai umur 60-80 tahun. Biasanya pada umur 13 tahun, satu pohon mampu menghasilkan 60-80 kg.
1. KURMA DALAM AL QUR’AN
Allah Subhanahu wa Ta‘ala telah melebihkan kurma dari buah-buahan yang lain, Alloh Subhanahu wa Ta‘ala menyebutnya di 20 tempat yang berbeda di dalam Al-Qur’an dengan memakai lafadz pohon kurma : an – Nakhl,an-Nakhiil atau an-Nakhlah.
Anda dapat mempelajari sendiri di dalam Al-Qur’an di surat : Ar-Rahman: 11, Al-Qaf:10, Yaasiin: 67, Ar-Ra’du: 4, Maryam: 25-26 (Dalam menjelaskan ayat ini Ibnu Katsir rahimahullah membawakan perkataan ‘Amr bin Maimun di dalam tafsirnya : ‘Tiada sesuatu yang lebih baik dari perempuan nifas kecuali kurma kering dan kurma basah’.), Maryam :23, Al-Baqarah: 266, Al-An’am: 99, Al-An’am: 141, An-Nahl: 11, An-Nahl: 67, Al-Isra’: 91, Al-Kahfi:32, At-Taha: 71,Al-Mu’minun: 19, Yaasiin: 34, Qamar: 20, Ar-Rahman: 68, Al-Haaqah: 7 dan ‘Abasa: 29.
2. KURMA DALAM AS-SUNNAH
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sering menjelaskan manfaat kurma, antara lain :
1. Memakan 7 buah kurma dapat menangkal racun dan sihir.
Dalam Shahih Buhari dan Muslim, diriwayatan oleh Saad bin Abi Waqash, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam beliau bersabda ‘Barangsiapa mengkonsumsi kurma Ajwah pada pagi hari, maka pada hari itu ia tidak akan terkena racun atau sihir’.
Ajwah merupakan salah satu jenis kurma yang berasal dari Madinah, dikenal sebagai kurma Hijaz yang terbaik dari seluruh jenisnya. Bentuknya bagus, padat dan agak keras, namun termasuk kurma yang paling lezat, harum dan empuk. Biasanya kalau anda survey ke pasar, dia memiliki harga yang paling tinggi diantara yang lain.
Di sana tamr merupakan makanan pokok sebagaimana gandum bagi bangsa-bangsa lain. Beberapa kelebihan kurma antara lain:
– Termasuk jenis makanan, obat dan buah-buahan
– Cocok dikonsumsi oleh hampir seluruh jenis tubuh manusia
– Berguna untuk memperkuat suhu tubuh alami dan tidak menimbulkan reduksi timbunan ampas yang merusak di dalam tubuh.
– Mencegah pembusukan dan kerusakan makanan.
2. Kurma Ajwa berasal dari surga dan dapat mengobati racun
Sebagaimana sabda Rosululloh Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam : “Kurma ‘Ajwah itu berasal dari Surga, ia adalah obat dari racun”. HR. Ibnu Majah dengan sanad yang shahih.
3. Kurma mencegah pemiliknya dari kelaparan.
‘Rumah yang tidak ada tamr (kurma kering) di dalamnya, akan membikin lapar penghuninya’ (HR. Muslim no. 2046) ‘Rumah yang tidak ada tamr (kurma kering) di dalamnya, seperti rumah yang tidak ada makanan di dalamnya’ (HR. Ibnu Majah no. 3328)
4. Rosulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memberikan contoh dengan kurma ketika memerintahkan umat ini untuk bersedekah.
Dari Sahabat Adiy bin Hatim, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda “Barangsiapa dari kalian yang mampu berlindung diri dari api neraka walaupun hanya dengan sebutir tamr, maka lakukanlah”. (HR. Muslim no.1016, HR. Bukhari no.6023, dan HR At-Tirmizdi no.2415).
5. Cara Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memakan kurma :
– Mencampur dengan keju, dalam HR. Abu Dawud no.3837 dan Ibnu Majah no.3343 Imam ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan bahwa zubdah(keju) dapat berfungsi melunakan tinja, melemaskan syaraf dan pembengkakan empedu dan kerongkongan. Jika dioleskan gusi bayi, akan mempercepat pertumbuhan gigi.
– Mencampur dengan mentimun, HR. Muslim no.2043, HR. Bukhari no.5440. Rasa panas yang ada pada kurma dapat menyeimbangkan rasa dingin pada mentimun, karena mentimun agak sulit dicerna di lambung , dingin dan kadang berbahaya. Sungguh pelajaran yang agung dari Rasul kita.
– Memakan kurma dengan semangka, HR. Abu Dawud no. 3836.
– Menganjurkan berbuka puasa dengan kurma basah (ruthab), kalau tidak ada dengan kurma kering, kalau tidak ada dengan meminum air seteguk demi seteguk. HR Abu Dawud no.2356.
Hadits ini mengandung hikmah agung secara kesehatan,yang diperlukan oleh orang yang berpuasa adalah zat gula yang mudah diserap oleh darah, lambung dan usus. Zat gula (glukosa dan fruktosa) memerlukan waktu 5-10 menit untuk diserap dalam usus manusia ketika dalam keadaan kosong. Sehingga waktu tersebut dapat digunakan sementara untuk menjalankan sholat maghrib.
– Melarang memakan kurma bagi orang yang baru sembuh dari sakit,HR. Abu Dawud no.3856.
– Boleh memakan kurma meskipun sakit mata, HR. Ibnu Majah no.3343.
– Memerintahkan jangan membuang kurma yang di dalamnya terdapat ulat, namun membersihkannya, HR. Abu Dawud no.3832.
6. Kurma sangat baik untuk menjadi bekal, bahkan pada waktu perang. HR. Muslim no.1910.
7. Kurma untuk mentahnik bayi, HR. Al Bukhari no. 5467,3909,5469,5470 dan Muslim no. 2145,2146
Tahnik adalah mengunyah sesuatu kemudian meletakkannya di langit-langit mulut si bayi. Imam Nawawy rahimahullah dalam kitab syarah Muslim menjelaskan bahwa:
– Anjuran mentahnik bayi yang baru dilahirkan adalah sunnah, berdasarkan ijama’.
– Hendaknya yang mentahnik adalah orang yang shalih, baik laki-laki maupun perempuan.
– Lebih utama mentahnik dengan kurma
– Memberikan kesempatan kepada orang yang shalih untuk memberi nama.
8. Disunahkan memakan kurma sebelum berangkat untuk Idul Fitri dalam jumlah ganjil, HR Bukhari no.953 dan Ibnu Majah no. 1354.
9. Sebagian dari Kurma dapat dijadikan arak, dimana ia telah diharamkan dalam Islam, HR Bukhari no.2431 dan HR. Muslim no. 1071.
Pada dua tulisan yang lalu,kita telah mengetahui apa itu kurma dan penjelasannya di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah. Untuk melengkapi pengetahuan kita tentang kurma, kali ini kita lihat manfaat kurma dari tinjauan medis modern :
1. Tamr (kurma kering) berfungsi untuk menguatkan sel-sel usus dan membantu melancarkan saluran kencing(dengan cara merebusnya), karena mengandung serabut-serabut yang bertugas mengontrol laju gerak usus dan menguatkan rahim tatkala melahirkan.
Penelitian terbaru menyatakan bahwa kurma basah (ruthab) mempunyai pengaruh mengontrol laju gerak rahim dan menambah masa sistolenya (kontraksi jantung ketika dipompa ke pembuluh nadi)1.
2. Kurma basah (ruthab) juga mencegah terjadinya pendarahan pada wanita saat melahirkan dan mempercepat pengembalian posisi rahim seperti semula. Hal ini disebabkan adanya hormone oxytocine.2
3. Dapat menenangkan sel-sel syaraf melalui pengaruhnya terhadap kelenjar gondok.
4. Buah kurma dapat mencegah stroke, karena mengandung unsur kalium yang tinggi yang dibutuhkan untuk mengatur denyut nadi jantung, mengaktifkan kontraksi otot dan membantu mengatur tekanan darah.3
Para peneliti membuat postulat hanya dengan makan satu jenis ekstra kalium (minimal 400 mg/hari) dapat menurunkan resiko terkena stroke sampai 40%. Itu artinya sama dengan makan tamr sekitar 65 gram saja atau setara dengan lima butir kurma!4
5. Kurma juga mengandung salisilat yang dikenal sebagai bahan baku aspirin, obat pengurang rasa sakit dan demam, dan dapat mempengaruhi prostate gland (kelompok asam lemak hidroksida yang merangsang kontraksi otot, menurunkan tekanan darah).5
6. Buah kurma mengandung banyak zat garam mineral yang menetralisasi asam, seperti kalsium dan potassium. Ia meninggalkan sisa yang mampu menetralisasi asam setelah dikunyah dan dicerna yang timbul akibat mengonsumsi protein seperti ikan dan telur.
7. Buah kurma mengandung vitamin A yang baik dimana ia dapat memelihara kelembaban dan kejelian mata, menguatkan penglihatan, pertumbuhan tulang, metabolism lemak, kekebalan terhadap infeksi, kesehatan kulit dan menenangkan sel-sel syaraf.
Komposisi dan Kandungan Gizi Kurma
Kandungan karbohidratnya berkisar sekitar 60% pada ruthab(kurma basah) – dan 70% pada tamr (kurma kering), 20% protein,3% lemak dan sisanya merupakan zat garam mineral dan besi.. Kebanyakan varietas kurma mengandung gula glukosa (jenis gula dalam darah) dan fruktosa (jenis gula yang terdapat dalam sebagian besar buah-buahan).
Dalam setiap 100 gr kurma kering terkandung vitamin A 90 IU, tiamin 93 mg, riboflavin 114 mg, niasin 2 mg dan kalium 667 mg. Zat-zat gizi itu berfungsi membantu melepaskan energy, menjaga kulit dan syaraf agar tetap sehat serta penting untuk fungsi jantung.
Tabel selengkapnya nilai nutrisi buah kurma kering (dalam 100 gr) dari makalah fruits of warm climates oleh Morton J, hal 5-11, 1987 di Unsur
Kadar
Unsur
Kadar Kalsium 52 mg Protein 2,35 gms Lemak 0,43 gms Karbohidrat 75 g Fiber/serat 2,4 g Vitamin A 90 UI Thiamin (Vitamin B1) 93 mg Riboflavine (Vitamin B2) 144 mg Asam Nikotinat 2,2 mg Kalium (potassium) 667 mg Magnesium 50 mg Besi 1,2 mg Copper/tembaga 2,4 mg Biotin 4,4 mikrog Zinc 1,2 mg Asam folic 5,4 mikrog Sulfur 14,7 mg Asam Askorbat 6,1 mg Sodium 13 mg Niasin 2 mg Khlorida 271 mg Kobalt 1,9 mg Glukosa 38,5 gms Fruktosa 35,5 gms Fosfor 63 mg Unsur gula lain 3,4 gms Energi 323 kal
Notes :
1. Perkataan Dr. Muhammad Kamal Abdul Aziz dalam kitabnya al-Ath’imah al-Qur’aniyyah.
2. Shahih at-Thibb an-Nabawy fii Dhau-il Ma’arif ath-Thabiyyah wal ‘Ilmiyyah al-Hadistah oleh Syaih Salim bin ‘Ied al Hielaly (hal.399), maktabah al-Furqan, 1424 H.

Tidak ada komentar