Peringatan Keras Kepada Maksiat Secara Terang-terangan




Peringatan Keras Kepada Maksiat Secara Terang-terangan


Peringatan Keras Kepada Maksiat Secara Terang-terangan Dari Abu Hurairah RA yang berkata:
Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Seluruh umatku akan selamat, kecuali orang-orang yang menampakkan kemaksiatan. Dan termasuk menampakkan kemaksiatan apabila seorang laki-laki melakukan keburukan di malam hari, lalu pagi harinya dia mengatakan, Hai fulan, tadi malam, aku melakukan begini dan begini. Sungguh, semalam aibnya telah ditutupi oleh Allah, lalu pagi harinya dia membuka tabir Allah terhadapnya.
(Shahih Bukhari, no. 6069, lafaz darinya & Shahih Muslim, no. 52-2990)
Beberapa faedah hadits ini adalah
Agama Islam mengajak kepada Pemeluknya agar menutupi keburukannya hingga ditutupi oleh Allah SWT serta memuji Allah atas keselamatan dan bertaubat atas apa-apa yang ia lakukan dari kemaksiatan antara dia dan Tuhannya. Jika ia bertaubat kepada Allah, sungguh Allah akan menerima taubatnya serta menutupi aibnya di dunia dan akhirat.
Seorang muslim harus mengetahui bahwa menutupi suatu aib atas dirinya lebih utama tanpa menunjukkan suatu kemaksiatan kepada penguasa atau lainnya, tapi dengan harapan ia bertaubat serta menyesali atas dosa yang dilakukan, hendaknya ia meniatkan agar tidak mengulanginya kepada kemaksiatan untuk sekian kalinya. Ini lebih utama baginya dari pada ia menjelaskan atau menunjukkan suatu kemaksiatan. Sesungguhnya Allah menerima taubat seseorang jika ia benar-benar kembali (bertaubat) kepada Tuhannya dengan tulus dan ikhlas.
Kalimat “mu’aafan” yaitu yang Allah SWT ampuni atau Allah memberikannya ampunan dan keselamatan dari hal-hal yang tidak disukai, yaitu orang yang dapat ampunan dan keselamatan. Sedangkan “mujaahiriin” (yang terang-terangan dalam kemaksiatan) ialah orang yang menampakkan kemaksiatannya serta membuka apa yang semestinya ditutupi oleh Allah SWT, dengan membicarakannya dan tidak mempedulikan keagungan Allah SWT. Sungguh terang-terangan dalam bermaksiat menunjukkan prilaku yang mengabaikan hak Allah dan RasulNya dan menutupinya lebih selamat dan aman.
Perawi Hadits
Abu Hurairah adalah Abdurrahman bin Shakhr Al Dausi Al-Yamani perawi hadits di dalam Islam. Diberi panggilan Abu Hurairah, karena ia suka bermain-main dengan seekor kucing. Ia mengembala kambing untuk keluarganya.
Masuk Islam tahun ke 7 H. sewaktu terjadi peristiwa penaklukan perkampungan Yahudi Khaibar. Menyertai Nabi SAW selama empat tahun. Ia menemani kemana pun beliau pergi dan dimanapun beliau singgah.
Ia bersungguh-sungguh dan intens dalam meriwayatkan hadits. Memelihara ilmu ilmu yang sangat banyak dari Nabi SAW. Ia adalah sahabat Nabi yang paling banyak meriwayatkan hadits dari beliau.
Ia meriwayatkan dari Nabi SAW sebanyak 5374 hadits dan termasuk ahli fiqihnya penduduk Madinah. Wafat di Madinah tahun 57 H. dan dimakamkan di perkuburan Baqi’.

Tidak ada komentar