Pintu Masuk Kemaksiatan




Pintu Masuk Kemaksiatan


Menurut Ibnu Qayyim Al-Jauziyah ada 4 pintu masuk yang seringkali menjadi pintu maksiat bagi manusia. 4 pintu maksiat itu adalah :
1. Pandangan
Pandangan merupakan pemandu sekaligus utusan syahwat Barang siapa yang membebaskan pandangannya, ia pasti terjerumus dalam jurang kerusakan. Menjaga pandangan adalah pangkal terjaganya kemaluan :
Nabi Saw bersabda : Tundukkanlah pandangan mata kalian dan jagalah kemaluan kalian
Pandangan adalah pangkal musibah yang menimpa manusia, ia melahirkan selintas bayangan, lalu menjadi pikiran dan kemudian menimbulkan syahwat. Syahwat melahirkan keinginan yang terus semakin kuat hingga menjadi tekad yang membara dan menjadi tindakan yang sukar ditahan. Karenanya agar diri terhindar adalah sadar dalam pandangan pertama dan tidak meneruskannya sesuai
Nabi Saw bersabda : Wahai Ali janganlah engkau ikutkan satu pandangan dengan pandangan berikutnya, yang pertama ialah untukmu, namun yang kedua bukan”
2.Lintasan pikiran
Lintasan pikiran itu lebih sulit karena ia merupakan awal kebaikan dan keburukan. Dari situ muncul keinginan atau syahwat, cita cita dan tekad. Barang siapa yang mampu menjaga lintasan pikiran, ia dapat mengendalikan diri dalam hawa nafsunya, sebaliknya bila tidak mampu menjaganya maka hawa nafsu akan menguasai dirinya.
Lintasan pikiran akan mengganggu hati hingga menjadi angan-angan kosong. manusia yang selalu dikuasai angan-angan kosong adalah orang yang tidak memiliki cita-cita dan kehormatannya dan menjadikan seseorang itu bangkrut dan malas bekerja.
Namun demikian ada lintasan pikiran yang membawa manfaat yaitu :
  • Lintasan pikiran yang mendatangkan manfaat di dunia
  • Lintasan pikiran yang menolak bahaya di dunia
  • Lintasan pikiran yang mendatangkan kebaikan diakhirat
  • Lintasan pikiran yang menolak bahaya di akhirat
    Pikiran yang paling membawa manfaat adalah pikiran yang ditujukan kepada Allah dan akhirat. Pikiran yang ditujukan kepada Allah ada 5 hal yaitu :
  • Memikirkan, menelaah dan memhami ayat ayatNya
  • Merenungi dan mengambil pelajaran dari tanda-tanda kekuasaanNya
  • Merenungkan nikmat dan kebaikan yang diberikan Allah kepada makhlukNya
  • Memikirkan aib dan cacat yang ada pada diri
  • Memikirkan tugas dan kewajiban yang harus dikerjakan
    3. Menjaga Ucapan
    Adapun menjaga ucapan dapat dilakukan dengan tidak mengucapkan kata kata yang sama sekali tidak membawa manfaat dalam agama. Apabila ingin bicara hendaklah dirinya memikirkan terlebih dahulu faedah yang akan diperoleh dari yang diucapkannya. Jika dirasa tiada manfaatnya maka lebih baik diam. Apabila ada manfaatnya, hendaknya dilihat dulu apakah hal itu akan menyebabkan kehilangan manfaat yang lebih besar atau tidak.
    Seringkali orang lebih mudah menghindar dari dosa lainnya seperti memakan makanan haram, berzina, mabuk dan mencuri, tetapi tidak dalam menjaga lisan. Sering kita jumpai orang beriman, zuhud atau ahli ibadah, tidak kuasa menjaga lisannya dengan mengucapkan kata kata yang dimurkai Allah.
    4. Menjaga Langkah
    Menjaga langkah hendaknya dilakukan hanya pada perbuatan yang mendatangkan pahala dari Allah SWT. Jika dalam langkah kaki seseorang hamba tidak didapatkan tambahan pahala, tentu saja duduk itu jauh lebih baik baginya. Setiap hal yang dibolehkan dapat dijadikan sarana untuk mendekatkan diri kepada Nya sehingga setiap langkah kaki menjadi ibadah.
    (dikutip dari buku Al-Jawabul Kafi dari Ibnu Qayyim Al Jauziyah)

  • Tidak ada komentar