Tumbuhan Langka
KHUTBAH PERTAMA
اْلحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللَّهِ شَهِيْدًا أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلهَ إِلاَّاللَّهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ، أَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللَّهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللَّهِ وَقَالَ اللَّهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا اتَّقُوْا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ، وَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اِتَّقِ اللَّهَ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ.
Segala puji bagi Allah pencipta semesta alam yang luas tak terkira, mudah-mudahan manusia yang amat kecil tak terkira dibanding ciptaan-ciptaanNya yang lain tetap berada dalam lindungan dan rahmat Allah sehingga termasuk kedalam golongan orang-orang yang bersyukur dan bertaqwa.
Jama’ah sidang jum’at rahimakumullah
Berikut adalah bunyi hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad no 12981
حَدَّثَنَا بَهْزٌ، حَدَّثَنَا حَمَّادٌ، حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ: سَمِعْتُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنْ قَامَتِ السَّاعَةُ وَبِيَدِ أَحَدِكُمْ فَسِيلَةٌ، فَإِنْ اسْتَطَاعَ أَنْ لَا يَقُومَ حَتَّى يَغْرِسَهَا فَلْيَفْعَلْ
“Saya mendengar Anas bin Malik berkata, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: Jika kiamat hendak terjadi dan di tangan kalian ada biji tumbuhan, maka jika kalian sanggup menanamnya sebelum benar-benar terjadi kiamat, lakukanlah”. HR. Ahmad No. 12981
Jama’ah sidang jum’at rahimakumullah
Memperhatikan sabda Rasulullah di atas kiranya pertanyaan apa yang paling tepat bagi kita agar dapat memahami lebih dalam matan hadis yang terdengar sangat sederhana ini. Bukankah sekilas kita dapat memahami, bahwa inti pesan yang terkandung adalah perintah untuk melakukan kebaikan apapun, tak mengapa bila itu sangat kecil, tak terlihat, dan nyaris tidak bermanfaat sama sekali karena telah dihadapkan begitu dekat dengan kiamat, selagi masih ada waktu, walaupun sangat sempit, bila mampu, janganlah ragu, lakukanlah.
Namun adakah kandungan lain? Dalam usaha memahami rahasia hadis ini, mari kita coba renungkan beberapa pertanyaan berikut ;
Yang pertama adalah kalimat “ jika kiamat hendak terjadi, إِنْ قَامَتِ السَّاعَةُ …” mengapa Nabi mengatakan hal demikian, bukankah hanya Allah ta’ala saja yang tahu kapan kiamat akan terjadi, tidak para malaikat atau Nabi mengetahui kapan tepatnya kiamat akan terjadi, apa lagi dengan para sahabat dan manusia-manusia biasa lainnya?
Jama’ah sidang jum’at rahimakumullah
kata ‘ Qomati ‘ merupakan fi’il madhi yang bermakna telah lampau dari wazan fa’ala yaf’ulu. Dapat dimaknai bahwa pada saat itu kiamat telah terjadi, hanya saja belum sampai pada dirinya. Sebab bagaimana seseorang tahu kiamat akan telah datang, kecuali hanya apabila kiamat itu sudah berada dihadapan matanya. Jika kiamat telah di hadapan mata, maka betapa dekat jarak antara dirinya dengan kiamat, betapa sempit waktu yang ia miliki, hingga barangkali hanya terpisah beberapa saat saja. Baik itu kiamat kubra ataupun shugra.
Yang kedua adalah perkataan “… dan ditangan kalian ada biji tumbuhan وَبِيَدِ أَحَدِكُمْ فَسِيلَةٌ “ mengapa disebutkan di tangan kita sudah ada biji tumbuhan, berapa lama bahkan bagi seorang petani memegang bebijian atau potongan tetumbuhan di tangan selama hidupnya, apa lagi orang yang berprofesi tidak terkait dengan tetumbuhan? Dari seluruh benda yang ada di dunia, mengapa pula Rasulullah menyebutkan biji tumbuhan yang ada di tangan, bukan benda lainnya, biji besi misalnya?
Jama’ah sidang jum’at rahimakumullah
Jika seorang petani menanam bibit tumbuhan selama tiga hari di ladang, untuk dirawat dan di panen tiga bulan kemudian, maka kemungkinan ia memegang bibit setiap 3 bulan adalah 3/90 hari. Menunjukkan bahwa bahkan bagi petani, memegang bibit untuk ditanam merupakan suatu yang tidak dilakukan setiap saat. Sehingga apabila seseorang telah dihadapkan pada kiamat, kemudia ia sedang dalam keadaan memegang biji tumbuhan maka itu merupakan rahmat yang amat besar, sebab ia memiliki kesempatan terakhir untuk melakukan suatu kebaikan.
Adapun tumbuhan adalah makhluk cipataan Allah yang menjadi salah satu sumber kehidupan dan keberlangsungan ekosistem di alam. Tumbuhan apapun itu, kecil ataupun besar, harum mewangi ataupun berbau tidak sedap, hitam gelap ataupun berwarna-warni cantik, tetap memiliki setidaknya satu manfaat bagi seluruh kehidupan di dunia, yakni memproduksi oksigen untuk bernafas, dan menyerap racun karbon dioksida yang tersebar melayang di udara. Tentu berbeda halnya apabila yang dipegang adalah biji besi, bebatuan, pakaian atau benda lainnya, tidak akan memberi manfaat seluas yang diberikan oleh tumbuhan.
Di antara seluruh benda yang ada di dunia, biji tumbuhan dipilih sebagai benda yang jika di akhir hayat, di waktu yang sangat sempit, atas izin Allah tergengenggam di tangan kita, maka tanamlah biji itu sebab ia akan memberi manfaat ke seluruh alam. Bahkan bilapun tanaman itu kemungkinan tidak akan tumbuh dan sempat memberi manfaat untuk sesama. Lagi pula siapa yang akan menyirami dan merawatnya hingga tumbuh dengan baik bila esok adalah hari kiamat?
Jama’ah sidang jum’at rahimakumullah
Allah mengingatkan agar seorang muslim tidak berputus asa atas Rahmat Allah. Hadis inipun mengingatkan agar seorang muslim senantiasa melakukan kebaikan, dalam keadaan sesulit apapun, dalam keadaan se ekstrim apapun.
Pertanyaan terakhir apakah dalam keadaan terdesak waktu dan keadaan sedemikian seperti saat dihadapkan dengan kiamat seorang akan sanggup atau sempat terpikir untuk menanam biji tumbuhan di tangannya itu ? jawabannya tentu saja! Bila tubuhnya telah terlatih dengan baik, secara berulang-ulang semasa hidupnya untuk berbuat baik, hingga tangannya bergerak untuk melakukan kebaikan, bahkan sebelum sempat terpikirkan. Sebab Allah membimbing tangannya itu melakukan kebaikan.
بَارَكَ اللَّهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلأَيَاتِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتُهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَقُلْ رَّبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ
KHUTBAH KEDUA
اْلحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلهَ إِلاَّاللَّهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ، أَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللَّهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللَّهِ وَقَالَ اللَّهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا اتَّقُوْا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
اْلحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِميْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ والْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ فَيَاقَاضِيَ الْحَاجَاتِ.
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْئَلُكَ عِلْمًا نَفِعًا وَرِزْقًا وَاسِعًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Post a Comment