Allah mempunyai tujuh puluh hijab (tabir penutup, pendinding) cahaya dan kegelapan. Seandainya DIA menyibakkannya, niscaya cahaya-cahaya wajah-Nya akan membakar siapa saja yang memandangnya.”
Allah Swt, ber-tajalli pada Zat-Nya, dengan Zat-Nya dan untuk Zat-Nya. Adapun hijabn yang tersebut dalam hadis Nabi Saw, tentunya bukan ditinjau dari segi pandangan Allah Swt, tapi ditinjau dari segi pandangan makhluk-Nya yang dalam keadaan mahjubn (ter-hijanb, terdinding) dari-Nya Swt. Orang-orang yang ter-hijab dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
I. Yang ter-hijab oleh kegelapan nurani semata-mata.
II.Yang ter-hijab oleh cahaya yang bercampur dengan gelepana.
III. Yang ter-hijab oleh cahaya murni semata-mata.
Adapun sub bagian dari ketika bagian ini amat banyak. Pasti banyak sekali. Mjungkins aja aku bisa memaksa diri untuk merangkumnya, tapi aku tak yakin dengan hasil pembatasan dan rangkuman itu. Sebab tak dapat dikatakan dengan pasti, apakah demikian itu yang dimaksud oleh hadis tersebut. Adapun merangkum jumlah tersebut dengan memastikan angkanya sampai tujuh puluh, tujuh ratus, atau tujuh puluh ribu, maka tak ada yang mampu melakukannya selain suatu “kekuatan kenabian”.
Kendati demikian, kuat ddugaanku bahwa angka-angka itu tidaklah disebutkan untuk pembatasan. Telah menjadi kebiasaan umum untuk menyebut angka-angka tertentu, tidak untuk angka pembatasan, tapi hanya untuk menunjukkan banyaknya. Persoalan ini adalah di luar kemampuanku, dan hanya Allah Swt, yang mengetahui hakikat tentang hal itu. Adapun yang dapat kulakukan sekarang ialah menyebutkan ketiga bagian tersebut untuk Anda serta beberapa aliran atau sub bagiannya saja.
Post a Comment