MENGUCAPKAN SALAM KETIKA BERTEMU ANAK KECIL

MENGUCAPKAN SALAM KETIKA BERTEMU ANAK KECIL 

Sebagai orang tua, hendaklah kita tidak merasa segan untuk memulai mengucapkan salam kepada anak kecil, baik anak kandung kita sendiri ataupun bukan. Selain berpahala, mengucapkan salam akan  menebarkan rasa cinta dan kasih sayang kepada kaum muslimin.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Maukah aku tunjukkan kepada kalian satu perbuatan yang jika kalian melakukannya, niscaya kalian akan saling mencintai? Tebarkanlah salam di tengah-tengah kalian.” (HR. Muslim no. 54)

Mengucapkan salam kepada anak-anak kecil berarti meneladani Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Mengucapkan salam kepada anak-anak kecil berarti menebarkan dan memasyarakatkan akhlak islami yang mulia dan luhur.

Mengucapkan salam kepada anak-anak kecil akan menimbulkan pengaruh yang baik dan kuat dalam diri anak-anak tersebut, mengajarkan dan membentuk akhlak luhur mereka, sehingga Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun membiasakannya.

Seorang ayah hendaknya mengucapkan salam kepada anak-anak dan istrinya ketika masuk rumah (misalnya, pulang dari bekerja), sebagaimana firman Allah Ta’ala,

Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah-rumah (ini) hendaklah kamu memberi salam kepada (penghuninya yang berarti memberi salam) kepada dirimu sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkat lagi baik. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat (Nya) bagimu, agar kamu memahaminya.” (QS. An-Nur [24] : 61)

Diriwayatkan dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu,

“Sesungguhnya Anas bin Malik berjalan melewati anak kecil, kemudian beliau mengucapkan salam kepada mereka.” Anas berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dulu biasa melakukannya.” (HR. Bukhari no. 6247 dan Muslim no. 2168)

Setelah memberikan contoh kepada mereka, kita pun bisa mengajarkan kepada anak-anak kecil tersebut bahwa dalam adab islami, anak-anak kecil lah yang hendaknya memulai mengucapkan salam kepada yang lebih tua. Kita pun mengajarkan kepada mereka bagaimanakah teks (kalimat) ucapan salam dalam Islam.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata,

Anak kecil mengucapkan salam kepada orang tua, orang yang berjalan mengucapkan salam kepada orang yang sedang duduk, dan sekelompok orang (rombongan) yang lebih sedikit jumlahnya mengucapkan salam kepada rombongan yang jumlahnya lebih banyak.” (HR. Bukhari no. 6231, 6234)

Kita ajarkan pula, bagaimanakah menjawab salam yang ditujukan kepada kita. Allah Ta’ala berfirman,

Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungankan segala sesuatu.” (QS. An-Nisa` [4] : 86)

Dalam ucapan salam (sapaan) islami terdapat penghormatan dan penghargaan kepada orang lain. Juga terdapat doa yang baik yang tidak terdapat dalam sapaan-sapaan yang lain semacam ucapan, “Permisi”, “Mari, pak” dan sejenisnya.

Dari ayat di atas, Allah Ta’ala memerintahkan ketika kita mendapatkan penghormatan, yaitu ucapan salam, hendaknya kita membalas dengan salam yang lebih baik. Sebagaimana diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Allah menciptakan Adam dengan tinggi 60 hasta. Kemudian Allah berfirman, “Pergilah dan ucapkanlah salam kepada mereka para malaikat. Kemudian dengarkanlah salam mereka kepadamu, itulah salam untukmu dan salam untuk anak keturunanmu.” Maka Adam pun mengucapkan, “Assalamu’alaikum.” Malaikat menjawab, “Assalaamu’alaika wa rahmatullah.” Para malaikat menambahkan “wa rahmatullah.” (HR. Bukhari no. 3326 dan Muslim no. 2841)

Inilah ucapan salam atau sapaan kaum muslimin, yaitu “Assalamu’alaikum.” Adapun sapaan “selamat pagi”, “selamat siang”, “selamat malam” atau “bye bye” dan sejenisnya, bukanlah berasal dari petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Bahkan, ucapan salam semacam itu diambil dari orang-orang kafir. Ucapan-ucapan salam tersebut pada asalnya tidaklah terlarang, kecuali jika ucapan-ucapan tersebut menggantikan ucapan salam yang diajarkan dalam Islam (Assalamu’alaikum). Kalau ditambahkan pada ucapan salam, misalnya sapaan “Assalamua’alaikum, selamat pagi”, maka hal ini tidak mengapa.

Ucapan salam yang paling baik adalah “Assalamu’alaikum wa rahmatullah wa barakaatuh”. Diriwayatkan dari sahabat ‘Imran bin Husain radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,

Ada seseorang mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian mengucapkan, “Assalamu’alaikum.” Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab salam tersebut, orang tersebut duduk, dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Sepuluh.” Kemudian datang orang ke dua mengucapkan, “Assalamu’alaikum wa rahmatullah.” Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab salam tersebut, orang tersebut duduk, dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Dua puluh.” Kemudian datang orang ke tiga mengucapkan, “Assalamu’alaikum wa rahmatullah wa barakaatuh.” Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab salam tersebut, orang tersebut duduk, dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Tiga puluh.” (HR. Abu Dawud no. 5195 dan at-Tirmidzi no. 2689, hadits shahih)

Berdasarkan hadits di atas, ucapan salam “Assalamu’alaikum” itu bernilai sepuluh kebaikan; “Assalamu’alaikum wa rahmatullah” itu bernilai dua puluh kebaikan; dan ucapan salam “Assalamu’alaikum wa rahmatullah wa barakaatuh” itu bernilai tiga puluh kebaikan.

Dalam hadits di atas juga terdapat pelajaran tentang adab para sahabat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu para sahabat menunggu jawaban salam dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, baru kemudian mereka duduk.

***

Tidak ada komentar