Sahabatku! Takutlah terhadap sikap bangga dengan amal perbuatanmu, yaitu sikap merasa telah berbuat banyak untuk Tuhanmu, karena engkau akan dibenci oleh Allah lantaran bersikap demikian. Ketahuilah bahwa amal perbuatanmu itu tidak sebanding dengan kewajiban bersyukur atas satu nikmat ssaja di antara nikmat-nikmat Allah, bahkan satu nikmat saja dapat menghabiskan seluruh perbuatanmu. Padahal nikmat itu banyak sekali, dan engkau dituntut untuk mensyukurinya.
Nah, bagaimana pendapatmu tentang hal ini? Seluruh amal kebajikan merupakan nikmat dari Allah kepadamu yang selalu diperbarui, karenanya, kapan kamu sempat mensyukurinya? Jika engkau bersyukur, sesungguhnya engkau ditnut untuk mensyukuri terhasdap nikmat yang selalu bertambah itu. Lagi pula, seandainya bukan karena Ilham-Nya kepadamu untuk bersyukur, tentu engkau tidak mau bersyukur dan tidak mengarah ke sana selama-lamanya.
Seandainya engkau mengetahui keagungan Allah, kebessaran dan ketinggian-Nya, yang Dia memang berhak untuk itu, tentu engkau merasa malu untuk menyebut amal perbuatanmu. Jika engkau mengetahui kemurahan Allah SWT. Serta kenikmatan-Nya, tentu engkau akan menganggap tidak berarti perbuatan selurh makhluk dibandingkan satu nikmat saja, serta akan merasa khawatir terhadap nikmat lainnya yang akan dituntut kesyukurannya. Oleh karena itu bagaimana engkau berani menganggap telah berbuat banyak dalam hal amal yang penuh dengan cacat? Dan bagaimana merasa bangga dengan perbuatan sendiri yang merupakan karunia dari Allah SWT?Bahkan berasal dari-Nya jua seluruh karunia dalam agama, yang sangat banyak untuk dibilang dan dihitung, tiada yang mampu mengetahuinya selain Pemberinya.
Wahai orang yang lalai dalam bersyukur, sebaiknya dirimu bersikap malu bila menyebut-nyebut amal perbuatanmu. Wahai orang yang lengah terhadap hak-hak Allah, hendaknya dirimu merasa takut dan khawatir karena telah menyia-nyiakan banyak sekali di antara perkara-perkara dari Tuhanmu SWT!
B
Sesungguhnya orang yang berakal dan berilmu, ketika menghadapi kelalaian itu ia merasa gelisah dan amat sibuk menolak perasaan bangga dengan amal perbuatannya. Ingat, mohonlah bantuan untuk melenyapkan kebanggan itu dengan merendahkan nilai amal perbuatanmu. Ingatlah! Pertolongan Allah terhadapmu, dan minta tolonglah dengan ilmu terhadap Allah SWT. Juga mintalah bantuan dengan rasa takut akan kehilangan nikmatmu ketika mengabaikan kesyukuran.
Post a Comment