Malaikat Kiroman Katibin

Malaikat Kiroman Katibin
روي أن كل إنسان معه ملكان أحدهما عن يمينه يكتب الحسنات غير شهادة الآخر والثانى عن يساره يكتب السيئات ولا يكتبها إلا بشهادة صاحبه فإن قعد يكون أحدهما عن يمينه ولآخر عن يساره فإن مشى يكون أحدهما خلفه والآخر أمامه فإن نام يكون أحدهما عند رأسه والآخر عند رجليه. وفى رواية أخرى خمسة أملاك ملكان بالليل وملكان بالنهار وملك لا يفارقه فى وقت من الأوقات وذلك قوله تعالى }لهمعقبات من بين يديه ومن خلفه{ والمراد من المعقبات ملائكة الليل والنهار يحفظونه من الجن والإنس والشياطين فملكان يكتبان الحسنات والسيئات بين كتفيه وقلمهما لسانه ودواتهما فمه ومدادهما ريقه وهما يكتبان أعماله إلى موته*
Diriwayatkan, sesungguhnya setiap manusia selalu dibarengi 2 malaikat. Salah satu dari keduanya ada di sisi kanannya, dia mencatat kebaikan-kebaikan tanpa disaksikan oleh malaikat lain. Malaikat kedua ada di sisi kirinya, dia mencatat keburukan-keburukannya, dia tidak mencatatnya kecuali dengan di saksikan oleh temannya (di saksikan oleh malaikat di sisi kanan).
Jika manusia itu duduk, maka salah satu dari kedua malaikat itu ada di sisi kanannya dan malaikat yang lain ada di sisi kirinya. Jika manusia itu berjalan, maka salah satu dari kedua malaikat itu ada di depannya dan malaikat yang lain ada di belakangnya. Dan jika manusia itu tidur, maka salah satu dari kedua malaikat itu ada di kepalanya dan malaikat yang lain ada di kedua kakinya.

Dan di dalam riwayat yang lain (dijelaskan), ada 5 malaikat, yaitu 2 malaikat di waktu malam, 2 malaikat di waktu siang, dan 1 malaikat yang tidak pernah berpisah dari manusia itu di waktu-waktunya. Hal itu merupakan Firman Allah Yang Maha Luhur :
لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ
“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya” (Ar-Ra’d : 11).

Yang dimaksud dari kata “al-mua’aqqibatun (malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya)” adalah para malaikat di waktu siang dan malam. Mereka menjaga manusia dari jin, manusia lain, dan para syetan.

Dua malaikat mencatat kebaikan-kebaikan dan keburukan-keburukannya di antara 2 belikatnya. Pena mereka berdua adalah lisannya (manusia), tinta mereka berdua adalah mulutnya, dan wadah tinta mereka berdua adalah ludahnya. Mereka berdua mencatat amal-amalnya sampai kematiannya.
وروي عن النبى عليه الصلاة والسلام إن صاحب اليمين أمين على صاحب الشمال فإذا عمل العبد سيئة وأراد صاحب الشمال أن يكتبها قال له صاحب اليمين أمسك فيمسك سبع ساعت فإن استغفر الله لم يكتب وإن لم يستغفر الله كتب سيئة واحدة فإذا قبض العبد وضع فى قبره قال الملكان يا رب وكلتنا بعبدك نكتب عمله وقد قبضت روحه فائذن لنا نصعد إلى السماء فيقول الله تعالى السماء مملوءة من الملائكة يسبحون فارجعا فسبحاني على قبر عبدي وكبرا وهللا واكتبا ذلك لعبدى حتى أبعثه من قبره
Diriwayatkan dari Nabi SAW, sesungguhnya malaikat yang ada di sisi kanan percaya kepada malaikat yang ada di sisi kiri. Tatkala seorang hamba melakukan keburukan dan malaikat di sisi kiri ingin mencatatnya, maka malaikat di sisi kanan berkata, “Tahanlah”. Lalu malaikat di sisi kiri pun menahannya (tidak mencatat keburukannya) selama 7 jam. Jika hamba itu memohon ampun kepada Allah, maka dia tidak akan mencatatnya. Dan jika hamba itu tidak memohon ampun kepada Allah, maka dia mencatatnya satu keburukan.
Tatkala hamba itu dicabut nyawanya dan diletakkan di dalam kuburnya, kedua malaikat itu pun berkata, “Wahai Tuhan, Engkau memasrahkan hamba-Mu kepada kami, kami mencatat amalnya, dan Engkau telah mencabut ruhnya, maka izinkanlah kami naik ke langit”.

Lalu Allah Yang Maha Luhur berkata, “Langit telah terpenuhi dengan para malaikat yang membaca tasbih, kembalilah kalian berdua dan betasbihlah kepada-Ku di atas kubur hamba-Ku, bacalah takbir dan bacalah tahlil, dan catatlah pahalanya itu untuk hamba-Ku sampai Aku membangkitkannya dari kuburnya”.
وقال الله تعالى كراما كاتبين سماهم كراما كاتبين لأنهم إذا كتبوا حسنة يصعدون بها إلى السماء ويعرضونها على الله تعالى ويشهدون على ذلك فيقولون إن عبدك فلان عمل حسنة كذا وكذا وإذا كتبوا على العبد سيئة يصعدون إلى السماء ويعرضونها مع الغم والحزن فيقول الله تعالى ياكراما كاتبين ما فعل عبدي فيسكتون حتى يسأل ثانيا وثالث فيقولون إلهنا أنت ستار العيوب وأمرت عبادك بأن يستروا عيوبهم إنهم يقرؤون كل يوم كتابك ويرجون سترنا ويقولون كراما كاتبين يعلمون ما تفعلون الآية فإنا نستر عيوبهم وأنت علام الغيوب ولهذا سموا كراما كاتبين.
Allah Yang Maha Luhur menyebut Kiraman Katibin, mereka disebut Malaikat Kiraman Katibin, karena tatkala mereka mecatat kebaikan, mereka naik dengan membawa kebaikan itu ke langit, melaporkannya kepada Allah Yang Maha Luhur, dan bersaksi seraya berkata, “Sesungguhnya hamba-Mu yaitu fulan telah melakukan kebaikan demikian dan demikian”.

Dan tatkala mereka mencatat keburukan pada hamba itu, mereka naik ke langit dan melaporkannya sembari merasa susah dan sedih. Lalu Allah yang Maha Luhur bertanya, “Wahai Malaikat Kiroman Katibin, apa yang telah dilakukan hamba-Ku?”.
Malaikat Kiroman Katibin diam sampai Allah bertanya dua dan tiga kali. Lalu mereka menjawab, “Wahai Tuhan kami, Engkau adalah Dzat yang menutupi cela, Engkau memerintahkan hamba-hamba-Mu untuk menutupi cela hamba-hamba lainnya. Sesungguhnya mereka membaca kitab-Mu setiap hari dan berharap kami menutupi celahnya, mereka berkata (sebagaimana dalam Firman Allah) :
كِرَامًا كَاتِبِيْنَ، يَعْلَمُونَ مَا تَفْعَلُونَ
“Yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu). Mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan” (Al-Infithar : 11-12) … dan ayat seterusnya.

Maka sesungguhnya kami menutupi cela-cela mereka sedangkan Engaku Dzat yang mengetahui segala yang samar”. Karena itulah mereka disebut sebagai Malaikat Kiraman Katibin.

Tidak ada komentar