Ruh Mendatangi Kubur dan Rumahnya Setelah Keluar
Ruh Mendatangi Kubur dan Rumahnya Setelah Keluar
قال النبي عليه السلام إذا خرج الروح من بدن ابن آدم ومضى ثلاثة أيام يقول الروح يا رب ائذن لي حتى أمشي وأنظر إلى جسدي الذى كنت فيه فيأذن الله تعالى له فيجئ إلى قبره وينظر إليه من بعيد وقد سال من منخريه ومن فمه دم فيبكى بكاء طويلا ثم يقول أواه يا جسدي المسكين يا حبيبى أتذكر أيام حياتك هذا المنزل الوحشة والبلاء والكرب والحزن والندامة ثم يمضى فإذا كان خمسة أيام يقول يا رب ائذن لي جسدي فيأذن الله له فيأتى إلى قبره وينظر من بعيد وقد سال من منخريه ومن فمه وأذنيه ماء صديد وقيح فيبكى بكاء ثم يقول يا جسدي المسكين أتذكر أيام حياتك هذا منزل الغم والهم والمحنة والديدان والعقارب قد أكلت الديدان لحمك ومزق جلدك وأعضاؤك ثم يمضى فإذا كانت سبعة أيام يقول يارب اذن لي حتى أنظر إلى جسدي فيأذن الله له فيأتي إلى قبره وينظر من بعيد وقد وقع فيه دود كثير فيبكى بكاء شديدا فيقول يا جسدي أتذكر أيام حياتك أين أولادك وأين أقرباؤك وأين زوجتك وأين إخوانك وأصدقاؤك وأين رفقاؤك وأين جيرانك الذين كانوا يرضون جوارك اليوم يبكون على وعليك.
Nabi Muhammad SAW bersabda, tatkala ruh telah keluar dari badan anak Adam (manusia) dan telah terlewati waktu 3 hari, maka ia berkata, "Wahai Tuhanku, izinkanlah aku sehingga aku bisa lewat dan melihat jasadku yang mana aku dulu ada di dalamnya".
Lalu Allah Yang Maha Luhur mengizinkannya, datanglah ia ke kuburnya dan melihatnya dari arah jauh, telah mengalir darah dari 2 lubang hidung dan mulutnya. Ia pun menangis dengan tangisan yang lama, lalu berkata, "Aduh kesusahanku, wahai jasadku yang miskin, wahai kekasihku, apakah kamu ingat hari-hari dalam hidupmu ?. Tempat ini adalah tempat kesedihan, cobaan, kesusahan, sedih, dan penyesalah". Lalu dia pun pergi.
Tatkala sudah lima hari, ia berkata, "Wahai Tuhanku, izinkanlah aku sehingga aku melihat jasadku". Lalu Allah mengizinkannya, dia pun pergi ke kuburnya dan melihat dari jauh.
Telah mengalir air dari 2 lubang hidung, mulut, dan kedua telinganya, berupa nanah yang bercampur darah dan nanah kuning. Lalu dia menangis kemudian berkata, "Wahai jasadku yang miskin, apakah kamu ingin hari-hari dalam hidupmu ? Ini adalah tempat kesusahan, prihatin, ujian, belatung-belatung, dan kalajengking-kalajengking. Dagingmu telah dimakan oleh belatung-belatung, kulitmu dan anggota-anggota tubuhmu telah robek". Kemudian dia pergi.
Tatkala sudah tujuh hari, ia berkata, "Wahai Tuhanku, izinkanlah aku sehingga aku melihat jasadku". Lalu Allah mengizinkannya, dia pun pergi ke kuburnya dan melihat dari jauh.
Telah dijamah di dalam jasadnya banyak sekali belatung, lalu dia menangis dengan tangisan keras seraya berkata, "Wahai jasadku, apakah kamu ingat hari-hari dalam hidupmu ? di mana anak-anakmu ? di mana kerabat-kerabatmu ? di mana istrimu ? di mana saudara-saudara dan teman-temanmu ? di mana teman-teman akrabmu ? di mana tetangga-tetanggamu yang mereka rela bertetangga denganmu ?. Hari ini mereka menangis kepadaku dan kepadamu".
Lalu Allah Yang Maha Luhur mengizinkannya, datanglah ia ke kuburnya dan melihatnya dari arah jauh, telah mengalir darah dari 2 lubang hidung dan mulutnya. Ia pun menangis dengan tangisan yang lama, lalu berkata, "Aduh kesusahanku, wahai jasadku yang miskin, wahai kekasihku, apakah kamu ingat hari-hari dalam hidupmu ?. Tempat ini adalah tempat kesedihan, cobaan, kesusahan, sedih, dan penyesalah". Lalu dia pun pergi.
Tatkala sudah lima hari, ia berkata, "Wahai Tuhanku, izinkanlah aku sehingga aku melihat jasadku". Lalu Allah mengizinkannya, dia pun pergi ke kuburnya dan melihat dari jauh.
Telah mengalir air dari 2 lubang hidung, mulut, dan kedua telinganya, berupa nanah yang bercampur darah dan nanah kuning. Lalu dia menangis kemudian berkata, "Wahai jasadku yang miskin, apakah kamu ingin hari-hari dalam hidupmu ? Ini adalah tempat kesusahan, prihatin, ujian, belatung-belatung, dan kalajengking-kalajengking. Dagingmu telah dimakan oleh belatung-belatung, kulitmu dan anggota-anggota tubuhmu telah robek". Kemudian dia pergi.
Tatkala sudah tujuh hari, ia berkata, "Wahai Tuhanku, izinkanlah aku sehingga aku melihat jasadku". Lalu Allah mengizinkannya, dia pun pergi ke kuburnya dan melihat dari jauh.
Telah dijamah di dalam jasadnya banyak sekali belatung, lalu dia menangis dengan tangisan keras seraya berkata, "Wahai jasadku, apakah kamu ingat hari-hari dalam hidupmu ? di mana anak-anakmu ? di mana kerabat-kerabatmu ? di mana istrimu ? di mana saudara-saudara dan teman-temanmu ? di mana teman-teman akrabmu ? di mana tetangga-tetanggamu yang mereka rela bertetangga denganmu ?. Hari ini mereka menangis kepadaku dan kepadamu".
وروي عن أبى هريرة رضي الله تعالى عنه إذا مات المؤمن دارت روحه حول داره شهرا فينظر إلى ما خلفه من ماله كيف يقسم أو كيف تؤدى ديونه فإذا تم له شهر ردت إلى حفرته فتدور بعد ذلك حتى يتم عليه حول فينظر من يدعو له ومن يحزن عليه فإذا تم الحول رفع روحه إلى حيث يجتمع الأرواح إلى يوم القيامة أى يوم ينفخ فى الصور. قال تعالى تنزل الملائكة والروح الآية ويقال معهم الروح والريحان ويقال الروح ملك عظيم ينزل الخدمة المؤمنين . كما قال الله تعالى يوم يقوم الروح والملائكة صفا الآية قيل معناه روح بنى آدم وقيل الروح جبراءيل عليه السلام ويقال الروح روح محمد عليه السلام تحت العرش يستأذن ليلة القدر من الله فى النزول ليسلم على جميع المؤمنين والمؤمنات فيمر عليه ويقال الروح روح الأقرباء من الأموات يقولون يا ربنا ائذن لنا بالنزل إلى منازلنا حتى نرى أولادنا وعيالنا فينزلون فى اليلة القدر. كما قال ابن عباس رضي الله تعالى عنهما إذا كان يوم العيد ويوم عاشوراء ويوم الجمعة الأولى من رجب وليلة لنصف من شعبان وليلة القدر وليلة الجمعة تخرج أرواح الأموات من قبورهم ويقفون على أبواب بيتهم.
Diriwayatkan dari Sahabat Abu Hurairah ra, tatkala seorang mukmin meninggal dunia, maka ruhnya akan berputar-putar di sekitar rumahnya selama sebulan. Ia melihat harta yang sudah ia tinggalkan, bagaimana harta itu dibagi atau bagaimana dilunasi hutang-hutangnya.
Tatkala telah sempurna sebulan, maka ruhnya dikembalikan pada liang kuburnya. Ia pun berputar-putar sesudah itu sampai sempurna setahun. Ia melihat siapa yang mendoakannya dan bersedih kepadanya.
Tatkala telah sempurna setahun, maka diangkatlah ruhnya pada tempat di mana para ruh berkumpul sampai hari kiamat, yakni hari ditiupnya sangkakala. Allah Yang Maha Luhur berfirman :
Tatkala telah sempurna sebulan, maka ruhnya dikembalikan pada liang kuburnya. Ia pun berputar-putar sesudah itu sampai sempurna setahun. Ia melihat siapa yang mendoakannya dan bersedih kepadanya.
Tatkala telah sempurna setahun, maka diangkatlah ruhnya pada tempat di mana para ruh berkumpul sampai hari kiamat, yakni hari ditiupnya sangkakala. Allah Yang Maha Luhur berfirman :
تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ
"Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan ruh dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan" (Al-Qadr : 4).
Dikatakan (dalam sebuah pendapat), mereka (para malaikat) bersama ruh dan raihan (bau wangi surga).
Dikatakan (dalam sebuah pendapat), ruh itu adalah malaikat yang agung yang turun untuk melayani orang-orang mukmin, sebagaimana Allah Yang Maha Luhur berfirman :
Dikatakan (dalam sebuah pendapat), mereka (para malaikat) bersama ruh dan raihan (bau wangi surga).
Dikatakan (dalam sebuah pendapat), ruh itu adalah malaikat yang agung yang turun untuk melayani orang-orang mukmin, sebagaimana Allah Yang Maha Luhur berfirman :
يَوْمَ يَقُوْمُ الرُّوْحُ وَالْمَلَائِكَةُ صَفًّا
"Pada hari, ketika ruh dan para malaikat berdiri bershaf-shaf" (An-Naba' : 38).
Dikatakan (dalam sebuah pendapat), makna ruh itu adalah ruh Nabi Adam.
Dikatakan (dalam sebuah pendapat), ruh itu adalah Malaikat Jibril as,
Dikatakan (dalam sebuah pendapat), ruh itu adalah ruh Nabi Muhammad SAW yang berada di bawah Arsy sembari meminta izin dari Allah agar menurunkan (malam lailatul qadar) untuk diserahkan kepada semua orang mukminin dan mukminat. Lalu letwatlah ruh Nabi Muhammad SAW itu bersama mereka (para malaikat).
Dikatakan (dalam sebuah pendapat), ruh itu adalah ruh kerabat-kerabat yang tergolong dari orang-orang yang telah meninggal dunia, mereka berkata, "Wahai Tuhan kami, izinkanlah kami untuk turun ke rumah kami sehingga kami bisa melihat anak-anak dan keluarga kami", lalu mereka pun turun di malam lailatul qadar.
(Melanjutkan pendapat paling akhir di atas) sebagaimana Sahabat Ibnu Abbas ra berkata, tatkala hari raya, hari Asyura' (tanggal 10 Muharram), hari Jum'at pertama dari Bulan Rajab, malam Nisfu Sa'ban, Lailatul Qadar, dan malam Jum'at, para ruh orang-orang yang meninggal dunia keluar dari kubur mereka dan berdiri di depan pintu rumah mereka.
Dikatakan (dalam sebuah pendapat), makna ruh itu adalah ruh Nabi Adam.
Dikatakan (dalam sebuah pendapat), ruh itu adalah Malaikat Jibril as,
Dikatakan (dalam sebuah pendapat), ruh itu adalah ruh Nabi Muhammad SAW yang berada di bawah Arsy sembari meminta izin dari Allah agar menurunkan (malam lailatul qadar) untuk diserahkan kepada semua orang mukminin dan mukminat. Lalu letwatlah ruh Nabi Muhammad SAW itu bersama mereka (para malaikat).
Dikatakan (dalam sebuah pendapat), ruh itu adalah ruh kerabat-kerabat yang tergolong dari orang-orang yang telah meninggal dunia, mereka berkata, "Wahai Tuhan kami, izinkanlah kami untuk turun ke rumah kami sehingga kami bisa melihat anak-anak dan keluarga kami", lalu mereka pun turun di malam lailatul qadar.
(Melanjutkan pendapat paling akhir di atas) sebagaimana Sahabat Ibnu Abbas ra berkata, tatkala hari raya, hari Asyura' (tanggal 10 Muharram), hari Jum'at pertama dari Bulan Rajab, malam Nisfu Sa'ban, Lailatul Qadar, dan malam Jum'at, para ruh orang-orang yang meninggal dunia keluar dari kubur mereka dan berdiri di depan pintu rumah mereka.
ويقولون ترحموا علينا فى هذه الليلة المباركة بصدقة أو بقلمة فإنا مختاجون إليها فإن بخلتم بها ولم تعطوها فاذكرونا بفاتحة الكتاب فى هذه اليلة المباركة هل من أحد يترحم علينا هل من أحد يذكر غربتنا يا من سكن دارنا ويا من نكح نساءنا ويا من أقام فى واسع قصورنا ونحن الآن فى ضيق قبور ويا من قسم أموالنا ويا من استذل أيتامنا هل منكم أحد يذكر غربتنا صحفنا مطوية وكتابكم منشور وليس للميت فى اللحد ثواب فلا تنسونا بكثرة من خيركم ودعائكم فإنا محتاجونا إليكم أبدا فإن وجد الميت من الصدقة والدعاء منهم رجع فرحا مسرورا وإن لم يجدرجع محزونا ومحروما وآيسا منهم.
Mereka berkata, "Kasihanilah kami di dalam malam yang berkah ini dengan shodaqoh atau sesuap makanan, karena sesungguhnya kami sangat membutuhkannya. Jika kalian merasa keberatan dan tidak mau memberikannya, maka ingatlah kami dengan membaca Surat Fatihah Al-Qur'an di dalam malam yang berkah ini. Adakah seseorang yang mengasihi kami ? adakah seseorang yang mengingat kepergian jauh kami ? wahai orang yang tinggal di rumah kami ? wahai orang yang menikahi istri kami ? wahai orang yang tinggal di gedung rumah kami yang luas, sedangkan kami ada di dalam kubur kami yang sempit ? wahai orang yang membagi harta-harta kami ? wahai orang yang menghina anak-anak yatim kami ? adakah seseorang yang mengingat kepergian jauh kami ? buku catatan amal kami telah dilipat sedangkan buku catatan amal kalian terbeber dan mayit tidak lagi mendapatkan pahala di dalam liang lahat, maka jangan lupakan kami dengan shodaqoh sepotong roti dan doa kalian, karena sesungguhnya kami membutuhkan kalian selamanya".
Jika mayit mendapati shodaqoh dan doa, maka dia kembali dalam keadaan gembira lagi bahagia. Jika dia tidak mendapatinya, maka dia kembali dalam keadaan sedih, terhalangi, dan merasa putus asa terhadap mereka.
Jika mayit mendapati shodaqoh dan doa, maka dia kembali dalam keadaan gembira lagi bahagia. Jika dia tidak mendapatinya, maka dia kembali dalam keadaan sedih, terhalangi, dan merasa putus asa terhadap mereka.
وقد قيل إن الروح فى مجموع الحيوانات لا فى جميع البدن لكنه فى جزء من الأجزاء غير معين بدليل أنه يجرح الواحد جراحات كثيرة فلا يموت ويجرح الواحد جراحة واحدة فيموت لأنهما أصابت المكان الذى حل فيه الروح وقيل الروح حالة فى جميع البدن لأن الموت فى جميع البدن يدل عليه قوله تعالى }قل يحييها الذى أنشأها أول مرة{ فإن قيل ما الفرق بين الروح والروان قلنا هما واحد ليس بينهما فرق كما أن البدن مع اليد واحد لكن اليد تذهب وتجئ والبدن لا يتحرك قط وكذا الروان يذهب ويجئ ولا يتحرك قط ثم موضع الروح فى الجسد غير معين وموضع الروان بين الحاجبين فإذا زالت الروح مات العبد لاشك وإذا زال الروان ينام العبد كما أن الماء إذا صب فى القصعة ووضعت فى بيت ووقعت الشمس عليها من كوة فشعاعها فى السقف ولم تتحرك القصعة من موضعها، فكذلك الروح سكنت البدن وشعاعها فى العرش وهو الروان فيرى الرؤيان فى المنام وهو فى الملكوت.
Dikatakan (dalam sebuah riwayat), sesungguhnya ruh ada di dalam perkumpulan anggota-anggota badan, tidak di dalam semua badan, tetapi ruh berada dalam bagian dari beberapa bagian yang tidak tertentu. Dengan bukti bahwa seseorang yang mendapatkan banyak luka namun dia tidak mati, sedangkan seseorang yang mendapat satu luka lalu dia mati karena luka itu mengenai tempat di mana ruh bersemayam di dalamnya.
Dikatakan (dalam sebuah riwayat), ruh bertempat di seluruh badan karena kematian ada di seluruh badan. yang ditunjukkan oleh Firman Allah Yang Maha Luhur :
Dikatakan (dalam sebuah riwayat), ruh bertempat di seluruh badan karena kematian ada di seluruh badan. yang ditunjukkan oleh Firman Allah Yang Maha Luhur :
قُلْ يُحْيِيْهَا الَّذِيْ أَنْشَأَهَا أَوَّلَ مَرَّةٍ
"Katakanlah : "Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama" (Yasin : 79).
Jika ditanya, apa perbedaan ruh dan rowan ? maka kami menjawab keduanya satu kesatuan, tidak ada perbedaan antara keduanya, sebagaimana badan dan tangan adalah satu kesatuan, tetapi tangan bisa datang dan pergi (bergerak ke arah mana-mana) sedangkan badan tidak bisa bergerak sama sekali. Demikian pula rowan, datang dan pergi, sedangkan ruh tidak bergerak sama sekali,
Kemudian tempat ruh di dalam badan tidak tertentu, sedangkan tempat rowan ada di kedua alis. Tatkala ruh hilang, maka seorang hamba mati tanpa diragukan, sedangkan tatkala rowan hilang, seorang hamba tertidur. Sebagaimana tatkala air dituangkan ke dalam mangkok dan diletakkan di dalam rumah. Mangkok itu tersinari matahari dari sebuah lubang (di dalam rumah), maka pantulan sinarnya berada di atas atap rumah, sedangkan mangkok itu tidak bergerak dari tempatnya.
Demikianlah ruh yang menempati badan, pantulan sinarnya di dalam Arsy, dan pantulan sinar itu adalah rowan. Lalu seseorang melihat di dalam mimpi dan mimpi itu ada di Alam Malakut.
Jika ditanya, apa perbedaan ruh dan rowan ? maka kami menjawab keduanya satu kesatuan, tidak ada perbedaan antara keduanya, sebagaimana badan dan tangan adalah satu kesatuan, tetapi tangan bisa datang dan pergi (bergerak ke arah mana-mana) sedangkan badan tidak bisa bergerak sama sekali. Demikian pula rowan, datang dan pergi, sedangkan ruh tidak bergerak sama sekali,
Kemudian tempat ruh di dalam badan tidak tertentu, sedangkan tempat rowan ada di kedua alis. Tatkala ruh hilang, maka seorang hamba mati tanpa diragukan, sedangkan tatkala rowan hilang, seorang hamba tertidur. Sebagaimana tatkala air dituangkan ke dalam mangkok dan diletakkan di dalam rumah. Mangkok itu tersinari matahari dari sebuah lubang (di dalam rumah), maka pantulan sinarnya berada di atas atap rumah, sedangkan mangkok itu tidak bergerak dari tempatnya.
Demikianlah ruh yang menempati badan, pantulan sinarnya di dalam Arsy, dan pantulan sinar itu adalah rowan. Lalu seseorang melihat di dalam mimpi dan mimpi itu ada di Alam Malakut.
وأما مسكن الروح بعد القبض فقيل مسكنها الصور وفيه ثقب بعدد كل حيوان يخلق إلى يوم القىامة وإن كان متنعما فهناك، وإن كان معذبا فهناك ويقال إن أرواح المؤمنين فى حواصل طيور خضر فى علييين وأرواح الكافرين فى حواصل طير سود فى النار ويقال أن أرواح المؤمنين إذا قبضت رفعتها ملائكة الرحمة إلى السماء السابعة بالإكرام والأعزاز فينادى مناد من قبل الرحمن كتبوها فى عليين ثم ردوها إلى الأرض قال فيردون روحه فى جسده ويفتح له باب إلى الجنة فينظر إلى موضعه فيها حتى تقوم الساعة وإن أرواح الكافرين إذا قبضت رفعتها ملائكة العذاب إلى السماء الدنيا فتغلق دونها أبوبها ويؤمرب ردها إلى مضجع جسدها ويضيق قبره ويفتح له أبواب إلى النار فينظر إلى مقعده حتى تقوم الساعة وعلى هذا قوله عليه السلام حتى أنهم ليسمعون صوت نعالكم وإنما منعوا من الكلام.
Dikatakan (dalam sebuah riwayat), bahwa ruh-ruh orang-orang mukmin ada di lambung burung-burung hijau di dalam Surga Illiyin, sedangkan ruh-ruh orang-orang kafir di almbung burung-burung hitam di dalam neraka.
Dikatakan (dalam sebuah riwayat), bahwa ruh-ruh orang-orang mukmin tatkala dicabut, maka malaikat rohmat membawanya naik ke atas langit ke tujuh dengan dimuliakan dan diagungkan. Lalu menyerulah yang menyeru dari arah Dzat Yang Maha Pengasih, "Tulislah ruh itu di dalam Surga Illiyyin, kemudian kembalikan ruh itu ke bumi". Periwayat berkata (melanjutkan riwayat), lalu para malaikat rohmat mengembalikan ruhnya ke dalam jasadnya dan dibuka baginya pintu menuju surga. Ia pun melihat tempatnya di dalam surga sampai hari kiamat. Sedangkan ruh-ruh orang-orang kafir tatkala dicabut, maka malaikat siksa membawanya ke langit dunia, pintu-pintu langit pun ditutup karena kedatangannya. Lalu malaikat adzab diperintah untuk mengembalikan ruh itu di dalam tempat berbaring di jasadnya, disempitkanlah kuburnya, dan dibuka baginya pintu menuju neraka. Ia pun melihat tempat duduknya di dalam neraka sampai hari kiamat. Dan riwayat ini berdasarkan sabda Nabi SAW :
Dikatakan (dalam sebuah riwayat), bahwa ruh-ruh orang-orang mukmin tatkala dicabut, maka malaikat rohmat membawanya naik ke atas langit ke tujuh dengan dimuliakan dan diagungkan. Lalu menyerulah yang menyeru dari arah Dzat Yang Maha Pengasih, "Tulislah ruh itu di dalam Surga Illiyyin, kemudian kembalikan ruh itu ke bumi". Periwayat berkata (melanjutkan riwayat), lalu para malaikat rohmat mengembalikan ruhnya ke dalam jasadnya dan dibuka baginya pintu menuju surga. Ia pun melihat tempatnya di dalam surga sampai hari kiamat. Sedangkan ruh-ruh orang-orang kafir tatkala dicabut, maka malaikat siksa membawanya ke langit dunia, pintu-pintu langit pun ditutup karena kedatangannya. Lalu malaikat adzab diperintah untuk mengembalikan ruh itu di dalam tempat berbaring di jasadnya, disempitkanlah kuburnya, dan dibuka baginya pintu menuju neraka. Ia pun melihat tempat duduknya di dalam neraka sampai hari kiamat. Dan riwayat ini berdasarkan sabda Nabi SAW :
حَتَّى اَنَّهُمْ لَيَسْمَعُوْنَ صَوْتَ نِعَالِكُمْ وَاِنَّمَا مَنَعُوْا عَنِ الْكَلَامِ
"Sehingga sesunguhnya mereka (orang-orang yang sudah meninggal) mampu mendengar suara sandal-sandal kalian, hanya saja mereka dicegah untuk berbicara".
وسئل بعض الحكماء عن مكان الأرواح بعد الموت
فقال إن أرواح الأنبياء عليهم السلام فى جنات عدن وتكون فى اللحد مؤنسة لأجسادها ولاجساد ساجدة لربها،
وأرواح الشهداء فى الفردوس فى وسط الجنة فى حواصل طيور خضر تطير فى الجنة حيث شاءت ثم تأتى إلى قناديل معلقة بالعرش ،
وأرواح ولدان المسلمين فى حواصل عصافير الجنة،
وأرواح ولدان المشركين تدور فى الجنة ليس لها مأوى إلى يوم القيامة ثم يخدمون المؤمنين، وأرواح المؤمنين الذين عليهم دين ومظالم معلقة بالهواء لا اتصل إلى الجنة ولا إلى السماء حتى يؤدى عنها الدين والمظالم ،
وأرواح المسلمين المصرين تعذب فى القبر مع الجسد، وأرواح الكافرين والمنافقين فى سجين فى نار جهنم وتعرض عليها غدوا وعشيا.
فقال إن أرواح الأنبياء عليهم السلام فى جنات عدن وتكون فى اللحد مؤنسة لأجسادها ولاجساد ساجدة لربها،
وأرواح الشهداء فى الفردوس فى وسط الجنة فى حواصل طيور خضر تطير فى الجنة حيث شاءت ثم تأتى إلى قناديل معلقة بالعرش ،
وأرواح ولدان المسلمين فى حواصل عصافير الجنة،
وأرواح ولدان المشركين تدور فى الجنة ليس لها مأوى إلى يوم القيامة ثم يخدمون المؤمنين، وأرواح المؤمنين الذين عليهم دين ومظالم معلقة بالهواء لا اتصل إلى الجنة ولا إلى السماء حتى يؤدى عنها الدين والمظالم ،
وأرواح المسلمين المصرين تعذب فى القبر مع الجسد، وأرواح الكافرين والمنافقين فى سجين فى نار جهنم وتعرض عليها غدوا وعشيا.
Sebagian orang-orang ahli hikmah ditanya tentang tempat para ruh setelah kematian, ia pun menjawab:
1.Sesungguhnya ruh-ruh para nabi ada di dalam Surga Adn. Ruh-ruh itu menentramkan jasad-jasadnya di dalam liang lahat, sedangkan jasad-jasadnya dalam keadaaan bersujud kepada Tuhannya.
2.Ruh-ruh para syuhada' (orang-orang yang mati syahid) ada di dalam Surga Firdaus, di tengah surga, di dalam lambung burung-burung hijau yang terbang di dalam surga ke manapun ia mau, kemudian ia datang pada lampu yang digantungkan di Arsy.
3.Ruh-ruh anak-anak dari orang-orang islam ada di dalam lambung burung-burung pipit surga.
4.Ruh-ruh anak-anak dari orang-orang musyrik berputar-putar di dalam surga, ia tidak punya tempat sampai hari kiamat, kemudian mereka akan melayani orang-orang mukmin.
5.Ruh-ruh orang-orang mukmin yang masih memiliki hutang dan penaniayaan tergantungkan di angkasa, tak bisa sampai ke surga dan tidak pula ke langit sampai dilunasi hutang dan aniyaya itu.
6.Ruh-ruh orang-orang islam yang berbuat dosa disiksa di dalam kubur bersama jasadnya
7.Dan ruh-ruh orang-orang kafir dan orang-orang menafiq ada di dalam Neraka Sijjin di dalam Neraka Jahannam, ditampakkan siksa baginya di waktu pagi dan petang.
1.Sesungguhnya ruh-ruh para nabi ada di dalam Surga Adn. Ruh-ruh itu menentramkan jasad-jasadnya di dalam liang lahat, sedangkan jasad-jasadnya dalam keadaaan bersujud kepada Tuhannya.
2.Ruh-ruh para syuhada' (orang-orang yang mati syahid) ada di dalam Surga Firdaus, di tengah surga, di dalam lambung burung-burung hijau yang terbang di dalam surga ke manapun ia mau, kemudian ia datang pada lampu yang digantungkan di Arsy.
3.Ruh-ruh anak-anak dari orang-orang islam ada di dalam lambung burung-burung pipit surga.
4.Ruh-ruh anak-anak dari orang-orang musyrik berputar-putar di dalam surga, ia tidak punya tempat sampai hari kiamat, kemudian mereka akan melayani orang-orang mukmin.
5.Ruh-ruh orang-orang mukmin yang masih memiliki hutang dan penaniayaan tergantungkan di angkasa, tak bisa sampai ke surga dan tidak pula ke langit sampai dilunasi hutang dan aniyaya itu.
6.Ruh-ruh orang-orang islam yang berbuat dosa disiksa di dalam kubur bersama jasadnya
7.Dan ruh-ruh orang-orang kafir dan orang-orang menafiq ada di dalam Neraka Sijjin di dalam Neraka Jahannam, ditampakkan siksa baginya di waktu pagi dan petang.
وقيل أن الروح جسم لطيف ولذلك لا يقال الله تعالى ذو روح لأنه لا يستحيل أن يكون محلا كالأجسام وقد قيل إن الروح عرص وقيل ينشق من الهواء وهذان القولان قولا من أنكر عذاب القبر. روي أن اليهود أتوا إلى النبى عليه السلام فسألوه عن الروح وعن أصحاب الرقيم وعن ذى القرنين فنزل فى شأنهم سورة الكهف ونزل فى حق الروح قوله تعالى }ويسألونك عن الروح قل الروح من أمر ربي{ قيل معناه من علم ربي ولا علم لى به وقيل أن الروح ليس بمخلوق لأنه أمر الله تعالى كلام وقيل معناه يكون من ربي بكلمة كن وإن الأمر على ضربين أمر التزام كأمره بالعبادات كالصلاة والصوم والحج والزكاة وأمر تكوين وهو أمر كن كقوله تعالى }قل كونوا حجارة أو حديدا أو خلقا{ وكقوله تعالى }إنما أمره إذا أراد شيئا أن يقول له كن فيكون{ وأما قوله تعالى }نزل به الروح الأمين{ وقوله تعالى }يوم يقوم الروح والملائكة صفا{ وقيل معناه فى صورة بنى آدم وإنه ملك عظيم يقوم وحده صفا.
Diriwayatkan, sesungguhnya orang-orang Yahudi datang kepada Nabi SAW, lalu mereka bertanya tentang ruh, tentang para pemilik raqim (raqim adalah lempengan batu yang tertulis padanya nama-nama mereka dan nasab-nasabnya. Namun, sebagian ulama' menafsiri, raqim adalah nama anjing Ashabul Kahfi), dan tentang Raja Dzul Qarnain. Lalu turunlah Surat Al-Kahfi di dalam perkara mereka (Surat Al-Kahfi : 9) dan turunlah ayat dalam hak ruh yaitu Firman Allah Yang Maha Luhur :
وَيَسْأَلُوْنَكَ عَنِ الرُّوْحِ ۖ قُلِ الرُّوْحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّيْ وَمَا أُوتِيْتُمْ مِنَ الْعِلْمِ إِلَّا قَلِيْلًا
"Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit"" (Al-Isra' : 85).
Dikatakan (dalam sebuah riwayat) bahwa maknanya adalah ruh merupakan urusan Tuhan dan tidak ada pengetahuan bagi kita tentang ruh.
Dikatakan (dalam sebuah riwayat) bahwa ruh bukanlah makhluk, karena ia adalah amar (perintah) Allah Yang Maha Luhur, sedangkan amrun (perintah) Allah Yang Maha Luhur adalah kalam (firman-Nya).
Dikatakan (dalam sebuah riwayat) bahwa maknanya adalah ruh berasal dari Tuhan dengan kalimat "كُنْ" atau "jadilah".
Sesungguhnya amrun (perintah Allah) ada 2 macam :
1.Amrun Iltizam (perintah mewajibkan), seperti perintah-Nya untuk menjalankan ibadah-ibadah seperti sholat, puasa, haji, dan zakat.
2.Amrun Takwin (perintah mewujudkan) yaitu perintah "كُنْ" atau "jadilah", sebagaimana dalam Firman Allah Yang Maha Luhur :
Dikatakan (dalam sebuah riwayat) bahwa maknanya adalah ruh merupakan urusan Tuhan dan tidak ada pengetahuan bagi kita tentang ruh.
Dikatakan (dalam sebuah riwayat) bahwa ruh bukanlah makhluk, karena ia adalah amar (perintah) Allah Yang Maha Luhur, sedangkan amrun (perintah) Allah Yang Maha Luhur adalah kalam (firman-Nya).
Dikatakan (dalam sebuah riwayat) bahwa maknanya adalah ruh berasal dari Tuhan dengan kalimat "كُنْ" atau "jadilah".
Sesungguhnya amrun (perintah Allah) ada 2 macam :
1.Amrun Iltizam (perintah mewajibkan), seperti perintah-Nya untuk menjalankan ibadah-ibadah seperti sholat, puasa, haji, dan zakat.
2.Amrun Takwin (perintah mewujudkan) yaitu perintah "كُنْ" atau "jadilah", sebagaimana dalam Firman Allah Yang Maha Luhur :
قُلْ كُوْنُوْا حِجَارَةً أَوْ حَدِيْدًا - أَوْ خَلْقًا مِمَّا يَكْبُرُ فِيْ صُدُوْرِكُمْ
"Katakanlah: "Jadilah kamu sekalian batu atau besi, atau suatu makhluk dari makhluk yang tidak mungkin (hidup) menurut pikiranmu"" (Al-Isra' : 50-51).
Dan seperti Firman Allah Yang Maha Luhur :
Dan seperti Firman Allah Yang Maha Luhur :
إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْـًٔا أَنْ يَقُوْلَ لَهُ كُنْ فَيَكُوْنُ
"Sesungguhnya keadaan kekuasaanNya apabila Ia menghendaki adanya sesuatu, hanyalah Ia berfirman kepada (hakikat) benda itu: ” Jadilah engkau! “. Maka ia terus menjadi" (Yasin : 82).
Adapun Firman Allah Yang Maha Luhur :
Adapun Firman Allah Yang Maha Luhur :
نَزَلَ بِهِ الرُّوْحُ الْأَمِيْنُ
"Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Malaikat Jibril)" (As-Syu'ara' : 193).
Dan Firman Allah Yang Maha Luhur :
Dan Firman Allah Yang Maha Luhur :
يَوْمَ يَقُوْمُ الرُّوْحُ وَالْمَلَائِكَةُ صَفًّا
"Pada hari, ketika ruh dan para malaikat berdiri bershaf-shaf" (An-Naba' : 38).
Dikatakan (dalam sebuah riwayat) bahwa makna ruh (pada Surat As-Syu'ara' dan Surat An-Naba' di atas) adalah dalam bentuk anak Adam (manusia), sesunggunya ruh itu adalah malaikat yang agung, yang berdiri sendiri dalam keadaan berbaris.
Dikatakan (dalam sebuah riwayat) bahwa makna ruh (pada Surat As-Syu'ara' dan Surat An-Naba' di atas) adalah dalam bentuk anak Adam (manusia), sesunggunya ruh itu adalah malaikat yang agung, yang berdiri sendiri dalam keadaan berbaris.
وأما قوله تعالى لآدم }فإذا سويته ونفخت فيه من روحي{ الآية فمعناه إذا استوى خلق آدم عليه السلام ونفخت فيه الروح وهذا إضافة خلق وقيل إضافة تكريم كما يقال نافة الله وبيت الله *
وأما قوله تعالى }فنفخنا فيها من روحنا{ فإضافة تكريم على ما بيناه وقيل معناه فنفخنا فيها من روحنا يعنى جبريل عليه السلام وعلى هذا قيل الروح روح عيسى ابن مريم لأنه خلق من نفخة جبرائيل عليه السلام وقيل معناه الرحمة قال الله تعالى }وأيدهم بروح منه{ .
وأما قوله تعالى }فنفخنا فيها من روحنا{ فإضافة تكريم على ما بيناه وقيل معناه فنفخنا فيها من روحنا يعنى جبريل عليه السلام وعلى هذا قيل الروح روح عيسى ابن مريم لأنه خلق من نفخة جبرائيل عليه السلام وقيل معناه الرحمة قال الله تعالى }وأيدهم بروح منه{ .
Adapun Firman Allah Yang Maha Luhur :
فَإِذَا سَوَّيْتُهُ وَنَفَخْتُ فِيْهِ مِنْ رُوْحِيْ فَقَعُوْا لَهُ سَاجِدِيْنَ
"Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud" (Al-Hijr : 29 atau Shaad : 72).
Makna ruh (pada Surat Al-Hijr : 29 atau Surat Shaad : 72) adalah tatkala Allah menyempurnakan penciptaan Nabi Adam as dan meniupkan ruh di dalam Nabi Adam as. Ini adalah "idhofah kholqin" atau dikatakan juga "idhofah takrim" sebagaimana dikatakan naqotullah (unta Allah) dan baitullah (rumah Allah).
Catatan:
Idhofah kholqin (menyandarkan pada makhluk), maksudnya adalah menyandarkan Aku (Pencipta makhluk) pada ruh (makhluk) sehingga menjadi "ruhi" atau "ruh-Ku". Ada pula yang berpendapat kalimat "ruhi" adalah idhofah takrim (penyandaran memuliakan), maksudnya adalah penyandaran itu berfungsi sebagai bentuk memuliakan makhluk-Nya, seperti penyandaran nama "Allah" dengan kalimat "baitun(rumah)" menjadi baitullah (rumah Allah) juga berfungsi untuk memuliakan.
Adapun Firman Allah Yang Maha Luhur :
Makna ruh (pada Surat Al-Hijr : 29 atau Surat Shaad : 72) adalah tatkala Allah menyempurnakan penciptaan Nabi Adam as dan meniupkan ruh di dalam Nabi Adam as. Ini adalah "idhofah kholqin" atau dikatakan juga "idhofah takrim" sebagaimana dikatakan naqotullah (unta Allah) dan baitullah (rumah Allah).
Catatan:
Idhofah kholqin (menyandarkan pada makhluk), maksudnya adalah menyandarkan Aku (Pencipta makhluk) pada ruh (makhluk) sehingga menjadi "ruhi" atau "ruh-Ku". Ada pula yang berpendapat kalimat "ruhi" adalah idhofah takrim (penyandaran memuliakan), maksudnya adalah penyandaran itu berfungsi sebagai bentuk memuliakan makhluk-Nya, seperti penyandaran nama "Allah" dengan kalimat "baitun(rumah)" menjadi baitullah (rumah Allah) juga berfungsi untuk memuliakan.
Adapun Firman Allah Yang Maha Luhur :
فَنَفَخْنَا فِيْهَا مِنْ رُوْحِنَا
"Lalu Kami tiupkan ke dalam (tubuh)nya ruh dari Kami" (Al-Anbiya' : 91).
(Kalimat "Ruhina") merupakan idhofah takrim berdasarkan apa yang telah kami jelaskan. Dikatakan bahwa maknanya adalah lalu Kami tiupkan ke dalamnya ruh dari Kami yakni Malaikat Jibril as. Berdasarkan ini pula dikatakan bahwa ruh itu adalah ruh Nabi Isa karena sesungguhnya beliau diciptakan dari tiupan Malaikat Jibril as. Dan dikatakan bahwa makna ruh itu adalah rohmat, Allah Yang Maha Luhur berfirman :
(Kalimat "Ruhina") merupakan idhofah takrim berdasarkan apa yang telah kami jelaskan. Dikatakan bahwa maknanya adalah lalu Kami tiupkan ke dalamnya ruh dari Kami yakni Malaikat Jibril as. Berdasarkan ini pula dikatakan bahwa ruh itu adalah ruh Nabi Isa karena sesungguhnya beliau diciptakan dari tiupan Malaikat Jibril as. Dan dikatakan bahwa makna ruh itu adalah rohmat, Allah Yang Maha Luhur berfirman :
وَأَيَّدَهُمْ بِرُوْحٍ مِنْهُ
"Dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya" (Al-Mujadalah : 22).
Post a Comment