Semua Manusia Berhak Atas Rahasia Ketuhanan

Semua Manusia Berhak Atas Rahasia Ketuhanan

Jangan Anda mengira semua ini khusus untuk para nabi dan para wali saja, sebab esensi anak Adam dari asal penciptaannya memang untuk tujuan ini, seperti unsur besi agar dibuat cermin yang bisa digunakan untuk melihat gambaran alam, kecuali yang berkarat dan membutuhkan penyepuhan, atau besi kering yang membutuhkan pengecatan sebab sewaktu-waktu bisa patah. Demikian juga hati, jika nafsu dan kemaksiatan mendominasinya, maka ia tidak akan mencapai derajat ini. Hal ini sebagaimana yang disabdakan Rasul Saw:

“Semua yang terlahir berada dalam fitrah (esensi) Islam.”,[16]

Allah berfirman:

“Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab, “Betul (Anda Tuhan kami).”
(Q.S. al-A’raf [7]: 172).

Begitupun anak Adam, fitrahnya adalah mempercayai akan ketuhanan Allah, seperti dalam firman-Nya:

“Fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu.”
(Q.S. ar-Rum [30]: 30).

Para nabi dan para wali adalah anak Adam, Allah berfirman:

“Katakanlah: “Bahwasanya aku hanyalah seorang manusia seperti kamu.”
(Q.S. Fussilat [41]: 6).

Setiap yang menanam pasti memetik, siapa saja yang berjalan, pasti sampai, siapa yang memohon, pasti akan mendapatkan. Permohonan tidak akan berhasil tanpa mujahadah – permintaan orang yang telah renta dan arif telah melalui jalan ini – jika dua hal ini berlaku pada seseorang, maka Allah telah berkehendak menganugerahinya kebahagiaan dengan hukum azali hingga ia mencapai derajat ini.


[16] Riwayat: Ahmad,Malik, Abu Dawud,atTurmudzi, adDaromy.

Tidak ada komentar